SAP Sampah Medis Dan Non Medis
-
Upload
yosi-dwi-saputro-part-ii -
Category
Documents
-
view
565 -
download
95
description
Transcript of SAP Sampah Medis Dan Non Medis
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CARA PEMBUANGAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDISDi Ruang 8 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
PKRS
RSU Dr.SAIFUL ANWAR MALANG
2014
LEMBAR PENGESAHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CARA PEMBUANGAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDISdi RUANG 8 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Tanggal 4 Februari 2014Oleh:
Afni Aristia F.
Tutut Ika M.Yosi Dwi S.Mengetahui,
Preceptor Klinik,
Indah Yuniarti, AMK
PAKET PENYULUHANTopik
: Pembuangan Sampah Medis dan Non MedisPokok bahasan: Pengelompokan sampah medis dan non medis
Sub Pokok Bahasan: SampahSasaran
: Pasien, keluaga pasien serta masyarakatWaktu dan Tempat
Tempat: Ruang 8
Rumah Sakit Dr. Saiful AnwarMalang
Waktu
: 13 Maret 2014, Pukul 09.30Alokasi waktu: 25 menit
Pemberi Materi: Petugas di Ruang 8
Metode
: Ceramah dan Tanya jawabMedia
: Flip Chart/LCD
Latar Belakang
Rumah sakit bersih adalah tempat pelayanan kesehatan yang dirancang, dioperasikan dan dipelihara dengan sangat memperhatikan aspek kebersihan bangunan dan halaman baik fisik, sampah, limbah cair, air bersih, dan serangga/binatang pengganggu. Namun menciptakan kebersihan di rumah sakit merupakan upaya yang cukup sulit dan bersifat kompleks berhubungan dengan berbagai aspek antara lain budaya/kebiasaan, prilaku masyarakat, kondisi lingkungan, sosial dan teknologi.Jika di bandingkan dengan institusi lain mungkin jenis sampah dan limbah rumah sakit adalah yang terkomplit, tempat yang paling banyak di kunjungi oleh masyarakat ketika sakit ini mengeluarkan berbagai jenis sampah dan limbah. Masyarakat di dalam lingkungan rumah sakit yang terdiri dari pasien, pengunjung dan karyawan memberikan kontribusi kuat terhadap pengotoran lingkungan rumah sakit.Aktivitas pelayanan dan perkantoran, pedagang asongan, prilaku membuang sampah dan meludah sembarangan, prilaku merokok dan sejumlah barang atau bingkisan yang dibawa oleh pengunjung/tamu menambah jumlah sampah dan mengotori lingkungan rumah sakit.Beberapa waktu lalu, pemberitaan mengenai sampah medis yang ditemukan di pasaran sebagai mainan anak-anak, menjadi perhatian publik.Seperti diketahui bahwa seharusnya sampah medis seperti alat infus, alat suntik, dan sarung tangan harus dimusnahkan setelah digunakan, jangan sampai jatuh ke tangan masyarakat. Hal ini mendapat tanggapan langsung dari Menteri Kesehatan RI waktu itu, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih MPH, di sela-sela sambutannya saat membuka Konferensi Nasional I Promosi Kesehatan Rumah Sakit bertema New Challenges of Health Promoting Hospital in Indonesia di Bandung, Selasa malam (6/3/12). Apabila rumah sakit belum memiliki alat penanganan medis sendiri, harus memiliki mekanisme kerjasama dengan rumah sakit yang lebih besar agar dapat ditangani.Ini harus diupayakan, ujar Menkes.Pada kesempatan tersebut Menkes menegaskan, tiga hal yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara pelayanan kesehatan, khususnya penyelenggara rumah sakit, bahwa sarana pelayanan kesehatan harus menjadi tempat yang aman bagi para pekerjanya, pasiennya, dan masyarakat di sekitarnya.Limbah rumah sakit, khususnya limbah medis yang infeksius, belum dikelola dengan baik.Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah medis noninfeksius.Selain itu, kerap bercampur limbah medis dan nonmedis.Percampuran tersebut justru memperbesar permasalahan limbah medis.Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini mengingat limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun.Sebagian limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius.Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan wadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik.Sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar lingkungan rumah sakit. Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien, jarum suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang bersentuhan dengan penyakit menular atau media lainnya yang diperkirakan tercemari oleh penyakit pasien. Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan beresiko terhadap penularan penyakit. Beberapa resiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan akibat keberadaan rumah sakit antara lain: penyakit menular (hepatitis,diare, campak, AIDS, influenza), bahaya radiasi (kanker, kelainan organ genetik) dan resiko bahaya kimia.A. Tujuan instruksional
Tujuan umum
Setelah mengikuti ceramah dan Tanya jawab diharapkan pasiendapat memahami tentangcara pembuangan sampah medis dan non medisTujuan khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit diharapkan pasien dapat :a. Menjelaskan pengertian sampah medis dan non medisb. Mengelompokan mana sampah medis mana sampah non medisc. Mengerti bagaimana cara pembuangan yang tepat untuk sampah
B. Sub-pokok bahasan:
Menjelaskan kepada peserta penyuluhan tentang pengertian sampah medis dan non medis Menjelaskan kepada peserta penyuluhan bagaimana pengelompokan sampah
Menjelaskan kepada peserta apa saja yang termasuk sampah medis
Menjelaskan kepada peserta apa saja yang termasuk sampah non medis
Menjelaskan kepada peserta bagaimana cara yang tepat untuk membuang sampah medis dan non medis di lingkungan
C. Kegiatan belajar mengajarTahapKegiatan mengajarKegiatan peserta didikMetodeMedia
Pendahuluan
(3 menit) Salam
Perkenalan
Menyampaikan tujuan
Menjelaskan sub-topik
Penyampaian tujuan belajar
Menjawab salam
Memperhatikan
Memperhatikan dan mendengarkan
Memperhatikan dan mendengarkan
Memperhatikan
Ceramah
Penyajian
(15 menit) Memaparkan sub-pokok bahasan
Menekankan hal yang penting
Memperhatikan dan mendengarkan Memperhatikan dan bertanyaCeramah dan Tanya jawabLeaflet
Penutup
(5 menit) Evaluasi ( memberi kesempatan pada peserta didik untuk bertanya,memberikan pertanyaan) Menyimpulkan seluruh kegiatan penyuluhan
Membagikan leaflet
Ucapan terima kasih
Salam penutupan Memperhatikan, bertanya dan menjawab pertanyaan Memperhatikan dan mendengarkan
Menerima leaflet
Memperhatikan
Menjawab salamCeramah dan Tanya jawabLeaflet
D. Evaluasi
:Evaluasi terstruktur:
1. Meminta perizinan kepada kepala ruang 8di RSSA Malang2. Penyuluh mempersiapkan metode, media, dan pertanyaan-pertanyaan yang akan di berikan.
3. Meminta salah satu anggota keluarga untuk mengikuti proses penyuluhanEvaluasi proses:
1. Pasien dapat memahami terkait dengan tujuan instruksionalnya
2. Pasien dapat memahami dan menjelaskan tentang bagaimana pengelompokan sampah medis dan non medis, apa saja yg termasuk sampah medis dan non medis dan bagaimana cara yang tepat untuk membuangnyaEvaluasi hasil
:1. Pasien dan keluarga mampu membedakan sampah medis dan non medis serta bagaimana cara pembuangan yang tepatE. Materiterlampir MATERI TERLAMPIRPEMBUANGAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDISPENGERTIAN LIMBAH MEDIS
Limbah medis adalah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinari, farmasi atau sejenis, pengobatan, perawatan, penelitian atau pendidikan yang menggunakan bahan-bahan beracun, infeksius berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu.
JENIS-JENIS LIMBAH MEDIS
1. Limbah benda tajamLimbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua benda tajam ini memiliki potensi bahaya dan dapat menyebabkan cedera melalui sobekan atau tusukan. Benda-benda tajam yang terbuang mungkin terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radioaktif.
2. Limbah infeksiusLimbah infeksius mencakup pengertian sebagai berikut:
Limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif)
Limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit menular.
3. Limbahjaringan tubuhLimbah jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh, biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi.
4. LimbahsitotoksikLimbah sitotoksik adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi sitotoksik. Limbah yang terdapat limbah sitotoksik didalamnya harus dibakar dalam incinerator dengan suhu diatas 1000oc
5. LimbahfarmasiLimbah farmasi ini dapat berasal dari obat-obat kadaluwarsa, obat-obat yang terbuang karenabatchyang tidak memenuhi spesifikasi atau kemasan yang terkontaminasi, obat-obat yang dibuang oleh pasien atau dibuang oleh masyarakat, obat-obat yang tidak lagi diperlukan oleh institusi yang bersangkutan dan limbah yang dihasilkan selama produksi obat-obatan.
6. LimbahkimiaLimbah kimia adalah limbah yang dihasilkan dari penggunaan bahan kimia dalam tindakan medis, veterinari, laboratorium, proses sterilisasi, dan riset.
7. LimbahradioaktifLimbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara lain : tindakan kedokteran nuklir,radio-imunoassaydan bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau gas. Limbah cair yang dihasilkan rumah sakit mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi.
8. Limbah PlastikLimbah plastik adalah bahan plastik yang dibuang oleh klinik, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain seperti barang-barang dissposable yang terbuat dari plastik dan juga pelapis peralatan dan perlengkapan medis.
PENGERTIAN LIMBAH NON MEDIS
Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan sampah non medis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari kantor/administrasi kertas, unit pelayanan (berupa karton, kaleng, botol), sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan; sampah dapur (sisa pembungkus, sisa makanan/bahan makanan, sayur dan lain-lain).
PENGARUH LIMBAH RUMAH SAKIT TERHADAP LINGKUNGAN KESEHATAN
Pengaruh limbah rumah sakit terhadap kualitas lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan berbagai masalah seperti:
1. Gangguankenyamanan dan estetika,berupa warna yang berasal dari sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organik.
2. Kerusakanharta benda, dapat disebabkan oleh garam-garam yang terlarut (korosif, karat), air yang berlumpur dan sebagainya yang dapat menurunkan kualitas bangunan di sekitar rumah sakit.
3. Gangguan/kerusakan tanaman dan binatang, dapat disebabkan oleh virus, senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam nutrien tertentu dan fosfor.
4. Gangguanterhadap kesehatan manusia, dapat disebabkan oleh berbagai jenis bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam seperti Hg, Pb, dan Cd yang berasal dari bagian kedokteran gigi.
5. Gangguangenetik dan reproduksiMeskipun mekanisme gangguan belum sepenuhnya diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa dapat menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan sistem reproduksi manusia misalnya pestisida, bahan radioaktif.
Sumber
Silfa, AB. 2013. Pengelolaan Sampah Limbah Rumah Sakit dn Permasalahannya. http://ansharcaniago.wordpress.com/2013/02/24/pengelolaan-sampahlimbah-rumah-sakit-dan-permasalahannya/ Depkes RI 2009 , Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya. Jakarta Permenkes RI nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI.http://www.depkes.go.idSATUAN ACARA PENYULUHANTugas ini disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Profesi NersDepartemen Anak Ruang 8 RSSA Malang
Oleh :
Yosi Dwi SaputroAfni Aristia FadilahTutut Ika MustikaJURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014