SAP Perawatan Anak Panas

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Perawatan Anak Demam Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan panas ( Hipertermi) Sasaran : Keluarga An. D Waktu : 20-30 menit Tempat : Ruangan Flamboyan 7 Hari/Tanggal : Jumat, 6 Desember 2013 I. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah di berikan penyuluhan kesehatan pada keluarga An. D tentang perawatan anak panas 20-30 menit keluarga An. D mengetahui cara perawatan anak panas. II. Tujuan Instruksional Khusus(TIK) Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang perawatan anak panas keluarga An. D mampu: A. Menyebutkan definisi hipertermi. B. Menyebutkan ciri-ciri pada anak hipertermi. C. Menyebutkan dan menjelaskan penatalaksanaan hipertermi. III. Sasaran Keluarga An. D. IV. Materi A. Definisi Hipertermi. B. Penyebab hipertermi. 1

Transcript of SAP Perawatan Anak Panas

Page 1: SAP Perawatan Anak Panas

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perawatan Anak Demam

Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan panas ( Hipertermi)

Sasaran : Keluarga An. D

Waktu : 20-30 menit

Tempat : Ruangan Flamboyan 7

Hari/Tanggal : Jumat, 6 Desember 2013

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah di berikan penyuluhan kesehatan pada keluarga An. D tentang

perawatan anak panas 20-30 menit keluarga An. D mengetahui cara

perawatan anak panas.

II. Tujuan Instruksional Khusus(TIK)

Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang perawatan anak panas

keluarga An. D mampu:

A. Menyebutkan definisi hipertermi.

B. Menyebutkan ciri-ciri pada anak hipertermi.

C. Menyebutkan dan menjelaskan penatalaksanaan hipertermi.

III. Sasaran

Keluarga An. D.

IV. Materi

A. Definisi Hipertermi.

B. Penyebab hipertermi.

C. Ciri-ciri hipertermi.

D. Penanganan pada anak pada saat hipertermi.

V. Metode

A. Ceramah

B. Tanya jawab

VI. Media

Leaflet.

1

Page 2: SAP Perawatan Anak Panas

VII. Strategi Belajar Mengajar

No Waktu Rencana Kegiatan Kegiatan Keluarga An. D

1 5 Menit Pembukaan :

- Memberi salam

- Perkenalan

- Menjelaskan TIU dan

TIK

- Menyebutkan materi

yang akan diberikan

- Menjawab salam

- Mendengar dan

memperhatikan.

2 15 Menit Pelaksanaan :

- Menjelaskan materi:

1. Pengertian

hipertermi

2. Penyebab

hipertermi

3. Ciri- ciri anak

hipertermi

4. Penanganan pada

anak hipertermi

- Mendengarkan dan

memperhatikan.

3 5 Menit Evaluasi :

- Menanyakan definisi

hipertermi

- Penyebab hipertermi

- Menanyakan ciri-ciri

hipertermi

- Menanyakan

penanganan hipertermi

- Menjawab dan

menjelaskan

definisi, ciri-ciri

dan penanganan

hipertermi.

4 2 Menit Penutup :

- Membuat kesimpulan

dari penyuluhan

- Memperhatikan

dan menjawab

salam.

2

Page 3: SAP Perawatan Anak Panas

- Mengucapkan salam

penutup

3

Page 4: SAP Perawatan Anak Panas

VIII. Evaluasi

Pertanyaan lisan dalam bentuk essey yaitu:

A. Sebutkan definisi hipertermi?

B. Penyebab terjadinya hipertermi?

C. Sebutkan dan menjelaskan ciri-ciri hipertermi?

D. Sebutkan dan menjelaskan penanganan pada anak hipertermi?

4

Page 5: SAP Perawatan Anak Panas

Materi Penyuluhan

1. Definisi Hipertermi

Demam bukan merupakan suatu penyakit tersendiri. Demam adalah keadaan

dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38 º C atau lebih. Tetapi peningkatan

suhu tubuh yang sering merupakan tanda terjadinya infeksi. Setelah infeksi

disembuhkan maka suhu tubuh akan menurun. Suhu tubuh normal diukur di

bawah lidah adalah sekitar 37 derajat Celcius. Apabila suhu tubuh 37 derajat

celcius atau lebih maka anda terserang demam. Yang disebut sebagai demam

adalah bila suhu tubuh mencapai 38º C atau lebih. Kita sebenarnya tidak perlu

terlalu cemas bila suhu tubuh anak tidak melebihi 38º C. Dalam kondisi suhu

tubuh di bawah 38º C, kita belum perlu memberikan obat penurun panas.

Demam sebenarnya merupakan gejala yang acapkali diakibatkan oleh

penyakit infeksi seperti flu (masuk angin), radang tenggorokan, gondongan,

campak, demam berdarah, tifus, dan sebagainya. Selain itu, demam juga

dapat merupakan reaksi tubuh akibat terjadinya perubahan kondisi anak,

seperti misalnya setelah imunisasi atau karena tumbuhnya gigi.

Dalam kondisi suhu badan anak mencapai 40º C atau lebih, anak harus segera

dibawa ke layanan kesehatan. Demikian pula bila demam itu disertai dengan

kejang.

Anak juga perlu dibawa ke layanan kesehatan bila demam yang dialaminya

tidak turun selama 3 hari. Karena demam yang disebabkan oleh "masuk

angin" umumnya berlangsung antara 1 hingga 3 hari. Bila lama waktu anak

menderita demam lebih dari 3 hari, dikuatirkan hal ini disebabkan oleh

penyakit yang lebih serius atau sudah terinfeksi oleh bakteri. Dengan

demikian, diperlukan adanya penanganan yang lebih dari sekedar usaha

menurunkan suhu badan.

Selain itu, kita dapat membedakan penyakit yang lebih serius dengan gejala

flu biasa dengan mengamati gejala yang terjadi pada anak. Bila anak tampak

sakit berat dengan gejala seperti cenderung tidur terus, sangat lesu, dan tidak

mau main, inilah saatnya untuk memeriksakannya ke layanan kesehatan.

Bila anak demam disertai dengan gejala lain seperti muntah-muntah, diare,

5

Page 6: SAP Perawatan Anak Panas

mimisan, nyeri perut, sakit kepala, nyeri telinga, atau tidak dapat menelan,

maka ia juga perlu segera dibawa ke layanan kesehatan. Keterlambatan

penanganan terhadap gejala yang menyertai demam ini dapat membawa

dampak yang tidak diinginkan.

2. Penyebab Hipertermi

Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat

berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit

metabolik maupun penyakit lain. (Julia, 2000).Menurut Guyton (1990)

demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik

yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakit-penyakit bakteri, tumor

otak atau dehidrasi. Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan

oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga

pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma).

Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab demam

diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat penyakit pasien,

pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi

pemeriksaan laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik.

Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul

demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian yang

menyertai demam. Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana

seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu

badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya

walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan

menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.

3. Ciri-ciri hipertermi

a. Kepala, leher dan tubuh akan terasa panas, sedang tangan dan kaki

dingin.

b. Mungkin merasa kedinginan dan menggigil bila suhu meningkat dengan

cepat.

6

Page 7: SAP Perawatan Anak Panas

c. Demam itu disertai dengan kejang-kejang, menggigil, lesu, pernapasan

yang abnormal, kaku tengkuk, sangat gelisah, kebingungan, halusinasi

atau tidak dapat ditenangkan.

d. Demam jika disertai sakit kuping, muntah dan/atau diare, sakit pada

waktu kencing atau terdapat bercak keunguunguan dikulit.

e. Anak Anda baru dioperasi atau menderita penyakit kronis, seperti ginjal,

kanker, diabetes atau mempunyai sejarah kejang-kejang karena demam.

f. Ada tanda-tanda dehidrasi ( mata cekung, atau bercak halus pada kulit,

haus terus menerus, kencing sedikit atau tidak sama sekali, detak jantung

yang keras dan gelisah terus menerus ).

g. Demam dengan suhu 40 C yang tidak turun-turun dalam waktu 4 - 6 jam

selama perawatan di rumah.

h. Demam yang berlangsung lebih dari 3 hari.

4. Penanganan Hipertermi

1. Pastikan anak Anda banyak minum dan istirahat yang cukup.

2. Untuk demam dengan suhu 40C, kompres anak Anda dalam air hangat

selama 15 menit. Jika anak Anak mulai menggigil atau memprotes bahwa

airnya mulai dingin, cepat angkat.

3. Hindari memandikan anak Anda jika ia terserang demam tinggi, karena

kemungkinan akan meninggikan demamnya.

4. Kenakan pakaian tipis meskipun tubuh merasa dingin. Pakaian tebal dan

selimut akan menaikkan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (39 derajat

Celcius atau lebih) terutama pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-

kejang.

5. Istirahat dirumah pada ruangan dengan ventilasi yang baik, memakai kipas

angin atau alat pendingin udara.

6. Minum banyak air, sari buah, susu atau sup bening. Minuman dingin akan

membantu menurunkan suhu tubuh. Cara yang mudah untuk mengetahui

apakah cukup minum atau tidak adalah dengan melihat warna urin, pakah

warna terang atau kuning tua.

7

Page 8: SAP Perawatan Anak Panas

7. Usakan makan seperti biasa, meskipun nafsu makan berkurang. Bila tidak

mau makan maka tubuh menjadi lemah.

8. Periksa suhu tubuh setiap 4 jam. Jangan makan atau minum selama

setengah jam sebelum suhu tubuh diukur karena hasilnya menjadi tidak

tepat.

9. Kompreslah anak dengan air biasa pada ketiak, dan lipat paha. Tujuan

kompres adalah untuk menurunkan suhu di permukaan tubuh anak.

Turunnya suhu di permukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh

digunakan untuk menguapkan air pada kain kompres..

Jangan menggunakan air es untuk mengompres. Karena hal ini justru akan

membuat pembuluh darah menyempit dan panas tidak dapat keluar.

Mengompres dengan alkohol juga tidak dianjurkan karena dapat

menyebabkan iritasi pada mata dan intoksikasi (keracunan).

Sekalah badan anak dengan air hangat. Setelah itu keringkan dengan

handuk.

10. Berikan analgetik seperti paracetamol dan jika panas tidak turun segera

bawa ke layanan kesehatan terdekat.

8

Page 9: SAP Perawatan Anak Panas

DAFTAR PUSTAKA

Donna. L. Wong. 2008. Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.

http://weenbee.wordpress.com/2011/07/27/anak-hipertermijangan-panik/#more-

59

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2009/12/11/pertolongan-pertama-untuk-

hipertermi-hipertermi/

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.

9