SAP Penyuluhan

16
SATUAN ACARA PENYULUHAN Bidang study : Keperawatan Medikal Bedah Topik : Infeksi Nosokomial Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien di Penyakit Dalam Pria RSUD Ulin Banjarmasin Tempat : Hari/tanggal : Waktu : A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang infeksi nosokomial, diharapkan pasien dan keluarga memahami tentang pengertian, jenis, dan cara pencegahan infeksi nosokomial. B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang infeksi nosokomial, diharapkan pasien dan keluarga memahami: 1. Pengertian infeksi nosokomial 2. Rantai penularan infeksi 3. Cara mencegah infeksi nosokomial C. MATERI (terlampir) 1. Pengertian infeksi nosokomial 2. Rantai penularan infeksi 3. Cara mencegah infeksi nosokomial D. METODE 1.Ceramah 2. Diskusi/Tanya jawab

description

SAP Inos

Transcript of SAP Penyuluhan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang study

: Keperawatan Medikal BedahTopik

: Infeksi Nosokomial

Sasaran

: Pasien dan Keluarga Pasien di Penyakit Dalam Pria

RSUD Ulin BanjarmasinTempat

: Hari/tanggal: Waktu

: A.TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUMSetelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang infeksi nosokomial, diharapkan pasien dan keluarga memahami tentang pengertian, jenis, dan cara pencegahan infeksi nosokomial.

B.TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang infeksi nosokomial, diharapkan pasien dan keluarga memahami:

1. Pengertian infeksi nosokomial

2. Rantai penularan infeksi

3. Cara mencegah infeksi nosokomial C.MATERI (terlampir)1. Pengertian infeksi nosokomial

2. Rantai penularan infeksi

3. Cara mencegah infeksi nosokomial

D.METODE1. Ceramah

2. Diskusi/Tanya jawab

E.MEDIA1. Leaflet

2. Laptop

3. LCD

F.KEGIATAN PENYULUHANNo.WAKTUKEGIATAN PENYULUHANKEGIATAN PESERTA

1.5menitPembukaan:

Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.

Memperkenalkan diri.

Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.

Menyebutkan materi yang akan diberikan. Menjawab salam

Mendengarkan

Memperhatikan

Memperhatikan

2.30menitPelaksanaan :Pengertian infeksi nosokomial

Faktor penyebab perkembangan infeksi nosokomial

Jenis penyakit yang disebabkan infeksi nosokomial

Cara mencegah terjadinya infeksi nosokomial Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

3.8 menitEvaluasi:

Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya.

Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan.

Memberikan reinforcement positif kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan.Menjawab pertanyaan

4.2 menitTerminasi:

Mengucapkanterimakasih atas peran serta peserta.

Mengucapkan salam penutupMendengarkan

Menjawab salam

G.KRITERIA EVALUASI1.Evaluasi Struktur

a)Semua peserta mengikuti kegiatan penyuluhan

b)Penyelenggaraan kegiatan penyuluhan diruang Bugenville RSU Propinsi Mataram

c)Pengorganisasian kegiatan sebelum hari pelaksanaan penyuluhan.

2.Evaluasi Proses

a)Seluruh peserta mengikuti kegiatan penyuluhan.

b)Peserta penyuluhan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum kegiatan selesai.

c)Seluruh peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.3.Evaluasi Hasil

Sesuai dengan TIK, diharapkan peserta mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan :

a)Pengertian infeksi nosokomial

b)Faktor penyebab perkembangan infeksi nosokomial

c)Respon dan toleransi tubuh

d)Jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi nosokomial

e)Pencegahan terjadinya infeksi nosokomial

H.PENGORGANISASIANModerator:

Pembicara:

Observer:

Fasilitator:

I. DAFTAR RUJUKAN1. Babb, JR. Liffe, AJ. Pocket Reference to Hospital Acquired infection. Science Press limited, Cleveland Street, London; 2005

2. Ducel, G. et al. Prevention of hospital-acquired infections, A practical guide. 2nd edition. World Health Organization. Department of Communicable disease, Surveillance and Response; 2002

3. Soeparman, dkk. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI, Jakarta; 2001

4. Suwarni, A. Studi Diskriptif Pola Upaya Penyehatan Lingkungan Hubungannya dengan Rerata Lama Hari Perawatan dan Kejadian Infeksi Nosokomial Studi Kasus: Penderita Pasca Bedah Rawat Inap di Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta Provinsi DIY Tahun 2009. Badan Litbang Kesehatan Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta; 2010INFEKSINOSOKOMIALA. Definisi

Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial. Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada dirumah sakit baru disebut infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya.

Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana orang yang sakit dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang sangat dekat. Di tempat ini pasien mendapatkan terapi dan perawatan untuk dapat sembuh. Tetapi, rumah sakit selain untuk mencari kesembuhan, juga merupakan depot bagi berbagai macam penyakit yang berasal dari penderita maupun dari pengunjung yang berstatus karier. Kuman penyakit ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan rumah sakit, seperti; udara, air, lantai, makanan dan benda-benda medis maupun non medis. Terjadinya infeksi nosokomial akan menimbulkan banyak kerugian, antara lain :

lama hari perawatan bertambah panjang

penderitaan bertambah

biaya meningkat

Di beberapa bagian, terutama di bagian penyakit dalam dalam, terdapat banyak prosedur dan tindakan yang dilakukan baik untuk membantu diagnosa maupun memonitor perjalanan penyakit dan terapi yang dapat menyebabkan pasien cukup rentan terkena infeksi nosokomial. Pasien dengan umur tua, berbaring lama, atau beberapa tindakan seperti prosedur diagnostik invasif, infus yang lama dan kateter urin yang lama, atau pasien dengan penyakit tertentu yaitu penyakit yang memerlukan kemoterapi, dengan penyakit yang sangat parah, penyakit keganasan, diabetes, anemia, penyakit autoimun dan penggunaan imuno supresan atau steroid didapatkan bahwa resiko terkena infeksi lebih besar. Sumber penularan dan cara penularan terutama melalui tangan dan dari petugas kesehatan maupun personil kesehatan lainnya, jarum injeksi, kateter iv, kateter urin, kasa pembalut atau perban, dan cara yang keliru dalam menangani luka. Infeksi nosokomial ini pun tidak hanya mengenai pasien saja, tetapi juga dapat mengenai seluruh personil rumah sakit yang berhubungan langsung dengan pasien maupun penunggu dan para pengunjung pasien.

B. Rantai Penularan Infeksia. Agen Infeksi

Pasien akan terpapar berbagai macam mikroorganisme selama ia rawat di rumah sakit. Kontak antara pasien dan berbagai macam mikroorganisme ini tidak selalu menimbulkan gejala klinis karena banyaknya faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial. Kemungkinan terjadinya infeksi tergantung pada:

karakteristik mikroorganisme,

resistensi terhadap zat-zat antibiotika,

tingkat virulensi,

dan banyaknya materi infeksius.

Semua mikroorganisme termasuk bakteri, virus, jamur dan parasit dapat menyebabkan infeksi nosokomial. Infeksi ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme yang didapat dari orang lain (cross infection) atau disebabkan oleh flora normal dari pasien itu sendiri (endogenous infection). Kebanyakan infeksi yang terjadi di rumah sakit ini lebih disebabkan karena faktor eksternal, yaitu penyakit yang penyebarannya melalui makanan dan udara dan benda atau bahan-bahan yang tidak steril. Penyakit yang didapat dari rumah sakit saat ini kebanyakan disebabkan oleh mikroorganisme yang umumnya selalu ada pada manusia yang sebelumnya tidak atau jarang menyebabkan penyakit pada orang normal.1. Bakteri

Bakteri dapat ditemukan sebagai flora normal dalam tubuh manusia yang sehat. Keberadaan bakteri disini sangat penting dalam melindungi tubuh dari datangnya bakteri patogen. Tetapi pada beberapa kasus dapat menyebabkan infeksi jika manusia tersebut mempunyai toleransi yang rendah terhadap mikroorganisme. Contohnya Escherichia coli paling banyak dijumpai sebagai penyebab infeksi saluran kemih. Bakteri patogen lebih berbahaya dan menyebabkan infeksi baik secara sporadik maupun endemik. Contohnya:

Anaerobik Gram-positif, Clostridium yang dapat menyebabkan gangren

Bakteri gram-positif: Staphylococcus aureus yang menjadi parasit di kulit dan hidung dapat menyebabkan gangguan pada paru, pulang, jantung dan infeksi pembuluh darah serta seringkali telah resisten terhadap antibiotika.

Bakteri gram negatif: Enterobacteriacae, contohnya Escherichia coli, Proteus, Klebsiella, Enterobacter. Pseudomonas sering sekali ditemukan di air dan penampungan air yang menyebabkan infeksi di saluran pencernaan dan pasien yang dirawat. Bakteri gram negatif ini bertanggung jawab sekitar setengah dari semua infeksi di rumah sakit.

Serratia marcescens, dapat menyebabkan infeksi serius pada luka bekas jahitan, paru, dan peritoneum.

2. Virus

Banyak kemungkinan infeksi nosokomial disebabkan oleh berbagai macam virus, termasuk virus hepatitis B dan C dengan media penularan dari transfusi, dialisis, suntikan dan endoskopi. Respiratory syncytial virus (RSV), rotavirus, dan enteroviruses yang ditularkan dari kontak tangan ke mulut atau melalui rute faecal-oral. Hepatitis dan HIV ditularkan melalui pemakaian jarum suntik, dan transfusi darah. Rute penularan untuk virus sama seperti mikroorganisme lainnya. Infeksi gastrointestinal, infeksi traktus respiratorius, penyakit kulit dan dari darah. Virus lain yang sering menyebabkan infeksi nosokomial adalah cytomegalovirus, Ebola, influenza virus, herpes simplex virus, dan varicella-zoster virus, juga dapat ditularkan.3. Parasit dan Jamur

Beberapa parasit seperti Giardia lamblia dapat menular dengan mudah ke orang dewasa maupun anak-anak. Banyak jamur dan parasit dapat timbul selama pemberian obat antibiotika bakteri dan obat immunosupresan, contohnya infeksi dari Candida albicans, Aspergillus spp, Cryptococcus neoformans, Cryptosporidium.

b. Reservoir atau tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang biak dan siap ditularkan kepada orang. Reservoir yang paling umum adalah manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah, air dan bahan-bahan organik lainnya. Pada manusia: permukaan kulit, selaput lendir saluran nafas atas, usus dan vagina.c. Port of exit (Pintu keluar) adalah jalan dari mana agen infeksi meninggalkan reservoir. Pintu keluar meliputi : saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin, kulit dan membrana mukosa, transplasenta dan darah serta cairan tubuh lain.

d. Transmisi (cara penularan) adalah mekanisme bagaimana transport agen infeksi dari reservoir ke penderita (yang suseptibel). Ada beberapa cara penularan yaitu :

1) Kontak (contact transmission):

a) Direct/Langsung: kontak badan ke badan transfer kuman penyebab secara fisik pada saat pemeriksaan fisik, memandikan pasen

2) Indirect/Tidak langsung : kontak melalui objek (benda/alat) perantara: jarum, kasa, tangan yang tidak dicuci

3) Droplet : partikel droplet > 5 m melalui batuk, bersin, bicara, jarak sebar pendek, tidak bertahan lama di udara, paling banyak pada mukosa bibir, hidung, mulut.

4) Airborne : partikel kecil ukuran