Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

47
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN PRAKTIKUM MACRO TEACHING Oleh : LOHITA INDU ANGGAYASTI NIM 030801017 PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN

Transcript of Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Page 1: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

PRAKTIKUM MACRO TEACHING

Oleh :

LOHITA INDU ANGGAYASTI

NIM 030801017

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN

STIKES NGUDI WALUYO

UNGARAN

2008

Page 2: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Nama Mata Kuliah : Anatomi Fisiologi

Kode Mata Kuliah : Bd. 202

SKS : 2 SKS ( T : 1 , P : 1 )

Pokok Bahasan : Proses Oksigenasi

Sub Pokok Bahasan : Proses Oksigenasi

Waktu Pertemuan : 2 x 45 menit

Pertemuan ke : I

Hari/ tanggal : Selasa / 02 Desember 2008

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah menyelesaikan pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan, dapat

menjelaskan proses oksigenasi

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu :

a. Menjelaskan pengertian pernafasan

b. Menguraikan mekanisme pernapasan

c. Menguraikan transport gas pernapasan

d. Menerangkan tentang pengaturan pernapasan.

B. POKOK-POKOK MATERI ( terlampir )

a. Pengertian pernafasan

b. Mekanisme pernapasan

c. Transport gas pernapasan

d. Pengaturan pernapasan

C. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Tahap/

WaktuKegiatan Pengajar

Kegiatan

Mahasiswa

Media/

alat

Metode

Pendahuluan 1. Mengucapkan salam Memberi respon Ceramah

Page 3: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

10 menit pembuka

2. Menginformasikan

materi yang akan

disampaikan

3. Menyampaikan

tujuan pembelajaran

4. Menguraikan

manfaat mempelajari

materi sitem

pernafasan

5. Melakukan apersepsi

mengenai materi

yang akan

disampaikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memberi

jawaban

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Tanya

jawab

Penyajian

75 menit

6. Menjelaskan kepada

mahasiswa tentang

sistem pernapasan :

a. Menanyakan

pada mahasiswa

pengertian

pernapasan

b. Menulis

jawaban

mahasiswa di

White Board

c. Menjelaskan

tentang

pengertian

pernapasan

d. Mereview

Memberi

jawaban

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

OHP,

OHT

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Page 4: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

kembali tentang

organ-organ

pernapasan

7. Menjelaskan

mekanisme transport

gas

8. Menyebutkan

manfaat pernapasan :

a. Menanyakan

kepada

mahasiswa

tentang manfaat

pernapasan

b. Memberi

penguatan

kepada

mahasiswa

c. Menyimpulkan

jawaban dari

mahasiswa

9. Mengidentifikasi

proses terjadinya

pernapasan

10. Menjelaskan

pengaturan

pernapasan

11. Memberikan

kesempatan

mahasiswa untuk

bertanya

12. Memberi kesem

Memperhatikan

Sumbang saran

Memberi respon

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memberi

sumbang saran

Memperhatikan

Ceramah

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Tanya

Jawab

Ceramah

Page 5: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

mahasiswa lain

untuk memberi

tanggapan

13. Menanggapi

pertanyaan yang

diajukan kepada

mahasiswa

Memperhatikan Ceramah

Penutup

10 menit

14. Menutup pertemuan

dengan

mengevaluasi

tentang materi yang

telah diberikan :

a. Menanyakan

kembali kepada

mahasiswa

b. Memberi

kesempatan

kepada

mahasiswa lain

untuk

memberikan

tanggapan

c. Memberi

tanggapan atas

jawaban

mahasiswa

11. Menyim

pulkan kembali

materi yang telah

disampaikan

12. Menutu

Memberi

jawaban

Memberi

sumbang saran

Memperhatikan

Memperhatikan

Menjawab

salam

Tanya

jawab

Tanya

jawab

Tanya

jawab

Ceramah

Ceramah

Page 6: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

p pertemuan dengan

mengucapkan salam

D. EVALUASI

1. Prosedur : Test pada proses dan akhir perkuliahan

2. Jenis Soal : Lisan

3. Alat : Tes

4. Bentuk : Tanya Jawab

E. REFERENSI

Guyton, Arthur C,1990.Fisiologi Manusia dan Mekanisme

Penyakit.Jakarta.EGC

Pearce, Evelyn,1999.Anatomi dan Fisiologi untuk

Paramedis.PT.Gramedia:Jakarta hal;211-225

Syaifuddin,1997.Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat.Edisi

2.EGC;Jakarta,hal ;87-93

Page 7: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Lampiran 1 : Materi

PROSES OKSIGENASI

A. Definisi Pernafasan

Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang

mengandung O2 (oksigen) kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak

mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.

1. Pernapasan dibagi menjadi :

a. Eksternal (respirasi paru)

Penyerapan O2 dan pengeluaran CO2 dari tubuh secara keseluruhan serta

pernapasan dalam atau pertukaran gas antara paru dan darah. Kecepatan

respirasi eksternal tergantung dari beberapa faktor, antara lain :

Perbedaan tekanan parsial

Luas permukaan bagi pertukaran gas

Jarak difusi

Kecepatan bernafas

b. Internal (respirasi jaringan)

Penggunaan O2 dan pembentukan CO2 oleh sel-sel serta pertukaran gas antara

sel-sel tubuh dengan media cair sekitarnya.

B. Mekanik Pernafasan

1. Proses pernapasan dibagi dua bagian yaitu ;

a. Inspirasi (manarik nafas/fase pernapasan aktif)

Inspirasi terjadi bila muskulus diafragma mendapat rangsangan

sehingga berkontraksi dan bergerak kearah bawah. Udara masuk melalui

trakhea terjadi penurunan tekanan didalam dan mengembangkan paru.

Sehingga mengembangkan rongga dada dari atas keluar, otot-otot interkosta

eksternal akan menarik iga keatas dan keluar sedangkan rongga dada akan

mengembang kesamping kiri dan kanan serta kedepan dan kebelakang. Pleura

ikut berkembang, tekanan intrapleura menjadi negatif. Surfaktan yang

Page 8: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

diciptakan oleh cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk

mengembang juga, dalam hal ini juga paru-paru juga berkembang. Tekanan

intrapulmonal turun kebawah tekanan atmosfir sehingga udara masuk

kehidung terus mengalir sampai ke alveoli. Inspirasi menempati 1/3 bagian

dari silus pernafasan.

Skema proses inspirasi ;

Udara Trakhea tekanan intrapulmonal negatif/↓ (menjadi 758mmHg)

Pleura viseral mengembang Paru-paru mengembang kearah otak

Mengembangkan rongga dada Otot itrakosta eksternal menarik iga

keatas dan keluar Diafragma bergerak kearah bawah.

b. Ekspirasi (menghembuskan nafas/fase pernapasan pasif)

Dimulai dari diafragma dan otot-otot intercosta rileks / mengendor

menjadi kecil kembali keukuran semula maka tekanan udara didalam

bertambah, sehingga paru-paru yang elastis mengempis rongga dada menjadi

sempit, paru-paru terdesak dan mendorong udara keluar melalui bronlus dan

trakhea.

Skema proses ekspirasi ;

Relaksasi diafragma dan otot intercosta Iga keposisi semula

Tekanan udara intrapulmonal ↑ (763mmHg) Paru mengempis

Rongga dada sempit Paru-paru terdesak Udara keluar

Jadi proses respirasi atau pernafasan ini terjadi karena adanya perbedaan

tekanan antara rongga pleura dan paru-paru. Dimana bernafas adalah melakukan

inspirasi dan respirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus-menerus yang

merupakan gerak reflek yang terjadi pada otot pernafasan.

Page 9: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

2. Peran Otot Pernafasan

a. Peristiwa Inspirasi

Otot diafragma : perangasang otot ini ini dilaksanakan oleh syaraf

Phrenicus

Otot intercostalis eksterna : syaraf intercostalis

Otot asesoris : mengangkat dua iga paling atas dan stermo cleido

mostoreleus yang mengangkat sternum berfungsi waktu bekerja

b. Peristiwa Ekspirasi

Otot terpenting untuk pernapasan adalah “Otot Dinding Abdomen”

Rectus abdominalis

Obligus internus

Obligus eksternus

Transversus abdominalis

Page 10: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

C. Transport Gas Pernafasan

1. Transport Gas Pernafasan antara lain :

a. Ventilasi

Ventilasi adalah perpindahan udara dari dalam dan keluar paru-

paru,dipengaruhi tiga kekuatan:

Memiliki tahanan paru dan thorak

Tegangan permukaan

Usaha otot –otot pernapasan

Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru karena selisih tekanan yang

terdapat antara atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik otot-otot. Seperti

yang telah disebutkan sebelumnya, dinding toraks berfungsi sebagai

hembusan. Seiama inspirasi, volume toraks bertambah besar karena

diafragma turun dan iga terangkat akibat kontraksi beberapa otot. M.

sternokleidomastoideus mengangkat sternum ke atas dan m. serratus, m.

scalenus dan m. intercostalis externus berperanan mengangkat iga. Toraks

membesar dalam tiga arah : anteroposterior, lateral dan vertikal. Peningkatan

volume ini menyebabkan penurunan tekanan intrapleura, dari sekitar -4 mm

Hg (relatif terhadap tekanan atmosfer) menjadi sekitar -8 mm Hg bila paru-

paru mengembang pada waktu inspirasi. Pada saat yang sama tekanan

intrapulmonal atau tekanan saluran udara menurun sampai sekitar -2 mm Hg

(relatif terhadap tekanan atmosfer) dari 0 mm Hg pada waktu mulai inspirasi.

Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfer rnenyebabkan udara

mengalir ke dalam paru-paru sampai tekanan saluran udara pada akhir

inspirasi sama lagi dengan tekanan atmosfer.

Selama pernapasan tenang, ekspirasi merupakan gerakan pasif akibat

elastisitas dinding dada dan paru-paru. Pada waktu m. intercostalis externus

relaksasi, dinding dada turun dan lengkung diafragma naik ke atas ke dalam

rongga toralks, menyebabkan volume toraks berkurang, m. interkostalis

internus dapat menekan iga ke bawah dan ke dalam dengan kuat pada waktu

ekspirasi kuat dan aktif, batuk, muntah, atau defekasi. Selain itu otot-otot

Page 11: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

abdomen mungkin berkontraksi sehingga tekanan intra abdominal membesar

dan menekan diafragma ke atas. Pengurangan volume toraks ini

meningkatkan tekanan iintrapleura maupun tekanan intrapulmonal. Tekanan

intrapulmonal sekarang meningkat sampai sekitar I sampai 2 mmHg di atas

tekanan atmosfer. Selisih tekanan antara saluran udara dan atmosfer sekarang

terbalik sehingga udara mengalir ke luar dari paru-paru sampai tekanan

saluran udara dan tekanan atmosfer sama kembali pada akhir ekspirasi.

Perhatikan bahwa tekanan intrapleura selalu di bawah tekanan atmosfer

selama siklus respirasi. Perubahan pada ventilasi dapat diperkirakan dengan

tes fungsional paru-paru.

b. Difusi (pertukaran gas O2 dan CO2)

Stadium ke dua proses respirasi mencakup proses difusi gas-gas melintasi

membran antara alveolus-kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0.5 um).

Kekuatan pendorong untuk pernindahan ini adalah selisih tekanan parsial

antara darah dan fase gas. Tekanan parsial oksigen dalam atmosfer pada

permukaan laut besarnya sekitar 149 mm Hg (21 persen dari 760 mm Hg).

Pada waktu oksigen diinspirasi dan sampai pada alveolus maka tekanan

parsial ini mengalami penurunan sampai sekitar 103 mm Hg. Penurunan

tekanan parsial ini diperkirakan atas dasar fakta bahwa udara inspirasi

tercampur dengan udara dalam ruang rugi anatomis saluran udara, dan dengan

uap air. Ruang rugi anatomis ini dalam keadaan normal mempunyai volume

sekitar 1 ml udara per pound berat badan (150 ml/150 lb pria). Hanya udara

bersih yang sampai ke alveolus yang merupakan ventilasi efektif. Tekanan

parsial oksigen dalam darah vena campuran (PV 02) dalam kapiler paru-paru

besarnya sekitar 40 mm Hg. Karena tekanan parsial oksigen dalam kapiler

lebih rendah daripada tekanan dalam alveolus (P A02 = 103 mm Hg), maka

oksigen dapat dengan mudah berdifusi ke dalam aliran darah. Selisih tekanan

C02 antara darah dan alveolus yang jauh lebih rendah (6 mmHg)

menyebabkan karbon dioksida berdifusi ke dalam alveolus. Karbon dioksida

ini kemudian dikeluarkan ke atmosfer, di mana konsentrasinya pada

Page 12: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

hakekatnya nol. Selisih C02 antara darah dan alveolus memang kecil sekali

tapi cukup karena dapat berdifusi kira-kira 20 kali lebih cepat dibandingkan

dengan oksigen, melintasi membran alveolus-kapiler karena daya larutnya

yang lebih besar.

c. Transportasi

Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke jaringan melalui dua jalan :

1. Secara fisik larut dalam plasma

2. Secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai oksihemoglobin

(HbO2).

ikatan kimia oksigen dan hemoglobin ini bersifat reversibel. Jumlah

sungguhnya yang diangkut dalam bentuk ini mempunyai hubungan

nonlinear dengan PaO2 (tekanan parsial oksigen dalam darah arteri), yang

ditentukan oleh jumlah oksigen yang secara fisik larut dalam plasma

darah. Sebaliknya, jumlah oksigen yang secara fisik larut dalam plasma

mempunyai hubungan langsung dengan tekanan parsial oksigen dalam

alveolus (PAO2). Kecuali itu juga tergantung dari daya larut oksigen

dalam plasma. Jumlah oksigen yang dalam keadaan normal larut secara

fisik sangat kecil karena daya larut oksigen dalam plasma yang rendah.

hanya sekitar satu persen dari jumlah oksigen total ang ditranspor ke

jaringan-jaringan ditranspor dengan cara ini. Cara transpor seperti ini

tidak mempertahankan hidup walaupun dalam keadaan istirahat

sekalipun. Sebagian besar oksigen diangkut oleh hemoglobin yang

terdapat dalam sel darah merah

d. Perfusi

Pemindahan gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru

membutuhkan distribusi udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah)

dalam kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluran pernapasan,

melalui alveolus.

Page 13: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

2. Pengukuran Volume Paru

Istilah yang

digunakan

Jumlah Deskripsi Tanda

Volume paru

Volume tidal

(Vt atau TV)

Volume

cadangan

inspirasi (IRV)

Volume

cadangan

ekspirasi

(ERV)

Volume

residual (RV)

Kapasitas

paru

Volume udara yang dihirup

dan dihembuskan setiap kali

bernafas

Volume udara maksimal

yang dapat dihirup setelah

inhalasi normal

Volume udara maksimum

yang dapatdihembuskan

kuat setelah ekshalasi

normal

Volume udara yang tersisa

diparu-paru setelah

ekshalasi maksimal

Volume udara maksimal

Volume tidal

mungkin tidak

berbeda meski

dengan penyakit

berat sekakipun

Volume residual

dapat meningkat

dengan penyakit

obstruktif

Penurunan dalam

Page 14: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Kapasitas vital

(VC)

Kapasitas

inspirasi (IC)

Kapasitas

residual

fungsional

(FRC)

Kapasitas paru

total (TLC)

dari poin inspirasi maksimal

Volume udara maksimal

yang dihirup setelah

ekspirasi normal

Volume udara yang tersisa

diparu-paru setelah

ekspirasi normal

Volume udara dalam paru-

paru setelah inspirasi

maksimal dan sama

jumlahnya dengan keempat

volume ( TV, IRV, ERV,

RV )

kapasitas vital dapat

ditemukan pada

penyakit

neuromuscular,

keletihan umu,

athelektaksis, edema

pulmonal, PPOM

Penurunan dalam

kapasitas inspirasi

menunjukkan

penyakit restriktif

Kapasitas residual

dapat fungsional

meningkat pada

penyakit ( PPOM)

dan menurun pada

ARDS

Kapasitas paru total

dapat menurun pada

penyakit restriktif

(athelektaksis,

pneumonia )dan

meningkat pada

penyakit obstruktif

atau PPOM

Page 15: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Kapasitas Vital

Perempuan : Vital capacity Inspiratory IRV : 3,3

TV : 0,5

Fungsional Residu ERV : 1,0

RV : 1,2

Laki-laki : Vital capacity Inspiratory IRV : 1,9

TV : 0,5

Fungsional Residu ERV : 0,7

RV : 1,1

Keterangan :

TV (Tidal Volume) Jumlah udara yang masuk setiap inspirasi

IRV (Volume inspirasi cadangan/Inspiratory reserve volume) Jumlah udara

dapat bertambah besar waktu inspirasi maksimal

ERV (volume ekspirasi cadangan/Ekspiratory Resve volume) tambahan udara

yang dikeluarkan aktif, setelah berlangsung ekspirasi pasif

RV (volume yang ditinggal/residu volume) dengan ekspirasi yang sekeras-

kerasnyapun tidak semuanya dalam paru dapat dikeluarkan disebut

Page 16: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Faktor yang mempengaruhi kapasitas paru :

Besar dan bentuk tubuh

Posisi tubuh

Berkurang :tidur terlentang

Bertambah :Berdiri

Penyebab perubahannya

Tekanan isi abdomen yang menolak diafragma keatas

Penambahan volume darah pulmonal

D. Pengaturan Pernafasan

1. Jenis-jenis lokasi pusat pernapasan

Lokasi atau saluran nafas dibagi menjadi dua bagian :

Saluran nafas atas : hidung, faring dan laring

Saluran nafas bawah : trakhea, percabangan bronkus, bronkiolus hingga

alveoli

2. Mekanik pernapasan

Mekanisme transport gas dimulai dari paru-paru. Didalam paru-paru

terjadi pertukaran zat antara O2 (oksigen) ditarik dalam darah dan CO2 akan

dikeluarkan dari darah secara osmose. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui

traktus respiratoris (jalan pernapasan) dan masuk kedalam tubuh melalui kapiler-

kapiler vena pulmonalis kemudian masuk keserambi kiri jantung (atrium sinistra)

ke aorta keseluruh tubuh (jaringan-jaringan dan sel) disini terjadi oksidasi

(pembakaran) sebagai ampas (sisa) dari pembakaran adalah CO2 dan zat ini

dikeluarkan melalui peredaran vena masuk ke serambi kanan jantung (atrium

dekstra) ke bilik kanan (ventrikel dekstra) keluar melalui arteri pulmonalis

ke jaringan paru-paru akhirnya dikeluarkan menembus epitel dari alveoli. Proses

pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolisme sedangakan dari sisa

metabolisme akan dikeluarkan melalui traktus irogenitalis dan kulit.

a. Transport Oksigen Dalam Darah

Page 17: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Oksigen dapat diangkut oleh paru-paru ke jaringan melalui dua jalan ;

secara fisik larut dalam plasma atau secara kimia berikatan dengan

hemoglobin sebagai oksihemoglobin (Hb O2). Ikatan kimia oksigen dengan

hemoglobin bersifat reversible. Jumlah sesungguhnya akan diangkut dalam

bentuk ini mempunyai hubungan non linier dengan PaO2. Tekanan parsial

oksigen dalam darah arteri yang ditentukan oleh jumlah oksigen yang secara

fisik larut dalam plasma dan berhubungan lansung dengan tekanan parsial

oksigen dalam alveolus (PaO2). Jumlah oksigen dalam keadaan normal larut

secara fisik dan normal sangat kecil karena daya larut oksigen dalam plasma

sangat rendah. Hanya sekitar 1% dari jumlah oksigen total yang diangkut oleh

jaringan-jaringan transport. Sebagian besar oksigen diangkut oleh

hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah.

b. Transport Karbondioksida Dalam Darah

Transport karbondioksida dari jaringan keparu-paru untuk dibuang,

dilakukan dengan tiga cara ; sekitar 10% CO2 secara fisik larut dalam plasma

(CO2 mudah larut dalam plasma), sekitar 20% CO2 berikan gugus amino

kepada hemoglobulin dalam sel darah merah dan sekitar 70% diangkut dalam

karbonat plasma (karbondioksida).

Page 18: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Lampiran II :Evaluasi

1. Jelaskan secra singkat pengertian dari pernapasan ?

Pernapasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang

mengandung O2 (oksigen) kedalam tubuh serta menghembuskan udara yang

banyak mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari

tubuh

2. Jelaskan peran Otot Pernafasan

b. Peristiwa Inspirasi

Otot diafragma : perangasang otot ini ini dilaksanakan oleh syaraf

Phrenicus

Otot intercostalis eksterna : syaraf intercostalis

Otot asesoris : mengangkat dua iga paling atas dan stermo cleido

mostoreleus yang mengangkat sternum berfungsi waktu bekerja

b. Peristiwa Ekspirasi

Otot terpenting untuk pernapasan adalah “Otot Dinding Abdomen”

Rectus abdominalis

Obligus internus

Obligus eksternus

3. Jelaskan fisiologi tentang proses inspirasi

a. Diafragma berkontraksi bergerak ke arah bawah

b. Mengembangkan rongga dada dari atas ke bawah

c. Otot-2 interkosta eksternal menarik iga ke atas dan ke luar

d. Mengembangkan rongga dada ke arah samping kiri dan kanan serta ke depan

dan ke belakang.

e. Pleura parietal ikut mengembang

f. Tekanan intrapleura menjadi makin negatif. Surfaktan yg diciptakan oleh

cairan serosa memungkinkan pleura viseral untuk mengembang juga dan hal

ini juga mengembangkan paru.

Page 19: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

g. Tekanan intrapulmonal turun di bawah tekanan atmosfir udara memasuki

hidung dan terus mengalir sampai alveoli.

Skema proses Inspirasi :

Udara " trakea Tek. Intrapulmonal " (negatif) " pleura viseral mengembang "

paru-paru mengembang ke arah torak " mengembangkan rongga dada " otot

intrakosta eksternal menarik iga ke atas dan keluar " diafragma bergerak ke arah

bawah.

4. Jelaskan fisiologi proses ekspirasi

a. Dimulai ketika diafragma dan otot-otot intercosta rileks/mengendor menjadi

kecil kembali ke ukuran semula maka

b. Tekanan udara di dalam bertambah, sehingga paru-paru yang elastis

mengempis rongga dada menjadi sempit, paru-paru terdesak dan mendorong

udara keluar melalui bronkus dan trakea.

Skema proses Ekspirasi :

Relaksasi diafragma dan otot interkosta " iga ke posisi semula " tekanan udara

intrapulmonal " " paru mengempis " rongga dada sempit " paru-paru terdesak "

udara ke luar.

5. Berapa Kapasitas Vital antara laki-laki dan perempuan

Perempuan : Vital capacity Inspiratory IRV : 3,3

TV : 0,5

Fungsional Residu ERV : 1,0

RV : 1,2

Laki-laki : Vital capacity Inspiratory IRV : 1,9

TV : 0,5

Fungsional Residu ERV : 0,7

RV : 1,1

Page 20: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

6. Uraikan secara singkat tentang transport gas pernapasan ?

Ventilasi

Ventilasi adalah perpindahan udara dari dalam dan keluar paru-

paru,dipengaruhi tiga kekuatan:

Memiliki tahanan paru dan thorak

Tegangan permukaan

Usaha otot –otot pernapasan

Difusi (pertukaran gas O2 dan CO2)

Stadium ke dua proses respirasi mencakup proses difusi gas-gas melintasi

membran antara alveolus-kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0.5 um).

Transportasi

Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke jaringan melalui dua jalan :

1. Secara fisik larut dalam plasma

2. Secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai oksihemoglobin

(HbO2).

Perfusi

Pemindahan gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru-paru

membutuhkan distribusi udara dalam paru-paru dan perfusi (aliran darah)

dalam kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluran pernapasan,

melalui alveolus.

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Page 21: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

(GBPP)

Mata kuliah : Fisiologi

Kode Mata Kuliah : Bd.202

Bobot : 2 SKS ( T1 ; P1 )

Semester : I ( Satu )

Nama dosen/Tim :

A. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memahami

fungsi sistem tubuh manusia yang berkaitan dengan proses reproduksi wanita.

Topik yang dibahas meliputi introduksi fisiologi, peristiwa reflek dan gerakan,

postur tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit, perkembangan sel-sel darah,

fungsi sistem kardiovaskuler, proses oksigenasi, fungsi neuro endokrin dan

hipotalamus, fungsi organ reproduksi, metabolisme dan suhu tubuh, fungsi sistem

pencernaan, perkemihan, panca indra.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat :

1. Memahami tentang fisiologi

2. Menjelaskan peristiwa reflek, gerakan dan postur tubuh

3. Mendiskripsikan keseimbangan cairan dan elektrolit

4. Mendiskripsikan perkembangan sel darah

5. Mendiskripsikan fungsi sistem kardiovaskuler

6. Mendiskripsikan proses oksigenasi

7. Mendiskripsikan fungsi neuro endokrin dan hipotalamus

8. Mendiskripsikan fungsi organ reproduksi

9. Mendiskripsikan proses metabolisme dan suhu tubuh

10. Mendiskripsikan fungsi sistem pencernaan

11. Mendiskripsikan fungsi sistem perkemihan

12. Mendiskripsikan fungsi panca indra

C. PROSES PEMBELAJARAN

Page 22: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

T : Dilaksanakan di kelas dengan menggunakan ceramah, diskusi, seminar dan

penugasan.

P : Dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik di kampus maupun di lahan

praktek) dengan menggunakan metoda simulasi, demonstrasi, role play and

bed side teaching.

D. EVALUASI

Evaluasi dilakukan dengan menggunakan cara :

Teori

UTS : 15 %

UAS : 25 %

Tugas : 10 %

Praktik

Praktikum : 50 %

E. REFERENSI

Buku Wajib (BW)

1. Coad, Jane. 2001. Anatomy and Phsiology for Midwives. Mosby; London.

2. Anderson, P.D. 1999. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Jones and Barret

Publisher Boston. Edisi Bahasa Indonesia. EGC; Jakarta.

3. Verralls, Sylvia. 1997. Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan.

EGC; Jakarta.

Buku Anjuran (BA)

1. Pearce, EC. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia;

Jakarta.

2. Landau, BR. 1980. Essential Human Anatomy and Physiology. 2nd Edisition.

Scott Foresman and Company Glenview.

Page 23: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

3. Martini, FH et.al. 2001. Fundamentals of Anatomy and Physiology. 5th

Edition. Prentice Hall; New Jersey.

4. Wijaya. 1996. Anatomi dan Alat-alat Ronggal Panggul. FKUI; Jakarta.

Page 24: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

RINCIAN KEGIATAN

MINGG

UO P S POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

WAKTUREFERENSI

T P

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Memahami fisiologi sel dan jaringan 1.1. Fungsi sel dan jaringan

1.2. Kebutuhan oksigen dan nutrisi untuk sel

1.3. Mekanisme kontrol fisiologi

1.4. Komponen dan prinsip sistem homeostatis

1 Jam BW 1 (Bab I)

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Menjelaskan peristiwa refleks, gerak

dan postur tubuh

2.1. Perbedaan fungsi 3 macam otot

2.1.1. Otot rangka

2.1.2. Otot jantung

2.1.3. Otot polos

1 Jam 4 Jam BW 2

BA 1; BA 2;

BA 3

Page 25: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

2.2. Yang berperan dalam kontraksi otot

2.2.1. Actin

2.2.2. Miosin

2.2.3. Peranan ion Ca ++

2.2.4. Teori kontraksi otot

2.2.5. Isomatrik

2.2.6. Isotonik

2.3. Mekanisme Refleks

2.4. Aktivitas Reflek

2.5. Mekanisme gerakan tubuh

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Menjelaskan keseimbangan cairan

dan elektrolik tubuh.

3.1. Keseimbangan cairan dan elektrolit

3.1.1. Pengertian cairan tubuh total

3.1.2. Pembagian ruangan cairan tubuh & volume

dalam masing-masing ruangan.

3.1.3. Perbedaan komposisi elektrolit di

Intraseluler, Ekstraseluler

3.1.4. Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar

1 Jam 4 Jam BW 2

BA 1; BA 2;

BA 3

Page 26: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

kompartemen)

3.1.5. Pengaturan keseimbangan elektrolit

3.2. Peristiwa difusi, osmosis dan filtrasi

3.3. Terbentuknya edema

3.4. Keseimbangan asam basa

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Menjelaskan perkembangan sel-sel

darah dan sistem limpatik.

4.1. Perkembangan sel-sel darah

4.2. Pembentukan sel-sel darah in utero, bayi dan anak

4.3. Metabolisme darah

4.4. Fungsi Umum Darah

4.4.1. Fungsi darah dan sel darah

4.4.2. Sifat fisik dan komposisi darah

4.5. Fungsi Sistem Getah Bening

4.5.1. Definisi dan fungsi getah bening

4.5.2. Asal getah bening

4.5.3. Komposisi getah bening

1 Jam 2 Jam BW 1; BW 2

BA 1; BA 2;

BA 3

Page 27: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Mendiskripsikan fungsi Sistem

Kardio Vaskuler

5.1. Fungsi jantung dan peredaran darah manusia

5.1.1. Sistem transport, distribusi di dalam tubuh

5.1.2. Klasifikasi pembuluh darah

5.1.3. Pembagian jumlah darah dalam pembuluh

darah

5.2. Faal otot jantung

5.2.1. Anatomi Fisiologi otot jantung

5.2.2. Elektro Fisiologi otot jantung

5.2.3. EKG

5.3. Fungsi jantung sebagai pompa

5.3.1. Curah jantung

5.3.2. Alir balik vena

5.4. Tekanan Darah dan denyut nadi

5.4.1. Tekanan sistolik dan diastolic

5.4.2. Denyut nadi

5.4.3. Syok dan jenisnya

2 Jam 4 Jam BW 2

BA 1; BA 2;

BA 3

Page 28: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Mendiskripsikan proses oksigenasi 6.1. Definisi pernafasan

6.1.1. Eksternal

6.1.2. Internal

6.2. Mekanik Pernafasan

6.2.1. Inspirasi dan Ekspirasi

6.2.2. Peran otot pernafasan

6.3. Transport gas pernafasan

6.3.1. Ventilasi, difusi, Transportasi, Perfusi

6.3.2. Pengukuran volume paru

6.4. Pengaturan pernafasan

6.4.1. Jenis-jenis lokasi pusat pernafasan

6.4.2. Mekanik pernafasan

1 Jam 2 Jam BW 2

BA 1; BA 2;

BA 3

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

7.1. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan

Page 29: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Mendiskripsikan fungsi neuro

endokrin dan hipotalamus

kelenjar hormon

7.2. Mekanisme umpan balik hormon

7.3. Hormon yang berhubungan dengan sistem

reproduksi

1 Jam BW 2

BA 1; BA 2;

BA 3

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Mendiskripsikan fungsi organ

reproduksi laki-laki

8.1. Spermatogenesis

8.2. Aktivitas sexual pria

8.3. Pengaturan fungsi seksual pria

1 Jam 2 Jam BW 1 (Bab 2,

4)

BW 3

BA 1; BA 2;

BA 4

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Mendiskripsikan fungsi organ

reproduksi wanita

9.1. Fisiologi alat reproduksi wanita

9.2. Hubungan ovarium dan gonodotropin hormon

9.2.1. Efek hormon ovarium

9.2.2. Sekresi hormon ovarium

1 Jam 2 Jam BW 1 (Bab 2,

4)

BW 3

BA 1; BA 2;

Page 30: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

9.3. Kehamilan dan laktasi

9.4. Faktor hormon dalam reproduksi wanita

BA 4

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Mendiskripsikan proses metabolisme 10.1. Katabolisme dan Anabolisme

10.2. Keseimbangan energi

10.3. Kalori yang terkandung dalam karbohidrat, protein

dan lemak

10.4. Metabolik rate dan bassal metabolik rate pada

wanita hamil

1 Jam 2 Jam BW 2

BA 1; BA 2

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Suhu tubuh 11.1. Pembentukan panas dalam tubuh dan faktor yang

mempengaruhi

11.2. Pembuangan panas dari tubuh

11.3. Pengaturan dan terjadinya peningkatan suhu tubuh

1 Jam

Page 31: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Fisiologi organ asesoris sistem

pencernaan

Mendiskripsikan proses penyerapan

makanan

Mendiskripsikan proses defekasi

12.1. Hepar, pankreas, empedu

12.2. Gerakan dan sekresi gastrointestinal

12.3. Pencernaan secara mekanis (fungsi motorik

pencernaan) enzimitas

12.4. Absorbsi zat makanan

12.5. Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan

hormon

12.6. Reflek defekasi

1 Jam 2 Jam BW 2

BA 1; BA 2;

BA 3

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Mendeskripsikan fungsi fisiologi

ginjal

13.1. Fungsi ginjal

13.2. Filtrasi glumerulus

13.3. Fungsi tubulus

1 Jam

2 Jam BW 2

BA 1; BA 2;

BA 3

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Page 32: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Mendeskripsikan fisiologi Ureter,

Vesika urinaria dan urethra

Proses berkemih

14.1. Mendeskripsikan fisiologi Ureter, Vesika urinaria

dan urethra

14.2. Proses berkemih dan hal yang mempengaruhi

1 Jam BW 2

BA 1; BA 2;

BA 3

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Komposisi urine 15.1. Bahan-bahan yang diekskresi dan ke dalam urine 1 Jam 1 Jam BW 2

BA 1; BA 2;

BA 3

Setelah mengikuti perkuliahan ini

mahasiswa mampu :

Mendeskripsikan fungsi Panca Indera 16.1. Fungsi Indera penglihatan impuls penglihatan

16.2. Fungsi indera pendengaran

16.3. Fungsi keseimbangan

16.4. Fungsi pengecap dan penciuman

16.5. Indra kulit

1 Jam 4 Jam BW 2

BA 1; BA 2;

BA 3

Page 33: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA

Jumlah 16 Jam 3 Jam

Page 34: Sap makro oksigenasi AKBID YKN RAHA