Sap Komunikasi

12
SATUAN ACARA PENGAJARAN “Strategi Komunikasi Terapeutik pada Klien Lansia” Oleh: NUNING KHUROTUL AF’IDA PSIK-REGULER/ 2010 105070201111011 JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

Transcript of Sap Komunikasi

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Strategi Komunikasi Terapeutik pada Klien Lansia

Oleh:NUNING KHUROTUL AFIDAPSIK-REGULER/ 2010105070201111011

JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2012

JUDUL: Komunikasi TerapeutikTOPIK: Strategi Komunikasi Terapeutik pada Klien Lansia

A. PENDAHULUANMata kuliah komunikasi terapeutik ini diberikan di semester 2 dengan bobot 3 SKS (2K, 1P) untuk jurusan S1 Keperawatan. Mata ajar ini merupakan mata kuliah dasar keperawatan yang membahas tentang komunikasi, baik secara umum maupun komunikasi terapeutik. Mata kuliah ini membekali peserta didik dalam melakukan interaksi dengan orang lain. Fokus interaksi yang ditekankan adalah pada klien sesuai dengan jenjang usianya dan profesi kesehatan lain di tatanan pelayanan kesehatan, sehingga diharapkan peserta didik dapat mengetahui dan memahami serta menerapkan sikap yang tepat secara terintegrasi pada saat memberikan asuhan keperawatan baik di rumah sakit maupun di komunitas.Pada pertemuan kali ini akan disampaikan materi Strategi Komunikasi Terapeutik pada Klien Lansia dengan metode kuliah konvensional yang meliputi penyampaian materi, pemutaran video, dan tanya jawab dalam durasi 60 menit. Peserta didik diharapkan mampu mencapai kompetensi secara kognitif untuk mengetahui dan memahami materi serta secara afektif menunjukkan sikap menerima, merespon, dan menghargai materi dengan baik.

B. TUJUAN1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami komunikasi terapeutik yang efektif pada klien lansia2. Tujuan Khusus Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi komunikasi terapeutik Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami fase-fase komunikasi terapeutik Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami strategi sikap yang benar ketika berkomunikasi dengan lansia sesuai dengan gangguan yang dimiliki

C. RENCANA KEGIATAN1. Metode Ceramah Tanya jawab

2. Media dan Alat Bantu Slide Power Point Video Lembar Posttest

3. Waktu dan Tempat Waktu: Senin, 17 Desember 2012 Pukul: 09.00-10.00 WIB Tempat: Gedung Biomedik Lt.2 FKUB

4. Materi Mata kuliah: Komunikasi TerapeutikSub pokok bahasan: Strategi Komunikasi Terapeutik pada Klien Lansia Oleh: Ns. Nuning Khurotul Afida, S.Kep. M.Nurs

5. PesertaMahasiswa Jurusan Keperawatan FKUB Semester 2

6. Kegiatan BelajarTAHAPWAKTUKEGIATANPEMATERIKEGIATAN PESERTA DIDIKMETODEMEDIA

Pendahuluan5 menit1. Salam pembuka

2. Menjelaskan maksud dan tujuan1. Menjawab salam

2. Mendengarkan keterangan pemateriCeramah-

Penyajian40 menit1. Menjelaskan Materi:a. Menjelaskan definisi komunikasi terapeutikb. Menjelaskan fase-fase komunikasi terapeutikc. Menjelaskan strategi komunikasi terapeutik pada lansia(durasi 30 menit)

2. Memutarkan video komunikasi terapeutik(durasi 10 menit)1. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan pemateri

2. Memperhatikan dan memahami simulasi videoCeramahPower Point, video

Penutup15 menit1. Tanya jawab

2. Membagikan lembar post test

3. Salam penutup1. Bertanya kepada pemateri

2. Mengisi lembar post test

3. Menjawab salamTanya jawabLembar post test

D. EVALUASI1. Evaluasi Struktur Adanya persiapan yang baik terkait materi, media, dan alat bantu. Adanya koordinasi yang baik terkait jadwal penyampaian mata kuliah antara penanggung jawab mata kuliah dosen dan mahasiswa.

2. Evaluasi Proses Semua peserta didik mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib. Peserta didik antusias dan aktif selama proses pembelajaran. Peserta didik memberikan respon atau umpan balik berupa pertanyaan.

3. Evaluasi Hasil Rata-rata nilai mahasiswa berdasarkan hasil posttest setelah materi disampaikan adalah >75

E. LAMPIRAN1. Lampiran MateriA. DEFINISI KOMUNIKASI TERAPEUTIKDefinisi Komunikasi: Pertukaran informasi melalui pesan yang dikirim dan diterima oleh dua orang atau lebih.(Timby, 2005) Proses mengirim dan menerima pesan yang disampaikan melalui simbol, kata2, tanda2, bahasa tubuh atau lainnya (Smith, Duell, & Martin, 2004)

Aspek-aspek yang harus diperhatikan pada Komunikasi Terapeutik: Komunikasi teraupetik mengembangkan hubungan interpersonal yang bersifat terapeutik antara perawat dan klien. Ada tujuan tertentu. Kebutuhan pasien adalah fokus (terpusat pada klien). Perawat memanfaatkan hubungan komuniksi spesifik dan keterampilan. Dalam melakukan komunikasi terapeutik, terdapat 4 fase yang harus diperhatikan (Stuart dan Sundeen, 2008). Setiap fase dalam membangun hubungan terapeutik ditandai dengan serangkaian tugas.

B. FASE-FASE KOMUNIKASI TERAPEUTIK1. Fase Pra Interaksi Merupakan tahap persiapan sebelum berhubungan dan berkomunikasi dengan klien. Tugas perawat pada fase ini adalah: 1. Menggali perasaan & menilik diri2. Mengidentifikasi kelebihan & kelemahan3. Mencari informasi tentang klien4. Merancang strategi pertemuan pertama

2. Fase Orientasi Merupakan tahap yang dilakukan perawat pada saat pertama kali bertemu atau kontak dengan klien. Tugas perawat pada fase ini adalah: 1. Memahami karakteristik2. Membangun kepercayaan3. Mengidentifikasi masalah4. Menjelaskan peran5. Menetapkan kontrak

3. Fase Kerja Merupakan tahap inti dari keseluruhan komunikasi terapeutik. Merupakan tahap yang terpanjang dalam komunikasi terapeutik. Berkaitan erat dengan pelaksanaan rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan. Tugas perawat pada fase ini adalah:1. Meningkatkan InteraksiPerawat meningkatkan interaksi dgn menggunakan teknik komunikasi terapeutik sebagai cara dalam mengembangkan hubungan kerja sama dgn klien.2. Mengeksplorasi StressorPerawat mendorong mekanisme koping yang konstruktif dan mengarahkan atau mengatasi penolakan perilaku adaptif.3. Menganalisa responsPerawat membantu dan mendukung klien untuk menyampaikan perasaan dan pemikirannya dan kemudian mengalisa respons ataupun pesan komunikasi verbal dan non verbal yang disampaikan 4. Mencari solusi potensialPerawat mendengar secara aktif dan dengan penuh perhatian shg mampu membantu mendefinisikan masalah yang dihadapi klien, mencari penyelesaian masalah, dan mengevaluasinya.5. Menyimpulkan Pembicaraan Pada bagian akhir fase kerja, perawat diharapkan mampu menyimpulkan percakapan dgn klien Dapat memadukan dan menegaskan hal-hal penting dalam percakapan Dapat membantu perawat dan klien memiliki pemikiran dan pemahaman yang sama

4. Fase TerminasiTugas perawat dalam tahap ini adalah:1. Melakukan evaluasi obyektif mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi2. Melakukan evaluasi subyektif menanyakan perasaan klien setelah berinteraksi dgn perawat3. Menyepakati tindak lanjut interaksi relevan dgn interaksi yang dilakukan

C. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KLIEN LANSIA Proses penuaan: Penurunan kemampuan pendengaran dan penglihatan Penurunan konsentrasi dan daya ingat Proses pikir lambat Perubahan struktur gigi Efek samping obat Interaksi dengan orang lain menurun

Strategi Komunikasi Terapeutik pada Lansia dengan Gangguan Pendengaran Ucapkan nama klien dulu sebelum bicarauntuk memfokuskan perhatian Pastikan bicara pada bagian telinga yang pendengarannya masih baik Bicara tegas, simple tapi dengan nada biasa. Jika suara perawat nada tinggi, turunkan Posisikan tubuh di hadapan lansia, agar dapat melihat respon non verbal perawat dan gerakan bibir Jangan bicara dengan lansia saat perawat makan atau mengunyah permen Ciptakan lingkungan yang tenang Tanyakan umpan balik apakah lansia dapat menangkap pesan dengan baik

Strategi Komunikasi Terapeutik pada Lansia dengan Gangguan Penglihatan Pastikan lansia pakai kacamata, kalau ada Perkenalkan diri perawat saat bertemu Berdiri di hadapan lansia dan gunakan gerakan kepala Jelaskan secara verbal semua informasi tertulis yg ada, tanyakan apakah sudah mengerti Pastikan cahaya cukup Saat ambulasi, jelaskan pada lansia akan dibawa kemana dan lakukan apa

Strategi Komunikasi Terapeutik pada Lansia dengan Gangguan Kognitif Kontak mata langsung Panggil nama lansia beberapa kali Posisikan perawat pada pandangan lansia Berikan penjelasan dengan kata yang jelas dan sederhana Jika konsentrasi lansia turun, berikan waktu istirahat, baru mulai lagi Modifikasi lingkungan yang ciptakan fokus perhatian lansia Berikan penjelasan pada keluarga bahwa tidak fokusnya perhatian lansia oleh karena gangguan kognitif.

2. Lampiran Instrumen Evaluasi

Nama: NIM: .

POST TESTMata Kuliah: Komunikasi TerapeutikSub pokok bahasan: Strategi Komunikasi Terapeutik pada Klien Lansia

a) Soal Pemahaman1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?2. Apa saja aspek-aspek yang harus diperhatikan pada komunikasi terapeutik?3. Bagaimana urutan fase-fase pada komunikasi terapeutik?4. Apa yang harus dilakukan perawat ketika berkomunikasi dengan lansia yang memiliki gangguan penglihatan?5. Apa yang harus dilakukan perawat ketika berkomunikasi dengan lansia yang memiliki gangguan pendengaran?

b) Studi KasusNy. Y usia 70 tahun adalah anggota lansia di Panti Jompo KASIH. Ny. Y mengalami kesulitan dalam mengingat anak-anaknya ketika dikunjungi ke panti jompo sehingga sering merasa sendiri, murung, sedih dan seakan tidak mengenali orang-orang di lingkungan sekitar. Bagaimana strategi komunikasi terapeutik yang tepat ketika anda sebagai seorang perawat ditugaskan untuk merawat Ny.Y?

3. Lampiran Media