SAP KIA

12

Click here to load reader

description

kia

Transcript of SAP KIA

SATUAN ADMINISTRASI PENYULUHANPADA PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL DI DESA MENDALANWANGI RW 09 DUSUN DARUNGAN KECAMATAN WAGIR KABUPATEN MALANG

A. IDENTITAS Topik : ImunisasiSub pokok bahasan : Imunisasi TT (Tetanus toxoid) pada kehamilanPenyuluh : Pokja KIA Posko 9 Poltekkes Rs. Dr. Soepraoen Waktu : 40 menitSasaran : Ibu hamil dan keluargaTempat : Jumlah orang : ? orang

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL1. Tujuan Umum Setelah mengikuti pertemuan ini, peserta dapat memahami pentingnya imunisasi TT.2. Tujuan Khusus1. Menjelaskan pengertian dan manfaat dari imunisasi TT2. Diharapkan ibu dapat memahami pentingnya imunisasi TT, manfaat TT, jumlah dosis imunisasi TT, efek samping imunisasi TT, serta mengetahui tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT. C. MATERI1. Definisi imunisasi TT2. Manfaat Imunisasi TT3. Jumlah dosis imunisasi TT4. Efek sampingimunisasi TT5. Tempat pelayaanan untuk mendapatkan imunisasi TTD. METODECeramah dan tanya jawabE. MEDIALeaflet, flip chartF. KEGIATAN PENYULUHANNOMateriKegiatan

1Pembukaan (10 menit ) Membuka pertemuan dengan mengucapkan salam Memperkenalkan diri sendiri Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus pertemuan kali ini Menyampaikan waktu / kontrak waktu yang akan digunakan dan mendiskusikan Memberikan sedikit gambaran mengenai informasi yang akan disampaikan pada hari ini

2Pelaksanaan (10 menit) Menjelaskan definisi imunisasi TT, manfaat imunisasi TT, Jumlah dan dosis imunisasi TT, Efek samping imunisasi TT, Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT Menyimpulkan seluruh materi yang telah diberikan

3Evaluasi (15 menit ) Membuka sesi tanya jawab kepada peserta Peserta dapat mengulang kembali apa yang telah dijelaskan tadi

4Penutup (5 menit ) Mengakhiri pertemuan Pembicaraan mengucapkan terima kasihatas perhatian peserta Mengucapkan salam penutup

IMUNISASI TT (TETENUS TOXOID) PADA KEHAMILAN

I. PENDAHULUANLatar belakang

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diciptakanlah Visi Indonesia Sehat 2010, yang merupakan cerminan masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia dengan ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku, dan dalam lingkungan sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2005:1).

Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang antara lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi, anak balita, dan ibu maternal, serta tingginya proporsi balita yang menderita gizi kurang; masih tingginya angka kematian akibat beberapa penyakit menular serta kecenderungan semakin meningkatnya penyakit tidak menular; kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu antar wilayah/daerah, gender, dan antar kelompok status sosial ekonomi; belum memadainya jumlah, penyebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan; serta terbatasnya sumber pembiayaan kesehatan dan belum optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan. Upaya pemerintah yang nyata guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya difokuskan pada program kesehatan ibu dan anak di setiap layanan kesehatan. Program kesehatan ibu dan anak yang telah dilaksanakan selama ini bertujuan untuk meningkatkan status derajat kesehatan ibu dan anak serta menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk itu diperlukan upaya pengelolaan program kesehatan ibu dan anak yang bertujuan untuk memanfaatkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak secara efektif dan efisien. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih memprihatinkan, antara lain ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2007, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menunjukkan angka yang masih tinggi yaitu 34 per 1.000 kelahiran hidup, dan menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menunjukkan angka 248 per 100.000 kelahiran hidup. Di Provinsi Jawa Barat tahun 2007 Angka Kematian Ibu maternal menunjukkan angka yang cukup tinggi yaitu mencapai 98 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan Angka Kematian Bayi sedikitnya mencapai 38 per 1.000 kelahiran hidup.Angka Kematian Ibu maternal pada tahun 2008 di Kabupaten sebesar 131 per 1000 kelahiran hidup dengan jumlah kasus kematian bayi mencapai 106 per 1000 kelahiran hidup.Tingginya angka kematian di Indonesia salah satunya diakibatkan tetanus neonatorum. Jumlah kasus Tetanus Neonatorum pada tahun 2003 sebanyak 175 kasus dengan angka kematian (CFR) 56% (Depkes RI, 2003). Angka ini sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. Hal ini diduga karena meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Namun secara keseluruhan CFR masih tetap tinggi. Penanganan Tetanus Neonatorum memang tidak mudah, sehingga yang terpenting adalah usaha pencegahan, yaitu Pertolongan Persalinan yang higienis ditunjang dengan Imunisasi Tetanus Toxoid pada ibu hamil.

II. MATERI PENYULUHAN

1. Definisi Imunisasi TTImunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus (Idanati, 2005).Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan (Setiawan, 2006).Penyakit tetanus adalahpenyakit yang disebabkan oleh racun kuman Clostridiumtetani.Penyakit ini sangat berbahaya, karena dapat menimbulkan kejang dan kegagalan pernapasan, yang berujung pada kematian.Pada dasarnya siapa saja dapat terkena penyakit tetanus.Tetapi yang paling rentan adalah bayi baru lahir dan ibu yang melahirkan.Oleh karena itu, kelompok ini menjadi perhatian utama pencegahan penyakit tetanus.Pencegahan tetanus pada ibu dan bayi dilakukan dengan mengimunisasi ibu yang sedang hamil.

2. Manfaat imunisasi TT ibu hamil1. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000). Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin dkk, 2001)2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000). Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus neonatorum (Depkes, 2004)

3. Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT untuk ibu hamilImunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).

Umur kehamilan mendapat imunisasi TTImunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap (BKKBN, 2005). TT1 dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan (Depkes RI, 2000).

AntigenInterval (selang waktu minimal)Lamaperlindungan% perlindungan

TT1Pada kunjungan antenatal pertama--

TT24 minggu setelah TT13 tahun80

TT36 bulan setelah TT25 tahun95

TT41 tahun setelah TT310 tahun99

TT51 tahun setelah TT425 tahun/Seumur hidup99

4. Efek samping imunisasi TTBiasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan (Depkes RI, 2000). TT adalah antigen yang sangat aman dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu hamil mendapatkan imunisasi TT (Saifuddin dkk, 2001). Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan tidak perlukan tindakan/pengobatan (Depkes RI, 2000).

5. Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TTa. Puskesmasb. Rumah sakitc. Rumah bersalind. Polindese. Posyanduf. Rumah sakit swastag. Dokter praktik, danh. Bidan praktik (Depkes RI, 2004).

III. KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Imunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan. Manfaat imunisasi TT ibu hamil adalah melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum, melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka. Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam. Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap. Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan pembengkakan pada tempat suntikan.Tempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT antara lain: Puskesmas, Rumah sakit, Rumah bersalin, Polindes, Posyandu, Rumah sakit swasta, Dokter praktik, dan, Bidan praktik.

SaranSetelah memahami dengan jelas imunisasi TT, maka diharapkan para ibu hamil, untuk melaksanakan Imunisasi TT, agar bayi yang dilahirkan tidak terkena penyakit Tetanus.

IV. EVALUASI1. PertanyaaanApakah yang dimaksud imunisasi TT ?JawabanImunisasi Tetanus Toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus2. Pertanyaaan Dimana didapat tempat pelayanan imunisasi TT ?JawabanTempat pelayanan untuk mendapatkan imunisasi TT antara lain:Puskesmas, Rumah sakit, Rumah bersalin, Polindes, Posyandu, Rumah sakit swasta, Dokter praktik, dan, Bidan praktik.