SAP jatuh

22
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan : Resiko Jatuh Pada Lansia Subpokok bahasan : Cara Pencegahan Jatuh Pada Lansia Sasaran : Kelayan di Wisma B PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur Hari/Tanggal : Juamt / 24 Agustus 2012 Waktu : 20 menit Tempat : Wisma B PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur A. TUJUAN 1. Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses menua merupakan proses yang terus menerus secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, yang pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial sedikit demi sedikit sampai tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi sehingga

Transcript of SAP jatuh

Page 1: SAP jatuh

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Resiko Jatuh Pada Lansia

Subpokok bahasan : Cara Pencegahan Jatuh Pada Lansia

Sasaran : Kelayan di Wisma B PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur

Hari/Tanggal : Juamt / 24 Agustus 2012

Waktu : 20 menit

Tempat : Wisma B PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur

A. TUJUAN

1. Latar Belakang

Menua atau menjadi tua adalah suatu proses menghilangnya secara

perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan

mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap

infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses menua merupakan

proses yang terus menerus secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya

dialami pada semua makhluk hidup. Semua orang akan mengalami proses

menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, yang

pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental, dan sosial

sedikit demi sedikit sampai tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi

sehingga bagi kebanyakan orang, masa tua merupakan masa yang kurang

menyenangkan (Nugroho, 2000).

Kemunduran fisik dapat menyebabkan resiko jatuh pada lansia. Jatuh

adalah salah satu peristiwa yang sering dialami oleh seorang lansia. Jatuh

berkaitan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas serta penurunan

fungsi dan kemandirian. Jatuh menjadi salah satu insiden yang paling sering

terjadi pada orang lanjut usia (lansia) yang mengakibatkan trauma serius,

seperti nyeri, kelumpuhan bahkan kematian. Hal ini menimbulkan rasa takut

dan hilangnya rasa percaya diri sehingga mereka membatasi aktivitasnya

sehari-hari yang menyebabkan menurunnya mutu kehidupan pada lansia yang

mengalaminya dan juga berpengaruh pada anggota keluarganya.

Page 2: SAP jatuh

Di Wisma B PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur terdapat 11 orang lansia

perempuan yang berusia diatas 65 tahun. Yang sebagian besar memiliki

resiko jatuh karena mengalami kemunduran fisik. Oleh karena itu, penting

bagi lansia untuk mengetahui cara menghindari resiko jatuh agar para lansia

mampu melakukan pencegahan jatuh terhadap dirinya sendiri. Berdasarkan

hal tersebut penyuluh berminat memberikan penyuluhan mengenai cara

pencegahan jatuh pada lansia.

2. Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 20 menit, kelayan

diharapkan mampu memahami cara menghindari resiko jatuh dan melakukan

pencegahan jatuh.

3. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 20 menit diharapkan

kelayan mampu :

a. Menjelaskan pengertian jatuh.

b. Menyebutkan faktor resiko penyebab jatuh.

c. Menyebutkan akibat jatuh.

d. Menyebutkan cara pencegahan jatuh.

e. Melakukan pencegahan jatuh.

B. GARIS BESAR MATERI (materi terlampir)

1. Pengertian jatuh.

2. Faktor resiko penyebab jatuh.

3. Akibat jatuh.

4. Cara pencegahan jatuh.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN

NO. KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU

1. Pembukaan

dan salam

Mengucapkan

salam

Memperkenalkan

diri

Menjelaskan

Membalas

salam

Mendengarkan

Mendengarkan

1 menit

Page 3: SAP jatuh

tujuan

Apersepsi Memberikan

respon

2. Penyampaian

materi

Menyampaikan

materi :

Pengertian jatuh.

Faktor resiko

penyebab jatuh.

Akibat jatuh.

Cara pencegahan

jatuh.

Mendengarkan dan

memperhatikan

15 menit

3. Penutup Tanya jawab

Evaluasi dan

menyimpulkan

materi

Mengucapkan

salam

Bertanya dan

mendengarkan

Memperhatikan

Membalas

salam

4 menit

D. METODE

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. MEDIA

Flip-chart (terlampir)

F. SETTING TEMPAT

1. Peserta (kelayan) duduk di kursi tunggu

2. Panyaji berdiri didepan di depannya.

G. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

Page 4: SAP jatuh

a. Persiapan kelayan sudah terlaksana dengan baik berupa kontrak waktu,

topik, dan tempat

b. Persiapan alat bantu dan media yang digunakan untuk Penkes

2. Evaluasi proses

a. Kelayan mampu mengikuti Penkes dengan baik sampai selesai

b. Kelayan kooperatif dalam mengikuti Penkes

c. Kelayan dapat bekerjasama dengan perawat

d. Media dan alat bantu dapat digunakan dengan baik

e. Lingkungan mendukung dalam pelaksanaan Penkes

3. Evaluasi hasil

a. Evaluasi kognitif

Menanyakan kepada pasien dan keluarga klien

1. Coba jelaskan pengertian jatuh!

2. Sebutkan faktor resiko penyebab jatuh!

3. Sebutkan akibat dari jatuh!

4. Sebutkan cara mencegah jatuh!

Penilaian

No Keterampilan Skor

0 1 2

1 Menjelaskan pengertian jatuh

2 Menyebutkan faktor resiko penyebab jatuh

3 Menyebutkan akibat dari jatuh

4 Menyebutkan cara mencegah jatuh

Keterangan :

0 : tidak dilakukan

1 : dilakukan tapi tidak sempurna

2 : dilakukan dengan sempurna

Nilai = Jumlah nilai yang didapat x 100%

Page 5: SAP jatuh

Jumlah aspek yang dinilai x 2

Kategori hasil:

> 75 % : pengetahuan baik,

56 % - 75 % : pengetahuan cukup,

< 56 % : pengetahuan kurang.

b. Evaluasi afektif

Kelayan menyatakan kesediaaan melakukan pencegahan jatuh.

c. Evaluasi psikomotorik

Keluarga mampu melakukan pencegahan jatuh.

Lampiran 1

LANDASAN TEORI

Page 6: SAP jatuh

A. Pengertian Kekambuhan

Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata, yang melihat

kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai/tempat yang

lebih rendah dengan arau tanpa kehilangan kesadaran atau luka (Rouben, 1996).

B. Faktor Resiko Penyebab Jatuh

Secara singkat, faktor resiko jatuh pada lansia itu dapat digolongkan menjadi

dua, yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik.

a) Faktor Instinsik, misalnya:

Gangguan jantung dan/atau sirkulasi darah : Penurunan sirkulasi darah

ke otak secara tiba-tiba, kehilangan kesadaran yang tiba-tiba, masalah

pada jantung yang menyebabkan sesak nafas sehingga tidak dapat

mentoleransi aktivitas dan hipertensi.

Gangguan sistem susunan saraf : SSP akan memberikan respons

motorik untuk mengantisipasi input sensorik. Penyakit SSP seperti

stroke, parkinson, hodrosefalus tekanan normal, sering diderita oleh

lansia dan menyebabkan gangguan fungsi SSP sehingga berespon

tidak baik terhadap input sensorik. Nyeri kepala dan/atau vertigo,

pusing.

Gangguan sistem anggota gerak dan gangguan gaya berjalan seperti

nyeri persendian, kelumpuhan, ketidaklengkapan anggota gerak,

bentuk kaki yang tidak normal, penurunan kekuatan otot, kekakuan

jaringan penyambung , berkurangnya massa otot, edema pada kaki.

Gangguan penglihatan dan pendengaran.

Gangguan psikologis : stres, kurang konsentrasi, lupa dengan

keterbatasan.

b)      Faktor Ekstrinsik, misalnya:

Cahaya ruangan yang kurang terang

Lingkungan yang asing bagi lanjut usia

Lantai yang licin

Obat-obatan yang diminum (diuretik, antidepresan, sedatif, anti-

psikotik, alkohol, dan obat hipoglikemi)

Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat, maupun cara

penggunaannya.

Page 7: SAP jatuh

C. Komplikasi atau Akibat Dari Jatuh

Jatuh pada lansia menimbulkan komplikasi-komplikasi seperti berikut ini:

a.       Perlukaan (Injury) : merusak jaringan lunak, fraktur, hematom subdural

b.      Perawatan Rumah Sakit : imobilisasi, resiko penyakit

c.       Disablitas : penurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaaan fisik,

penurunan mobilitas akibat jatuh, penurunan kepercayaan diri dan

pembatasan gerak

d.      Resiko untuk dimasukkan dalam rumah perawatan

e.       Mati

D. Cara Pencegahan Jatuh Pada Lansia

Pencegahan dilakukan berdasar atas faktor resiko apa yang dapat menyebabkan

jatuh seperti faktor neuromuskular, muskuloskeletal, penyakit yang sedang

diderita, pengobatan yang sedang dijalani, gangguan keseimbangan dan gaya

berjalan, gangguan visual, ataupun faktor lingkungan.dibawah ini akan di uraikan

beberapa metode pencegahan jatuh pada orang tua :

1. Latihan fisik

Latihan fisik diharapkan mengurangi resiko jatuh dengan meningkatkan

kekuatan tungkai dan tangan, memperbaiki keseimbangan, koordinasi, dan

meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan, latihan fisik juga bisa

mengurangi kebutuhan obat-obatan sedatif. Latihan fisik yang dianjurkan

yang melatih kekuatan tungkai, tidak terlalu berat dan semampunya, salah

satunya adalah berjalan kaki.

2. Managemen obat-obatan

a) Gunakan dosis terkecil yang efektif dan spesifik.

b) Perhatikan terhadap efek samping dan interaksi obat.

c) Gunakan alat bantu berjalan jika memang di perlukan selama

pengobatan.

d) Kurangi pemberian obat-obatan yang sifatnya untuk waktu lama terutama

sedatif dan tranquilisers.

e) Hindari pemberian obat multiple (lebih dari empat macam) kecuali atas

indikasi klinis kuat.

f) Menghentikan obat yang tidak terlalu diperlukan.

3. Modifikasi lingkungan

Page 8: SAP jatuh

a) Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk

menghindari pusing akibat suhu.

b) Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan berada

dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu.

c) Gunakan karpet antislip di kamar mandi.

d) Perhatikan kualitas penerangan di rumah.

e) Jangan sampai ada kabel listrik pada lantai yang biasa untuk melintas.

f) Pasang pegangan tangan pada tangga, bila perlu pasang lampu tambahan

untuk daerah tangga.

g) Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpeleset dari jalan yang

biasa untuk melintas.

h) Gunakan lantai yang tidak licin.

i) Atur letak furnitur supaya jalan untuk melintas mudah, menghindari

tersandung.

j) Pasang pegangan tangan ditempat yang di perlukan seperti misalnya di

kamar mandi.

k) Hindari penggunaan furnitur yang beroda.

4. Memperbaiki kebiasaan pasien lansia misalnya :

a) Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat.

b) Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus.

c) Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai.

d) Hindari olahraga berlebihan. 

5. Alas kaki

a) Hindari sepatu berhak tinggi, pakai sepatu berhak lebar.

b) Jangan berjalan hanya dengan kaus kaki karena sulit untuk menjaga

keseimbangan.

c) Pakai sepatu yang antislip. 

6. Alat bantu jalan

Terapi untuk pasien dengan gangguan berjalan dan keseimbangan difokuskan

untuk mengatasi atau mengeliminasi penyebabnya atau faktor yang

mendasarinya. Pada penggunaannya, alat bantu jalan memang membantu

meingkatkan keseimbangan, namun di sisi lain menyebabkan langkah yang

terputus dan kecenderungan tubuh untuk membungkuk, terlebih jika alat

bantu tidak menggunakan roda., karena itu penggunaan alat bantu ini haruslah

direkomendasikan secara individual. Apabila pada lansia yang kasus

Page 9: SAP jatuh

gangguan berjalannya tidak dapat ditangani dengan obat-obatan maupun

pembedahan. Oleh karena itu, penanganannya adalah dengan alat bantu jalan

seperti cane (tongkat), crutch (tongkat ketiak) dan walker. (Jika hanya 1

ekstremitas atas yang digunakan, pasien dianjurkan pakai cane. Pemilihan

cane type apa yang digunakan, ditentukan oleh kebutuhan dan frekuensi

menunjang berat badan. Jika ke-2 ekstremitas atas diperlukan untuk

mempertahankan keseimbangan dan tidak perlu menunjang berat badan, alat

yang paling cocok adalah four-wheeled walker. Jika kedua ekstremitas atas

diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan menunjang berat

badan, maka pemilihan alat ditentukan oleh frekuensi yang diperlukan dalam

menunjang berat badan.

7. Periksa fungsi penglihatan dan pendengaran.

Gunakan kacamata apabila mengalami gangguan fungsi penglihatan dan alat

bantu pendengaran apabila mengalami gangguan pendengaran.

8. Hip protektor : terbukti mengurangi resiko fraktur pelvis.

9. Memelihara kekuatan tulang

a) Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbukti meningkatkan

densitas tulang dan mengurangi resiko fraktur akibat terjatuh pada orang

tua.

b) Berhenti merokok

c) Hindari konsumsi alkohol

d) Latihan fisik

e) Anti-resorbsi seperti biophosphonates dan modulator reseptor estrogen.

f) Suplementasi hormon estrogen / terapi hormon pengganti.

E. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Mudah Jatuh pada Lansia. http:// http://pinadepin.blogspot.com .

Diakses tanggal 23 Agustus 2012.

Turana, Yuda. 2009. Menghindari Resiko Jatuh Pada Lansia. http://

http://www.medikaholistik.com . Diakses tanggal 23 Agustus 2012.

Page 10: SAP jatuh
Page 11: SAP jatuh

Jatuh adalah suatu kejadian mengakibatkan seseorang mendadak terbaring/terduduk di lantai/tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka.

Aduuuuuhh................... sakit !!

Tolong aku dong..!!

Aduuuuuhh................... sakit !!

Tolong aku dong..!!

Page 12: SAP jatuh

Gangguan jantung dan/atau sirkulasi darah

Gangguan sistem susunan saraf

Gangguan sistem anggota gerak dan gangguan gaya berjala

Gangguan penglihatan

dan pendengaran

Page 13: SAP jatuh

Gangguan psikologis

Cahaya ruangan yang kurang terang

dan lingkungan yang asing bagi lanjut

usia

Lantai yang licin

Obat-obatan yang dapat menyebabkan ngantuk

atau penurunan kesadaran

Alat bantu jalan tidak tepat ukuran, berat,

maupun cara penggunaannya.

Tidak tepat ukuran, berat, maupun cara penggunaannya

Tidak tepat ukuran, berat, maupun cara penggunaannya

Page 14: SAP jatuh

Luka, patah tulang, cidera kepala

Perawatan di Rumah Sakit

Penurunan kemampuan bergerak

Penurunan kepercayaan diri

dan

Page 15: SAP jatuh

Kematian

Latihan fisik

Managemen obat-obatan

Modifikasi lingkungan

Memperbaiki kebiasaan pasien lansia

Kondisi Lingkungan yang aman dan nyaman bagi para Lansia

Berdiri dari posisi duduk atau jangkok jangan terlalu cepat.

Jangan mengangkat barang yang berat sekaligus.

Mengambil barang dengan cara yang benar dari lantai.

Hindari olahraga berlebihan. 

Perhatikan terhadap efek samping dan interaksi obat

Page 16: SAP jatuh

Menggunakan alas kaki yang sesuai, tidak licin,

tidak berhak

Alat bantu jalan yang tepat sesuai kebutuhan

Gunakan alat penglihatan dan pendengaran.

Memelihara kekuatan tulang

Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbukti

meningkatkan densitas tulang dan mengurangi resiko fraktur

akibat terjatuh pada orang tua.

Berhenti merokok

Hindari konsumsi alkohol

Latihan fisik

Suplemen nutrisi terutama kalsium dan vitamin D terbukti

meningkatkan densitas tulang dan mengurangi resiko fraktur

akibat terjatuh pada orang tua.

Berhenti merokok

Hindari konsumsi alkohol

Latihan fisik

Page 17: SAP jatuh