SAP ISPA

20
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) Sasaran : Masyarakat Desa Sempurna Kec, Subah Penyuluh : gress. Waktu : 08.00 – Selesai Hari/tanggal : Jumat, 11/05/ 2015 Tempat : Balai desa Masalah : tingginya angka kesakitan ISPA di Desa Sempurna Kec, Subah B. Identifikasi masalah 1. Apakah defenisi Dari infeksi saluran pernafasan Atas( ISPA) 2. Apa saja etiologi dari Infeksi saluran penanafas Atas (ISPA) 3. Bagaimana mekanisme klinis dari infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) 4. Bagaimana gejala dari infeksi saluran pernafasan Atas( ISPA) 5. Bagaimana pencegahan dan pengobatan dari infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)

description

yesyesa

Transcript of SAP ISPA

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan: Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)Sasaran: Masyarakat Desa Sempurna Kec, Subah Penyuluh: gress.Waktu: 08.00 SelesaiHari/tanggal: Jumat, 11/05/ 2015Tempat: Balai desa Masalah : tingginya angka kesakitan ISPA di Desa Sempurna Kec, SubahB.Identifikasi masalah1. Apakah defenisi Dari infeksi saluran pernafasan Atas( ISPA)2. Apa saja etiologi dari Infeksi saluran penanafas Atas (ISPA)3. Bagaimana mekanisme klinis dari infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)4. Bagaimana gejala dari infeksi saluran pernafasan Atas( ISPA)5. Bagaimana pencegahan dan pengobatan dari infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)6. Apa saja masalah keperawatan dan intervensi dari infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)

C.Tujuan Umum (TU)Agar peserta mengetahui gambaran umum dari ISPA dan permasalahannya ?

D.Tujuan Khusus (TK)Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien khususnya masyarakat mampu:1. mengetahui pengetian dari Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)2. memahami penyebab dari Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)3. mengetahui tanda dan gejala dari Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)4. mengetahui pencegahan dan prinsip perawatan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)5. mengetahui pengobatan Infeksi saluran pernafasan Atas (ISPA)

E.Garis Besar MateriA. Defenisi Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)B. Etiologi Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)C. Mekanisme klinis Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)D. Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)E. Penatalaksanaan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)F. Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)G. Pengobatan dan perawatan Infeksi saluran nafas Atas dirumah (ISPA)

F.Metode1.Ceramah2.Diskusi

G.Media1.Materi (terlampir)2.Leaflet3.laptop4. proyektor

H.Proses Kegiatan Penyuluhan

No.WaktuKegiatan PenyuluhanRespon Peserta

1.5 Menit1. Pembukaan2. Menyampaikan salam3. Menyampaikan tujuan1. Membalas salam2. Memperhatikan

2.15 Menit

1. Menyampaikan materi2. Memberikan penjelasan3. Memberikan kesempatan peserta bertanya tentang materi yang disajikan4. Menjawab pertanyaan dari peserta.1. Menyimak dan memperhatikan2. Bertanya3. Memperhatikan

3.10 MenitEvaluasi selama prosesMenjawab secara lisan

4.5 menit1. Penutup2. Kesimpulan3. salam1. Memperhatikan2. Memberi salam

I. SETTING TEMPAT

1

22

22

22KET:1. Mahasiswa2. AudienceJ. Evaluasi1. Struktura. Ruang kondusif untuk kegiatan.b. Peralatan memadai dan berfungsi.c. Media dan materi tersedia dan memadai.d. SDM memadai.

2. Prosesa. Ketepatan waktu pelaksanaan.b. Peran serta aktif masyarakat.c. Kesesuaian peran dan fungsi dari penyuluhan.d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.3. HasilTerkait dengan tujuan yang ingin dicapai : a). Tes lisana. Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada audiens tentang materi penyuluhan yang akan dijelaskan.b. Bila audiens dapat menjawab 60% dari pertanyaan yang diajukan, maka dikategorikan pengetahuan baik.

k. REFERENSI

Ariko & Little Sofia. 2012. Kami Dari Semua : Mengenal jenis penyakit ISPA, flu dan pilek pada bayi dan anak anak (pencegahan, gejala, pemeriksaan dan diagnosa).

INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)

A.DEFINISI1.Pengertian ISPAISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan Atas, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut:Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract)Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.ISPAadalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus maupun rikitsia tanpa atau disertai radang parenkim paru.(Vietha,2009)ISPAadalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disetai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 )

B.ETIOLOGIInfeksi saluran pernafasan atas merupakan penyakit yang kompleks dengan heterogen yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Etiologi ISPA terdiri dari 300 lebih virus dan riketsia serta jamur virus penyebab ISPA antara lain golongan miksi virus (termasuk didalamnya virus influenza, virus parainfluenza dan campak) dan adenovirus, bakteri penyebab ISPA misalnya streptococus haemolitikus, stafilococus, penemococus, hemovilius influenza, berdetella pertusis dan korine bakterium difteria

C.MEKANISME KLINISPada umumnya suatu penyakit saluran pernafasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan gejala-gejala ringan dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernafasan dan mungkin meninggal. Tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-tanda klinis dan laboratorium. Tanda-tanda klinis :1) Pada sistem respiratorik : Tachipnea Napas tak teratur (apnea) Retraksi dinding torax Napas cumping hidung Sianosis Suara nafas lemah/hilang2) Pada sistim kardio : Takikardial Bradikardial Hipertensi Hipotensi Kardial arrest

3) Pada sistem cerebral : Gelisah Mudah terangsang Sakit kepala Bingung Kejang Koma4) Tanda-tanda laboratorium Hipoksemia Hipersepnia

5) Asidosis (metabolic/respiratoric)

D. Gejala ISPABerikut ini adalah gejala ISPA : Demam Batuk Pilek, hidung tersumbat, atau bersin-bersin Nyeri tenggorokan/nyeri menelan Suara serak Sakit kepala, badan pegal-pegal, atau nyeri sendi Lesu, lemas Sesak napas Frekuensi napas cepatTanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, demam dan dingin.E. PENATALAKSANAANBerikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:1. Istirahat yang cukup2. Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam3. Berikan obat penurun panas bila demam4. Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.5. Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.6. Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda7. Kenali tanda-tanda gawat darurat.Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:1. Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepatNapas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)2. Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas3. Bibir berwarna kebiru-biruan4. Leher anak kaku5. Kesulitan menelan6. Muntah terus menerus7. Anak tampak sangat lemah

F.Pencegahan Menurut Depkes RI, (2002) pencegahan ISPA antara lain:1. Menjaga kesehatan gizi agar tetap baikDengan menjaga kesehatan gizi yang baik maka itu akan mencegah kita atau terhindar dari penyakit yang terutama antara lainpenyakit ISPA. Misalnya dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna, banyak minum air putih, olah raga dengan teratur, serta istirahat yang cukup, kesemuanya itu akan menjaga badan kita tetapsehat. Karena dengan tubuh yang sehat maka kekebalan tubuh kitaakan semakin meningkat, sehingga dapat mencegah virus / bakteripenyakit yang akan masuk ke tubuh kita.

2. ImunisasiPemberian immunisasi sangat diperlukan baik pada anak-anakmaupun orang dewasa. Immunisasi dilakukan untuk menjagakekebalan tubuh kita supaya tidak mudah terserang berbagai macampenyakit yang disebabkan oleh virus / bakteri.

3.Menjaga kebersihan perorangan dan lingkunganMembuat ventilasi udara serta pencahayaan udara yang baikakan mengurangi polusi asap dapur / asap rokok yang ada di dalamrumah, sehingga dapat mencegah seseorang menghirup asap tersebutyang bisa menyebabkan terkena penyakit ISPA. Ventilasi yang baikdapat memelihara kondisi sirkulasi udara (atmosfer) agar tetap segardan sehat bagi manusia.

4. Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPAInfeksi saluran pernafasan akut (ISPA) ini disebabkan olehvirus/ bakteri yang ditularkan oleh seseorang yang telah terjangkitpenyakit ini melalui udara yang tercemar dan masuk ke dalam tubuh.Bibit penyakit ini biasanya berupa virus / bakteri di udara yangumumnya berbentuk aerosol (anatu suspensi yang melayang di udara).Adapun bentuk aerosol yakni Droplet, Nuclei (sisa dari sekresi saluranpernafasan yang dikeluarkan dari tubuh secara droplet dan melayang diudara), yang kedua duet (campuran antara bibit penyakit).

G.Pengobatan

Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotikparenteral, oksigen dan sebagainya. Pneumonia: diberi obat antibiotik kotrimoksasol peroral. Bila penderita tidak mungkin diberi kotrimoksasol atau ternyata dengan pemberian kontrmoksasol keadaan penderita menetap, dapat dipakai obat antibiotic pengganti yaitu ampisilin, amoksisilin atau penisilin prokain. Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang merugikan seperti kodein,dekstrometorfan dan, antihistamin. Bila demam diberikan obat penurun panas yaitu parasetamol. Penderita dengan gejala batuk pilek bila pada pemeriksaan tenggorokan didapat adanya bercak nanah (eksudat) disertai pembesaran kelenjar getah bening dileher,dianggap sebagai radang tenggorokan oleh kuman streptococcuss dan harus diberi antibiotik (penisilin) selama 10 hari. Perawatan dirumahBeberapa hal yang perlu dikerjakan untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA. Mengatasi panas (demam)Diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, Parasetamol diberikan 4 kali tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian diminum. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es). Mengatasi batukDianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis sendok teh dicampur dengan kecap atau madu sendok teh , diberikan tiga kali sehari. Pemberian makanan Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian minumanUsahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan sebagainya) lebihbanyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak,kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang diderita.

Lain-lainTidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap. Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan untuk pemeriksaan ulang Umur kurang dari 2 bulanPerawatan yang dapat dilakukan ibu di rumah adalah agar suhu tubuh bayi tetap hangat, beri ASI lebih sering dan bersihkan sumbatan pada hidung jika ingus mengeras dengan kapas lidi secara perlahan-lahan. Ibu harus membawa anak ke rumah sakit jika kondisi anak memburuk.

DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI. 2000. Pedoman Pemberantasan Infeksi Saluran Pernapasan Akut untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita. JakartaDepKes RI. 2002. Pedoman Pemberantasan Infeksi Saluran Pernapasan Akut untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita. JakartaIGN Ranuh, (1997).Masalah ISPA dan Kelangsungan Hidup Anak. . Surabaya : Continuing Education Ilmu Kesehatan AnakKementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. 2011. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jakarta: Kementerian Kesehatan RIMisnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia Pada Anak Balita, Orang Dewasa, Usia Lanjut. Jakarta : Pustaka Obor PopulerMukono. 1997. Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Pernapasan. JakartaS Djaja, (2001).Determinan Prilaku Pencarian Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita. . - : Buletin Penelitian Kesehatan