SAP halusinasi.doc
-
Upload
agitto-purnawan -
Category
Documents
-
view
407 -
download
70
Transcript of SAP halusinasi.doc
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
PENANGANAN PASIEN HALUSINASI
Disusun oleh :
1. Ika Izmi Arsanti (P 27220012 0)
2. Indah Febrianti (P 27220012 0)
3. Julia Rizki (P 27220012 0)
4. Kartika Wahyu Cahyati (P 27220012 0)
5. Lely Adi Saputri (P 27220012 0)
6. Milati Ainu Rida (P 27220012 0)
7. Mira Fanesti (P 27220012 0)
8. Novita Puji Lestari (P 27220012 0)
9. Nunung Prasetyowati (P 27220012 0)
10. Nur Mahfuzah Zein(P 27220012 035)
11. Nur Ratna Solikhah (P 27220012 0)
12. Pasulih Aditya Etmi (P 27220012 0)
DIII KEPERAWATAN REGULER
POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HALUSINASI
Topik : Gangguan Jiwa
Sub Pokok : Penanganan Pasien Halusinasi
Sasaran : Keluarga dan Pasien Halusinasi
Waktu : 20 Menit
Tempat : Rumah Tn. A , desa X
Hari, Tanggal : Minggu, 21 April 2014
Waktu : 08:00 WIB
Penyuluh : Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surakarta, Jurusan D-IV
Keperawatan
A. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan selama 20 menit, Keluarga pasien dan pasien
Tn. A mampu memahami penanganan pasien dengan halusinasi dan mampu
melakukan penanganan pasien halusinasi dengan benar.
B. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan, selama 20 menit, diharapkan keluarga dapat:
1. Menjelaskan pengertian, tanda gejala, jenis halusinasi yang dialami Tn A
2. Menjelaskan cara-cara merawat Tn A
3. Keluarga dapat mempraktikkan cara merawat pasien Tn. A
4. Keluarga dapat membuat jadwal aktivitas Tn A di rumah dan jadwal
minum obat
C. Materi
1. Pengertian, tanda gejala, dan jenis halusinasi
2. Penyebab halusinasi
3. Akibat halusinasi
4. Cara- cara perawatan atau penangana npasien dengan halusinasi
5. Fase – fase halusinasi
D. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Demonstrasi
E. Media
- Leaflet
- Lembar balik
- Jadwal kegiatan harian pasien
F. Proses Pembelajaran
Penyuluh Audience Waktu
1. Pembukaan
a. Salam terapeutik
b. Validasi/ Evaluasi
c. Kontrak
2. Kegiatan
a. Identifikasi masalah yang
dirasakan keluarga dalam
merawat Tn A
b. Menjelaskan tentang materi
dan cara merawat pasien
dengan halusinasi
c. Memberi contoh cara
merawat pasien dengan
halusinasi
d. Demonstrasi penanganan
pasien halusinasi secara
lngsung oleh keluarga
kepada pasien
e. Membuat jadwal harian
aktivitas dan minum obat
a. Menjawab salam
b. Mendengarkan
c. Mendengarkan
a. Menjawab
b. Mendengarkan
c. Mendengarkan
d. Memperhatikan
e. Evaluasi
a. Mendengark
an
b. Menjawab
5 menit
10 menit
5 menit
pasien
3. Penutup
a. Menyimpulkan
b. Evaluasi
c. Penutup
d. Mengucapkan salam
G. Evaluasi
Soal dan jawaban terlampir
H. Materi
Materi terlampir
I. Daftar Pustaka
Keliat B. A dkk.1998. Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Maramis, W. F. 1995. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga
University Press.
Stuart, G.W. 2006. Buku saku Keperawatan Jiwa. (Ed. Indonesia). Jakarta:
EGC.
Townsend, M.C. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada
Keperawatan Psikiatri: Pedoman untuk Pembuatan Rencana
Keperawatan. Jakarta: EGC
EVALUASI
A. Evaluasi Lisan
1. Apakah yang dimaksud dengan Halusinasi?
Jawab:
Halusinasi adalah gangguan persepsi dimana klien mempersiapkan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra
tanpa ada rangsangan dari luar.
2. Apa saja tanda dan gejala halusinasi?
Jawab:
Berbicara sendiri, tertawa sendiri, disorientasi, pikiran cepat berubah-
ubah, bersikap seperti mendengar sesuatu, konsentrasi rendah,
berhenti berbicara ditengah-tengah kalimat untuk mendengarkan
sesuatu, kekacauan alur pikir, respon tidak sesuai.
3. Sebutkan jenis-jenis halusinasi?
Jawab:
Halusinasi pendengaran, halusinasi penglihatan, halusinasi penghidu,
halusinasi pengecap, kinestatik, cenestik
4. Apa yang menyebabkan halusinasi?
Jawab:
Penyebab dari halusinasi adalah menarik diri klien dengan menarik
diri, berdiam diri tidak ingin berinteraksi atau berhubungan dengan
orang lain preokupasi dengan pikirannya sendiri yang akhirnya
menimbulkan halusinasi.
5. Apa akibat dari halusinasi?
Jawab:
Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Klien
dengan halusinasi terjadi pengembangan untuk melakukan perilaku
maladaptif.
6. Bagaimana saja cara penanganan pasien halusinasi?
Jawab:
Pertama dengan cara menghardik halusinasi yang muncul, kedua
dengan bercakap-cakap dengan orang lain, ketiga dengan melakukan
kegiatan positif di waktu luang yang beresiko memunculkan halusinasi,
yang terakhir minum obat secara teratur.
B. Pengetahuan Sikap
Petunjuk Pengisian
Isilah kuisioner berikut dengan seksama dan tepat (berikan pendapat anda)
tentang sikap anda dalam mencegah hipertensi.
Berikan tanda (√) disamping tiap pertanyaan pada kolom yang sesuai
dengan pendapat saudara dengan menggunakan skala berikut :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
E : Tidak dapat menentukan pendapat (ragu-ragu)
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pertanyaan SS S E ST STS
1.
2.
3.
4.
Saya mau memberikan dukungan untuk
kesembuhan Tn A
Saya akan merawat Tn A sampai
sembuh sesuai anjuran perawat
Saya akan membawa Tn a untuk follow
up, jika obat hampir habis
Saya akan melaporkan hal-hal yang
dianggap mencurigakan berhubungan
dengan perkembangan Tn A
C. Pengetahuan Psikomotor
PEDOMAN OBSERVASI
PASIEN DENGAN HALUSINASI
Nama Responden :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Observer :
NO Kepatuhan Perawatan pasien
halusinasi
CHECK KETERANGAN
YA TIDAK
1. Membimbing Tn A mengontrol
halusinasi dengan cara
menghardik
2. Membimbing Tn A mengontrol
halusinasi dengan mengajak
bercakap-cakap dengan orang
lain
3. Membuat jadwal kegiatan
harian Tn A untuk
memberikan kegiatan positif
terutama di waktu luang untuk
mencegah halusinasi muncul.
4. Membantu Tn A minum obat
secara teratur dengan prinsip 5
benar dan melakukan follow up
jika obat hamper habis
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah gangguan persepsi dimana klien mempersiapkan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan panca indra tanpa
ada rangsangan dari luar ( Maramis.1998).
2. Tanda dan Gejala Halusinasi
Tanda dan gejala halusinasi menurut Townsend (1998):
a. Berbicara sendiri
b. Tertawa sendiri
c. Disorientasi
d. Pikiran cepat berubah-ubah
e. Bersikap seperti mendengar sesuatu.
f. Konsentrasi rendah
g. Berhenti berbicara ditengah-tengah kalimat untuk mendengarkan
sesuatu.
h. Kekacauan alur pikir.
i. Respon tidak sesuai
3. Jenis-jenis Halusinasi
a. Halusinasi pendengaran ( auditory = 70% )
Karateristik ditandai dengan mendengar suara, terutama suara-
suara orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang
membicarakan apa yang sedang difikirkannya dan memerintahkan
untuk melakukan sesuatu.
b. Halusinasi penglihatan (visual = 20%)
Karateristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk panca
indera cahaya gambaran yang luas dan komplek penglihatan bisa
menyenangkan atau menakutkan.
c. Halusinasi penghidu (olfaktori = 10%)
Karakteristik ditandai dengan adanya bau. Biasanya berhubungan
dengan stroke, tumor, kejang dan dimensia.
d. Halusinasi Peraba (gustatory = 10%)
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa
stimulus yang terlihat. Contoh : merasakan sensasi listrik dating dari
benda mati atau orang lain.
e. Halusinasi pengecap
Krakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan
f. Kinestatik (10%)
Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di vena atau arteri,
pencernaan makanan, atau pembentukan urin.
g. Cenestik (10%)
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak
4. Penyebab Halusinasi
Penyebab dari halusinasi adalah menarik diri, klien dengan
menarik diri, berdiam diri tidak ingin berinteraksi atau berhubungan
dengan orang lain preokupasi dengan pikirannya sendiri yang akhirnya
menimbulkan halusinasi.
5. Akibat Halusinasi
Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Klien dengan
halusinasi terjadi pengembangan untuk melakukan perilaku maladaptif.
6. Penanganan Halusinasi
Pertama dengan cara menghardik halusinasi yang muncul, kedua
dengan bercakap-cakap dengan orang lain, ketiga dengan melakukan
kegiatan positif di waktu luang yang beresiko memunculkan halusinasi,
yang terakhir minum obat secara teratur dengan prinsip 5 benar.
7. Fase-Fase Halusinasi
a. Comforting
Terjadi pada ansietas sedang, halusinasi menyenangkan. Halusinasi
ini dikarakteristikkan dengan klien mengalami perasaan mendalam
seperti ansietas, kesepian, rasa bersalah, dan takut untuk mencoba
berfokus pada pikiran menyenangkan untuk meredakan
ansietas.Perilaku pasien seperti tersenyum sendiri, menggerakkan
bibir tanpa bersuara, respon verbal yang lambat jika sedang asyik,
diam dan asyik sendiri.
b. Condemning
Terjadi pada ansietas berat, halusinasi menjadi menjijikkan.
Karakteristik yang ditunjukkan antara lain pengalaman sensori
yang menjijikkan atau tidak menyenangkan.klien mulai lepas
kendali dan mulai menjauh dengan sumber yang dipersepsikan dan
mulai menarik diri. Perilaku klien yang muncul antara lain:
meningkatnya tanda-tanda sistem syaraf otonom seperti palpitasi,
peningkatan pernafasan,nadi, dan tekanan darah, kehilangan
kemampuan membedakan halusinasi dan realita.
c. Controling
Fase ini sering menyertai pasien dengan ansietas berat, pengalaman
sensori menjadi berkuasa. Karakteristik pasien mulai berhenti
melawan terhadap halusinasi dan menyerah terhadap halusinasinya.
Klien mungkin mengalami kesepian jika pengalaman sensori
halusinasi berhenti. Fase ini disertai dengan tanda-tanda fisik
antara lain berkeringat, tremor, tidak mampu mematuhi perintah.
d. Conquering
Pasien dalam keadaan kecemasan tingkat panik, umumnya menjadi
melebur dalam halusinasiya. Karakteristik pengalaman sensori
menjadi mengancam jika klien menuruti perintah halusinasi,
halusinasi akan hilang dari beberapa jam atau hari jika tidak
dilakukan intervensi terapeutik. Pasien menunjukkan perilaku teror
akibat panik dan terdapat potensi kuat suicide atau homicide.
Aktivitas fisik merefleksikan isi halusinasi seperti perilaku
kekerasan, agitasi, menarik diri, atau katatonia. Pasien tidak
mampu berespon lebih dari satu orang.