SAP edit
-
Upload
adityaputra -
Category
Documents
-
view
221 -
download
2
description
Transcript of SAP edit
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah
Sub Topik : pengertian PHBS, manfaat PHBS, indikator PHBS
Sasaran : MTs Hidayatullah
Tempat : Aula MTs Hidayatullah
Hari/tanggal : Sabtu, 22 November 2014
Waktu : 60 menit
Penyuluh : Mahasiswa keperawatan Poltekkes semester III
I. Analisa data
A. Kebutuhan peserta didik
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan sesuatu yang harus kita tanamkan
sejak dini. Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring
munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah.
PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh
peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan
lingkungan sehat.
B. Karakteristik peserta didik
Siswa-siswi MTs Hidayatullah berusia rata-rata
II. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah selama 1x90 menit, diharapkan siswa-siswi
serta warga sekolah dapat memahami konsep PHBS dengan baik.
III. Tujuan Instruksional Khusus
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan kesehatan mengenai Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah selama 1x90 menit, diharapkan ibu-ibu warga
Desa Sukamaju mampu:
Memahami pengertian PHBS dengan benar
Mengetahui manfaat PHBS di sekolah
Memahami indikator PHBS yang dapat diterapkan di sekolah
IV. Materi (terlampir)
Penjelasan materi tentang :
Pengertian PHBS
Manfaat PHBS di sekolah
Indikator PHBS
V. Metode
Ceramah dan diskusi
VI. Media
Leaflet
VII. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 Pembukaan
10 menit
Memberikan Salam
Perkenalan
Menjelaskan TIU dan TIK
Menyebutkan materi yang akan
diberikan
Menjawab salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
2 Inti 60 menit Menanyakan (review) tentang apa
yang diketahui tentang PHBS dan
menjelaskan materi tentang:
Pengertian PHBS
Manfaat PHBS di sekolah
Indikator PHBS
Menjawab
pertanyaan
pertanyaan
penyuluh
Mendengarkan dan
memperhatikan
Bertanya pada
SATUAN ACARA PENYULUHAN
penyuluh bila
masih ada yang
belum jelas.
3 Penutup
20 menit
Evaluasi
Menyimpulkan
Mengucapkan salam penutup
Menjawab
pertanyaan
Memperhatikan
Menjawab salam
VIII. Evaluasi
Bentuk tes tanya jawab lisan diakhir penyuluhan yaitu:
Apa pengertian PHBS?
Apa saja Manfaat PHBS di sekolah?
Sebutkan apa saja Indikator PHBS yang dapat diterapkan di sekolah!
IX. Referensi
http://luriaingrassia.blogspot.com/2012/03/phbs-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat.html
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku
yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang
menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya (Dinas Kesehatan Kota Surabaya,
2009).
Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah (PHBS)di sekolah
adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah
agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Sekolah sehat adalah sekolah yang
mampu menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat sekolah dan untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak sekolah melalui berbagai
upaya kesehatan (Sya’roni, RS 2007).
2. Manfaat PHBS di sekolah
Manfaat PHBS di sekolah diantaranya:
1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman
penyakit.
2. Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi
belajar peserta didik
3. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu
menarik minat orang tua (masyarakat)
4. Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang pendidikan
5. Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain
(Suryatiningsih, 2010).
3. Indikator PHBS
1) Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Anak sering bermain dengan tanah atau batu dan bermain di tempat-tempat
yang kurang bersih seperti selokan. Ada cara lain yang cukup “ampuh” yang dapat
menghindarkan anak dari kuman-kuman penyakit yaitu dengan kebiasaan mencuci
tangan.
Kebiasaan mencuci tangan masyarakat Indonesia masih belum baik. Terlihat
dari kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan semangkuk air atau kobokan
untuk membasuh tangan sebelum makan. Padahal kebiasan sehat mencuci tangan
dengan air bersih mengalir dan sabun dapat menyelamatkan nyawa dengan
mencegah penyakit (Hasyim, 2009).
Alasan seseorang harus mencuci tangan dengan air bersih dan sabun adalah:
a. Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan.
b. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa
menimbulkan penyakit (Depkes RI, 2001).
c. Mencuci tangan dengan air yang mengalir hanya dapat menghilangkan kuman
25% dari tangan, sedangkan mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan
sabun akan dapatmembersihkan kotoran dan membunuh kuman hingga 80% dari
tangan (Hasyim, 2009)
Saat harus mencuci tangan yaitu:
a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang,
berkebun)
b. Setelah buang air besar
c. Sebelum makan dan sebelum memegang makanan
Manfaat mencuci tangan diantaranya:
a. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan
b. Mencegah penularan penyakit seperti diare, disentri, kolera, thypus, kecacingan,
penyakit kulit, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), flu burung atau SARS.
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Cara mencuci tangan yang baik dan benar, yaitu:
a. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
SATUAN ACARA PENYULUHAN
b. Bersihkan telapak, punggung tangan dan pergelangan tangan lengan, gosok bila
perlu
c. Bersihkan juga sela-sela jari dan lipatan kuku jari
d. Setelah itu keringkan dengan lap bersih. (Depkes RI, 2001)
2) Jajan di kantin sekolah yang sehat
Jajan bagi anak merupakan hal yang paling sering dilakukan, dan hal ini
dapat membahayakan apabila jajanan yang mereka konsumsi tidak sehat, hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Bogor dimana telah
ditemukan Salmonella Paratyphi A di 25%-50% sampel minuman yang dijual di
kaki lima. Bakteri ini mungkin berasal dari es batu yang tidak dimasak terlebih
dahulu. Selain cemaran mikrobiologis, cemaran kimiawi yang umum ditemukan
pada makanan jajanan kaki lima adalah penggunaan bahan tambahan pangan (BTP)
ilegal seperti borax (pengawet yang mengandung logam berat
Boron),formalin (pengawet yang digunakan untuk mayat), rhodamin B(pewarna
merah pada tekstil), dan methanil yellow (pewarna kuning pada tekstil)
(Judwarwanto, 2008).
Menurut Depkes RI (2001) alasan tidak boleh jajan di sembarang tempat,
harus di kantin sekolah karena:
a. Makanan dan minuman yang dijual cukup bergizi, terjamin kebersihannya,
terbebas dari zat-zat berbahaya dan terlindung dari serangga dan tikus.
b. Makanan yang bergizi akan meningkatkan kesehatan dan kecerdasan siswa,
sehingga siswa menjadi lebih berprestasi di sekolah.
c. Tersedianya air bersih yang mengalir dan sabun untuk mencuci tangan dan
peralatan makan.
d. Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan saluran pembuangan air kotor.
e. Adanya pengawasan secara teratur oleh guru, siswa dan komite sekolah.
3) Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah pada tempatnya merupakan cara sederhana yang besar
manfaatnya untuk menjaga kebersihan lingkungan, namun sangat susah untuk
diterapkan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan oleh Andang Binawan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
yang menyebutkan bahwa kebiasaan membuang sampah sembarangan dilakukan
hampir di semua kalangan masyarakat, tidak hanya warga miskin, bahkan mereka
yang berpendidikan tinggi pun melakukannya (Kartiadi, 2009).
Alasan harus membuang sampah ditempatnya adalah karena sampah adalah
suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia
maupun alam. Selain kotor, tidak sedap dipandang mata, sampah juga mengundang
kuman penyakit. Oleh karena itu sampah harus dibuang di tempat sampah.
Secara garis besar, Depkes RI (2001) membedakan sampah menjadi tiga
jenis, yaitu:
a. Sampah anorganik atau kering, yang tidak dapat mengalami pembusukan secara
alamiah, contoh: logam, besi, kaleng, plastik, karet, atau botol.
b. Sampah organik atau basah, yang dapat mengalami pembusukan secara alami,
contoh: sampah dapur, sampah restoran, sisa sayuran, rempah-rempah, atau sisa
buah.
c. Sampah berbahaya, contoh: baterai, botol racun nyamuk, atau jarum suntik
bekas.
Akibat dari membuang sampah sembarangan adalah:
a. Sampah menjadi tempat berkembang biak dan sarang serangga dan tikus
b. Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara
c. Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman
yang membahayakan kesehatan
d. Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran
Pengelolaan sampah sangat besar sekali manfaatnya bagi diri kita sendiri,
orang lain, maupun bagi lingkungan sekitar kita (Kartiadi, 2009), diantaranya:
a. Menghemat sumber daya alam
b. Menghemat energi
c. Mengurangi uang belanja
d. Menghemat lahan tempat pembuangan akhir (TPA)
e. Meminimalkan lingkungan jentik di sekolah.
4) Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah (Gunarsa, S 2001):
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk
memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak
(meningkatkan kualitas hidup). Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang
terencana dan terstruktur, yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan
ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang aktivitas kehidupan
sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap orang berbeda-beda sesuai
dengan tugas atau profesi masing-masing. Kebugaran jasmani terdiri dari
komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan
dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan kelompok yang
berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness).
Alasan mengikuti kegiatan olahraga di sekolah adalah untuk memelihara
kesehatan fisik dan mental agar tetap sehat dan tidak mudah sakit. Selain itu juga
untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik. Manfaat olahraga antara lain:
a. Terhindar dari penyakit jantung, stroke, osteoporosis, kanker, tekanan
darah tinggi, kencing manis
b. Berat badan terkendali
c. Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat
d. Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional
e. Lebih percaya diri
f. Lebih bertenaga dan bugar
g. Keadaan kesehatan menjadi lebih baik
5) Buang air besar dan buang air kecil di toilet sekolah
Pentingnya buang air bersih di toilet yang bersih adalah untuk menghindari
dari berbagai jenis penyakit yang timbul karena sanitasi yang buruk. Oleh karena itu
toilet harus mengikuti standar pembuatan toilet yang sehat dimana harus terletak
minimal 10 meter dari sumber air dan mempunyai saluran pembuangan udara agar
tidak mencemari lingkungan sekitar.
Manfaat yang dapat diperoleh jika menggunakan toilet bersih adalah:
a. Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau
b. Tidak mencemari sumber air yang ada di sekitarnya
SATUAN ACARA PENYULUHAN
c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular
penyakit diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit infeksi saluran
pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.
Syarat jamban sehat yaitu:
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan
lubang penampungan minimal 10 meter)
b. Tidak berbau
c. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
d. Tidak mencemari tanah disekitamya
e. Mudah dibersihkan dan aman digunakan
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
g. Penerangan dan ventilasi cukup
h. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
i. Tersedia air, sabun, dan alat pembersih