SAP DM

download SAP DM

If you can't read please download the document

description

Satuan Acara Penyuluhan tentang Diabetes Mellitus (DM) di RSAM kota Bukittinggi oleh Mahasiswa/i STIKes FDK

Transcript of SAP DM

SATUAN ACARA PENYULUHAN

11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Nama Ajaran: Keperawatan Medikal BedahTEMA : Diabates MelitusSASARAN : Klien dam keluarga klien yang dirawat di ruangan Kelas Interne RSAM BukittinggiWAKTU : Jam 10.00 s.d 10.30 tanggal 1 Agustus 2010

Latar Belakang.

Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang menyerang kurang lebih 12 juta orang. 7 juta dari 12 juta penderita diabetes tersebut sudah terdiagnosis, sisanya tidak terdiagnosis.Diabetes Prevalen diantara usia lanjut, diantara individu yang berusia lebih dari 65 tahun. Diabetes merupakan penyakit utama kebutaan yang baru diantara penduduk berusia 25-74 tahun yang terjadi di Amerika Serikat. Pada Diabetes kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, atau pancreas dapat menghentikan sama sekalin produksi insulin. Keadaan ini menimbulkan Hiperglikemia yang dapat mengakibatkan komplikasi metabolik akut seperti diabetes ketoasidosis dan sindrom hiperglikemik hiperosmoler non ketotik (HHNK) komplikasi mikrovaskuler yang kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi Neuropati (penyakit pada saraf), Diabetes juga disertai dengan peningkatan insiden penyakit makrovaskuler yang mencakup infark miokard, stroke dan penyakit vaskuler perifer. B. Tujuan1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan klien dan keluarga klien yang dirawat di ruang Kelas Interne pria RSAM Bukittinggi dapat memgetahui dan memahami tentang Diabetes Melitus.2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan kelompok masyarakat dapat menjelaskan tentang:Pengertian Diabetes MelitusFaktor resiko terjadinya Diabetes mellitusTanda dan gejala Diabetes Melitus Komplikasi Diabetes MelitusCara pencegahan Diabetes Melitus

C. Kegiatan PenyuluhanALOKASI WAKTU : ( 30 menit )NoKomunikatorKomunikanwaktu1Pre InteraksiMemberi salam Memperkenalkan diriMemperkenalkan pembimbingMenjelaskan kontrak waktu Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan

Menjawab salamMendengarkanMendengarkanMenyetujuiMenyetujui

5 Menit2PelaksanaanMengkaji Pengetahuan Audien tentang pengertian Diabetes Melitus.Reinforcement positif atas jawaban audien Menjelaskan pengertian Diabetes melitusMengkaji Pengetahuan Audien tentang faktor resiko Diabetes Melitus.Reinforcement positif atas jawaban audien Menjelaskan faktor resiko Diabetes melitusMengkaji Pengetahuan Audien tentang tanda dan gejala Diabetes Melitus.Reinforcement positif atas jawaban audien Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes melitusMengkaji Pengetahuan Audien tentang Komplikasi Diabetes Melitus.Reinforcement positif atas jawaban audien Menjelaskan komplikasi Diabetes melitusMengkaji Pengetahuan Audien tentang Cara Pencegahan Diabetes Melitus.Reinforcement positif atas jawaban audien Menjelaskan Cara Pencegahan Diabetes melitusMemberikan kesempatan pada audien untuk bertanya atau mengeluarkan pendapatMenjawab pertanyaan klien

Menjawab

Mendengarkan

Memperhatikan

Menjawab

Mendengarkan

Memperhatikan

Menjawab

Mendengarkan

Memperhatikan

Menjawab

Mendengarkan

Memperhatikan

Menjawab

Mendengarkan

Memperhatikan

Mengajukan pertanyaan

Menperhatikan

20 Menit3PenutupMengajukan kembali apa yang telah dijelaskanMenyimpulkan bersama materi penyuluhanMemberi salam

Menjawab pertanyaanMemperhatikan

Menjawab salam

5 menit

Setting Tempat

Keterangan : : Pembimbing

: Pemateri

: Moderator

: Peserta

: Observer dan fasilitator

D. PengorganisasianPembimbingCI Klinik: Ns.Yenita Roza,S.KepCI Akademik: Moderator: Anisa indah putri, S. KepPenyaji: Randy putra perdana, S.KepObserver: Yulia herawti, S.KepFasilitator: Ade rahmat suganda S.Kep

E.Uraian Tugas1.ModeratorPada pembukaanMembuka acaraMemperkenalkan mahasiswa dan pembimbingMenjelaskan topik dan tujuanMenjelaskan kontrak waktuPada kegiatanMeminta audien untuk memberikan pertanyaan dan penjelasan yang tidak dipahamiMemberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan

Pada penutupMenyimpulkan dan menutup diskusiMengucapkan salam

2. Penyaji Mempersentasekan penyuluhan Menanggapi pertanyaan audien

3. ObserverMengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhirMembuat laporan penyuluhan yang telah dilakukan

F. Pelaksanaan Kegiatana. Topik:Diabetes Melitusb. Sasaran: Semua Klien dam keluarga klien yang dirawat di ruangan Kelas Interne pria RSAM BukittinggiTarget

Audien mengetahui tentang pengertian Diabetes MelitusAudien mengetahui 3 dari 5 faktor resiko Diabetes MelitusAudien mengetahui 4 dari 7 tanda dan gejala Diabetes MelitusAudien mengetahui 3 dari 6 komplikasi Diabetes MelitusAudien mengetahui 4 dari 7 cara pencegahan Diabetes Melitus

Media dan alat

In focusLeaf leatAudien mengetahui tentang pengertian Diabetes MelitusAudien mengetahui tentang penyebab Diabetes MelitusAudien mengetahui tentang tanda dan gejala Diabetes MelitusAudien mengetahui tentang komplikasi Diabetes MelitusAudien mengetahui tentang cara pencegahan Diabetes Melitus

Waktu dan tempat

Hari/Tgl : Rabu,3 Desember 2014Jam : 10 : 00 s/d 10:30 WIBTempau: Ruang Kelas Interne pria RSAM BukittinggiG EvaluasiEvaluasi StrukurKlien dan keluarga klien menyepakati kontrak yang telah dibuat dan bersedia mendengarkan penyuluhanAlat dan media tersedia sesuai denagn rencanaSatuan acara penyuluhan disepakatiPeran dan fungsi masing masing sesuai dengan apa yang telah direncanakanEvaluasi Proses

Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang direncanakanKlien dan keluarga klien berpartisipasi aktif selama kegiatan penyuluhan dari awal sampai akhirLingkungan tidak bising dan sesuai dengan rencana

Evaluasi HasilAudien mengetahui tentang pengertian Diabetes MelitusAudien mengetahui 2 dari 3 penyebab Diabetes MelitusAudien mengetahui 4 dari 7 tanda dan gejala Diabetes MelitusAudien mengetahui 3 dari 6 komplikasi Diabetes MelitusAudien mengetahui 4 dari 7 cara pencegahan Diabetes Melitus

MATERIDIABETES MELITUSPengertianDiabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002).

Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).

KlasifikasiKlasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :

1.Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)

2.Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)

3.Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya

4.Diabetes mellitus gestasional (GDM)

Etiologi1.Diabetes tipe I:

a.Faktor genetik

Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA.b.Faktor-faktor imunologi

Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.c.Faktor lingkungan

Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.2.Diabetes Tipe II

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.Faktor-faktor resiko :a.Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)

b.Obesitas

c.Riwayat keluarga

Tanda dan GejalaKeluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim.

Tanda dan gejala secara umumSering hausRasa lapar terus menerus Sering buang air kecil (terutama malam hari)Berat badan berkurang drastisKesemutanCepat merasa lelah dan mengantuk Infeksi yang sering kambuhPenglihatan kaburGatal-gatal terutama bagian luar kelamin

Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :KatarakGlaukomaRetinopatiGatal seluruh badanPruritus VulvaeInfeksi bakteri kulitInfeksi jamur di kulitDermatopatiNeuropati periferNeuropati viseralAmiotropiUlkus NeurotropikPenyakit ginjalPenyakit pembuluh darah periferPenyakit koronerPenyakit pembuluh darah otakHipertensi

13

Osmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut.Penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien DM usia lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi akut. Defisiensi insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan ketoasidosis dengan gejala khas hiperventilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. Gejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.Pada usia lanjut reaksi vegetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih jelas.

Pemeriksaan Penunjang1.Glukosa darah sewaktu

2.Kadar glukosa darah puasa

3.Tes toleransi glukosa

Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)

Bukan DMBelum pasti DMDMKadar glukosa darah sewaktu -Plasma vena

-Darah kapiler

Kadar glukosa darah puasa-Plasma vena

-Darah kapiler

< 100126>110

Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :1.Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)

2.Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)

3.Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl

Faktor Resiko Menderita Diabates MelitusRiwayat keluarga DMKegemukanKurang gerak (berolah raga)HipertensiRiwayat kehamilan dengan kelahiran berat badan bayi lahir > 4000 gr

KomplikasiLuka yang sukar sembuh Impotensi KebutaanPenyakit jantungGangguan pada pembuluh darah otakTerganggunya fungsi ginjal

Pencegahan Perencanaan makan yang baik (batasi gula, lemak, dan konsumsi sayur)Latihan jasmaniUji kadar gula darah secara berkalaMinum obat dengan teraturKontrol berat badanKontrol tekanan darahKontrol kadar kolesterol darah

PenatalaksanaanTujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.

Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :1.Diet

2.Latihan

3.Pemantauan

4.Terapi (jika diperlukan)

5.Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani, Jakarta:EGC, 1997.

Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati, Jakarta : EGC, 1999.

Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa YasminAsih, Jakarta : EGC, 1997.

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I Edisi ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.

Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN DIABETES MELITUS DI RUANG KELAS INTERNE RSAM BUKITINGGI

Observer

( Yulia herawati, S.kep )