Sap 5 Pasar Komoditi (is)

11
5.1 Pengertian Pasar Komoditi/Barang (IS) Pasar barang/komoditi atau dikenal dengan Bursa komoditi adalah suatu pasar yang kegiatannya mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi jual atau beli barang/komoditi tertentu. Dalam pasar komoditi, barang yang diperjual- belikan adalah barang/komoditi yang laku dijual di pasar dunia/internasional, misalnya kopi, kedelai, kakao, gula, jagung, tembakau, karet, CPO (crude palm oil), emas, perak, tembaga, dan lainnya. Pada pasar/bursa komoditi dilihat dari sisi penyelenggarakan perdagangan dapat dibedakan menjadi dua macam pasar, yaitu: a. Pasar fisik, adalah suatu kegiatan perdagangan yang penyerahan barang dagangan dari penjual kepada pembeli biasanya dilakukan segera setelah transaksi atau ada penyerahan barang secara tunai. Pada pasar fisik terjadi transaksi efektif. Transaksi efektif menunjuk pada suatu transaksi jual beli di bursa yang di akhiri dengan penyerahan barang dagangan dari penjual kepada pembeli secara nyata. b. Pasar komoditi berjangka adalah suatu kegiatan perdagangan dalam hal ini yang diperdagangkan adalah surat kontrak yang mewakili barang yang disimpan di gudang. Pada pasar ini setelah terjadi transaksi tidak segera diikuti dengan penyerahan barang. Biasanya penyerahan barang dilakukan kemudian atau 1

description

materi ekonomi moneter tentang pasar komoditi IS

Transcript of Sap 5 Pasar Komoditi (is)

Page 1: Sap 5 Pasar Komoditi (is)

5.1 Pengertian Pasar Komoditi/Barang (IS)

Pasar barang/komoditi atau dikenal dengan Bursa komoditi adalah suatu pasar

yang kegiatannya mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk melaksanakan

transaksi jual atau beli barang/komoditi tertentu. Dalam pasar komoditi, barang yang

diperjual-belikan adalah barang/komoditi yang laku dijual di pasar

dunia/internasional, misalnya kopi, kedelai, kakao, gula, jagung, tembakau, karet,

CPO (crude palm oil), emas, perak, tembaga, dan lainnya.

Pada pasar/bursa komoditi dilihat dari sisi penyelenggarakan perdagangan

dapat dibedakan menjadi dua macam pasar, yaitu:

a. Pasar fisik, adalah suatu kegiatan perdagangan yang penyerahan barang

dagangan dari penjual kepada pembeli biasanya dilakukan segera setelah

transaksi atau ada penyerahan barang secara tunai. Pada pasar fisik terjadi

transaksi efektif. Transaksi efektif menunjuk pada suatu transaksi jual beli di

bursa yang di akhiri dengan penyerahan barang dagangan dari penjual kepada

pembeli secara nyata.

b. Pasar komoditi berjangka adalah suatu kegiatan perdagangan dalam hal ini

yang diperdagangkan adalah surat kontrak yang mewakili barang yang

disimpan di gudang. Pada pasar ini setelah terjadi transaksi tidak segera diikuti

dengan penyerahan barang. Biasanya penyerahan barang dilakukan kemudian

atau beberapa waktu bahkan beberapa bulan kemudian sesuai dengan

perjanjian. Pada pasar komoditi berjangka motif utama transaksi seringkali

hanya spekulatif bukan merupakan transaksi jual beli secara murni. Pada

transaksi dengan motif sepekulasi yang lebih dominan, maka transaksi tidak

diakhiri dengan penyerahan barang, karena tujuannya bukan menyelesaikan

persetujuan dagang dengan serah terima barang, melainkan pembayaran dan

penerimaan dari adanya perbedaan harga.

Berdasarkan UU No.32/1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi,

perdagangan berjangka adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jual beli

komoditi dengan penyerahan kemudian berdasarkan Kontrak Berjangka dan Opsi atas

Kontrak Berjangka.Perdagangan berjangka disebut Bursa Berjangka, yang selanjutnya

sering disebut dengan Bursa yang memperdagangkan Kontrak Berjangka berbagai

1

Page 2: Sap 5 Pasar Komoditi (is)

komoditi. Tempat untuk memperdagangkan Kontrak Berjangka juga disebut pasar

berjangka.

Lembaga Penjamin dan Mekanisme Pembentukan Harga

Kontrak Berjangka merupakan kontrak yang standar di mana jumlah, mutu,

jenis, tempat, dan waktu penyerahannya komoditi telah ditetapkan terlebih dahulu.

Karena bentuknya yang standar itu, maka yang perlu di”negoisasi”kan dalam kontrak

berjangka hanya harganya saja. Performance atau “terpenuhinya” Kontrak Berjangka

sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam kontrak, dijamin oleh suatu lembaga

khusus yaitu Lembaga Kliring Berjangka. Pembentukan harga komoditi di Bursa

berlangsung secara transparan. Harga yang terbentuk tersebut akan mencerminkan

kekuatan pasokan dan permintaan yang sebenarnya. Transaksi di Bursa dilakukan

oleh para Anggota Bursa, yang terdiri dari Pialang Berjangka dan Pedagang

Berjangka, baik dengan cara berteriak (open outcry) atau secara elektronik

(authomated/electronic trading system). Selanjutnya, harga yang terjadi dicatat

menurut bulan penyerahan masing-masing Kontrak Berjangka, dan diumumkan

secara luas kepada masyarakat. Harga yang terjadi di Bursa ini umumnya dijadikan

sebagai harga acuan (reference price) oleh dunia usaha, termasuk petani dan

produsen/ pengusaha kecil, untuk melakukan transaksi di pasar fisik.

5.2 Variabel-variabel Ekonomi Agregatif Dalam Pasar Komoditi/Barang (IS)

Variabel-variabel ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam struktur

perekonomian, yaitu :

a. Perekonomian Tertutup Sederhana

Variabel-variabelnya adalah C, S, I dan Y, dimana :

C = pengeluaran konsumsi

S = saving atau tabungan

I = pengeluaran investasi

Y = pendapatan nasional

b. Perekonomian Tertutup dengan Kebijaksanaan Fiskal

Variabel-variabelnya adalah C, S, I, Y, Tx, G dan T, dimana :

Tx = pajak

G = pengeluaran pemerintah

T = transfer pemerintah

2

Page 3: Sap 5 Pasar Komoditi (is)

c. Perekonomian Terbuka Tanpa Kebijaksanaan Fiskal

Variabel- variabelnya adalah C, S, I, Y, X dan Z, dimana :

X = ekspor

Z = impor

d. Perekonomian Terbuka dengan Kebijaksanaan Fiskal

Variabel-variabelnya adalah C, S, I, Y, X, Y, Tx, G dan T.

Pengeluaran Investasi Dalam Model Analisa IS-LM

Setelah mengetahui variabel-variabel yang terdapat dalam pasar komoditi,

langkah selanjutnya adalah mempersoalkan tentang bagaimana kita memperlakukan

variabel-variabel tersebut dengan cara menentukan yang mana diperlakukan sebagai

variabel yang eksogen dan yang mana diperlakukan sebagai variabel endogen.

Dari variabel-variabel kegiatan ekonomi di pasar komoditi, hanya variabel I

(pengeluaran investasi) saja yang mendapatkan perlakuan yang berbeda antara

peranannya dalam model analisa dimana hanya diperhatikan pasar komoditi saja

dengan peranannya dalam model analisa IS-LM.

Dalam model analisa tersebut, investasi pada umumnya diperlakukan sebagai

variabel eksogen. Secara lebih pasti dapat dikatakan bahwa dalam model tersebut

investasi tidak diperlakukan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh tingkat

bunga. Dalam model analisa IS-LM di lain pihak, investasi secara eksplisit

diasumsikan merupakan fungsi daripada tingkat bunga.

Fungsi Saving dan Fungsi Konsumsi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk perekonomian yang paling

sederhana, yaitu perekonomian tertutup tanpa kebijaksanaan fiskal, di samping

variabel pendapatan nasional (Y) dan investasi (I), saving (S) dan konsumsi (C) juga

tidak boleh dilupakan. Kalau diperhatikan, dalam sturktur perekonomian yang

manapun, variabel-variabel tersebut merupakan variabel relevan.

Pada umumnya fungsi konsumsi diasumsikan mempunyai persamaan fungsi

seperti berikut :

C = Co + cY

Dimana : Co = besarnya pengeluaran konsumsi pada pendapatan nasional sebesar

Nol

3

Page 4: Sap 5 Pasar Komoditi (is)

c = ΔC = marginal propensity to consume

ΔY

Mengingat bahwa dari definisinya, saving merupakan bagian daripada

pendapatan yang tidak dikonsumsi, maka fungsi saving dapat ditulis :

S = So + sY

Dimana : So = besarnya penabungan pada pendapatan nasional sebesar nol. Nilai

So = - Co

s = ΔS = marginal propensity to save. Nilai s = (1-c)

ΔY

5.3 Menurunkan Kurva IS

Setelah mengetahui prilaku variable-variabel ekonomi yang membentuk pasar

komoditi, barulah dapat membicarakan tentang kurva IS. Oleh karena struktur

perekonomian yang diperhatikan adalah perekonomian tertutup tanpa kebijaksanaan

fiscal, maka variable-variabel yang membentuk pasar komoditi yang hanya terdiri

daripada variable-variabel pokok C, S, I dan Y. Mengingat bahwa dalam model

analisa IS-LM, investasi kita perlakukan sebagai variable endogen dengan tingkat

bunga sebagai variable yang menentukan besarnya investasi, maka terhadap 4

variabel tersebut ditambahkan sebuah variable lagi, yaitu variable tingkat bunga (r).

Langkah selanjutnya adalah menemukan cara untuk menurunkan kurva yang

menghubungkan tingkat-tingkat pendapatan nasional dengan berbagai kemungkinan

tingkat bunga dimana dipenuhi syarat equilibriumnya pasar komoditi. Kita ketahui

bahwa syarat equilibriumnya pasar komoditi untuk perekonomian tertutup tanpa

kebijaksanaan fiskal adalah : S = I

Syarat ini terpenuhi juga dengan terpenuhinya : Y = C + I

Kalau fungsi konsumsi dan fungsi investasi masing-masing mempunyai persamaan :

C = Co + cY, dimana 0 < c = ΔC < 1

ΔY

I = Io + er, dimana e = ΔI < 0

Δr

Maka kita menemukan :

Y = C + I

Y = (Co + cY) + (Io + er)

Y = Co + cY + Io + er

4

Page 5: Sap 5 Pasar Komoditi (is)

Y – cY = Co + Io + er

(1-c)Y = Co + Io + er

Y = Co + Io + er

1 – c

Contoh :

Sebuah perekonomian mempunyai fungsi konsumsi dan fungsi investasi

dengan persamaan-persamaan fungsi sebagai berikut :

Fungsi konsumsi : C dalam milyar rupiah = 0,6Y + 40

Fungsi pengeluaran investasi : I dalam milyar rupiah = - 4r + 80

Berdasarkan persamaan fungsi konsumsi dan fungsi investasi tersebut fungsi

IS perekonomian dapat kita temukan :

a. Menggunakan rumus :

Y = C + I

Y = 0,6Y + 40 – 4r + 80

0,4Y = 120 – 4r

Y = 300 – 10r

b. Menggunakan rumus :

Y = Co + Io + er

1 – c

Y = 40 + 80 + (-4r) = 120 – 4r

1 – 0,6 0,4 0,4

Y = 300 – 10r

Fungsi IS yang kita temukan tersebut jika kita gambarkan dalam bentuk grafik

akan terlihat seperti berikut :

Kurva IS

5

Page 6: Sap 5 Pasar Komoditi (is)

Dari gambar tersebut dapat kita saksikan bahwa dengan menurunnya tingkat

bunga tingkat pendapatan nasional nyata yang memenuhi syarat equilibrium pasar

komositi meningkat. Pada tingkat bunga setinggi 20%, misalny tingkat pendapatan

nasional yang memenuhi syarat equilibriumnya pasar komoditi adalah sebesar 100

milyar rupiah. Jika tingkat bunga menurun menjadi 10%, tingkat pendapatan nasional

nyata yang memenuhi syarat equilibriumnya pasar komoditi berubah menjadi sebesar

200 milyar rupiah.

Selanjutnya kita tinjau bagaimana secara grafik kurva IS diturunkan. Untuk ini

kita perlu mengetahui fungsi saving dan investasi. Dengan fungsi C = 0,6Y + 40 dan

fungsi S = 0,4Y – 40, dapat digambarkan pada Gambar 1 dengan kuadran timur laut

sebagai kurva SS. Fungsi permintaan investasi I = -4r + 80, digambarkan dengan

kuadran barat daya sebagai kurva II.

Dengan tujuan agar IS yang nantinya terlukis pada kuadran tenggara sungguh-

sungguh memenuhi syarat kesamaan nilai S dengan nilai I, maka pada kuadran barat

laut kita gambar garis pertolongan bersudut 45 derajat yang kita tandai dengan tanda I

= I. Dengan menggunakan daris pertolongan 45 derajat ini, dengan mudah nilai I yang

diukur dengan skala sumbu horisontal kuadran barat daya nilainya dapat kita

pindahkan ke kuadran barat laut yang pengukurannya dapat menggunakan sumbu

horisontal maupun sumbu vertikal. Setelah nilai I ini dapat diukur dengan

menggunakan sumbu vertikal dengan kuadran barat daya, maka nilai I tersebut dapat

kita perbandingkan dengan nilai penabungan S. Oleh karena garis I = I mempunyai

sudut 45 derajat, maka OC = OD = OE pada kuadran barat daya. Untuk terwujudnya

pengeluaran investasi sebesar OE diperlukan tingkat bunga setinggi OF. Tingkat

bunga setinggi OF ini tingginya sama dengan OG yang juga sama dengan Hb.

Dengan demikian titik a yang diturunkan dari titik A pada fungsi saving SS

melalui garis pertolongan 45 derajat I = I dan melalui fungsi investasi II merupakan

titik yang menghubungkan tingkat bunga dengan tingkat pendapatan nasional yang

memenuhi ketentuan samanya S dengan I, sebagai syarat equilibriumnya pasar

komoditi. Ini mempunyai makna bahwa titik a merupakan salah satu titik pada kurva

IS.

Apabila kita berbuat sama untuk titik-titik lainnya pada garis saving SS maka

terbentuklah pada kuadran tenggara kurva atau fungsi IS. Oleh karena dalam contoh,

baik fungsi saving maupun juga fungsi investasi masing-masing berbentuk garis lurus,

maka dengan hanya mengambil dua titik, yaitu misal titik A dan B pada kurva saving

6

Page 7: Sap 5 Pasar Komoditi (is)

SS dengan mana dihasilkan dua buah titik IS yaitu titik a dan b, maka garis yang

ditarik melalui titik a dan b akan merupakan kurva IS yang dicari.

Sumber:

Pur, Ari.2011.Pasar Komoditi dan Kurva IS (diakses dari https://www.scribd.com/doc/49370688/PASAR-KOMODITI-DAN-KURVA-IS#scribd) pada tanggal 10 Oktober 2015.

Nopirin, Ph.D.2013.Ekonomi Moneter Edisi Pertama.Yogyakarta:BPFE.

7