Sajak redho 3.rtf

9
Biarkan Aku Jadi Siwa Gurat senyumnya memang telah kau makamkan lamat-lamat. Ta wa darinya memang telah kau tutup, kala tiada aku. Kala itu. Sedari kau menutup pintu, menjelma sinta untuknya. Aku adalah penabuh genderang. Dalam nadi di setiap tungkai dan tubuhmu saat ini. Aku tersungkur dalam tanah saat kau secara tidak sadar merobek ona di leherku perlahan. !ertama kulit, lalu kau sayat otot, berikutnya nadi, sara", dan berakhir di laring. Te rcekat, na"asku sesak. Akan kubakar setiap prasasti di bukit tempat kau menjadi sinta. #iar aku menjadi siwa yang murka $Dumai, %&'() Hangat #iar aku beri tahu sedikit tentang kehangatan. Api itu panas, membakar sisa akar kayu yang kau jadikan hiasan rumah. #aju itu menghangatkan, menutup tubuh dengan helaian benang. !elukan itu hangat, saling mendekap tubuh dengan suhu tubuh. Ada yang lebih hangat dari itu. Kasih, berselimut rindu, terbakar cemburu dan dipeluk luka.

Transcript of Sajak redho 3.rtf

7/25/2019 Sajak redho 3.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-3rtf 1/9

7/25/2019 Sajak redho 3.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-3rtf 2/9

Kasih itu cukup diam lalu mendoakan tanpa sadar.

Kasih itu berselimut rindu walau tanpa jarak.

Kasih itu terbakar cemburu meski tidak punya.

Kasih itu dipeluk luka-luka batin, yang tipis, tapi tajam.

Amat banyak, walau rapuh.

$Dumai, %&'()

Di kepalamu.

Di kepalamu tersirat kata-kata penghibur telinga para kuli

Di kepalamu tumbuh sejuta penerang di ruang hampa suara.

Di kepalamu ada tatap surgawi yang tumpah dari bumi.

Di kepalamu kau bunuh setiap dendam

Di kepalamu kau telan lapar.

Di kepalamu kau tahankan sejuta sibak.

Di kepalamu aku mati.

Aku berhenti dan berteduh dari kembara, di kepalamu.

$Dumai, %&'()

7/25/2019 Sajak redho 3.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-3rtf 3/9

Sore, Hawa.

#eberapa tembang lama terdengar syahdu saat senja.

#ercampur suara merdu para jejaka tua.

*ungkin jika di adu di tingkat +T mereka pantas juara.

alu datang bersautan,suara gitar tua.

Tanpa beban, sepertinya mereka lupa esok akan tiba.

Aku duduk bergabung dengan gerombolan jejaka tua.

*enikmati detik senja yang seharusnya bisa ku lewatkan bersamamu hawa.

*enyesap dan tertawa bersama.

Tapi mungkin kali ini kau sedang duduk manis,

saling menggenggam dan berbagi cinta bersamanya.

Dengar, esok kau akan jatuh cinta padaku tanpa bertanya.

alu akan kita habiskan langit senja dan tertawa bersama.

Tidak percaya Tidak apa, aku pun hanya bercanda.

(Semarang, 2015)

Siang

Siang ini aneh.

!etir berkejaran saling saut.

Tanpa kabar mereka saling berlomba memekakan telinga.

7/25/2019 Sajak redho 3.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-3rtf 4/9

Tanpa ada hujan yang datang.

*ungkin hanya perasaanku saja.

ei, kau pun aneh hari ini.

elah terpancar jelas dari wajahmu.

Tapi matamu tidak berkata seperti itu.

*asih berapi-api oleh radang rindu, katamu.

Tidak perlu banyak bicara. Tidak perlu banyak tempat.

/ukup di mana kita bisa habiskan waktu berdua hingga raggamu memadamkan hangatnya.

Tidak apa, biar aku yang membuka cerita.

Kau istirahat saja.

Angap ini dongeng yang membawamu menghentikan sejenak sara" sadarmu.

#iar aku yang menjaga dirimu sampai kau kembali kealam nyata.

(Serang, 2015)

Rindu di matamu.

Aku menjemputmu.

*enyiapkan setiap perih dan tangis yang memberangus tiap malam.

#ersama bayang semu wajahmu ditiap bait kata.

*endulang tiap keruh rindu di pingiran kota.

Aku hirup sisa angin semalam.

Sepertinya tidak tersisa.

7/25/2019 Sajak redho 3.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-3rtf 5/9

*ungkin segan untuk tetap tinggal.

Tidak apa, besok kau harus kembali.

*embawa lagi perih rindu yang ranggas dari matamu.

(Serang, 2015)

 

Arang

Teruntuk0 dr. Dionisius Giri Samudra $alm)

Aku melihat arang

Keras, legam dan tahan panas

alu ditaburi minyak kemudian dibakar 

angat karena kami hanya melihat.

Tidak ada keluhan.

Sedang kau

abis dilahap pekat api.

(ekan!aru, 2015)

1" Januari 2015

Kepada0 olita +amadhanti

Kristal yang tertimbun dalam butiran awan.

 berkejaran dan saling mendekap di atas langit yang tak tersentuh.

Tertiup angin lalu menepi.

7/25/2019 Sajak redho 3.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-3rtf 6/9

Seraya membuka jendela untuk matahari mengintip kita hari ini.

'1 januari %&'(.

#anyak ampas kopi yang tertinggal dalam gelas.

#anyak remah roti yang jatuh dan tertinggal di alas.

2ngkau masih seorang murid yang duduk dalam kelas.

Sebentar lagi dunia akan melihat matamu secara jelas.

*eninggalkan pena dan kertas.

Seperti pagi yang datang lalu terhempas.

alu matahari menantang dengan gagahnya.

!anas, menyemburkan lidah-lidah radiasi dengan sinarnya.

Siang yang tak kunjung berlalu dengan cepatnya.

Seakan memaksaku menghentikan mendekapmu dalam sastra.

Siluet mulai memanjang dan tergambar jelas di atas tembok 

Gambarkan aku yang tengah asik duduk dan menatap gembok.

Senja turun perlahan menatapku malu saat aku tersedak.

Saat aku mengharapkanmu agar kau tak bisa dirusak.

3leh lelakimu nanti yang memberikan harap yang menyesak.

7/25/2019 Sajak redho 3.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-3rtf 7/9

#ulan datang perlahan.

Diam-diam menarik muncul semua kenangan.

*engharu dalam setiap detil yang muncul dari ingatan.

*engingat aku yang tak bisa hadirkan badan.

*engucapkan semua doa dan menyalamimu dengan tangan.

Ayo, kau tak perlu ragu.

#erdoalah. #iar aku aminkan dari sini.

alu kita sama-sama bisikan ke telinga Tuhan.

Kita hanya terpisah jarak. Semoga tidak membuat telingamu berderak 

anya doa dan harapan yang tak bisa bergerak 

anya tinta dan pena yang berpindah dan tergerak 

Selamat malam bidadari kecilku.

Doaku selalu menyertaimu.

$!ekanbaru, %&'()

elangi De#em!er

Semilir angin sore menyapaku hari ini.

angat, memintal tiap-tiap jalinan memori yang terkubur jauh dalam alam bawah sadarku

7/25/2019 Sajak redho 3.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-3rtf 8/9

!ahatan-pahatan kata kita terasa indah sore ini.

*enympaikan berjuta masa indah yang pernah kita alami.

Semburat-semburat nada, melengkungkan senyumku saat senja.

Seakan mengiba pada "ajar.

!elangi.

4a, !elangi saat desember.

Aku merindukanmu pelangiku. *erindukan lengkungan indah yang selalu datang saat desember.

(ekan!aru, 201$)

Balada %eteran &ua

di luar sana

tidak ada desingan peluru

tidak ada suara ledakan.

Tidak ada derit ban tank baja.

Tidak ada jeritan orang sekarat.

Sepertinya ini surga.

alu kenapa tetap tidak merdeka

*asih ada anak kelaparan, masih ada penjarahan,

*asih ada kebodohan.

Aku duduk santai disini, bersama kopi juga "oto mendiang istri.

 5ak, dulu aku perang angkat senjata.

7/25/2019 Sajak redho 3.rtf

http://slidepdf.com/reader/full/sajak-redho-3rtf 9/9