Makalah Agribisnis2.rtf

download Makalah Agribisnis2.rtf

If you can't read please download the document

Transcript of Makalah Agribisnis2.rtf

14

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akhir-akhir ini pembahasan tentang agribisnis (agribusiness) telah berkembang sedemikian rupa sehingga menarik perhatian banyak orang, baik dari kalangan yang biasa mempelajari bidang pertanian maupun kalangan non pertanian.

Keadaan seperti ini dapat dimengerti kondisi perekonomian di Indonesia sudah mulai bergeser dari yang semula di dominasi oleh peranan sektor primer, khususnya hasil-hasil pertanian ke sektor sekunder (industri). Di samping itu, juga adanya kemauan politik (political will) dari pemerintah yang mengarahkan perekonomian nasional Indonesia berimbang antara sektor pertanian dengan sektor industri. Sehingga perkembangan sektor pertanian industri menjadi saling mendukung.

Pengertian Agribisnis

Populernya kata agribisnis belum diikuti dengan pemahaman yang benar tentang kata agribisnis itu sendiri. Pada hakikatnya ada beberapa definisi agribisnis yang telah berkembang secara umum.

Definisi pertama hanya menyinggung sektor masukan. Jadi, definisi agribisni yang sempit dan tradisional hanya menunjuk pada para produsen dan pembuat bahan masukan untuk produksi pertanian. Beberapa badan usaha yang dicakup di sini antara lain penyalur bahan kimia, pupuk buatan dan mesin pertanian, pembuat benih dan makanan ternak, serta kredit pertanian dan lembaga keuangan lain yang melayani sektor produksi.Sering pula ditemukan bahwa agribisnis diartikan sebagai perdagangan atau pemasaran hasil pertanian.Dewasa ini pandangan tentang agribisnis yang secara umum dianggap tepat sudah semakin luas. Menurut pandangan ini, agribisnis mencakup semua kegiatan mulai dari pengadaan sarana produksi pertanian (farm supplies) sampai dengan tata niaga produk pertanian yang dihasilkan usaha tani atau hasil olahannya.Senada dengan pon 3, menurut Arsyad, dkk. (1985, yang dimaksud dengan agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.

Manajemen Agribisnis Sebagai Ilmu

Di Indonesia sendiri agribisnis ini masih merupakan bidang ilmu yang masih muda. Sebagai suatu konsep yang menghimpun semua aktivitas dalam sektor pertanian, pengetahuan mengenai agribisnis mulai diajarkan di berbagai perguruan tinggi yang ada kaitannya dengan masalah tersbeut. Di Institut Pertanian Bogor (IPB) dirintis sejak tahun 1974 melalui mata kuliah Pengelolaan Perusahaan Pertanian, yang kemudian berubah menjadi Pengantar Agribisnis.

Manajemen agribisnis bukan hanya menjelaskan apa adanya fenomena agribisnis (sebagaimana ilmu ekonomi atau ekonomi pertanian), tetapi lebih menekankan bagaimana seharusnya. Oleh karena itu, manajemen agribisnis tidak cukup hanya memiliki landasan teori ekonomi saja, tetapi juga teori pengambilan keputusan. Kurikulum dari manajemen agribisnis terletak pada karakteristik agribisnis yang berbeda dengan bisnis atau sektor ekonomi yang lain, bukan dari teori ekonomi dan teori pengambilan keputusan yang digunakan. Sehingga lebih tepat jika disebut sebagai manajerial ekonomi.

PEMBANGUNAN AGRIBISNIS

Agribisnis Di Indonesia

Kegiatan agribisnis di Indonesia sudah ada sejak sebelum adanya Pembangunan Jangka Panjang (PJP) I. Akan tetapi, pada waktu itu kegiatan utamanya adalah agribisnis usahatani, yang lebih dikenal dengan istilah pertanian.

Dalam PJP I, kegiatan pertanian semakin maju sehingga mampu mendorong agroindustri dan perdagangan. Hal ini seolah-olah agoindustri dan perdagangan menyesuaikan diri dengan pertanian. Sedangkan dalam PJP II keadaannya berbeda, yaitu agroindustri dan perdagangan yang menarik pertanian. Adanya kegiatan agroindustri dan perdagangan ini diharapkan akan mengubah pertanian sehingga pertanian menyesuaikan diri pada agroindustri dan perdagangan. Lambat laun, pertanian akan menyesuaikan pasar dan inilah visi pertanian masa depan.

Pembangunan Berwawasan Agribisnis

Indonesia mempunyai keunggulan komparatif (comparative advantage) sebagai negara agraris dan maritim. Selama ini, kegiatan ekonomi yang memanfaatkan keunggulan komparatif tersebut telah berkembang di Indonesia yang merupakan salah satu subsistem agribisnis. Pengalaman masa lalu membuktikan bahwa pembangunan pertanian saja yang tidak disertai dengan pengembangan industru hulu pertanian, industri hilir pertanian, serta jasa-jasa pendukung secara harmonis dan simultan, tidak mampu mendayagunakan keunggulan komparatif menjadi keunggulan bersaing (competitive advantage).

Meskipun Indonesia berhasil menjadi salah satu produsen terbesar beberapa komoditi pertanian dunia, tetapi Indonesia belum memiliki kemampuan bersaing di pasar Internasional. Selain itu, nilai tambah (value added) yang kita raih dari pemanfaatan keunggulan komparatif tersebut masih relatif kecil sehingga tingkat pendapatan masyarakat tetap rendah.

Belajar dari pengalaman masa lalu tersebut, pendekatan pembangunan ekonomi dalam rangka mendayagunakan keunggulan komparatif menjadi keunggulan bersaing perlu diubah dari pembangunan pertanian menjadi pembangunan sistem agribisnis di mana pertanian,industri hulu pertanian, industri hilir pertanian, serta jasa-jasa pendukung dikembangkan secara harmonis dan simultan.

MANAJEMEN DALAM AGRIBISNIS

Manajemen Dalam Agribisnis

Manajemen agribisnis pada prinsipnya adalah penerapan manaemen dalam sistem agribisnis. Oleh karena itu, seseorang yang hendak terjun di bidang agribisnis harus memahami konsep-konsep manajemen dalam agribisnis, yang meliputi pengertian manajemen, fungsi-fungsi manajemen, tingkatan manajemen, prinsip-prinsip manajemen, dan bidang-bidang manajemen. Di samping itu di dalam agribisnis ini ada keterkaitan dengan beberapa ilmu lain, yaitu ilmu pertanian dan ilmu pengambilan keputusan.

Akan tetapi, mengingat adanya karakteristik agribisnis yang khas (unique) maka manajemen agribisnis harus dibedakan dengan manajemen lainnya. Beberapa hal yang membedakan manajemen agribisnisdari manajemen lainnya (Dawney dan Ericson, 1992) ialah sebagai berikut.

Keanekaragaman jenis bisnis yang sangat besar pada sektor agribisnis, yaitu dari para produsen dasar sampai ke konsumen akhir akan melibatkan hampir setiap jenis perusahaan bisnis yang pernah dikenal oleh peradaban.Besarnya jumlah pelaku agribisnis.Hampir semua agribisnis terkait erat dengan pengusaha tani, baik langsung maupun tidak langsung.

Pentingnya Manajemen dan Manajer

Faktor yang paling menentukan dan dapat menyebabkan kegagalan bisnis adalah manajemen yang tidak efektif. Konsep para manajer tentang peranan manajemen, tentang manajer itu sendiri dan hal-hal yang mereka lakukan, merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan efektif tidaknya pada manajer dalam mengemban peranannya.

Jadi, berhasil tidaknya agribisnis pada dasarnya tergantung pada efektif tidaknya pemanfaatan sumber daya organisasi oleh manajer. Berarti manajer adalah orang yang mempunyai keahlian dan kemampuan memimpin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, dalam suatu organisasi diperlukan manajer yang memiliki kemampuan yang baik. Kemampuan tersebut tidak saja kemampuan dalam menguasai keahlian dari pekerjaan, tetapi juga diperlukan keahlian dalam mengelola orang-orang yang ikut bekerja di dalamnya. Kemampuan tersebut sebagian bisa digali dari referensi yang ada dan sebagian lagi ditentukan oleh bakat alami yang memang dibawa sejak lahir.

Pengertian dan Fungsi-Fungsi Manajemen

Dalam Encyclopedia of the Social Science, dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses di mana pelaksanaan suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi.

George R. Terry menyatakan bahwa manajemen adalah sebuah proses yang khas, terdiri dari kegiatan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan yang dilaksanakan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan dengan bantuan manusia dan sumber-sumber daya lain.

Mary Parker Follet memberikan batasan manajemen sebagai seni untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang-orang (the art getting thing throught people). definisi ini memang sesuai dengan kenyataan yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, dimana para manajer tidak melakukan sendiri tugas-tugas yang harus diselesaikan, tetapi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melakukannya.

James A.F. Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasan, dan pengawasan anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengoordinasan dan pengawasan atas sumber daya, terutama sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Dari definisi-definisi di atas pula tampak ada tiga hal pokok dalam manajemen, yaitu sebagai berikut.

Ada tujuan yang hendak dicapaiTujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orang lain.Kegiatan-kegiatan orang lain tersebut harus dibimbing dan diawasi.

Fungsi-Fungsi Manajemen

Pengaturan proses perusahaan dalam pengertian keseluruhan dikenal sebagai fungsi manajemen.

Fungsi-fungsi manajemen terdiri atas :

Perencanaan (planning),Pengorganisasian (organizing)Pengarahan (directing)Pengkoordinasian (coordinating), danPengawasan (controlling)

PEMASARAN DALAM AGRIBISNIS

Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh para pengusaha termasuk pengusaha tani (agribusinessman) dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya (survival), untuk mendapatkan laba, dan untuk berkembang. Berhasil tidaknya usaha tersebut sangat tergantung pada keahliannya di bidang pemasaran, produksi, keuangan, dan sumber daya manusia.

Keahlian di bidang pemasaran harus dimulai dengan pengertian yang benar tentang pemasaran. Berikut ini disajikan tiga pendapat tentang pemasaran (marketing).

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (William J. Stanton, 1978)Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan dunia usaha yang mengakibatkan aliran barang dan jasa dari para produsen ke para konseumen. (the American Marketing Association).Pemaran adalah suatu proses sosial dan manajerian di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. (philip kotler, 1995).

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut berarti pemasaran terdiri dari tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang serta jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka. Proses pemasaran meliputi aspek fisik nonfisik. Aspek fisik menyangkut perpindahan barang-barang ke tempat dimana mereka dibutuhkan. Sedangkan aspek nonfisik dalam arti bahwa para penjual harus mengetahui apa yang diinginkan oleh para pembeli dan pembeli harus pula mengetahui apa yang dijual.

Konsep Pemasaran

Ada tiga pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya.

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah meningkatkan efisiensi produksi dan memperluas cakupan distribusi.Konsep berwawasan Produk.

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovatif lainnya sehingga fokus utamanya adalah membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus-menerus untuk menyempurnakannya.

Konsep berwawasan Penjualan

Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

Pentingnya Pemasaran

Pentingnya pemasaran dapat dijelaskan dari pernyataan Peter F. Drucker berikut ini.

Dalam bisnis hanya ada dua fungsi penting, yaitu pemasaran dan inovasi: di luar itu semua adalah biaya.Pemasaran pada negara-negara yang baru berkembang merupakan bagian paling terbelakang perekonomian yang bersangkutan. Akibatnya, negara-negara tersebut tidak dapat menggunakan sumber-sumber mereka secara efektif.Perkembangan sistem pemasaran pada negara-negara yang baru berkembang dengan sendirinya dapat mengubah keadaan ekonomi negara yang bersangkutan tanpa harus melakukan perubahan dalam bidang produksi distribusi penduduk ataupun distribusi pendapatan.

Proses Pemasaran

Sasaran akhir dalam setiap usaha pemasaran adalah untuk menempatkan produk ke tangan konsumen. Ada sejumlah kegiatan pokok pemasaran yang perlu dilaksanakan untuk mencapai sasaran tersebut, yang dinyatakan sebagai fungsi-fungsi pemasaran (marketing function). Dalam hal ini ada tiga fungsi pokok pemasaran, yaitu sebagai berikut.

Fungsi pertukaran (exchange function), terdiri dari :Fungsi pembelian (buying), danFungsi penjualan (selling).Fungsi fisis (function of physical supply), meliputi :PengankutanPenyimpanan/ penggudangan, danPemrosesanFungsi penyediaan sarana (the facilitating function), meliputi :Informasi pasar (market information),Penanggungan risiko (risk taking),Pengumpulan (collection)Komunikasi (communication),Standarisasi (standardization) dan penyortiran (grading), danPembiayaan (financing)

Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran sering diukur dengan margin pemasaran, yang sebenarnya hanya menunjukkan bagian dari pembayaran konsumen yang diperlukan untuk menutup biaya yang dikeluarkan dalam proses pemasaran. Kecenderungan menunjukkan bahwa bagian yang tersisa bagi pengusaha tani akibat adanya pertambahan yang mahal kepada produk tersebut adalah semakin kecil.

Pada dasarnya ada empat karakteristik utama produk yang ikut memengaruhi keanekaragaman bagian pengusaha tani, yaitu sebagai berikut.

Kadar kerusakan. Produk pertanian bersifat mudah rusak. Konsekuensinya pemasar menghendaki bagian yang lebih besar sebagai kompensasi risiko yang harus ditanggungnya.Besarnya (bulkiness) produk. Ukuran fisik produk yang tidak diimbangi dengan besarnya nilai akan memperbesar biaya pemasaran; sebab makin besarnya suatu produk, makin banyak biaya untuk pengangkutan, penyimpanan, dan pembungkusan.Sifat musiman. Produk yang dipanen dalam jangka waktu yang sangat pendek, akan memerlukan biaya penyimpanan dan penanganan yang jauh lebih besar.Perbedaan bentuk antara produk mentah dan produk akhir. Semakin berbeda produk akhir tersebut dari bentuk semula, semakin besar nilai tambah dari produk itu, tetapi semakin kecil bagian yang diterima oleh petani.

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN1Latar Belakang 1Identifikasi Masalah 1

METODE PENELITIAN 1Tempat dan Waktu Penelitian 1Metode Penelitian 1

PEMBAHASAN 2Tentang Jamur Merang 2Budidaya Jamur Merang Di Desa Karang Mangu 3

KESIMPULAN DAN SARAN 4Kesimpulan4Saran 9

PRAKTIKUM ILMU USAHA TANI

NURJANNAH

NPM : 106120005

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

(UNSWAGATI) CIREBON

2009

PRAKTIKUM ILMU USAHA TANI

RIRIN EKA. A

NPM : 106120001

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

(UNSWAGATI) CIREBON

2009