Saddam Arrazi 090610022

download Saddam Arrazi 090610022

of 82

description

GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH

Transcript of Saddam Arrazi 090610022

  • GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH DAN LAMA

    BROWSING MAHASISWA PROGRAM STUDI

    PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS

    MALIKUSSALEHTAHUN 2013

    Skripsi

    Diajukan ke Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh

    sebagai pemenuhan syarat untuk mendapatkan gelar

    Sarjana Kedokteran

    Oleh:

    SADDAM ARRAZI

    NIM. 090610022

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

    LHOKSEUMAWE

    2013

  • Judul Skripsi : GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH DAN

    LAMA BROWSING MAHASISWA

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

    TAHUN 2013

    Nama Mahasiswa : SADDAM ARRAZI

    Nomor Induk Mahasiswa : 090610022

    Program Studi : PENDIDIKAN DOKTER

    Fakultas : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    Menyetujui

    Komisi Pembimbing

    Pembimbing I Pembimbing II

    (dr. Indra Zachreini, Sp. THT-KL) (Harvina Sawitri, SKM, MKM)

    Penguji I Penguji II

    (dr. Nora Maulina, M.Biomed) (dr. Al Muqsith, M.Si)

    Sekretaris Prodi

    (dr. Cut khairunnisa, M.Kes)

    Tanggal Seminar Hasil : 5 Maret 2014

  • i

    ABSTRAK

    Indeks massa tubuh (IMT) merupakan kalkulasi angka dari berat dan

    tinggi badan seseorang. Pengukuran antropometri sering digunakan pada

    pelayanan kesehatan untuk menentukan indikator kesehatan masyarakat.

    Masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa lebih sering menggunakan

    waktu luang mereka untuk melakukan browsing internet. Tujuan dari penelitian

    ini adalah untuk melihat gambaran indeks massa tubuh dan lama browsing

    mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh.

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, populasi pada penelitian ini adalah

    seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh

    yang berjumlah 215 orang dengan sampel sebanyak 68 orang. Cara pengumpulan

    data dengan membagi kuesioner, pengolahan data menggunakan Program Statistik

    komputer dan di analisa secara univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,

    responden yang memiliki indeks massa tubuh underweight 10 responden (14,7

    %), normal 49 responden (72,1 %), dan overweight 9 responden (13,2 %). Dan

    untuk lama browsing dengan kategori >2 jam 22 responden (32,4 %), 2-14 jam 37

    responden (54,4 %),

  • ii

    ABSTRACK

    Body mass index (BMI) is a number of calculation from a weight and

    heightthe persons. Anthropometric measurements are often used in health care

    to determine the public health indicators. The people, especially the students are

    often using their spare time to browsing the internet. The purpose of this study

    is to describe of body mass index (BMI) and duration of internet browsingby

    student of Medical Education Program Malikussaleh University. This research

    is a descriptive study, the population in this study were all students of the

    Medical Education Program Malikussaleh Universitywhich amount to 215

    studentsand conducted by68 students of samples. The methods of data collection

    is using questionnaire, and the processing data is using a software statistics

    program which is analysis by univariatemethod. The results of this study

    showed that respondents who have a body mass index of underweight is 10

    respondents (14.7 %) , normal is 49 respondents (72.1 %) , and overweight is 9

    respondents ( 13.2 % ) . The duration of internet browsingby category > 2 hours

    is 22 respondents ( 32.4 % ) , 2-14 hours is 37 respondents ( 54.4 % ) , < 14

    hours is 9 respondents ( 13.2 % ) . It is advisable for the health department to

    giving a socialization to the peoples, so they know the body mass index and can

    avoid the risks posed by an abnormalityof body mass index.

    Keywords : Internet Browsing , Body Mass Index

  • iii

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas rahmat,

    karunia serta izin-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

    penulisan skripsi yang berjudul gambaran indeks masa tubuh dan lama browsing

    pada mahasiswa program studi pendidikan dokter universitas malikussaleh tahun

    2013 sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran dan

    menyelesaikan pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

    Malikussaleh. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad

    SAW, melalui perantaranya penulis dapat menikmati indahnya hidup di dalam

    Islam yang penuh pengetahuan ini.

    Skripsi ini penulis persembahkan kepada orang tua Ayahanda Drs. Tgk.

    H. Samsul Wardi dan Ibunda Dra.Hj. Nuraiza, dan saudara kandung serta

    keluarga besar yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi dan dukungan

    begitu besar baik berupa materi maupun moril sehingga penulis bisa

    menyelesaikan tahapan pendidikan ini dengan baik.

    Penulis menyadari skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik berkat

    bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

    yang tiada hingganya kepada :

    1. dr. Razi Soangkupon S, MS dan dr. Cut Khairunnisa, M.Kes, selaku

    Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

    Malikussaleh atas izin penelitian yang telah diberikan.

  • iv

    2. dr. Indra Zachreini, Sp.THT-KL dan ibu Harvina Sawitri, SKM, MKM,

    selaku Pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

    untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    3. dr. Nora Maulina, M. Biomed dan dr. Al Muqsith, M.Si, selaku Penguji I

    dan II yang telah memberi masukan dan saran untuk kelengkapan penelitian

    ini.

    4. dr. Yuziani, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi

    bimbingan selama penulis berada dalam masa pendidikan.

    5. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Program Studi Pendidikan

    Dokter Universitas Malikussaleh.

    6. Direktur STIMIK BINA BANGSA Lhokseumawe yang telah memberikan

    izin penelitian dan pengambilan data sehingga penelitian ini dapat

    terselesaikan dengan baik.

    7. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

    Malikussaleh khususnya sahabat-sahabat seperjuangan yang telah banyak

    memberikan dukungan kepada penulis hingga akhir masa pendidikan.

    8. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung ataupun tidak

    langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam pengantar ini.

    Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna baik dari segi isi maupun

    penulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan yang

    membangun demi kesempurnaan skripsi ini dan pengembangan penulisan ini di

    masa yang akan datang.

  • v

    Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Ya Rabbal

    Alamin.

    Lhokseumawe, 17 Januari 2014

    Penulis

  • v

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK ................................................................................................... i

    ABSTRACK ................................................................................................ ii

    KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

    DAFTAR ISI ............................................................................................... v

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii

    DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. ix

    DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. x

    BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1

    1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 6 1.3 Tujuan Penelitian...................................................................... 7

    1.3.1 Tujuan umum .................................................................. 7 1.3.2 Tujuan khusus ................................................................. 7

    1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 7

    BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8

    2.1 Indeks Massa Tubuh ................................................................. 8 2.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh ............................................... 9

    2.2.1 Underweight .................................................................... 11

    2.2.2 Normal ............................................................................ 12

    2.2.3 Overweight...................................................................... 13

    2.2.4 Obesitas .......................................................................... 17

    2.3 Browsing .................................................................................. 20 2.3.1 Definisi internet dan browsing ......................................... 20

    2.3.2 Sejarah internet ................................................................ 20

    2.3.3 Cara mengakses internet .................................................. 20

    2.3.4 Dampak internet bagi kesehatan ....................................... 21

    2.3.5 Penggunaan internet di Indonesia ..................................... 22

    2.3.6 Web browser ................................................................... 24

    BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ....................................................... 26

    3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ............................................... 26

    BAB 4 METODE PENELITIAN ............................................................... 27

    4.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 27 4.2 Populasi, Sampel, dan Kriteria penelitian.................................. 27

    4.2.1 Populasi .......................................................................... 27

    4.2.2 Sampel ............................................................................ 27

    4.2.3 Kriteria penelitian ............................................................ 28

    4.3 Variabel Penelitian ................................................................... 29 4.3.1 Variabel penelitian .......................................................... 29

  • vi

    4.3.2 Definisi operasional ........................................................ 29

    4.4 Instrumen Penelitian ................................................................. 30 4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 31

    4.5.1 Tempat penelitian ............................................................ 31

    4.5.2 Waktu penelitian .............................................................. 31

    4.6 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data ........................ 31 4.7 Pengolahan dan Analisis Data................................................... 32

    4.7.1 Pengolahan data ............................................................... 32

    4.7.2 Analisi data ...................................................................... 32

    4.8 Uji Validitas dan Reabilitas ...................................................... 33 4.8.1 Uji validitas ..................................................................... 33

    4.8.2 Uji reabilitas .................................................................... 33

    BAB 5 HASIL PENELITIAN ..................................................................... 34

    5.1 UjiValiditasdanReabilitasKuesioner......................................... 34

    5.2 DeskripsiLokasiPenelitian ....................................................... 34

    5.3 HasilPenelitian......................................................................... 35

    5.3.1 Karakteristikresponden ................................................... 35

    5.3.2 Analisis data penelitian ................................................... 36

    5.3.2.1 Lama browsing ............................................................ 36

    5.3.2.2 Indeksmassatubuh ........................................................ 37

    BAB 6 PEMBAHASAN .............................................................................. 39

    BAB 7 PENUTUP ....................................................................................... 42

    7.1 Kesimpulan .............................................................................. 42

    7.2 Saran ........................................................................................ 42

    7.2.1 Bagi mahasiswa .............................................................. 43

    7.2.2 Bagi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

    Malikussaleh .................................................................. 43

    7.2.3 Dinas kesehatan .............................................................. 43

    7.2.4 Peneliti selanjutnya ......................................................... 43

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • vii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT Menurut

    Kriteria Asia Pasifik ...................................................................... 9

    Tabel 2.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh .................................................... 10

    Tabel 2.3 Batas Ambang IMT Indonesia ....................................................... 11

    Tabel 2.4 Persentase Penggunaan Browser Di Masyarakat ............................ 24

    Tabel 4.1 Definisi Operasional ...................................................................... 30

    Tabel 5.1 Distribusi Berat Badan dan Tinggi Badan ...................................... 36

    Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Lama Browsing pada Mahasiswa Angkatan

    2010-2013 Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

    Malikussaleh Lhokseumawe ......................................................... 36

    Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Lama Browsing pada Mahasiswa Berdasarkan

    Angkatan ...................................................................................... 37

    Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Indek Massa Tubuh pada Mahasiswa Angkatan

    2010-2013 Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

    Malikussaleh Lhokseumawe ......................................................... 37

    Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Berdasarkan

    Angkatan ...................................................................................... 38

  • viii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 KerangkaTeori .......................................................................... 25

    Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ................................................................ 26

  • x

    DAFTAR SINGKATAN

    ADHD : Attention Deficit Hyperactivity Disorde

    AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome

    BMI : Body Mass Indeks

    BMR : Basal Metabolic Rate

    DEPKES : Department Kesehatan

    DXA : Dual energy X-ray Absorptiometry

    HL : Hipotalamus Lateral

    HVM : Hipotalamus Ventro Media

    IMT : Indeks Massa Tubuh

    INTERNET : Interconnected Network

    PC : Personal Computer

    PSPD : Program Studi Pendidikan Dokter

    RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

    UNIMAL : Universitas Malikussaleh

    WHO : Wold Health Organization

    WIFI : Wireless Fidelity

  • ix

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Lembar Penjelasan Pengisian Kuesioner

    Lampiran 2. Lembar Persetujuan Pengisian Kuesioner

    Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

    Lampiran 4. Master Data Uji Validitas Reliabilitas Kuesiner

    Lampiran 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

    Lampiran 6. Master Data Penelitian

    Lampiran 7. Hasil Distribusi Penelitian

    Lampiran 8. Daftar Riwayat Hidup

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Kesehatan adalah salah satu unsur kesejahteraan umum yang harus

    diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam

    Undang-Undang Dasar 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat

    dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli

    serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu yang

    didukung oleh data dan informasi yang valid (Depkes, 2005).

    Menurut Sarwono (1993), masalah kesehatan masyarakat pada dasarnya

    menyangkut 2 aspek utama. Pertama adalah aspek fisik, seperti tersedianya

    masalah kesehatan dan pengobatan penyakit, sedangkan yang kedua adalah aspek

    non fisik yang menyangkut masalah kesehatan. Perilaku manusia merupakan hasil

    pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam

    bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan

    respon seseorang terhadap stimulus nyang berasal dari luar maupun dalam dirinya

    (Notoatmodjo, 2007).

    Menurut Blum (1974), menyatakan bahwa ada 4 faktor utama yang

    mempengaruhi kesehatan masyarakat, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan

    kesehatan dan keturunan. Pada pelayanan kesehatan seorang sering menggunakan

    pengukuran antropometri untuk menentukan indikator kesehatan masyarakat

    (Anies, 2005).

  • 2

    Dalam pengukuran antropometri terdapat banyak cara yang dapat

    digunakan untuk memperkirakan kelebihan berat badan seseorang. Ada beberapa

    formula yang bisa dipakai untuk menghitung berat badan ideal. Dulu sering

    dipakai formula Broca, yaitu :

    Berat badan normal = (tinggi badan (cm) -100) kg.

    Berat badan ideal = (berat badan normal-10%) kg.

    Kini dinilai lebih tepat mengacu pada formula Body Mass Indeks (BMI)

    yang biasa dipakai National Health and Nutrition Survey (Nadesul, 2009).

    Menurut World Health Organization (WHO) (2011) pada tahun 2008,

    sekitar 1,5 miliar dewasa di atas 20 tahun adalah overweight dan lebih dari 200

    juta laki-laki dan sekitar 300 juta wanita adalah obese. WHO juga memprediksi

    bahwa pada tahun 2015, sekitar 2,3 miliar dewasa akan mengalami overweight

    dan lebih dari 700 milliar akan obese.

    Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, presentase

    status gizi penduduk di provinsi D.K.I. Jakarta dengan menggunakan perhitungan

    IMT penduduk dengan kategori underweight 12,5%, normoweight 60,6%,

    overweight 11,9%, kategori obesitas 15,0% (Arundhana, 2012).

    Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 prevalensi

    underweight nasional adalah sebesar 18,4%, sedangkan pada tahun 2010

    prevalensi underweight nasional sebesar 17,9%. Terjadi penurunan prevalensi

    underweight dalam kurun waktu tersebut, namun penurunan tersebut masih sangat

    kecil (Arundhana, 2012).

  • 3

    Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan hampir separuh

    atau 33,4% dari orang dewasa (di atas 18 tahun) di Indonesia memiliki indeks

    massa tubuh tidak normal, sisanya 66,6 dinyatakan normal (Beritasatu, 2013).

    Menurut WHO (2003), 17,5% dari populasi penduduk Indonesia masuk

    dalam kategori overweight. Prevalensi kelebihan berat (overweight) di negara

    maju berkisar dari berkembang berkisar dari 13,4 % sampai 72,5% (Sugianti,

    2007).

    Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) kejadian obesitas

    berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Paling tinggi pada kelompok usia 0-

    5 tahun yaitu 14%, pada usia 6-12 tahun persentasenya 9,2%, kemudian pada usia

    13-15 tahun dengan persentase 2,5%, dan paling rendah pada kelompok remaja

    usia 16-18 tahun yaitu 1,4%. Kejadian obesitas kembali meningkat pada orang

    dewasa usia >18 tahun yaitu sebesar 11,7%. Terdapat kecenderungan yang

    signifikan bahwa semakin meningkatnya usia prevalensi obesitas juga menurun,

    akan tetapi pada usia dewasa prevalensi itu meningkat dengan sangat tajam

    (Arundhana, 2012).

    Ternyata kecenderungan obesitas yang meningkat tidak hanya terjadi

    menurut kelompok usia, kecenderungan tersebut juga terjadi dari tahun ke tahun

    yang dibuktikan dari hasil survei Riskesdas 2007 dan 2010. Pada kelompok umur

    0-5 tahun yang mengalami obesitas kenaikannya 1,8%, pada usia anak dan remaja

    sekitar 3,7%, dan pada kelompok usia dewasa kenaikannya mencapai 2,8%.

    Diprediksi akan terjadi kenaikan sekitar 1-2% pertahunnya, jika hal tersebut tidak

    ditangani dengan serius oleh pemerintah maka masalah obesitas ini akan memberi

  • 4

    dampak negatif yang luar biasa. Beban negara akan meningkat untuk membiayai

    masalah penyakit kronik tidak menular yang disebabkan obesitas, kematian akan

    semakin tinggi, semakin banyaknya orang yang akan memiliki beban psikologis

    dan retardasi mental akibat body image, dan beban diskriminasi sosial bagi orang

    obese (Arundhana, 2012).

    Pada awalnya, obesitas tidak dianggap sebagai penyakit serius oleh

    WHO, karena obesitas diasumsikan hanya terdapat pada komunitas

    masyarakat tertentu yang makmur atau sejahtera saja. Saat itu perhatian WHO

    lebih difokuskan pada masalah kurang gizi di negara berkembang dan para dokter

    pun menganggap obesitas sebagai masalah kecil, karena penyebabnya adalah

    ketidakmampuan dalam mengelola asupan gizi. Akhirnya WHO harus mengakui

    realita di masyarakat bahwa angka prevalensi masalah gizi lebih (over-

    nutrition) termasuk obesitas, ternyata lebih banyak terjadi daripada masalah gizi

    kurang (under-nutrition). Saat ini obesitas sudah menjadi penyakit epidemik

    global yang banyak terjadi pada orang dewasa maupun pada anak-anak

    (Triwitono, 2011).

    Mengingat tingginya angka orang-orang yang memiliki berat badan

    berlebih dan obesitas maka sangatlah penting untuk mengetahui hal-hal penyebab

    timbulnya kejadian berat badan berlebih dan obesitas tersebut. Menurut WHO

    (2011), tingginya angka kejadian ini dikarenakan perubahan pola hidup yang

    sebelumnya bergaya pedesaan kini menjadi perkotaan. Perubahan pola hidup

    dipicu oleh berbagai macam hal di antaranya tingkat aktifitas fisik dan pola

  • 5

    makan. Tingkat aktifitas fisik dipengaruhi oleh berbagai kegiatan, baik itu

    bekerja, berlari, dan bersantai (Triwitono, 2011).

    Di zaman modern ini, masyarakat khususnya para pelajar dan mahasiswa

    lebih sering menggunakan waktu luang mereka untuk berinternet, oleh karena

    meningkatnya jumlah tugas yang diterima oleh para pelajar dan mahasiswa bisa

    membuat para pelajar/mahasiswa mencari solusi untuk mempermudah pembuatan

    tugas mereka, yaitu dengan cara memanfaatkan internet (Camsh, 2010).

    Menurut Vandelanotte (2009), peneliti dari Institute for Health and

    Social Science Research at Central Queensland University dengan cara

    memanfaatkan internet, mereka yang lebih sering berhadapan dengan internet dan

    aplikasi lainnya di komputer cenderung malas bergerak dan lebih suka melakukan

    aktivitas tetap seperti membaca, menonton dan lainnya. Itulah yang menyebabkan

    obesitas, karena kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak dikeluarkan terbakar

    dengan hanya diam di tempat. Hal ini ditakutkan bisa berakibat pada indeks massa

    tubuh pelajar/mahasiswa (Ulfa, 2009).

    Di Indonesia, penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2012) yang

    diikuti oleh partisipan sebanyak 90 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

    Sumatera Utara menunjukkan terdapat 1,1% juga diklasifikasikan mengalami

    kecanduan internet (internet addiction). Sedangkan penelitian net compulsions

    yang dilakukan oleh Purwanto (2012) yang diikuti oleh partisipan sebanyak 214

    mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, menunjukkan sebanyak

    47 orang (41,96%) menyatakan bahwa mereka sering melalaikan tugas, sebanyak

    7 orang (6,25%) menyatakan bahwa nilai akademis menjadi kurang memuaskan,

  • 6

    sebanyak 3 orang (2,68%) menyatakan bahwa mereka menjadi malas bergaul,

    sedangkan 7 orang sisanya (6,25%) menyatakan mereka jadi mudah lelah dan

    boros.

    Di Aceh, penelitian yang dilakukan oleh Aulia (2012) yang diikuti oleh

    74 partisipan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

    Malikussaleh (PSPD UNIMAL) terdapat 5,4% juga diklasifikasikan mengalami

    kecanduan internet. Penggunaan internet perhari pada mahasiswa PSPD UNIMAL

    adalah 4,11 jam/hari, jumlah pengguna terbanyak selama 2 jam/hari dan jumlah

    terendah 14 jam/hari. Sebagian besar aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa

    dalam menggunakan internet terletak pada web browsing (contoh: mencari bahan

    kuliah, Facebook, Twitter, Youtube, Forum, dan Blogging), yaitu 41 orang

    (55,4%) dan dikuti oleh email (mengecek dan mengirim email), yaitu 22 orang

    (29,7%) (Aulia, 2012).

    Berdasarkan uraian di atas, penulis melalui penelitian ini ingin meneliti

    bagaimana gambaran indeks massa tubuh dan lama browsing.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang

    menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana gambaran indeks

    massa tubuh dan lama browsing mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter

    Universitas Malikussaleh.

  • 7

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan umum

    Untuk melihat gambaran indeks massa tubuh dan lama browsing

    mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh.

    1.3.2 Tujuan khusus

    1. Mengetahui berat badan rata-rata mahasiswa/i.

    2. Mengetahui tinggi badan rata-rata mahasiswa/i.

    3. Menghitung indeks massa tubuh rata-rata mahasiswa/i.

    4. Mengetahui jumlah rata-rata browsing mahasiswa/i

    1.4 Manfaat Penelitian

    1. Bagi Penulis

    Dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman dalam menyikapi

    persoalan-persoalan yang berkaitan dengan indeks massa tubuh.

    2. Bagi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh

    Dapat menambah pengetahuan mahasiswa kedokteran khususnya Program

    Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh dan menambah referensi untuk

    perpustakaan Universitas Malikussaleh.

    3. Bagi Tenaga Medis

    Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya peran penilaian

    indeks massa tubuh.

    4. Bagi Masyarakat

    Sebagai bahan informasi dan pengetahuan dalam mengatur lama browsing

    serta menjadi pedoman dalam menghitung indeks massa tubuh.

  • 8

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Indeks Masa Tubuh

    Indeks massa tubuh (IMT) merupakan kalkulasi angka dari berat dan

    tinggi badan seseorang. Nilai IMT didapatkan dari berat dalam kilogram dibagi

    dengan kuadrat dari tinggi dalam meter (kg/m2). Nilai dari IMT pada orang

    dewasa tidak bergantung pada umur maupun jenis kelamin. Tetapi, IMT mungkin

    tidak berkorenspondensi untuk derajat kegemukan pada populasi yang berbeda,

    pada sebagian, dikarenakan perbedaan proporsi tubuh pada mereka (Arundhana,

    2012).

    Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut:

    Menurut rumus metrik (Asmadi, 2008) :

    Berat badan (Kg)

    IMT =

    Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)

    Indeks massa tubuh tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tapi

    hasil riset telah menunjukan bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran lemak

    tubuh secara langsung, seperti pengukuran dalam air dan DXA. Indeks massa

    tubuh adalah metode yang tidak mahal dan gampang untuk dilakukan untuk

    memberikan indikator atas lemak tubuh dan digunakan untuk screening berat

    badan yang dapat mengakibatkan problema kesehatan (Asmadi, 2008).

    Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur >18 tahun dan tidak

    dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan (Depkes,

    2012).

  • 9

    Berat badan adalah ukuran yang lazim atau sering dipakai untuk menilai

    keadaan suatu gizi manusia. Menurut Surono (2000), mengatakan bahwa berat

    badan adalah ukuran tubuh dalam sisi beratnya yang ditimbang dalam keadaan

    berpakaian minimal tanpa perlengkapan apapun. Berat badan diukur dengan alat

    ukur berat badan dengan suatu satuan kilogram (Sarjana, 2011). Tinggi badan

    adalah jarak vertikal dari lantai sampai bagian atas kepala, diukur saat subyek

    dalam posisi berdiri tegak lurus dan menatap kedepan (Panero, 2003). Tinggi

    badan rata-rata orang Indonesia laki-laki adalah 160-170 cm dan perempuan 150-

    160 cm (Eddy. 2013).

    2.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh

    Menurut WHO (2000) berat badan dan obesitas dapat diklasifikasikan

    berdasarkan IMT, yaitu :

    Tabel 2.1 Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan

    IMT Menurut Kriteria Asia Pasifik

    (Sumber ; Suharjo, 2008)

    Kriteria di atas merupakan kriteria untuk kawasan Asia Pasifik. Kriteria

    ini berbeda dengan kawasan lain, hal ini berdasarkan meta-analisis beberapa

    kelompok etnik yang berbeda, dengan konsentrasi lemak tubuh, usia, dan gender

    yang sama, menunjukkan etnik Amerika berkulit hitam memiliki IMT lebih tinggi

    Kategori BMI (kg/m2)

    Underweight < 18.5 kg/m2

    Batas Normal 18.5 - 24.9 kg/m2

    Overweight: > 25 kg/m2

    Obesitas I 30 34.9 kg/m2

    Obese II 35.0 - 39.9kg/m2

    Obese III > 40.0 kg/m2

  • 10

    4,5 kg/m2 dibandingkan dengan etnik Kaukasia. Sebaliknya, nilai IMT bangsa

    Cina, Ethiopia, Indonesia, dan Thailand masing-masing adalah 1,9, 4,6, 3,2, dan

    2,9 kg/m2 lebih rendah daripada etnik Kaukasia. Hal ini memperlihatkan adanya

    nilai cut off IMT untuk obesitas yang spesifik untuk populasi tertentu

    (Sugondo,2006).

    Sedangkan menurut data WHO (2004), indeks massa tubuh

    diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi, yaitu :

    Tabel 2.2 Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (WHO, 2004)

    Classification BMI (kg/m2)

    Underweight 40,00

    (Sumber ; WHO, 2004)

    Di Indonesia, batas ambang untuk klasifikasi IMT berbeda lagi, karena

    telah dimodifikasi lagi. Menurut Depkes (2003), batas ambang IMT dibagi

    menjadi kurus, normal dan kegemukan. Batas ambang tersebut dipisahkan

    menjadi 2 jenis kelamin baik pria maupun wanita.

  • 11

    Tabel 2.3 Batas Ambang IMT Indonesia (Depkes, 2003)

    Gender Kategori IMT (kg/m

    2)

    Kurus Normal Kegemukan

    Tingkat ringan Tingkat berat

    Pria 25-27kg/ m

    2

    >27kg/m2

    Wanita 23-27kg/ m

    2

    (Sumber ; Depkes, 2003)

    2.2.1 Underweight

    Keadaan berat badan kurang (underweight) adalah situasi seseorang yang

    berat badannya lebih rendah dari pada berat yang adekuat menurut usianya dari

    kurva referensi international. Underweight adalah jika IMT kurang dari

    18.5kg/m2, dan penyebabnya bisa bervariasi baik dari faktor keturunan, biologis

    dan psikilogis (Olivia, 2010). Istilah berat badan kurang sebenarnya merujuk

    kepada seseorang yang mempunyai berat badan yang kurang dari sepatutnya

    berdasarkan umur, berat dan tingginya.

    Individu yang mengalami berat badan kurang, bisa dikategorikan dalam

    keadaan sehat dan tidak sehat. Jika berat badannya berkurang secara terus

    menerus, dikhawatirkan akan mengalami kekurangan zat makanan. Oleh karena

    itu kekurangan berat badan dan kekurangan zat makanan harus dibedakan

    (Musimedical, 2010).

    Umumnya berat badan yang berada di bawah normal disebabkan oleh

    kurangnya asupan makanan. Faktor sosial dan psikologis sering kali memicu

    motivasi untuk mendapatkan perhatian (Santrock, 2003). Dan pada perempuan

  • 12

    terjadinya kekurangan berat badan dikarenakan keinginan mereka dalam program

    diet untuk mendapatkan tubuh langsing yang ideal (Musimedical, 2010).

    Faktor genetik juga merupakan faktor yang menyebabkan berat badan

    kurang. Kondisi genetik yang diturunkan pada seseorang dapat menyebabkan

    kadar metabolisme tinggi atau sel lemak badan yang kurang. Sehingga seseorang

    dengan nafsu makan yang besar namun tetap memiliki tubuh yang kurus

    (Musimedical, 2010).

    Faktor usia juga berpengaruh terhadap underweight karena semakin

    bertambah usia akan menyebabkan semakin berkurangnya kemampuan tubuh

    untuk menyerap nutrisi atau zat gizi dari makanan sehari-hari. Selain itu, faktor

    lainnya dikarenakan penyakit kronis seperti tuberkulosis, kanker, AIDS dan

    proses penyembuhan atau pemulihan yang melemahkan ketahanan tubuh serta

    memerlukan persediaan gizi yang lebih banyak. Sehingga apabila asupan

    makanan berkurang sedikit saja maka nilai gizi di dalam tubuh juga akan lebih

    cepat berkurang (Musimedical, 2010).

    Faktor lain yang menyebabkan underweight adalah thermogenesis. Pada

    orang underweight, thermogenesis-nya di atas normal sehingga tidak banyak

    lemak yang bersisa. Faktor inilah yang menyebabkan orang yang makan banyak

    tetapi berat badan rendah atau underweight (Ide, 2007).

    2.2.2 Normal

    Indeks massa tubuh masuk ketegori normal jika pembagian berat per

    kuadrat tingginya antara 18 sampai 25 kg/m2 (Tedjho, 2012). Kategori ini bisa

    diwujudkan dengan mengkonsumsi energi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan

  • 13

    tubuh sehingga tidak terjadi penimbunan energi dalam bentuk lemak, maupun

    penggunaan lemak sebagai sumber energi. Keuntungan dari IMT yang normal ini

    antara lain:

    a. Penampilan menarik, proporsional, dan lincah

    b. Resiko penyakit bisa diminimalisir menjadi lebih rendah.

    Adapun cara untuk mempertahankan IMT dalam grid yang normal ini

    adalah:

    Mempertahankan kebiasaan makan sehari-hari dengan susunan menu

    gizi seimbang.

    Perlu kebiasaan olah raga yang teratur.

    Tetap melakukan kebiasaan fisik sehari-hari.

    2.2.3 Overweight

    Overweight adalah kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan

    tampilan fisik seseorang (Priyasuadiaja, 2006). Overweight adalah penumpukan

    jaringan lemak tubuh yang abnormal, dengan batasan berat badan antara 10-20%

    dari berat badan normal (NurAfni, 2009). Overweight didefinisikan sebagai

    peningkatan berlebihan jaringan lemak pada otot dan jaringan skeletal (Dorland,

    2002).

    Overweight bisa disebabkan oleh diri sendiri dan bersama timbunan

    lemak, otot maupun tulang yang menyebabkan berat badan seseorang melebihi

    berat badan orang rata-rata (Tapan, 2005). Overweight dikatakan jika IMT

    25kg/m2. Secara ilmiah kelebihan berat badan (overweight) terjadi akibat

    mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh. Penyebab

  • 14

    terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini belum

    dapat dijelaskan secara pasti.

    Faktor penyebab overweight dan obesitas antara lain faktor genetik,

    disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang berlebihan, kurang gerak/olah

    raga, emosi dan faktor lingkungan (Suharjo, 2008).

    a. Faktor genetik

    Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi

    berikutnya di dalam sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita sering kali menjumpai

    orang tua yang gemuk cenderung memiliki anak-anak yang gemuk pula.

    Tampaknya faktor genetik telah ikut campur dalam menentukan jumlah unsur sel

    lemak dalam tubuh. Hal ini di mungkinkan karena pada saat ibu yang obesitas

    hamil, unsur sel lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran normal secara

    otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan. Maka

    tidaklah mengherankan bila bayi yang lahir pun memliki unsur lemak yang relatif

    sama besar (Suharjo, 2008).

    b. Kerusakan pada salah satu bagian otak

    Sistem pengontrol yang mengatur perilaku makan terletak pada suatu

    bagian otak yang disebut hipotalamus, sebuah kumpulan inti sel dalam otak yang

    langsung berhubungan dengan bagian-bagian lain dari otak dan kelenjar di bawah

    otak (Suharjo, 2008).

    Dua bagian hipotalamus yang mempengaruhi penyerapan makanan adalah

    (1) hipotalamus lateral (HL) yang menggerakkan nafsu makan (awal atau pusat

    makan), dan (2) hipotalamus ventro media (HVM) yang bertugas merintangi

  • 15

    nafsu makan (pemberhentian atau pusat kenyang). Dari hasil penelitian didapat

    bahwa bila HL rusak/hancur, maka individu menolak untuk makan atau minum

    dan akan mati kecuali dipaksa diberi makan atau minum. Sedangkan bila

    kerusakan terjadi pada bagian HVM, maka seseorang akan menjadi terus rakus

    dan kegemukan (Suharjo, 2008).

    c. Faktor lingkungan

    Seseorang tidak dapat mengubah pola genetiknya tetapi dia dapat

    mengubah pola makan dan aktivitasnya. Jika seseorang dibesarkan di lingkungan

    yang mengganggap kegemukan adalah simbol kemakmuran, maka orang tersebut

    cenderung akan menjadi gemuk (Suharjo, 2008). Penelitian di Amerika

    menunjukkan bahwa anak-anak yang di sekitar sekolahnya terdapat restoran cepat

    saji atau fast food akan memiliki kecenderungan untuk jarang mengkomsumsi

    buah dan sayuran. Mereka lebih sering makan jenis fast food dan minum-

    minuman bersoda bila terdapat satu restoran cepat saji di dekat sekolah mereka

    (Theresia, 2012).

    Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa restoran saji di sekitar

    sekolah akan mempengaruhi pola dan kebiasaan makan dari siswa di sekolah

    tersebut. Pada akhirnya perubahan pola dan kebiasaan tersebut akan

    mempengaruhi jumlah siswa yang kelebihan berat badan atau overweight dan

    kegemukan atau obesitas (Theresia, 2012).

    d. Faktor pola makan

  • 16

    Orang yang gemuk lebih responsif terhadap isyarat lapar ekternal seperti

    rasa, bau makanan dan saatnya waktu makan jika dibandingkan dengan orang

    berberat badan normal (Suharjo, 2008).

    Mengkomsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, seperti gula,

    fruktosa, soft drink, bir dan wine akan menyebabkan berat badan meningkat

    karena karbohidrat. Jenis ini lebih mudah diserap oleh tubuh. Para ahli

    menyebutkan bahwa orang yang makan dalam jumlah sedikit dengan frekuensi 4-

    5 kali sehari memiliki kadar kolesterol dan gula darah yang lebih rendah jika

    dibandingkan dengan frekuensi makannya kurang dari itu (Theresia, 2012).

    e. Faktor psikis

    Apa yang ada di dalam pikiran seseorang dapat mempengaruhi kebiasaan

    makannya. Banyak orang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.

    Orang gemuk sering kali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih

    banyak bila mereka tegang atau cemas. Dari hasil penelitian juga membuktikan

    kebenarannya. Orang gemuk makan lebih banyak dalam situasi yang sangat

    mencekam (Suharjo, 2008).

    f. Faktor aktifitas fisik

    Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab

    utama dari meningkatnya angka kegemukan di tengah masyarakat. Kurang gerak

    atau olahraga menyebabkan seseorang kurang mengeluarkan energi. Pengeluaran

    energi tergantung dari dua faktor, yaitu tingkat aktivitas dan olahraga secara

    umum dan angka metabolisme basal atau tingkat energi yang dibutuhkan untuk

    mempertahankan fungsi minimal tubuh. Kurangnya olahraga secara tidak

  • 17

    langsung akan mempengaruhi turunnya metabolisme basal tubuh orang tersebut

    (Suharjo, 2008).

    2.2.4 Obesitas

    Obesitas adalah penumpukan jaringan lemak tubuh yang abnormal,

    dengan batasan berat badan di atas 20% dari berat badan normal (NurAfni,

    2009). Obesitas merupakan keadaan di mana terdapat penimbunan lemak

    berlebihan yang diperlukan untuk fungsi tubuh manusia (Harmanto, 2006).

    Terjadinya obesitas lebih ditentukan oleh terlalu banyaknya makan, terlalu

    sedikitnya aktivitas atau latihan fisik, maupun keduanya.

    Menurut Suharjo (2008), klasifikasi obesitas dibagi menjadi 3 yaitu :

    Obesitas I = 30 34.9 kg/m2

    Obesitas II = 35.0 - 39.9kg/m2

    Obesitas III = > 40.0 kg/m2

    Faktor penyebab obesitas hampir sama dengan overweigth antara lain

    faktor genetik, disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang berlebihan,

    kurang gerak/olah raga, emosi dan faktor lingkungan (Suharjo, 2008).

    Menurut Santrock dalam Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, ada

    beberapa faktor yang mempengaruhi obesitas, yaitu :

    a. Genetik

    Yang dimaksud faktor genetik adalah faktor keturunan yang berasal dari

    orang tuanya. Pengaruh faktor tersebut sebenarnya belum terlalu jelas sebagai

    penyebab kegemukan. Namun demikian, ada beberapa bukti yang menunjukkan

    bahwa faktor genetik merupakan faktor penguat terjadinya kegemukan (Dariyo,

  • 18

    2008). Menurut penelitian, anak-anak dari orang tua yang mempunyai berat badan

    normal ternyata mempunyai 10 % resiko kegemukan. Bila salah satu orang tuanya

    menderita kegemukan , maka peluang itu meningkat menjadi 4050 %. Bila

    kedua orang tuanya menderita kegemukan maka peluang faktor keturunan

    menjadi 7080% (Dariyo, 2008).

    b. Faktor taraf basal metabolic rate (BMR)

    Basal metabolic rate manusia mengandung pengertian, yakni seberapa

    besar jumlah energi yang dipergunakan untuk individu yang cenderung banyak

    beraktifitas, berarti energi yang tersimpan dalam tubuh makin banyak, sebab

    penggunaan energi tersebut tergolong rendah. Sementara itu, ia harus menerima

    input makan secara wajar tiap hari, Sehingga tidak ada keseimbangan antara input

    dan outputnya. Akibatnya, terjadilah penumpukan energi, ini berarti terjadi proses

    pertumbuhan (pembesaran) sel-sel tubuh. Dengan demikian, individu akan

    menjadi obese (Dariyo, 2008).

    c. Asupan makanan

    Asupan makanan adalah banyaknya makanan yang dikonsumsi seseorang.

    Asupan Energi yang berlebih secara kronis akan menimbulkan kenaikan berat

    badan, berat badan lebih (overweight), dan obesitas. Makanan dengan kepadatan

    energi yang tinggi (banyak mengandung lemak dan gula yang ditambahkan dan

    kurang mengandung serat) turut menyebabkan sebagian besar keseimbangan

    energi yang positif ini (Gibney, 2009).

    Ada beberapa hal yang mempengaruhi asupan makan, yaitu kebiasaan

    makan, pengetahuan, dan ketersediaan makanan dalam keluarga. Kebiasaan

  • 19

    makan berkaitan dengan makanan menurut tradisi setempat, meliputi hal-hal

    bagaimana makanan diperoleh, apa yang dipilih, bagaimana menyiapkan, siapa

    yang memakan, dan seberapa banyak yang dimakan. Ketersediaan pangan juga

    mempengaruhi asupan makan, semakin baik ketersediaan pangan suatu keluarga,

    memungkinkan terpenuhinya seluruh kebutuhan zat gizi. Ketersediaan pangan

    sangat dipengaruhi oleh pemberdayaan keluarga dan pemanfaatan sumber daya

    masyarakat. Sedangkan kedua hal tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat

    pendidikan dan kemiskinan (Theresia, 2012).

    d. Aktifitas fisik

    Obesitas juga dapat terjadi bukan hanya karena makan yang berlebihan,

    tetapi juga dikarenakan aktivitas fisik yang berkurang sehingga terjadi kelebihan

    energi. Beberapa hal yang mempengaruhi berkurangnya aktivitas fisik antara lain

    adanya berbagai fasilitas yang memberikan berbagai kemudahan yang

    menyebabkan aktivitas fisik menurun (Ulfa, 2009).

    Faktor lainnya adalah adanya kemajuan teknologi di berbagai bidang

    kehidupan yang mendorong masyarakat untuk menempuh kehidupan yang tidak

    memerlukan kerja fisik yang berat. Penduduk yang melakukan pekerjaan fisik

    sangat terbatas menjadi semakin banyak, sehingga mereka yang lebih sering

    berhadapan dengan internet dan aplikasi lainnya di komputer cenderung malas

    bergerak dan lebih suka melakukan aktivitas tetap seperti membaca, menonton

    dan lainnya. Itulah yang menyebabkan obesitas (Ulfa, 2009).

  • 20

    2.3 Browsing

    2.3.1 Definisi internet dan browsing

    Internet (Interconnected Network) adalah kumpulan jaringan komputer di

    seluruh dunia yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Internet

    juga dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan yang menghubungkan antara

    komputer-komputer dan jaringan komputer di seluruh dunia untuk saling berbagi

    data dan informasi (Priyanto, 2009).

    Pengertian browsing secara sederhana adalah aktifitas menggunakan

    browser. Browsing adalah seni pencarian informasi melalui sistem operasi yang

    berbasis hypertext. Browsing adalah kegiatan untuk melihat-lihat dan mencari

    informasi dalam web (Agus, 2006). Browsing adalah menjelajah dan melihat-lihat

    halaman web melalui layanan World Wide Web untuk mencari informasi, data,

    pengetahuan, mencari situs dan lain-lain (Priyanto, 2009).

    2.3.2 Sejarah internet

    Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu

    jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, di mana

    semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong sangat hangat dan terasa di

    antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana internet Indonesia pada

    perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di

    sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan internet.

    2.3.3 Cara mengakses internet

    Untuk mengakses internet, kita perlu menggunakan perangkat seperti

    komputer, handphone atau smartphone. Jika tidak mempunyai komputer yang

  • 21

    terhubung ke jaringan internet, langkah cepat untuk mengakses internet yaitu

    datang ke warnet. Atau jika ingin mendapatkan akses internet gratis, bisa

    melakukan hubungan internet menggunakan komputer yang dilengkapi peralatan

    WiFi. Dengan menggunakan WiFi pengguna internet dapat terkoneksi ke internet

    di dalam area yang dilengkapi acces point atau disebut hotspot. Hotspot banyak

    digunakan pada lokasi dimana banyak orang memerlukan akses internet seperti di

    kampus, perpustakaan, perkantoran, hotel dan sebagainya (Priyanto, 2009).

    2.3.4 Dampak internet bagi kesehatan

    Internet berlebihan dapat menyebabkan gaya hidup menetap, berat badan

    dan penurunan kebugaran fisik. Gejala lain bisa termasuk carpal tunnel syndrome,

    mata kering, sakit kepala migrain, penurunan kebersihan pribadi dan sakit

    punggung, menurut Hecht, pendiri Layanan Ketergantungan Komputer dan

    anggota dari Harvard Medical School (Cocke, 2010).

    Depresi juga telah dikaitkan dengan berlebihan internet oleh para peneliti

    di Institut Ilmu Psikologi di Leeds, Inggris. Para peneliti menemukan bahwa

    peserta studi yang menunjukkan tanda-tanda berlebihan internet bergerak

    proporsional daripada populasi normal dalam situs yang ditujukan untuk

    pornografi, game, jejaring sosial dan chat room. Mereka berteori bahwa

    penggunaan pecandu internet situs-situs sebagai pengganti untuk bersosialisasi

    kehidupan nyata yang mengakibatkan depresi. Namun, ada perdebatan mengenai

    apakah hasil dari depresi, atau merupakan penyebab, atau berlebihan

    internet. Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Archives of Pediatrics and

    Adolescent Medicine" menemukan depresi, serta ADHD dan fobia sosial, untuk

  • 22

    meningkatkan peluang penggunaan internet yang berlebihan pada remaja

    (Cocke,2010)

    Bukti juga menunjukkan bahwa terlalu sering menggunakan internet dapat

    berkontribusi untuk gangguan tidur. Studi anak-anak Cina dan Amerika,

    diterbitkan dalam "Journal of Sleep" dan "Journal of American Academy of

    Pediatrics," menemukan bahwa penggunaan komputer di kalangan remaja

    dikaitkan dengan tidur waktu kemudian, waktu kemudian bangun, kurang tidur

    nyenyak dan keseluruhan penurunan tidur. Penggunaan komputer sebelum tidur

    juga telah menyuarakan keprihatinan di kalangan para ahli tidur, termasuk Phyllis

    Zee, seorang profesor ilmu saraf di Northwestern University, bahwa cahaya dari

    layar mempengaruhi irama sirkadian dan mungkin berkontribusi terhadap

    insomnia (Cocke, 2010).

    2.3.5 Penggunaan internet di Indonesia

    Pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia pada 10 tahun terakhir sangat

    cepat. Dua belas tahun lalu, pengguna Internet di Indonesia hanya 2 juta orang.

    Sekarang, setidaknya sampai akhir Desember 2012, Asosiasi Penyelenggara Jasa

    Internet Indonesia (APPJII) mencatat pengguna internet di negeri ini telah

    mencapai 63 juta orang (Nurhasim, 2013).

    Pengguna internet di Indonesia dikatakan menghabiskan waktu hingga 11

    jam untuk online dari rumah. Selama online, mereka gemar mencari hiburan

    ringan. Hasil survei itu menunjukkan, masyarakat Indonesia lebih banyak

    menghabiskan waktu untuk terhubung ke internet di rumah. Frekuensinya

    mencapai rata-rata 11 jam per minggu (Purwanto, 2012).

  • 23

    Sepanjang 2012 penetrasi internet di Indonesia mencapai 30%. Rasio ini

    naik empat poin bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sosial media

    merupakan tujuan utama penggunaan internet di Indonesia. Pertumbuhan

    penggunaan internet yang signifikan juga terlihat pada pengunduhan perangkat

    lunak, yaitu tumbuh dari 33% menjadi 37%. Ini disebabkan oleh semakin

    banyaknya aplikasi yang dapat diunduh pengguna internet melalui telepon seluler,

    smartphone dan tablet (Firman, 2013).

    Masyarakat menghabiskan waktu setidaknya 2 jam per hari untuk

    berselancar di dunia maya. Penggunaan internet juga lebih banyak dilakukan di

    rumah, yaitu dengan porsi 47%. Hal ini didukung oleh penggunaan modem dan

    mobile data (Firman, 2013).

    Ponsel dan personal computer (PC) masih menjadi media utama

    masyarakat untuk mengakses komputer. Porsinya masing-masing adalah 56% dan

    59%. Penetrasi ponsel di Indonesia tumbuh tipis dari 59,7% pada 2011 menjadi

    60,4%. Penetrasi smartphone sendiri masih sangat kecil yaitu 15% (Firman,

    2013).

    Berdasarkan data statistik Alexa, situs yang paling banyak dikunjungi di

    dunia adalah google, facebook, dan youtube. Sedangkan di Indonesia situs yang

    paling banyak dikunjungi adalah facebook, google id, google, blogger, youtube,

    yahoo, wordpress, detik, kaskus dan twitter. Hal ini menunjukkan pengguna

    internet di Indonesia lebih cenderung menggunakan facebook dibandingkan

    dengan google (Alexa, 2012).

  • 24

    2.3.6 Web browser

    Penggunaan web browser yang sering digunakan di kalangan masyarakat

    di Indonesia adalah internet explore, mozilla firefox, google crome, safari dan

    opera mini (Adit, 2012). Berikut persentasi penggunaan pada tahun 2012 :

    Tabel. 2.4 Persentase penggunaan browser di masyarakat

    No Nama Browser Rating

    1 IE 17,7%

    2 Firefox 34,5%

    3 Chrome 40,4%

    4 Safari 4,3%

    5 Opera 2,2%

    Sumber : Adit (2012)

  • 25

    Kerangka Teori

    Gambar.2.1 Kerangka Teori

    Browsing Internet

    (Priyanto, 2009)

    Underweight

    (Olovia, 2010)

    Indeks Massa Tubuh

    Hari libur

    Hari kuliah

    Smartphone

    (Firman, 2013)

    Tablet

    (Firman, 2013)

    Laptop/netbook

    (Firman, 2013)

    Home PC

    (Firman, 2013)

    Kampus

    (Priyanto, 2013)

    Rumah

    (Priyanto, 2013)

    Warnet

    (Priyanto, 2013)

    Kaffe/restoran

    (Priyanto, 2013)

    Normal

    (Tedjho, 2012)

    Overweight

    (Nurafni, 2009) Obesitas

    (Nurafni, 2009)

  • 26

    BAB 3

    KERANGKA KONSEPTUAL

    3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

    Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kerangka konsep dalam

    penelitian ini adalah:

    Variabel Independent Variabel Dependent

    Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

    Lama Browsing

    Lama penggunaan

    Indeks Massa Tubuh

    Underweight

    Normal

    Overweight

    Obesitas

  • 27

    BAB 4

    METODE PENELITIAN

    4.1 Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan secara

    cross sectional.

    4.2 Populasi, Sampel dan Kriteria Penelitian

    4.2.1 Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang ada di

    kampus Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh tahun 2013

    yang masih mengikuti pembelajaran di kampus Program Studi Pendidikan Dokter

    Universitas Malikussaleh sebanyak 215 orang. Jumlah mahasiswa angkatan 2010

    adalah 57 orang, jumlah mahasiswa angkatan 2011 adalah 52 orang, jumlah

    mahasiswa angkatan 2012 adalah 53 orang, dan jumlah mahasiswa 2013 adalah

    53 orang.

    4.2.2 Sampel

    Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan

    menggunakan metode stratified random sampling yang dilakukan dengan cara

    membagi mahasiwa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas menjadi empat

    angkatan yaitu angkatan 2010, 2011, 2012 dan 2013.

    Perhitungan besar sampel pada penelitian ini diperoleh berdasarkan besar

    populasi terbatas dengan menggunakan rumus di bawah ini:

  • 28

    n =

    N

    1 + N (d2)

    Keterangan:

    n : besar sampel

    N : besar populasi

    d : tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

    n =

    215

    = 68,25 = 68

    1 + 215 (0.12)

    n 1: besar sampel minimal setiap angkatan

    Berdasarkan rumus di atas, maka didapatkan besar sampel minimal

    dalam penelitian ini adalah 68 subjek dan besar sampel minimal dari setiap

    angkatan adalah 17 subjek.

    4.2.3 Kriteria penelitian

    Adapun sampel yang dipilih pada penelitian ini sesuai dengan kriteria

    berikut:

    Kriteria inklusi:

    a. Mahasiswa 2010, 2011, 2012 dan 2013 yang sedang menjalani pendidikan

    di Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh

    Lhokseumawe.

    b. Mahasiswa yang terdaftar aktif kuliah di Program Studi Pendidikan Dokter

    Universitas Malikussaleh Lhokseumawe dan bersedia menjadi sampel.

    n1 = n = 68 = 17 4 4

  • 29

    Kriteria eksklusi :

    a. Mahasiswa yang tidak bersedia menandatangani surat persetujuan menjadi

    responden penelitian.

    b. Mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 yang masih aktif kuliah di Program

    Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh.

    c. Mahasiswa yang dalam penggunaan obat-obatan jangka panjang.

    d. Mahasiswa dalam kategori obesitas.

    e. Mahasiswa olahragawan dan mahasiswa di bawah 18 tahun.

    4.3 Variabel Penelitian

    4.3.1 Variabel Penelitian

    Variabel independent pada penelitian ini adalah lama penggunaan browser.

    Sedangkan variabel dependent dalam penelitian ini adalah berat badan, tinggi

    badan dan indeks massa tubuh.

    4.3.2 Definisi Operasional

    Tabel 4.1 Definisi Operasional

    No Variabel Definisi

    Operasional Instrument Hasil Ukur

    Skala

    Ukur

    I Variabel Independent

    1 Lama browsing Sejauh mana

    responden

    melakukan

    aktifitas

    menggunakan

    browser pada

    hari kuliah dan

    hari libur.

    Kuesioner 2-14 jam

    >14 jam

    Interval

  • 30

    II Variabel Dependent

    1 Berat Badan Ukuran tubuh

    dalam sisi

    beratnya yang

    ditimbang dalam

    keadaan

    berpakaian

    minimal tanpa

    perlengkapan

    apapun

    Timbangan Kilogram

    (kg)

    Rasio

    2 Tinggi Badan Jarak vertikal

    dari lantai

    sampai bagian

    atas kepala, di

    ukur saat subyek

    dalam posisi

    berdiri tegak

    lurus dan

    menatap ke

    depan

    Timbangan Meter (m) Rasio

    3 Indeks Massa Tubuh Kalkulasi antara

    berat badan

    dibagi tinggi

    badan kuadrat

    pada responden

    Kuesioner Underweigth

    Nomal

    Overweight

    Obesitas

    Ordinal

    4.4 Instrumen Penelitian

    Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang harus diisi

    dan dijawab oleh responden dan dipandu oleh peneliti.

    Instrumen pada penelitian ini berisi pertanyaan yang mencakup beberapa

    kuesioner terdiri dari 2 bagian yaitu:

    1. Bagian A berisi 8 pertanyaan mengenai lamanya browsing. Cara kerja

    dalam mengambil data lama browsing jumlah lama browsing pada hari

  • 31

    kerja/kuliah akan dijumlahkan dengan hari libur, sehingga didapatkan rata-

    rata lama browsing perhari dalam 1 minggu.

    2. Bagian B berisi 3 pertanyaan mengenai indeks massa tubuh, dua

    pertanyaan ada yang di kuadratkan dan kemudian dibagi sehingga

    menghasilkan indeks massa tubuh.

    4.5 Tempat dan Waktu Penelitian

    4.5.1 Tempat penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

    Malikussaleh, hal ini dikarenakan aplikasi indeks massa tubuh dapat digunakan

    pada individu dewasa.

    4.2.2 Waktu penelitian

    Penelitian ini dilakukan dari bulan januari 2013 sampai oktober 2013,

    mulai dari pembuatan proposal sampai dengan penulisan hasil penelitian.

    4.6 Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data

    Pengumpulan data dalam penelitian ini didapat dari data primer dan

    sekunder. Adapun data primer adalah data yang diperoleh dari kuesioner/angket

    yang diberikan kepada mahasiswa yang menjadi sampel pada penelitian. Data

    sekunder diperoleh dari pihak civitas akademik Program Studi Pendidikan Dokter

    Universitas Malikussaleh yaitu tentang jumlah mahasiswa yang ada di kampus

    Program Studi Pendidikan Dokter Univesitas Malikussaleh.

    Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa/mahasiswi Program

    Studi Pendidikan Dokter Universitas Mallikussaleh angkatan 2010, 2011, 2012

    dan 2013. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan

  • 32

    menggunakan metode stratified random sampling yang dilakukan dengan cara

    membagi mahasiwa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas menjadi empat

    angkatan yaitu angkatan 2010, 2011, 2012 dan 2013.

    Responden akan diberi surat persetujuan (informed consent) untuk

    bersedia menjadi responden yang akan bersedia mengisi kuesioner dengan

    sebenar-benarnya, kemudian responden akan diberi kuesioner yang akan di isi

    oleh responden.

    4.7 Pengolahan dan Analisis Data

    4.7.1 Pengolahan data

    Pengolahan data dilakukan secara manual dengan menggunakan langkah-

    langkah sebagai berikut:

    a. Edit (Editing) adalah data yang sudah dikumpulkan diperiksa

    kelengkapannya dan apabila ada kesalahan dan kekurangan data, maka

    dicek ulang dan dilakukan pengumpulan data kembali.

    b. Kode (Coding) adalah memberikan tanda atau kode atas jawaban dari

    pertanyaan yang diajukan dengan kuesioner.

    c. Tabulasi (Tabulating) adalah data yang ditabulasi atau dikumpulkan

    menjadi satu, lalu disajikan dalam bentuk tabel frekuensi.

    d. Tranfering adalah memindahkan dari jawaban responden kedalam bentuk

    tabel.

    4.7.2 Analisis data

    Analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini analisis univariat.

  • 33

    4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

    4.8.1 Uji validitas

    Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

    mengukur apa yang diukur. Validitas diuji dengan menggunakan program statistik

    komputer.

    4.8.2 Uji reliabilitas

    Dengan menggunakan program statistik komputer akan dilihat hasil nilai

    reliabilitas dapat langsung dihitung, yaitu dengan menggunakan cronbach alpha.

    Bila nilai alpha lebih besar dari 0,6 maka kuesioner dinyatakan reliabel.

  • 34

    BAB 5

    HASIL PENELITIAN

    5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

    Dalam penelitian ini telah dilakukan uji validitas dan reabilitas kuesioner

    di STIMIK Bina Bangsa Lhokseumawe dengan responden pada penelitian ini

    sebanyak 7 orang. Di dapatkan hasil lebih besar dari 0,60 dan hasil tersebut

    menunjukkan valid dan reliable.

    5.2 Deskripsi Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Kampus Program Studi Pendidikan Dokter

    Universitas Malikussaleh yang berlokasi di Jl. H. Meunasah Uteunkot, Cunda

    Kota Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam. Program Studi Pendidikan

    Dokter adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk menghasilkan dokter yang

    memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan kesehatan primer dan

    merupakan pendidikan kedokteran dasar sebagai pendidikan universitas. Ijin

    penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter pada Universitas

    Malikussaleh diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen

    Pendidikan Nasional pada Juli 2008.

    Kampus Program Studi Pendidikan Dokter telah memiliki sarana dan

    prasarana di antaranya kantor pimpinan, kantor administrasi, ruang Medical

    Education Unit (MEU), ruang tutorial, ruang kuliah pengantar, laboratorium,

    ruang skills lab, perpustakaan, auditorium, dan Rumah Sakit Umum Cut Meutia

    (RSUCM). Kurikulum yang digunakan Program Studi Pendidikan Dokter adalah

    Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan strategi pengajaran full Problem

  • 35

    Based Learning (PBL), dalam metode pembelajarannya ada beberapa aktivitas

    pembelajaran yang dilaksanakan diantaranya tutorial, skills lab, diskusi pleno,

    praktikum, kuliah pengantar, konsultasi dengan fasilitator/instruktur/pakar serta

    belajar mandiri.

    5.3 Hasil Penelitian

    5.3.1 Karakteristik Responden

    Penelitian ini dilakukan terhadap mahasiswa yang telah memenuhi kriteria

    menjadi responden dalam penelitian ini yang berjumlah 215 orang responden

    yaitu angkatan 2010 sebanyak 55 orang terdiri atas 18 orang mahasiswa dan 37

    orang mahasiswi, angkatan 2011 sebanyak 52 orang terdiri atas 13 orang

    mahasiswa dan 39 orang mahasiswi. Angkatan 2012 sebanyak 53 orang terdiri

    atas 14 orang mahasiswa dan 39 orang mahasiswi serta angkatan 2013 sebanyak

    53 orang terdiri atas 15 orang mahasiswa dan 38 orang mahasiswi.

    Terdapat sebanyak 68 responden yang ikut serta dalam penelitian ini. Dari

    keseluruhan responden, gambaran karakteristik yang diamati meliputi rata-rata

    lama penggunaan browser, berat badan rata-rata mahasiswa dan mahasiswi, tinggi

    badan rata-rata mahasiswa dan mahasiswi, serta indeks massa tubuh rata-rata

    mahasiswa dan mahasiswi.

    Ditinjau dari karakteristik berat badan dan tinggi badan mahasiswa

    Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh dapat dilihat pada

    tabel 5.1.

  • 36

    Tabel 5.1 Distribusi Berat Badan dan Tinggi Badan

    Variabel Mean Median Mode

    Berat Badan (kg) 54.23 53.00 55.00

    Tinggi Badan (m) 1.59 1.59 1.60

    Dari tabel 5.1 terlihat bahwa sebagian besar rata-rata berat badan

    mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh adalah 55

    kg dan untuk rata-rata tinggi badan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter

    Universitas Malikussaleh adalah 1,59 m (159,cm).

    5.3.2 Analisis Data Penelitian

    5.3.2.1 Lama Browsing

    Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Lama Browsing pada Mahasiswa Angkatan

    2010-2013 Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

    Malikussaleh Lhokseumawe

    Variabel Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)

    Lama Browsing 14 Jam 9 13,2

    Total 68 100.0

    (Sumber : Data primer diolah tahun 2013)

    Berdasarkan tabel 5.2 terlihat bahwa lama browsing dengan kategori 14 jam

    sebanyak 9 orang (13,2%).

  • 37

    Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Lama Browsing pada Mahasiswa

    Berdasarkan Angkatan

    Lama Browsing

    Angkatan 14 Jam Total

    F % F % F % F %

    2010 7 41,2 9 52,9 1 5,9 17 100,0

    2011 4 23,5 10 58,8 3 17,6 17 100,0

    2012 5 29,4 10 58,8 2 11,8 17 100,0

    2013 6 35,3 8 47,1 3 17,6 17 100,0

    Total 22 37 9 68 100,0

    (Sumber : Data primer diolah tahun 2013)

    Berdasarkan tabel 5.3 terlihat bahwa dari 68 mahasiswa yang melakukan

    browsing 14 jam, proporsi terbesarnya yaitu

    3 mahasiswa (17,6%) berasal dari angkatan 2011 dan 2013.

    5.3.2.2 Indeks Massa Tubuh

    Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Indek Massa Tubuh pada Mahasiswa

    Angkatan 2010-2013 Program Studi Pendidikan Dokter

    Universitas Malikussaleh Lhokseumawe

    Variabel Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)

    Indeks Massa Tubuh Underweight 10 14,7

    Normal 49 72,1

    Overweight 9 13,2

    Obesitas 0 0%

    Total 68 100.0

    (Sumber : Data primer diolah tahun 2013)

    Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa indeks massa tubuh dengan frekuensi

    paling besar yaitu normal sebanyak 49 orang (72,1%) dan indeks massa tubuh

    dikategori underweight sebanyak 10 orang (14,7%) untuk indeks massa tubuh

  • 38

    yang dikategori overweight sebanyak 9 orang (13,2%) serta untuk kategori

    obesitas sebanyak 0 orang (0%).

    Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa

    Berdasarkan Angkatan

    Lama Browsing

    Angkatan Underweight Normal Overweight Obesitas Total

    f % F % F % F % f %

    2010 2 11,8 13 76,5 2 11,8 0 0 17 100,0

    2011 2 11,8 13 76,5 2 11,8 0 0 17 100,0

    2012 1 5,9 13 76,5 3 17,6 0 0 17 100,0

    2013 5 29,4 10 58,8 2 11,8 0 0 17 100,0

    Total 10 49 9 68 100,0

    (Sumber : Data primer diolah tahun 2013)

    Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa dari 68 mahasiswa yang berada

    dalam kategori underweight, proporsi terbesarnya, yaitu 5 mahasiswa (29,4%)

    berasal dari angkatan 2013. Dari 68 mahasiswa yang berada dalam kategori

    normal, proporsi terbesarnya yaitu 13 mahasiswa (76,5%), berasal dari angkatan

    2010, 2011, dan 2012. Dari 68 mahasiswa yang berada dalam kategori

    overweight, proporsi terbesarnya yaitu 3 mahasiswa (17,6%) berasal dari angkatan

    2012. Sedangkan untuk kategori obesitas dari 68 mahasiswa proporsinya adalah

    0 orang dengan frekuensi 0 %.

  • 39

    BAB 6

    PEMBAHASAN

    Indeks massa tubuh (IMT) merupakan kalkulasi angka dari berat dan

    tinggi badan seseorang. Nilai IMT didapatkan dari berat dalam kilogram dibagi

    dengan kuadrat dari tinggi dalam meter (kg/m2). Indeks massa tubuh di

    kategorikan menjadi 4 kategori yaitu underweight, normal, overweight dan obese.

    Sebagian besar rata-rata berat badan mahasiswa Program Studi Pendidikan

    Dokter Universitas Malikussaleh adalah 55 kg dan untuk rata-rata tinggi badan

    mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh adalah

    1,59 m (159,4 cm).

    Hasil penelitian indeks masa tubuh mahasiswa dikategorikan kedalam 4

    kelompok, yaitu underweight, normal, overweight, obesitas. Prevalensi indeks

    massa tubuh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas

    Malikussaleh terbanyak berada dalam kategori normal (72,1%), dan di ikuti

    dengan kategori underweight (14,7%), kategori overweight (13,2%) dan yang

    terendah adalah kategori obesitas (0%).

    Distribusi frekuensi karakteristik indeks massa tubuh berdasarkan

    angkatan pada tabel 5.5 terlihat bahwa dari 68 mahasiswa yang berada dalam

    kategori underweight, proporsi terbesarnya, yaitu 5 mahasiswa (29,4%) berasal

    dari angkatan 2013. Dari 68 mahasiswa yang berada dalam kategori normal,

    proporsi terbesarnya yaitu 13 mahasiswa (76,5%), berasal dari angkatan 2010,

    2011, dan 2012. Dari 68 mahasiswa yang berada dalam kategori overweight,

    proporsi terbesarnya yaitu 3 mahasiswa (17,6%) berasal dari angkatan 2012. Dari

  • 40

    68 mahasiswa yang berada dalam kategori obesitas proporsinya 0 orang dengan

    persentase 0%.

    Perbedaan berbagai kategori dalam hasil penelitian ini disebabkan oleh

    perbedaan dari berbagai aktifitas fisik pada responden. Seperti aktifitas fisik pada

    mahasiswa cenderung lebih ke aktiftas fisik yang ringan. Mahasiswa lebih banyak

    menghabiskan waktu luangnya untuk belajar dan mengerjakan tugas kampusnya.

    Dan kebanyakan dari mereka lebih banyak belajar dengan menggunakan internet

    dikarenakan lebih mudah dan murah, faktor ini juga didukung oleh fasilitas

    internet gratis yang diberikan yang diberikan oleh kampus Program Studi

    Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh sehingga membantu mahasiswa

    dalam belajar.

    Browsing adalah menjelajah dan melihat-lihat halaman web melalui

    layanan World Wide Web untuk mencari informasi, data, pengetahuan, mencari

    situs dan lain-lain. Apabila dilihat dari hasil penelitian, maka lama browsing pada

    mahasiswa program studi pendidikan dokter universitas malikussaleh di

    kelompokkan menjadi 3 yaitu 14. Hasil penelitian ini di

    kelompokkan juga berdasarkan jenis kelamin dan setiap angkatan, dari 2010

    sampai dengan 2013.

    Bersarakan hasil penelitian yang didapatkan dari 68 responden, tidak ada

    satu responden pun yang tidak menggunakan internet. Semua responden tersebut

    melakukan browsing untuk mencari bahan kuliah.

    Pada penelitian ini terlihat bahwa lama browsing dengan kategori

  • 41

    sebanyak 37 orang (54,4%) serta lama browsing yang dikategori >14 jam

    sebanyak 9 orang (13,2%).

    Pada penelitian lain lama browsing di Indonesia dikatakan menghabiskan

    waktu hingga 11 jam untuk online dari rumah. Selama online, mereka gemar

    mencari hiburan ringan. Hasil survei itu menunjukkan, masyarakat Indonesia lebih

    banyak menghabiskan waktu untuk terhubung ke internet di rumah. Frekuensinya

    mencapai rata-rata 11 jam per minggu (Purwanto, 2012).

    Distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan angkatan pada tabel 5.3

    terlihat bahwa dari 68 mahasiswa yang melakukan browsing 14 jam, proporsi terbesarnya yaitu 3 mahasiswa

    (17,6%) berasal dari angkatan 2011 dan 2013.

  • 42

    BAB 7

    PENUTUP

    7.1 Kesimpulan

    Dari hasil penelitian gambaran indeks massa tubuh dan lama browsing

    pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh

    tahun 2013, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

    1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh

    rata-rata memliki berat badan adalah 54,2 kg dan rata-rata tinggi badan

    mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh

    adalah 159,4 cm.

    2. Indeks massa tubuh dengan frekuensi paling besar yaitu normal sebanyak

    49 orang (72,1%) dan indeks massa tubuh dikategori underweight

    sebanyak 10 orang (14,7%) untuk indeks massa tubuh dikategori

    overweight sebanyak 9 orang (13,2%) serta indeks massa tubuh dikategori

    obesitas sebanyak 0 orang (0%).

    3. Lama browsing dengan kategori 14 jam sebanyak 9 orang

    (13,2%).

    7.2 Saran

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberi saran

    sebagai berikut :

  • 43

    7.2.1 Bagi mahasiswa

    Perlu dilakukan pengaturan pada indeks massa tubuh supaya indeks massa

    tubuh yang underweight dan overweight bisa di ubah ke kategori normal. Dan

    bagi mahasiswa yang indeks massa tubuhnya yang dalam kategori normal supaya

    tetap dipertahankan indeks massa tubuhnya.

    Bagi mahasiswa yang melakukan browsing >14 jam, diharapkan agar

    dapat kembali mengurangi lama browsing supaya dapat mengurangi berbagai

    macam efek dari penggunaan internet itu sendiri.

    7.2.2 Bagi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh

    Perlu dilakukannya penambahan kapasitas browsing supaya seluruh

    akademisi Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh bisa

    melakukan browsing secara puas dan juga perlu dilakukannya peningkatan

    security dan monitoring supaya tidak terjadi penyalahgunaan.

    7.2.3 Dinas kesehatan

    Perlu dilakukannya sosialisasi kepada masyarakat supaya mereka

    mengetahui indek massa tubuhnya agar dapat menghindari resiko yang

    ditimbulkan oleh indeks massa tubuh yang tidak normal.

    7.2.4 Bagi peneliti selanjutnya

    Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi

    bagi peneliti selanjutnya dan dapat dikembangkan pada penelitian berikutnya

    dalam ruang lingkup yang lebih luas.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Adit. 2012. 10 Internet Browser Terbaik 2012. Diakses 24 september 2013

    ;https://aditsubang.com/2012//04//28//10-internet-browser-terbaik-2012/.

    Agus, M., J. Alam. 2006. Student Guide Series Pengenalan Internet. Jakarta; Elex

    Media Komputindo.

    Alexa, 2012. Top Sites in Indonesia. Diakses 1 Juni 2012; http://www.alexa.com/

    topsites

    Anies. 2005. Gangguan Kesehatan Akibat Radiasi Elektromagnetik. Jakarta: PT

    Alex Media Komputindo.

    Arias, Kathleen Meehan. 2003. Quick Reference To Outbreak Investigation And

    Control In Health CareFacilities. Terjemahan Apriningsih Jakarta; ECG.

    Arundhana, Andi Imam . 2012. Laporan Nasional Riskesdas 2007 dan 2010.

    Diakses pada 1 Mei 2013 ;

    http://catatanseorangahligizi.com/2012/12/08/tren-obesitas-menurut-

    kelompok-usia/.

    Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan

    Dasar Klien. Jakarta : Selemba Medika.

    Aulia, Monza. 2012. Prevalensi dan Tingkat Kecanduan Internet (Internet

    Addiction) pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter

    Universitas Malikussaleh.

    Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI,

    2007.Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional.

    Departemen Kesehatan RI.

    Beritasatu. 2013. 33 Persen Orang Dewasa Punya Indeks Masa Tubuh Tak

    Normal. Diakses 18 Oktober 2013 :

    http://www.beritasatu.com/kesehatan/144832-33-persen-orang-dewasa-

    punya-indeks-masa-tubuh-tak-normal.html.

    Budiarto, Eko. 2008. Metodelogi Penelitian Kedokteran.Jakarta; EGC

    Cocke, Anna. 2010. Internet Addiction & Health Effects. Diakses 6 Mei 2013;

    http://www.livestrong.com/article/134688-internet-addiction-health-

    effects/.

  • Camsh. 2010. Manfaat Internet bagi Pelajar, Pendidikan dan masyarakat.

    Diakses 2 Mei 2013 ; http://www.camsh.com/internet/manfaat-internet-

    bagi-pelajar-pendidikan-dan-masyarakat.html

    Dariyo, Agus. 2004. Psikologis Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta; Grasindo.

    Depkes, 2003. Batas Ambang IMT Indonesia. Diakses 1 Mei 2013

    ;http://decungkringo.com/2012/03/30/indeks-massa-tubuh-imt/.

    ______. 2005. Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Keputusan Menteri

    Kesehatan Republik Indonesia.

    ______. 2012. Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa. Diakses 24

    september 2013 :http://gizi.depkes.go.id/pedomangizi/download/

    Pedoman%20Praktis%20IMT.doc.

    Djojodibroto, R. Darmanto. 2001. Seluk beluk pemeriksaan kesehatan(general

    medical check up):bagaimana menyikapi hasilnya.Jakarta ; Pustaka

    Populer Obor.

    Firman. 2013. Masyarakat Indonesia Pakai Internet 2 Jam Perhari, Akses Sosial

    Media Paling Dominan. Diakses 6 Mei 2013;

    http://acehterkini.com/masyarakat-indonesia-pakai-internet-2-jam-perhari-

    akses-sosial-media-paling-dominan/.

    Gibney, Michael J. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Terjemahan Andry

    Hartono. Jakarta ; EGC.

    Ide, Pangkalan.2007. Seri Diet Korektif Diet Atkins. Jakarta; Elex Media

    Komputindo Kelompok Gramedia.

    Musimedical. 2010. Faktor penyebab Berat Badan Kurang. Diakses 6 Mei 2013

    ;http://musimedical.com/2010/09/01/faktor-penyebab-berat-badan-kurang/.

    Nadesul, Hendrawan. 2009. Resep Mudah Tentang Sehat Cerdas Menaklukan

    Semua Penyakit Orang Sekarang.Jakarta ; Kompas.

    Notoatmodjo, S.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

    _____________.2007. Kesehatan Masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: PT. Rineka

    Cipta.

    _____________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Penerbit

    Rineka Cipta.

    NurAfni, Heni. 2009. Diet for Muslim. Bandung: Dar Mizan

  • Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan.

    Jakarta; Salemba Medika.

    Nurhasim. 2011. Pengguna Internet Indonesia Sama dengan 8 Negara. Diakses 2

    September 2013; http://www.tempo.co/read/news/2013/03/12/173466522.

    Olivia, Femi. 2010. Terapi Kepribadian.Jakarta; PT.Elex Media Komputindo.

    Panero, Julius. 2003. Human Dimension and Interior Space. Terjemahan

    Djoeliana Kurniawan. Jakarta ; Erlangga.

    Priyanto, Duwi. 2009. Belajar Mudah Internet; Browsing, Download-Upload,

    Email, Chating, Mailing List, Friendster, Blog dan Facebook.Yogjakarta;

    Mediakom.

    Priyasudiardi, Yusuf. 2006. Frequently Confused English. Jakarta; Gramedia

    Pustaka Utama

    Purwanto, Didik.2012. "Online" 11 Jam dari Rumah, Orang Indonesia Gemar

    Cari Hiburan. Diakses 2 September 2013 ;

    http://tekno.kompas.com/read/2012/06/26/16115194/Online.11.Jam.dari.R

    umah..Orang.Indonesia.Gemar.Cari.Hiburan.

    Purwanto, Eddy. Pengantar World Wide Web. Diakses 2 desember 2012;

    http://www.litbang .depkes.go.id/tik/media/Pengantar_WWW.doc.

    Santrock, Jhon W.2003.Adolescene edisi 6 perkembangan Remaja.Jakarta;

    Erlangga.

    Sarjana. 2011. Pengertian Berat Badan Definisi. Diakses 25 September 2013;

    http://www.sarjanaku.com/2011/09/pengertian-berat-badan.html

    Sastroasmoro, Sudigdo, dan Sofyan Ismael, 2010. Dasar Dasar Metodologi Penelitian Klinis edisi ketiga. In: Pemilihan Subyek Penelitian dan

    Desain Penelitian. Jakarta: Sagung Seto, 78-100.

    Sejarah_Internet_Indonesia.Diakses 6 Mei 2013; http://id.wikipedia.org/wiki/

    Sugianti, Elya. 2007. Faktor Risiko Obesitas Sentral Pada Orang Dewasa Di Dki

    Jakarta. Diakses 18 Oktober 2013 :

    http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:yScCK8zbAnMJ

    :persagi.org/document/makalah/151_makalah.doc+&cd=2&hl=id&ct=cln

    k.

  • Suharjo, J.B.B.Cahyono. 2008. Gaya Hidup Dan Penyakit Modern. Yogjakarta;

    Kanasius.

    Sugondo, S., 2006. Obesitas. In: Sudoyo, AW., Setiyohadi, B., Alwi, I.,

    Simadibrata, MK., Setiati, S., ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Pusat

    Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran

    Universitas Indonesia, Jakarta: 1919-1925.

    Tapan, Erik. 2005. Kesehatan Keluarga Penyakit Degeneratif.Jakarta; Elek Media

    Komputindo.

    Theresia, Lydia. 2012. Hubungan Overweight Dengan Peningkatan Kadar Gula

    Darah Pada Pedagang Pusat Pasar Medan. Diakses 6 Mei 2013

    ;http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/35364/8/.

    Tedjho. 2012. Indeks Massa Tubuh. Diakses 6 Mei 2013

    :http://tedjho.wordpress.com/2012/09/21/215/.

    Trihendradi, 2011, Statistik Inferen Menggunakan Spss. Perpajakan Ed, Revisi

    2011

    Triwitono. 2011. Prevalensi Obesitas. Diakses 1 Mei 2013

    ;http://triwitono.staff.ugm.ac.id/index.php?option=com_content&view=art

    icle&id=78.

    Ulfa, Nurul. 2009. Ketagihan Internet Picu Obesitas. Diakases 2 Mei 2013

    ;http://health.detik.com/read/2009/09/28/163057/1210485/766/ketagihan-

    internet-picu-obesitas.

    Wahyuni, Sri. Prevalensi Internet Addiction pada Mahasiswa USU. Diakses 1

    Mei 2013; http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/25591

    WHO, 2004. Klasifikasi Indeks Massa Tubuh. Diakses 1 Mei 2013 ;

    http://decungkringo.wordpress.com/2012/03/30/indeks-massa-tubuh-imt/.

  • Lampiran 1

    LEMBAR PENJELASAN PENGISIAN KUESIONER

    Saya selaku Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UNIMAL:

    NAMA: SADDAM ARRAZI

    NIM : 090610022

    Lembar persetujuan responden ini bertujuan untuk melakukan penelitian

    mengenai Gambaran Indeks Massa Tubuh Dan Lama Browsing Mahasiswa

    Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Tahun 2013. Peneliti

    memerlukan mahasiswa/i sebagai subjek dalam penelitian, dimana mahasiswa/i

    berperan sebagai responden. Responden di minta menjawab kuesioner sesuai

    petunjuk yang diberikan. Nama responden tidak dicantumkan pada hasil

    penelitian dan jawaban yang responden berikan hanya digunakan untuk keperluan

    penelitian saja.

    Lhokseumawe, 4 September 2013

    ( Saddam Arrazi )

  • Lampiran 2

    LEMBAR PERSETUJUAN PENGISIAN KUESIONER

    Saya yang bertandatangan di bawah ini:

    NAMA :

    UMUR :

    JENIS KELAMIN :

    ALAMAT :

    Dengan ini menyatakan bersedia ikut berpartisipasi menjadi salah satu

    responden dalam penelitian Gambaran Indeks Massa Tubuh Dan Lama

    Browsing Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Tahun

    2013, dan bersedia mengisi kuesioner tanpa ada paksaan dari siapapun.

    Lhokseumawe, 2013

    ( )

  • Lampiran 3

    KUESIONER PENELITIAN

    GAMBARAN INDEKS MASSA TUBUH DAN LAMA BROWSING

    MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

    MALIKUSSALEH TAHUN 2013

    A. Kuesioner Lama Browsing

    Berilah tanda checklist () pada pilihan yanganda anggap sesuai dengan kehidupan anda.

    no pertanyaan Jawaban

    1 Apakah anda

    menggunakan

    internet

    ya Tidak

    Jika jawaban nomor 1 tidak, maka tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan

    selanjutnya.

    2 Berapa lama anda

    menggunakan

    internet pada hari

    senin

    14 jam

    3 Berapa lama anda

    menggunakan

    internet pada selasa

    14 jam

    4 Berapa lama anda

    menggunakan

    internet pada hari

    rabu

    14 jam

    5 Berapa lama anda

    menggunakan

    internet pada hari

    kamis

    14 jam

    6 Berapa lama anda

    menggunakan

    internet pada hari

    jumat

    14 jam

    7 Berapa lama anda

    menggunakan

    internet pada hari

    sabtu

    14 jam

    8 Berapa lama anda

    menggunakan

    internet pada hari

    minggu

    14 jam

  • B. Indeks Massa Tubuh

    1. Berapa Berat badan (kg) :

    2. Berapa Tinggi badan (m) :

    *IMT :

    Note:*= di isi peneliti

    Cara Mengukur Tinggi Badan Dan Berat Badan

    a. Mengukur tinggi badan

    1. Responden melepas alas kaki terlebih dahulu, kemudian berdiri tegak

    lurus, sama rata diatas kakinya dengan tumit, bokong, bagian atas

    punggung, dan oksiput pada suatu bidang vertical. Kedua tumit

    dirapatkan membentuk sudut 600 dan kedua lengan tergantung lemas

    disisi tubuh.

    2. Skala petunjuk diletakkan di atas kepala, tegak lurus dengan

    antropometer.

    3. Tinggi badan dibaca pada skal penunjuk yang tegak lurus dengan

    antropometer.

    b. Mengukur berat badan

    Sebelum dipakai timbangan ditera dahulu sehingga posisi awal jarum di

    angka nol. Selanjutnya responden berdiri di timbangan tanpa alas kaki

    serta melepas pakaian seminimal mungkin.Saat pembacaan dilakukan

    dalam posisi tegak lurus terhadap jarum. Berat badan diukur dalam

    kilogram

  • Lampiran 4.

    Master Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

    Gambaran Indeks Massa Tubuh Dan Lama Browsing Mahasiswa Program

    Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh Tahun 2013

    Keterangan: - Lama Browsing = 1 = 14 jam

    No Lama Browsing

    Indeks Massa

    Tubuh

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Mode Berat

    (kg)

    Tinggi

    (cm) IMT

    1 3 3 2 2 2 3 3 3 74 168 3

    2 2 3 3 2 2 3 3 3 67 174 2

    3 2 2 2 2 2 2 2 2 60 165 2

    4 2 1 2 1 1 2 2 2 50 169 1

    5 1 1 1 1 1 1 1 1 42 148 2

    6 1 1 1 1 2 2 2 1 43 155 1

    7 2 2 3 3 2 2 2 2 50 160 2

    - IMT = 1 = underweight

    2 = normal

    3 = overweight

  • Lampiran 5.

    RELIABILITY

    /VARIABLES=senin selasa rabu kamis jumat sabtu minggu

    /SCALE('lama browsing') ALL

    /MODEL=ALPHA

    /SUMMARY=TOTAL.

    Reliability

    Notes

    Output Created 14-Dec-2013 00:26:31

    Comments

    Input Active Dataset DataSet0

    Filter

    Weight

    Split File

    N of Rows in Working Data File 7

    Matrix Input

    Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

    missing.

    Cases Used Statistics are based on all cases with valid

    data for all variables in the procedure.

    Syntax RELIABILITY

    /VARIABLES=senin selasa rabu kamis

    jumat sabtu minggu

    /SCALE('lama browsing') ALL

    /MODEL=ALPHA

    /SUMMARY=TOTAL.

    Resources Processor Time 00:00:00.000

    Elapsed Time 00:00:00.004

    [DataSet0]

  • Scale: lama browsing

    Case Processing Summary

    N %

    Cases Valid 7 100.0

    Excludeda 0 .0

    Total 7 100.0

    a. Listwise deletion based on all variables in the

    procedure.

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    .925 7

    Item-Total Statistics

    Scale Mean if Item

    Deleted

    Scale Variance if

    Item Deleted

    Corrected

    Item-Total

    Correlation

    Cronbach's Alpha

    if Item Deleted

    senin 11.5714 13.619 .757 .915

    selasa 11.5714 11.619 .901 .900

    rabu 11.4286 12.952 .737 .918

    kamis 11.7143 13.571 .684 .922

    jumat 11.7143 15.238 .650 .926

    sabtu 11.2857 13.238 .844 .906

    minggu 11.2857 13.238 .844 .906

  • Lampiran 6.

    Master Data Penelitian

    Gambaran Indeks Massa Tubuh Dan Lama Browsing Mahasiswa Program Studi

    Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh Tahun 2013

    Nomor Letting Lama Browsing

    Mode Indeks Massa Tubuh

    Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Berat (kg) Tinggi (cm) IMT

    1 2010 1 1 1 1 1 1 1 1 60 160 2

    2 2010 2 2 2 2 2 2 2 2 60 168 2

    3 2010 2 2 2 2 2 2 2 2 54 145 3

    4 2010 2 2 2 2 2 2 2 2 42 159 1

    5 2010 2 2 2 2 2 2 2 2 64 165 2

    6 2010 1 1 1 1 1 1 1 1 4