Ahmad Saddam H_Academic Atmosphere

14
AHMAD SADDAM HUSEIN 14/372569/PBI/1278 ( Academic Atmopshere, Academic Tradition and Academic Culture) 1. Academic Atmosphere Selain Kurikulum dan pembelajaran, suasana akademik adalah komponen penting dalam sebuah system pendidikan.Penciptaan suasana akademik yang kondusif ini dilakukan dengan kegiatan seminar, diskusi, kuliah tamu/DTA. Disamping itu adanya pemilihan dosentenaga kependidikan dan mahasiswa berprestasi telah meningkatkan iklim kompetitidalam penciptaan suasana akademik yang kondusif. Fasilitas berupa ruang kuliah ber-AC, LCD, Speaker, hotspot, taman, kantin, musholla, ruang dosen. Mendukung suasana akademik yang kondusif didatangkan dosen tamu, tenaga ahli, bedah buku, termasuk hubungan dosen dengan mahasiswa melalui penasehat akademik, informasi penerbitan, buku, jurnal. (Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB)

description

academic

Transcript of Ahmad Saddam H_Academic Atmosphere

Page 1: Ahmad Saddam H_Academic Atmosphere

AHMAD SADDAM HUSEIN

14/372569/PBI/1278

( Academic Atmopshere, Academic Tradition and Academic Culture)

1. Academic Atmosphere

Selain Kurikulum dan pembelajaran, suasana akademik adalah komponen penting dalam

sebuah system pendidikan.Penciptaan suasana akademik yang kondusif ini dilakukan dengan

kegiatan seminar, diskusi, kuliah tamu/DTA. Disamping itu adanya pemilihan dosentenaga

kependidikan dan mahasiswa berprestasi telah meningkatkan iklim kompetitidalam penciptaan

suasana akademik yang kondusif. Fasilitas berupa ruang kuliah ber-AC, LCD, Speaker, hotspot,

taman, kantin, musholla, ruang dosen. Mendukung suasana akademik yang kondusif didatangkan

dosen tamu, tenaga ahli, bedah buku, termasuk hubungan dosen dengan mahasiswa melalui

penasehat akademik, informasi penerbitan, buku, jurnal. (Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya (FIA-UB)

A university without a good academic atmosphere or one that fails to follow

academically sound principles and procedures will not be able to attract talented scholars, let

alone to keep them. That’s Where a university is different from a commercial organization,

where promotion and salary increases may be more important. Academics work diligently and

their research output should be given proper recognition. They trust that the university will

provide ample academic space for them to further their scholarly pursuits. (Prof. Ng Ching-fai

President and Vice-Chancellor of Hong Kong Baptist University HKBU).

Page 2: Ahmad Saddam H_Academic Atmosphere

1. Hakikat Suasana Akademik

(1) Universitas mendorong terciptanya kehidupan akademik dalam suasana kecendekiaan yang

kondusif bagi pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan bagi proses

transformasi keilmuan yang bermanfaat bagi pengembangan sivitas akademika, kontribusi bagi

kesejahteraan masyarakat, dan reputasi Universitas.

(2) Proses-proses akademik di Universitas bercirikan diskursus yang aktif dan makmur antar-

sivitas akademika, sehingga terwujud suasana akademik (academic atmosphere) yang

merupakan ciri khas interaksi antar-sivitas akademika yang memiliki kebebasan akademik dan

kebebasan mimbar akademik, serta berjalannya otonomi keilmuan, berdasarkan argumentasi

ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Suasana akademik sangat didukung untuk berkembang melalui penyelenggaraan berbagai

fora pertukaran pandangan dan pemikiran, yaitu melalui simposium, seminar, diskusi panel,

diskusi kelompok studi, perkuliahan, praktikum, rapat tinjauan manajemen mengenai

pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, dan lain-lain, masing-masing dengan tatatertibnya,

baik dalam rangka kegiatan pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat.

Bentuk-Bentuk Pengembangan Suasana Akademik

(1) Suasana akademik di Universitas dikembangkan melalui berbagai interaksi akademik antar-

sivitas akademika, yaitu antar-dosen, antara dosen dengan mahasiswa, antar-mahasiswa, dan

antara sivitas akademik dengan akademisi atau praktisi eksternal serta masyarakat, termasuk

orangtua mahasiswa.

(2) Interaksi akademik antar-dosen dalam pengembangan suasana akademik meliputi:

1. Rapat Tinjauan Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan, berupa pertemuan para dosen

di tingkat universitas, fakultas, dan program studi untuk membahas berbagai kebijakan

dan aturan akademik, kurikulum, evaluasi hasil pembelajaran, sidang akademik

kelulusan, koordinasi penyelenggaraan pendidikan, pembahasan tentang kebijakan,

aturan, perencanaan dan evaluasi pelaksanaan Tridharma, dan lain-lain.

Page 3: Ahmad Saddam H_Academic Atmosphere

2. Diskusi akademik pada Kelompok Keahlian, berupa interaksi antar-dosen yang

membahas silabus perkuliahan, penyusunan materi dan metode pembelajaran, diskusi

ilmiah tentang penelitian, publikasi, dan pengabdian masyarakat, penulisan buku, sharing

serta laporan kegiatan ilmiah anggota Kelompok Keahlian di luar kampus/luar negeri,

dan lain-lain.

(3) Interaksi akademik antara dosen dengan mahasiswa dalam pengembangan suasana akademik

meliputi: perkuliahan, praktikum, responsi, perwalian, bimbingan akademik dan konseling,

bimbingan kerja industri, bimbingan tugas akhir/proyek akhir/thesis/disertasi, pembinaan

kemahasiswaan bidang penalaran, kewirausahaan, kebudayaan, kerohanian dan olahraga.

(4) Interaksi akademik antar-mahasiswa dalam pengembangan suasana akademik meliputi: tugas

kelompok, praktikum kelompok, diskusi kelompok, kelompok studi keilmuan, kelompok

kompetisi karya cipta/ilmiah nasional dan internasional, pembinaan kelompok keprofesian.

(5) Interaksi akademik antara sivitas akademik dengan akademisi atau praktisi eksternal:

kerjasama penelitian, kerjasama pengabdian masyarakat, kuliah tamu, studium generale,

pembicara tamu dalam konferensi/seminar, nara sumber diskusi akademik.

(6) Interaksi akademik antara sivitas akademik dengan akademisi atau praktisi eksternal dapat

dilaksanakan dalam berbagai kegiatan kerjasama penelitian, pengabdian masyarakat, kuliah

tamu, studium generale, pembicara tamu konferensi/seminar, nara sumber diskusi akademik dan

kerjasama lainnya yang saling menguntungkan dalam kebersamaan dan kesetaraan.

(7) Interaksi akademik antara sivitas akademik dengan masyarakat umum antara lain

dilaksanakan dalam bentuk sidang terbuka senat dalam rangka wisuda, sidang terbuka senat

dalam rangka penerimaan mahasiswa baru, sidang terbuka senat dalam rangka dies natalis

universitas, pameran karya, dan bentuk-bentuk lain yang relevan.

Page 4: Ahmad Saddam H_Academic Atmosphere

Sumberdaya Pendukungan Pengembangan Suasana Akademik

(1) Universitas mengupayakan secara maksimal terdukungnya pengembangan suasana akademik

dalam hal pengerahan sumberdaya yang dibutuhkan, baik sumberdaya insani, prasarana dan

sarana, sistem informasi dan akses kepustakaan, finansial maupun kebijakan, lingkungan kampus

yang mendukung proses-proses akademik baik formal maupun informal.

(2) Dalam pembangunan, pengembangan, dan pemeliharan sumberdaya akademik. Universitas

dengan kemampuannya akan sangat memperhatikan untuk dapat memenuhi dan bahkan

melampaui ketentuan baku mutu menurut Standar Nasional Pendidikan, yaitu untuk mendorong

Universitas menuju kampus berkelas dunia.

(3) Perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan prasarana, sarana, dan lingkungan kampus

sebagai sumberdaya akademik sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), juga diberlakukan

kebijakan-kebijakan khusus yang mendukung terwujudnya kampus hijau, yaitu meliputi

kebijakan penggunaan energi, kebijakan lahan hijau, kebijakan transportasi dalam kampus, dan

kebijakan pengelolaan limbah kampus.

(4) Perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan prasarana, sarana, dan lingkungan kampus

sebagai sumberdaya akademik juga diberlakukan kebijakan-kebijakan khusus yang mendukung

berlangsungnya proses-proses akademik formal maupun informal, seperti gedung serba guna

multimedia, auditorium multimedia, akses laboratorium berdasarkan pengelolaan dan/atau ijin

khusus, penyediaan akses internet yang merata di seluruh lingkungan kampus dengan lebarpita

sangat lebar, penyediaan taman-taman belajar, penyediaan berbagai fasilitas umum yang sangat

baik, dan lain-lain. (Indonesia University of Telkom)

The Conclutions from Positive Acdemic Atmosphere

Respect for others is importan to succeed in college life and life general. You are

responsible for knowing the colleges’s rules concerning student conduct. Show consideration for

others at all times. Your college years should be among the happiest and most rewarding times of

your life. A balanced academic and social life will help assure you of this and can result in a

hight level of success. Take your studies seriously, find out what expected of you and become

involved in all aspect of college life. Get to know your fellow students.

Page 5: Ahmad Saddam H_Academic Atmosphere

2. Academic Tradition

Definition of Traditional education/academic, is also known as back-to-basics,

conventional education or customary education, refers to long-established customs found in

schools that society traditionally used. Some forms of education reform promote the adoption of

progressive education practices, a more holistic approach which focuses on individual students'

needs and self-expression. In the eyes of reformers, traditional teacher-centered methods focused

on rote learning and memorization must be abandoned in favor of student-centered and task-

based approaches to learning. However, many parents and conservative citizens are concerned

with the maintenance of objective educational standards based on testing, which favors a more

traditional approach. (www.wikipedia.com)

The meaning of tradition is lead us to suspect that tradition

is not just a conservative force, but rather a principle that ensures

the continuity and identity of the same attitude through successive

generations. A sociologist defined it accurately: "Tradition, in the

true sense of the word, implies a spontaneous assimilation of the

past in understanding the present, without a break in the

continuity of a society's life, and without considering the past as

outmoded." [1] In its different forms, tradition is like the

conscience of a group or the principle of identity that links one

generation with another; it enables them to remain the same

human race and the same peoples as they go forward throughout

history, which transforms all things. (Yves Congar,O.P. The

Meaning of Tradition)

“Tradisi yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakat akademik dengan

menjalankan proses belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa; menyelenggarakan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta mengembangkan cara-cara berpikir

kritis-analitis, rasional dan inovatif di lingkungan akademik”

( http://jukurenshita.wordpress.com/)

Page 6: Ahmad Saddam H_Academic Atmosphere

3. Academic Culture

Pengertian Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok

orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.

Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini

tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Pengertian Akademik

Akademik adalah keadaan dimana orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan,

pemikiran, ilmu pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa.

Dalam hal ini yaitu institusi pendidikan.

Budaya akademik (Academic culture), Budaya Akademik dapat dipahami sebagai suatu

totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh

warga masyarakat akademik, di lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian.

Kehidupan dan kegiatan akademik diharapkan selalu berkembang, bergerak maju

bersama dinamika perubahan dan pembaharuan sesuai tuntutan zaman. Perubahan dan

pembaharuan dalam kehidupan dan kegiatan akademik menuju kondisi yang ideal senantiasa

menjadi harapan dan dambaan setiap insan yang mengabdikan dan mengaktualisasikan diri

melalui dunia pendidikan tinggi dan penelitian, terutama mereka yang menggenggam idealisme

dan gagasan tentang kemajuan. Perubahan dan pembaharuan ini hanya dapat terjadi apabila

digerakkan dan didukung oleh pihak-pihak yang saling terkait, memiliki komitmen dan rasa

tanggungjawab yang tinggi terhadap perkembangan dan kemajuan budaya akademik. Budaya

akademik sebenarnya adalah budaya universal. Artinya, dimiliki oleh setiap orang yang

melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Membanggun budaya akademik bukan perkara

yang mudah. Diperlukan upaya sosialisasi terhadap kegiatan akademik, sehingga terjadi

kebiasaan di kalangan akademisi untuk melakukan normanorma kegiatan akademik tersebut.

Pemilikan budaya akademik ini seharusnya menjadi idola semua insan akademisi perguruaan

tinggi, yakni dosen dan mahasiswa. Derajat akademik tertinggi bagi seorang dosen adalah

dicapainya kemampuan akademik pada tingkat guru besar (profesor). Sedangkan bagi mahasiswa

adalah apabila ia mampu mencapai prestasi akademik yang setinggi-tingginya. Khusus bagi

Page 7: Ahmad Saddam H_Academic Atmosphere

mahasiswa, faktor-faktor yang dapat menghasilkan prestasi akademik tersebut ialah

terprogramnya kegiatan belajar, kiat untuk berburu referensi actual dan mutakhir, diskusi

substansial akademik, dsb. Dengan melakukan aktivitas seperti itu diharapkan dapat

dikembangkan budaya mutu (quality culture) yang secara bertahap dapat menjadi kebiasaan

dalam perilaku tenaga akademik dan mahasiswa dalam proses pendidikan di perguruaan tinggi.

“Budaya atau sikap hidup yang selalu mencari kebenaran ilmiah melalui kegiatan

akademik dalam masyarakat akademik, yang mengembangkan kebebasan berpikir, keterbukaan,

pikiran kritis-analitis; rasional dan obyektif oleh warga masyarakat akademik” Konsep dan

pengertian tentang Budaya Akademik tersebut didukung perumusan karakteristik

perkembangannya yang disebut “Ciri-Ciri Perkembangan Budaya Akademik” yang meliputi

berkembangnya:

(1) penghargaan terhadap pendapat orang lain secara obyektif;

(2) pemikiran rasional dan kritis-analitis dengan tanggungjawab moral;

(3) kebiasaan membaca;

(4) penambahan ilmu dan wawasan;

(5) kebiasaan meneliti dan mengabdi kepada masyarakat;

(6) penulisan artikel, makalah, buku;

(7) diskusi ilmiah;

(8) proses belajar-mengajar, dan

(9) manajemen perguruan tinggi yang baik

( http://jukurenshita.wordpress.com/)

Page 8: Ahmad Saddam H_Academic Atmosphere

4. Kesimpulan

1) Tata-nilai Perguruan Tinggi maupun tata-nilai masyarakat akademik yang

tumbuh/ditumbuhkan di dalamnya adalah berkenaan dengan upaya Perguruan Tinggi menjaga

nilai-nilainya. Hakikat nilai suatu Perguruan Tinggi (PT) dan/atau nilai masyarakat akademik di

dalamnya adalah segala sesuatu yang membuat kehadiran PT yang bersangkutan bermakna bagi

stake- holder, baik makna yang terkandung di dalam harkatnya maupun yang melekat pada

hakikatnya. Di balik keduanya dapat ditunjukkan berbagai wujud nilai PT, mulai dari nilai

institusional hingga nilai individual yang terus tumbuh sesuai dengan peran temporal maupun

spasial yang sedang diembannya. Sebagai sebuah unsur, tata-nilai pada sebuah PT tumbuh,

bekerja dan berkembang sejalan dengan fungsinya yang tidak dapat dipisahkan, bahkan saling

bergantungan, dengan unsur-unsur academic societies maupun kultur serta tradisi akademik yang

hidup di dalam PT yang bersangkutan. Nilai-nilai masyarakat akademik itu sendiri, kemudian

tumbuh sebagai makna dari hakikat fungsi dari PT dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat.

Page 9: Ahmad Saddam H_Academic Atmosphere

2) Tata-nilai sebuah PT serta masyarakat akademik di dalamnya dapat digali dari hakikat PT

sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan dan Budaya Bangsa, yang terdiri dari unsur-unsur pelaku ilmu

pengetahuan, himpunan pengetahuan, dan proses disiminasi pengetahuan, yang secara bersama

menggambarkan sosok bermakna dari tata-nilai pada PT yang bersangkutan. PT

menyelenggarakan riset maupun pengembangan dalam upaya menghasilkan ilmu pengetahuan

maupun teknologi baru yang bermakna untuk kemajuan kehidupan umat manusia yang

berbudaya dan beradab. Melalui kegiatan pendidikan, PT menyiapkan sumberdaya insani

terpelajar sebagai agen perubahan budaya serta peradaban bangsa. Melalui berbagai interaksinya

dengan masyarakat, PT menyumbangkan nilai-nilai perannya membangun keberdayaan potensi

pada lingkungannya. Dengan demikian, nilai atau makna kehadiran suatu PT adalah bukan pada

kuantitas karya-karyanya, tetapi pada kualitas sumbangannya yang bermakna pada perubahan

budaya maupun peradaban pada bangsa di mana PT yang bersangkutan berada. Sebagai

ditunjukkan oleh perannya tersebut, nilai PT adalah hakikat kedudukannya sebagai unsur penting

dari struktur kekuatan bangunan suatu bangsa, yang memberikan kekokohan pada peradaban

bangsa.Dengan kekokohannya, bersama-sama kekuatan lain bangsa, PT menjamin terwujudnya

kemakmuran serta daya saing dan martabat bangsa.

3) Sebagai pusat budaya bangsa, PT mempunyai budaya akademik yang berperan amat

penting dalam menyumbang perubahan budaya maupun peradaban bangsa. Hakikat budaya

akademik pada suatu PT meliputi kultur, kualitas kehidupan, dan tradisi akademik yang

universal, yang bersangkutan dengan multi-pelaku masyarakat akademik di dalamnya, yang

disatukan oleh upaya menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran ilmiah, nilai sosial, nilai

kemanusiaan, dan nilai lingkungan yang menjamin kelangsungan peradaban. Budaya akademik

PT berpengaruh sangat kuat dalam melahirkan dan menumbuh-kembangkan kualitas dan

keunggulan kepribadian, norma, serta kemampuan akademik pada setiap individu

masyarakatnya. Budaya akademik juga berpengaruh sangat kuat dalam melahirkan serta

membangun prestasi pada sumbangan PT kepada lingkungannya. Budaya akademik adalah value

dari keberadaan PT bagi stakeholder serta masyarakat di sekitarnya. (Ketua Majelis Guru Besar

Institut Teknologi Bandung)