SABTU, 10 DESEMBER 2011 Rumah Sakit Terbakar, 73 Tewas ... · EVAKUASI PASIEN: Petugas pemadam...

1
10 SABTU, 10 DESEMBER 2011 I NTER NASIONAL DIKA DANIA KARDI R UMAH Sakit (RS) AMRI yang berlan- tai tujuh di Dhakuria, timur Kota Kolkata, India, dilalap api. Pejabat ru- mah sakit setempat melaporkan sedikitnya 73 orang meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban yang meninggal adalah pasien rumah sakit. Api mulai menjalar di rumah sakit dini hari kemarin. Petugas penyelamat berusaha keras me- mindahkan mayat-mayat dari gedung. Korban yang meninggal akibat terbakar di antaranya dua anak kecil. Televisi setempat menayang- kan gambar saat sejumlah pasien diusung petugas pemadam ke- bakaran dari lantai atas gedung rumah sakit. Sementara itu, sanak saudara dari para pasien yang diliputi kekhawatiran menunggu tidak jauh dari rumah sakit yang dikepung kepulan asap. Wakil Presiden Direktur RS AMRI S Upadhay mengatakan sedikitnya 73 orang mening- gal. Dia menjelaskan 90 pasien telah dievakuasi dan selamat. Saat terjadi kebakaran di rumah sakit tersebut, terdapat sekitar 160 orang. Otoritas setempat meyakini api bermula dari lantai dasar. Kebakaran diduga berasal dari benda yang mudah terbakar seperti tabung oksigen. “Api mulai diketahui pada pukul 03.30 pagi (waktu setempat)... kami memanggil petugas pe- madam kebakaran dan baru 5 menit sampai 10 menit mereka datang,” kata Upadhay. Bantah lambat Namun, Direktur Jenderal Pemadam kebakaran Bengal Barat D Biswas membantah pihaknya datang terlambat melakukan pemadaman. Justru dia mengaku baru mendapat informasi adanya kebakaran sekitar pukul 04.10 dan saat itu kendaraan pemadam ke- bakaran langsung meluncur menuju rumah sakit. Jalan menuju Rumah Sakit AMRI cukup kecil dan padat sehingga kendaraan pemadam kebakaran tidak bisa bergerak cepat. Seorang warga mengata- kan rumah sakit dipenuhi asap tebal. Akibatnya, banyak pasien kesulitan bernapas. “Semua pintu rumah sakit dan jendela terkunci,” kata seorang warga yang tak mau menyebut identitasnya. Padahal dia meng- aku hendak memberi pertolong- an. “Karena tidak bisa masuk, saya tidak bisa membawa ke luar pasien.” Untuk memadamkan api yang mengepung gedung rumah sa- kit dan mengevakuasi korban, sebanyak 24 mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Namun, api yang membesar dan tebal- nya asap membuat petugas pe- madam kebakaran mengalami kesulitan. Dengan menggunakan tali dan tangga, mereka pun masuk melalui jendela yang dipecah- kan dulu. “RS tampaknya tidak memiliki peralatan pemadam kebakaran memadai,” kata Biswas. “Karena tidak ada tangga, petugas pemadam kebakaran mendapat kesulitan masuk ke rumah sakit... sehingga operasi Pihak pemadam kebakaran Bengal Barat, India, membantah terlambat memadamkan api yang melalap rumah sakit. EVAKUASI PASIEN: Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi seorang pasien dari Rumah Sakit AMRI yang terbakar di Dhakuria, timur Kota Kolkata, India, kemarin. PEMERINTAH Jepang menya- takan akan menambah sanksi bagi Iran, kemarin. Dengan begitu, sanksi ‘Negeri Sakura’ itu memperberat sanksi yang sebelumnya dilakukan Uni Ero- pa, Amerika Serikat (AS), dan Australia kepada Iran. Sanksi-sanksi tersebut didasa- ri laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa program nuklir Iran sudah me- masuki tahap pengembangan senjata. Menteri Perekonomian, Per- dagangan, dan Industri Jepang Yukio Edano mengatakan nega- ranya menetapkan 100 perusa- haan milik warga negara Iran masuk daftar aset dibekukan. Dengan demikian, tercatat sekitar 300 perusahaan dan in- dividu Iran yang mendapatkan sanksi dari negara-negara dunia. Selain itu, jumlah bank Iran yang diboikot negara asing juga meningkat dari 17 bank menjadi 20 bank. Saat ini, Jepang merupakan pengimpor minyak mentah Iran terbesar ketiga setelah China dan India. Namun, dalam penamba- han sanksi, kemarin, pemerintah Jepang belum mengambil lang- kah memperluas sanksi terkait dengan sektor energi Iran. Sebelum penambahan sanksi yang diumumkan kemarin, Jepang telah memberikan sanksi kepada Iran sejak September lalu. Sanksi tersebut berupa penghentian semua investasi terkait dengan energi di Iran. Saat itu, kabinet Jepang telah mengingatkan perusahaan-per- usahaan Jepang yang masih mengikat kontrak dengan Iran. Pada awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba menegaskan sanksi baru dari Jepang akan siap diberi- kan karena Iran dinilai gagal menjamin keamanan kantor kedutaan besar negara asing di wilayahnya. Hal itu terkait den- gan insiden penyerangan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Ing- gris di Teheran, Iran. Para pemimpin negara Uni Eropa (UE) akan menetapkan sanksi yang lebih luas bagi Iran dalam pertemuan di Brussels, Belgia, Jumat (9/12) waktu se- tempat. Namun, belum ada pernyataan eksplisit bahwa penambahan sanksi itu beru- pa embargo minyak mentah dari Iran yang dikenal sebagai pengekspor minyak terbesar kedua di dunia. Di sisi lain, Presiden AS Barack Obama menegaskan negaranya akan mengerahkan segala pi- lihan dan bekerja sama dengan negara sekutunya untuk mence- gah Iran mengembangkan sen- jata nuklir. “Tidak ada pilihan yang keluar dari meja. Artinya saya akan mempertimbangkan semua rencana,” ujar Obama di Washington, AS, kemarin. (Rtr/ DK/I-3) Jepang Siap Bekukan Aset Iran Yukio Edano Menteri Perekonomian, Perdagangan dan Industri Jepang AP penyelamatan sempat terlam- bat dan asap telanjur semakin menebal,” kata Firhad Hakim, Menteri Pembangunan Kota Negara Bagian Bengal Barat. Terkait dengan kepastian jumlah korban yang mening- gal, pejabat setempat belum bisa menjelaskan. “Saya belum mendapat jumlah pasti korban meninggal, tetapi jumlah kor- ban meninggal cukup banyak,” kata Mamata Banerjee, Menteri Kepala Bengal Barat. Dengan banyaknya jumlah korban yang meninggal, Baner- jee menyebut tragedi Jumat pagi sebagai ‘kejahatan yang tidak termaafkan’. Dia berjanji akan menghukum seberat-beratnya orang-orang yang bertanggung jawab atas kejadian kebakaran tersebut. “Izin Rumah Sakit AMRI akan dicabut,” jelasnya. (AP/Reuters/I-3) [email protected] REUTERS/RUPAK DE CHOWDHURI Rumah Sakit Terbakar, 73 Tewas

Transcript of SABTU, 10 DESEMBER 2011 Rumah Sakit Terbakar, 73 Tewas ... · EVAKUASI PASIEN: Petugas pemadam...

10 SABTU, 10 DESEMBER 2011INTERNASIONAL

DIKA DANIA KARDI

RUMAH Sakit (RS) AMRI yang berlan-tai tujuh di Dhakuria, timur Kota Kolkata,

India, dilalap api. Pejabat ru-mah sakit setempat melaporkan sedikitnya 73 orang meninggal dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban yang meninggal adalah pasien rumah sakit.

Api mulai menjalar di rumah sakit dini hari kemarin. Petugas penyelamat berusaha keras me-mindahkan mayat-mayat dari gedung. Korban yang meninggal akibat terbakar di antaranya dua anak kecil.

Televisi setempat menayang-kan gambar saat sejumlah pasien diusung petugas pemadam ke-bakaran dari lantai atas gedung rumah sakit. Sementara itu, sanak saudara dari para pasien yang diliputi kekhawatiran menunggu tidak jauh dari rumah sakit yang dikepung kepulan asap.

Wakil Presiden Direktur RS AMRI S Upadhay mengatakan sedikitnya 73 orang mening-gal. Dia menjelaskan 90 pasien telah dievakuasi dan selamat. Saat terjadi kebakaran di rumah sakit tersebut, terdapat sekitar 160 orang.

Otoritas setempat meyakini api bermula dari lantai dasar. Kebakaran diduga ber asal dari benda yang mudah terbakar seperti tabung oksigen. “Api mulai diketahui pada pukul 03.30 pagi (waktu setempat)... kami memanggil petugas pe-madam kebakaran dan baru 5 menit sampai 10 menit mereka datang,” kata Upadhay.

Bantah lambatNamun, Direktur Jenderal

Pemadam kebakaran Bengal Barat D Biswas membantah pihaknya datang terlambat me lakukan pemadaman. Justru dia meng aku baru mendapat informasi adanya kebakaran sekitar pukul 04.10 dan saat itu kendaraan pemadam ke-bakaran langsung meluncur menuju rumah sakit.

Jalan menuju Rumah Sakit AMRI cukup kecil dan padat sehingga kendaraan pemadam kebakaran tidak bisa bergerak cepat. Seorang warga mengata-kan rumah sakit dipenuhi asap tebal. Akibatnya, banyak pasien kesulitan bernapas.

“Semua pintu rumah sakit dan jendela terkunci,” kata seorang warga yang tak mau menyebut identitasnya. Padahal dia meng-aku hendak memberi pertolong-an. “Karena tidak bisa masuk, saya tidak bisa membawa ke luar pasien.”

Untuk memadamkan api yang mengepung gedung rumah sa-kit dan mengevakuasi korban, se banyak 24 mobil pemadam ke bakaran dikerahkan. Namun, api yang membesar dan tebal-nya asap membuat petugas pe-madam kebakaran mengalami kesulitan.

Dengan menggunakan tali dan tangga, mereka pun masuk melalui jendela yang dipecah-kan dulu. “RS tampaknya ti dak memiliki peralatan pema dam kebakaran memadai,” kata Biswas.

“Karena tidak ada tangga, pe tugas pemadam kebakaran men dapat kesulitan masuk ke rumah sakit... sehingga operasi

Pihak pemadam kebakaran Bengal Barat, India, membantah terlambat memadamkan api yang melalap rumah sakit.

EVAKUASI PASIEN: Petugas pemadam kebakaran mengevakuasi seorang pasien dari Rumah Sakit AMRI yang terbakar di Dhakuria, timur Kota Kolkata, India, kemarin.

PEMERINTAH Jepang menya-takan akan menambah sanksi bagi Iran, kemarin. Dengan begitu, sanksi ‘Negeri Sakura’ itu memperberat sanksi yang sebelumnya dilakukan Uni Ero-pa, Amerika Serikat (AS), dan Australia kepada Iran.

Sanksi-sanksi tersebut didasa-ri laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa program nuklir Iran sudah me-masuki tahap pengembangan senjata.

Menteri Perekonomian, Per-dagangan, dan Industri Jepang Yukio Edano mengatakan nega-ranya menetapkan 100 perusa-haan milik warga negara Iran masuk daftar aset dibekukan.

Dengan demikian, tercatat sekitar 300 perusahaan dan in-dividu Iran yang mendapatkan sanksi dari negara-negara dunia. Selain itu, jumlah bank Iran yang diboikot negara asing juga meningkat dari 17 bank menjadi 20 bank.

Saat ini, Jepang merupakan pengimpor minyak mentah Iran terbesar ketiga setelah China dan India. Namun, dalam penamba-han sanksi, kemarin, pemerintah Jepang belum mengambil lang-kah memperluas sanksi terkait dengan sektor energi Iran.

Sebelum penambahan sanksi yang diumumkan kemarin, Jepang telah memberikan sanksi kepada Iran sejak September lalu. Sanksi tersebut berupa penghentian semua investasi terkait dengan energi di Iran. Saat itu, kabinet Jepang telah mengingatkan perusahaan-per-usahaan Jepang yang masih mengikat kontrak dengan Iran.

Pada awal bulan ini, Menteri

Luar Negeri Jepang Koichiro Gemba menegaskan sanksi baru dari Jepang akan siap diberi-kan karena Iran dinilai gagal menjamin keamanan kantor kedutaan besar negara asing di wilayahnya. Hal itu terkait den-gan insiden penyerangan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Ing-gris di Teheran, Iran.

Para pemimpin negara Uni Eropa (UE) akan menetapkan sanksi yang lebih luas bagi Iran dalam pertemuan di Brussels, Belgia, Jumat (9/12) waktu se-tempat. Namun, belum ada pernyataan eksplisit bahwa penambahan sanksi itu beru-pa embargo minyak mentah dari Iran yang dikenal sebagai pengekspor minyak terbesar kedua di dunia.

Di sisi lain, Presiden AS Barack Obama menegaskan negaranya akan mengerahkan segala pi-lihan dan bekerja sama de ngan negara sekutunya untuk mence-gah Iran mengembangkan sen-jata nuklir. “Tidak ada pilihan yang keluar dari meja. Artinya saya akan mempertimbangkan semua rencana,” ujar Obama di Washington, AS, kemarin. (Rtr/DK/I-3)

Jepang Siap Bekukan

Aset Iran

Yukio EdanoMenteri Perekonomian,Perdagangan dan Industri Jepang

AP

penyelamatan sempat terlam-bat dan asap telanjur semakin menebal,” kata Firhad Hakim, Menteri Pembangunan Kota Negara Bagian Bengal Barat.

Terkait dengan kepastian jumlah korban yang mening-gal, pejabat setempat belum bisa menjelaskan. “Saya belum

mendapat jumlah pasti korban meninggal, tetapi jumlah kor-ban meninggal cukup banyak,” kata Mamata Banerjee, Menteri Kepala Bengal Barat.

Dengan banyaknya jumlah korban yang meninggal, Baner-jee menyebut tragedi Jumat pagi sebagai ‘kejahatan yang tidak

termaafkan’. Dia berjanji akan menghukum seberat-beratnya orang-orang yang bertanggung jawab atas kejadian kebakaran tersebut. “Izin Rumah Sakit AMRI akan dicabut,” jelasnya. (AP/Reuters/I-3)

[email protected]

REUTERS/RUPAK DE CHOWDHURI

Rumah Sakit Terbakar, 73 Tewas