S1_pbi_Bab 2.pdf

14
  19  Pengantar Bab ini berisi tentang konsep pencegahan pencemaran dengan “produksi bersih”. Dimana termasuk juga konsep penerapannya dan aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam penerapan produksi bersih. Akan dibahas pula keuntungan, tantangan, peluang, dan permasalahan dengan penerapan produksi bersih, disertai pula contoh penerapan produksi bersih dalam industri. Kemampuan akhir yang diharapkan adalah dapat menjelaskan dan mampu mengidentifikasi elemen utama dalam produksi bersih. 2.1 LATAR BELAK ANG Perkembangan pembangunan disamping meningkatkan kesejahteraan manusia juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Industrialisasi dan urbanisasi yang cepat d i banyak negara juga telah mengakibatkan pencemar an yang serius. Untuk mengatasi pencemaran yang dihasilkan, saat ini industri telah menitik beratkan pada pengolahan limbah sebagai pengelolaan lingkungan pada proses tahap akhir (end-of-pipe). Namun metoda pengolahan tahap akhir ini sangatlah mahal. Oleh karena itu timbul pemikiran perlunya konsep pencegahan pencemaran, yang akhirnya  menuju kepada “Produksi Bersih”. Produksi bersih adalah alternatif untuk strategi manajeme n lingkungan 2.2 DAYA DUKUNG LINGKUNGAN Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung kehidupan manusia dan  mahluk hidup lainnya. Terpeliharanya ekosistim yang baik dan sehat merupakan tanggung jawab yang menuntut peran serta setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan menjadi jaminan bagi kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang. Pada awalnya strategi pengelolaan lingkungan didasarkan pada pendekatan kapasitas daya dukung (carrying capacity approach).  Akibat terbatasnya daya dukung lingkungan alamiah untuk menetralisir pencemaran yang semakin meningkat, maka upaya mengatasi masalah pencemaran berkembang ke arah pendekatan mengolah limbah yang terbentuk (end-of-pi pe treatment). KONSEP UMUM PRODUKSI BERSIH BAB 2

Transcript of S1_pbi_Bab 2.pdf

  • 19

    Pengantar Bab ini berisi tentang konsep pencegahan pencemaran dengan produksi bersih. Dimana termasuk juga konsep penerapannya dan aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam penerapan produksi bersih. Akan dibahas pula keuntungan, tantangan, peluang, dan permasalahan dengan penerapan produksi bersih, disertai pula contoh penerapan produksi bersih dalam industri. Kemampuan akhir yang diharapkan adalah dapat menjelaskan dan mampu mengidentifikasi elemen utama dalam produksi bersih.

    2.1 LATAR BELAKANG Perkembangan pembangunan disamping meningkatkan kesejahteraan manusia juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Industrialisasi dan urbanisasi yang cepat di banyak negara juga telah mengakibatkan pencemaran yang serius. Untuk mengatasi pencemaran yang dihasilkan, saat ini industri telah menitik beratkan pada pengolahan limbah sebagai pengelolaan lingkungan pada proses tahap akhir (end-of-pipe). Namun metoda pengolahan tahap akhir ini sangatlah mahal. Oleh karena itu timbul pemikiran perlunya konsep pencegahan pencemaran, yang akhirnya menuju kepada Produksi Bersih. Produksi bersih adalah alternatif untuk strategi manajemen lingkungan

    2.2 DAYA DUKUNG LINGKUNGAN Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Terpeliharanya ekosistim yang baik dan sehat merupakan tanggung jawab yang menuntut peran serta setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Oleh karena itu, pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan menjadi jaminan bagi kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang.

    Pada awalnya strategi pengelolaan lingkungan didasarkan pada pendekatan kapasitas daya dukung (carrying capacity approach). Akibat terbatasnya daya dukung lingkungan alamiah untuk menetralisir pencemaran yang semakin meningkat, maka upaya mengatasi masalah pencemaran berkembang ke arah pendekatan mengolah limbah yang terbentuk (end-of-pipe treatment).

    KONSEP UMUM PRODUKSI BERSIH

    BAB

    2

  • 20

    2.3 METODE THE END-OF-PIPE TREATMENT Metode ini menitik beratkan pada pengolahan dan pembuangan limbah untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan. Namun pada kenyataannya upaya mengolah limbah tersebut tidak memecahkan permasalahan yang ada. Pencemaran dan kerusakan lingkungan tetap terjadi dan cenderung terus berlanjut, karena dalam prakteknya pendekatan melalui pengolahan limbah menghadapi berbagai kendala. Masalah utama yang dihadapi adalah masih rendahnya penegakan hukum dan peraturan, masih lemahnya perangkat peraturan yang tersedia, serta masih rendahnya tingkat kesadaran.

    Kendala lain yang dihadapi oleh pendekatan pengolahan limbah atau End of Pipe Treatment adalah :

    1. Pendekatan ini sifatnya reaktif yaitu bereaksi setelah limbah terbentuk.

    2. Tidak efektif dalam memecahkan masalah pencemaran lingkungan karena pada kenyataannya seringkali mengolah limbah hanyalah mengubah bentuk limbah dan memindahkannya dari satu media ke media lain. Limbah tetap terbentuk, hanya saja penerimanya yang berubah dan seringkali tidak aman untuk dibuang ke lingkungan, karena tetap akan mencemari dan merupakan ancaman lebih lanjut bagi lingkungan dan manusia.

    3. Biaya investasi dan operasi pengolahan dan pembuangan limbah termasuk mahal, yang dapat mengakibatkan biaya proses produksi meningkat sehingga berakibat juga terhadap harga jual produk. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa pengusaha berupaya untuk tidak memasang alat pengolah limbah dan atau mengoperasikan sekedarnya saja.

    4. Memberi peluang untuk pengembangan teknologi rekayasa teknis pengolahan limbah sehingga upaya untuk mengurangi limbah sejak awal, pada sumbernya, cenderung kurang diperhatikan.

    5. Peraturan perundang-undangan yang menetapkan persyaratan limbah yang boleh dibuang setelah dilakukan pengolahan pada umumnya cenderung untuk dilanggar terutama jika pengawasan dan penegakan hukum lingkungan tidak dijalankan dengan benar.

    2.4 DEFINISI PRODUKSI BERSIH Produksi Bersih merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan pendekatan secara konseptual dan operasional terhadap proses produksi dan jasa, dimana dampaknya dari keseluruhan daur hidup produk terhadap lingkungan dan manusia diupayakan sekecil mungkin.

    Strategi Produksi Bersih mempunyai arti yang sangat luas karena didalamnya termasuk upaya pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan melalui pilihan jenis proses, yang akrab lingkungan, minimisasi limbah, analisis daur hidup dan teknologi bersih.

  • 21

    Pencegahan terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan adalah strategi yang perlu diprioritaskan dalam upaya mewujudkan industri dan jasa yang berwawasan lingkungan, namun bukanlah merupakan satu-satunya strategi yang harus diterapkan. Strategi lain seperti program daur ulang, pengolahan dan pembuangan limbah tetap diperlukan sehingga dapat saling melengkapi satu dengan lainnya. Menurut Undang-undang Republik Indonesia, No. 23 tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi-definisi berikut ini perlu diketahui sebelum melangkah kepada definisi Produksi Bersih.

    Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk didalamnyamanusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain.

    Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.

    Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan Baling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas dan produktivitas lingkungan hidup.

    Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung kehidupan manusia serta mahluk hidup lain.

    Sumber daya adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam, baik hayati maupun non hayati dan sumber daya buatan.

    Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar mahluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan /atau unsur pencemar yang ditenggarai keberadaanya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

    Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia, sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.

    Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.

  • 22

    Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.

    Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.

    Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) mendefinisikan Produksi Bersih sebagai:

    Suatu strategi pengelolaan lingkungan yang preventive dan diterapkan secara terus menerus pada proses produksi, serta daur hidup produk dan jasa untuk meningkatkan eko-efisiensi dengan tujuan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan.

    Latihan: Carilah defenisi produksi bersih lainnya, dapat menggunakan referensi diluar buku teks.

    2.5 KONSEP PENERAPAN PRODUKSI BERSIH Konsep Produksi Bersih memiliki 4 (empat) prinsip dasar, yaitu:

    1. Prinsip kehati-hatian (precautionary) tanggung jawab yang utuh dari produsen agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan sekecil apapun.

    2. Prinsip pencegahan (preventive) penting untuk memahami siklus hidup produk (product life cycle) dari pemilihan bagan baku hingga terbentuknya limbah.

    3. Prinsip demokrasi komitmen dan keterlibatan semua pihak dalam rantai produksi dan konsumsi.

    4. Prinsip holistic pentingnya keterpaduan dalam pemanfaatan sumber daya lingkungan dan konsumsi sebagai satu daur yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

    Strategi yang digunakan dalam penerapan Produksi Bersih adalah:

    1. Pencegahan terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan

    2. Program daur ulang,

    3. Pengolahan dan pembuangan limbah tetap diperlukan sehingga dapat saling melengkapi satu dengan lainnya.

    Konsep pencegahan pencemaran dengan penerapan Produksi Bersih dapat diperinci urutan penerapannya atau hirarki pelaksanaan Produksi Bersih seperti di bawah ini:

  • 23

    Gambar 2.1. Konsep Penerapan Produksi Bersih

    Strategi untuk menghilangkan limbah atau mengurangi limbah sebelum terjadi (preventive strategy), lebih disukai daripada strategi yang berurusan dengan pengolahan limbah atau pembuangan limbah yang telah ditimbulkan (treatment strategy). Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan strategi berikut ini:

    1. Eliminasi

    Strategi ini dimasukkan sebagai metode pengurangan limbah secara total. Bila perlu tidak mengeluarkan limbah sama sekali (zero discharge). Didalam konsep penerapan Produksi Bersih hal ini dimasukkan sebagai metode pencegahan pencemaran.

    2. Minimisasi Limbah (mengurangi sumber limbah) Strategi pengurangan limbah yang terbaik adalah strategi yang menjaga agar limbah tidak terbentuk pada tahap awal. Pencegahan limbah mungkin memerlukan beberapa perubahan penting terhadap proses.

    3. Daur Ulang Jika timbulnya limbah tidak dapat dihindarkan dalam suatu proses, maka strategi-strategi untuk meminimkan limbah tersebut sampai batas tertinggi yang mungkin dilakukan harus dicari, seperti misalnya daur ulang (recycle) dan/atau penggunaan kembali (re-use). Jika limbah tidak dapat dicegah, pengolahan limbah dapat dilakukan.

    4. Pengendalian Pencemaran Strategi yang terpaksa dilakukan mengingat pada proses perancangan produksi perusahaan belum mengantisipasi adanya teknologi baru yang sudah bebas terjadinya limbah.

    TOTAL QUALITY ENVIRONMENTAL MANAGEMENT

    ..................................................................................................... Pencegahan Pencemaran (Pollution Prevention)

    ..................................................................................................... Minimisasi Limbah (Waste Minimisation)

    ..................................................................................................... Daur.Ulang (Recycling)

    ..................................................................................................... Pengendalian Pencemaran (Pollution Control)

    ..................................................................................................... Pengolahan dan Pembuangan (Treatment and Disposal)

    ..................................................................................................... Remediasi (Remediation)

    .....................................................................................................

    KONSEP PENERAPAN PRODUKSI BERSIH Sumber : Bratasida. L., Konsep penerapan Produksi Bersih, Konferensi Meja Bundar - II, Jakarta - ! 997.

    C L E A N E R

    P R OD U C T I O N

  • 24

    5. Pengolahan dan Pembuangan Strategi terakhir yang perlu dipertimbangkan adalah metoda-metoda pembuangan altematif. Pembuangan limbah yang tepat merupakan suatu komponen penting dari keseluruhan program manajemen lingkungan; tetapi, ini adalah teknik yang paling tidak efektif.

    6. Remediasi Strategi penggunaan kembali bahan-bahan yang terbuang bersama limbah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar peracunan dan kuantitas limbah yang ada.

    Esensi dasar dari produksi bersih adalah:

    1) Pencegahan, pengurangan dan penghilangan limbah dari sumbernya.

    2) Perubahan mendasar pada sikap manajemen dan diperlukan komitmen.

    3) Pencegahan polusi harus dilaksanakan sedini mungkin, pada setiap tahapan kegiatan yaitu pada pembuatan peraturan., kebijakan, implementasi proyek, proses produksi dan desain produk.

    4) Program harus dilaksanakan secara kontinyu dan selaras dengan perkembangan sains dan teknologi

    5) Penerapan strategi yang komprehensif dan terpadu, agar produk dapat bersaing di pasar lokal maupun internasional.

    6) Produksi bersih hendaknya melibatkan pertimbangan daur hidup suatu produk.

    7) Program multi media dan multi desain.

    Diterapkan di seluruh sektor: industri, pemerintah, pertanian, energi, transportasi, para konsumen.

    Gambar 2.2 Daur Hidup Produk dan Dampak Lingkungan

    Pada dasarnya, fokus dari teknik Produksi Bersih adalah tentang bagaimana mengurangi limbah dari sumbernya. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan teknik pengurangan limbah ini adalah:

  • 25

    a. Manajemen inventaris

    Pengendalian inventaris

    Pengendalian bahan

    b. Modifikasi proses produksi

    Prosedur operasi dan pemeliharaan

    Perubahan bahan

    Modifikasi peralatan proses

    c. Pengurangan volume

    Pemilahan sumber

    Pengentalan

    d. Recovery

    Recovery on site (di lokasi)

    Recovery off site (diluar lokasi)

    2.6 ASPEK-ASPEK DALAM PELAKSANAAN PRODUKSI BERSIH Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya pelaksanaan Produksi Bersih adalah:

    1. Proses Mencakup upaya konservasi bahan baku dan energi, menghindari pemakaian bahan berbahaya dan beracun, mengurangi jumlah dan toksisitas semua limbah dan emisi yang dikeluarkan sebelum meninggalkan proses.

    2. Produk Menitik beratkan pada upaya pengurangan dampak pada keseluruhan daur hidup produk, mulai dari ekstraksi bahan baku sampai pembuangan akhir setelah produk tidak digunakan.

    3. Jasa Menitik beratkan pada upaya penggunaan proses 3R (Reduce, Re-use dan Recycle) diseluruh kegiatannya, mulai dari penggunaan bahan baku sampai ke pembuangan akhir.

    Penerapan produksi bersih dalam proses produksi dapat dilakukan dengan mengintegrasikan aspek-aspek tersebut di atas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

  • 26

    Gambar 2.3 Integrasi Manajemen Lingkungan Dalam Proses Produksi 2.7 PENGARUH ASPEK LINGKUNGAN DALAM PASARAN GLOBAL, REGIONAL

    DAN NASIONAL Saat ini terdapat dua mekanisme yang mendorong terjadinya pendekatan baru dalam hal perdagangan global, yaitu: Pertama, adanya kekuatan konsumen yang makin meningkat dan makin besarnya rasa solidaritas lingkungan (ecolabel atau green label) Kedua, dalam waktu sekitar lima belas tahun (awal tahun tujuh puluhan sampai pertengahan delapan puluhan), industri menghadapi penegakan hukum yang konsisten disertai baku mutu yang makin ketat. Dari sisi perdagangan, adanya pengaturan perdagangan dunia adalah meminimalkan hambatan perdagangan dan menciptakan pasar terbuka serta kecenderungan mengaitkan aspek lingkungan hidup yang terus meningkat (Standardisasi ISO 9000 maupun ISO 14000). Perlunya Mengintegrasikan Produksi Bersih dengan Strategi Pemasaran Produk dan Manfaat yang akan Diperoleh Bahwa sikap Indonesia mengenai perlunya integrasi Produksi Bersih dengan strategi pemasaran produk dalam menanggapi isu lingkungan sudah jelas. Hal tersebut sudah menjadi komitmen pemerintah. Dalam konteks perdagangan dan industri di Indonesia, pemerintah juga telah memperkenalkan Produksi Bersih (cleaner production) sejak tahun 1993 melalui program - program yang

  • 27

    dikembangkan oleh BAPEDAL untuk menarik minat masyarakat (Community Awareness ) dalam menerapkan Produksi Bersih. Selanjutnya program-program Produksi Bersih dilaksanakan sejalan dengan program-program lain yang dapat mendorong penerapan Produksi Bersih seperti label lingkungan (environmental labelling) dan Sistem Manajemen Lingkungan (environmental management system) melalui kerjasama dengan instansi terkait misalnya Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

    Dengan adanya integrasi Produksi Bersih dengan strategi pemasaran produk maka banyak manfaat yang dapat diperoleh bagi semua pihak (win-win situation). Misalnya, bagi usaha ekspor, upaya mengintegrasikan penerapan Produksi Bersih dengan strategi pemasaran akan membuat produk dan atau jasa-nya telah memenuhi persyaratan tertentu sehingga dapat dikatakan sebagai produk / jasa yang akrab dengan lingkungan. Dengan demikian produk-nya dapat diterima oleh konsumen internasional. 2.8 PELUANG DAN TANTANGAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH Peluang penerapan Produksi Bersih adalah:

    1. Memberi keuntungan ekonomi, sebab didalam Produksi Bersih terdapat strategi pencegahan pencemaran pada sumbernya (source reduction dan inprocess recycling) yaitu pencegahan terbentuknya limbah secara dini dengan demikian dapat mengurangi biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk pengolahan dan pembuangan limbah atau upaya perbaikan lingkungan.

    2. Mencegah terjadinya pencemaran dan perusakan lingkungan.

    3. Memelihara dan memperkuat pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang melalui konservasi sumber daya, bahan baku dan energi.

    4. Mendorong pengembangan teknologi baru yang lebih efisien dan akrab lingkungan

    5. Mendukung prinsip `environmental equity' dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

    6. Mencegah atau memperlambat terjadinya proses degradasi lingkungan dan pemanfaatan sumberdaya alam.

    7. Memelihara ekosistem lingkungan.

    8. Memperkuat daya saing produk dipasar intemasional.

    Tantangan Penerapan Produksi Bersih, antara lain

    1. Tercapainya efisiensi produksi yang optimal

    2. Diperolehnya penghargaan masyarakat terhadap sistim produksi yang akrab lingkungan

    3. Mendapatkan insentif

  • 28

    2.9 KENDALA PENERAPAN PRODUKSI BERSIH Kendala-kendala yang dapat timbul dalam penerapan Produksi Bersih adalah:

    Kendala Ekonomi

    Hambatan ekonomi akan timbul bila kalangan usaha merasa tidak akan mendapat keuntungan dalam penerapan Produksi Bersih. Sekecil apapun penerapan Produksi Bersih, bila tidak menguntungkan bagi perusahaan maka akan sulit bagi manajemen untuk membuat keputusan tentang penerapan Produksi Bersih. Contoh hambatan adalah sebagai berikut:

    Keperluan biaya tambahan peralatan

    Tingginya modal/investasi dibanding kontrol pencemaran secara konvensional sekaligus penerapan Produksi Bersih

    Penghematan proses Produksi Bersih yang belum nyata realisasinya

    Kendala Teknologi

    Kurangnya informasi Produksi Bersih

    Sistem yang baru ada kemungkinan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau malah menyebabkan gangguan

    Fasilitas produksi ada keTungkinan sudah penuh tidak ada tempat lagi untuk tambahan peralatan.

    Kendala Sumber Daya Manusia

    Kurangnya komitmen manajemen puncak

    Adanya keengganan untuk berubah baik secara individu maupun organisasi

    Lemahnya komunikasi intern

    Pelaksanaan organisasi yang kaku

    Birokrasi, terutama dalam pengumpulan data.

    Kurangnya dokumentasi dan penyebaran informasi.

    Kurangnya pelatihan kepada sumberdaya manusia mengenai Produksi Bersih.

    2.10 MANFAAT DAN KEUNTUNGAN PENERAPAN PRODUKSI BERSIH Manfaat penerapan Produksi Bersih, antara lain:

    1. Lebih efektif dan efisien dalam penggunaan sumberdaya alam.

    2. Mengurangi biaya-biaya yang berkenaan dengan lingkungan

    3. Mengurangi atau mencegah terbentuknya pencemar

    4. Mencegah berpindahnya pencemar dari satu media ke media lain

    5. Mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan

  • 29

    6. Memberikan peluang untuk mencapai sistem manajemen lingkungan pada ISO 14000

    7. Memberikan keunggulan daya saing dipasar domestik dan internasional

    Keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan diterapkannya produksi bersih, yaitu:

    1. Mengurangi atau mencegah terbentuknya pencemar.

    2. Mencegah berpindahnya pencemar dari suatu mediake media lain.

    3. Mengurangi resiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

    4. Memberikan peluang untuk mencapai sistem manajemen lingkungan seperti pada ISO 14000

    5. Mengurangi biaya-biaya pentaatan hukum.

    6. Menghindari biaya-biaya lingkungan.

    7. Memberikan keunggulan daya saing di pasar domestik dan internasional.

    2.11 Implementasi Produksi Bersih di Bidang Industri Berikut ini bebrapa contoh perusahaan yang telah melakukan penerapan produksi bersih.

    A. Perbaikan Melalui Perubahan Proses Pada Fasilitas di Pabrik Otomotif PT. X Jakarta

    Sejarah singkat perusahaan

    PT. X Jakarta berdiri pada tahun 1990, kemudian diambil alih kepemilikan oleh PT. Astra International. Perusahaan ini memproduksi mobil, khususnya minibus dengan kapasitas produksi pada tahuhn 1996 sebesar 30.000 unit.

    Pelaksanaan Produksi Bersih

    Pada awalnya, proses yang digunakan oleh proses produksi yang digunakan adalah wet sanding. Pada pelaksanaannya proses wet sanding menghasilkan limbah cair sebesar 68,9 l/unit. Dengan diterapkannya produksi bersih yang diimplementasikan dengan perubahan proses produksi, yaitu slight sanding, maka limbah cair yang dihasilkan menjadi 12,2 l/unit.

    Berdasarkan uraian singkat di atas dapat diketahui bahwa dengan perubahan proses produksi, limbah cair yang dihasilkan menjadi menurun. Hal ini sesuai dengan konsep produksi bersih, yaitu mengurangi limbah langsung dari sumbernya. Untuk lebih memahami kedua proses produksi di atas, dapat dilihat pada diagram alir berikut.

  • 30

    Gambar 2.6 Proses wet sanding dan slight sanding

    Keuntungan yang diperoleh perusahaan dari penerapan produksi bersih, dalam hal ini perubahan pada proses produksi adalh keuntungan dari segi ekonomis dan keuntungan dari segi lingkungan.

    Adapun keuntungan dari segi ekonomis adalah:

    a) Pengehmatan konsumsi air demineralisasi dari 68,9 l/unit menjadi 12,2 l/unit (penghematan sebesar Rp. 8.419.950 / tahun).

    b) Penghematan pemakaian amplas dari 1 lembar per unit menjadi 0,16 lembar per unti (penghematan sebesar Rp. 21.546.000 / tahun).

    c) Penggunaan degreaser (160 l/hari) tidak digunakan lagi dan diganti dengan proses pemyemprotan udara (penghematan Rp. 80.640.000 / tahun).

    d) Pengematan ruang kerja sebesar 465 m2, di mana proses wet sanding memerlukan area seluas 510 m2, sedangkan proses slight sanding memerlukan area sebesar 45 m2. Hal ini berarti terjadi penghematan sebesar Rp. 50.533.875 / tahun.

    Gambar 2.4 Proses wet sanding Gambar 2.5 Proses slight sanding

  • 31

    e) Penghematan waktu untukperbaikan dari 26,7 menit menjadi 8 menit.

    f) Penurunan jumlah cacat per unit dari 58,5 menjadi 8.

    Sedangkan keuntungan yang didapatkan perusahaan dari segi lingkungan adalah:

    a) Mengurangi dampak lingkungan dari pemakaian sanding.

    b) Mengurangi dampak lingkungan dari pemakaian degreaser.

    c) Mengurangi resiko terhadap kesehatan karyawan dengan adanya proses baru debu dapat dikurangi.

    d) Baku mutu limbah cair mengenai debit limbah dapat dipenuhi, bahkan dapat direduksi lebih dari 50%.

    B. Modifikasi Produksi dan Proses Pada Pabrik Kendaraan Bermotor PT. DENSO - Bekasi

    Sejarah singkat perusahaan

    PT. DENSO Bekasi merupakan perusahaan asing dari Jepang yang bekerjasama dengan pihak Indonesia. PT. DENSO memproduksi alat-alat kendaraan bermotor antara lain car dan bus air, conditioner, busi, filter, alternator, starter.

    PT. DENSO menerapkan sistem produksi bersih dengan memodifikasi dalam hal produk yang dihasilkan dan modifikasi proses. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.7.

    Keuntungan terpenting yang diperoleh PT. DENSO dengan diterapkannya program ini adalah perlindungan terhadap lapisan ozon serta keuntungan tambahan, yaitu penghematan biaya produksi.

    Tabel 2.1 Penghematan Biaya PT. DENSO

    Program Lama Program Baru

    Pelumasan 861.660 Pelumasan 2.332.725

    TCE 7.200.000 Air panas 660.000

    T O T A L 8.061.660 T O T A L 2.992.725

    Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan diterapkannya produksi bersih, perusahaan melakukan penghematan sebesar Rp. 5.068.935 / bulan.

  • 32

    Gambar 2.7 Modifikasi proses pada PT. DENSO

    Kesimpulan Salah satu metode untuk mengurangi pencemaran adalah dengan Produksi Bersih, definisi Produksi Bersih adalah Suatu strategi pengelolaan lingkungan yang preventive dan diterapkan secara terus menerus pada proses produksi, serta daur hidup produk dan jasa untuk meningkatkan eko efisiensi dengan tujuan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan.

    Prinsip dasar Produksi Bersih adalah prinsip kehati-hatian (precautionary), prinsip pencegahan (preventive), prinsip demokrasi, dan prinsip holistic. Dimana esensi dasarnya adalah bagaimana mengurangi limbah dari sumbernya dengan menerapkan berbagai strategi sehingga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi lingkungan dan pengurangan biaya produksi bagi perusahaan yang menerapkannya.

    Diperlukan integrasi antara produksi bersih dengan Strategi Pemasaran Produk dan Manfaat yang akan diperoleh sehingga dapat meningkatkan daya saing produk lokal di perdagangan dunia.

    Latihan 1. Carilah industri disekitarmu yang telah menerapkan modifikasi proses untuk

    melaksanakan produksi bersih, buatlah deskripsinya disertai keuntungan dan kerugian yang didapatkan.

    Bibliografi Johansson, Allan. (1992). Clean technology. Lewis. Boca Raton.

    Nemerow, N. L. (1995). Zero Pollution for Industry, waste minimization through industrial complexes. John Wiley & Sons. New York & Singapore

    Randall, Paul M. (ed). (2001). Engineers guide to cleaner production technologies. Technomic. Basel.