RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

18
 SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM PROSEDUR FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan keterampilan dalam melaksanakan fisioterapi dada dan batuk efektif.  2. TUJUAN KHUSUS Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat: a. Melaksanakan clapping dengan tepat  b. Melaksanakan vibrasi dengan tepat c. Melaksanakan postural drainage dengan tepat d. Melaksanakan latihan batuk efektif dengan tepat II. KONSEP TEORI a. PENGERTIAN Kombinasi beberapa tindakan terapi pernafasan yang terdiri dari clapping , vibrasi, dan  postural drainage. Jenis-jenis: 1. Perkusi dan vibrasi adalah teknik yang dilakukan secara manual untuk melepaskan lendir dan meningkatkan pengaliran mukus serta sekret dari paru-paru pada klien dengan masalah-masalah  paru-paru terten tu. 1.1 Perkusi yaitu pergerakan yang ditimbulkan melalui ketukan pada dinding dada dalam irama yang teratur dengan menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti mangkuk. Pergelangan tangan dalam posisi fleksi dan ekstensi selama pengetukan. 1.2 Vibrasi adalah teknik kompresi manual dan getaran pada dinding dada selama fase ekspirasi. 2.  Postural Drainage adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi pulmonar  pada area tertentu da ri lobus paru de ngan penga ruh gravitasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 10  posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirka n bagian khusus dari pohon trakeobronkial-  bidang paru atas, tengah, atau bawah-ke dalam trakea. Batuk atau penghisapan kemudian dapat membuang sekret dari trakea. Spasme bronkus dapat dicetuskan pada beberapa klien yang menerima drainase  postural. Sp asme bronkus ini dise bab kan oleh imo bili sais i s ekre t ke dala m j alan napa s p usat yang besar, yang meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi risiko spasme bronkus,  pera wat dapa t memi nta dokt er untu k mul ai membe rik an tera pi bro nko dila tor pad a klien selama 20 menit sebelum dranase postural. Klien pada pengobatan antihipertensi tidak mampu mentolerir perubahan postur yang diperlukan. Perawat harus memodifikasi prosedur untuk memenuhi toleransi klien dan tetap membersihkan jalan napasnya. Klien dan keluarga harus diajarkan cara posisi postur yang tepat di rumah. Beberapa postur perlu dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan individual. Sebagai contoh,  posi si miri ng `tr ende lend erg’ unt uk menga lir kan labu s bawa h lateral harus dilakukan dengan klien berbaring miring datar atau posisi miring semi Fowler's bila ia bernapas sangat pendek (dispnea). Gambar dan daftar berikut menunjukkan area bronkial dan posisi tubuh yang berhubungan untuk drainasenya. Posisi untuk Drainase Postural - Bronkus Apikal Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas Minta klien duduk di kursi, bersandar pada bantal (Gbr. 135 dan 136).

Transcript of RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

Page 1: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 1/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

PROSEDUR 

FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF

I.  TUJUAN PRAKTIKUM

1.  TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan

keterampilan dalam melaksanakan fisioterapi dada dan batuk efektif. 

2.  TUJUAN KHUSUSSetelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat:

a.  Melaksanakan clapping dengan tepat

 b.  Melaksanakan vibrasi dengan tepat

c.  Melaksanakan postural drainage dengan tepat

d.  Melaksanakan latihan batuk efektif dengan tepat

II.  KONSEP TEORIa.  PENGERTIAN

Kombinasi beberapa tindakan terapi pernafasan yang terdiri dari clapping , vibrasi, dan  postural drainage.

Jenis-jenis:

1.  Perkusi dan vibrasi adalah teknik yang dilakukan secara manual untuk melepaskan lendir danmeningkatkan pengaliran mukus serta sekret dari paru-paru pada klien dengan masalah-masalah

 paru-paru tertentu.

1.1 Perkusi yaitu pergerakan yang ditimbulkan melalui ketukan pada dinding dada dalam irama

yang teratur dengan menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti mangkuk.Pergelangan tangan dalam posisi fleksi dan ekstensi selama pengetukan.

1.2 Vibrasi adalah teknik kompresi manual dan getaran pada dinding dada selama fase ekspirasi.

2.   Postural Drainage adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi pulmonar 

 pada area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi.

Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan bagian khusus dari pohon trakeobronkial- bidang paru atas, tengah, atau bawah-ke dalam trakea. Batuk atau penghisapan kemudian dapat

membuang sekret dari trakea.Spasme bronkus dapat dicetuskan pada beberapa klien yang menerima drainase

 postural. Spasme bronkus ini disebabkan oleh imobilisaisi sekret ke dalam jalan napas pusatyang besar, yang meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi risiko spasme bronkus,

 perawat dapat meminta dokter untuk mulai memberikan terapi bronkodilator pada klien

selama 20 menit sebelum dranase postural.

Klien pada pengobatan antihipertensi tidak mampu mentolerir perubahan postur 

yang diperlukan. Perawat harus memodifikasi prosedur untuk memenuhi toleransi klien dantetap membersihkan jalan napasnya.

Klien dan keluarga harus diajarkan cara posisi postur yang tepat di rumah.Beberapa postur perlu dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan individual. Sebagai contoh,

 posisi miring `trendelenderg’ untuk mengalirkan labus bawah lateral harus dilakukan

dengan klien berbaring miring datar atau posisi miring semi Fowler's bila ia bernapassangat pendek (dispnea). Gambar dan daftar berikut menunjukkan area bronkial dan posisi

tubuh yang berhubungan untuk drainasenya.

Posisi untuk Drainase Postural

-  Bronkus Apikal Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas

Minta klien duduk di kursi, bersandar pada bantal (Gbr. 135 dan 136).

Page 2: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 2/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

-  Bronkus Apikal Lobus Posterior Kanan dan Kiri Atas

Minta klien duduk di kursi, menyandar ke depan pada bantal atau meja (Gbr. 137 dan 138).

-  Bronkus Lobus Anterior Kanan dan Kiri Atas

Minta klien berbaring datar dengan bantal kecil di bawah lutut (Gbr. 139 dan 140).

-  Bronkus Lobus Lingual Kiri Atas

Minta klien berbaring miring ke kanan dengan lengan di atas kepala pada posisiTrandelenburg, dengan kaki tempat tidur ditinggikan 30 cm (12 inci). Letakkari bantal di

 belakang punggung, dan gulingkan klien seperempat putaran ke atas bantal (Gbr. 141 dan 142).

-  Bronkus Lobus Kanan Tengah

Minta klien berbaring miring ke kiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm (12 inci).Letakkan bantal di belakang punggung dan gulingkan klien seperempat putaran ke atas bantal

(Gbr. 143 dan 144).

Page 3: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 3/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

-  Bronkus Lobus Anterior Kanan dan Kiri Bawah

Minta klien berbaring terlentang dengan posisi Trandelenburg, kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci). Biarkan lutut menekuk di atas bantal

(Gbr. 145 dan 146).

-  Bronkus Lobus Lateral Kanan Bawah

Minta klien berbaring miring ke kiri pada posisi Trendelenburg dengan kaki tempattidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci) (Gbr 147 dan 148).

-  Bronkus Lobus Lateral Kiri Bawah

Minta klien berbaring miring ke kanan pada posisi trendelenburg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci) (Gbr. 149 dan 150).

-  Bronkus Lobus Superior Kanan dan Kiri Bawah

Minta klien berbaring tengkurap dengan bantal di bawah lambung (Gbr. 151 dan 152).

-  Bronkus Basalis Posterior Kanan dan Kiri

Minta klien berbaring tengkurap dalam posisi Trendelenberg dengan kaki tempat tidur 

ditinggikan 45 sampai 50 cm (18 sampai 20 inci) (Gbr. 153 dan 154).

Page 4: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 4/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

b.  TUJUAN

Tujuan prosedur ini adalah untuk melepaskan mukus atau lendir dari bronkiolus dan bronkus,

serta mengalirkan sekret.

c.  INDIKASI

Tindakan ini dilakukan pada klien dengan:

1)  gangguan paru-paru yang menunjukkan peningkatan produksi lendir (bronkiektasis,emfisema, fibrosis kistik, dan bronkitis kronis).

2)  Pasien dengan penurunan kemampuan batuk 3)  Pasien dengan atelektasis

d.  KONTRA INDIKASI

1)  Pasien dengan PTIK 

2)  Pasien dengan trauma medula spinalis3)  Pasien dengan fraktur costae4)  Pasien post op bedah thorak 

5)  Pasien dengan abses paru atau tumor 

6)  Pasien dengan pneumotoraks7)  Kondisi nyeri dada8)  Tuberkulosis

Page 5: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 5/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

PROSEDUR 

PERKUSI (CLAPPING ) DAN VIBRASI

 Nama : 

 NIM/Kelas :

 NO ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 1 2

1 Menyiapkan alat :

1.  Celemek/perlak 

2.  Bengkok 3.  Lysol

4.  Masker 5.  Handscoen

6.  Handuk/tissue7.  Sarung tangan

2 Persiapan perawat dan pasien :

1.  Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.

2.  Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan duduk tegak.

3 Persiapan lingkungan :

1.  Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, jaga privasi pasien

2.  Ciptakan lingkungan yang tenang

4 Prosedur

1.  Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan

2.  Menjelaskan prosedur perkusi dan vibrasi. Klien dianjurkanmelakukan pernapasan diafragmatik. Posisi klien sebaiknya posisidrainase.

3.  Melakukan perkusi pada dinding rongga dada selarna 1-2 menit

  Kosta paling bawah sampai ke bahu pada bagian belakang

  Kosta paling bawah sampai ke kosta atas pada bagian depan

  Jangan melakukan perkusi di atas tulang belakang, ginjal, hepar,

limpa, dan skapula atau sternum.

4.  Menganjurkan klien menarik napas dalam perlahan-lahan, lalu

lakukan vibrasi sambil klien mengeluarkan napas perlahan-lahan

dengan bibir dirapatkan.5.  Meletakkan 1 tangan pada area yang ingin divibrasi dan letakkan

tangan yang lain di atasnya.*)

6.  Menegangkan otot-otot tangan dan lengan sambil melakukan

tekanan sedang dan vibrasi tangan dan lengan.

7.  Mengangkat tekanan pada dada ketika klien menarik napas.

8.  Menganjurkan klien batuk dengan menggunakan otot abdominalis

setelah 3-4 vibrasi.

9.  Memberi klien istirahat beberapa menit

10. Mengauskultasi adanya perubahan pada bunyi napas.*)

11. Mengulangi perkusi dan vibrasi secara bergantian sesuai kondisiklien, biasanya 15-20 menit.

12.  Mendokumentasikan prosedur dan respons klien dalam catatan klien

5 Evaluasi :

Page 6: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 6/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

1.  Mukus menjadi encer 2.  Sekret dapat keluar 

3.  Klien merasa nyaman

TOTAL :

 Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 1002 x

Malang,

........./......../........

TTD

Page 7: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 7/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

POSTURAL DRAINAGE 

 Nama : 

 NIM/Kelas :

 NO ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 1 2

1 Menyiapkan alat :

1.  Bantal-dua atau tiga

2.  Papan pemiring atau pendongak (bila drainase dilakukan rumah)3.  Tisu wajah

4.  Segelas air 5.  Wadah (sputum pot) bertutup berisi desinfektan

6.  Sarung tangan

2 Persiapan perawat dan pasien :

1.  Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan.

2. Menyiapkan posisi pasien sesuai posisi drainase yang akan dilakukan (lihat gambar)

3 Persiapan lingkungan :

1.  Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, jaga privasi pasien

2.  Ciptakan lingkungan yang tenang

4 Pelaksanaan tindakan

1.  Cuci tangan dan mengenakan sarung tangan

2.  Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase berdasarkan

 pengkajian semua bidang paru, data klinis, dan gambaran foto dada.

3.  Baringkan klien dalam posisi untuk mendrainase area yang

tersumbat. (Area pertama yang dipilih dapat bervariasi dari satuklien ke klien lain.) Bantu klien memilih posisi sesuai kebutuhan.

Ajarkan klien memposisikan postur dan lengan dan posisi kaki yangtepat. Letakkan bantal untuk menyangga dan kenyamanan.*)

4.  Minta klien mempertahankan posisi selama 10 sampai 15 menit.

5.  Selama 10 sampai I5 menit drainase pada posisi ini, lakukan perkusidada, vibrasi, dan/ atau gerakan iga di atas area yang didrainase.

6.  Setelah drainase pada postur pertama, minta klien duduk dan batuk.Tampung sekresi yang dikeluarkan dalam wadah yang bersih. Bila

klien tidak dapat batuk, harus dilakukan penghisapan (saction )

7.  Minta klien istirahat sebentar bila perlu.

8.  Minta klien minum air hangat.

9.  Cuci tangan Anda.

8 Evaluasi :

1.  Mukus encer 

2.  Sekret dapat keluar 3.  Klien merasa nyaman

TOTAL :

 Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 1002 x

Malang,........./......../........

TTD

Page 8: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 8/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

LATIHAN NAFAS & BATUK EFEKTIF

 Nama : 

 NIM/Kelas :

 NO ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 1 2

1 Menyiapkan alat :

1.  Celemek/perlak 

2.  Bengkok 2.  Lysol

3.  Masker 4.  Handscoen

5.  Handuk/tissue

2 Persiapan perawat dan pasien :

1.  Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan2.  Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan berbaring atau posisi

semi fowler 

3 Persiapan lingkungan :

1.  Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, jaga privaci

2.  Ciptakan lingkungan yang tenang

4 Prosedur

Mencuci tangan

Mengenakan sarung tangan

5 Pernafasan diafragma

Memposisikan klien dengan 1 tangan di atas perut, tepat di bawah tulang

iga dan tangan di tengah dada.

Menganjurkan untuk menarik napas dalam dan lambat melalui hidung,sampai perut menonjol ke atas setinggi mungkin. Perut akan membesar 

selama inspirasi dan mengempes selama ekspirasi.

Mengeluarkan napas dengan bibir dirapatkan sambil menegangkan otot

 perut dengan kuat ke arah dalam. Rongga dada tidak bergerak, perhatianditujukan pada perut.

Mengulangi prosedur kira-kira 1 menit dan istirahat 2 menit, lakukan

selama 10 menit (4 kali sehari).

Melakukan pernapasan diafragma pada saat berbaring, talu saat duduk 

dan akhirnya saat berdiri dan berjalan. Koordinasikan pemapasandiafragma pada saat menaiki tangga atau melakukan aktivitas selama

masa ekspirasi yang panjang.

Mendokumentasikan prosedur dan respons klien dalam catatan klien.

6 . Pernapasan bibir dirapatkan

Klien menarik napas melalui hidung.

Mengeluarkan napas perlahan-lahan dengan bibir dirapatkan sambilmenegangkan otot-otot perut.

Hitung sampai angka 7 saat mengeluarkan napas panjang dengan bibir 

dirapatkan.

Melakukan prosedur ini pada saat duduk dan berjalan.

Page 9: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 9/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

Mendokumentasikan prosedur dan respons klien dalam catatan klien.

7 Latihan Batuk Efektif 

Atur posisi klien semi fowler / posisi duduk 

Pastikan klien mampu mempraktekkan nafas dalam

Pasang celemek / alas dada pada klien dan pasang perlak serta lasnyadipangkuan klien *)

Anjurkan klien memegang bengkok berisi lysol dengan kedua tangan

didepan dada (jika klien tidak bisa, perawat bisa memantu : perawatmengenakan scort, masker dan handschoen)

Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam 3 kali dan pada hitungan

ketiga, klien menyentakkan batuknya dengan bantuan otot perut kearah

 bengkok berisi Lysol

Kegiatan diatas bisa diulang sampai klien merasakan lega / nyaman,setiap pengulangan diberikan waktu istirahat kurang lebih 5 menit.

8 Evaluasi :

1.  Sekret dapat keluar 

2.  Klien merasa nyaman

TOTAL :

 Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 100

2 x

Malang,........./......../........

TTD

Page 10: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 10/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

PROSEDUR 

PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN

I.  TUJUAN PRAKTIKUM

1.  TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat melakukan

keterampilan dalam menggunakan alat bantu pernafasan.

2.  TUJUAN KHUSUS

Setelah mengikuti praktikum berikut diharapkan mahasiswa dapat memilih alat bantu

 pernafasan yang tepat bagi pasien 

II. KONSEP TEORI

1.  PENGERTIAN

Salah satu dari terapi pernafasan dalam mempertahankan oksigenasi jaringan yang

adekuat adalah terapi oksigen (O2). Terapi oksigen merupakan suatu upaya yang dilakukanoleh tenaga kesehatan termasuk keperawatan terhadap adanya gangguan pemenuhan

oksigen pada klien.

Indikasi Pemberian Oksigen

Indikasi utama pemberian oksigen adalah :

1.  Klien dengan kadar oksigen arteri rendah dari hasil analisa gas darah

2.  Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan

hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja

otot-otot tambahan pernafasan

3.  Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi

gangguan oksigen melalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat.Berdasarkan indikasi utama tersebut maka terapi pemberian oksigen dindikasikan

kepadklien dengan gejala :

1. Klien dengan keadaan tidak sadar,

2. Sianosis,

3. Hipovolemia,

4. Perdarahan,

5. Anemia berat,

6. Keracunan gas karbondioksida,

7. Asidosis,

8. Selama dan sesudah pembedahan

2.  TUJUAN

Secara klinis tujuan utama pemberian oksigen adalah :

1.  Untuk mengatasi keadaan Hipoksemia sesuai dengan hasil Analisa Gas Darah

2.  Untuk menurunkan kerja nafas dan menurunkan kerja miokard.

Keterangan:

VT : Volume Tidal

BB : Berat badan

RR : Respiratory Rate

 Nilai normal VT adalah 6-8 cc/ kgBB

RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

VT x BB x RR

1000

Page 11: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 11/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

3.  Nasal Kanul

 Nama :

 NIM/Kelas :

 No ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 1 2

1 Persiapan alat :

1.  Tabung oksigen

2.  Kanula nasal

3.  Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril

4.  Flow meter 5.  Tanda "dilarang merokok"

2 Persiapan lingkungan :

1.  Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)

2.  Ciptakan lingkungan yang tenang

3 Persiapan pasien :

1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)

2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler 

4 Prosedur :

1.  Mencuci tangan.*)

2.  Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.

3.  Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai

ketentuan

4.  Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab.

5.  Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.

6.  Memasang kanula pada hidung klien.

7.  Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)

 –   24% @ 1L/menit

 –   28% @ 2L/menit

 –   32% @ 3L/menit

 –   36% @ 4L/menit

 –   40% @ 5L/menit

8.  Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.

9.   Kewaspadaan

Observasi apakah:

a.  Kanula tersumbat atau terlipat

b.  Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air 

c.  Volume Oksigen mencukupi/tidak  

10. Mengkaji kondisi klien secara teratur *)

11. Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu

 pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, danrespons klien.

12. Meletakkan tanda "dilarang merokok" pada lokasi yang dapat

terlihat jelas.

13. Mencuci tangan

Page 12: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 12/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

5 Evaluasi :

1.  Pola nafas klien efektif 

2.  Pasien merasa nyaman

TOTAL :

 Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 100

2 x=

Malang,

....../......../.......

.

TTD

Page 13: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 13/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

2. SIMPLE MASK 

 Nama :

 NIM/Kelas :

 No ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 1 2

1 Persiapan alat :

1. Tabung oksigen

2. Simple mask 

3. Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril

4. Flow meter 

5. Tanda "dilarang merokok"

2 Persiapan lingkungan :

1. Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)

2. Ciptakan lingkungan yang tenang

3 Persiapan pasien :

1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)

2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler 

4 Prosedur :

1.  Mencuci tangan.*)

2. Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.

3.  Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai

ketentuan

4.  Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab.

5.  Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.

6.  Memasang kanula pada hidung klien.

7.  Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)

 –   40% @ 5L/menit

 –   45% - 50% @ 6L/menit

 –   55% - 60% @ 8L/menit8.  Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.

9.  Kewaspadaan

Observasi apakah:

a.  Tube tidak tersumbat atau terlipat

 b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C.

c.  Volume Oksigen mencukupi/tidak  

10.  Mengkaji kondisi klien secara teratur *)

11.  Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu

 pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan

respons klien.12.  Meletakkan tanda "dilarang merokok" pada lokasi yang

dapat terlihat jelas.

13.  Mencuci tangan

5 Evaluasi :

1. Pola nafas klien efektif 

2.  Pasien merasa nyaman

Page 14: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 14/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

TOTAL :

 Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 100

2 x

=

Malang,

....../......../.......

.

TTD

Page 15: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 15/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

3.  Partial Rebreather Mask 

 Nama :

 NIM/Kelas :

 No ASPEK YANG DINILAI NILAI

0 1 2

1 Persiapan alat :

1.  Tabung oksigen

2.  Partial Rebriting mask 

3.  Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril

4.  Flow meter 

5.  Tanda "dilarang merokok"

2 Persiapan lingkungan :

1.  Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)2.  Ciptakan lingkungan yang tenang

3 Persiapan pasien :

1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)

2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler 

4 Prosedur :

1.  Mencuci tangan.*)

2.  Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.

3.  Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai

ketentuan

4.  Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab.

5.  Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.

6.  Memasang kanula pada hidung klien.

7.  Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)

  70% - 90% @ 6 – 15L/menit

8.  Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.

9.  Kewaspadaan

Observasi apakah:

a. Tube tidak tersumbat atau terlipat

 b. Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C.

c. Volume Oksigen mencukupi/tidak  

10.  Mengkaji kondisi klien secara teratur *)11.  Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu

 pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan

respons klien.

12.  Meletakkan tanda "dilarang merokok" pada lokasi yang

dapat terlihat jelas.

13.  Mencuci tangan

5 Evaluasi :

1. Pola nafas klien efektif 2. Pasien merasa nyaman

TOTAL :

 Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 100

2 x

=

Malang,

....../......../.......

.

TTD

Page 16: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 16/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM 

4.  Nonrebreathing mask 

 Nama :

 NIM/Kelas :

 No ASPEK YANG DINILAI  NILAI0 1 2

1 Persiapan alat :

1.  Tabung oksigen

2.  NonRebrithing mask 

3.  Humidifier (tabung pelembab) berisi air steril

4.  Flow meter 

5.  Tanda "dilarang merokok"

2 Persiapan lingkungan :

1.  Gunakan sketsel saat melakukan prosedur, menjaga privasi*)

2.  Ciptakan lingkungan yang tenang

3 Persiapan pasien :1. Memberitahu dan menjelaskan tujuan tindakan *)

2. Menyiapkan posisi pasien dalam keadaan fowler/semi fowler 

4 Prosedur :

1. Mencuci tangan.*)

2.  Menjelaskan prosedur pada klien dan keluarga.

3.  Memastikan volume air steril dalam tabung pelembab sesuai

ketentuan

4.  Menghubungkan selang dari kanula nasal ke tabung pelembab.

5.  Memeriksa apakah oksigen keluar dari kanuIa.

6.  Memasang kanula pada hidung klien.7.  Menetapkan kadar oksigen sesuai program medik.*)

  60% - 90% @ 6 – 15L/menit

8.  Memfiksasi selang ke bantal /pakaian/pipi klien.

9.  Kewaspadaan

Observasi apakah:

a.  Tube tidak tersumbat atau terlipat

b.  Tabung pelembab/humidifier kurang cukup terisi air. C.

c.  Volume Oksigen mencukupi/tidak  

10.  Mengkaji kondisi klien secara teratur *)

11.  Mendokumentasikan prosedur dalam catatan klien: waktu

 pemberian, aliran kecepatan oksigen, rute pemberian, dan

respons klien.

12.  Meletakkan tanda "dilarang merokok" pada lokasi yang

dapat terlihat jelas.

13.  Mencuci tangan

5 Evaluasi :

1. Pola nafas klien efektif 

2.  Pasien merasa nyaman

TOTAL :

 Nilai = 1 x ..... + 2 x ..... x 100 = ........... x 1002 x

=

Malang,

....../......../.......

.

TTD

Page 17: RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

7/16/2019 RUMUS KEBUTUHAN OKSIGEN

http://slidepdf.com/reader/full/rumus-kebutuhan-oksigen 17/17

 

SKILL LAB IDK 1, KASUS 2 PSIK FIKES UMM