Rukun Iman
-
Upload
ichwanhadi -
Category
Documents
-
view
196 -
download
2
Transcript of Rukun Iman
BAB VI
AQIDAH
A. Arti aqidah
1. Menurut bahasa
Aqidah menurut bahasa berasal dari bahasa arab ‘aqada-ya’qidu-‘aqdan
yang berarti: simpul, ikatan, dan perjanjian yang kokoh dan kuat. Aqidah
juga diartikan sesuatu yang menjadi pengikat hati dan batin manusia
(kepercayaan).
Setelah terbentuk menjadi ‘aqidatan (aqidah) berarti kepercayaan atau
keyakinan. Berkaitan dengan ‘aqdan dan ‘aqidatan berarti keyakinan itu
tersimpul dan tertambat dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan
mengandung perjanjian.
2. Menurut Istilah
Aqidah menurut istilah dikaitkan dengan agama tertentu; misalnya aqidah
Islam, artinya kepercayaan dan keimanan menurut agama Islam. Jadi
ajaran-ajaran suatu agama tentang keimanan disebut aqidah, karena ajaran-
ajaran tentang keimanan itu merupakan tali pengikat dan janji setia yang
diyakini kebenarannya dan harus dipatuhi oleh masing-masing pemeluknya.
Bagi seorang yang memeluk agama Islam, berarti ia telah mengikat tali
perjanjian setia untuk meyakini kebenaran ajaran-ajaran Islam dan
mematuhinya.
Adapun pengertian aqidah Islam ialah pokok-pokok keimanan yang wajib
diyakini dengan mantap kebenarannya dan dipercayai adanya, tanpa
dihinggapi rasa keraguan sedikit pun. Pokok-pokok keimanan ini sebagai
kandungan dari aqidah agama Islam dikenal dengan Rukun Iman (QS. Al
Baqarah/2:285). Dan disebutkan pula dalam hadist Nabi saw ketika itu
Nabi SAAW. ditanya oleh malaikat Jibril A.S. tentang keimanan, kemudian
Nabi saw menjawab: “Hendaknya kamu beriman kepada allah, para
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, hari Akhir dan beriman
bahwa takdir baik dan buruk itu dari Allah.” (HR. Muslim)
37
B. Pokok aqidah
Dalil mengenai aqidah bisa dijelaskan melalui kisah ketika Rasulullah
SAAW. bersama-sama sahabat didatangi oleh malaikat Jibril A.S. kemudian
beliau bertanya tentang tiga hal, yaitu ; iman, Islam dan ihsan. Lalu Rasulullah
SAAW. menjawab: “Hendaknya kamu beriman kepada Allah SWT, Malaikat-
malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Utusan-utusan-Nya dan Hari akhir serta
beriman kepada takdir baik dan buruknya itu dari Allah”. (HR. Muslim)
Dari hadits tersebut diatas maka pokok aqidah ada enam macam:
1. Iman kepada Allah SWT
Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah SWT bahwa Allah
SWT bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, suci dari segala sifat
kesempurnaan, suci dari segala sifat kekurangan dan suci dari menyerupai
segala yang baru (alam). Dalil adanya Allah SWT adalah QS. Al Baqarah
255, dan keesaan Allah SWT (QS. Al Ikhlas: 1-4)
a. Sifat wajib bagi Allah SWT.
Sifat wajib ialah sifat yang tidak boleh tidak adanya atau harus ada.
Sifat-sifat wajib adalah sifat-sifat yang harus ada pada Zat Allah SWT.
Artinya akal tidak akan menerima apabila sifat-sifat itu tidak ada pada Zat
Allah SWT.
20 Sifat Wajib Allah:
No Sifat Wajib bagi
Allah SWT
Artinya Dalil Naqli
1 Al Wujud Ada Al Hadid: 4
2 Al Qidam Dahulu/ sediakala Al Hadid: 3
3 Al Baqa’ Kekal Al Qashash: 88
4 Al Mukhalawatu
lil hawadisi
Berbeda dengan segala
sesuatu yang baru
Asy-syura: 11
5 Al Qiyamuhi Bin-
Nafsihi
Berdiri dengan diri-
Nya sendiri
Al Ankabut: 6
6 Al Wahdaniyah Tunggal Al Baqarah: 163
7 Al Qudrah Kuasa Al Ahzab: 27
38
8 Al Iradah Berkehendak Yasin: 82
9 Al ‘Ilmu Berilmu Al Baqarah: 231
10 Al Hayah Hidup Al Baqarah: 255
11 As Sama’ Mendengar Al Baqarah: 127
12 Al Bashar Melihat Al Maidah: 71
13 Al Kalam Berfirman Al Baqarah: 253
14 Kaunuhu Qadiran Adanya Allah sebagai
Zat yang Mahakuasa
Sama dengan sifat
Qudrat
15 Kaunuhu Muridan Adanya Allah sebagai
Zat Yang Maha
Berkehendak
Sama dengan sifat
Iradat
16 Kaunuhi ‘aliman Adanya Allah sebagai
Zat yang Mahatahu
Sama dengan sifat
‘Ilmu
17 Kaunuhu hayyan Adanya allah sebagai
Zat yang Mahahidup
Sama dengan sifat
Hayat
18 Kaunuhu Sami’an Adanya allah sebagai
Zat yang
Mahamendengar
Sama dengan sifat
Sama’
19 Kaunuhu Bashiran Adanya Allah sebagai
Zat Yang Maha
Melihat
Sama dengan sifat
Bashar
20 Kaunuhu
Mutakalliman
Adanya Allah sebagai
Zat Yang Maha
Berfirman
Sama dengan sifat
Kalam
b. Sifat mustahil bagi Allah SWT.
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak boleh ada, atau harus tidak ada.
Sifat mustahil bagi Allah SWT adalah sifat-sifat yang harus tidak ada pada
Zat Allah SWT. Artinya akal tidak menerima kalau sifat-sifat itu ada pada
Zat Allah SWT. Misalnya sifat bodoh itu melekat pada Zat Allah SWT,
39
menurut akal itu sesuatu yang mustahil, karena Allah adalah Maha
Mengetahui.
20 sifat mustahil bagi Allah SWT
No Sifat Mustahil bagi
Allah SWT
Artinya Dalil Naqli
1 Al ‘Adam Tidak ada Al Mujadalah:7
2 Al Hudus Baru Al Hadid:3
3 Al Fana’ Rusak Ar Rahman:26-27
4 Al Mumasalatu lil
Hawadisi
Sama dengan
segala yang baru
Al Ikhlas:4
5 Al Ihtiyaju Hal Ghairihi Membutuhkan
kepada yang lain
Al Ankabut:6
6 At-Ta’adud Berjumlah
banyak
Al Ikhlas:1
7 Al ‘Ajzu Lemah Al Buruj:16
8 Al Karahah Terpaksa At Takwir:29
9 Al Jahlu Bodoh Al An’am:3
10 Al Mautu Mati Al Furqan:58
11 As Samamu Tuli Az-zukhruf:80
12 Al ‘ama Buta Asy-syura:11
13 Al Bakamu Bisu An Nisa:164
14 Kaunuhu ‘ajizan Ada-Nya sebagai
yang lemah
Sama dengan sifat
‘Ajzu
15 Kaunuhu Makruhan Ada-Nya sebagai
yang dipaksa
Sama dengan sifat
karahah
16 Kaunuhu Jahilan Ada-Nya sebagai
sesuatu yang
bodoh
Sama dengan sifat
jahlu
17 Kaunuhu Mayyitan Ada-Nya sebagai
yang mati
Sama dengan sifat
mautu
40
18 Kaunuhu Asamma Ada-Nya sebagai
yang tuli
Sama dengan sifat as
samamu
19 Kaunuhu A’ma Ada-Nya sebagai
yang buta
Sama dengan sifat
‘ama
20 Kaunuhu Abkama Ada-Nya sebagai
yang bisu
Sama dengan sifat
bakamu
c. Sifat Jaiz bagi Allah SWT
Artinya mungkin yaitu sifat-sifat yang mungkin bagi Allah SWT.
Sifat-sifat yang jaiz bagi Allah SWT dan segala sifat yang mungkin
dilakukan oleh Allah SWT dan mungkin pula ditinggalkannya selama tidak
wajib dan tidak mustahil baginya.
Termasuk jaiz bagi Allah SWT ialah:
1). Menciptakan yang baik dan yang jelek
2). Menciptakan yang bagus dan tidak bagus
3). Memberi nikmat bagi yang taat dan menyiksa yang
ingkar
4). Dilihat dengan mata
5). Mengutus para utusan-Nya.
6). Adanya orang yang bahagia dan sengsara
7). Adanya orang kaya dan miskin, dll
Pembagian sifat-sifat Tuhan ada empat:
1. Nafsiyah (Diri/Zat)
Yaitu sifat yang tidak dapat dipisahkan dari Zat Tuhan yang termasuk
sifat ini adalah; al wujud/ada.
2. Salbiyah
Yaitu sifat penolak atau pengingkar sifat lain yang sebaliknya; termasuk
sifat ini;
a). Ada sejak semula/ qidam
b). Kekal/ baqa
41
c). Berlainan dengan makhluq/ mukhalafatuhu lil hawadisi
d). Berdiri sendiri/ Qiyamuhu binafsihi
e). Tunggal/ esa
3. Ma’nawiyah
Artinya bersifat ma’na yaitu sifat yang bertalian dengan sifat ma’na.
Termasuk sifat ini;
a). Keadaannya berkuasa
b). Keadaanya berkehendak
c). Keadaannya mengetahui
d). Keadaannya hidup
e). Keadaannya mendengar
f). Keadaannya melihat
g). Keadaanya berkata
4. Ma’any
Artinya sifat yang dapat dibuktikan. Termasuk sifat ini;
a). Berkuasa
b). Berkehendak
c). Mengetahui
d). Hidup
e). Mendengar
f). Melihat
g). Berkata-kata
2. Iman kepada Malaikat-malaikat-Nya
Malaikat yaitu makhluq Allah SWT yang bersifat ghaib, abstrak dan
tidak tersusun dari unsure-unsur materi. Malaikat diciptakan dari nur
(cahaya) mereka tidak makan, tidak minum dan bukan jenis laki-laki dan
perempuan. Malaikat adalah makhluq yang diberi keistimewaan dan
kepandaian yaitu tidak pernah berbuat maksiat kepada Allah SWT.
Malaikat-malaikat yang wajib diketahui ada 10;
42
a). Jibril bertugas menyampaikat wahyu kepada nabi dan
rasul
b). Israfil bertugas meniup sangkakala pada hari qiyamat
c). Ridwan bertugas menjaga surga
d). Malik bertugas menjaga neraka
e). Izrail bertugas mencabut nyawa
f). Mikail bertugas membagi rezeki
g). Raqib dan ‘Atid bertugas menjaga dan mencatat amal
perbuatan manusia
h). Munkar dan Nakir bertugas menanyai di qubur.
3. Iman kepada Kitab-kitab-Nya
Artinya kitab suci yang mengandung kumpulan dari firman-firman
Allah SWT kepada rasul-rasul-Nya untuk menjadi pedoman hidup bagi
manusia yang mengandung perintah dan larangan yang mengandung juga
janji dan ancaman.
Kitab-kitab yang wajib diketahui ada empat;
a). Taurat kepada nabi Musa as
b). Zabur kepada nabi Daud as
c). Injil kepada nabi ‘Isa as
d). Al Qur’an kepada nabi Muhammad SAAW.
Menurut Az-Zamakhsyari ada 104 kitab dengan rincian;
10 naskah diturunkan kepada nabi Adam as
30 naskah diturunkan kepada nabi Idris as
50 naskah diturunkan kepada nabi Syits as
10 naskah diturunkan kepada nabi Ibrahim as
1 naskah diturunkan kepada nabi Musa as (Taurat)
1 naskah diturunkan kepada nabi Dawud as (Zabur)
1 naskah diturunkan kepada nabi Isa as (Injil)
1 naskah diturunkan kepada nabi Muhammad SAAW (al Qur’an)
43
4. Iman kepada Nabi dan Rasul-rasul-Nya
Menurut bahasa nabi berasal dari kata arab nabba (annaba) yang
artinya 'berita'. Jadi nabi adalah 'pembawa berita'. Yang dimaksud adalah
'pembawa berita dari Tuhan berupa wahyu atau agama'.
Menurut bahasa ibrani/hebreu, nabi adalah 'orang yang menceritakan
soal-soal agama'. Sedangkan rasul menurut bahasa berarti 'utusan' yang
dimaksud adalah 'utusan Allah SWT.'
Nabi adalah seorang yang mulia dan suci, beliau diberi karunia oleh
Allah SWT berupa syariat hanya untuk dipakai sendiri tidak untuk disiarkan
dan diberitahukan kepada masyarakat.
Rasul adalah seorang manusia yang suci dan mulia yang diberi
wahyu oleh Allah SWT berupa syariat yang tidak hanya dipakai sendiri
tetapi juga untuk disiarkan kepada masyarakat untuk dijadikan sebagai
pedoman hidup.
Nabi dan Rasul yang wajib diketahui ada 25 yaitu;
a). Adam as ± 4096-3096 SM
b). Idris as ± jarak antara Adam as s.d. Nuh as
adalah 10 qurun
c). Nuh as ± 3900-2900 SM
d). Hud as ± 2500-2200 SM
e). Saleh as ± 2000-1900 SM
f). Ibrahim as ± 1861-1686 SM
g). Luth as ± 1861-1686 SM
h). ‘Isma’il as ± 1781-1628 SM
i). Ishaq as ± 1761-1581 SM
j). Ya’qub as ± 1700-1652 SM
k). Yusuf as ± 1610-1500 SM
l). Syu’aib ± abad 16 & 15 SM
44
m). Ayub as ± abad 16 & 15 SM
n). Zulkifli as ± abad 16 & 15 SM
o). Musa as ± 1426-1316 SM
p). Harun as ± 1429-1316 SM
q). Dawud as ± 1043-973 SM
r). Sulaeman as ± 985-922 SM
s). Ilyas as ± abad 9 SM
t). Ilyasa as ± abad 9 SM
u). Yunus as ± abad 8 SM
v). Zakaria as ± 1 SM-20 SM
w). Yahya as ± 1 M-20 M
x). ‘Isa as ± 1 M-22 M
y). Muhammad SAAW ± 570 M-632 M
Sifat-sifat Rasul SAAW;
1. Wajib:
a. Jujur/ shidiq
b. Terpercaya/ amanah
c. Menyampaikan/ tabligh
d. Cerdas/ fathonah
2. Mustahil:
a. Dusta
b. Berkhianat
c. Menyembunyikan
d. Bodoh
3. Jaiz / mungkin
Sifat-sifat yang mungkin dimiliki oleh manusia selama tidak
mengurangi dan merendahkan martabat kenabiannya seperti; lapar,
haus, dan lain-lain.
Tugas Rasul adalah:
45
1. Memberi petunjuk kepada hambanya supaya mengenal
Tuhannya. Menjelaskan kepada mereka tentang kesempurnaan sifat-
Nya tanpa paksaan sehingga menumbuhkan kesadaran dan keyakinan
terhadap keesaan Tuhan
2. Selalu mengingatkan mereka tentang keagungan, kemulyaan
dan kemahakuasaan-Nya.
3. Menganjurkan manusia berakhlak baik dan bersopan santun
sehingga menumbuhkan efek yang baik dalam perkembangan jiwa
sehingga berguna bagi dirinya dan orang lain.
4. Mengajar manusia cara-cara menunaikan berbagai macam
ibadah dengan cara-cara yang sempurna sehingga mereka selalu sadar
dan patuh dan agar hati selalu menjalankan kewajiban serta menjauhi
semua larangan serta tidak mudah tunduk kepada hawa nafsu yang
menyesatkan.
5. Iman kepada Hari Akhir
Artinya mempercayai dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan
dunia akan ada kehidupan akherat sebagai hari pembalasan bagi umat
terhadap perbuatannya di dunia.
Hari akhir adalah hari pembalasan, suatu hari dimana Allah SWT
menghisap (menghitung semua amal, memberi keputusan dan menetapkan
hokum segala amal pada makhluq yang telah diberikan beban melaksanakan
perintah dan menjauhi larangannya.
Adapun nama-nama hari akherat adalah;
a. Yaumul akhir (hari akhir/ hari kemudian)
b. Yaumus-sa’ah (hari saat terjadinya qiyamat)
c. Yaumuddin (hari agama)
d. Yaumul waqi’ah (hari kejatuhan, kehancuran
dunia)
e. Yaumul Qari’ah (hari keributan)
f. Yaumul Ba’ats (hari kebangkitan)
46
g. Yaumul Hisab (hari perhitungan)
h. Yaumul Qiyamah (hari qiyamat)
i. Yaumul Jaza (hari pembalasan)
6. Iman kepada Qadha & Qadar
Qadha adalah takdir atau ketetapan hukum Allah SWT terhadap
sesuatu. Qadar adalah kekuasaan Allah SWT untuk menentukan ukuran
susunan dan aturan terhadap sesuatu.
Qadha dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari disebut dengan taqdir baik
dan buruk.
Dalil al Qur’an tentang Qadha & Qadar adalah QS. Al Qamar; 49:
“Sesungguhnya segala sesuatu Aku ciptakan dengan ketentuan atau
ukuran”.
B. Pembagian Aqidah
Aqidah dapat dibagi menjadi:
1. Rububiyah artinya Dia-lah satu-satunya Tuhan yang
mencipta dan memelihar alam semesta.
2. ‘Ubudiyah artinya Dia-lah satu-satunya Tuhan yang wajib
disembah
3. Uluhiyah artinya Dia-lah Tuhan yang tidak ada Tuhan
kecuali Dia
4. Shifaty artinya sifat yaitu mengesakan Allah dengan
segala kesempurnaan sifatnya sehingga menumbuhkan sifat dan akhlak
yang baik dalam diri manusia.
5. I’tiqady artinya keyakinan artinya yakin dan percaya pada
Allah SWT saja tanpa yakin dan percaya pada selain Allah (syirik)
6. Qauly artinya ucapan/kata-kata yaitu mengesakan Allah
SWT dalam segi omongan/ pembicaraan dengan jalan menjauhkan diri
dari kata-kata yang menyebabkan syirik dan murtad.
47
7. ‘Amaly artinya perbuatan yaitu mengesakan Allah SWT
dalam hal tindak-tanduk atau perilaku dan perbuatan dengan jalan
menjalankan perintah-perintahnya dan meninggalkan larangan-larangan-
Nya.
C. Latihan soal
1. Jelaskan apa arti aqidah!
2. Sebutkan macam rukun iman!
3. Sebutkan sifat-sifat wajib, mutahil, jaiz bagi Allah?
4. Sebutkan sifat-sifat wajib, mustahil, jaiz bagi Rasul?
5. Sebutkan macam malaikat dan tugasnya?
6. Sebutkan macam kitab yang diturunkan kepada Allah
SWT?
7. Sebutkan nama-nama hari akhir?
8. Jelaskan perbedaan nabi dan rasul!
9. Tulislah dalil tentang adanya Allah SWT!
10. Jelaskan macam-macam Tauhid?
D. Sumber Bacaan
1. Masyhur Amin, Aqidah Akhlak, Yogyakarta, Kota
kembang, 1994
2. Ahmad ‘abdul Hamid al Qandaly, Aqidah Ahlus-sunah
wal jama’ah, Toha Putera, Semarang, 1971
3. Universitas Brawijaya LPPA, Sistematika Ajaran Islam,
Malang, 1976
48