UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/18750/1/1601408037.pdf ·...

317
PERBEDAAN A MENGGUNA FUN WOR PERM di susun sebagai salah sa Program Studi PENDIDIKA FAK UNIVER AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKAN LEMBAR KERJA DAN ME RKS BERDASARKAN KURIKULUM MENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009 SKRIPSI atu syarat untuk memperoleh gelar Sarjan i Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Oleh Titik Khomsatun 1601408037 AN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DI KULTAS ILMU PENDIDIKAN RSITAS NEGERI SEMARANG 2013 R ANAK EDIA M na Pendidikan Dini INI G

Transcript of UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 - lib.unnes.ac.idlib.unnes.ac.id/18750/1/1601408037.pdf ·...

PERBEDAAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ANAK

MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DAN MEDIA

FUN WORKS BERDASARKAN KURIKULUM

PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009

SKRIPSI

di susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Titik Khomsatun

1601408037

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

PERBEDAAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ANAK

MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DAN MEDIA

FUN WORKS BERDASARKAN KURIKULUM

PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009

SKRIPSI

di susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Titik Khomsatun

1601408037

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

PERBEDAAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ANAK

MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DAN MEDIA

FUN WORKS BERDASARKAN KURIKULUM

PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009

SKRIPSI

di susun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh

Titik Khomsatun

1601408037

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

Perbedaan “Aktivitas dan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar

Kerja dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun

2009” disusun oleh

Titik Khomsatun

1601408037

telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Hari : Rabu

Tanggal : 28 Agustus 2013

Panitia Ujian SkripsiKetua Sekretaris

Drs. Budiyono, M.S Amirul Mukminin, S.Pd., M.KesNIP. 1963120919870310 NIP. 19780330 200501 1 001

Penguji I

Amirul Mukminin, S.Pd., M.KesNIP. 19780330 200501 1 001

Penguji II Penguji III

Edi Waluyo, M.Pd Dra. Istyarini, M.PdNIP. 19790425 200501 1 001 NIP. 195911 221 985 032 001

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi yang berjudul

“Aktivitas dan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun

Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun 2009” benar–benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau

keseluruhan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 29 Juli 2013

Penulis

Titik Khomsatun1601408037

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

1. “Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang

tidak mengetahui?” “Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima

pelajaran” (QS: Az-Zumar 39: 9)

2. Belajar akan lebih efektif apabila merupakan sebuah proses yang aktif

3. Learning is shown by change in behavior as result of experience (Cronbach)

4. Hasil akhir pendidikan ditentukan oleh keberhasilan proses pembelajaran

5. Bangsa yang besar adalah bangsa yang membudayakan tradisi belajar

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada

1.Ibu dan Bapak

2.Keluargaku

3.Guru, Dosen dan Almamaterku

4.PAUD di Indonesia

5.Ponpes Durrotu Aswaja

v

PRAKATA

Segala Puji hanya bagi Allah sumber segala kebaikan, Dzat yang ditaati, yang

memiliki, mendidik dan memelihara alam semesta, Maha pemurah lagi Maha penyayang

dan yang menguasai hari pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya

Engkaulah kami meminta pertolongan, mengharapkan bantuan untuk dapat

menyelesaikan pekerjaan kami yang kami tidak sanggup mengerjakannya sendiri. Hal ini

dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Aktivitas dan Hasil. Pekerjaan

Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum

Permendiknas No. 58 Tahun 2009”. Tunjukilah kami jalan yang lurus yaitu jalan orang

telah engkau beri nikmat (jalan kebenaran) kepada mereka.

Shalawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, yang telah

menyampaikan kepada kita semua ajaran rukun iman dan rukun islam yang terbukti

kebenarannya dan semakin terbukti kebenarannya.

Skripsi ini disusun semata-mata untuk memperoleh ridho Allah dalam

menyelesaikan studi Strata 1 yaitu memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dan bentuk

pertanggungjawaban kami secara akademik. Selain itu maksud penulisan skripsi ini untuk

mengetahui Perbedaan Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Menggunakan lembar Kerja dan

Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58 Tahun 2009.

Terselesaikannya Skripsi ini, ada orang bijak yang begitu mendorong saya

untuk menyelesaikannya, Abah Nasihuddin Seorang yang tidak memiliki gelar depan

maupun belakang, gaya bicaranya lembut tetapi tegas, seorang yang mendalami berbagai

vi

kitab kuning yang tetap rendah hati. Saya ingin mengucapkan terima kasih yang amat

sangat atas bimbingan dan ilmu yang disampaikan kepada saya.

Khusus kepada kedua orang tua saya, Bapak Rasidi dan Ibu Rusmiyati sebagai

sumber kehidupan saya, pembimbing utama hidup saya, membesarkan dan mendidik saya

untuk menjadi orang yang terbiasa hidup biasa mensyukuri nikmat Allah SWT.

Kebahagiaan itulah yang memberi kuatan motivasi tidak ternilai yaitu memberi saya

pemikiran mendasar dengan menanamkan dalam hati bahwa kecintaan kepada orang tua

akan mengundang kecintaan kepada Allah dan sebaliknya kemurkaan orang tua

mengundang kemurkaan Allah. Ucapan terima kasih tidaklah cukup untuk

menggambarkan wujud penghargaan saya.

Penghargaan dan ucapan terima kasih tak terhingga kepada dermawan ilmu

pengetahuan yaitu para penulis buku referensi skripsi ini yang banyak memberikan

inspirasi baik secara langsung atau tidak langsung. Selama penulisan dan penyusun

skripsi ini banyak pihak-pihak yang membantu penulis, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rahman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang

2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Edi waluyo, M. Pd., Ketua jurusan Pendidikan Guru Pendidik Anak Usia Dini

sekaligus Pembimbing pertama.

4. Dra. Istyarini, M.Pd., Pembimbing kedua bagi penulis

5. Segenap keluarga, sebagai pemicu awal dan pendorong semangat saya

vii

6. RA Rudlatul Huda Sekaran, RA Al-Iman Banaran, RA Al-Islam 02 Mangunsari, RA

Raudhatussibyan, RA Al Islam Gunungpati, RA Al Islam Sumurrejo yang berkenan

memberikan Izin penelitian

7. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Unnes, yang

berkenan mendanai penelitian ini

8. Abah Masrokhan, Pengasuh Ponpes Durrotu Aswaja

9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran skripsi ini yang tidak bisa penulis

sebut satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat diamalkan bagi penulis pada

khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, 29 Juli 2013

Penulis

viii

ABSTRAK

Khomsatun, Titik, 2013. Perbedaan Aktivitas dan Hasil Pembelajaran MenggunakanLembar Kerja dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58Tahun 2009. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. FakultasIlmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I: Edy Waluyo,M.Pd dan Dosen Pembimbing II: Dra. Istyarini, M.Pd

Kata Kunci: Perbedaan, aktivitas, lembar kerja, media fun works, hasil Pembelajaran,Kurikulum Permendiknas No. 58 tahun 2009

Pendidikan anak usia dini pada hakikatnya untuk membantu menstimulasi anak tumbuhdan berkembang sesuai tingkat perkembangannya dengan dilandasi hasil studimultidisiplin. Pembelajaran merupakan proses komunikasi melalui media pembelajaranbaik berupa lembar kerja atau media fun works supaya pesan pendidikan yangdisampaikan dapat diterima dengan baik, efektif dan efisien.

Rumusan masalah penelitian ini yaitu apakah ada perbedaan aktivitas dan hasil belajarmenggunakan lembar kerja dan media fun works berdasarkan kurikulum permendiknasNo. 58 tahun 2009. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan aktivitas dan hasilbelajar anak menggunakan lembar kerja dan media fun works berdasarkan kurikulumpermendiknas No.58 tahun 2009.

Metode penelitian ini adalah metode eksperimen dengan True Eksperimental designmelalui Pretest-posttest Control Group Design yaitu mengontrol semua variabel luaryang mempengaruhi jalannya eksperimen sebelum dan sesudah diberi perlakuan.Eksperimen dilakukan pada aktivitas dan hasil belajar menggunakan media fun works

Populasi penelitian ini adalah Lembaga PAUD Kecamatan Gunungpati yangmenggunakan lembar kerja pada proses pembelajarannya. Pengambilan sampelmenggunakan teknik Random sampling, yaitu empat RA di Kecamatan Gunungpati.Metode Pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi dan angket. Analisis datamenggunakan t paired sample t-test antara pretest-posttest aktivitas dan hasil belajarkelompok kontrol dan eksperimen.

Peningkatan rata-rata aktivitas kelompok kontrol sebesar 7,2 dari rata-rata pretest 86,47menjadi 93,67 nilai posttest yaitu 0,083% sedangkan kelompok eksperimen sebesar21,94 dari rata-rata pretest 88,23 menjadi 110,17 nilai posttest yaitu 0,248%. Peningkatantersebut ditunjukkan dari hasil uji t kelompok kontrol (-3,630<-2,015) dan kelompokeksperimen (-19,162<-2,015) dengan nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05.

Peningkatan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol sebesar 4,44 dari rata-rata pretest77,43 menjadi 81,87 nilai posttest yaitu 0,057% sedangkan kelompok eksperimensebesar 9,93 dari rata-rata nilai pretest 79,17 menjadi 89,10 nilai posttest yaitu 0,125%.

ix

Peningkatan tersebut ditunjukkan hasil uji t kelompok kontrol (-4,466<-2,032) dankelompok eksperimen (-5,179<-2,032) dengan nilai Sig. (2-tiled) kurang dari 0,05.

Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa secara umum aktivitas dan hasil belajarmenggunakan lembar kerja dan media fun works terdapat perbedaan. Disarankan kepadalembaga PAUD untuk mengurangi penggunaan lembar kerja dan menggunakanpendekatan pembelajaran aktif dengan media fun works.

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... i

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... . ii

PERNYATAAN ……………………………………………………………… iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………… iv

PRAKATA ……………………………………………………………………… . v

ABSTRAK ……………………………………………………………………… viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… .. x

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… ….xv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………... . xviii

DARTAR LAMPIRAN ……………………………………………………… xix

BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………… 10

1.3 Batasan Masalah ……………………………………………… 11

1.3.1 Lingkup Perkembangan Bahasa ……………………………… 9

1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………………… 10

1.5 Manfaat Penelitian ……………………………………………… 12

1.5.1 Bagi Peserta Didik ……………………………………………… 12

1.5.2 Bagi Lembaga dan Guru ……………………………………………… 13

1.5.3 Bagi Peneliti ……………………………………………………… 13

1.5.4 Bagi Pengembang kurikulum ……………………………………… 13

1.5.5 Bagi Orang Tua dan Masyarakat ……………………………………… 14

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ……………………………………… 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………… 16

2.1 Aktivitas ……………………………………………………… 16

2.1.1 Pengertian Aktivitas ……………………………………………… 17

2.1.2 Konsep Aktivitas Anak Usia Dini ……………………………… 17

2.2 Pembelajaran ……………………………………………………… 20

xi

2.2.1 Pengertian Pembelajaran ……………………………………… 20

2.2.2 Paradigma Pembelajaran ……………………………………… 22

2.2.3 Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini ……………………………… 24

2.2.4 Karakteristik Pembelajaran Anak Usia Dini ……………………… 25

2.3 Aktivitas Pembelajaran ……………………………………………… 29

2.3.1 Aktivitas Belajar Anak Usia Dini ……………………………… 30

2.3.2 Teori Pembelajaran ……………………………………………… 31

2.3.3 Asas Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini ……………………… 37

2.3.4 Strategi Pembelajaran ……………………………………………… 39

2.3.5 Model Pembelajaran ……………………………………………… 42

2.3.6 Pembelajaran Untuk Mengaktifkan Anak ……………………… 54

2.3.7 Indikator Tingkat Keaktifan Anak ……………………………… 58

2.3.8 Makna Pembelajaran ……………………………………………… 59

2.3.9 Perlengkapan Pembelajaran ……………………………………… 60

2.4 Media Pembelajaran ……………………………………………… 61

2.4.1 Pengertian Media ……………………………………………… 61

2.4.2 Pengertian Media Pembelajaran ……………………………… 62

2.5 Hasil Belajar ……………………………………………………… 63

2.5.1 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Anak ……………… 66

2.5.2 Prinsip dan Syarat Evaluasi Hasil Belajar ……………………… 66

2.5.3 Prosedur Evaluasi Hasil Belajar ……………………………………… 67

2.5.4 Indikator Hasil Belajar Lingkup Perkembangan Bahasa ……………… 68

2.6 Lembar Kerja ……………………………………………………… 69

2.6.1 Pengertian Lembar Kerja ……………………………………… 70

2.6.2 Ciri-Ciri Lembar Kerja ……………………………………………… 71

2.7 Media Fun Works ……………………………………………… 72

2.7.1 Keunggulan dan Kelemahan Media Fun Works ……………………… 74

2.7.2 Landasan Teori Media Fun Works ……………………………… 75

2.8 Implementasi Lembar kerja dan Media Fun works ……………… 80

2.8.1 Implementasi Lembar kerja ……………………………………… 80

2.8.2 Implementasi Media Fun Works ……………………………………… 81

xii

2.9 Kurikulum ……………………………………………………… 82

2.9.1 Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini ……………………………… 83

2.9.2 Lingkup Perkembangan Bahasa Untuk Anak Usia 5-6 tahun ……… 83

2.10 Penilaian, Pengukuran atau Evaluasi (Assassment) ……………… 84

2.11 Kerangka Berpikir ……………………………………………… 90

2.11.1 Penjelasan Kerangka Berpikir ……………………………………… 93

2.12 Hipotesis ……………………………………………………………… 94

BAB 3 METODE PENELITIAN ……………………………………… 95

3.1 Populasi dan Sampel ……………………………………………… 95

3.1.1 Populasi ……………………………………………………………… 95

3.2.2 Sampel ……………………………………………………………… 96

3.3 Variabel Penelitian ……………………………………………… 97

3.3.1 Variabel bebas (Independent Variabel) ................................................ 97

3.3.2 Variabel terikat (Dependent Variabel) ................................................ 97

3.3.3 Variabel Kontrol .................................................................................... 98

3.4 Metode Penelitian ……………………………………………… 99

3.4.1 Penyamaan Kondisi Kelas Kontrol dan Eksperimen ……………… 100

3.5 Prosedur Penelitian ……………………………………………… 101

3.5.1 Tahap Pra Lapangan ……………………………………………… 101

3.5.2 Tahap Lapangan ……………………………………………… 101

3.5.3 Tahap Paska Lapangan ……………………………………………… 101

3.6 Metode Pengumpulan Data ……………………………………… 104

3.6.1 Metode Dokumentasi ……………………………………………… 104

3.6.2 Metode Observasi ……………………………………………… 104

3.6.3 Angket (Formatif Test) ……………………………………………… 104

3.7 Instrumen Penelitian ……………………………………………… 106

3.7.1 Lembar Pengamatan Tingkat Keaktifan Anak ……………………… 107

3.7.2 Instrumen Penelitian Hasil Pembelajaran Lingkup Perkembangan Bahasa

Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun 2009 ……….. 109

3.8 Validitas dan Reliabilitas ……………………………………… 110

3.8.1 Validitas Instrumen ……………………………………………… 110

xiii

3.8.2 Reliabilitas Instrumen ……………………………………………… 113

3.9 Analisis Data ……………………………………………………… 115

3.9.1 Analisis Data Awal (Pre test) ……………………………………… 115

3.9.2 Analisis Data Akhir (Posttest) ……………………………………… 115

3.9.3 Uji Kesamaan Dua Varians Data Nilai Pretest-Posttest Kelompok

Kontrol dan Eksperimen ……………………………………………... 115

3.10 Analisis Hasil Angket ……………………………………………… 117

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………… 119

4.1 Hasil Penelitian ……………………………………………………… 119

4.1.1 Lokasi dan Pelaksanaan Penelitian ……………………………… 119

4.1.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ……………………………………… 119

4.1.3 Hasil Pengolahan Data ……………………………………………… 120

4.1.4 Hasil Penelitian Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan

Media Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa ……… 120

4.1.5 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun

Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa ……………………... 129

4.1.6 Hasil Penelitian Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja dan

Media Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa ……………... 134

4.1.7 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media

Fun Works pada Lingkup Perkembangan Bahasa ……………… 143

4.1.8 Hasil Penelitian Aktivitas Posttest Menggunakan Lembar Kerja dan

Media Fun Works Pada Kelompok Kontrol-Eksperimen ……… 147

4.1.9 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media

Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa Kelompok Kontrol-

Eksperimen …………………………………………………….. 151

4.1.10 Hasil Penelitian Hasil belajar Posttest Menggunakan Lembar Kerja dan

Media Fun Works Pada Kelompok Kontrol-Eksperimen ……………… 154

4.1.11 Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun

Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa Kelompok Kontrol-

Eksperimen ……………………………………………………… 158

4.2 Pembahasan ……………………………………………………… 161

xiv

4.2.1 Pembahasan Lembar Kerja ……………………………………… 163

4.2.2 Pembahasan Media Fun Works ……………………………………… 167

BAB 5 PENUTUP ……………………………………………………… 172

5.1 Simpulan ……………………………………………………… 172

5.2 Saran ……………………………………………………………… 174

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 176

LAMPIRAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Perbedaan Aktivitas Positif dan Negatif ……………………………… 16

2.2 Perubahan Paradigma dari Pengajaran Bergeser Menjadi Pembelajaran

………………………………………………………………………….. 23

2.3 Pembelajaran Aktif dan Pasif Menurut De Poter dan Hernacki ……… 55

3.1 Desain penelitian ……………………………………………………… 99

3.2 Rating Scale Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Anak ……………… 105

3.3 Kisi-Kisi Tingkat Keaktifan Anak ……………………………… 107

3.4 Kisi-Kisi Hasil Pembelajaran Lingkup Perkembangan Bahasa

Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun 2009 ……… 109

3.5 Rekapitulasi Validitas Aktivitas Anak ……………………………… 111

3.6 Rekapitulasi Validitas Hasil belajar Anak ……………………… 112

3.7 Iterpretasi nilai r ……………………………………………………… 113

3.8 Rumus statistik yang digunakan dalam uji normalitas ……………… 116

4.1 Lokasi Penelitian ……………………………………………… 119

4.2 Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………… 119

4.3 Data Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Kontrol ……………… 120

4.4 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol ……………………… 120

4.5 Hasil Posttest Aktivitas Kelompok ……………………………… 121

4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol Kontrol ……………… 122

4.7 Perubahan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas

Kontrol ……………………………………………………………… 123

4.8 Data Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Eksperimen ……………… 124

4.9 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen ……………… 125

4.10 Data Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Eksperimen ……………… 126

4.11 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen ……………… 126

4.12 Perubahan Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun works Pada

Kelompok Eksperimen ……………………………………………… 128

xvi

4.13 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

………………………………………………………………………….. 129

4.14 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

………………………………………………………………………….. 130

4.15 Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan

Eksperimen ……………………………………………………… 130

4.16 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

………………………………………………………………………….. 131

4.17 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan

Eksperimen ……………………………………………………... 131

4.18 Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan

Eksperimen …………………………………………………....... 131

4.19 t-test Kelompok Kontrol ……………………………………………... 132

4.20 t-test Kelompok Eksperimen ……………………………………... 133

4.21 Data Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol ……………… 134

4.22 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol ……………………… 134

4.23 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol ……………… 135

4.24 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol ……………………… 136

4.25 Perubahan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada

Kelompok Kontrol ……………………………………………… 137

4.26 Data Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ……………… 138

4.27 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen ……………… 139

4.28 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ……… 140

4.29 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen ……………… 140

4.30 Perubahan Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun works Pada

Kelompok Eksperimen ........................................................................ 142

4.31 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

………………………………………………………………………….. 143

4.32 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

………………………………………………………………………….. 144

4.33 Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

xvii

………………………………………………………………………….. 144

4.34 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

………………………………………………………………………….. 145

4.35 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

………………………………………………………………………….. 145

4.36 Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

………………………………………………………………………….. 145

4.37 t-test Kelompok Kontrol ……………………………………… 146

4.38 t-test Kelompok Eksperimen ……………………………………… 147

4.39 Data Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol-Eksperimen ……… 148

4.40 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen ……… 148

4.41 Perubahan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas

Kontrol-Eksperimen ……………………………………………… 150

4.42 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

………………………………………………………………………….. 151

4.43 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan

Eksperimen ……………………………………………………… 152

4.44 t-test Kelompok Kontrol-Eksperimen ……………………………… 153

4.45 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol-Eksperimen

………………………………………………………………………….. 154

4.46 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen ……… 154

4.47 Perubahan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada

Kelompok Kontrol-Eksperimen ……………………………………… 157

4.48 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

………………………………………………………………………….. 158

4.49 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen

………………………………………………………………………….. 159

4.50 t-test Kelompok Kontrol ……………………………………………… 160

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Proses Komunikasi …………………………………………….. 63

2.2 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian ………………………………… 92

3.1 Variabel Penelitian ……………………………………………… 98

3.2 Prosedur Penelitian ……………………………………………… 103

3.3 Pengujian Reliabilitas Gabungan ……………………………………… 114

4.1 Kategorosasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol ……………………… 121

4.2 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol ……………………… 122

4.3 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen ……………… 124

4.4 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen …………….... 127

4.5 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol ……… 135

4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol ……… 136

4.7 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ……... 139

4.8 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil belajar Kelompok Eksperimen……… 141

4.9 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol ……………………… 149

4.10 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen ……………… 149

4.11 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol ……… 155

4.12 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen …….. 156

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Peserta Didik ……………………………………………… 179

2 Perhitungan Validitas Item ……………………………………… 181

3 Hasil Analisis Uji Coba Aktivitas ……………………………… 184

4 Hasil Analisi Uji Coba Hasil belajar ……………………………… 188

5 Perhitungan Reliabilitas Instrumen ……………………………… 192

6 Instrumen Penelitian Aktivitas Anak ……………………………… 193

7 Instrumen Penelitian Hasil Belajar ……………………………… 200

8 Rencana Kegiatan Mingguan Menggunakan Lembar Kerja ……… 207

9 Rencana Kegiatan Mingguan Menggunakan Media Fun works ……… 211

10 Rencana Kegiatan Harian Menggunakan Lembar Kerja ……………… 215

11 Rencana Kegiatan Harian Menggunakan Media Fun Works ……… 230

12 Lembar Evaluasi Pembelajaran Menggunakan Lembar Kerja ……… 245

13 Lembar Evaluasi Pembelajarn Menggunakan Media Fun Works……… 249

14 Kurikulum Permendiknas No.58 Tahun 2009 ……………………… 253

15 Permainan Menggunakan Media Fun works ……………………… 256

16 Gambar Media Fun Works ……………………………………… 257

17 Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen ……… 258

18 Uji Normalitas Pretest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan

Eksperimen ……………………………………………………… 260

19 Uji Homogenitas Pretest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan

Eksperimen ……………………………………………………… 261

20 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test) Pretest dan Posttest Kelompok

Kontrol ……………………………………………………………… 262

21 Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen ……… 263

22 Uji Normalitas Posttest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan

Eksperimen ……………………………………………………… 265

23 Uji Homogenitas Posttest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan

xx

Eksperimen ……………………………………………………… 266

24 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test) Pretest-Posttest Kelompok

Eksperimen ……………………………………………………… 267

25 Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen ……… 268

26 Uji Normalitas Pretest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol

dan Eksperimen ……………………………………………………… 270

27 Uji Homogenitas Pretest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol

dan Eksperimen ……………………………………………………… 271

28 Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen …….. 272

29 Uji Normalitas Posttest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol

dan Eksperimen ……………………………………………………… 274

30 Uji Homogenitas Posttest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol

dan Eksperimen ……………………………………………………… 275

31 Uji Perbedaan Hasil Belajar Antara Pretest-Posttest Kelompok

Kontrol ……………………………………………………………… 276

32 Uji Perbedaan Hasil Belajar Antara Pretest-Posttest Kelompok

Eksperimen ……………………………………………………… 277

33 Uji Perbedaan Aktivitas Anak Antara Posttest Kelompok Kontrol

dengan Kelompok Eksperimen ……………………………………… 278

34 Uji Perbedaan Hasil Belajar Antara Posttest Kelompok Kontrol

dengan Eksperimen ……………………………………………… 279

35 R Tabel (Pearson Product Moment) (Level of Satistics Significance

0.05 and 2 Tailed) ……………………………………………………… 280

36 T Table Statistics ……………………………………………………… 281

37 Surat Keputusan Dekan FIP UNNES ……………………………… 282

38 Ijin Penelitian ……………………………………………………… 283

39 Surat Keterangan Penelitian ……………………………………… 287

40 Dokumentasi ……………………………………………………… 291

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lembaga PAUD di Semarang yang didirikan semakin banyak akhir-akhir ini,

Lembaga PAUD yang tergabung dengan IGTKI tahun 2012 sebanyak 28 dan tahun 2013

menjadi 29 lembaga (3,6 %), yang tergabung dengan HIMPAUDI tahun 2012 sebanyak

18 dan tahun 2013 menjadi 27 lembaga (66, 7 %), yang tergabung dengan IGRA dari

tahun 2012-2013 sebanyak 12 lembaga. Semakin tinggi tuntutan masyarakat berharap

anak usia dini terpenuhi hak dan kebutuhannya. Pendidikan Anak usia dini saat ini,

dihadapkan pada bagaimana upaya mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan

selanjutnya secara tepat dan aman. Berlakunya Undang-undang No. 20 Tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional Bab I, pasal I, butir 14 menyatakan bahwa

“Pendidikan Anak usia Dini adalah suatu pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Pro-kontra tuntutan masyarakat di Era-komunikasi sekarang ini, gurupun lebih

memfokuskan pembelajaran yang berorientasi akademik tanpa memikirkan apakah siswa

tertekan atau merasa menikmati kegiatan pembelajaran. Pada hakikatnya pendidikan anak

usia dini, termasuk didalamnya membantu menstimulasi agar tumbuh dan berkembang

sesuai dengan tingkat perkembangannya (Dunn & kontos, 1997). Stimulasi

2

tersebut harus dilakukan secara tepat dan aman, oleh karena itu PAUD harus

dilandasi oleh hasil studi multidisiplin.

Kondisi PAUD di Kecamatan Gungungpati saat ini masih jauh dari target

pencapaian ideal. Diantara permasalahan pokok PAUD yang sangat dilematis yang

disebabkan tuntutan masyarakat terhadap uotput PAUD masih berorientasi akademik,

bukan developmental. Media pembelajaran siap pakai masih sedikit jumlahnya terutama

yang dapat digunakan oleh pendidik dalam “membelajarkan anak”. Stimulasi persiapan

anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut masih menjadi sorotan utama bagi praktik

PAUD di Indonesia. Pertentangan dua kepentingan, yakni kepentingan untuk melejitkan

“prestasi” anak dan kepentingan untuk melindungi anak dari praktik pengajaran yang

merugikan anak.

Fakta riil dilapangan menunjukkan bahwa sebagian pendidik atau lembaga

PAUD masih terus melakukan praktik-praktik semacam itu, padahal sebagaimana

dinyatakan Vygotsky (Bodrova & leong, 1996) cara-cara pemaksaan dalam pembelajaran

tidak akan membuat anak memperoleh ilmu dan pengalaman, tetapi justru akan

kehilangan masa-masa emas proses pemerolehan pembelajaran yang menyenangkan.

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru (communicator) yang

bertugas menyampaikan pesan pendidikan (massage) kepada anak (Communican).

Menurut Heinich, Molenda, dan Russell (1993) Media adalah alat saluran komunikasi.

Agar pesan pendidikan yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak

secara efektif dan efisien.

Proses komunikasi diperlukan penyalur pesan yaitu media pembelajaran yang

bermanfaat. Media pembelajaran akan menarik perhatian anak sehingga terasa

3

menyenangkan dan membangkitkan minat belajar. Media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang digunakan atau disediakan oleh guru dimana penggunanya diintegrasikan

kedalam tujuan dan isi pembelajaran, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas

kegiatan pembelajaran serta mencapai kompetensi pembelajarannya. Sedangkan media

dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk

meyampaikan pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat

merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik mengikuti kegiatan

pembelajaran. Jika pada pendidikan orang dewasa mengenal istilah learning by doing

(belajar sambil bekerja), pada anak usia dini sewajarnya menerapkan istilah learning by

playing (belajar sambil bermain). Anak akan menganggap kegiatan belajar itu

menyenangkan seperti bermain yang berbentuk permainan yang mudah dipahami.

Permainan di Lembaga PAUD tidak terlepas dari media yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan dan perhatian anak didik untuk tercapainya tujuan

pendidikan.

Anak usia 5-7 tahun telah memasuki masa prasekolah, yakni masa taman

kanak-kanak/masa persiapan untuk memasuki usia sekolah dasar. Meskipun berada pada

masa prasekolah namun dunianya tetap dunia bermain, maka anak usia prasekolah masih

senang bermain. Piaget menyatakan bahwa permainan adalah proses berpikir (Carol &

Barbara 2008: 23) permainan adalah jalan bagi anak mengembangkan kemampun

menggunakan lambang dan memahami lingkungan mereka. Pembelajaran sebaiknya

menerapkan learning by playing secara maksimal dengan media yang tepat. Hasil

4

pembelajaran anak akan sesuai dengan tahap usia perkembangannya yang diperoleh dari

kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.

Lembaga PAUD di Kecamatan Gunungpati Semarang sebagian besar

memberikan PR (pekerjaan rumah) dan menggunakan lembar kerja dalam hal ini

termasuk majalah yang merupakan media pembelajaran berupa pemberian tugas. Lembar

kerja yang beredar di Semarang banyak digunakan di Lembaga PAUD di Gunungpati

pada rentang waktu tertentu. Lembar kerja adalah lembaran yang dibuat atau disusun oleh

guru dan diberikan kepada siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Bentuk

Lembar kerja sangat bervariasi, baik yang berwarna maupun tidak berwarna,

harganyapun bervariasi dari yang murah hingga yang mahal. Menurut poerwodarminto,

lembar kerja (Majalah) adalah surat kabar berkala yang diterbitkan secara mingguan,

bulanan dan sebagainya. Majalah memiliki andil yang sangat besar sebagai sarana

peningkatan ilmu pengetahuan bagi pembacanya. Selain itu majalah merupakan media

belajar yang mudah dijangkau oleh sekolah dan dapat diperoleh dimana-mana. Namun

demikian, sampai saat ini belum diketahui model majalah yang tepat sehingga dapat

difungsikan guru sebagai pembelajaran.

Perkembangan yang terjadi saat ini, beberapa penerbit swasta bekerjasama

dengan Lembaga PAUD sebagai media penunjang kegiatan pembelajaran. Peredaran

lembar kerja (majalah) tidak hanya lewat toko buku saja melainkan mengedarkan

langsung ke Lembaga PAUD dengan bekerjasama dengan kepala sekolah, yang tentunya

dengan berbagai penawaran yang menarik. Lembar kerja yang digunakan dijadikan

sebagai media pengajaran yang menunjang pelaksanaan pembelajaran di Lembaga PAUD

di Kecamatan Gunungpati Semarang. Stimulasi dengan menggunakan lembar kerja yang

5

mengharuskan anak duduk menyimak penjelasan guru, melaksanakan perintah guru, dan

tidak terlibat aktif dalam proses pencarian makna melalui pembelajaran yang

menyenangkan.

Sampul majalah yang beredar di Kota Semarang seringkali bertuliskan

“Sesuai Standar Pendidikan Anak Usia Dini” atau “Sesuai Kurikulum Terbaru

PAUD/KB-TK”. Tulisan tersebut sebagai salah satu jaminan lembar kerja tersebut layak

sebagai media pembelajaran anak di Sekolah. Meskipun majalah dianggap media praktis,

namun isi lembar kerja pada pemberian tugas dari tahun ketahun bersifat monoton dan

belum sesuai dengan pendekatan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009.

Kompetensi dasar yang dituliskan pada bagian atas majalah biasanya dikembangkan

menjadi indikator yang hanya terdapat sedikit perbedaan antara majalah yang

diperuntukkan anak TK A (usia 4-5 tahun) dengan anak TK B (usia 5-6 tahun) bahkan

ada kegiatan pemberian tugas yang sama. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

lembar kerja, anak belum sepenuhnya terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Proses pembelajaran menggunakan lembar kerja bersifat sementara, yaitu

hanya digunakan pada rentang satu bulan atau sesuai dengan terbitan lembar kerja

tersebut. Apabila terjadi keterlambatan dalam penerbitan atau pendistribusian lembar

kerja di lembaga PAUD, maka tema yang berlangsung sudah berganti sehingga

pembelajaran tematik pada lembar kerja tersebut sudah tidak dapat digunakan. Dilihat

dari cara menyelesaikan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa lebih baik

dipraktikkan secara langsung untuk memperjelas pembelajaran. Pada indikator

memahami hubungan bunyi dan bentuk huruf, suku kata, kata, tulisan dan yang

melambangkannya tidak akan efektif apabila pembelajarannya menggunakan lembar

6

kerja. Bunyi atau suara akan lebih baik apabila dilafalkan dengan lisan atau media yang

menimbulkan bunyi/suara.

Pelaksanaaan pembelajaran aktif di lembaga PAUD menjadi harapan

mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut sesuai dengan

perkembangan usianya. Hasil penelitian Musfiroh, (2006) menunjukkan bahwa para guru

belum memperoleh cukup bekal untuk membuat kegiatan-kegiatan bermain, serta belum

memiliki kematangan bekal. Prinsip “bermain sambil belajar” atau “belajar melalui

bermain” belum sepenuhnya dilaksanakan sebagai landasan pembelajaran. Sebagian guru

masih memilah antara belajar dan bermain, sehingga ada pengaturan waktu belajar dan

bermain. Belajar diartikan sebagai aktivitas produktif dan bermain sebagai aktivitas tidak

produktif. Padahal, baik belajar maupun bermain merupakan aktivitas yang

komplementer dan integralistik dalam kehidupan anak. Melalui proses pembelajaran

dengan kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak yaitu melalui bermain, diharapkan

dapat merangsang dan memupuk kreativitas anak sesuai dengan potensi yang dimilikinya

untuk pengembangan diri sejak usia dini. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan

oleh (Mulyasa, 2005:164) bahwa “Proses pembelajaran pada hakekatnya untuk

mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai interaksi dan

pengalaman belajar”.

Berdasarkan pemaparan diatas penulis mencoba membedakan dari aktivitas

dan hasil pembelajaran anak dengan menggunakan lembar kerja dan Media fun works

berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Kurikulum permendiknas yang

dijadikan fokus penelitian adalah pada lingkup perkembangan bahasa, karena pada usia

5-6 tahun bahasa anak terus berkebang. Perbendaharaan kata mereka meluas mencapai

7

5000 ke 8000 kata, jumlah kata dalam kalimat bertambah dan struktur kalimat menjadi

lebih rumit. Mereka semakin pandai mengkomunikasikan gagasan dan perasaan mereka

dengan kata-kata (Ninio & Snow, 1996). Anak usia 5-6 tahun juga senang bicara,

bercakap-cakap dan senang menggunakan bahasa untuk meragakan permainan dan cerita.

Apabila pembelajaran lingkup perkembangan bahasa pada anak dikembangkan

menggunakan lembar kerja yang terbatas beberapa lembar saja pada tiap majalah, maka

perkembangan bahasa anak akan terbatasi kesempatannya. Selain itu perkembangan

bahasa anak usia 5-6 tahun dapat belajar kata-kata sulit terkait dengan hal yang mereka

minati (misalnya Tyrannosaurus, Stegosaurus dan Tarantula).

Bahasa menjadi sarana untuk perkembangan baca tulis, salah satu pertanda

paling penting untuk baca tulis adalah perkembangan bahasa (Snow & Tabors, 1998;

Woodward, Haskins, & Schaefer, 2004). Bahasa menjadi sarana akses pengalaman,

perkembangan pengetahuan tentang huruf, dan kemampuan penting lainnya yang perlu

dicapai agar mereka siap menerima manfaat dari instruksi membaca dan berinteraksi

dengan orang lain. Selain itu bahasa bagi anak akan memberi kesempatan menyelidiki

lingkungan mereka dan membangun dasar-dasar untuk belajar baca tulis, mulai terlibat

dan bereksperimen dengan membaca dan menulis. Baca tulis dapat dikembangkan

menggunakan pendekatan seluruh bahasa dan penggunaan metode ilmu bunyi bahasa

(orang baru belajar membaca), apabila jenis bacaan berupa lembar kerja yang mendekati

teks pada kenyataannya sebatas penyelesaian tugas saja.

Media fun works digunakan sebagai media pembelajaran yang dapat

digunakan sebagai media untuk mengembangkan perkembangan bahasa dengan

mempersiapkan sendiri media yang dibutuhkan masing-masing sekolah atau guru/orang

8

tua. Media Fun works dapat digunakan di dalam kelas dengan meminimalkan

penggunaan lembar kerja yang bersifat sementara dan kurang bervariasi. Media fun works

dibuat dari gambar, kertas HVS yang sudah tidak digunakan lagi (masih dapat

dimanfaatkan) yang dirancang sedemikian rupa untuk media pembelajaran. Media fun

works disesuaikan dengan tema yang dikembangkan Lembaga PAUD berdasarkan

kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Media fun works yang dikembangkan

diharapkan dapat membantu Lembaga PAUD atau guru agar anak terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

Prinsip media fun works pada dasarnya mengacu pada alat permainan edukatif

yaitu sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau alat permainan yang mengandung

nilai pendidikan dan dapat mengembangkan seluruh aspek kemampuan anak. Media fun

works disini adalah sarana yang dibuat peneliti yang dapat merangsang aktivitas anak

untuk mempelajari sesuatu dengan prinsip learning by playing tanpa anak menyadarinya,

yang bersifat sederhana. Menurut Hughes seorang ahli perkembangan anak dalam

bukunya Children, play, and development (Andang Ismail, 2006: 14), menyatakan bahwa

bermain merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu kegiatan yang

disebut bermain harus ada lima unsur didalamnya, yaitu mempunyai tujuan, memilih

dengan bebas, menyenangkan, imajinatif dan anak melakukan secara aktif dan sadar.

Setiap aktivitas bermain selalu didasarkan pada perolehan kesenangan dan kepuasan.

Sebab, fungsi utama bermain adalah untuk relaksasi dan menyegarkan kembali

(Refreshing) kondisi fisik dan mental yang berada diambang ketegangan.

Proses pembelajaran dengan menggunakan media fun works diharapkan anak

ingin bermain dan tampak dorongan keinginan yang demikian besar dalam dirinya. Anak

9

melakukannya dengan sukarela, tanpa paksaan, atau mengharapkan penghargaan.

Keinginan anak untuk bermain dengan media fun works, anak akan menemukan sesuatu

yang baru merupakan cermin kerja seorang ilmuwan. Bermain merupakan potensi terbaik

dalam diri anak untuk menumbuhkembangkan minat belajar dan kreativitasnya, maka

anak akan siap mempelajari segala sesuatu untuk mempersiapkan diri menuju jenjang

pendidikan lebih lanjut.

Media fun works akan disusun sedemikian rupa supaya menyenangkan,

gembira dan demokratis sehingga menarik anak untuk terlibat dalam setiap kegiatan

pembelajaran. Hasil pembelajaran anak dengan menggunakan media fun works akan

diperoleh dengan memberikan kesempatan menyenangkan yang dilakukan tanpa beban,

sukarela dan secara spontan. Bermain dengan menggunakan media fun works diharapkan

menjadi cara efektif untuk mempersiapkan anak usia 5-6 tahun untuk menuju jenjang

pendidikan lebih lanjut. Variasi bentuk media fun works memberikan ragam dalam

penggunaannya. Penggunaan media fun works yang digunakan dengan mengacu pada

totalitas, komunikasi, sesuatu yang baru, kognitif, percaya diri, imajinasi, kreatif,

sosialisasi, toleransi dan bekerjasama, motorik kasar dan motorik halus.

Berdasarkan pemaparan tersebut diatas, peneliti berharap pembelajaran

dikelas tidak lagi menjadi pembelajaran pasif dan membosankan bagi anak. Anak lebih

aktif dan menikmati kegiatan pembelajaran di sekolah. Apabila media fun works yang

digunakan di sekolah lebih efektif sebagai media pembelajaran, diharapkan guru dapat

mengembangkan sesuai prinsip “belajar sambil bermain atau belajar dengan bermain”.

Atas dasar tersebut, maka keberadaan lembar kerja dalam bentuk cetakan terutama

majalah yang beredar di Kecamatan Gunungpati perlu dipilah-pilah terlebih dahulu.

10

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar anak menggunakan

lembar kerja dan fun works berdasarkan kurikulum Permendiknas No.58 tahun 2009,

Indeks keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran.

Hasil belajar anak akan menjadi motivasi untuk meningkatkan pembelajaran,

selain mengembangkan ekspresi, fantasi dan imajinasi juga dapat meningkatkan

pemahaman anak terhadap sesuatu. Hasil belajar anak merupakan sesuatu yang terjadi

oleh suatu kerja atau peolehan/output. Hasil pembelajaran anak yang didokumentasi

sebagai bahan evaluasi lembaga PAUD dapat menjadi bahan pertimbangan untuk

mempersiapkan anak menuju pendidikan lebih lanjut.

Penelitian ini bermaksud untuk membantu menerapkan pembelajaran dengan

prinsip learning by playing atau belajar sambil bermain dan belajar dengan bermain

dengan judul penelitian “Perbedaan Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Anak

Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum

Permendiknas No.58 Tahun 2009”. Berdasarkan pemaparan tersebut peneliti berharap

bahwa pembelajaran pada Anak Usia Dini dapat meningkatkan keaktifan anak agar siap

menuju jenjang pendidikan lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah Perbedaan aktivitas dan hasil pembelajaran anak

menggunakan lembar kerja dan fun works berdasarkan kurikulum Permendiknas No.58

tahun 2009 adalah sebagai berikut:

1) Apakah ada perbedaan tingkat keaktifan anak pada pembelajaran yang menggunakan

lembar kerja dan media fun works?

11

2) Apakah ada perbedaan hasil pembelajaran anak dengan menggunakan lembar kerja

dan media fun works?

1.3 Batasan Masalah

Luasnya pembelajaran di lembaga PAUD maka peneliti memberikan

pembatasan masalah pada tingkat pencapaian perkembangan lingkup perkembangan

bahasa berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Indikator yang

dikembangkan adalah sebagai berikut:

1.3.1 Lingkup perkembangan Bahasa

1.3.1.1 Menerima Bahasa

1) Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.

2) Mengulang kalimat yang lebih kompleks.

3) Memahami aturan dalam suatu permainan.

1.3.1.2 Mengungkapkan Bahasa

1) Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks.

2) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama.

3) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta

mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan

berhitung.

4) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-

predikat-keterangan).

5) Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekpresikan ide pada orang

lain.

12

6) Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan.

1.3.1.3 Keaksaraan

1) Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal.

2) Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya.

3) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang

sama.

4) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.

5) Membaca nama sendiri.

6) Menuliskan nama sendiri.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui perbedaan tingkat keaktifan anak pada pembelajaran dengan

menggunakan lembar kerja dan media fun works

2) Mengetahui perbedaan hasil pembelajaran anak dengan menggunakan

lembar kerja media fun works.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian perbedaan aktivitas dan hasil pembelajaran anak menggunakan

lembar kerja dan dengan fun works berdasarkan kurikulum Permendiknas No.58 tahun

2009 yang digunakan Lembaga PAUD diharapkan memberi kontribusi sebagai berikut:

13

1.5.1 Bagi Peserta Didik

1) Anak memiliki kesempatan untuk menggali potensi dirinya secara aktif

serta dapat tumbuh dan berkembang secara optimal

2) Anak benar-benar siap menuju jenjang pendidikan lebih lanjut tanpa

merasa terbebani dan terpaksa.

3) Hasil pembelajaran anak dapat mencapai tingkat pencapaian

perkembangan berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009

1.5.2 Bagi Lembaga dan Guru

1) Sebagai masukan bagi guru agar dapat memanfatkan media pembelajaran

yang menunjang untuk mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan

lebih lanjut

2) Sebagai bahan pertimbangan dalam memilih dan menentukan lembar

Kerja yang akan digunakan oleh siswa sebagai penunjang pembelajaran.

3) Diharapkan guru dapat mengimplementasikan pembelajaran “bermain

sambil belajar dan belajar dengan bermain” dengan media fun works

4) Guru dapat menggunakan variasi media yang disertai permainan

menyenangkan berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009.

1.5.3 Bagi Peneliti

1) Peneliti memperoleh pengalaman langsung pelaksanaan pembelajaran

yaitu mengetahui perbedaan aktivitas dan hasil pembelajaran anak

menggunakan lembar kerja dan media fun works berdasarkan kurikulum

Permendiknas no.58 tahun 2009

14

2) Peneliti dapat mengembangkan kurikulum Permendiknas No.58 tahun

2009 untuk membentuk generasi berkualitas dan mengembangkan potensi

luar biasa pada diri masing-masing anak.

1.5.4 Bagi Pengembang kurikulum

1) Sebagai bahan pertimbangan untuk menyeleksi dan menentukan kelayakan

lembar kerja (majalah) yang ditinjau dari beberapa aspek berdasarkan

kurikulum Permendiknas No.58 tahun 2009

2) Para pemegang kebijakan sepenuhnya memihak pada kepentingan anak

1.5.5 Bagi Orang Tua dan Masyarakat

1) Masyarakat tidak lagi menuntut terhadap Lembaga PAUD dengan uotput

yang berorientasi akademik, tetapi berorientasi developmental.

2) Terciptanya sumber belajar siap pakai berupa media fun works yang dapat

digunakan oleh pendidik dan orang tua dalam “membelajarkan anak”.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing diuraikan sebagai

berikut:

1. Bagian awal skripsi, terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan,

motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar gambar dan daftar

tabel.

2. Bagian isi, merupakan bagian yang pokok dalam skripsi yang terdiri dari lima bab

sebagai berikut:

15

BAB I : Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

BAB II :Tinjauan Pustaka berisi tentang teori-teori yang mendukung dan

berkaitan dengan permasalahan skripsi sehingga dapat dijadikan sebagai

teori penunjang yang menjadi dasar-dasar disusunnya skripsi.

BAB III : Metode penelitian berisi tentang langkah atau proses penelitian. Bab ini

meliputi identifikasi masalah, perumusan masalah, studi pustaka,

pemecahan masalah, dan penarikan simpulan.

BAB IV : Hasil dan pembahasan berisi tentang hasil penelitian dan Pembahasan

yang mengkaji perbedaan aktivitas dan hasil Pekerjaan anak dengan

menggunakan majalah dan media fun works berdasarkan kurikulum

permendiknas No. 58 tahun 2009.

BAB V : Penutup berisi tentang simpulan dari pembahasan dan saran-saran yang

berkaitan dengan simpulan sehingga bermanfaat bagi penulis dan

pembaca.

3. Bagian akhir, merupakan bagian yang terdiri atas daftar pustaka yang bertujuan

untuk memberikan informasi tentang semua buku, sumber, jurnal dan literatur

lainnya yang digunakan dalam penulisan skripsi ini yang dijadikan penulis sebagai

acuan penulisan skripsi.

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aktivitas

Setiap individu memiliki aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Aktivitas adalah suatu kegiatan. Aktivitas ada dua macam yakni aktivitas positif dan

aktivitas negatif. Aktivitas positif adalah suatu kegiatan yang dilakukan atas dirinya

sendiri maupun kehendak orang lain yang bersifat serius/sungguh-sungguh,

menggunakan waktu secara efektif yang dilakukan untuk sesuatu yang

berguna/bermanfaat. Aktivitas negatif adalah kegiatan yang dilakukan atas diri sendiri,

bebas, apabila atas kehendak orang lain akan dilakukan tanpa paksaan dengan tujuan

untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut. Berikut adalah

tabel perbedaan aktivitas positif dan negatif (Dani, 2009:20)

Tabel. 2.1 Perbedaan Aktivitas Positif dan Negatif

NoPerbedaan Aktivitas

Positif Negatif1 Serius/Sungguh-sungguh Keasyikan/remeh-temeh2 Kadang-kadang dipaksa Tanpa paksaan sama sekali3 Berarti/berguna: bekerja Tidak berarti/tidak berguna:

bermain4 Waktu efektif Waktu tidak efektif5 Terikat oleh syarat tertentu Bebas/tidak terikat6 Pokok/Utama Sebagai penunjang/pelengkap7 Berorientasi hasil/materi Kesenangan/hiburan8 Ditujukan orang dewasa Ditujukan untuk anak-anak9 Terkadang mengeluarkan biaya Tidak mengeluarkan biaya

17

Aktivitas adalah bagaimana mengubah sesuatu yang kita pikirkan dari suara hatimenjadi sesuatu yang kita jalani baik kegiatan positif atau negatif.Aktivitas positif adalah suatu kegiatan yang bersifat serius, dilakukan denganpaksaan, berguna, penggunaan waktu efektif, terikat syarat tertentu, bersifat utama,berorientasi pada hasil yang ditujukan orang dewasa dengan mengeluarkan biaya.Aktivitas negatif adalah suatu kegiatan yang bersifat remeh, dilakukan atas kehendaksendiri dengan bebas pada waktu yang tidak efektif, bersifat sebagai pelengkap untukkesenangan, ditujukan untuk anak-anak yang tidak mengeluarkan biaya

2.1.1 Pengertian Aktivitas

Pengertian aktivitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kegiatan,

usaha, kekuatan, ketangkasan serta kegairahan. Aktivitas adalah suatu energi atau

keadaan bergerak di mana manusia memerlukannya untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya (2011). Sedangkan menurut Syaifudin (2010) kegiatan adalah upaya yang

dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Aktivitas anak usia dini adalah kegiatan yang

dilakukan anak pada proses belajar anak usia dini yang menitikberatkan pada usaha

belajar sambil beraktivitas. Aktivitas anak usia dini merupakan aktivitas yang sesuai

dengan karakteristik anak usia dini yaitu bermain/aktivitas negatif.

2.1.2 Konsep Aktivitas Anak Usia Dini

Setiap bentuk aktivitas hidup yang mengarah pada tujuan peningkatan kualitas

diri dengan cara tertentu, terutama memberdayakan seluruh atau sebagian panca indra

secara sadar dan sengaja dapat dinamakan belajar. Begitu pula dengan konsep aktivitas

anak usia dini tujuannya untuk mengoptimalkan kinerja panca indra supaya menghasilkan

keahlian, pengetahuan dan ketrampilan baru sesuai karakteristik anak.

Aktivitas anak usia dini adalah kegiatan yang dilakukan anak usia 0-6 tahun atas

kehendak sendiri maupun orang lain sesuai dengan karakteristiknya (bermain) untuk

memenuhi kebutuhannya dalam jangka waktu tertentu.

18

Montessori (Seldin 2011: 18) mengatakan bahwa: “Anak yang diperlakukan

dengan hormat untuk mencoba aktivitas baru akan lebih siap belajar untuk melakukan

hal-hal bagi dirinya sendiri. Anak lebih percaya bahwa dirinya mampu dan mandiri

apabila diberi kebebasan belajar untuk memilih aktivitas yang mereka inginkan, dan

berkreasi selama yang mereka mau, menarik minatnya, mencoba eksplorasi baru,

mengatur komunitasnya sendiri dan mengembangkan ketrampilan kepemimpinan” .

Anak usia dini beraktivitas dengan caranya sendiri yaitu melalui bermain.

Bermain merupakan cara belajar yang sangat penting bagi anak usia dini. Guru dan orang

tua sering mengajarkan anak sesuai jalan pikiran orang

dewasa, seperti melarang anak untuk bermain. Akibatnya apa yang diajarkan orang tua

sulit diterima anak dan banyak hal yang disukai anak dilarang oleh

orangtua; sebaliknya banyak hal yang disukai orangtua tidak disukai anak. Untuk itu

orang tua dan guru perlu memahami hakikat perkembangan

anak dan hakikat PAUD agar dapat memberi pendidikan yang sesuai dengan jalan

pikiran anak.

Proses pendidikan yang bersifat holistik pada aktivitas anak usia dini, proses

sama pentingnya dengan hasil. Aktivitas anak usia dini akan berdaya guna apabila

indikator dibawah ini dapat tercapai secara maksimal. Adapun indikator komponen

aktivitas adalah sebagai berikut:

1) Totalitas, yaitu perilaku serius, asyik dan menikmati dengan permainan media yang

sedang ia mainkan.

19

2) Komunikasi (Oral activities), yaitu anak dapat merkomunikasi dari ide-ide dan

imajinasi yang ada dalam pikirannya, dengan bertanya/menjawab pertanyaan,

bercakap-cakap, berdialog atau bercerita sederhana.

3) Inovatif/sesuatu yang baru, yaitu media yang baru, permainan baru yang akan tercipta

sikap yang baru pula dari anak.

4) Kognitif (Mental activities), yaitu anak dilatih untuk merealisasikan ide-ide dan

imajinasi dalam pikirannya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam

permainannya

5) Percaya diri (Emotional activities), yaitu anak akan merasa nyaman ketika bermain

dengan teman-temannya, menunjukan hasil karyanya dan tidak merasa minder ketika

melakukan kesalahan

6) Imajinasi, yaitu anak dapat melakukan apa saja sesuai imajinasinya dengan sarana

media yang disediakan

7) Kreatif, yaitu media dapat dikreasikan dengan permainan yang dapat dilakukan oleh

anak.

8) Sosialisasi, yaitu anak dapat menghargai orang lain, tidak memaksakan kehendak,

toleransi dan bekerjasama baik dengan teman maupun guru

9) Motorik kasar dan motorik halus yaitu media dapat digunakan dengan berbagai variasi

yang dapat mendukung perkembangan motorik kasar dan motorik halus anak.

10) Pengamatan (Visual activities) yaitu anak mampu membaca, memperhatikan dan

mengamati pembelajaran

Konsep aktivitas anak usia dini adalah kegiatan anak yang dapat mengaktifkanunsur totalitas, komunikasi, inovatif, kognitif, percaya diri, imajinasi, sosialisasi,motorik kasar dan motorik halus serta pengamatan

20

2.2 Pembelajaran

2.2.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran untuk anak usia dini akan lebih bermakna apabila pembelajaran

dilakukan dengan menggabungkan suatu tema pada kehidupan nyata, karena akan lebih

menarik dan lebih cepat dipahami oleh anak. Pembelajaran dilakukan dengan melihat

keseluruhan materi yang akan disampaikan dan mengkombinasikan seluruh aspek

kemampuan anak usia dini. Menurut Feuestein (Gunawan 218: 2004) mengatakan bahwa:

”Kecerdasan anak dapat dimodifikasi (Modifiable Intelligence) antara kemampuan

kognitif dengan dasar pengalaman yang dialami anak”

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

pasal 1 menyatakan bahwa, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Dimyati dan

Mudjiono (Sagala, 2003) “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam

desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada

penyediaan sumber belajar”

Menurut Nana Sujana 1990 dalam Purwati 2011 didalam Tinjauan Pustaka

mengatakan bahwa proses belajar mengajar yang optimal mempunyai ciri-ciri (1)

Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar pada diri anak, (2)

Menambah keyakinan akan kemampuan diri anak, (3) Hasil belajar anak bermakna bagi

anak, (4) hasil belajar anak diperoleh siswa secara menyeluruh, (5) kemampuan siswa

untuk mengontrol dan menilai kemampuannya.

Sudjana dalam Ramli (2010) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah fungsi

pendidik untuk membelajarkan peserta didik terhadap materi pelajaran untuk mencapai

21

hasil belajar yang menimbulkan pengaruh belajar. Definisi pembelajaran tersebut

mengandung berbagai fungsi seperti membantu, membimbing, melatih, memelihara,

merawat, menumbuhkan, mendorong, membentuk, meluruskan, menilai, dan

mengembangkan.

Peraturan Pemerintah RI No. 19/2005 pasal 19 (2010) bahwa: “Proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup untuk berprakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik”

Alan Roger (2003) menyatakan “Pembelajaran sebagai sebuah produk dan

sebuah proses tentang pembelajaran tugas-sadar atau kemahiran, serta pembelajaran sadar

atau terformalisasikan”. Pembelajaran sebagai sebuah produk didefinisikan sebagai

perubahan dalam perilaku atau adanya sebuah hasil yang bisa diakui dan dilihat yang

menyoroti pembelajaran yang krusial (perubahan). Pembelajaran sebagai sebuah proses

yakni ada sebuah perhatian dengan apa yang terjadi ketika pembelajaran berlangsung,

pembelajaran bisa diajarkan sebagai sebuah proses yang dengannya perubahan perilaku

terjadi sebagai hasil dari pengalaman.

Pembelajaran menurut Saljo (1979) adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran sebagai sebuah peningkatan pengetahuan kuantitatif yaitu

mendapatkan informasi atau mengetahui banyak hal.

2. Pembelajaran sebagai proses mengingat yaitu menyimpan informasi yang bisa

direproduksi

22

3. Pembelajaran sebagai proses memperoleh fakta-fakta, ketrampilan, dan metode yang

dapat dikuasai dan digunakan sesuai kebutuhan

4. Pembelajaran sebagai proses memahami atau mengabstraksikan makna yaitu

melibatkan satu sama lain antara subyek permasalahan dengan dunia nyata

5. Pembelajaran sebagai proses penafsiran dan pemahaman akan realitas dalam sebuah

cara yang berbeda yaitu dengan menafsirkan kembali pengetahuan (Mark, 2010: 30).

2.2.2 Paradigma Pembelajaran

Pembelajaran pada UU Sisdiknas No.20/2003 menunjuk peranan siswa aktif

sekaligus mengoreksi peranan dominan guru. Perubahan paradigma pendidikan dari

pengajaran bergeser menjadi pembelajaran. Perubahan paradigma dari pengajaran

bergeser menjadi pembelajaran dapat dibandingkan dalam tabel berikut:

Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan berdasarkan rencana yangterorganisir secara sistematis yang mencakup tujuan pembelajaran, materipembelajaran melalui kegiatan pembelajaran yang mencakup metode, mediapembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan umpan balik evaluasi pembelajaran.

23

Tabel 2.2 Perubahan Paradigma dari Pengajaran Bergeser Menjadi Pembelajaran

No Pengajaran Pembelajaran1 Berpusat pada guru Berpusat pada anak/pembelajar2 Guru dominan dalam aktor kelas Guru sebagai fasilitator (penulis skenario)

3Suasana “tertib”, tenang, kaku danmembosankan

Suasana “Hidup”, menyenangkan, daninteraktif

4Anak terlibat dalam kompetensidengan siswa lain, dengan motivasimengalahkan teman

Siswa didorong bekerjasama mencapaitujuan. Tolong-menolong dalammemecahkan masalah dan bertukar pikiran

5

Anak adalah tempat gurumencurahkan pengetahuan(banking system). Prestasinyaadalah sejumlah hapalan/reproduksipengetahuan

Anak adalah pelaku proses pengalamanmengambil keputusan, memecahkanmasalah, menganalisis dan mengevaluasi.Kegiatan intelektual memproduksipengetahuan

6Evaluasi oleh guru bersifatmenyeleksi dan merangkingkuantitas hapalan

Evaluasi oleh anak bersifat refleksi danberperan memperbaiki proses untukmeningkatkan prestasi

7Sumber belajar buku teks dan guru

Sumber belajar adalah pengalamaneksplorasi mandiri dan pengalamankeberhasilan temannya dalammemecahkan masalah

8 Tempat belajar sebatas ruang kelas Tempat belajar seluas jagat raya

Pengajaran merupakan kegiatan yang dilakukan didalam kelas, kegiatan berpusatpada guru (guru sebagai aktor kelas), suasana tertib, tenang, kaku dan membosankan.Anak terlibat dalam kompetensi dengan motivasi mengalahkan teman, anak adalahtempat mencurahkan pengetahuan berupa reproduksi pengetahuan dengan sumberbelajar berupa buku teks dan guru.Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan baik didalam/luar kalas, kegiatanberpusat pada anak, guru sebagai fasilitator dengan suasana hidup, menyenangkan,interaktif. Siswa didorong bekerjasama mencapai tujuan, tolong menolong dalammemecahkan masalah, menganalisis, mengevaluasi kegiatan intelektual,memproduksi pengetahuan, evaluasi bersifat refleksi yang memperbaharui prosesmeningkatkan prestasi dan sumber belajar merupakan pengalaman eksplorasi mandiridan pengalaman keberhasilan temannya dalam memecahkan masalah

24

2.2.3 Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini

Pembelajaran anak usia dini/TK pada hakikatnya adalah pembelajaran yang

berorientasi bermain (belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar), pembelajaran

yang berorientasi perkembangan yang lebih banyak memberi kesempatan kepada anak

untuk dapat belajar dengan cara-cara yang tepat. Setiap kegiatan harus mencerminkan

jiwa bermain, yaitu senang, merdeka, volunter, dan demokratis. Setiap permainan yang

diberikan harus diberi muatan pendidikan sehingga anak dapat belajar. Bermain adalah

sebuah kegiatan yang berulang-ulang yang menimbulkan rasa senang dan puas bagi anak.

Bermain sebagai sarana bersosial, kesempatan bereksplorasi, mengekspresikan perasaan,

berkreasi dan menemukan sarana pembelajaran yang menyenangkan sekaligus sebagai

wahana pengenalan diri dan lingkungan sekitar anak mendapati kehidupannya (Trianto,

2011: 28).

Pembelajaran menurut Sudjana (2000) adalah upaya pendidik untuk

membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Surya (2004) menyatakan bahwa,

pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu

perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu

itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi tersebut menunjukan bahwa

pembelajaran sebagai usaha memperoleh perubahan perilaku dalam diri individunya.

Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang menghubungkan anak dengan subyek dan

berkaitan dengan dunia nyata (Utomo, 2010: 28).

Beberapa pengertian pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Menurut teori behavioristik pembelajaran adalah suatu usaha guru membentuk

tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi

25

hubungan dengan subjek belajar serta perlu diberikan reinforcement untuk

meningkatkan motivasi kegiatan belajar.

2. Menurut teori kognitif pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berpikir agar memahami apa yang dipelajari.

3. Menurut teori Gestalt, pembelajaran adalah usaha guru memberikan mata pelajaran

sedemikian rupa sehingga siswa lebih mudah mengaturnya menjadi suatu yang

bermakna (pola bermakna). Bantuan guru diperlukan untuk mengaktualkan potensi

yang terdapat pada diri siswa.

4. Menurut teori Humanistik, pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada si

belajar untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat

dan kemampuannya (Haryanto 2003:8).

2.2.4 Karakteristik Pembelajaran Anak Usia Dini

Anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa dalam hal

belajar. Karakteristik cara belajar anak merupakan fenomena yang harus dipahami dan

dijadikan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran untuk anak usia

dini. Adapun karakterisktik cara belajar anak menurut Masitoh dkk. (2009: 6.9 – 6.12)

adalah :

1. Anak belajar melalui bermain.

Pembelajaran untuk anak usia dini adalah mempersiapkan anak untuk siapbelajar (ready to learn), yaitu siap belajar berhitung, membaca dan menulis yangmengembangkan aspek moral agama, emosional, sosial, fisik-motorik,kemampuan berbahasa, seni, dan intelektual, membimbing anak yang premoralagar berkembang ke arah moral realism dan moral relativism, dari yang bersifategosentris-individual ke arah prososial dan sosial-komunal, melatih anakmengenal jati diri (Self-identity), menghargai dirinya (self-esteem), dankemampuan akan dirinya (self-efficacy).

26

2. Anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya.

3. Anak belajar secara alamiah

Anak belajar paling baik jika apa yang dipelajarinya mempertimbangkan

keseluruhan aspek pengembangan, bermakna, menarik, dan fungsional. Kegiatan

pembelajaran pada anak usia dini, menurut Sujiono dan Sujiono (Yuliani Nurani Sujiono,

2009: 138), pada dasarnya adalah pengembangan kurikulum secara konkret berupa

seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang

diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus

dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki oleh anak.

Atas dasar pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa pembelajaran untuk anak

usia dini memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Belajar, bermain, dan bernyanyi

Pembelajaran untuk anak usia dini menggunakan prinsip belajar, bermain, dan

bernyanyi (Slamet Suyanto, 2005: 133). Pembelajaran untuk anak usia dini diwujudkan

sedemikian rupa sehingga dapat membuat anak aktif, senang, bebas memilih. Anak-anak

belajar melalui interaksi dengan alat-alat permainan dan perlengkapan serta manusia.

Anak belajar dengan bermain dalam suasana yang menyenangkan. Hasil belajar anak

menjadi lebih baik jika kegiatan belajar dilakukan dengan teman sebayanya. Dalam

belajar, anak menggunakan seluruh alat inderanya.

2. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan

Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan mengacu pada tiga hal

penting, yaitu : 1) berorientasi pada usia yang tepat, 2) berorientasi pada individu yang

tepat, dan 3) berorientasi pada konteks sosial budaya (Masitoh dkk., 2005: 3.12).

27

Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan harus sesuai dengan

tingkat usia anak, artinya pembelajaran harus diminati, kemampuan yang diharapkan

dapat dicapai, serta kegiatan belajar tersebut menantang untuk dilakukan anak di usia

tersebut.

Praktik pembelajaran yang berorientasi perkembangan menekankan pada hal-

hal sebagai berikut: (1) anak secara holistik, (2) program pendidikan yang bersifat

individual, (3) pentingnya kegiatan yang diprakarsai anak, (4) fleksibel, lingkungan kelas

menstimulasi anak, (5) pentingnya bermain sebagai wahana belajar, (6) kurikulum

terpadu, (7) belajar melalui bekerja, (8) memberikan pilihan kepada anak tentang apa dan

bagaimana caranya belajar, (9) penilaian bersifat kontinu, dan (10) bermitra dengan orang

tua untuk mendukung perkembangan dan belajar anak.

Prinisp-prinsip pembelajaran yang berorientasi perkembangan dapat

diidentifikasi dari beberapa dimensi, sebagai berikut:

1. Menciptakan iklim yang positif dan kondusif untuk belajar.

2. Membantu keeratan kelompok dan memenuhi kebutuhan individu.

3. Lingkungan dan jadwal hendaknya memberi kesempatan kepada anak untuk

berpartisipasi aktif, mengambil inisiatif, melakukan eksplorasi terhadap objek dan

lingkungannya.

4. Pengalaman belajar hendaknya dirancang secara konkret dan memberi kesempatan

kepada anak untuk memilih kegiatannya sendiri.

5. Mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan

berbahasa secara menyeluruh yang meliputi kemampuan berbicara, mendengarkan,

membaca dan menulis dini.

28

6. Strategi pembelajaran dirancang agar anak dapat berinteraksi dengan anak lainnya

secara individual dan dalam kelompok kecil.

7. Motivasi dan bimbingan diberikan agar anak mengenal lingkungannya,

mengembangkan keterampilan sosial, pengendalian dan disiplin diri.

8. Kurikulum diorganisasikan secara terpadu untuk mengembangkan seluruh aspek

perkembangan anak yang meliputi aspek fisik motorik, sosial emosi, kognitif,

bahasa, dan seni.

9. Penilaian terhadap anak dilakukan secara kontinu, melalui observasi.

10. Mencatat dan mendokumentasikan hal-hal yang telah dilakukan anak dan cara

melakukan kegiatan tersebut.

Manusia merupakan makhluk individu. Perbedaan individual juga harus

manjadi pertimbangan guru dalam merancang, menerapkan, mengevaluasi kegiatan,

berinteraksi, dan memenuhi harapan anak. Selain berorientasi pada usia dan individu

yang tepat, pembelajaran berorientasi perkembangan harus mempertimbangkan konteks

sosial budaya anak. Untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang bermakna,

guru hendaknya melihat anak dalam konteks keluarga, masyarakat, faktor budaya yang

melingkupinya.

Karakteristik pembelajaran PAUD merupakan pembelajaran menggunakanprinsip belajar, bermain, dan bernyanyi sehingga dapat membuat anak aktif,senang, bebas memilih Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan yangsesuai dengan tingkat usia anak, artinya pembelajaran harus diminati, kemampuanyang diharapkan dapat dicapai, serta kegiatan belajar tersebut menantang untukdilakukan anak secara alamiah

29

2.3 Aktivitas Pembelajaran

Proses aktivitas belajar harus melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta

didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat

terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif

dan psikomotor. Kegiatan pembelajaran memerlukan sebuah perencanaan agar

pencapaian tujuan pendidikan dapat terselenggara dengan efektif dan efisien. Aktivitas

dalam belajar dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi peserta didik berupa:

1) Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud adanya

motivasi internal (driving force) untuk belajar sejati

2) Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat

memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral.

3) Peserta didik belajar berdasarkan minat dan kemampuannya

4) Menumbuhkembangkan sikap disipin dan suasana belajar yang demokratis

dikalangan peserta didik

5) Pembelajaran dilaksanakan secara kongkret sehingga dapat menumbuhkembangkan

pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme

6) Menumbuhkembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik sehingga sekolah

menjadi hidup, sejalan, serasi dengan kehidupan masyarakat disekitarnya.

Aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang direncanakan agar pencapaian tujuanpendidikan dapat terselenggara dengan efektif dan efisien yang melibatkan seluruhaspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasiperubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baikberkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

30

2.3.1 Aktivitas Belajar Anak Usia Dini

Dierich yang dikutip Hamalik (1980: 288-209) menyatakan, aktivitas belajar

anak usia dini dibagi dalam delapan kelompok yaitu:

1) Kegiatan visual yaitu membaca, melihat gambar, mengamati eksperimen,

demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2) Kegiatan lisan (oral) yaitu, mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan

suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat,

berwawancara, diskusi dan interupsi.

3) Kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan

percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, dan

mendengarkan radio.

4) Kegiatan menulis, yaitu menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan,

membuat out line atau rangkuman, mengerjakan tes, serta mengisi angket

5) Kegiatan menggambar yaitu menggambar, membuat chart, diagram, pola, dan peta.

6) Kegiatan metrik yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan

pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun.

7) Kegiatan mental yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa

faktor-faktor, melihat hubungan, dan membuat keputusan.

8) Kegiatan emosional yaitu minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain

Aktivitas Pembelajaran anak usia dini merupakan kegiatan yang direncanakanagar pencapaian tujuan pendidikan dapat terselenggara dengan efektif dan efisienyang melibatkan kegiatan visual, lisan, mendengarkan, menulis, menggambar,metrik/percobaan, mental dan emosional

31

2.3.2 Teori Pembelajaran

Pengikut perspektif pembelajaran (learning perspective) memberikan

perhatian kepada perilaku yang dapat diobservasi. Teoritisi aliran ini mempertahankan

pendapat bahwa perkembangan merupakan hasil pembelajaran (learning), perubahan

didasari oleh pengalaman atau adaptasi kepada lingkungan. Teori aliran pembelajaran

adalah behaviorisme (behaviorism) dan teori pembelajaran sosial (social learning

theory). Behaviorisme adalah teori mekanistik yang mendeskripsikan perilaku yang dapat

diobservasi sebagai respon terhadap pengalaman yang dapat diprediksi. Penelitian

behavioral fokus kepada pembelajaran asosiatif (assosiatif learning), dimana hubungan

mental antara dua peristiwa terbentuk.

Pembelajaran asosiatif adalah classical conditioning (pengkondisian klasik)

dipelopori oleh Ivan Pavlov, John B Watson dan operant conditioning (pengkondisian

operant) dipelopori oleh B. F. Skinner. Teori Pembelajaran sosial dipelopori Albert

Bandura yang menyatakan bahwa dorongan utama perkembangan bersumber dari orang.

Teori ini ada dua macam yaitu (1) pembelajaran sosial klasik menyatakan bahwa orang

belajar perilaku sosial dengan mengobservasi dengan mengimitasi model disebut

pembelajaran observasional (2) Teori kognitif Bandura yaitu proses kognitif terjadi saat

seseorang mengamati model dan secara mental menyatukan pola kepingan kedalam

sebuah pola perilaku baru yang kompleks (Diane 44: 2008).

Teori Pembelajaran merupakan landasan yang mendasari hasil pembelajaran yaituperkembangan dengan perubahan yang didasari oleh pengalaman atau adaptasiterhadap lingkungan yang dapat diprediksi melalui observasi respon terhadapperilaku.

32

2.3.2.1 Teori Pembelajaran Aktif

2.3.2.1.1 Teori Organimistik

Jaques Rousseau seorang filsuf Perancis percaya bahwa anak dilahirkan

sebagai “makhluk liar yang bersifat luhur” yang akan berkembang sesuai dengan

kecenderungan alamiah positif kecuali kecenderungan tersebut dikorupsi oleh masyarakat

yang reseptif. Rousseau merupakan pelopor model organismik perkembangan yang

menyatakan bahwa anak sebagai organism yang aktif dan tumbuh yang kemudian dalam

perjalanannya mempengaruhi perkembangan mereka, dorongan perubahan berasal dari

dirinya sendiri. Perilaku manusia adalah sebuah keutuhan organik karena tidak dapat

diprediksi dengan hanya memecah-mecahnya kedalam respon sederhana terhadap

stimulus lingkungan (Diane 35:2008).

2.3.2.1.2 Teori Sosiokultural

Teori Sosiokultural Lev Vygotsky (1896-1934), ia berpendapat untuk

memahami perkembangan kognitif, seseorang harus melihat kepada proses sosial yang

menjadi sumber pikiran anak. Vygotsky menekankan keterlibatan aktif anak dengan

lingkungan mereka, anak belajar melalui interaksi sosial. Aktivitas bersama membantu

anak untuk menanamkan cara berpikir dan bersikap masyarakat mereka serta menjadikan

semua itu sebagai caranya sendiri. Orang dewasa seharusnya membantu mengarahkan

dan mengorganisasi proses pembelajaran sebelum anak mampu menguasai dan

menginternalisanya. Bimbingan ini sangat efektif dalam membantu anak untuk melewati

Zone of proximal development (zona perkembangan antara), kesenjangan antara apa yang

telah dapat mereka lakukan sendiri dan apa yang belum dapat dilakukan seorang dari

mereka (Diane, 2008:56)

33

2.3.2.1.3 Teori Active Learning

Menurut Melvin Silberman, belajar bukan konsekuensi otomatis dari

penyampaian informasi kepada siswa. Belajar membutuhkan keterlibatan mental dan

tindakan sekaligus. Pada saat kegiatan belajar berlangsung, anak melakukan sebagian

besar pekerjaan belajar. Mereka mempelajari gagasan, memecahkan berbagai masalah

dan menerapkan yang mereka pelajari (Baharuddin 134: 2008).

Pernyataan Confusius oleh Silberman cara belajar yang diabadikan dengan

kredo:

“What I hear, I forget.

What I hear and see, I remember a little

What I hear, see, and ask questions about or discuss whit someone else, I begin to

understands.

What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill.

What I teach to another, I maste”.

Belajar dengan cara mendengarkan akan lupa, dengan cara mendengarkan dan

melihat akan ingat sedikit, dengan cara mendengar, melihat dan mendiskusikan dengan

anak lain akan paham, dengan cara mendengar, melihat, diskusi, dan ketrampilan, dan

cara untuk menguasai pelajaran terbagus adalah dengan mengajarkan. Belajar aktif

merupakan langkah menyenangkan yang menyajikan berbagai strategi pembelajaran aktif

yang diterapkan semua pembelajaran.

2.3.2.1.4 Teori masa peka; periode sensitif; masa emas

Teori Montessori menyatakan bahwa pada usis 5-6 tahun (TK B) termasuk

masa paling penting dalam perkembangannya, dimana anak mudah menyerap apapun dari

34

lingkungannya. Masa Peka merupakan masa peletak dasar pertama untuk mengabungkan

kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, bahasa, sosioemosional dan spiritual.

Pendidikan pada usia 5-6 tahun merupakan wahana pendidikan sangat fundamental dalam

memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar pengetahuan,

kemampuan dan ketrampilan anak. Keberhasilan pembentukan pada sentra persiapan

sangat menentukan keberhasilan tahap-tahap jenjang pendidikan selanjutnya.

Beberapa pemikiran Montessori tentang belajar:

1) Anak memiliki kemampuan sangat besar, dalam realita tak seorangpun mampu

mengaktualkan semua potensi kemampuan yang dimiliki. Manusia terlahir dengan

kekayaan yang sangat melimpah, sehingga mampu memanfaatkan warisannya,

mampu memilih bagian mana yang akan dimanfaatkan sesuka hatinya.

2) Montessori membagi tahap perkembangan anak menjadi umur 0-6, 6-12, 12-18. Ia

menganggap masa kehidupan yang paling penting adalah masa pertumbuhan yang

pertama, yaitu intelegensi mengalami pembentukan. Keberhasilan pembentukan tahap

ini sangat menentukan keberhasilan tahap-tahap selanjutnya.

3) Menurut Montessori manusia terlahir dianugerahi dengan kemampuan untuk

mempelajari bahasa lingkungannya, jadi anak menjadi sangat peka terhadap bunyi-

bunyi ujaran, menyimak dengan cermat.

4) Periode awal umur 0-6 tahun adalah periode sensitif, masa peka atau masa emas,

dimana pikiran anak mudah menyerap apapun dari lingkungannya.

5) Masa emas seyogyanya didayagunakan pendidik sebaik-baiknya, jika tersia-sia masa

ini tidak akan pernah dapat dicari gantinya.

35

6) Semakin utuh dan sempurna kebutuhan-kebutuhan pada masa perkembangan

terpenuhi, maka semakin besar keberhasilan perkembangan pada masa berikutnya

7) Montessori berkata ketika kita ingin meleburkan gagasan baru untuk merubah atau

memperbaiki adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat untuk perubahan watak

bangsanya, kita harus memanfaatkan anak-anak sebagai sarananya, karena tidak

banyak prestasi yang dapat kita raih jika berbekal dengan orang dewasa.

Teori Maria Montessori menyatakan bahwa anak usia 5-6 tahun sudah dapat

mempelajari bahasa lingkungannya melalui stimulasi yang tepat. Jika masa ini disia-

siakan maka anak akan semakin kesulitan untuk mempersiapkan diri menuju jenjang

pendidikan lebih lanjut. Jika anak telah siap menuju jenjang pendidikan lebih lanjut,

maka anak akan lebih mudah meraih prestasi sebagai bekal masa depannya.

2.3.2.1.5 Teori Kognitif

Piaget memandang perkembangan kognitif sebagai produk usaha anak untuk

memahami dan bertindak dalam dunia mereka. Piaget yakin bahwa perkembangan

kognitif dimulai dari kemampuan bawaan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Fungsi

mental berkembang dari pembelajaran berbasis sensorik sederhana serta aktivitas motorik

kepada pemikiran yang abstrak dan logis. Pertumbuhan kognitif terjadi melalui tiga fase

yang saling berhubungan: organisasi, adaptasi dan ekuilibrasi.

Organisasi adalah kecenderungan untuk membuat struktur kognitif yang

semakin kompleks: sistem pengetahuan atau cara berpikir yang disertai dengan

pencitraan realitas yang semakin akurat. Adaptasi merupakan istilah Piaget untuk cara

anak memperlakukan informasi baru dengan mempertimbangkan apa yang telah mereka

36

ketahui. Ekulibrasi adalah usaha konstan untuk mendapatkan kestabilan atau ekuilibrium-

menghendaki perpindahan dari asimilasi ke akomodasi.

Piaget menyatakan bahwa permainan adalah proses berpikir (Carol & Barbara

2008: 23) permainan adalah jalan bagi anak mengembangkan kemampun menggunakan

lambang dan memahami lingkungan mereka. Anak usia 5-7 tahun telah memasuki masa

prasekolah, yakni masa taman kanak-kanak/masa persiapan untuk memasuki usia

Sekolah Dasar. Meskipun berada pada masa prasekolah namun dunianya tetap dunia

bermain, maka anak usia pra sekolah masih senang bermain. Dengan bermain, hasil

belajar anak akan sesuai dengan tahap usia perkembangannya yang diperoleh dari

kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.

Pada teori perkembangan kognitif dalam psikologi pendidikan (Rifa’i dan

Anni, 2010: 25-26) terdapat empat konsep pada teori belajar Piaget yaitu:

1) Skema, merupakan kategori pengetahuan yang membantu seseorang dalam

memahami dan menafsirkan dunianya.

2) Asimilasi, merupakan proses memasukkan informasi ke dalam skema yang telah

dimiliki.

3) Akomodasi, merupakan proses mengubah skema yang telah dimiliki dengan

informasi baru.

4) Ekuilibrium, merupakan keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi.

Menurut Piaget pada masa ini anak berada pada masa peralihan dari tahap pra-

operasional ketahap operasional kongkrit. Mereka mulai menguasai lambang yang

memungkinkan manipulasi secara mental, tetapi penalaran masih sangat dipengaruhi oleh

persepsi. Anak mulai tahu beberapa aturan atau strategi berpikir, seperti: penjumlahan,

37

pengurangan, penggandaan atau mengurutkan sesuatu secara berseri. Dari teori tersebut

berarti anak sudah mulai mampu mengguasai penalaran/persepsi anak.

2.3.3 Asas Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini

Asas Pembelajaran anak usia dini adalah sebagai berikut:

1) Asas Apersepsi

Perkembangan mental anak dalam mengolah proses hasil belajar dipengaruhi

oleh pengetahuan dan pengalaman serta ketrampilan yang telah dimiliki sebelumnya.

Oleh sebab itu, pembelajaran yang dilakukan pendidik hendaknya memperhatikan

pengetahuan dan pengalaman, latihan, ketrampilan awal yang telah dimiliki oleh anak

sehingga anak dapat mencapai proses hasil belajar yang lebih optimal.

2) Asas Kekongkritan

Melalui interaksi dengan objek-objek nyata dan pengalaman kongkrit,

pembelajaran perlu menggunakan berbagai media dan sumber belajar agar suatu tema

yang telah atau akan dipelajari oleh anak menjadi lebih bermakna. Misalnya

menggunakan gambar binatang untuk mempelajari binatang, melakukan eksperimen

gejala alam, dan menggunakan audio visual tentang bencana.

3) Asas Motivasi

Belajar akan optimal jika anak memiliki dorongan untuk belajar. Oleh sebab

itu, pembelajaran hendaknya dirancang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemauan

Teori pembelajaran aktif merupkan landasan belajar secara aktif yang dapatmempengaruhi perkembangan anak baik berasal dari dirinya sendiri maupun denganlingkunganya melalui interaksi sosial yang menyenangkan pada periode masa peka(rentang 0-6 tahun) dengan memanfaatkan pertumbuhan kognitif (melalui faseorganisasi, adaptasi dan ekuilibrasi), sosial dan emosi yang tepat

38

anak. Misalnya memberi penghargaan kepada anak yang berprestasi dengan pujian atau

hadiah, memajang setiap hasil karya anak, melibatkan setiap anak pada berbagai kegiatan

lomba dan melakukan pencatatan unjuk kemampuan anak.

4) Asas Kemandirian

Kemandirian merupakan upaya yang dimaksudkan untuk melatih anak dalam

memecahkan masalahnya. Oleh sebab itu pembelajaran hendaknya dirancang untuk

mengembangkan kemandirian anak. Misalnya tata cara makan, menggosok gigi,

memakai atau melepas baju, buang air besar dan buang air kecil serta merapikan mainan

setelah bermain.

5) Asas kerjasama (kooperatif)

Kerjasama menjadi asas karena dengan bekerja sama ketrampilan sosial anak

akan berkembang secara optimal. Oleh karena itu, pembelajaran hendaknya dirancang

untuk mengembangkan ketrampilan sosial anak, misalnya bertanggung jawab terhadap

kelompok, menghargai pendapat anak lain, bergantian, aktif dalam kerja kelompok dan

membantu anak lain.

6) Asas Perbedaan Individu

Anak adalah individu yang bersifat unik, berbeda antara individu satu dengan

individu lainnya. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan

individu, misalnya, perbedaan latar belakang keluarga, perbedaan kemampuan, perbedaan

minat, dan perbedaan gaya belajar agar anak mencapai hasil belajar secara optimal.

7) Asas Keterpaduan

Korelasi menjadi asas karena aspek pengembangan diri anak yang satu dengan

aspek pengembangan diri yang lain saling berkaitan. Oleh sebab itu pembelajaran di

39

PAUD dirancang dan dilaksanakan secara terpadu. Misalnya perkembangan kognitif anak

berkaitan dengan perkembangan bahasa anak.

8) Asas Belajar Sepanjang Hayat

Proses pembelajaran anak tidak hanya berlangsung di PAUD tetapi sepanjang

hayat anak. Oleh sebab itu, pembelajaran di PAUD hendaknya diupayakan untuk

membekali anak agar dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mendorong anak

selalu ingin dan berusaha belajar kapanpun dan dimanapun.

2.3.4 Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah pola umum perbuatan guru dan murid dalam

mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Strategi pembelajaran adalah segala usaha guru

untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang

diharapkan. Dengan demikian strategi pembelajaran menekankan kepada bagaimana

aktivitas guru mengajar dan aktivitas anak belajar.

Terdapat beberapa kriteria yang harus menjadi pertimbangan guru dalam

memilih strategi pembelajaran, yaitu (1) karakteristik tujuan pembelajaran apakah untuk

pengembangan aspek kognitif, aspek afektif atau psikomotor. Pembelajaran itu bertujuan

untuk mengembangkan domain fisik-motorik, kognitif, sosial emosi, bahasa, dan estetika;

(2) karakteristik anak sebagai peserta didik baik usianya maupun kemampuannya; (3)

karakteristik tempat yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran apakah di luar

atau di dalam ruangan; (4) karakteristik tema atau bahan ajar yang akan disajikan kepada

Asas pembelajaran untuk anak usia dini merupakan hukum dasar/tumpuan berpikirdalam pembelajaran bagi anak usia dini yang mencakup asas apersepsi (mengolahproses hasil belajar), kekongkritan, motivasi, kemandirian, kerjasama, perubahanindividu, keterpaduan, dan belajar sepanjang hayat

40

anak; dan (5) karakteristik pola kegiatan yang akan digunakan apakah melalui

pengarahan langsung, semi kreatif atau kreatif

2.3.4.1 Strategi Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini

Strategi pembelajaran untuk anak usia dini dirancang agar anak dapat

berinteraksi dengan anak lainnya secara individual dan dalam kelompok kecil. Program

kegiatan tersebut berupa kegiatan bermain untuk membantu meletakkan dasar ke arah

perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan dan kreativitas/daya cipta yang

diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk

pertumbuhan dan perkembangan pada tahapan berikutnya. Untuk mencapai program

kegiatan bermain, maka diperlukan strategi pembelajaran bagi anak usia dini yang lebih

berorientasi pada:

1) Tujuan yang mengarah pada tugas-tugas perkembangan disetiap rentang usia anak.

2) Materi yang diberikan harus mengacu dan sesuai dengan karakteristik yang sesuai

dengan perkembangan dan pertumbuhan serta tahap perkembangan setiap anak.

3) Metode yang dipilih seharusnya bervariasi sesuai dengan tujuan kegiatan belajar yang

mampu melibatkan anak secara aktif serta menyenangkan dan inovatif

4) Media dan kegiatan bermain yang digunakan haruslah aman, nyaman dan

menimbulkan ketertarikan bagi anak dan perlu adanya waktu yang cukup untuk

bereksplorasi.

Strategi pembelajaran merupakan ilmu dan seni menggunakan sumberdaya dalampembelajaran yang meliputi karakteristik tujuan pembelajaran, karakteristik siswa,karakteristik tempat pembelajaran, karakteristik pola kegiatan pembelajaran

41

5) Evaluasi yang terbaik dan diajurkan untuk dilakukan adalah assessment melalui

observasi partisipatif secara berkesinambungan terhadap apa yang dilihat, didengar

dan diperbuat oleh anak.

2.3.4.2 Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini

2.3.4.2.1 Strategi Pembelajaran Umum Pada PAUD

Ada beberapa jenis strategi pembelajaran umum yang dapat digunakan pada

Pendidikan Anak Usia Dini. Strategi pembelajaran tersebut pada umumnya lebih

menekankan pada aktivitas anak dalam belajar, namun, tidak berarti peranan guru pasif.

Guru harus berperan sebagai fasilitator yang dapat memberikan kemudahan dan

kelancaran kepada anak dalam proses belajar.

Jenis-jenis strategi pembelajaran umum tersebut adalah: (1) meningkatkan

keterlibatan indra, (2) mempersiapkan isyarat lingkungan, (3) analisis tugas, (4)

scaffolding, (5) praktik terbimbing, (6) undangan/ajakan, (7) refleksi tingkah

laku/tindakan, (8) refleksi kata-kata, (9) contoh atau modelling, (10) penghargaan

efektif), (11) menceritakan/menjelaskan/menginformasikan, (12) do-it-signal, (13)

tantangan, (14) pertanyaan, dan (15) kesenyapan.

Strategi pembelajaran anak usia dini merupakan ilmu dan seni menggunakansumberdaya dalam pembelajaran bagi anak usia dini yang berorientasi pada tujuanyang mengarah pada tugas perkembangan, materi yang sesuai karakteristik anak,metode yang sesuai (variasi, aktif, inovatif, menyenangkan), media dan kegiatanbermain yang tepat (aman, nyaman, menarik, cukup waktu), dan menggunakanevaluasi partisipatif yang berkesinambungan

Strategi Pembelajaran umum pada PAUD merupakan ilmu dan seni menggunakansumberdaya dalam pembelajaran PAUD yang dapat diintegrasikan/digabungkandalam keseluruhan proses pembelajaran, sehingga tercipta kegiatan belajar yangbervariasi

42

2.3.4.2.2 Strategi Pembelajaran Khusus pada PAUD

Terdapat beberapa jenis strategi pembelajaran khusus yang dapat diterapkan di

Taman Kanak-kanak. Penerapan strategi pembelajaran khusus tersebut pada prinsipnya

sama dengan penerapan strategi pembelajaran umum, yaitu harus mempertimbangkan

karakteristik tujuan, karakteristik anak dan cara belajarnya, karakteristik tempat yang

akan digunakan, dan pola kegiatan.

Jenis-jenis strategi pembelajaran khusus tersebut adalah (1) kegiatan

eksploratori, (2) Penemuan Terbimbing, (3) Pemecahan Masalah, (4) Diskusi, (5) Belajar

Kooperatif, (6) Demonstrasi, dan (7) Pengajaran Langsung.

2.3.5 Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka

mensiasati perubahan perilaku siswa yang berkaitan dengan gaya belajar siswa dan gaya

mengajar guru.

Model pembelajaran peserta didik adalah sebagai berikut:

1) Examples Non-Examples yaitu pembelajaran dengan memberikan contoh atau

tanpa contoh

2) Ficture and ficture yaitu pembelajaran dengan memanggil murid secara bergantian

untuk menyelesaikan tugas

Strategi Pembelajaran khusus pada PAUD merupakan ilmu dan senimenggunakan sumberdaya dalam pembelajaran PAUD yang dapatdiintegrasikan/digabungkan dalam keseluruhan proses pembelajaran, sehinggatercipta kegiatan eksploratori, penemuan terbimbing, pemecahan masalah, diskusi,belajar kooperatif, demosntrasi dan pengajaran langsung

43

3) Numbered Head Together yaitu pembelajaran dengan cara bekerjasama dengan

membagi kelompok yang telah diberi nomor kepala pada tiap kelompok untuk

menyelesaikan aktivitas belajar

4) Cooperative Scritp yaitu pembelajaran berpasangan untuk menyelesaikan aktivitas

belajar

5) Kepala Bernomor Struktur yaitu pembelajaran dengan membagi kelompok yang

telah diberi nomor, didalam kelompok tiap anak diberikan nomor. Anak

menyelesaikan kegiatan secara bersama, selanjutnya masing-masing individu

memaparkan pendapat secara bergantian.

6) Student Eams Achievement Divisions (STAD) pembelajaran dengan membagi

kelompok 4-5 anak secara heterogen menurut prestasi, jenis kelamin dan lain-lain,

anak bekerja dalam tim untuk menyelesaikan aktivitas pembelajaran.

7) Jigsaw (Model Tim Ahli) yaitu pembelajaran kelompok tim pada tiap tim diberi

tugas yang berbeda, ahli dalam tim menyampaikan hasil aktivitas pembelajarannya.

8) Problem Based Instruction yaitu pembelajaran dengan menyelesaikan/memecahkan

masalah yang sedang terjadi atau yang sedang dihadapi

9) Artikulasi yaitu pembelajaran untuk mengetahui daya serap peserta didik dengan

materi yang telah disampaikan.

10) Mind Mapping yaitu pembelajaran yang digunakan untuk pengetahuan awal peserta

didik untuk menemukan alternatif jawaban.

11) Make a Match yaitu pembelajaran dengan cara mencari jawaban dengan

memasangkan

44

12) Think and Share yaitu pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui hasil

pemikiran peserta didik, guru membantu memberikan kesimpulan

13) Debate yaitu pembelajaran dengan menyampaikan pendapat pro dan kontra

terhadap aktivitas pembelajarannya.

14) Role Playing yaitu pembelajaran dengan mempersiapkan scenario sebelum aktivitas

pembelajaran berlangsung, setelah pementasan peserta didik mengambil kesimpulan

15) Group Investigation yaitu pembelajaran yang membahas tentang penemuan peserta

didik

16) Talking Stik yaitu pembelajaran yang diawali penjelasan guru, murid mengulang

kembali materi yang telah disampaikan.

17) Bertukar Pasangan yaitu pembelajaran dengan berpasangan untuk menyelesaikan

permasalahan, selanjutnya anak bertukar pasangan untuk mengukuhkan jawaban

atau penyelesaian masalah

18) Snowball Throwing yaitu pembelajaran dengan memberikan intruksi kepada salah

satu anak untuk menjelaskan materi kepada kelompoknya.

19) Student Fasilitator and Explaining yaitu peserta didik mempresentasikan gagasan

kepada rekan peserta lainnya

20) Course Review Horray yaitu pembelajaran dengan memberikan tanga x pada

jawaban salah dan √ pada jawaban benar selanjutnya menghitung masing-masing

jumlahnya dan berteriak horre dari jawaban benar yang diperoleh

21) Desmonstration yaitu pembelajaran dengan pertagaan dan percobaan untuk

didemokrasikan baik oleh guru maupun peserta didik

45

22) Explicit Instruction yaitu pembelajaran langsung yang dirancang khusus untuk

mengembangkan belajar peserta didik tentang pengetahuan prosedural dan

pengetahuan deklaratif dengan pola tahap demi tahap.

23) Cooperative Integrated Reading and Composition yaitu kooperatif terpadu

membaca dan menulis

24) Inside-Outside Cyrcle yaitu peserta didik saling membagi informasi pada saat yang

bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur

25) Tebak Kata yaitu pembelajaran menggunakan kartu untuk ditebak dengan klu

(memberikan ciri-ciri) yang mengarah pada jawaban (istilah) yang akan ditebak

26) Word Square yaitu pembelajaran dengan menggunakan kotak yang berisi materi

pembelajaran, kemudian peserta didik menjawab dengan lembar kerja

27) Scramble yaitu pembelajaran dengan memberikan jawaban yang diacak hurufnya

28) Take and Give yaitu pembelajaran dengan memberikan kartu pada masing-masing

peserta didik untuk dipelajari dan selanjutnya memberikan informasi kepada

pasangannya.

29) Concept Sentence yaitu pembelajaran dengan membuat kalimat daru kata kunci

yang telah disediakan guru

30) Complete Sentence yaitu pembelajaran dengan melengkapi kalimat pada suatu

paragraf

31) Time Taken Arend 1998 yaitu pembelajaran yang dapat digunakan untuk

mengajarkan ketrampilan sosial, untuk menghindari dominasi pembicaraan atau

siswa diam sama sekali.

46

32) Keliling kelompok yaitu pembelajaran untuk bertukar pikiran antar anggota

kelompok dengan memberikan kontribusi, mendengarkan pandangan dan pemikiran

33) Tari Bambu yaitu pembelajaran agar peserta didik saling berbagi informasi pada

saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dalam waktu singkat secara

teratur.

34) Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray) yaitu pembelajaran dengan

memberikan kesempatan kepada kelompok hasil dan informasi dengan kelompok

lainnya.

2.3.5.1 Model atau Pendekatan Khusus Amerika Serikat Pada PAUD

2.3.5.1.1 Model High/Scope PAUD.

Pembelajaran memberikan kerangka terbuka mengenai gagasan-gagasan dan

praktik pendidikan bagi guru berbasis perkembangan anak. Model High/Scope mengakui

anak-anak sebagai pembelajar aktif, belajar dengan cara terbaik melalui kegiatan yang

mereka rencanakan, laksanakan dan refleksikan sendiri Guru mendorong anak

mengambil keputusan, memecahkan masalah, atau terlibat dalam kegiatan kurikulum

yang menyumbang pada pembelajaran yang didasarkan pada indikator perkembangan

yang meliputi bidang intelektual, sosial dan perkembangan fisik (Jaipul, 2011:217)

2.3.5.1.2 Model Budaya-Sejarah atau Pendekatan Vigotsky pada PAUD

Model budaya-sejarah benar-benar memahami proses psikologi unik pada

manusia, seseorang harus mempelajari sejarah perkembangan dengan memadukan dua

Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasatiperubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif yang berkaitandengan gaya belajar peserta didik dan gaya mengajar guru (Style of learning andteaching) dengan menggunakan model yang sudah ada atau membuat yang baru

47

aspek yang berbeda, namun saling berkaitan yaitu perorangan (ontogeni) dan sejarah

umat manusia (filogeni).Vigotsky lebih fokus pada komponen budaya beragam tanda dan

simbol yang berfungsi sebagai piranti budaya dan peran mereka dalam perkembangan

proses mental manusia yang unik yang disebut (fungsi mental yang lebih tinggi).

Vigotsky memandang konteks sosiokultural khusus pembelajaran dan perkembangan

untuk melihat bagaimana piranti budaya khusus serta praktik budaya khusus yang

digunakan untuk mengajar dan mempelajari hal yang mempengaruhi perkembangan

fungsi mental yang lebih tinggi dalam diri perseorangan atau kelompok tertentu (Jaipul,

2011:244)

2.3.5.1.3 Model Spectrum ke Bridging atau Pendekatan Pada Penggabungan Penilaian

Dengan Kurikulum dan Pengajaran Dalam Kelas Anak Usia Dini.

Apabila guru adalah seorang pengamat yang teliti, ia tahu apa yang telah dikuasai anak-

anak dan apa yang mereka pelajari. Penilaian merupakan tugas terpenting dan tersulit

untuk mengetahui bagaimana menilai anak-anak secara individual dengan tepat dan

secara efektif untuk menginformasikan perkembangan kegiatan pembelajaran. Penilaian

membantu guru mengenali kelebihan dan kebutuhan anak-anak dan mengawasi kemajuan

mereka, sementara mereka terlibat dalam kegiatan pembelajaran (Jaipul, 2011:265)

2.3.5.1.4 Model Bank Street College Of Education atau Pendekatan Perkembangan

Interaksi

Prinsip pendekatan ini berperan sebagai konteks bagi pengambilan keputusan

guru mengenai pilihan isi, metodelogi, dan lingkungan fisik dan sosial kelas. Pendekatan

perkembangan-interaksi merupakan pembelajaran melalui pengalaman langsung, anak-

anak dan orang dewasa terlibat aktif dengan lingkungan, memperluas pengetahuan dasar

48

mereka dan memperkuat kemampuan dan penguasaan. Guru diharapkan memiliki

pemahaman Pembelajaran, kebutuhan perkembangan anak dan kemampuan untuk

menciptakan kelas yang peduli, menantang secara cerdas dan demokratis.

2.3.5.1.5 Model Proyek atau Pendekatan Tinjauan

Metode ini merupakan penyelidikan anak-anak merupakan salah satu elemen

penting pada kurikulum PAUD yang mendukung perkembangan dan pembelajaran anak.

Kerja proyek sifatnya melengkapi pengajaran formal, anak-anak memiliki kesempatan

untuk menerapkan ketrampilan dasar mereka dalam mempelajari topik –topik yang

bermakna.

2.3.5.2 Model Eropa atau Pendekatan Eropa

2.3.5.2.1 Model Reggio Emilia pada Pengasuhan dan Pendidikan Dini: Menciptakan

Konsep Bagi Discassion.

Pendekatan Regio Emilia bahwa inovasi pendidikan apapun berubah

sementara yang lain berupaya memahami dan menggunakan. Perubahan terjadi secara

tidak sengaja atau memang tak bisa dihindari. Lingkungan anak usia dini Regio Emilia

tidak hanya menyenangkan untuk dilihat dan merupakan pengingat yang terkait secara

pribadi dengan budaya masyarakat yang lebih luas untuk membantu perkembangan

kegiatan sosial, memancing rasa ingin tahu dan penjelajahan, dan meningkatkan akan

sejarah masyarakat.

2.3.5.2.2 Model Waldorf pada Pendidikan Anak Usia Dini

Model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan lingkungan

pembelajaran yang sehat, tidak tergesa-gesa, sesuai perkembangan anak. Keseluruhan diri

anak sebagai sesuatu bersifat fisik, sosial, emosional, linguistik, estetis dan kognitif,

49

Woldorf membawa keseluruhan ini pada tingkat yang lebih dalam dengan juga

mempertimbangkan perkembangan spiritual dan moral anak.

2.3.5.2.3 Model Pembelajaran Montessori pada Pendidikan Anak Usia Dini

Pembelajaran anak melalui masa-masa peka saat mereka siap untuk belajar,

ketertarikan dan keingintahuan terhadap lingkungannya. Pendekatan ini merupakan

pendekatan menyeluruh yang dimulai sejak kelahiran dan terbentuk selama bertahun-

tahun hingga anak-anak menjadi lebih matang. Model Montessori memberikan kebebasan

belajar yaitu memilih aktivitas yang mereka inginkan dan berkreasi selama mereka mau,

penemuan melaui indra yaitu dengan membantu membangun kepekaan sensoris yang

membantu anak belajar.

Kemandirian merupakan dorongan paling besar seorang anak, mereka

menikmati latihan dan penguasaan banyak ketrampilan. Memberikan kesempatan bekerja

dan bermain merupakan cara terbaik mendorong anak mencoba ketrampilan baru yang

mudah dimengerti. Pembelajaran Montessori membantu anak berperilaku baik, sopan,

dan penuh kasih, dengan menunjukkan cinta yang tulus dan tanpa syarat. Memberi

kesempatan anak untuk bereksplorasi lebih luas, menghidupkan kebudayaan.

2.3.5.2.4 Model Piramida Pada Pendidikan anak Usia Dini

Metode ini memiliki ciri-ciri khusus bagi anak-anak yang memerlukan

bantuan tambahan meliputi rangsangan bahasa, bercerita secara interaktif, kegiatan

bermain dan pembelajaran inisiatif tambahan, kegiatan untuk anak yang berbakat, dan

pelajaran tambahan. Anak belajar dan mempelajari kembali ketrampilan baru melalui

pengaturan diri dan penyangga oleh orang dewasa. Penyangga berfungsi membantu anak

bila diperlukan, dan perlahan-lahan dikurangi saat kemampuan anak mulai meningkat

50

2.3.5.3 Model Pembelajaran Untuk Anak Usia Dini di Indonesia

Model secara kaffah dimaknai sebagai suatu objek atau konsep yang

digunakan untuk merepresentasikan sesuatu hal. Pendidikan untuk anak usia dini

merupakan masa pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan

seseorang. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu

dikembangkan secara optimal. Ada banyak model pembelajaran di PAUD, namun yang

terpenting dalam mengembangkan model pembelajaran harus memperhatikan

karakteristik anak dan kompetensi yang akan dicapai, interaksi dalam pembelajaran,

alat/media, dan evaluasi/penilaian.

Pendekatan pembelajaran anak usia dini di indonesia adalah sebagai berikut:

2.3.5.3.1 Pengembangan Nilai-nilai Moral dan Agama

Pembalajaran pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus

menerus dalam kegiatan sehari-hari anak, sehingga timbul perkembangan moral dan

nilai-nilai agama serta sosial agar dapat mengembangkan emosional dan kemandirian.

2.3.5.3.2 Bermain Sambil Belajar dan Belajar Melalui Bermain

Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran di PAUD.

Kegiatan pembelajaran yang disiapkan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam

suasana yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, untuk materi/bahan, dan

media yang menarik serta mudah dimengerti oleh anak. Melalui bermain anak diajak

untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan

lingkungan anak sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak, ketika bermain

anak membangun pengertian dengan pengalamannya.

51

2.3.5.3.3 Pembelajaran Berorientasi Pada Tumbuh Kembang Anak

Anak merupakan individu yang unik, maka perlu memperhatikan perbedaan

secara individu. Pendidik perlu memberikan kegiatan sesuai dengan tahap perkembangan

anak, dengan demikian dalam kegiatan yang disiapkan perlu memperhatikan cara yang

sederhana kerumit, kongkrit ke abstrak, gerakan ke verbal dan dari keakuan (ego) ke rasa

sosial. Pembelajaran berorientasi pada perkembangan anak yaitu Pembelajaran dengan

memahami karakteristik perkembangan anak dengan memberikan kontribusi terhadap

pendidik untuk merancang kegiatan, menata lingkungan belajar, mengimplementasikan

pembelajaran serta mengevaluasi perkembangan dan belajar anak.

2.3.5.3.4 Pembelajaran Berorientasi Pada Kebutuhan Anak

Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi pada

kebutuhan anak. Anak usia dini sedang membutuhkan proses belajar untuk

mengoptimalkan perkembangan kebutuhan anak. Berbagai jenis kegiatan pembelajaran

hendaknya dilakukan berdasarkan pada perkembangan anak secara psikologis, nilai-nilai

agama, penerapan disiplin, sosial emosional, bahasa, kognitif, seni serta lingkungan sosial

budaya dimana anak tinggal.

2.3.5.3.5 Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Tematik

Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik.

Tema sebagai wadah pengenalan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan

lingkungan sekitarnya. Tema dipilih dan dikembangkan dari hal-hal yang paling dekat

dengan anak, sedehana, media yang mudah dan murah untuk didapat, aman serta

menarik. Pembelajaran tematik yaitu model pembelajaran terpadu yang menggunakan

52

tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman

bermakna kepada anak.

Pembelajaran terpadu sebagai konsep Integrated teaching and learning,

Integrated curiculum approach, a coherent curiculum approach artinya terlahir dari

kurikulum terpadu yaitu anak dapat mengeksplorasi pengetahuannya kedalam berbagai

mata pelajaran yang berkaitan dengan aspek-aspek tertentu dari lingkungan mereka

(Depdiknas, 2006: 5).

2.3.5.3.6 Kegiatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

(PAKEM)

Proses pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan menyenangkan dapat

dilakukan anak usia dini yang disiapkan oleh pendidikan melalui kegiatan yang menarik

dan menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak dan memotivasi anak

berpikir kritis dan menemukan hal-hal baru. Pengenalan pembelajaran dilakukan secara

demokrasi, mengingat PAUD merupakan subjek dalam proses pembelajaran, anak dapat

berinteraksi dengan mudah.

Pembelajaran anak usia dini dilaksanakan dengan cara:

Learning by Playing, pembelajaran dilakukan secara langsung oleh anak, (hands on

experience, dimana kelima indera anak terlibat secara langsung, sehingga anak

memperoleh pengetahuan dari interaksi anak dengan lingkungan secara langsung.

Learning by stimulating, pembelajaran ini menitikberatkan pada stimulasi perkembangan

anak secara bertahap, jadi pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tahap perkembangan

anak.

53

Learning by modelling, pembelajaran dimana anak meniru orang dewasa atau teman

dilingkungannya. Anak belum dapat memfilter atau membedakan model peniruan yang

dilakukan tersebut merupakan perilaku baik atau buruk.

2.3.5.3.7 Pembelajaran Mengembangkan Kecakapan Hidup

Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup

melalui penyiapan lingkungan belajar yang menunjang berkembangnya kemampuan anak

untuk dapat menolong diri sendiri, disiplin, dan memperoleh kemampuan dasar yang

berguna untuk kelangsungan hidup.

2.3.5.3.8 Pembelajaran yang Bermakna

Kegiatan untuk menstimulasi perkembangan potensi anak agar pembelajaran

bermakna, sehingga perlu memanfaatkan berbagai media bahan alam, bahan sisa, bahan

sintetik, dan sumber belajar dari lingkungan sekitar yang disediakan oleh pendidik.

2.3.5.3.9 Pembelajaran Mediatif

Pembelajaran mediatif yaitu pembelajaran dengan memberikan mediatif yang

dirancang dan dikembangkan guru sehingga pengetahuan siswa dapat dikontruksikan

dari pengalamannya, proses pembentukan berjalan terus-menerus dan setiap kali terjadi

rekonstruksi karena adanya pemahaman yang baru (dikembangkan dari teori

konstruktivistik).

Model pembelajaran AUD di Indonesia merupakan salah satu pendekatan dalamrangka mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatifmelalui pengembangan nilai-nilai moral & agama, berprinsip bermain sambilbelajar & belajar melalui bermain, pembelajaran yang berorientasi pada tumbuhkembang dan kebutuhan anak, menggunakan pendekatan tematik, pembelajaranaktif, kreatif, efektif & menyenangkan, mengembangkan kecakapan hidup,bermakna dan mediatif

54

2.3.6 Pembelajaran Untuk Mengaktifkan Anak

Pembelajaran untuk mengaktifkan anak adalah segala kegiatan belajar

mengajar yang dirancang oleh guru untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran agar anak

terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran seperti kegiatan percobaan/eksperimen,

bermain sentra, simulasi dan praktek langsung. Pembelajaran dimaksudkan untuk

merangsang aktivitas anak dalam mempelajari sesuatu khususnya pada lingkup

Perkembangan bahasa.

Proses pembelajaran pada anak usia dini seharusnya dapat menimbulkan

aktivitas dalam berpikir maupun bertindak. Siswa dapat melaksanakan perintah,

menyelesaikan tugas yang diberikan guru, sehingga dari hal itu timbul interaksi timbal

balik dan respon dari siswa. Dari proses pembelajaran akan menghasilkan hasil belajar

yang dapat digunakan guru sebagai bahan evaluasi atau penilaian.

Hasil belajar anak merupakan cerminan kemampuan anak yang dicapai dari

suatu tahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. Perubahan sebagai hasil

proses kegiatan setelah melaksanakan aktivitas pembelajaran dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti menerima bahasa, dapat mengungkapkan bahasa dan mengenal

keaksaraan pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil belajar anak disebabkan oleh

beberapa faktor diantaranya adalah kegiatan pengajaran, minat dan motivasi. Hasil

belajar anak dapat digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan bahasa anak dalam pembelajaran yang telah dilakukan.

Metode pembelajaran yang dapat merangsang keaktifan anak usia dini adalah

dengan permainan sederhana, yang menyenangkan (fun), dan anak menyukainya. Ide

55

hebat dan teknik yang menyenangkan hanyalah sekedar ide dan teknik tidak akan ada

artinya jika tidak diterapkan.

Aktif dalam pembelajaran pada dasarnya mengajak anak untuk berinteraksi

dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat perbedaan pembelajaran aktif dan pasif

menurut De Poter dan Hernacki adalah sebagai berikut.

Tabel. 2.3 Pembelajaran Aktif dan Pasif Menurut De Poter dan Hernacki

Belajar aktif Belajar pasifBelajar apa saja dari setiap situasi Tidak dapat melihat adanya potensi belajarMenggunakan apa yang dipelajari untukkeuntungan sendiri

Mengabaikan kesempatan untukberkembang dari pengalaman belajar

Mengupayakan agar semua terlaksana Membiarkan segalanya terjadiBerdasar pada kehidupan Menarik diri dari kehidupan

2.3.6.1 Model Pembelajaran Untuk Merangsang Aktivitas Anak Usia Dini

Model pembelajaran untuk merangsang aktivitas anak usia dini Menurut Septi

adalah sebagai berikut:

1) Permainan dilakukan tidak terlalu lama (15-30 menit) perhari

2) Menggunakan metode “porsi kecil tetapi terus-menerus (continue)

3) Adanya penghargaan (Reward)

4) Mengulang kembali pembelajaran apabila masih banyak kesalahan

5) Menggunanak media yang menyenangkan dan menarik bagi anak

Pembelajaran untuk mengaktifkan anak merupakan segala kegiatan belajarmengajar yang dirancang oleh guru untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaranagar anak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu belajar dari setiapsituasi, menggunakan apa yang dipelajari untuk keuntungan sendiri, mengupayakanagar semua terlaksana berdasar pada kehidupan

56

Pembelajaran berpusat pada anak bersifat strategis dan inovatif, strategis

karena memfasilitasi siswa aktif dalam pembelajaran yang mengembangkan potensi

dirinya, dan menempatkan anak sebagai subyek yang bertanggung jawab atas proses

pembelajaran, hal ini dikenal dengan istilah active learning/Student Centre Learning

(cara belajar siswa aktif) yang dikembangkan oleh Cony R. Semiawan. Inovatif, karena

anak tidak terikat oleh belajar kelas, guru sebagai sumber dan penentu tujuan tetapi

mewujudkan prinsip “manusia memproduksi dirinya sendiri dalam pengalaman realitas

sosial” sehingga anak mempunyai proses pengalaman untuk belajar bagaimana cara

belajar yang akan menjadi pedoman sepanjang hayat.

2.3.6.2 Konsep Pembelajaran yang Dapat Mengaktifkan Anak

Konsep pembelajaran yang dapat mengaktifkan anak adalah sebagai berikut:

1) Pembelajaran merupakan proses aktif anak yang mengembangkan potensi dirinya.

Anak dilibatkan kedalam pengalaman yang difasilitasi guru sehingga anak mengalir

Model pembelajaran untuk merangsang aktivitas AUD merupakan pendekatanpembelajaran yang bersifat strategis (memfasilitasi siswa aktif dalam pembelajaranyang mengembangkan potensi diri, menempatkan anak sebagai subyek yangbertanggung jawab atas proses pembelajaran) dan inovatif (anak tidak terikat olehbelajar kelas, guru sebagai sumber dan penentu tujuan tetapi memproduksi dirinyasendiri dalam pengalaman realitas sosial) yang akan menjadi pedoman sepanjanghayat.

Konsep pembelajaran yang dapat mengaktifkan anak adalah rancanganpembelajaran yang melibatkan anak secara aktif untuk mengembangkan potensidirinya yang bersumber dari realitas sosial dalam proses pengalaman anak(mengingat, menyimpan, memproduksi informasi, gagasan yang memperkayakemampuan dan karakter anak) untuk memperoleh inspirasi yang menantang danmemotivasi untuk bebas berkarya, kreatif dan mandiri.

57

dalam pengalaman melibatkan pikiran, emosi, terjalin dalam kegiatan yang

menyenangkan dan menantang serta mendorong keterlibatan siswa.

2) Pengalaman aktivitas siswa harus bersumber dengan relitas sosial. Pengalaman

praktik itu berupa kegiatan berkomunikasi, kerjasama, mengambil keputusan,

memecahkan masalah dan menghargai prestasi.

3) Dalam proses pengalaman anak memperoleh inspirasi dari pengalaman yang

menantang dan memotivasi untuk bebas berkarya, kreatif dan mandiri.

4) Pengalaman proses pembelajaran merupakan aktivitas mengingat, menyimpan, dan

memproduksi informasi, gagasan-gagasan yang memperkaya kemampuan dan

karakter anak.

Pembelajaran aktif berlangsung ketika anak-anak berinteraksi dengan

temannya ketika mengembangkan pengetahuan, anak terlibat dalam aktivitas mengamati,

mengklasifikasi, mencari hubungan, membuat hipotesis, menginterprestasi,

menyimpulkan dan mengkomunikasikan secara sederhana. Kegiatan tersebut dapat

berupa diskusi sederhana yang bersumber dari:

1) Pikiran/gagasan anak

2) Masalah yang belum diselesaikan

3) Tanggapan positif akan gagasan

4) Berbagi kasus/masalah/pengalaman dalam kehidupannya

5) Pendapat hangat/kontroversional dan hangat yang sedang terjadi

Selain diskusi juga dapat dilakukan pembelajaran project of inquiry atau

penugasan dan games/permainan. Permainan merupakan hiburan yang menyenangkan

dan menantang dengan skenario yang dibuat oleh guru. Pelaksanaan permainan,

58

keberhasilan atau kegagalannya menjadi pengalaman yang aturannya diketahui anak.

Proses pengalaman dari setiap kejadian dalam permainan menjadi bahan analisis dan

pengambilan kesimpulan.

2.3.7 Indikator Tingkat Keaktifan Anak

Indikator tingkat keaktifan anak yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Totalitas, Yaitu perilaku serius, asyik dan menikmati yang sedang ia

mainkan/dikerjakan.

2) Komunikasi, yaitu anak dapat merkomunikasi dari ide-ide dan imajinasi yang ada

dalam pikirannya, dengan bertanya/menjawab pertanyaan, bercakap-cakap, berdialog

atau bercerita sederhana.

3) Sesuatu yang baru, yaitu media yang baru, permainan baru yang akan tercipta sikap

yang baru pula dari anak.

4) Kognitif, yaitu anak dilatih untuk merealisasikan dide-ide dan imajinasi dalam

pikirannya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

5) Percaya diri, yaitu anak akan merasa nyaman ketika bermain dengan teman-temannya,

menunjukan hasil karyanya dan tidak merasa minder ketika melakukan kesalahan

6) Imajinasi, yaitu anak dapat melakukan apa saja sesuai imajinasinya dengan sarana

media pembelajaran

7) Kreatif, Yaitu media pembelajaran yang dikreasikan dengan permainan yang dapat

dilakukan oleh anak

8) Sosialisasi, yaitu anak dapat menghargai orang lain, tidak memaksakan kehendak,

toleransi dan bekerjasama baik dengan teman maupun guru

59

9) Motorik kasar dan motorik halus yaitu media pembelajaran digunakan dengan

berbagai variasi yang dapat mendukung perkembangan motorik kasar dan motorik

halus anak.

2.3.8 Makna Pembelajaran

2.3.8.3 Makna Pembelajaran Bagi Anak Usia Dini

Makna pembelajaran bagi anak adalah sebagai berikut:

1) Proses pembelajaran memerlukan refleksi mental sebagai proses kesadaran mental

dan kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia.

2) Anak memproduksi pengetahuan sendiri secara lebih luas, lebih dalam, dan lebih

maju dengan modifikasi pemahaman terhadap konsep awal pengetahuan (prior

knowledge).

2.3.8.2 Makna Pembelajaran Bagi Pendidik

Makna Pembelajaran bagi pendidik adalah sebagai berikut:

1) Pendidik mengutamakan perbedaan individu daripada persamaan-persamaan dalam

menentukan program pendidikan, didasarkan pada pandangan bahwa individu adalah

unik dan bergerak bebas menanggapi kondisi personal dan sosial.

2) Pendidik secara moral memandang anak setara (demokratis dan berkeadilan) dan

memperoleh kesempatan yang setara pula dalam memperoleh ganjaran, intelektual

dan sosial secara adil (tidak diskriminatif).

Makna pembelajaran merupakan arti/maksud pembelajaran dapat disampaikanpendidik dengan baik kepada peserta didik, sehingga tujuan pembelajaran dapatterwujud

Indikator tingkat keaktifan anak adalah sesuatu yang dapat memberikanketerangan/petunjuk tingkat keaktifan anak yang mencakup totalitas, komunikasi,sesuatu yang baru, kognitif, percaya diri, imajinasi, kreatif, sosialisasi, motorikkasar dan halus.

60

2.3.9 Perlengkapan Pembelajaran

Perlengkapan Pembelajaran diantaranya:

2.3.9.1 Pengaturan Ruang Kelas

Pengaturan ruang kelas dapat mendorong motivasi murid dalam aktivitas

pembelajaran. Ruang kelas menjadi tempat yang menyenangkan, membuat anak merasa

aman, menimbulkan rasa bangga yang memungkinkan terjadinya aktivitas-aktivitas,

maka guru akan merasa nyaman dan anak semakin senang belajar. Pengaturan ruang

kelas dapat mendukung pembelajaran apabila anak dapat melihat dengan jelas hal yang

berkaitan dengan pembelajaran diantaranya: terbebas dari hambatan pergerakan, anak

dapat melihat guru dan semua temannya, bahan dan perlengkapan anak dapat dicapai

dengan mudah, ruangan bervariasi warna/gambar serta adanya tempat sampah.

2.3.9.2 Mendapatkan Mitra Belajar

Cara untuk mengaktifkan kegiatan pembelajaran dengan membagi kelas

menjadi berpasang-pasangan, kelompok dan membentuk kemitraan dalam belajar.

2.3.9.3 Pertanyaan Untuk Mengetahui Harapan Anak

Pengajaran dapat membuat variasi pertanyaan yang diajukan guru untuk

mengetahui apa yang menjadi tujuan anak. Lingkungan belajar aktif merupakan tempat

dimana kebutuhan, harapan, dan persoalan anak mempengaruhi rencana pembelajaran

guru

2.3.9.4 Strategi Pembentukan Kelompok Anak

Pembelajaran aktif, anak berhak memilih sesuai dengan yang mereka

inginkan. Guru sebagai fasilitator dan pengontrol sehingga tercipta lingkungan yang

mendukung.

61

2.4 Media Pembelajaran

2.4.1 Pengertian Media

Menurut Heinich, Molenda, dan Russell (1993) Media adalah alat saluran

komunikasi. Istilah media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

“Medium” yang secara harfiah berarti “perantara”yaitu perantara sumber pesan (a

source) dengan penerima pesan (a receiver). Media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian anak didik untuk tercapainya

tujuan pendidikan. NEA (National Education Association) Media adalah bentuk-bentuk

komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat

dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca. AECT (Association Of Education and

Communication Technology) Media adalah sebagai salah satu bentuk dan saluran yang

digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.

Menurut Gagne (1970) media adalah berbagi jenis komponen dalam

lingkungan anak didik yang dapat memotivasi anak didik untuk belajar. Brogs, (1970)

media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik

untuk belajar. Arif S. Sadiman, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehigga dapat merangsang pikiran,

perasaan, minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Umar H. Malik media adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih

Perlengkapan pembelajaran merupakan seluruh komponen pembelajaran yangmeliputi pengaturan ruang kelas, mitra belajar, harapan anak, dan strategipembentukan kelompok anak.

62

mengefektifkan komunikasi dan interest antara guru dan anak didik dalam proses

pendidikan dan pembelajaran disekolah. E. De Corte (Ws. Winkel) media pembelajaran

adalah suatu sarana non personal (bukan manusia) yang digunakan atau yang disediakan

oleh tenaga pengajar yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar,

untuk mencapai tujuan interuksional. Russell (1993) media merupakan saluran

komunikasi. Pesan yang dikomunikasikan merupakan isi dari tema atau topik

pembelajaran.

2.4.2 Pengertian Media Pembelajaran

Media dalam pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat

digunakan untuk meyampaikan pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang

bertujuan agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik

mengikuti kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

digunakan atau disediakan oleh guru dimana penggunanya di integrasikan kedalam tujuan

dan isi pembelajaran, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas kegiatan

pembelajaran serta mencapai kompetensi pembelajarannya. Sedangkan media dalam

pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk

meyampaikan pesan/informasi dari sumber kepada anak didik yang bertujuan agar dapat

merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian anak didik mengikuti kegiatan

pembelajaran.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Media Pembelajaran adalah segala sesuatu

yang dapat digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan pembelajaran guru

kepada anak agar anak tertarik mempelajari sesuatu pada kegiatan pembelajaran sesuai

prinsip learning by playing berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009.

63

Berikut adalah gambar untuk memperjelas pemahaman kita mengenai

pembelajaran sebagai proses komunikasi dengan gambar sebagai berikut:

Guru Pesan (Messege)(Communicator)

Media pembelajaran Anak(a source) (Communican)

Gambar .2.1 Proses Komunikasi

2.5 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan output/keluaran dari proses pembelajaran maupun

hasil akhir pembelajaran. Untuk menilai hasil belajar peserta didik dilakukan melalui

evaluasi. Evaluasi pembelajaran merupakan bagian integral dari proses pembelajaran,

artinya dalam pembelajaran akan melibatkan tiga aktivitas yaitu perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian. Tanpa kegiatan evaluasi guru tidak akan tahu bagaimana

proses belajar terjadi dan seberapa jauh tujuan pembelajaran dapat dicapai. Upaya untuk

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan atau disediakan olehguru dimana penggunanya di integrasikan kedalam tujuan dan isi pembelajaran,sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran sertamencapai tujuan pembelajaran.

64

memperbaiki tahap pembelajaran diperlukan kegiatan evaluasi, mungkin kegagalan

pembelajaran terjadi pada perencanaan, pelaksanaan maupun hasil belajar. Untuk

mencapai tujuan pembelajaran, peserta didik melakukan kegiatan belajar dengan cara dan

kemamuan masing-masing. Mereka bersifat unik artinya kondisi fisik, mental, dan sosial

mereka berbeda satu sama lain. Perbedaan itu membawa konsekuensi perolehan hasil

belajar yang tidak sama, meskipun mereka mendapat pembelajaran yang sama.

Menurut Woordworth (dalam Ismihyani 2000), hasil belajar merupakan

perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Woordworth juga mengatakan

bahwa hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung. Hasil

pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan

pengajaran yang telah dicapai. Pada anak usia dini hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki anak setelah menerima pengalaman belajarnya atau setelah

memperoleh perlakuan dari pengajarnya (Sudijdono, 2004: 22). Sedangkan menurut

Horwatr Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi hasil pembelajaran menjadi tiga

yaitu: (1) Ketrampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengarahan, (3) Sikap dan

cita-cita (Sudjana, 2004: 22). Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi

pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termasuk dalam cakupan tanggung

jawab guru dalam pencapaian hasil belajar siswa.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai

melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah

sebagai berikut:

1. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek

yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

65

2. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan

karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

3. Ranah Psikomotor, meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,

koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor

karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi

bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. Hasil belajar digunakan

oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.

Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh

perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar: (1) Keterampilan dan

kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengertian, (3) Sikap dan cita-cita. Pendapat dari

Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil

belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam

kehidupan siswa tersebut.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa hasil belajar

adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-

ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang

selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang

selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir

serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.Sedangkan yang di maksud dengan

66

indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan

ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

2.5.1 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Anak

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak ada dua faktor, yakni:

faktor dari dalam diri siswa yaitu perubahan yang dimiliki anak seperti yang

dikemukakan Clark (Sudjana, 1981: 21) menyatakan bahwa hasil belajar anak disekolah

70% dipengaruhi oleh kemampuan anak dan 30% dipengaruhi lingkungan dan faktor dari

luar anak yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran

(Sudjana, 2002: 39). Kualitas pembelajaran yang dimaksud adalah profesionalisme yang

dimiliki oleh guru baik dibidang kognitif (intelktual), bidang sikap (afektif), dan bidang

perilaku (psikomotorik).

2.5.2 Prinsip dan Syarat Evaluasi Hasil Belajar

Mengukur hasil belajar termasuk dalam pengkuran psikologis. Prinsip

pengukuran hasil belajar adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran psikologis bersifat tidak langsung (Indirect) berarti mengukur gejala hasil

belajar perlu diungkap dahulu dengan alat yang disebut tes.

2. Hasil pengukuran psikologis dipengaruhi oleh jenis instrumennya (tesnya). Untuk

mendapatkan hasil ukur yang obyektif diperlukan alat yang valid dan reliabel.

Hasil belajar adalah kemampuan ketrampilan, sikap, pengetahuan yang telahdiperoleh anak setelah memperoleh perlakuan yang diberikan oleh guru sehinggadapat mengkontruksikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari.Evaluasi hasil belajar adalah evaluasi dengan sasaran hasil belajar sesuai dengantujuan pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor

67

3. Hasil pengukuran psikologis diwarnai oleh kondisi orang yang diukur. Pengukuran

hasil belajar perlu dilakukan dengan cermat, khususnya pada saat pengukuran hasil

belajar berlangsung.

Syarat evaluasi yang baik adalah sebagai berikut:

1. Syarat kesahihan (validitas)

Evaluasi yang memenuhi syarat kesahihan ialah bilamana evaluasi tepat sesuai

dengan tujuan evaluasi. Upaya meningkatkan kesahihan evaluasi hasil belajar

berdasarkan “content validity” dilakukan melalui penyusunan soal test hasil belajar

disesuaikan dengan program pembelajaran.

2. Syarat keterandalan (Reliabilitas)

Keteladanan dalam evaluasi berada pada kestabilan alat ukur dalam

melaporkan hasil ukurannya. Alat ukur yang terandalan atau reliabel merupakan alat ukur

yang konsisten, bila memberikan laporan hasil ukur sama biarpun dari pengukuran pada

situasi yang berbeda. Faktor yang mempengaruhi keterandalan alat ukur adalah jumlah

soal, homogenitas, waktu untuk menyelesaikan soal, keseragaman kondisi, dan tingkat

kesukaran tes.

2.5.3 Prosedur Evaluasi Hasil Belajar

Prosedur evaluasi hasil belajar anak usia dini adalah sebagai berikut:

1. Guru melaksanakan penilaian seiring dengan kegiatan pembelajaran. Guru tidak

secara khusus melaksanakan penilaian, tetapi ketika pembelajaran dan kegiatan

bermain berlangsung, guru dapat sekaligus melaksanakan penilaian.

2. Dalam pelaksanaan penilaian sehari-hari guru menilai kemampuan (indikator) yang

hendak dicapai seperti yang telah diprogramkan dalam SKH.

68

Hal-hal yang perlu dicatat oleh guru sebagai bahan penilaian harian adalah

sebagai berikut:

a. Pencapaian Indicator tertentu yang ada di SKH, dicatat pada saat itu juga pada

SKH di kolom penilaian anak.

b. Untuk penilaian KBM dicatat keterlaksanaan kegiatan hari itu, sekaligus mengukur

keberhasilan KBM nya.

Laporan hasil evluasi anak usia dini dapat dilakukan berdasarkan hasil

rangkuman perkembangan anak didik setiap penggalan waktu tertentu, penilaian

dilaporkan dalam bentuk uraian/deskripsi/narasi singkat dari masing-masing program

pengembangan di PAUD. Uraian (deskripsi) dirumuskan dan dibuat seobyektif mungkin

sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi orang tua/wali atau bagi yang

berkepentingan yaitu: (1) Program pengembangan pembiasaan, (2) Program

pengembangan kemampuan dasar.

2.5.4 Indikator Hasil Belajar Lingkup Perkembangan Bahasa

Indikator hasil belajar pada lingkup perkembangan bahasa berdasarkan

kurikulum Permendiknas No. 58 tahun 2009 adalah sebagai berikut:

1. Menerima bahasa yaitu anak dapat menyambut, mengambil (mendapat, menampung)

lambang bunyi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan

dan pikiran yag dipakai suatu bangsa/negara/daerah. Menerima bahasa dapat diartikan

bahwa anak dapat mengesahkan, membenarkan, menyetujui (usul, anjuran),

mengabulkan (meluluskan) permintaan, menerima, menganggap bahasa yang

disampaikan seseorang (communicator).

69

2. Mengungkapkan bahasa yaitu anak mampu mengemukakan, menyatakan,

memaparkan, menguraikan, menerangkan dengan jelas, menunjukkan, membuktikan,

menyingkapan perasaan hati dengan perkataan, mimik dan gerak gerik tentang

sesuatu yang masih menjadi rahasia atau tidak banyak diketahui banyak orang dengan

budi bahasa, peragai dan tutur kata yang baik, sopan dan santun.

3. .Keaksaraan yaitu anak mampu mengenal simbol bahasa (bukan angka) untuk

persiapan membaca maupun menulis (Scribd, 2011)

2.6 Lembar Kerja

Lembar kerja Kegiatan pembelajaran di Lembaga PAUD masih menggunakan

lembar kerja, anak belum sepenuhnya terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran pada

lingkup perkembangan bahasa. Lembar kerja (termasuk didalamnya majalah) merupakan

lembaran yang dibuat guru/swasta sebagai media pembelajaran PAUD. Sampul majalah

yang digunakan bertuliskan “Sesuai Standar Pendidikan Anak Usia Dini” atau “Sesuai

Kurikulum Terbaru PAUD/KB-TK”. Tulisan tersebut sebagai salah satu jaminan lembar

kerja tersebut layak sebagai media pembelajaran anak. Majalah dianggap media praktis,

namun isi lembar kerja pada pemberian tugas dari tahun ketahun bersifat monoton dan

belum sesuai dengan pendekatan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009.

Kompetensi dasar yang dituliskan pada bagian atas majalah biasanya

dikembangkan menjadi indikator yang hanya terdapat sedikit perbedaan antara majalah

yang diperuntukkan anak TK A (usia 4-5 tahun) dengan anak TK B (usia 5-6 tahun)

bahkan ada kegiatan pemberian tugas yang sama

70

2.6.1 Pengertian Lembar Kerja

Lembar kerja (majalah) menurut KBBI adalah terbitan yang berisi berbagai

liputan jurnalistik, pandangan tentang aktual pembaca, penerbitannya dibedakan atas

bulanan, tengah bulanan, dan mingguan. Menurut isi majalah dibedakan atas berita,

wanita, olah raga, sastra, dan ilmu pengetahuan tertentu. Harga lembar kerja menurut

tema berkisar Rp 2.500,- sampai dengan Rp 3.500,- yang dibeli pada tiap bulannya,

sedangkan tiap semester ada yang membeli majalah dengan harga berkisar Rp 75.000,-

sampai dengan Rp 150.000,-.

Lembar kerja (majalah) adalah lembaran yang dibuat atau disusun oleh guru

dan diberikan kepada siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Bentuk lembar

kerja sangat bervariasi, baik yang berwarna maupun tidak berwarna, Menurut

poerwodarminto, lembar kerja (Majalah) adalah surat kabar berkala yang diterbitkan

secara mingguan, bulanan dan sebagainya. Majalah memiliki andil yang sangat besar

sebagai sarana peningkatan ilmu pengetahuan bagi pembacanya. Selain itu majalah

merupakan media belajar yang mudah dijangkau oleh sekolah dan dapat diperoleh

dimana-mana. Namun demikian, sampai saat ini belum diketahui model majalah yang

tepat sehingga dapat difungsikan guru sebagai media pembelajaran.

Dilihat dari isinya, lembar kerja memuat kompetensi dasar yang harus

dikuasai anak diantaranya, kompetensi berbahasa, daya pikir dan ketrampilan. Ketiga

kompetensi tersebut disajikan dengan berbagai variasi strategi pembelajaran, namun

sampai saat ini belum diketahui model yang dapat difungsikan oleh guru untuk

meningkatkan kompetensi anak dan diminati anak. Pada umumnya, guru hanya

71

menyajikan lembar kerja sebagai model dan sekaligus sebagai media pembelajaran tanpa

mempertimbangkan kesesuaian dengan anak, akibatnya anak merasa jenuh.

2.6.2 Ciri-Ciri Lembar Kerja

Dilihat dari segi bahasa, lembar kerja anak memiliki ciri :

1) Kosa kata yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan anak

2) Kalimatnya sederhana

Dari segi teknis, lembar kerja anak menggunakan permainan pasif (duduk).

Syarat lembar kerja anak adalah sebagai berikut:

1) Edukatif, sarana pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum permendiknas No.58

tahun 2009 dan didaktik metodik. Artinya, sarana pembelajaran harus sesuai dengan

tingkat kemampuan anak, dapat mendorong kelancaran dan keberhasilan kegiatan

belajar mengajar

2) Teknis, sarana pembelajaran harus memenuhi syarat, kebenaran ditinjau dari konsep

ilmu, ketelitian, keawetan, ketahanan, kejelasan teknis, kemudahan pemakaian,

keamanan, ketepatan ukuran dan keluwesan (konstabilitas)

3) Estetika, sarana pembelajaran harus memenuhi syarat estetis, kesesuaian ukuran,

warna serta kombinasinya serasi.

Lembar kerja merupakan lembaran (termasuk majalah) yang dibuat guru/swastadalam jangka waktu tertentu digunakan sebagai media pembelajaran yang edukatif,teknis yang sesuai, dan mengandung nilai estetika

72

2.7 Media Fun Works

Media fun works merupakan suatu media yang menyenangkan untuk

dikerjakan anak. Media tersebut dikembangkan dari bahan dan alat sederhana dari kertas

HVS, gambar, spidol warna, dan krayon. Media fun works dilengkapi dengan media dari

metode baca canthol Roudoh. Penggunaan media fun works yang digunakan dengan

mengacu pada totalitas, komunikasi, sesuatu yang baru, kognitif, percaya diri, imajinasi,

kreatif, sosialisasi, toleransi dan bekerjasama, motorik kasar dan motorik halus.

Media fun works dirancang dengan satu jalinan yang efisien dalam kegiatan

pembelajaran yang meliputi anak didik, guru, proses pembelajaran dan lingkungan

pembelajaran. Anak sebagai pusat dari proses pembelajaran, sebagai subyek pendidikan.

Proses pengajaran guru diharapkan diikuti proses pembelajaran bagi anak secara

bersamaan melalui media fun works yang menyenangkan. Sedangkan proses

pembelajaran yang menyenangkan diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan

anak didik melalui suatu metode pembelajaran yang benar, untuk berkembang sesuai

dengan potensi mereka seutuhnya.

Tujuan dari media fun works adalah membuat proses pembelajaran menjadi

efektif, efisien dan menyenangkan bagi guru dan anak, sehingga diharapkan anak siap

untuk menuju jenjang pendidikan lebih lanjut. Media fun works merupakan

pengembangan belajar holistik yaitu belajar yang melibatkan badan, pikiran, perasaan,

ingatan dan kesadaran.

73

Asumsi yang digunakan pada pembelajaran menggunakan fun works adalah

sebagai berikut:

1) Setiap anak dilahirkan genius, yaitu memiliki kombinasi kecerdasan yang beragam.

Perbedaan perjalanan dan pengalaman anak, maka timbul perbedaan dalam dominasi

dan tingkat perkembangan kecerdasan, kondisi sosial dan budaya serta sifat dan

proses pembelajaran yang dialami anak akan menentukan perkembangan

kecerdasannya.

2) Kecerdasan anak adalah suatu fenomena yang unik. Banyak cara dimana anak

melihat dan mengerti dunia sekelilingnya dan cara ia mengungkapkan pengetahuan

yang ia dapatkan.

3) Konsep diri anak berbanding lurus dengan potensi yang ia gali dan dikembangkan.

4) IQ tinggi dapat membantu keberhasilan akademik namun bukan satu-satunya faktor

utama. IQ rendah (dalam konotasi yang pasif) bukan garansi kegagalan.

5) Guru dapat mempengaruhi dan menggunakan strategi serta teknik yang tepat untuk

membantu mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut.

6) Kecerdasan anak berkembang secara bertahap, yaitu:

a) Stimulasi, dalam penelitian ini menggunakan media fun works

b) Penguatan, Guru memperjelas meteri yang disampaikan melalui kegiatan

bermain

c) Bernain dan mengerti, melalui kegiatan bermain yang menyenangkan anak dapat

dengan sendirinya mengerti apa yang ia pelajari.

74

d) Transfer dan pengaruh, Pemindahan informasi/pengetahuan pada proses

pembelajaran dari guru kepada murid dapat mempengaruhi pola berpikir anak

untuk memahami peasan/materi.

2.7.1 Keunggulan dan Kelemahan Media Fun Works

2.7.1.1 Keunggulan Media Fun Works

Keunggulan meia media Fun works adalah sebagai berikut:

1) Mudah dibuat dan lebih menarik bagi anak, praktis bagi guru

2) Dapat dikembangkan pada pembelajaran sentra

3) Media fun works diterapkan dengan prinsip learning by playing berdasarkan

kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009

4) Anak dapat terlibat aktif pada pembelajaran

5) Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusunnya

dalam bentuk kalimat yang baik.

6) Memberi kesempatan kepada anak untuk mengutarakan maksudnya dengan gaya

bahasa dan cara mereka sendiri.

7) Dapat diketahui sejauh mana peserta didik telah siap menuju jenjang pendidikan

lebih lanjut.

Media Fun works adalah media yang dibuat dari kertas HVS yang berwujudgambar dan tulisan yang menarik dengan mengabungkan permainan sederhana,sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan merangsang anak untuk terlibataktif dalam pembelajaran

75

2.7.1.2 Kelemahan Media Fun works

Kelemahan Media Fun works adalah sebagai berikut:

1) Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh media permainan yang akan

digunakan anak dalam pembelajaran.

2) Pembelajaran antara kelas eksperimen dan kelas kontrol harus seimbang pada

indikatornya, sehingga harus menyediakan media Fun works yang sesuai dengan

lembar kerja berdasarkan tema yang diprogramkan sekolah.

2 7.2 Landasan Teori Media Fun Works

2.7.2.1 Teori Power Of Learning (Klass Mellender)

Pembelajaran dengan menggunakan media fun works juga dikembangkan dari

pernyataan Klass Mellander dalam bukunya power of lerning mengatakan bahwa ”If

people are given the Opportunity to discover things for them selves and to draw their own

conclusion, then there is a great likelihood that they will embracethe opportunity to make

change happen” Belajar akan memberi individu pengalaman “How it feels” dan “How it

works” pengalaman inilah yang kemudian tumbuh menjadi Knowledge basenya. Individu

perlu merasakan hal-hal yang kritis bukan sekedar otaknya, tetapi juga dihati dan

“nerves”nya. Begitu pula ungkapan Einstein “The Only source of knowledge is

experience” (Kompas, 21 Juli 2012).

Dari pemaparan tersebut hasil pekerjaan anak yang menggunakan fun works

diharapkan dapat mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut dengan

prinsip learning by playing yang benar-benar diterapkan pada pembelajaran.

Pembelajaran dapat menjadi pembelajaran yang dapat melibatkan anak secara aktif dan

76

lebih perhatian dengan adanya variasi kegiatan bermain anak yang melibatkan sumua

panca indranya.

Implikasi kurikulum permen Diknas No.58 tahun 2009 bahwa proses

pembelajaran harus dapat membuat hubungan antara pengalaman masa lalu anak dengan

materi yang diajarkan. Selain itu guru harus membantu anak menghubungkan materi

(kegiatan bermain) dengan kegunaan atau aplikasi dimasa depan. Diharapkan media fun

works akan memberikan perhatian terhadap materi apa yang disampaikan guru tidak saja

masuk akal tetapi juga punya arti bagi anak yang tidak mudah terlupakan.

2.7.3.2 Teori Hughes

Menurut Hughes seorang ahli perkembangan anak dalam bukunya Children,

play, and development (Andang Ismail, 2006: 14), menyatakan bahwa bermain

merupakan hal yang berbeda dengan belajar dan bekerja. Suatu kegiatan yang disebut

bermain harus ada lima unsur didalamnya, yaitu:

1) Mempunyai tujuan, yaitu permainan itu sendiri untuk mendapat kepuasan

2) Memilih dengan bebas dan atas kehendak sendiri, tidak ada yang menyuruh ataupun

memaksa.

3) Menyenangkan dan dapat menikmati

4) Mengkhayal untuk mengembangkan daya imajinatif dan kreativitas

5) Melakukan secara aktif dan sadar

2.7.3.3 Teori Accelerated Learning Institute and Training Centre

Teori ini digunakan pakar accelerated learning dunia seperti Thomas L.

Maden, Jeanete Vos, bobbi DePorter, Colin Rose, Dave Meier, Eric jensen, Bill Lucas, A.

Smith, David Lazear, david sausa dan Paul Ginnis. Teori ini dikembangkan Adi W.

77

Gunawan untuk menerapkan Accelerated learning menjadi Genius Learning di

Indonesia. Dave Meier, menyarankan kepada guru agar dalam mengelola kelas

menggunakan pendekatan Somatic, Auditory, Visual, dan Intellectual (SAVI). Somatic

dimaksudkan sebagai Learning by moving and doing (belajar dengan bergerak dan

berbuat). Auditory adalah Learning by Talking and hearing (belajar dengan berbicara dan

mendengarkan). Visual artinya Learning by observing and picturing (belajar dengan

mengamati dan menggambarkan). Intellectual maksudnya learning by problem solving

and reflecting (belajar dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi).

Accelerated learning memungkinkan siswa belajar dengan cara menyatukan

unsur yang sekilas tampak tidak mempunyai persamaan, misalnya hiburan, permainan,

cara berpikir positif, kebugaran fisik dan kesehatan emosional. Semua unsur ini

bekerjasama untuk menghasilkan pengalaman belajar yang efektif (Baharuddin 135:

2008).

Adi mengatakan dalam proses pembelajaran, selalu ada tiga komponen

penting yang saling terkait satu sama lain, yaitu:

1) Kurikulum, materi yang akan diajarkan

Dalam hal ini kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009 yang diperuntukkan

sebagai standar pendidikan anak usia dini di Indonesia Khususnya Lembaga PAUD

Kecamatan Gunungpati

2) Proses, bagaimana materi diajarkan

Proses dari kegiatan pembelajaran materi yang diajarkan artinya kegiatan

bermain di lembaga PAUD yang menggunakan lembar kerja dan media fun works oleh

peneliti berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Proses pembelajaran

78

pada lingkup perkembangan bahasa untuk anak usia 5-6 tahun bertujuan untuk

mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut yaitu SD-MI. Proses materi

yang diajarkan diharapkan dapat menstimulasi anak secara aktif dan lebih

berkonsentrasi/perhatian, sehingga anak tumbuh dan berkembang secara optimal.

3) Produk, hasil dari proses pembelajaran

Hasil dari proses pembelajaran berupa pemberian tugas dan unjuk kerja yang

diperoleh dari kerja anak pada lembar kerja dan media fun works yang didasarkan pada

kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Dari hasil pembelajaran anak yang telah

didokumentasi akan menjadi bahan pertimbangan penggunaan lembar kerja yang beredar

di lembaga PAUD, sehingga Lembaga PAUD lebih selektif dalam memilih majalah yang

sesuai dengan kebutuhan anak.

2.7.3.4 Teori Stauss dan Werner

Strauss dan Werner melakukan penelitiannya diawal abad 20 banyak para ahli

pendidikan anak prasekolah (usia dini) seperti Dewey, Montessori dan Piaget yang turut

berperan yang mempengaruhinya menyumbangkan pengetahun tentang proses berpikir

pada anak-anak. Terutama dewasa ini dari hasil pengembangan teorinya banyak mainan

anak-anak sebagai media untuk belajar dirancang khusus guna meningkatkan cipta,

rasa dan karsa pada anak-anak.

PAUD yang telah digagas memiliki dasar berpijak dari berbagai macam

pendekatan dalam pendidikan. Terutama PAUD yang berbasis learning by playing

artinya proses belajar anak usia dini yang menitikberatkan pada usaha belajar sambil

beraktivitas. Pendekatan ini dilakukan untuk mendukung suasana belajar yang

menyenangkan dengan penataan ruang yang representatif. Tentu saja

79

dengan memperhatikan sarana dan prasarana, di tempat mana anak sering

bermain, bagaimana posisinya apakah membahayakan dirinya atau tidak.

Semuanya dirancang agar motivasi belajar anak tumbuh sesuai dengan kebutuhannya.

Di samping itu, anak usia dini memerlukan kedekatan fisik, kondisi

dan suasana yang akrab di mana komunikasi guru di sekolah atau orang tua di rumah

sangat membantu proses belajarnya, sehingga orangtua tidak akan merasa gelisah

karena anaknya belum bisa mengenal huruf dan belum bisa menulis. Bermain di sini

bukan berarti menerima peran anak apa adanya tapi memberikan kesempatan pada anak

untuk berpartisipasi dengan berkomunikasi dan bekerjasama untuk mempersiapkan anak

menuju jenjang pendidikan lebih lanjut.

Demikian dari berbagai macam permainan yang ditawarkan media fun works

sangat penting diajarkan untuk melatih daya kerja otak pada anak usia dini, tidak

menutup kemungkinan belajar dengan aktivitas bermain akan membangkitkan

keterampilan fisik, keterampilan matematis, yang dapat melahirkan keterampilan

membaca dan menulis. Dalam konteks pedagogis aktivitas bermain sepenuhnya dengan

media bermain dalam bentuk yang mudah dijangkau harganya, tidak berbahaya, menarik

perhatian anak serta memotivasi anak untuk belajar.

Teori media fun works merupakan landasan yang digunakan untukmengembangkan pembelajaran aktif dengan media yang dibuat khusus, disertaipermainan sederhana, sehingga anak dapat mengembangkan potensi perkembanganbahasanya secara optimal

80

2.8 Implementasi Lembar Kerja dan Media Fun works

2.8.1 Implementasi Lembar Kerja

Pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja diiplementasikan sebagai

berikut:

I. Pembukaan (15 menit)

Pembelajaran dilakukan secara klasikal oleh guru kelas dimulai salam

pembuka, lagu pembuka dan pembahasan tema. Kegiatan selanjutnya dilakukan

dengan demostrasi tema dan ditulis dipapan tulis. Kegiatannya berupa pemberian

contoh latihan kerja di lembar kerja atau buku individu kelas.

II. Inti (45 menit)

Pembelajaran dilakukan dengan membagi tiga kelompok rolling yang sudah

disediakan tiga kegiatan pada masing-masing kelompok. Kegiatan ini biasanya

berupa pemberian tugas dengan menggunakan majalah/lembar kerja, buku tulis dan

buku cetak. Tiap anak memilih kegiatan pada satu kelompok, setelah selesai anak

berpindah mengerjakan tugas dikelompok yang lainnya. Pada tiga kelompok

pembelajaran diharapkan terselesaikan oleh masing-masing individu

III. Refleksi (15 menit)

Pembelajaran dengan memberikan refleksi atau pembenaran tugas yang

diberikan. Biasanya dilakukan pada saat anak mengumpulkan hasil pembelajarannya

pada guru, setelah dikoreksi maka guru memberikan pembenaran dan reward berupa

gambar diatas buku pembelajarannya.

IV. Penutup (15 menit)

81

Kegiatanya berupa penutup penyampaian pesan, kesan kepada anak, dan

salam penutup. Kegiatan ini dilanjutkan dengan makan dan istirahat

2.8.2 Implementasi Media Fun Works

Pembelajaran dengan menggunakan media Fun works dapat

diimplementasikan sebagai berikut:

I. Fase Happy Morning (15 menit)

Fase penggalian kosa kata yang dikenal anak sesuai dengan tema. Kegiatan ini

dilakukan oleh salah satu leader yang memimpin bernyanyi/bersayair suku kata

pengingat (cantholan) yang diikuti gerakan. Tanya jawab suku kata sesuai dengan

tema antara 4-7 kata.

II. Fase Knowledge (15 menit)

Fase menggali pengetahuan umum sesuai dengan materi hari ini. kegiatan ini

juga dipimpin seorang leader yang bercerita dengan gambar seri media fun works

yang disediakan antara 3-4 gambar seri atau bercerita pengalaman anak

III. Fase Playing Together/live together (15 menit)

Fase bermain bersama yang dibagi menjadi beberapa kelompok/berpasangan

yang dipimpin masing-masing leader. Kegiatannya berupa permainan kepekaan

panca indra dengan melatih pendengaran, penglihatan, pengucapan, perabaan, dan

perasaan/mental/psikis.

Implementasi Lembar Kerja merupakan penggunaan lembar kerja sebagai mediapembelajaran yang dimulai dari pembukaan, inti, refleksi dan penutup.

82

IV. Fase Private (15 menit)

Fase bermain individu sesuai dengan keinginan anak yang disediakan 3-4

permainan. Kegiatannya berupa menulis suku kata, huruf, kata dengan media fun

works yang disediakan dan permainan sederhana yang dilakukan secara individu.

V. Fase Reflektions (15 menit)

Fase semua anak berkumpul pada satu tempat untuk berdiskusi bersama

tentang masalah yang dihadapi anak. Kegiatannya berupa diskusi hal-hal yang telah

dipelajari bersama, Pemberian penguatan dan pengulangan singkat materi yang

disampaikan.

VI. Fase Reward (15 menit)

Fase pemberian penghargaan atas keberhasilan anak, apabila anak melanggar

aturan atau belum sesuai dengan hasil yang diharapkan maka anak akan memperoleh

hukuman berupa pembuatan karya bebas dengan media fun works yang disediakan

peneliti

2.9 Kurikulum

Nurhadi (2005: 1) menyatakan bahwa kurikulum merupakan sebuah alat yang

digunakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Oemar

Implementasi Media fun works merupakan penggunaan media Fun works sebagaimedia pembelajaran yang dimulai dari fase knowlwdge, playing together, privat,reflections, reward

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi danbahan belajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

83

Hamalik (2001: 18) menyatakan bahwa “kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional

yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan.

2.9.1 Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini

Kurikulum pendidikan anak usia dini yang digunakan secara umum adalah

kurikulum Permendiknas No.58 tahun 2009 yaitu peraturan Menteri Pendidikan Republik

Indonesia No 58 tahun 2009 tentang standar Pendidika Anak usia Dini di Indonesia.

2.9.2 Lingkup Perkembangan Bahasa Untuk Anak Usia 5-6 tahun

2.9.2.1 Menerima Bahasa

1) Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.

2) Mengulang kalimat yang lebih kompleks.

3) Memahami aturan dalam suatu permainan.

2.9.3.2 Mengungkapkan Bahasa

1) Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks.

2) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama.

3) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-

simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung.

Kurikulum PAUD merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenaitujuan, isi dan bahan belajar serta cara yang digunakan sebagai pedomanpenyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan anak usiadini yaitu kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009

84

4) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-predikat-

keterangan).

5) Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekpresikan ide pada orang lain.

6) Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah diperdengarkan.

2.9.3.3 Keaksaraan

1) Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal.

2) Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya.

3) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama.

4) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.

5) Membaca nama sendiri.

6) Menuliskan nama sendiri.

2.10 Penilaian, pengukuran atau Evaluasi (Assassment)

Hasil pembelajaran peserta didik dapat diketahui melalui penilaian/evaluasi.

Evaluasi berasal dari bahasa inggris evaluation yang berarti pengukuran/penaksiran.

Panilaian menurut KBBI artinya harga/angka kepandaian, menaksirkan/memperkirakan.

(John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk (1971)

mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing

useful information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses

menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk

merumuskan suatu alternatif keputusan.

Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Mengukur lebih besifat

kuantitatif, sedangkan menilai lebih bersifat kualitatif. Viviane dan Gilbert de Lansheere

85

(1984) menyatakan bahwa evaluasi adalah proses penentuan apakah materi dan metode

pembelajaran telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Penentuannya bisa dilakukan

salah satunya dengan cara pemberian tes kepada pembelajar. Terlihat disana bahwa acuan

tes adalah tujuan pembelajaran.

Penilaian atau evaluasi adalah usaha mengumpulkan dan menafsirkan

berbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentang proses

dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik

melalui kegiatan pembelajaran. Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara

dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh

mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan)

peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi

belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan

naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan

dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut (2011). Spesifikasi

pengertian evaluasi, penilaian dan pengukuran adalah sebagai berikut.

1) Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai,

kriteria-judgment atau tindakan dalam pembelajaran.

2) Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk mendapatkan berbagai

informasi secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan

hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh anak didik melalui

program kegiatan belajar.

3) Pengukuran (measurement) merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan

kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan

86

merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Dalam dunia pendidikan, yang

dimaksud pengukuran sebagaimana disampaikan Cangelosi (1995: 21) adalah proses

pengumpulan data melalui pengamatan empiris.

Menurut Terry D brink (1974), menyantakan “Evaluation is the process of

obtaining information and using it from judgment which in turn are to be used decision

making”. Evaluasi merupakan proses pengumpulan informasi dan memanfaatkannya

sebagai penimbang dalam pengambilan keputusan. Unsur evaluasi diantaranya

pengumpulan informasi, penimbangan dengan suatu kriteria dan pengambilan keputusan.

Menurut Groundlund (1974) evaluasi diartikan suatu proses yang sistematis untuk

menentukan sejauh mana tujuan pengajaran dicapai oleh peserta didik.

Menurut tujuannya evaluasi dibedakan menjadi evaluasi formatif dan sumatif.

Evaluasi formatif bertujuan mengetahui hasil belajar peserta didik dalam rangka mencari

balikan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Evaluasi sumatif bertujuan

mengetahui hasil belajar peserta didik dalam rangka menentukan perkembangan hasil

belajar selama proses pendidikan tertentu Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan

cara untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran, mengetahui hasil belajar peserta

didik, mengetahui faktor-faktor system pembelajaran (program pembelajaran) dan

pelaksanaan sistem pembelajaran ( Ahmad, 2006: 112). Tujuan evaluasi pada PAUD

adalah sebagai berikut:

1. Memberikan umpan balik pada guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran

2. Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan kegiatan bimbingan

3. Sebagai bahan pertimbangan menempatkan anak sesuai minat & kebutuhannya

87

4. Memberikan informasi pada orangtua tentang tumbuh kembang yang telah dicapai

anak

5. Sebagai bahan informasi pada orang tua untuk melaksanakan pendidikan yang sesuai

& terpadu dengan kegiatan di lembaga PAUD

Sedangkan prinsip penilaian PAUD adalah sebagai berikut:

1. Sistematis yaitu Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram dengan baik.

2. Menyeluruh yaitu Penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak.

3. Berkesimabungan yaitu Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus

menerus untuk memperoleh gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak

didik.

4. Obyektif yaitu Penilaian dilaksanakan terhadap semua aspek perkembangan

sebagaimana adanya.

5. Mendidik yaitu Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,

mengembangkan dan membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

6. Kebermaknaan yaitu hasil penilaian harus bermanfaat bagi guru, orang tua, anak didik

dan pihak lain.

Evaluasi hasil belajar adalah evaluasi dengan sasaran hasil belajar. Sasaran

tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Teknik evaluasi hasil belajar baik yang berfungsi formatif maupun sumatif. Tahap

pengumpilan informasi hasil belajar dapat dilakuakan dengan cara testing dan nontesting.

Teknik tes dilakukan dalam rangka mengakhiri tahun ajaran atau semester. Tes adalah

sejumlah pertanyaan atau perintah yang harus dijawab atau dilakukan oleh testee (orang

yang dites) dalam keadaan dikuasai oleh tester (orang yang mengetes). Teknik tes

88

digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif yang dinyatakan terutama dalam

kemampuan berpikir. Tes evaluasi dilihat dari pola jawabannya diklasifikasikan menjadi:

1. Tes obyektif: pilihan ganda, menjodohkan, benarsalah

2. Tes jawaban singkat: isian, melengkapi, member nama

3. Tes uraian: Jawaban terpimpin, jawaban terbatas, jawaban terbuka

Tenik nontest dilakukan melalui observasi, wawancara atau angket. Teknik non tes

digunakan untuk mengungkap kemampuan psikomotorik dan hasil belajar efektif.

Penilaian hasil belajar pada dasarnya adalah mempermasalahkan, bagaimana

pengajar (guru) dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Sedangkan

penilaian pada anak usia dini merupakan evaluasi perkembangan. Evaluasi

perkembangan anak merupakan proses pengumpulan data melalui pengamatan yang

dicatat dan didokumentasikan, sehingga melalui data hasil pengamatan yang tercatat

tersebut dapat disimpulkan perkembangan belajar anak (2010). Sasaran penilaian di

PAUD mencakup dua aspek yaitu proses dan hasil. Cara paling tepat untuk megevaluasi

pembelajaran anak adalah observasi. Alat evaluasi di PAUD yang digunkan adalah

sebagai berikut.

1) Penilaian unjuk kerja yaitu penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan

anak dalam melakukan sesuatu.

2) Daftar cek (chek-list) yaitu penilaian mutlak pada penugasan kompetensi tertentu

dengan menggunakan melalui daftar cek yang telah disiapkan

3) Penilaian produk/hasil karya yaitu penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas

suatu produk yang meliputi tiga tahap yaitu persiapan, proses dan hasil/appraisal

89

4) Portofolio yaitu koleksi secara sistematis karya seseorang/kumpulan hasil karya anak

yang dipilih anak dan guru untuk menunjukkan usaha, kemajuan, dan prestasi yang

dicapai.

5) Catatan anekdot (anekdotal record) yaitu kumpulan catatan tentang sikap dan

perilaku anak yang khusus baik perilaku positif atau negatif

6) Pemberian tugas yaitu penilaian yang dilakukan dengan memberikan tugas-tugas

tertentu sesuai dengan kemampuan yang akan diungkap.

7) Percakapan yaitu penilaian yang dilakukan melalui percakapan, cerita antara anak

dan anak atau guru dan anak.

8) Observasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan alat indra dengan cara

merekan atau mencatat

9) Catatan menyeluruh dan lengkap (running record) yaitu pengumpulan data secara

terperinci dan berurutan ditulis mencerminkan apa yang diamati tanpa memberikan

asumsi (penilai terlibat secara langsung)

10) Catatan Specimen (Speciment record) yaitu pemerolehan data deskripsi legkap

tentang perilaku anak dengan menjaga jarak dari anak.

11) Time sampling yaitu penilaian pada perilaku yang sering terjadi pada perilaku

memecahkan masalah yang tidak bisa diamati.

12) Event sampling yaitu mencatat perilakukhusus yang sudah dipilih untuk mempelajari

kondisi dimana perilaku tertentu terjadi atau sering terjadi.

13) Skala penilaian (rating scale) yaitu pencatatan hasil observasi/ pengamatan yang

memuat daftar kata-kata pernyataan mengenai tigkah laku, sikap dan atau

kemampuan anak berbentuk bilangan, huruf dan uraian.

90

2.11 Kerangka Berpikir

Pembelajaran di kelas RA B terdapat beberapa kemampuan yang harus

dicapai anak menuju jenjang pendidikan lebil lanjut, diantaranya:

1) Memiliki pengetahuan umum

2) Mengetahui konsep bentuk, waktu dan ukuran

3) Konsep Bilangan, Lambang Bilangan dan Huruf

4) Menerima Bahasa

5) Mengungkapkan Bahasa

6) Keaksaraan

Pembelajaran di PAUD akan lebih efektif dan menyenangkan bagi anak

apabila guru mempersiapkan perangkat pembelajaran mulai dari RKB, RKM, RKH dan

media pembelajaran berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009 yang

dikembangkan oleh masing-masing lembaga PAUD. Kebutuhan anak belum sepenuhnya

terpenuhi sebagaimana pembelajaran dengan prinsip learning by playing yang melibatkan

semua fungsi panca indera. Jika anak menikmati proses pembelajaran, maka anak

semakin berminat mempelajari segala sesuatu sehingga anak siap menuju jenjang

pendidikan lebih lanjut. Disamping itu anak juga akan lebih aktif dalam pembelajaran

dengan melibatkan panca inderanya diharapkan hasil pembelajaran anak juga lebih

optimal.

Evaluasi (Assasment) PAUD merupakan usaha mengumpulkan dan menafsirkanberbagai informasi secara sistematis, berkala, berkelanjutan, menyeluruh tentangproses dan hasil dari pertumbuhan serta perkembangan yang telah dicapai oleh anakdidik melalui kegiatan pembelajaran untuk merumuskan alternatif keputusantentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik

91

Dari uraian diatas, peneliti ingin mengetahui perbedaan aktivitas dan hasil

belajar anak dengan menggunakan lembar kerja dan media fun works berdasarkan

kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Harapan peneliti adalah untuk

mempersiapkan anak menuju jenjang pendidikan lebih lanjut dengan kebutuhan anak

yang bersifat menyenangkan.

Kerangka berpikir penelitian ini mengacu pada standar kompetensi PAUD

dengan TPP permendiknas No. 58 tahun 2009. Selanjutnya dikembangkan dalam

kurikulum operasional berupa kompetensi dasar indikator PAUD. Kerangka berpikir ini

dapat dikembangkan sebagai berikut:

1) Pembuatan rencana pembelajaran berupa RKB, RKM

2) Pembuatan kurikulum aktual pembelajaran perkembangan bahasa berupa RKH

3) Pada kelas kontrol pembelajaran mengunakan lembar kerja, sedangkan kelas

Eksperimen pembelajaran menggunakan media fun works

4) Proses pembelajaran kedua kelas tersebut akan terlihat tingkat keaktifan anak yang

dilakukan dengan observasi

5) Dari proses pembelajaran dapat diperoleh hasil pembelajaran pada kelas kontrol dan

eksperimen

6) Pembelajaran kedua kelas tersebut dapat dibedakan aktivitas dan hasil

pembelajarannya

7) Hasil perbedaan tersebut dapat dinyatakan pembelajaran yang dapat mengaktifkan

anak, apakah penggunaan lembar kerja atau dengan media fun works

92

Bagan kerangka berpikir penelitian perbedaan aktivitas dan hasil belajar

dengan menggunakan lembar kerja dan media fun works adalah sebagai berikut.

Gambar. 2.2. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian

Keterangan:Pembelajaran berdasarkan kurikulum Permendiknas No.58 tahun 2009 dilakukan denganpemberian tugas dengan menggunakan lembar kerja sedangkan media fun works denganproses unjuk kerja untuk mengetahui tingkat keaktifan dan hasil pembelajaran anak.

Standar Kompetensi PAUDTPP Permendiknas No.58

tahun 2009

Kurikulum operasional:Kompetensi DasarIndikator PAUD

Rencana PembelajaranRKB, RKM, RKH

Kurikulum aktualProses pembelajaran lingkup

perkembangan Bahasa

Pembelajaran denganMedia Fun Works

Pembelajaran denganMedia Lembar Kerja

Hasil Pembelajaranlembar kerja & media fun works

Tingkat keaktifan

Perbedaan

93

2.11.1 Penjelasan Kerangk a Berpikir

Penjelasan kerangka berpikir penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Standar Kompetensi PAUD bagian integral dari standar yang dijadikan acuan

minimal dalam penyelenggaraan PAUD yang dirumuskan dengan

mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD yaitu standar tingkat

pencapaian perkembangan Permendiknas No. 58 tahun 2009

2) Kurikulum operasional berupa kompetensi dasar PAUD yang dikembangkan menjadi

indikator PAUD dengan menyusun perencanaan pembelajaran mulai dari Rencana

Kegiatan Bulanan (RKB), Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) hingga Rencana

Kegiatan Harian (RKH)

3) Kurikulum aktual proses pembelajaran pada lingkup perkembangan bahasa

4) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media fun works

berdasarkan kurikulum Permendiknas No. 58 tahun 2009

5) Pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media fun works pada proses

pembelajarannya dapat diketahui tingkat aktivitas peserta didik

6) Pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media fun works pada hasil akhir

pembelajaran tersebut menghasilkan hasil belajar/output belajar

7) Tingkat aktivitas dan hasil belajar menggunakan lembar kerja dan media fun works

dapat diketahui perbedaannya

94

2.12 Hipotesis

Adapun hipotesis yang diambil adalah menjawab permasalahan perbedaan

hasil pekerjaan anak dengan menggunakan lembar kerja dan media Fun works

berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009 adalah sebagai berikut:

2.12.1 Ada perbedaan tingkat keaktifan anak pada pembelajaran dengan

menggunakan lembar kerja dan media fun works.

2.12.2 Ada perbedaan hasil belajar anak pada pembelajaran dengan menggunakan

lembar kerja dan media fun works

95

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Populasi

dalam penelitian ini adalah lembaga PAUD sekecamatan Gunungpati Semarang yang

menggunakan lembar kerja (majalah). Lembaga PAUD yang tergabung dengan IGTKI

tahun 2012 sebanyak 28 dan tahun 2013 menjadi 29 lembaga (3,6 %), yang tergabung

dengan HIMPAUDI tahun 2012 sebanyak 18 dan tahun 2013 menjadi 27 lembaga (66, 7

%), yang tergabung dengan IGRA dari tahun 2012-2013 sebanyak 12 lembaga.

Pemilihan lembaga Raudlatul Athfal karena lembaga tersebut masih

menggunakan lembar kerja yang dibuat guru/swasta yaitu terbitan IGRA (Ikatan Guru

Raudlatul Athfal), media yang digunakan untuk merangsang perkembangan bahasa anak

masih menggunakan buku tulis dan pekerjaan rumah masih diberlakukan. Alasan

pemilihan populasi dalam penelitian ini adalah untuk mengurangi penggunaan lembar

kerja pada pembelajaran lingkup perkembangan bahasa anak. Pembelajaran

menggunakan lembar kerja cenderung pasif dan membutuhkan konsentrasi penuh untuk

mengerjakannya

Alasan penggunaan media fun works yang disertai permainan sederhana untuk

melatih daya kerja otak pada anak usai dini. Pembelajaran dengan aktivitas bermain

akan membangkitkan keterampilan fisik, keterampilan matematis, yang dapat melahirkan

keterampilan membaca dan menulis. Pembelajaran dengan menggunakan media fun

96

works anak akan terlibat aktif dalam pembelajaran. Pada konteks pedagogis

aktivitas bermain sepenuhnya dengan media bermain dalam bentuk yang mudah dibuat,

tidak berbahaya, menarik perhatian anak serta memotivasi anak untuk belajar.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto,

2006: 131). Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability

sampling dengan simple random sampling. Hal ini dilakukan setelah memperhatikan ciri-

ciri antara lain: peserta didik mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama,

peserta didik yang menjadi obyek penelitian pada tingkat kelas dan usia yang sama, dan

pembagian kelas tidak berdasarkan kecerdasan tertentu. Jadi dapat dilakukan

pengambilan sampel secara random.

Melalui teknik random sampling peserta didik memperoleh materi

berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009, peserta didik yang menjadi

obyek penelitian adalah 4 RA pada kelas B dengan usia antara 5-6 tahun . Kelompok

Kontrol adalah RA dengan pembelajaran yang menggunakan lembar kerja yaitu RA

Raudlatussibyan Plalangan dan RA Al-Islam 02 Mangunsari. Sedangkan kelompok

eksperimen dengan pembelajaran menggunakan media Fun works adalah RA Al-Islam

Sumurrejo dan RA Al-Islam Gunungpati. Peserta didik yang menjadi responden dalam

penelitian ini adalah 120 anak, masing-masing kelompok sebanyak 30 anak.

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian, yaitu keseluruhan lembagaPAUD yang menggunakan lembar kerja (majalah) IGRA di Kecamatan GunungpatiSemarang.

97

3.3 Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati.

Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang/objek yang mempunyai variasi antara

satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu (Sugiyono, 1999: 2). Pada penelitian

eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui sebab-akibat

dengan cara memanipulasikan salah satu atau beberapa variabel. Variabel yang

dimanipulasikan disebut variabel eksperimen (Sukardi, 2010: 181). Adapun variabel

dalam penelitian ini dilihat dari kaitan fungsional/statusnya adalah sebagai berikut:

3.3.1 Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas (variabel stimulus, prediktor, antecedent) adalah variabel yang

menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat)

(Sugiyono, 1999:3). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran

menggunakan lembar kerja dan media fun works

3.3.2 Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat (output, kriteria, konsekuen) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 1999:3).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Aktivitas dan hasil belajar lingkup

perkembangan bahasa

Sampel merupakan sebagian dari populasi, yaitu RA Kecamatan Gunungpati yangmenggunakan lembar kerja (majalah) dari IGRA yang dilengkapi peneliti

98

3.3.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi faktor luar

yang tidak diteliti pada penelitian yang bersifat membandingkan (Sugiyono, 2011: 65).

Variabel kontrol pada penelitian ini adalah kurikulum permendiknas No. 58 tahun 2009

lingkup perkembangan bahasa.

Gambar Variabel

Gambar 3.1 Variabel Penelitian

Adapun variabel dalam penelitian ini dilihat dari perakuannya adalah variabel

aktif yaitu variabel yang dimanipulasikan, artinya perlakuan yang dilakukan peneliti atas

dasar pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka guna

memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat (Sukardi, 2010:181)

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus penelitian untuk diamati.Variabel bebas yaitu sebab perubahan, yakni pembelajaran menggunakan lembarkerja dan media fun works.Variabel terikat yaitu akibat variabel bebas, yakni aktivitas dan hasil belajarperkembangan bahasaVariabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat, yakni kurikulumpermendiknas No. 58 lingkup perkembangan bahasaVariabel aktif yaitu variabel yang dimanipulasikan

Pembelajaran Menggunakanlembar kerja & media Fun works

(Variabel independen)

Aktivitas & hasil belajarPerkembangan bahasa

(Variabel dependen)

Kurikulum Permendiknas No.58tahun 2009 lingkup

perkembangan bahasa(Variabel Kontrol)

99

3.4 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen (experimental research). eksperimen adalah metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi

yang terkendalikan (Sugiyono 2011: 107). Penelitian eksperimen ini adalah kegiatan

penelitian yang bertujuan untuk menilai (assasment) pengaruh suatu

perlakuan/treatment/tindakan pembelajaran yang menggunakan lembar kerja dan media

fun works terhadap hasil kemampuan bahasa anak, atau menguji hipotesis tentang ada

tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.

Desain peneitian yang digunakan adalah True Eksperimental design yaitu

eksperimen yang betul-betul, karena peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang

mempengaruhi jalannya eksperimen dengan bentuk desain Pretest-posttest Control

Group Design yaitu dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest

untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok kontrol dan

eksperimen. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara

signifikan. (Sugiyono, 2011: 112-113).

Bentuk bagan desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain penelitian

Group Pretest Treatment Posttest

E O1 X1 O2

K O1 X2 O2

Pengaruh perlakuan (O2-O1) – (O2-O1)

Keterangan :

E : Kelas eksperimen O1 : Nilai pretes

K : Kelas kontrol O2 : Nilai posttest

100

X1 : Pembelajaran dengan lembar kerja

X2 : Pembelajaran dengan media fun works

(Azwar 2005)

Desain pada penelitian ini terdapat dua kelas yang masing-masing dipilih

dengan usia 5-6 tahun (RA B). Kelompok pertama menggunakan lembar kerja (X1) dan

kelas yang lain menggunakan media fun works (X2). Kelas yang menggunakan lembar

kerja disebut kelompok kontrol dan kelas yang menggunakan media fun works disebut

kelompok eksperimen. Pada penelitian, pengaruh treatment dianalisis dengan uji beda

dengan menggunakan statistik t-test. Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara

kelompok Kontrol dan eksperimen, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara

signifikan (Sugiyono, 2011: 112).

3.4.1 Penyamaan Kondisi Kelas Kontrol dan Eksperimen

Peserta didik mendapatkan materi berdasarkan indikator yang telah ditentukan

dengan rencana kegiatan harian yang sama pada lingkup perkembangan bahasa. Peserta

didik yang menjadi obyek penelitian pada tingkat kelas/usia yang sama, dan pelaksanaan

pembelajaran dilakukan pada waktu yang sama. Adapun persamaan kondisi kedua

kelompok tersebut adalah sebagai berikut:

1) Jumlah siswa sebanyak 30 anak

2) Usia anak antara 5-6 tahun

3) Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pada waktu yang sama

4) Indikator Pembelajaran setara

Metode penelitian yaitu cara yang digunakan untuk meneliti pengaruh pembelajaranmenggunakan lembar kerja dan media fun works terhadap hasil kemampuan bahasaMetode = experimen True Experimental design Pretest-posttest contol groupdesign.Experimen = Uji instrument penyamaan kondisi pretest treatmen (FW)Posttest t-test (LK-FW) hasil penelitian

101

3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1 Tahap Pra Lapangan

Tahap ini meliputi penyusunan rancangan penelitian, memilih tempat,

pengurusan surat izin observasi awal, menyiapkan perlengkapan penelitian meliputi

pembuatan tes soal uji coba, lembar kerja dan media fun works, persiapan lembar

observasi

3.5.2 Tahap Lapangan

Tahap lapangan ini meliputi: uji coba soal, Pre test kelompok kontrol dan

eksperimen, pembelajaran dengan lembar kerja dan media fun works lalu pengumpulan

nilai posttest kelompok kontrol dan eksperimen, Pengambilan data observasi dan angket.

3.5.3 Tahap Paska Lapangan

Tahap paska lapangan dilakukan tabulasi data, analisis data, pemilihan

dokumentasi dan pembuatan laporan.

3.5.3.1 Tes Awal (Pretest)

Tes awal digunakan untuk mengukur tingkat aktivitas dan hasil belajar anak

menggunakan lembar kerja dan media fun works pada lingkup perkembangan bahasa

anak berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009. Hasil pembelajaran awal

ini akan digunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran awal.

3.5.3.2 Perlakuan (treatment)

Pemberian perlakuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perbedaan

aktivitas dan hasil pembelajaran anak dengan menggunakan lembar kerja dan media fun

works berdasarkan kurikulum permendiknas No. 58 tahun 2009. Perlakuan yang

diberikan pada masing-masing kelompok selama 12 kali pertemuan (terlampir).

102

3.5.3.3 Test Akhir (Posttest)

Tes akhir untuk mengetahui hasil pembelajaran anak RA Al-Islam 02

Mangunsari dan RA Al-Islam Sumurrejo Kecamatan Gunungpati Semarang kelas RA B.

Tes akhir diberikan pada kelompok kontrol dan eksperimen, kelompok tersebut diberi tes

dengan materi yang sama berdasarkan kurikulum permendiknas No.58 tahun 2009

Prosedur penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menguji cobakan instrumen menggunakan rating scale, yaitu cara mengisi instrumen

dengan angka 1, 2, 3 sesuai dengan arti instrumen dengan baik berbentuk tes untuk

mengukur aktivitas maupun nontest untuk mengukur aktivitas.

2. Menguji validitas dan reliabilitas instrumen

3. Penyamaana kondisi untuk menentukan kelompok kontrol dan eksperimen

4. Menentukan kelompok melalui random sampling

5. Melakukan pretest kelompok kontrol dan eksperimen

6. Melakukan pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media fun works

7. Pengambilan data aktivitas dan hasil belajar kelompok kontol dan eksperimen

8. Menguji normalitas, homogenitas dan uji t (t test)

9. Memberikan perlakuan kelompok kontol (pembelajaran menggunakan lembar kerja)

eksperimen (pembelajaran menggunakan media fun works)

10. Pengambilan data posttest kelompok kontrol dan eksperimen

11. Analisis pretest-posttest dan t-test kelompok kontrol dan eksperimen

12. Menyusun hasil penelitian

Prosedur penelitian merupakan tata urutan dalam penelitian yang dimulai dari Pralapangan, lapangan dan paska lapangan yang meliputi tes awal (Pretest), perlakuan(treatment) dan tes akhir (Posttest)

103

Prosedur Penelitian

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

Menentukan sampelRandom Sampling

Penentuan kelompok

Uji NormalitasUji HomogenitasUji beda (t-test)

Pretest kelompok kontrolPretest kelompok eksperimen

Uji CobaInstrumen

Kontrol (X1) Eksperimen (X2)

ValiditasReliabilitas

Menyusun hasil penelitian

PembelajaranMedia Fun works

PembelajaranLembar kerja

Perlakuan kelompok kontrolPerlakuan kelompok eksperimen

Posttest kelompok kontrolPoststest kelompok eksperimen

Analisis pretest-posttest kontrolAnalisis pretest-posttest eksperimenAnalisis t-test kontrol-eksperimen

Aktivitas &hasil belajar

104

3.6 Metode Pengumpulan Data

3.6.1. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah sesuatu yang tertulis, tercetak, atau terekam yang dapat

dipakai sebagai bukti atau keterangan (KBBI: 2011). Metode dokumentasi digunakan

untuk memperoleh informasi daftar identitas responden RA sekecamatan Gunungpati

Semarang. Pemotretan, dan lembar kerja dan media fun works.

3.6.2 Metode Observasi

Metode observasi merupakan metode pengumpulan data dengan pengamatan

langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan

secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang dihadapi (Blogger lombok: 2012). Metode

ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran dan hasil pembelajaran anak selama

proses penelitian dengan mengamati secara langsung pembelajaran serta mencatat hasil

pengamatan penelitian. Proses pelaksanaan Observasi penelitian ini peneliti terlibat pada

kegiatan pembelajaran yang sering disebut dengan observasi peranserta (participant

observation). Berdasarkan instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah observasi terstruktur, yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis,

tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya (Sugiyono, 2011: 204-205)

3.6.3 Angket (Formatif Test))

Angket adalah daftar pertanyaan tertulis mengenai masalah tertentu dengan

ruang untuk jawaban bagi setiap pertanyaan (KBBI). Angket yang digunakan pada

penelitian ini berupa test dan non test. Instrumen test digunakan pada hasil pembelajaran

menggunakan lembar kerja berupa penugasan (Formatif assasment), dan pembelajaran

menggunakan media fun works berupa kegiatan dengan mengisi melalui medianya yang

105

harus dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara perorangan maupun kelompok.

Instrumen non test digunakan untuk mengukur aktivitas belajar menggunakan dua media

tersebut. Tipe pertanyaan pada penelitian ini berupa pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan

yang mengharapkan jawaban singkat (Sugiyono, 2011: 201). Penelitian ini memberi

pertanyaan tertutup pada pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media fun works.

Instrumen yang digunakan untuk mengisi tingkat aktivitas dan hasil belajar anak dibuat

dalam Rating Scale, menjelaskan bahwa data yang diperoleh semuanya adalah data

kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan (Sugiyono, 2011:141). Bentuk rating scale

berupa skala numerik/kuantitatif yaitu menggunakan angka (skor-skor) untuk

menjelaskan gradasi disertai penjelasan singkat pada masing-masing angka

(Abahmarahsakti, 2010)

Tabel 3.2 Rating Scale Aktivitas dan Hasil Pembelajaran Anak

Aktivitas Jawaban Skor Hasil Belajar Jawaban SkorKurang Aktif (KA) Tidak terlibat 1 Berkembang (B) Dapat 1

Aktif DenganRangsangan (ADR)

Terlibat 2 Berkembang DenganBaik (BDB)

Dapat dengancepat

2

Aktif (A) Terlibat dengansenanghati

3 Berkembang SangatBaik (BSB)

Dapat denganterampil

3

Metode ini digunakan untuk mengambil data hasil belajar anak menggunakan

lembar kerja dan media fun works dengan cara anak mengerjakan secara langsung oleh

kegiatan pembelajarannya. Sedangkan seperangkat pertanyaan tertulis diberikan kepada

guru untuk dijawab yaitu berupa aktivitas anak pada pembelajaran menggunakan lembar

kerja dan media fun works. Angket dilakukan setelah kelas eksperimen dan kontrol

dikenai perlakuan. Sebelum kuesioner diberikan, pertanyaan terlebih dahulu diujicobakan

untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda . Jika terdapat butir-butir yang

tidak valid maka dilakukan perbaikan-perbaikan pada butir pertanyaan tersebut.

106

Kuesioner yang sudah melewati tahap perbaikan dan valid akan diberikan sebagai acuan

target tingkat aktivitas dan hasil pembelajaran anak dikelas kontrol dan kelas eksperimen

Angket yang peneliti gunakan pada hasil belajar menggunakan lembar kerja

adalah jenis angket langsung dimana daftar pertanyaan-pertanyaan itu langsung diisi oleh

subyek yang akan dikumpulkan datanya, dan bentuk pertanyaannya tertutup karena

responden hanya menulis jawaban-jawaban yang telah disediakan. Penggunaan angket ini

dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai aktivitas dan hasil pembelajaran

anak menggunakan lembar kerja dan media fun works pada anak kelas TK B (usia 5-6

tahun).

3.7 Instrumen Penelitian (Alat ukur)

Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk

mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau mengumpulkan, mengolah,

menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan

memecahkan suatu persoalan atau menguji hipotesis (Scribd Instrumen penelitian: 2012).

Instrumen penelitian ini menggunakan ratingscale karena cara mengisinya dengan

mengisi angka 1, 2 dan 3 sesuai dengan arti angka pada instrument (terlampir). Instrumen

penelitian ini berbentuk test untuk mengukur hasil belajar anak, sedangkan nontest untuk

mengukur aktivitas (Sugiyono, 2011: 174)

Metode pengumpulan data yaitu cara untuk memperoleh informasi sebagai buktiatau keterangan dalam penelitian, yakni berupa dokumentasi, abservasi, angket,instrument penelitian, dan media pembelajaran.

107

3.7.1 Lembar Pengamatan Tingkat Keaktifan Anak

Tingkat aktivitas anak dapat diketahui melalui lembar pengamatan yang

dilakukan peneliti dengan kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tingkat Keaktifan Anak

No KomponenAktivitas

Indikator

1 Totalitas 1) Anak serius mengikuti pembelajaran2) Anak asyik mengikuti pembelajaran3) Anak menikmati pembelajaran

2 Komunikasi/Oralactivities

1) Anak mampu berkomunikasi dari ide dalam pikirannya2) Anak mampu menyatakan sesuatu3) Anak mampu bertanya4) Anak mampu menjawab pertanyaan sederhana5) Anak mampu bercakap-cakap6) Anak mampu berdialog dengan guru dan teman7) Anak mampu bercerita sederhana8) Anak mampu memberi saran9) Anak mampu memberikan pendapat10) Anak mampu berdiskusi

3 Sesuatu yang baru 1) Anak tertarik dengan media yang baru2) Anak senang dengan media yang baru3) Anak mampu mengikuti permainan yang baru4) Anak memiliki sikap yang baru5) Anak mampu mengulang permainan yang baru

4 Kognitif/MentalActivities

1) Anak mampu merealisasikan ide-idenya2) Anak mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya3) Anak berani mengambil keputusan4) Anak mampu mengingat pembelajaran/permainan5) Anak mampu menanggapi pembelajaran

5 Percayadiri/emotionalactivities

1) Anak merasa nyaman ketika bermain/belajar2) Anak berani menunjukkan hasil karya/pekerjaannya3) Anak tidak merasa minder ketika melakukan kesalahan

Konsep aktivitas anak usia dini adalah kegiatan anak yang dapat mengaktifkan

unsur totalitas, komunikasi, inovatif, kognitif, percaya diri, imajinasi, sosialisasi,

motorik kasar dan motorik halus serta pengamatan

108

4) Anak senang menerima hadiah5) Anak mau melaksanakan hukuman6) Anak berani melakukan permainan sendiri atau

kelompok7) Anak menaruh minat dalam pembelajaran/permainan8) Anak tenang (tidak gugup) dalam mengikuti permainan9) Anak gembira dalam pembelajaran/permainan10) Anak ingin mengulang pembelajaran/permainan (tidak

bosan)6 Imajinasi 1) Anak mampu melakukan apa saja sesuai dengan

imajinasinya menggunakan media yang disediakan2) Anak mampu memperoleh inspirasi dari pengalamannya

7 Kreatifitas 1) Anak mampu berkreasi dalam pembelajaran/permainan2) Anak mampu membuat permainan baru dengan media

yang disediakan8 Sosialisasi 1) Anak mampu menghargai orang lain

2) Anak tidak memaksakan kehendak orang lain3) Anak mampu bertoleransi4) Anak mampu bekerjasama dengan orang lain5) Anak mampu membantu orang lain

9 Motorik kasar danmotorik halus

1) Anak mampu mengikuti kegiatan motorik kasar2) Anak mampu mengikuti kegiatan motorik halus

10 Pengamatan/Visualactivities

1) Anak mampu membaca tulisan sederhana2) Anak mampu memperhatikan pembelajaran3) Anak mampu mengamati kegiatan pembelajaran

109

3.7.2 Instrumen Penelitian Hasil Belajar Lingkup Perkembangan Bahasa

Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun 2009

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Hasil Belajar Lingkup Perkembangan Bahasa Berdasarkan

Kurikulum Permendiknas No. 58 Tahun 2009

NO Aspek Penelitian Indikator1 Menerima Bahasa 1. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.

2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks.3. Memahami aturan dalam suatu permainan.

2 MengungkapkanBahasa

1. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks.2. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi

yang sama.3. Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan

kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapanmembaca, menulis dan berhitung.

4. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap(pokok kalimat-predikat-keterangan).

5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekpresikanide pada orang lain.

6. Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telahdiperdengarkan.

3 Keaksaraan 1. Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal.2. Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda

yang ada disekitarnya.3. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki

bunyi/huruf awal yang sama.4. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.5. Membaca nama sendiri.6. Menuliskan nama sendiri.

Instrumen Penelitian Hasil Pembelajaran Lingkup Perkembangan Bahasamerupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa,menyajikan proses dan hasil pembelajaran anak menggunakan lembar kerja danmedia fun works secara sistematis dan objektif untuk merumuskan alternatifkeputusan tentang sebaik apa aktivitas dan hasil belajar peserta didik

110

3.8 Validitas dan Reliabilitas

3.8.1 Validitas Instrumen

Hasil penelitian yang valid, apabila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Isntrumen

yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2011: 172). Pengujian validitas istrumen digunakan

pengujian: (1) validitas konstrak (Contract validity), yaitu dikonsultasikan dengan para

ahli (Judgment expert) (Sugiyoni, 2011: 177); (2) Pengujian validitas isi (content

validity), yaitu pengujian test dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument

dengan materi pelajaran yang telah diajarkan dibantu dengan kisi-kisi instrument atau

matrik pengembangan instrument; (3) Pengujian validitas eksternal yaitu dengan cara

membandingkan (mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrument dan fakta-

fakta empiris yang akan terjadi dilapangan dengan memperbesar jumlah sampel

(Sugiyono, 2011:182-183)

Cara menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment sebagai

berikut:

= ∑ − ∑ ∑{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }Keterangan :

: Koefisien korelasi

: Banyaknya butir

: Skor butir tiap item

: Skor total tiap peserta didik

111

Kriteria untuk melihat valid atau tidaknya dibandingkan dengan harga r pada

tabel product moment. Apabila rhitung lebih dari rtabel maka butir soal tersebut valid. Untuk

rtabel dapat dilihat pada tabel nilai-nilai r product moment.

Tabel 3.5 Rekapitulasi Validitas Aktivitas Anak

No Komponen AktivitasNo

ItemItemValid

ItemGugur

1 Totalitas 1, 2, 3 1, 3 2

2 Komunikasi/Oral activities 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10

3 Sesuatu yang baru 11, 12

4 Kognitif/Mental activities 13, 14, 15, 16, 1718, 19, 20, 21, 22

13, 14, 15, 16,19, 20, 21, 22

17, 18

5 Percaya diri/EmotionalActivities

23, 24, 25, 26, 27,28, 29, 30, 31, 32

23, 24, 25, 26,27, 29

28, 32

6 Imajinasi 33, 34 34

7 Kreatif 35, 36 35, 36

8 Sosialisasi 37, 38, 39, 40, 41 37, 38 39, 40,41

9 Motorik kasar dan MotorikHalus

42, 43 42, 43

10 Pengamatan/Visual activities 44, 45 44 45

112

Tabel 3.6 Rekapitulasi Validitas Hasil belajar Anak

No Kegiatan Pembelajaran NoItem

ItemValid

ItemGugur

1 Menulis identitas diri secarasederhana

1, 2, 1, 2

2 Membaca identitas dirisendiri secara sederhana

3, 4, 3, 4

3 Memahami hubungan antarabunyi dan bentuk huruf

5 5

4 Anak mampu menyebutkankelompok gambar yangmemiliki bunyi awal sama

6, 7 6, 7

5 Anak mampu mengenalbunyi huruf awal sesuainama benda (sesuai tema)

8 8

6 Menyebutkan simbol hurufvokal dan konsonan yangdikenal

9, 10 10

7 Melanjutkan sebagiancerita/dongeng yang telahdiperdengarkan

11, 12, 13 11, 12 13

8 Memiliki banyak kata untukmengekspresikan ide padaorang lain

14, 15 14, 15

9 Menyusun kalimat sederhanadalam struktur lengkap

16 16

10 Mengenal simbol untukpersiapan membaca

17, 18 17, 18

11 Mengenal simbol untukpersiapan menulis

19 19

12 Memiliki perbendaharaankata

20, 21 20, 21

13 Berkomunikasi secara lisan 22, 23, 24, 25 22, 23, 24, 25

14Menyebutkan kelompokgambar yang memiliki bunyisama

26, 27, 28, 29, 30,31 26, 27, 29, 30,

31 28

15Mengulangi kalimat yanglebih kompleks

32, 33 32 33

Mengerti beberapa perintahsecara bersamaan

3434

16 Mengenal berbagai macamlambang suku kata

35 35

113

Hasil perhitungan validitas ditampilkan pada lampiran 2 dan hasil seluruh

perhitungan ditampilkan pada lampiran 3. Kioefisien korelasi selalu terdapat -1, 00

sampai +1, 00, untuk menguji validitas butir dilakukan dengan menghitung korelasi antar

skor total. Untuk menginterpretasikan derajat validitas tes, dapat dilihat dari koefisien

korelasi yang diperoleh dari kriteria sebagai berikut (Arikunto, 2009: 75).

Tabel 3.7 Iterpretasi nilai r

Besarnya nilai r InterpretasiAntara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggiAntara 0,600 sampai dengan 0,800 TinggiAntara 0,400 sampai dengan 0,600 CukupAntara 0,200 sampai dengan 0,400 RendahAntara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

3.8.2 Reliabilitas Instrumen

Hasil penelitian yang reliabel, apabila terdapat kesamaan data dalam waktu

yang berbeda. Insterumen yang reliabel adalah bila instrumen yang digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,

2011: 173). Penelitian ini pengujian reliabilitas instrument dilakukan secara eksternal

maupun internal, secara eksternal pengujian dilakukan dengan gabungan test-retest dan

ekuivalen. Pengujian instrument dilakukan beberapa kali dengan responden berbeda,

instrument setara, dan mengkorelasikan dua instrument. Koefisien korelasi semua positif

dan signifikan, maka dapat dinyatakan instrument tersebut reliable (Sugiyono, 2011: 184-

185). Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

114

Instrumen ekuivalen

Pengujianke I

Pengujianke II

Gambar 3.3 Pengujian Reliabilitas Gabungan

Untuk mencari reliabilitas soal bentuk uraian digunakan rumus Alpha sebagai

berikut. (Arikunto, 2002: 109)

= ( − 1) 1 − ∑dengan = ∑ − (∑ )− 1 dan = ∑ − (∑ )− 1Keterangan:

: reliabilitas yang dicari : banyaknya butir tugas

: banyaknya anak tiap butir soal : banyaknya anak∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item : skor total masing-masing anak

: varians total : skor tiap butir soal

Setelah diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga product

moment yang ada pada tabel nilai-nilai r product moment. Apabila lebih dari rtabel

maka butir soal tersebut reliabel. Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen

menggunakan uji Cronbach’s Alpha aktivitas didapat r11 = 0,927 sedangkan rtabel = 0,294

Skor dataInstrumen

lembar kerjaA = 0,911

HB = 0,866

Skor dataInstrumen

media Fun worksA = 0,903

HB = 0,888

Skor dataInstrumen

lembar kerjaA = 0,911

HB = 0,894

Skor dataInstrumen

media Fun worksA = 0,927

HB = 0,949

r4

r1

r2

r6

r5

r3

115

(0,927 > 0,294), sedangkan Cronbach’s Alpha hasil belajar didapat r11 = 0,949 sedangkan

rtabel =0,334 (0,949 > 0,334) maka dapat dinyatakan instrumen aktivitas dan hasil belajar

anak yang diuji cobakan reliabel dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian

(Data terlampir).

3.9 Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif, teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik deskriptif, karena peneliti

ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku

untuk populasi dimana sampel diambil.

3.9.1 Analisis Data Awal (Pre test)

Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok kontrol dan

eksperimen berangkat dari kondisi awal yang sama. Data yang digunakan adalah data pre

test aktivitas dan hasil belajar kelompok kontrol dan eksperimen pada lingkup

perkembangan bahasa berdasarkan kurikulum Permendiknas No. 58 tahun 2009.

3.9.2 Analisis Data Hasil Penilaian (Post Test)

Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja dan media fun

works di kelompok kontrol dan eksperimen digunakan untuk mengambil data posttest.

Analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:

3.9.2.1 Uji Normalitas Data Nilai Pretest-Post test

Uji Normalitas digunakan untuk menguji bahwa kelompok kontrol dan

eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

116

3.8 Rumus statistik yang digunakan dalam uji normalitas

No Xi = − FT Fs |FT – FS |

12345dst

Keterangan :

Xi : Angka pada data

Z : Transformasi dari angka kenotasi pada distribusi normal

FT : Probabilitas kumulatif normal

FS : Probabilitas kumulatif empiris

FT : Kumulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi, dihitung dari

luasan kurva mulai dari ujung kiri kekurva sampai dengan titik Z= Banyaknya angka sampai angka ke niBanyaknya seluruh angka pada dataSignifikansi uji, nilai | FT – FS | terbesar dibandingkan dengan nilai tabel

Kolmogorov Smirnov. Jika nilai | FT – FS | terbesar kurang dari nilai tabel Kolmogorov

Smirnov, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai | FT – FS | terbesar lebih besar dari

nilai tabel Kolmogorov Smirnov, maka Ho ditolak ; H1 diterima. Tabel Nilai Quantil

Statistik Kolmogorov Distribusi Normal.

3.9.2.2 Uji Homogenitas Data Nilai Pretest-post test

Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kedua

kelompok yaitu kelompok kontrol dan eksperimen mempunyai varians yang sama atau

tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka dikatakan kedua

kelompok homogen.

117

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 : 22

21 (variansnya homogen)

H1 : 22

21 (variansnya tidak homogen)

Keterangan : 21 : varians kelompok eksperimen.22 : varians kelompok kontrol.

Untuk menguji kesamaan varians menggunakan uji bartlett, rumus yang digunakan

adalah sebagai berikut:

= (ln 10) −Keterangan:

: Varian dua kelompok data

: n- 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B : Nilai barttlett = (log S2gab)(dbi)

3.9.3 Uji Kesamaan Dua Varians Data Nilai Pre test-Post test Kelompok

Kontrol dan Eksperimen

Uji perbedaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok

kontrol (lembar kerja) dengan kelompok eksperimen (media fun works) mempunyai

tingkat aktivitas dan hasil belajar yang berbeda atau tidak.

Hipotesis yang digunakan dalam perbedaan rata-rata adalah:

210 : H

211 : H

Statistik yang digunakan adalah uji t dengan rumus

21

21

11

nns

xxt

2

11

21

222

2112

nn

snsns , 2,1 21 nndktabel tt (Sudjana, 2002: 243)

Keterangan:

118

1x : rata-rata nilai kelompok eksperimen.2s : varians gabungan.

2x : rata-rata nilai kelompok kontrol. 21s : varians kelompok eksperimen.

1n : banyaknya anggota kelompok eksperimen. 22s : varians kelompok kontrol.

2n : banyaknya anggota kelompok kontrol.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika tabelhitung tt maka 0H ditolak.

3.10 Analisis Hasil Angket

Data ini diperoleh dari angket yang diisi guru dan peneliti yang berisi aktivitas

dan hasil pekerjaan anak terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung. Data

tersebut kemudian masing-masing option dianalisis presentasinya dengan menggunakan

rumus:

Jumlah jawaban respondenAngka presentase: X 100%

Banyaknya seluruh responden

3.10.1 Analisis data hasil observasi aktivitas anak

Hasil observasi tingkat aktivitas anak dilakukan untuk mengetahui tingkat

keaktifan anak dengan mengguakan lembar observasi berdasarkan kriteria totalitas,

komunikasi, inovatif, kognitif, percaya diri, imajinasi, kreatif, sosialisasi, motorik kasar

dan motorik halus yang telah dikembangkan

119

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Lokasi dan Pelaksanaan Penelitian.

Lokasi Penelitian Perbedaan Aktivitas dan Hasil Belajar Anak Menggunakan

Lembar Kerja dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58

Tahun 2009 adalah sebagai berikut.

Tabel. 4.1 Lokasi Penelitian

No Nama Sekolah Alamat1 RA Raudlatul Huda Jl. Sekaran Raya Gunungpati Semarang

2 RA Al-Iman BanaranJl. Taman siswa Banaran Sekaran GunungpatiSemarang

3 RA Al Islam 01 Gunungpati Jl. Sikrangkeng Gunungpati Semarang4 RA Al-Islam Sumurrejo Jl. Moedal No. 3 Gunungpati Semarang5 RA Al-Islam 02

MangunsariJl. Raya Muntal Mangunsari No. 01 GunungpatiSemarang

6 RA Raudhatussibyan Jl. Raya Plalangan No.26 Gunungpati Semarang

4.1.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Tabel. 4.2 Pelaksanaan Penelitian

No Nama Sekolah Pelaksanaan Keterangan1 RA Raudlatul Huda 3 kali Uji Coba2 RA Al-Iman Banaran 3 kali Uji Coba3 RA Raudhatussibyan 5 kali Pretest LK4 RA Al Islam 01 Gunungpati 5 kali Pretest FW

Perlakuan lembar kerja 12 kali Perlakuan LKPerlakuan Fun works 12 kali Perlakuan FW

5 RA Al-Islam 02 Mangunsari 1 kali Posttest LK6 RA Al-Islam Sumurrejo 2 kali Posttest FW

120

4.1.3 Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tujuan penelitian dan langkah-langkah pengolahan data, hasil

penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.

4.1.4 Hasil Penelitian Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan

Media Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa

4.1.4.1 Hasil Pretest Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelompok

Kontrol

Pelaksanaan pretest dalam kelompok kontrol yaitu melihat tingkat aktivitas

anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari pretest

untuk mengetahui aktivitas awal pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut.

Tabel 4.3 Data Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Kontrol

Data PretestNilai maksimum 105Nilai minimum 70

Total nilai 2594

Rata-rata 86,47Std. Deviation 7,195

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil pretest kelompok kontrol nilai

maksimum adalah 105, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.

Hasil kategorisasi pretest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.4 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 70 – 76 1 3 % Sangat rendah2 77 – 83 9 30 % Rendah3 84 – 90 12 40 % Sedang4 91 – 97 6 20 % Tinggi5 98 – 105 2 7 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %

121

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok kontrol

terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 9 orang pada tingkat rendah, 12

pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar. 4.1 Kategorosasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol

4.1.4.2 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas

Kontrol

Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat tingkat aktivitas

anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari posttest

untuk mengetahui aktivitas Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut

Tabel Data 4.5 Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol

Data PosttestNilai maksimum 117Nilai minimum 77

Total nilai 2810

Rata-rata 93,67Std. Deviation 9,132

98 – 10527%

Kategorisasi Nilai Pretest KelompokKontrol

Interval

121

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok kontrol

terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 9 orang pada tingkat rendah, 12

pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar. 4.1 Kategorosasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol

4.1.4.2 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas

Kontrol

Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat tingkat aktivitas

anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari posttest

untuk mengetahui aktivitas Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut

Tabel Data 4.5 Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol

Data PosttestNilai maksimum 117Nilai minimum 77

Total nilai 2810

Rata-rata 93,67Std. Deviation 9,132

70 – 7613%

77 – 83930%

84 – 901240%

91 – 97620%

98 – 10527%

Kategorisasi Nilai Pretest KelompokKontrol

70 – 76

77 – 83

84 – 90

91 – 97

98 – 105

Interval

121

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok kontrol

terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 9 orang pada tingkat rendah, 12

pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar. 4.1 Kategorosasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol

4.1.4.2 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas

Kontrol

Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat tingkat aktivitas

anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari posttest

untuk mengetahui aktivitas Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut

Tabel Data 4.5 Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol

Data PosttestNilai maksimum 117Nilai minimum 77

Total nilai 2810

Rata-rata 93,67Std. Deviation 9,132

70 – 76

77 – 83

84 – 90

91 – 97

98 – 105

Interval

122

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest kelompok kontrol nilai

maksimum adalah 117, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.

Hasil kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 77 - 84 5 17 % Sangat rendah2 85 – 92 8 27 % Rendah3 93 – 100 13 42 % Sedang4 101 – 108 2 7 % Tinggi5 109 – 117 2 7 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol

terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 8 orang pada tingkat rendah, 13

pada tingkat sedang, 2 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar. 4.2 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

93 – 1001343%

101 – 10826%

Kategorisasi Nilai Posstest KelompokKontrol

122

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest kelompok kontrol nilai

maksimum adalah 117, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.

Hasil kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 77 - 84 5 17 % Sangat rendah2 85 – 92 8 27 % Rendah3 93 – 100 13 42 % Sedang4 101 – 108 2 7 % Tinggi5 109 – 117 2 7 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol

terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 8 orang pada tingkat rendah, 13

pada tingkat sedang, 2 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar. 4.2 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

77 - 84517%

85 – 92827%

93 – 1001343%

109 – 11727%

Kategorisasi Nilai Posstest KelompokKontrol

77 - 84

85 – 92

93 – 100

101 – 108

109 – 117

Interval

122

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest kelompok kontrol nilai

maksimum adalah 117, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.

Hasil kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 77 - 84 5 17 % Sangat rendah2 85 – 92 8 27 % Rendah3 93 – 100 13 42 % Sedang4 101 – 108 2 7 % Tinggi5 109 – 117 2 7 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol

terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 8 orang pada tingkat rendah, 13

pada tingkat sedang, 2 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Gambar. 4.2 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

77 - 84

85 – 92

93 – 100

101 – 108

109 – 117

Interval

123

4.1.4.3 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja

Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan aktivitas dengan

menggunakan lembar kerja pada kelas Kontrol. Hasil Penelitian perubahan aktivitas

anak adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada Kelas

Kontrol

No Kode Pretest Posttest PerbedaanMeningkat Menurun

1 K1 85 100 152 K2 86 96 103 K3 103 100 -34 K4 88 87 15 K5 82 99 176 K6 84 96 127 K7 78 94 168 K8 83 79 -49 K9 84 85 110 K10 78 93 1511 K11 82 89 712 K12 95 90 -513 K13 85 96 1114 K14 88 95 715 K15 92 109 1716 K16 80 88 817 K17 92 99 718 K18 81 90 919 K19 80 99 1920 K20 87 104 1721 K21 70 108 3822 K22 80 84 423 K23 91 88 -324 K24 89 92 325 K25 87 77 -1026 K26 91 80 -1127 K27 88 95 728 K28 86 83 -329 K29 105 98 -730 K30 94 117 23

124

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan aktivitas anak

pada pembelajaran menggunakan lembar kerja. Hasil dari perhitungan aktivitas

pembelajaran menggunakan lembar kerja akhir mengalami peningkatan pada kode K1,

K2, K4, K5, K6, K7,K 9, K10, K11, K13, K14, K15, K16, K17, K18, K19, K20, K21,

K22, K24, K27, K30. Sedangkan yang menurun pada kode K3, K8, K12, K23, K25,

K26, K28, K29. Nilai rata-rata aktivitas kelompok kontrol Pretest adalah 86,67,

sedangkan Posttest adalah 93,67. Terdapat peningkatan sebesar 7,2 yaitu 0,083%

4.1.4.4 Hasil Pretest Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun Works Pada

Kelompok Eksperimen

Pelaksanaan pretest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat tingkat

aktivitas anak dengan menggunakan Media Fun works pada lingkup perkembangan

bahasa. Hasil dari pretest untuk mengetahui aktivitas awal pada kelompok eksperimen

adalah sebagai berikut

Tabel 4.8 Data Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Eksperimen

Data PretestNilai maksimum 100Nilai minimum 80

Total nilai 2647

Rata-rata 88,23Std. Deviation 4,614

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil pretest kelompok eksperimen

nilai maksimum adalah 100, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel

diatas. Hasil kategorisasi pretest kelompok eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut.

125

Tabel 4.9 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 80 – 83 5 17 % Sangat rendah2 84 – 87 10 33 % Rendah3 88 – 91 9 30 % Sedang4 92 – 95 3 10 % Tinggi5 96 – 100 3 10 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok

eksperimen terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 10 orang pada tingkat

rendah, 9 pada tingkat sedang, 3 pada tingkat tinggi, dan 3 pada tingkat tinggi. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.3 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen

4.1.4.5 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun Works Pada

Kelompok Eksperimen

Pelaksanaan posttest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat tingkat

aktivitas anak menggunakan media Fun works pada lingkup perkembangan bahasa.

92 – 95310%

Kategorisasi Nilai Pretest KelompokEksperimen

125

Tabel 4.9 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 80 – 83 5 17 % Sangat rendah2 84 – 87 10 33 % Rendah3 88 – 91 9 30 % Sedang4 92 – 95 3 10 % Tinggi5 96 – 100 3 10 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok

eksperimen terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 10 orang pada tingkat

rendah, 9 pada tingkat sedang, 3 pada tingkat tinggi, dan 3 pada tingkat tinggi. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.3 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen

4.1.4.5 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun Works Pada

Kelompok Eksperimen

Pelaksanaan posttest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat tingkat

aktivitas anak menggunakan media Fun works pada lingkup perkembangan bahasa.

80 – 83517%

84 – 871033%

88 – 91930%

96 – 100310%

Kategorisasi Nilai Pretest KelompokEksperimen

80 – 83

84 – 87

88 – 91

92 – 95

96 – 100

Interval

125

Tabel 4.9 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 80 – 83 5 17 % Sangat rendah2 84 – 87 10 33 % Rendah3 88 – 91 9 30 % Sedang4 92 – 95 3 10 % Tinggi5 96 – 100 3 10 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok

eksperimen terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 10 orang pada tingkat

rendah, 9 pada tingkat sedang, 3 pada tingkat tinggi, dan 3 pada tingkat tinggi. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.3 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Eksperimen

4.1.4.5 Hasil Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun Works Pada

Kelompok Eksperimen

Pelaksanaan posttest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat tingkat

aktivitas anak menggunakan media Fun works pada lingkup perkembangan bahasa.

80 – 83

84 – 87

88 – 91

92 – 95

96 – 100

Interval

126

Hasil dari posttest untuk mengetahui aktivitas Akhir pada kelompok eksperimen adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.10 Data Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Eksperimen

Data PosttestNilai maksimum 119Nilai minimum 102

Total nilai 3305

Rata-rata 110,17Std. Deviation 4,850

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest kelompok eksperimen

nilai maksimum adalah 119, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel

diatas. Hasil kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.11 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 102 – 104 4 14 % Sangat rendah2 105 – 107 7 23 % Rendah3 108 – 111 7 23 % Sedang4 112 – 115 7 23 % Tinggi5 116 -119 5 17 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok

eksperimen terdapat 4 orang berada pada tingkat sangat rendah, 7 orang pada tingkat

rendah, 7 pada tingkat sedang, 7 pada tingkat tinggi, dan 5 pada tingkat tinggi. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

127

Gambar. 4.4 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

112 – 115723%

116 -119517%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen

127

Gambar. 4.4 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

102 – 104414%

105 – 107723%

108 – 111723%

112 – 115723%

116 -119517%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen

102 – 104

105 – 107

108 – 111

112 – 115

116 -119

Interval

127

Gambar. 4.4 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

102 – 104

105 – 107

108 – 111

112 – 115

116 -119

Interval

128

4.1.4.6 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun Works

Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan aktivitas dengan

menggunakan Media Fun works pada kelas eksperimen. Hasil Penelitian perbedaan

aktivitas anak adalah sebagai berikut.

Tabel 4.12 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Media Fun works Pada

Kelompok Eksperimen

No Kode Pretest Posttest PerbedaanMeningkat Menurun

1 E1 96 108 122 E2 87 111 243 E3 96 107 114 E4 87 103 165 E5 90 115 256 E6 86 107 217 E7 83 108 258 E8 91 104 139 E9 83 119 3610 E10 91 108 1711 E11 90 112 2212 E12 94 106 1213 E13 92 115 2314 E14 88 112 2415 E15 87 107 2016 E16 80 116 3617 E17 83 105 2218 E18 85 102 1719 E19 91 109 1820 E20 84 106 2221 E21 85 106 2122 E22 88 111 2323 E23 93 115 2224 E24 84 110 2625 E25 87 117 3026 E26 85 104 1927 E27 90 116 2628 E28 88 115 2729 E29 83 113 3030 E30 100 118 18

129

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan aktivitas anak

pada pembelajaran menggunakan media Fun works. Hasil dari perhitungan aktivitas

pembelajaran menggunakan media Fun works akhir mengalami peningkatan mulai 11

s/d 36 poin. Nilai rata-rata aktivitas kelompok Eksperimen Pretest adalah 88,23

sedangkan Posttest adalah 110,17. Terdapat peningkatan sebesar 21,94 yaitu 0,24 %

4.1.5 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media

Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa

4.1.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan dari nilai uji pretest dan posttest, uji normalitas

dianalisis dengan software SPSS 16.0 menggunakan uji One Sample Kolmogorov

Smirnov Test. Jika nilai yang diperoleh pada Kolmogorov Smirnova > taraf signifikan 5

% (ɑ= 0,05), Maka Ho diterima.

Ho : data berdistribusi normal

Hɑ: data tidak berdistribusi normal

4.1.5.1.1 Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel. 4.13 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Bahasa 1 .116 30 .200* .959 30 .287

2 .120 30 .200* .964 30 .381

130

4.1.5.1.2 Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel. 4.14 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

4.1.5.1.3 Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel. 4.15 Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Kelompok Perlakuan Kolmog-Smirnova Keterangan

KontolPretest 0,116 > 0,05 NormalPosttest 0,111 > 0,05 Normal

EksperimenPretest 0,120 > 0,05 NormalPosttest 0,141 > 0,05 Normal

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data kelompok kontrol dan

eksperimen berdistribusi normal karena nilai signifikansi (Kolmogorov-Smirnova) >

taraf signifikan 5 % = 0,05, Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Uji normalitas

kelompok kontrol nilai pretest (0,116 > 0,05), posttest (0,111 > 0,05) dan Kelompok

eksperimen nilai pretest (0,120 > 0,05), posttest (0,141 > 0,05), maka Ho diterima yaitu

berdistribusi normal

4.1.5.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas

mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas dalam

penelitian ini menggunakan Uji Bartlet dengan bantuan program SPSS 16.0 Jika nilai

pada kolom Sig > ɑ= 0,05 berarti Ho diterima.

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Bahasa 1 .111 30 .200* .980 30 .814

2 .141 30 .135 .954 30 .213

131

Ho : α12 = α1

2 (Varian Homogen)

Hɑ : α12 ≠ α1

2 (Varian tidak homogeny)

4.1.5.2.1 Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Bahasa Based on Mean 2.615 1 58 .111

Based on Median 2.541 1 58 .116

Based on Median and withadjusted df 2.541 1 47.139 .118

Based on trimmed mean 2.637 1 58 .110

4.1.5.2.2 Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

4.1.5.2.3 Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.18 Uji Homogenitas Data Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Kelompok Perlakuan Sig. Keterangan

KontolPretest 0,111 > 0,05 HomogenPosttest 0,011 > 0,05 Homogen

EksperimenPretest 0,110 > 0,05 HomogenPosttest 0.010 > 0,05 Homogen

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Bahasa Based on Mean 6.893 1 58 .011

Based on Median 6.556 1 58 .013

Based on Median and with

adjusted df6.556 1 39.403 .014

Based on trimmed mean 7.017 1 58 .010

132

Tabel 4.18 menunjukkan data Pretest dan posttest kelompok kontrol dan

eksperimen homogenitas karena nilai Sig. > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima. Uji homogenitas kelompok kontrol nilai pretest (0,111 > 0,05), posttest (0,011

> 0,05) dan kelompok eksperimen nilai pretest (0,110 > 0,05), posttest (0.010 > 0,05),

maka Ho diterima yaitu berdistribusi normal.

Setelah uji normalitas dan homogenitas, maka dilanjutkan dengan uji t

4.1.5.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)

Uji asumsi statistik telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalaj uji t

paired dengan bantuan SPSS 16.0.

4.1.5.3.1 Uji Perbedaan Antara Pretest-Posttest Kelompok Kontrol

Paired sampel t test digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai

tes antara sebelum dan sesudah diadakan pembelajaran menggunakan tingkat

signifikansi 0,05.

Tabel 4.19 t-test Kelompok Kontrol

Pada t tabel statistik ada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan

derajat kebebasan (df) n-1 atau 45-1 = 44. Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -

2,015 (lihat tabel t).

Paired Samples Test

Paired Differences

T DfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair1

Pretest –Postest

-7.200 10.864 1.983 -11.257 -3.143 -3.630 29 .001

133

Kriteria pengujian:

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima

Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Nilai -t hitung < -t tabel (-3,630 < -2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 <

0,05), maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai

antara pretest dan posttest kelompok kontrol.

4.1.5.3.2 Uji Perbedaan Antara Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen

Tabel 4.20 t-test Kelompok Eksperimen

Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,015 (lihat tabel t). Nilai -t

hitung < -t tabel (-19,162 < -2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho

ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara pretest dan

posttest kelompok eksperimen.

Paired Samples Test

Paired Differences

T DfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair1

PretestE –PosttestE

-21.933 6.269 1.145 -24.274 -19.592 -19.162 29 .000

Berasarkan data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-ratanilai antara pretest dan posttest baik kelompok kontrol (-3,630 < -2,015) maupunkelompok eksperimen (-19,162 < -2,015), maka Ho ditolak

134

4.1.6 Hasil Penelitian Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja dan

Media Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa

4.1.6.1 Hasil Pretest Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada

Kelompok Kontrol

Pelaksanaan pretest dalam kelompok kontrol yaitu melihat hasil belajar anak

menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari pretest untuk

mengetahui hasil belajar awal pada kelompok kontrol adalah sebagai berikut.

Tabel 4.21 Data Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Data PretestNilai maksimum 86Nilai minimum 66

Total nilai 2323

Rata-rata 77,43Std. Deviation 5,276

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil pretest kelompok kontrol nilai

maksimum adalah 86, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas. Hasil

kategorisasi pretest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.22 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok Kontrol

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 66 – 69 2 7 % Sangat rendah2 70 – 73 3 10 % Rendah3 74 – 77 13 43 % Sedang4 78 – 81 5 17 % Tinggi5 82 – 86 7 23 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok kontrol

terdapat 2 orang berada pada tingkat sangat rendah, 3 orang pada tingkat rendah, 13

135

pada tingkat sedang, 5 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.5 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol

4.1.6.2 Hasil Posttest Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada

Kelas Kontrol

Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat hasil belajar

anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari

posttest untuk mengetahui hasil belajar Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.23 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Data PosttestNilai maksimum 90Nilai minimum 69

Total nilai 2456

Rata-rata 81,87Std. Deviation 5,231

78 – 81517%

Kategorisasi Nilai Pretest Hasil belajarKelompok Kontrol

135

pada tingkat sedang, 5 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.5 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol

4.1.6.2 Hasil Posttest Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada

Kelas Kontrol

Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat hasil belajar

anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari

posttest untuk mengetahui hasil belajar Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.23 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Data PosttestNilai maksimum 90Nilai minimum 69

Total nilai 2456

Rata-rata 81,87Std. Deviation 5,231

66 – 6927%

70 – 73310%

74 – 771343%

78 – 81517%

82 – 86723%

Kategorisasi Nilai Pretest Hasil belajarKelompok Kontrol

66 – 69

70 – 73

74 – 77

78 – 81

82 – 86

Interval

135

pada tingkat sedang, 5 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas

dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.5 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol

4.1.6.2 Hasil Posttest Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada

Kelas Kontrol

Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol yaitu melihat hasil belajar

anak menggunakan lembar kerja pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari

posttest untuk mengetahui hasil belajar Akhir pada kelompok kontrol adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.23 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol

Data PosttestNilai maksimum 90Nilai minimum 69

Total nilai 2456

Rata-rata 81,87Std. Deviation 5,231

Kategorisasi Nilai Pretest Hasil belajarKelompok Kontrol

66 – 69

70 – 73

74 – 77

78 – 81

82 – 86

Interval

136

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil postest kelompok kontrol nilai

maksimum adalah 90, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas. Hasil

kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.24 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 69 – 73 3 10 % Sangat rendah2 74 – 78 4 13 % Rendah3 79 – 82 8 27 % Sedang4 83 – 86 11 37 % Tinggi5 87 – 90 4 13 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol

terdapat 3 orang berada pada tingkat sangat rendah, 4 orang pada tingkat rendah, 8 pada

tingkat sedang, 11 pada tingkat tinggi, dan 4 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol

83 – 861137%

87 – 90413%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokKontrol

136

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil postest kelompok kontrol nilai

maksimum adalah 90, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas. Hasil

kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.24 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 69 – 73 3 10 % Sangat rendah2 74 – 78 4 13 % Rendah3 79 – 82 8 27 % Sedang4 83 – 86 11 37 % Tinggi5 87 – 90 4 13 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol

terdapat 3 orang berada pada tingkat sangat rendah, 4 orang pada tingkat rendah, 8 pada

tingkat sedang, 11 pada tingkat tinggi, dan 4 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol

69 – 73310%

74 – 78413%

79 – 82827%

83 – 861137%

87 – 90413%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokKontrol

69 – 73

74 – 78

79 – 82

83 – 86

87 – 90

Interval

136

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil postest kelompok kontrol nilai

maksimum adalah 90, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas. Hasil

kategorisasi posttest kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.24 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 69 – 73 3 10 % Sangat rendah2 74 – 78 4 13 % Rendah3 79 – 82 8 27 % Sedang4 83 – 86 11 37 % Tinggi5 87 – 90 4 13 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol

terdapat 3 orang berada pada tingkat sangat rendah, 4 orang pada tingkat rendah, 8 pada

tingkat sedang, 11 pada tingkat tinggi, dan 4 pada tingkat tinggi. Untuk lebih jelas dapat

dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.6 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol

69 – 73

74 – 78

79 – 82

83 – 86

87 – 90

Interval

137

4.1.6.3 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja

Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan

menggunakan lembar kerja pada kelompok Kontrol. Hasil Penelitian perubahan hasil

belajar anak adalah sebagai berikut.

Tabel 4.25 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja PadaKeompok Kontrol

No Kode Pretest Posttest PerbedaanMeningkat Menurun

1 K1 77 89 122 K2 86 82 -43 K3 79 85 64 K4 76 77 15 K5 78 85 76 K6 85 83 -27 K7 77 89 128 K8 85 90 59 K9 74 81 710 K10 74 86 1211 K11 76 87 1112 K12 86 86 013 K13 81 84 314 K14 84 86 215 K15 76 73 -316 K16 71 80 917 K17 66 81 1518 K18 77 81 419 K19 67 72 520 K20 82 82 021 K21 74 77 322 K22 76 84 823 K23 77 79 224 K24 80 86 625 K25 81 83 226 K26 71 78 727 K27 76 75 -128 K28 84 79 -529 K29 75 87 1230 K30 72 69 -3

138

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar

pada pembelajaran menggunakan lembar kerja. Hasil dari perhitungan hasil belajar

menggunakan lembar kerja akhir mengalami peningkatan antara 1 sampai 15 point.

Sedangkan yang menurun pada kode K2, K6, K15, K27, K28, K30 dan yang tidak

mengalami perubahan pada Kode K12, K20. Nilai rata-rata hasil belajar kelompok

kontrol Pretest adalah 77,43 sedangkan Posttest adalah 81,87. Terdapat peningkatan

sebesar 4,44 yaitu 0,057%

4.1.6.4 Hasil Pretest Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun Works Pada

Kelas Eksperimen

Pelaksanaan pretest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat hasil belajar

anak dengan menggunakan Media Fun works pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil

dari pretest untuk mengetahui hasil belajar awal pada kelompok eksperimen adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.26 Data Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok EksperimenData Pretest

Nilai maksimum 91Nilai minimum 69

Total nilai 2375

Rata-rata 79,17Std. Deviation 6,240

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil pretest kelompok eksperimen

nilai maksimum adalah 91, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.

Hasil kategorisasi pretest kelompok eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut.

139

Tabel 4.27 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok EksperimenNo Interval Jumlah Persen Keterangan1 65 – 69 1 3 % Sangat rendah2 70 – 74 6 20 % Rendah3 75 – 79 10 34 % Sedang4 80 – 85 6 20 % Tinggi5 86 – 91 7 23 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok

eksperimen terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 6 orang pada tingkat

rendah, 10 pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Utuk

lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar.4.7 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

80 – 85620%

Kategorisasi Nilai Pretest Hasil BelajarKelompok Eksperimen

139

Tabel 4.27 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok EksperimenNo Interval Jumlah Persen Keterangan1 65 – 69 1 3 % Sangat rendah2 70 – 74 6 20 % Rendah3 75 – 79 10 34 % Sedang4 80 – 85 6 20 % Tinggi5 86 – 91 7 23 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok

eksperimen terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 6 orang pada tingkat

rendah, 10 pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Utuk

lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar.4.7 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

65 – 6913%

70 – 74620%

75 – 791034%

80 – 85620%

86 – 91723%

Kategorisasi Nilai Pretest Hasil BelajarKelompok Eksperimen

65 – 69

70 – 74

75 – 79

80 – 85

86 – 91

Interval

139

Tabel 4.27 Kategorisasi Nilai Pretest Kelompok EksperimenNo Interval Jumlah Persen Keterangan1 65 – 69 1 3 % Sangat rendah2 70 – 74 6 20 % Rendah3 75 – 79 10 34 % Sedang4 80 – 85 6 20 % Tinggi5 86 – 91 7 23 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai pretest kolompok

eksperimen terdapat 1 orang berada pada tingkat sangat rendah, 6 orang pada tingkat

rendah, 10 pada tingkat sedang, 6 pada tingkat tinggi, dan 7 pada tingkat tinggi. Utuk

lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar.4.7 Kategorisasi Nilai Pretest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

Kategorisasi Nilai Pretest Hasil BelajarKelompok Eksperimen

65 – 69

70 – 74

75 – 79

80 – 85

86 – 91

Interval

140

4.1.6.5 Hasil Posttest Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun Works Pada

Kelas Eksperimen

Pelaksanaan posttest dalam kelompok eksperimen yaitu melihat hasil belajar

anak menggunakan media Fun works pada lingkup perkembangan bahasa. Hasil dari

posttest untuk mengetahui hasil belajar Akhir pada kelompok eksperimen adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.28 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

Data PosttestNilai maksimum 98Nilai minimum 76

Total nilai 2673

Rata-rata 89,10Std. Deviation 5,671

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest kelompok eksperimen

nilai maksimum adalah 98, maka dilakukan kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas.

Hasil kategorisasi posttest kelompok eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.29 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

No Interval Jumlah Persen Keterangan1 76 – 79 2 7 % Sangat rendah2 80 – 83 3 10 % Rendah3 84 – 88 7 23 % Sedang4 89 – 93 9 30 % Tinggi5 94 – 98 9 30 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 %

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok

eksperimen terdapat 2 orang berada pada tingkat sangat rendah, 3 orang pada tingkat

141

rendah, 7 pada tingkat sedang, 9 pada tingkat tinggi, dan 9 pada tingkat tinggi. Untuk

lebih jelas dapat dilihat gambar diagram dibawah ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat

pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.8 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil belajar Kelompok Eksperimen

4.1.6.6 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun Works

Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan

menggunakan Media Fun works pada Kelompok eksperimen. Hasil Penelitian

perbedaaan hasil belajar anak adalah sebagai berikut.

76 – 7927%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen

141

rendah, 7 pada tingkat sedang, 9 pada tingkat tinggi, dan 9 pada tingkat tinggi. Untuk

lebih jelas dapat dilihat gambar diagram dibawah ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat

pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.8 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil belajar Kelompok Eksperimen

4.1.6.6 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun Works

Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan

menggunakan Media Fun works pada Kelompok eksperimen. Hasil Penelitian

perbedaaan hasil belajar anak adalah sebagai berikut.

76 – 7927% 80 – 83

310%

84 – 88723%

89 – 93930%

94 – 98930%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen

76 – 79

80 – 83

84 – 88

89 – 93

94 – 98

Interval

141

rendah, 7 pada tingkat sedang, 9 pada tingkat tinggi, dan 9 pada tingkat tinggi. Untuk

lebih jelas dapat dilihat gambar diagram dibawah ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat

pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.8 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil belajar Kelompok Eksperimen

4.1.6.6 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun Works

Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan

menggunakan Media Fun works pada Kelompok eksperimen. Hasil Penelitian

perbedaaan hasil belajar anak adalah sebagai berikut.

76 – 79

80 – 83

84 – 88

89 – 93

94 – 98

Interval

142

Tabel 4.30 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Media Fun works Pada

Kelas Eksperimen

No Kode Pretest PosttestPerbedaan

Meningkat Menurun1 E1 75 93 182 E2 86 86 03 E3 85 82 -34 E4 77 87 105 E5 80 90 106 E6 73 79 67 E7 88 91 38 E8 91 88 -39 E9 72 80 810 E10 87 92 511 E11 83 92 912 E12 88 89 113 E13 79 90 1114 E14 86 97 1115 E15 78 95 1716 E16 82 89 717 E17 77 96 1918 E18 83 90 719 E19 65 95 3020 E20 74 98 2421 E21 70 90 2022 E22 81 98 1723 E23 75 87 1224 E24 85 85 025 E25 78 76 -226 E26 77 92 1527 E27 74 85 1128 E28 76 84 829 E29 79 83 430 E30 71 94 23

143

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar anak

pada pembelajaran menggunakan media Fun works. Hasil dari perhitungan hasil belajar

menggunakan media Fun works akhir yang tidak mengalami perbedaan pada kode K2,

K24, sedangkan yang mengalami penurunan pada K3, K8, K25 sedangkan yang lain

meningkat 1 sampai 30 poin. Nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen Pretest

adalah 79,17 sedangkan Posttest adalah 89,10. Terdapat peningkatan sebesar 9,93 yaitu

0,125%

4.1.7 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media

Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa

4.1.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan dari nilai uji pretest dan posttest, Uji

normalitas dianalisis dengan software SPSS 16.0 menggunakan uji One Sample

Kolmogorov Smirnov Test. Jika nilai yang diperoleh pada Kolmogorov-Smirnova > taraf

signifikan 5 % (ɑ= 0,05), Maka Ho diterima.

Ho : data berdistribusi normal

Hɑ: data tidak berdistribusi normal

4.1.7.1.1 Uji Normalitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel. 4.31 Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Bahasa 1 .133 30 .188 .960 30 .315

2 .093 30 .200* .983 30 .907

144

4.1.7.1.2 Uji Normalitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel. 4.32 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

4.1.7.1.3 Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel. 4.33 Uji Normalitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol Dan Eksperimen

Kelompok Perlakuan Kolmog.-Smirnova Keterangan

KontolPretest 0,133 > 0,05 NormalPosttest 0,101 > 0,05 Normal

EksperimenPretest 0, 093 > 0,05 NormalPosttest 0,096 > 0,05 Normal

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data kelompok kontrol dan

eksperimen berdistribusi normal karena nilai signifikansi (Kolmogorov-Smirnova) >

taraf signifikan 5 % = 0,05, Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Uji normalitas

kelompok kontrol nilai pretest (0,133 > 0,05), posttest (0,101 > 0,05) dan kelompok

eksperimen nilai pretest (0,093 > 0,05), posttest (0,096 > 0,05), maka dapat disimoulkan

Ho diterima yaitu berdistribusi normal.

4.1.7.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas

mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas dalam

penelitian ini menggunakan Uji Bartlet dengan bantuan program SPSS 16.0 Jika nilai

pada kolom Sig > ɑ= 0,05 berarti Ho diterima.

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Bahasa 1 .101 30 .200* .959 30 .295

2 .096 30 .200* .974 30 .655

145

Ho : α12 = α1

2 (Varian Homogen)

Hɑ : α12 ≠ α1

2 (Varian tidak homogeny)

4.1.7.2.1 Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.34 Hasil Uji Homogenitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Bahasa Based on Mean 1.176 1 58 .283

Based on Median 1.253 1 58 .268

Based on Median and withadjusted df 1.253 1 57.763 .268

Based on trimmed mean 1.154 1 58 .287

4.1.7.2.2 Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.35 Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Bahasa Based on Mean .169 1 58 .683

Based on Median .119 1 58 .732

Based on Median and withadjusted df .119 1 57.273 .732

Based on trimmed mean .172 1 58 .680

4.1.7.2.3 Uji Homogenitas Pretest-posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.36 Uji Homogenitas Pretest-Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Kelompok Perlakuan Sig. Keterangan

KontolPretest 0,283 > 0,05 HomogenPosttest 0,683 > 0,05 Homogen

EksperimenPretest 0,287 > 0,05 HomogenPosttest 0,680 > 0,05 Homogen

Tabel 4.36 menunjukkan data Pretest-posttest kelompok kontrol dan

eksperimen homogenitas karena nilai Sig. > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima. Uji homogenitas kelompok kontrol nilai pretest (0,283 > 0,05), posttest (0,683

146

> 0,05) dan kelompok eksperimen pretest (0,287 > 0,05), posttest (0,680 > 0,05), maka

Ho diterima yaitu homogen. Setelah uji normalitas dan homogenitas, maka dilanjutkan

dengan uji t

4.1.7.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)

Uji asumsi statistik telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalaj uji t

paired dengan bantuan SPSS 16.0.

4.1.7.3.1 Uji Perbedaan Antara Pretest-Posttest Kelompok Kontrol

Paired sampel t test digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai

tes antara sebelum dan sesudah diadakan pembelajaran menggunakan tingkat

signifikansi 0,05.

Tabel 4.37 t-test Kelompok Kontrol

Pada t tabel statistik ada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan

derajat kebebasan (df) n-1 atau 35-1 = 34. Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -

2,032 (lihat tabel t).

Kriteria pengujian:

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima

Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Paired Samples Test

Paired Differences

t DfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair1

PretestK –PosttestK

-4.433 5.437 .993 -6.464 -2.403 -4.466 29 .000

147

Nilai -t hitung < -t tabel (-4,466 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 <

0,05), maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai

antara pretest-posttest kelompok kontrol.

4.1.7.3.2 Uji Perbedaan Antara Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen

Tabel 4.38 t-test Kelompok Eksperimen

Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,032 (lihat tabel t). Nilai -t

hitung < -t tabel (--5,179 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho

ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara pretest dan

posttest kelompok Eksperimen.

4.1.8 Hasil Penelitian Aktivitas Posttest Menggunakan Lembar Kerja dan

Media Fun Works Pada Kelompok Kontrol-Eksperimen

4.1.8.1 Hasil Posttest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol-Eksperimen

Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol-eksperimen yaitu melihat

tingkat aktivitas anak menggunakan lembar kerja dan media fun works pada lingkup

Paired Samples Test

Paired Differences

t DfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair1

PretestE –PosttestE -8.600 9.096 1.661 -11.996 -5.204 -5.179 29 .000

Berasarkan data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-ratanilai antara pretest dan posttest baik kelompok kontrol (-4,466 < -2,032) maupunkelompok eksperimen (-5,179 < -2,032)

148

perkembangan bahasa. Hasil dari posttest untuk mengetahui aktivitas Akhir pada

kelompok kontrol-eksperimen adalah sebagai berikut.

Tabel 4.39 Data Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol-Eksperimen

DataPosttest

Kontrol EksperimenNilai maksimum 117 119Nilai minimum 77 102

Total nilai 2810 3305

Rata-rata 93,67 110,17Std. Deviation 9,132 4,850

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest nilai maksimum

kelompok kontrol adalah 117 dan kelompok eksperimen adalah 119, maka dilakukan

kategorisasi sebagaimana hasil tabel diatas. Hasil kategorisasi posttest kelompok kontrol

dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.40 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen

No

IntervalKontrol Jumlah Persen Interval

Eksperimen Jumlah Persen Keterangan

1 77 - 84 5 17 % 102 – 104 4 14 % Sangatrendah

2 85 – 92 8 27 % 105 – 107 7 23 % Rendah3 93 – 100 13 42 % 108 – 111 7 23 % Sedang4 101 – 108 2 7 % 112 – 115 7 23 % Tinggi5 109 – 117 2 7 % 116 – 119 5 17 % Sangat

tinggiJumlah 30 100 % Jumlah 30 100 %

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol

terdapat 5 orang berada pada tingkat sangat rendah, 8 orang pada tingkat rendah, 13

pada tingkat sedang, 2 pada tingkat tinggi, dan 2 pada tingkat tinggi. Sedangkan nilai

posttest kolompok kontrol terdapat 4 orang berada pada tingkat sangat rendah, 7 orang

149

pada tingkat rendah, 7 pada tingkat sedang, 7 pada tingkat tinggi, dan 5 pada tingkat

tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.9 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

Gambar. 4.10 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

101 – 10826%

109 – 11727%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokKontrol

112 – 115723%

116 – 119517%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen

149

pada tingkat rendah, 7 pada tingkat sedang, 7 pada tingkat tinggi, dan 5 pada tingkat

tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.9 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

Gambar. 4.10 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

77 - 84517%

85 – 92827%

93 – 1001343%

109 – 11727%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokKontrol

77 - 84

85 – 92

93 – 100

101 – 108

109 – 117

Interval

102 - 104414%

105 – 107723%

108 – 111723%

112 – 115723%

116 – 119517%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen

102 - 104

105 – 107

108 – 111

112 – 115

116 – 119

Interval

149

pada tingkat rendah, 7 pada tingkat sedang, 7 pada tingkat tinggi, dan 5 pada tingkat

tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.9 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

Gambar. 4.10 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

77 - 84

85 – 92

93 – 100

101 – 108

109 – 117

Interval

102 - 104

105 – 107

108 – 111

112 – 115

116 – 119

Interval

150

4.1.8.2 Perbedaan Posttest Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan

Media Fun Works Kelompok Kontrol-Eksperimen

Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan aktivitas dengan

menggunakan lembar kerja pada kelas Kontrol-eksperimen. Hasil Penelitian perbedaan

aktivitas anak adalah sebagai berikut.

Tabel 4.41 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media

Fun works Pada Kelas Kontrol-Eksperimen

No Posttest PerbedaanKode Kontrol Kode Eksperimen Meningkat Menurun

1 K1 100 E1 108 82 K2 96 E2 111 153 K3 100 E3 107 74 K4 87 E4 103 165 K5 99 E5 115 166 K6 96 E6 107 117 K7 94 E7 108 148 K8 79 E8 104 259 K9 85 E9 119 3410 K10 93 E10 108 1511 K11 89 E11 112 2312 K12 90 E12 106 1613 K13 96 E13 115 1914 K14 95 E14 112 1715 K15 109 E15 107 -216 K16 88 E16 116 2817 K17 99 E17 105 618 K18 90 E18 102 1219 K19 99 E19 109 1020 K20 104 E20 106 221 K21 108 E21 106 -222 K22 84 E22 111 2723 K23 88 E23 115 2724 K24 92 E24 110 925 K25 77 E25 117 4026 K26 80 E26 104 2427 K27 95 E27 116 2128 K28 83 E28 115 3229 K29 98 E29 113 1530 K30 117 E30 118 1

151

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan aktivitas anak

pada pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media Fun works. Hasil dari

perhitungan aktivitas pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media Fun works

akhir mengalami peningkatan 1 s/d 40 poin. Sedangkan yang menurun pada kode

K15/E15, K21/E21.

4.1.9 Perbedaan Aktivitas Anak Menggunakan Lembar Kerja dan Media

Fun Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa Kelompok Kontrol-

Eksperimen

4.1.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dianalisis dengan software SPSS 16.0 menggunakan uji

One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Jika nilai yang diperoleh pada Kolmogorov

Smirnova > taraf signifikan 5 % (ɑ= 0,05), Maka Ho diterima.

Ho : data berdistribusi normal

Hɑ: data tidak berdistribusi normal

Tabel. 4.42 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data kelompok kontrol dan

eksperimen berdistribusi normal karena nilai signifikansi (Kolmogorov-Smirnova) >

taraf signifikan 5 % = 0,05, Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Uji normalitas

kelompok kontrol posttest (0,111 > 0,05) dan Kelompok eksperimen nilai posttest

(0,141 > 0,05), maka Ho diterima yaitu berdistribusi normal

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Bahasa 1 .111 30 .200* .980 30 .814

2 .141 30 .135 .954 30 .213

152

4.1.9.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas

mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas dalam

penelitian ini menggunakan Uji Bartlet dengan bantuan program SPSS 16.0 Jika nilai

pada kolom Sig > ɑ= 0,05 berarti Ho diterima.

Ho : α12 = α1

2 (Varian Homogen)

Hɑ : α12 ≠ α1

2 (Varian tidak homogeny)

4.1.9.2.1 Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.43 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data kelompok kontrol dan

eksperimen berdistribusi normal karena nilai signifikansi (Kolmogorov-Smirnova) >

taraf signifikan 5 % = 0,05, Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Uji normalitas

kelompok kontrol nilai posttest (0,111 > 0,05) dan Kelompok eksperimen nilai posttest

(0,141 > 0,05), maka Ho diterima yaitu berdistribusi normal

4.1.9.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)

Uji asumsi statistik telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalaj uji t

paired dengan bantuan SPSS 16.0. Paired sampel t test digunakan untuk mengetahui

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Bahasa Based on Mean 6.893 1 58 .011

Based on Median 6.556 1 58 .013

Based on Median and withadjusted df

6.556 1 39.403 .014

Based on trimmed mean 7.017 1 58 .010

153

apakah ada perbedaan nilai tes antara sesudah pembelajaran kelompok kontrol-

eksperimen menggunakan tingkat signifikansi 0,05.

Tabel 4. 44 t-test Kelompok Kontrol-Eksperimen

Paired Samples Test

Paired Differences

t DfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair1

PosttestK –PosttestE

-16.500 10.448 1.907 -20.401 -12.599 -8.650 29 .000

Pada t tabel statistik ada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan

derajat kebebasan (df) n-1 atau 45-1 = 44. Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -

2,015 (lihat tabel t).

Kriteria pengujian:

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima

Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Nilai -t hitung < -t tabel (-8,650 < 2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05),

maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai

antara posttest kelompok kontrol dan eksperiman, maka Ho ditolak

154

4.1.10 Hasil Penelitian Hasil belajar Posttest Menggunakan Lembar Kerja dan

Media Fun Works Pada Kelompok Kontrol-Eksperimen

4.1.10.1 Hasil Posttest Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada

Kelompok Kontrol-Eksperimen

Pelaksanaan posttest dalam kelompok kontrol-eksperimen yaitu melihat

tingkat hasil belajar anak menggunakan lembar kerja dan media fun works pada lingkup

perkembangan bahasa. Hasil dari posttest untuk mengetahui hasil belajar Akhir pada

kelompok kontrol-eksperimen adalah sebagai berikut.

Tabel 4.45 Data Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol-Eksperimen

DataPosttest

Kontrol EksperimenNilai maksimum 90 98Nilai minimum 69 76

Total nilai 2456 2673

Rata-rata 81,87 89,10Std. Deviation 5,231 5,671

Berdasarkan tabel diatas perhitungan hasil posttest nilai maksimum

kelompok kontrol adalah 90 dan kelompok eksperimen adalah 98, maka dilakukan

kategorisasi sebagaimana hasil table diatas. Hasil kategorisasi posttest kelompok

control-eksperimen dapat dilihat dari tabel berikut.

Tabel 4.46 Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen

No IntervalKontrol Jumlah Persen Interval

Eksperimen Jumlah Persen Keterangan

1 69 – 73 3 10 % 76 – 79 2 7 % Sangat rendah2 74 – 78 4 13 % 80 – 83 3 10 % Rendah3 79 – 82 8 27 % 84 – 88 7 23 % Sedang4 83 – 86 11 37 % 89 – 93 9 30 % Tinggi5 87 – 90 4 13 % 94 – 98 9 30 % Sangat tinggi

Jumlah 30 100 % Jumlah 30 100 %

155

Tabel diatas menunjukkan 5 kelas interval nilai posttest kolompok kontrol

terdapat 3 orang berada pada tingkat sangat rendah, 4 orang pada tingkat rendah, 8 pada

tingkat sedang, 11 pada tingkat tinggi, dan 4 pada tingkat tinggi. Sedangkan nilai

posttest kolompok eksperimen terdapat 2 orang berada pada tingkat sangat rendah, 3

orang pada tingkat rendah, 7 pada tingkat sedang, 9 pada tingkat tinggi, dan 9 pada

tingkat tinggi. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini.

Gambar. 4.11 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol

69 – 73310%

74 – 78413%

79 – 82827%

83 – 861137%

87 – 90413%

Kategorisasi Nilai Posttest Kelompok Kontrol

69 – 73

74 – 78

79 – 82

83 – 86

87 – 90

Interval

156

Gambar. 4.12 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

4.1.10.2 Perbedaan Posttest Hasil Belajar Menggunakan Lembar Kerja dan media

Fun Works Kelompok Kontrol-Eksperimen

Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan

menggunakan lembar kerja pada kelas Kontrol dan eksperimen. Hasil Penelitian

perbedaan hasil belajar adalah sebagai berikut.

94 – 98930%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen

156

Gambar. 4.12 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

4.1.10.2 Perbedaan Posttest Hasil Belajar Menggunakan Lembar Kerja dan media

Fun Works Kelompok Kontrol-Eksperimen

Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan

menggunakan lembar kerja pada kelas Kontrol dan eksperimen. Hasil Penelitian

perbedaan hasil belajar adalah sebagai berikut.

76 – 7927%

80 – 83310%

84 – 88723%

89 – 93930%

94 – 98930%

Kategorisasi Nilai Posttest KelompokEksperimen

76 – 79

80 – 83

84 – 88

89 – 93

94 – 98

156

Gambar. 4.12 Kategorisasi Nilai Posttest Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

4.1.10.2 Perbedaan Posttest Hasil Belajar Menggunakan Lembar Kerja dan media

Fun Works Kelompok Kontrol-Eksperimen

Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dengan

menggunakan lembar kerja pada kelas Kontrol dan eksperimen. Hasil Penelitian

perbedaan hasil belajar adalah sebagai berikut.

76 – 79

80 – 83

84 – 88

89 – 93

94 – 98

157

Tabel 4.47 Perbedaan Hasil Belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja Pada

Kelompok Kontrol-Eksperimen

No Posttest PerbedaanKode Kontrol Kode Eksperimen Meningkat Menurun

1 K1 89 E1 93 42 K2 82 E2 86 43 K3 85 E3 82 -34 K4 77 E4 87 105 K5 85 E5 90 56 K6 83 E6 79 -47 K7 89 E7 91 28 K8 90 E8 88 -29 K9 81 E9 80 -110 K10 86 E10 92 611 K11 87 E11 92 512 K12 86 E12 89 313 K13 84 E13 90 614 K14 86 E14 97 1115 K15 73 E15 95 2216 K16 80 E16 89 917 K17 81 E17 96 1518 K18 81 E18 90 919 K19 72 E19 95 2320 K20 82 E20 98 1621 K21 77 E21 90 1322 K22 84 E22 98 1423 K23 79 E23 87 824 K24 86 E24 85 -125 K25 83 E25 76 -726 K26 78 E26 92 1427 K27 75 E27 85 1028 K28 79 E28 84 529 K29 87 E29 83 -430 K30 69 E30 94 25

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar

anak pada pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media Fun works. Hasil dari

perhitungan hasil belajar menggunakan lembar kerja dan media Fun works akhir

mengalami peningkatan 2 s/d 25 poin. Sedangkan yang menurun pada kode K3/E3,

K6/E6, K8/E8, K9/E9, K24/E24, K25/E25, K29/E29.

158

4.1.11 Perbedaan Hasil belajar Menggunakan Lembar Kerja dan Media Fun

Works Pada Lingkup Perkembangan Bahasa Kelompok Kontrol-

Eksperimen

4.1.11.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dianalisis dengan software SPSS 16.0 menggunakan uji

One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Jika nilai yang diperoleh pada Kolmogorov

Smirnova > taraf signifikan 5 % (ɑ= 0,05), Maka Ho diterima.

Ho : data berdistribusi normal

Hɑ: data tidak berdistribusi normal

Tabel. 4.48 Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Bahasa 1 .101 30 .200* .959 30 .295

2 .096 30 .200* .974 30 .655

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data kelompok kontrol dan

eksperimen berdistribusi normal karena nilai signifikansi (Kolmogorov-Smirnova) >

taraf signifikan 5 % = 0,05, Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Uji normalitas

kelompok kontrol posttest (0,101 > 0,05) dan Kelompok eksperimen nilai posttest

(0,096 > 0,05), maka Ho diterima yaitu berdistribusi normal

4.1.11.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok

mempunyai varians yang sama atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas dalam

penelitian ini menggunakan Uji Bartlet dengan bantuan program SPSS 16.0 Jika nilai

pada kolom Sig > ɑ= 0,05 berarti Ho diterima.

159

Ho : α12 = α1

2 (Varian Homogen)

Hɑ : α12 ≠ α1

2 (Varian tidak homogeny)

4.1.11.2.1 Uji Homogenitas Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Tabel 4.49 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest Kelompok Kontrol-Eksperimen

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Bahasa Based on Mean .169 1 58 .683

Based on Median .119 1 58 .732

Based on Median and withadjusted df .119 1 57.273 .732

Based on trimmed mean .172 1 58 .680

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa data posttest kelompok kontrol

dan eksperimen homogen karena nilai Sig. > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Ho diterima. Uji homogenitas kelompok kontrol nilai signifikansi posttest (0,683 > 0,05)

dan kelompok eksperimen nilai signifikansi posttest (0,680 > 0,05), maka Ho diterima

atau homogen.

4.1.11.3 Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)

Uji asumsi statistik telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya adalaj uji t

paired dengan bantuan SPSS 16.0. Paired sampel t test digunakan untuk mengetahui

apakah ada perbedaan nilai tes antara posttest kelompok kontrol-eksperimen

menggunakan tingkat signifikansi 0,05.

160

Tabel 4.50 t-test Kelompok Kontrol

Paired Samples Test

Paired Differences

t dfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair1

PosttestK –PosttestE

-5.900 8.739 1.596 -9.163 -2.637 -3.698 29 .001

Pada t tabel statistik ada signifikansi 0,05 : 2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan

derajat kebebasan (df) n-1 atau 45-1 = 44. Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -

2,015 (lihat tabel t).

Kriteria pengujian:

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima

Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Nilai -t hitung < -t tabel (-3,698 < 2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05),

maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara

posttest kelompok kontrol dan eksperiman

161

4.2 Pembahasan

Berdasarkan uji hipotesis aktivitas dan tabel 4.7 menunjukkan uji posttest

kelompok kontrol mengalami perubahan yaitu meningkat sebanyak 22 responden,

sedangkan yang mengalami penurunan sebanyak 8 responden. Sedangkan uji hipotesis

aktivitas dan tabel 4.12 menunjukkan uji posttest kelompok eksperimen mengalami

perubahan yaitu meningkat mulai 11 sampai dengan 36 poin sebanyak 30 responden.

Analisis aktivitas antara pretest dan posttes kelompok kontrol dengan

menggunakan SPSS 16.0 uji t paired. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perubahan

yaitu peningkatan rata-rata aktivitas pembelajaran perkembangan bahasa pada

kelompok Kontrol. Peningkatan rata-rata sebesar 7,2 dari rata-rata pretest 86,47

menjadi 93,67 nilai posttest yaitu 0,083%

Peningkatan tersebut ditunjukkan dari hasil uji t dengan nilai -t hitung = -

3,630 kurang dari –t tabel = -2,015 yaitu -3,630 < -2,015 dengan nilai Sig. (2-tailed)

kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05.

Sedangkan analisis aktivitas antara pretest dan posttest kelompok

eksperimen menunjukkan perubahan yaitu peningkatan rata-rata aktivitas pembelajaran

perkembangan bahasa. Peningkatan rata-rata sebesar 21,94 dari rata-rata pretest 88,23

menjadi 110,17 posttest yaitu 0,248%. Peningkatan tersebut ditunjukkan hasil uji t

dengan nilai t hitung = -19,162 kurang dari –t tabel = -2,015 yaitu -19,162 < -2,015

dengan nilai Sig. (2-tiled) kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05.

Uji hipotesis hasil belajar dan tabel 4.25 menunjukkan uji posttest kelompok

kontrol mengalami perubahan yaitu peningkatan 1 sampai dengan 15 poin sebanyak 22

responden, sedangkan yang menurun pada 6 responden dan yang tidak mengalami

162

perubahan adalah 2 responden. Sedangkan uji hipotesis hasil belajar dan tabel 4.30

menunjukkan uji posttest kelompok eksperimen mengalami peningkatan 1 sampai

dengan 30 poin sebanyak 25 responden, sedangkan yang menurun sebanyak 3

responden dan yang tidak berubah sebanyak 2 responden.

Analisis hasil belajar antara pretest dan posttest kelompok kontrol dengan

menggunakan SPSS 16.0 uji t paired. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perubahan

yaitu peningkatan rata-rata hasil belajar pada kelompokran kontrol. Peningkatan rata-

rata sebesar 4,44 dari rata-rata pretest 77,43 menjadi 81,87 posttest yaitu 0,057%.

Peningkatan tersebut ditunjukkan dari hasil uji t dengan t hitung = -4,466 kurang dari –t

tabel = -2,032 yaitu -4,466 < -2,032 dengan nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 yaitu

0,000 < 0,05.

Sedangkan analisis hasil belajar antara pretest dan posttest kelompok

eksperimen menunjukkan terdapat perubahan yaitu peningkatan rata-rata hasil belajar

pada perkembangan bahasa. Peningkatan rata-rata sebesar 9,93 dari rata-rata pretest

79,17 menjadi 89,10 posttest yaitu 0,125%. Peningkatan tersebut menunjukkan hasil uji

t dengan nilai -t hitung = -5,179 kurang dari –t tabel = -2,032 yaitu -5,179 < -2,032

dengan Sig. (2-tiled) kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05.

Berdasarkan uji hipotesis aktivitas dan tabel 4.41 menunjukkan uji posttest

kelompok kontrol dan eksperimen mengalami perubahan yaitu peningkatan 1 sampai

dengan 40 poin sebanyak 28 responden, sedangkan yang mengalami penurunan

sebanyak 2 responden.

Analisis aktivitas antara posttest kelompok kontrol dan eksperimen dengan

menggunakan SPSS 16.0 uji t paired. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

163

yaitu peningkatan rata-rata perkembangan bahasa pada kelompok kontrol dan

eksperimen. Peningkatan rata-rata sebesar 16,5 dari rata-rata posttest kelompok kontrol

93,67 menjadi 110,17 nilai posttest kelompok eksperimen. Peningkatan tersebut

ditunjukkan dari hasil uji t dengan nilai -t hitung = -8,650 kurang dari –t tabel = -2,015

yaitu -8,650 < -2,015 dengan nilai Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05.

Uji hipotesis hasil belajar dan tabel 4.47 menunjukkan uji posttest kelompok

kontrol dan eksperimen mengalami perubahan yaitu meningkat 2 sampai dengan 25

poin sebanyak 23 responden, sedangkan yang mengalami penurunan sebanyak 7

responden.

Sedangkan analisis hasil belajar antara posttest kelompok kontrol dan

eksperimen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yaitu peningkatan rata-rata

perkembangan bahasa. Peningkatan rata-rata sebesar 7,23 dari rata-rata posttest

kelompok kontrol 81,87 menjadi 89,10 posttest kelompok eksperimen. Peningkatan

tersebut ditunjukkan hasil uji t dengan nilai t hitung = -3,698 kurang dari –t tabel = -

2,015 yaitu -3,698 < -2,015 dengan nilai Sig. (2-tiled) kurang dari 0,05 yaitu 0,000 <

0,05.

4.2.1 Pembahasan Lembar Kerja

Secara umum tingkat aktivitas menggunakan lembar kerja mengalami

peningkatan. Tingkat keaktifan anak menggunakan lembar kerja mengalami perubahan

yaitu meningkat sebanyak 22 responden, sedangkan yang menurun sebanyak 8

responden dikarenakan anak tersebut sebagian besar tidak mau mengikuti pembelajaran

menggunakan lembar kerja. Pembelajaran yang sering diterapkan pada lembaga PAUD

diantaranya:

164

1. Menarik garis sesuai pasangan, gambar dengan tulisan

2. Memberi tanda x dan v pada kolom yang sudah disediakan

3. Mewarnai gambar tertentu dengan bunyi awal “ba”, mewarnai gambar binatang

yang bergerak dengan cara merayap (kompetensi: memiliki perbendaharaan kata)

4. Melengkapi kata/kalimat, menebali huruf/kata, melingkari huruf tertentu pada

kalimat

5. Adanya pekerjaan rumah untuk peserta didik seperti menulis huruf a satu halaman

penuh.

Proses pembelajaran tidak diawali dari yang mudah tetapi cenderung sulit

bagi peserta didik, misalnya perintah : (“Buatlah 6 kalimat dari kata dibawah, diatas,

didalam, diluar”, “Sebutkan 6 judul lagu kebangsaan Indonesia”, “Meneruskan kalimat

:”Negaraku:…. , Presidenku: …..”.

Pembelajaran menggunakan lembar kerja sering dilakukan didalam kelas,

kegiatan lebih berpusat pada guru yaitu guru memberikan demonstrasi pemberian tugas

yang akan dikerjakan anak. Pembelajaran dengan menggunakan lembar kerja

suasananya tertib, tenang, kaku dan membosankan. Misalnya anak harus menyelesaikan

3 lembar kerja dalam sehari, sehingga mau-tidak mau peserta didik harus menyelesaikan

atau peserta didik harus menulis suku kata ba hingga satu muka buku, jika belum

menyelesaikan berarti peserta didik kalah dengan yang lain atau tidak diijinkan

pulang/istirahat.

Sumber belajar dengan lembar kerja berupa buku teks dalam hal ini lembar

kerja (majalah) yang diterangkan guru, sehingga anak hanya dapat memproduksi

pengetahuan dan menghafal apa yang disampaikan buku teks. Evaluasi yang dilakukan

165

guru berupa rangking/menyeleksi misalnya memberikan gambar 1 bintang hingga 5

bintang artinya jika peserta didik memperoleh 1 bintang dan teman yang lain

memperoleh 5 bintang, maka peserta didik yang memperoleh 1 bintang akan merasa

tidak bisa menyelesaikan tugasnya.

Hasil penelitian pada pembelajaran menggunakan lembar kerja yang

digunakan Raudlatul Athfal sekecamatan gunungpati merupakan terbitan IGRA.

Lembar kerja (majalah) adalah lembaran yang dibuat atau disusun oleh guru dan

diberikan kepada siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Lembar kerja terbitan

IGRA tidak berwarna dan diterbitkan tiap satu bulan sekali. Lembar kerja tersebut kami

lengkapi sesuai dengan tema yang sedang berlangsung. Pembelajaran yang dilakukan

berupa pemberian tugas, pada aspek perkembangan bahasa hanya terdapat 3 sampai 5

aspek bahasa yang disediakan pada tiap majalah.

Kegiatan penyelesaian tugas peserta didik berupa mencontoh tulisan,

mewarnai, memberi tanda, melengkapi dan memasangkan. Pemberian perlakuan pada

kelas kontrol pada pembelajaran bahasa menggunakan pendekatan konvensional berupa

buku teks (majalah) atau lembaran yang dibuat peneliti. Pembelajaran tersebut menuntut

anak menyelesaikan tugas yang diberikan guru dalam waktu tertentu, penugasan

dikerjakan dengan duduk tenang dengan alat tulis yang tersedia.

Hasil belajar anak berupa pemberian tugas dengan wujud lembar kerja

setelah anak menerima perlakuan dari guru. Hasil belajar adalah kemampuan-

Pembelajaran menggunakan lembar kerja = Pengajaran merupakan kegiatan yangdilakukan didalam kelas, kegiatan berpusat pada guru (guru sebagai aktor kelas),suasana tertib, tenang, kaku dan membosankan. Anak terlibat dalam kompetensidengan motivasi mengalahkan teman, anak adalah tempat mencurahkan pengetahuanberupa reproduksi pengetahuan dengan sumber belajar berupa buku teks dan guru.

166

kemampuan yang dimiliki anak setelah menerima pengalaman belajarnya atau setelah

memperoleh perlakuan dari pengajarnya sehingga dapat mengkontruksikan pengetahuan

dalam kehidupan sehari-hari (Sudijdono, 2004: 22).

Sedangkan menurut Horwatr Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi

hasil pembelajaran menjadi tiga yaitu: (1) Ketrampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan

dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004: 22). Pemberian perlakuan

dengan menggunakan lembar kerja menghasilkan ketrampilan menulis, mendengar,

visual, lisan, menggambar dan kebiasaan segera menyelesaikan tugas. Hasil

pembelajaran berupa pengetahuan dan pengarahan terbatas dari sumber yang disediakan

yaitu lembar kerja yang mencakup 3 sampai 6 kemapuan perkembangan bahasa. Hasil

pembelajaran menggunakan lembar kerja berupa sikap dan cita-cita sebatas ingatan

sesaat saja, karena rangsangan dari lembar kerja sangat sederhana/berupa gambar kecil.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil pembelajaran

sesudah adanya pembelajaran menggunakan lembar kerja, namun ada 2 peserta didik

yang tidak mengalami perubahan dan menurun sebanyak 6 resonden. Peserta didik yang

tidak mengalami perubahan biasanya tidak mau mengerjakan pemberian tugas.

167

4.2.2 Pembahasan Media Fun Works

Pembelajaran dengan menggunakan media fun works tingkat keaktifan anak

mengalami perubahan yaitu meningkat mulai 11 sampai dengan 36 poin sebanyak 30

responden. Pembelajaran media fun works melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta

didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat

terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif,

afektif dan psikomotor.

Aktivitas pembelajaran media fun works melibatkan psikofisis peserta didik

dapat diamati pada konsentrasi perkenalan antar teman dengan diiringi variasi tepuk

tangan, yang melibatkan jasmani misalnya ketika anak mengenal huruf vocal a,i,u,e,o

anak berusaha berpindah dengan engklek 5 langkah sambil mengucap kartu yang

dibawa. Sedangkan yang melibatkan rohani anak misalnya ketika anak mendengarkan

cerita gambar seri “kucing yang terluka” anak cenderung memiliki rasa empati.

Aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang direncanakan agar pencapaiantujuan pendidikan dapat terselenggara dengan efektif dan efisien yang melibatkanseluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehinggaakselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah danbenar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan baik didalam/luar kalas,kegiatan berpusat pada anak, guru sebagai fasilitator dengan suasana hidup,menyenangkan, interaktif. Siswa didorong bekerjasama mencapai tujuan, tolongmenolong dalam memecahkan masalah, menganalisis, mengevaluasi kegiatanintelektual, memproduksi pengetahuan, evaluasi bersifat refleksi yangmemperbaharui proses meningkatkan prestasi dan sumber belajar merupakanpengalaman eksplorasi mandiri dan pengalaman keberhasilan temannya dalammemecahkan masalah

168

Aktivitas belajar menggunakan media fun works meliputi kegiatan visual

yaitu membaca (huruf, suku kata, kata, kalimat), melihat gambar (gambar seri, gambar

pengingat), mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain

bekerja atau bermain. Kegiatan lisan (oral) yaitu, mengemukakan suatu fakta atau

prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,

mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi dan interupsi (usul ketika belum

mengikuti permainan). Kegiatan mendengarkan yaitu mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, dan mendengarkan aturan

permainan. Kegiatan menulis yaitu menulis huruf, suku kata, kata dan melengkapi

kalimat.

Kegiatan menggambar yaitu menggambar pada pembelajaran

menggunakan media fun works dilakukan ketika peserta didik sudah mengikuti semua

permainan, maka peserta didik bebas menggambar sesuai tema/perintah. Kegiatan

metrik yaitu memilih alat-alat pelengkap media fun works, menyelenggarakan

permainan sederhana yang digali dari peserta didik. Kegiatan mental yaitu

merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat

hubungan, dan membuat keputusan, misalnya merenungkan kisah kucing yang terluka,

mengingat suku kata ca ci cu ce co dengan pengingat “cabe”. Kegiatan emosional yaitu

minat, membedakan, berani, dan tenang, misalnya membedakan cerita gambar seri

antara anak yang disiplin dengan anak yang tidak disiplin.

169

Pembelajaran menggunakan media fun works merangsang Peserta didik

memiliki kesadaran (awareness) belajar sebagai wujud adanya motivasi internal

(driving force) untuk belajar sejati, misalnya diberinya kesempatan bermain dengan

memilih kegiatan yang disediakan. Peserta didik yang memilih permainan yang

dikehendaki sendiri, maka peserta didik akan mencari pengalaman langsung, sehingga

dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral.

Media fun works mencoba memberikan pilihan bagi peserta didik untuk

belajar berdasarkan minat dan kemampuannya. Peraturan yang ditetapkan pada

pembelajaran menggunakan media fun works akan menumbuhkembangkan sikap disipin

dan suasana belajar yang demokratis dikalangan peserta didik. Pembelajaran

menggunakan media fun works dilaksanakan secara kongkret sehingga dapat

menumbuhkembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya

verbalisme. Misalnya pada pengenalan suku kata ba bi bu be bo diawali dengan

mengenalkan suku kata “baju” dan mengenalkan baju (benda yang sebenarnya kecuali

kata “gajah” diganti gambar gajah)

Media fun works dapat menumbuh kembangkan sikap kooperatif dikalangan

peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, serasi dalam hal ini anak bekerja

Kesimpulan: Aktivitas anak pada pembelajaran menggunakan lembar kerjamengalami perubahan yaitu meningkat sebanyak 22 responden, menurun 8responden, media fun works meningkat 30 responden dan lembar kerja-media funworks meningkat sebanyak 28 responden yaitu 1 sampai dengan 40 poinsedangkan menurun sebanyak 2 respoden. Secara umum tingkat aktivitas anakmenggunakan media fun works mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajaranak dari pada menggunaka lembar kerja. Peserta didik lebih menikmati danterlibat aktif pada pembelajaran menggunakan media Fun works sehingga hasilpembelajaran yang diperoleh akan lebih baik

170

sama untuk menulis huruf, menggabungkan kata, menggabung kalimat sesuai media

yang disediakan.

Hasil penelitian pada kelompok eksperimen yaitu adanya perlakuan

pembelajaran menggunakan media Fun works secara keseluruhan meningkat sebanyak

25 responden, dan menurun 3 responden. 3 responden yang mengalami penurunan

merupakan peserta didik yang dipilih sebagai leader tiap kelompok. Leader dipilih

antara 3 sampai 5 orang untuk mengkoordinasi kelompok pada tiap permainan.

Media Fun works bertujuan untuk membuat proses pembelajaran menjadi

efektif, efisien dan menyenangkan bagi guru dan anak, sehingga diharapkan anak siap

untuk menuju jenjang pendidikan lebih lanjut. Media fun works merupakan

pengembangan belajar holistik yaitu belajar yang melibatkan badan, pikiran, perasaan,

ingatan dan kesadaran. Anak sebagai pusat dari proses pembelajaran, sebagai subyek

pendidikan. Proses pengajaran guru diharapkan diikuti proses pembelajaran bagi anak

secara bersamaan melalui media fun works yang menyenangkan. Sedangkan proses

pembelajaran yang menyenangkan diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan

anak didik melalui suatu metode pembelajaran yang benar, untuk berkembang sesuai

dengan potensi mereka seutuhnya.

Pemberian perlakuan pembelajaran perkembangan bahasa menggunakan

media fun works disertai dengan permainan sederhana yang dapat diikuti semua peserta

Pembelajaran menggunakan media Fun works merupakan segala kegiatanbelajar mengajar yang dirancang oleh guru untuk memfasilitasi kegiatanpembelajaran agar anak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran yaitu belajardari setiap situasi, menggunakan apa yang dipelajari untuk keuntungan sendiri,mengupayakan agar semua terlaksana berdasar pada kehidupan

171

didik yang dibagi menjadi 3 sampai 5 kelompok. Masing-masing kelompok dipimpin

oleh 1 orang koordinator yang bertugas memberikan aba-aba pada permainan dan

mengumpulkan media fun works.

Hasil belajar dari pendekatan pembelajaran menggunakan media fun works

rata-rata perkembangan bahasa kelompok eksperimen meningkat lebih tinggi dari pada

kelompok kontrol yaitu pembelajaran menggunakan lembar kerja. Hasil akhir pada

perhitungan nilai posttest kelompok kontrol dengan ekperimen menunjukkan

peningkatan pada kelompok eksperimen 2 sampai 25 poin sebanyak 23 responden.

Kesimpulan: Hasil belajar menggunakan lembar kerja meningkat sebanyak 22responden, menurun 6 responden, tidak berubah 2 responden. Hasil belajarmenggunakan media fun works sebanyak 25 responden, menurun 3 responden.Hasil belajar menggunakan lembar kerja-media Fun works meningkat sebanyak23 responden, menurun sebanyak 7 responden sebanyak 2 sampai dengan 25 poin

172

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan

pembelajaran menggunakan lembar kerja dan media Fun works terdapat

perbedaan. Tingkat aktivitas pada pembelajaran kelompok kontrol lebih tinggi

dari pada pembelajaran kelompok eksperimen.

Hasil perhitungan uji t paired aktivitas antara pretest dan posttes

kelompok kontrol peningkatan rata-rata sebesar 7,2 dari rata-rata pretest 86,47

menjadi 93,67 nilai posttest yaitu 0,083%. Peningkatan ditunjukkan hasil uji t

yaitu (-3,630 < -2,015) dengan nilai Sig. (0,000 < 0,05). Uji t paired aktivitas

antara pretest dan posttest kelompok eksperimen Peningkatan rata-rata sebesar

21,94 dari rata-rata pretest 88,23 menjadi 110,17 posttest yaitu 0,24%.

Peningkatan ditunjukkan hasil uji t yaitu (-19,162 < -2,015) dengan nilai Sig.

(0,000 < 0,05).

Uji t paired aktivitas antara posttest kelompok kontrol dan

eksperimen Peningkatan rata-rata sebesar 16,5 dari rata-rata posttest kelompok

kontrol 93,67 menjadi 110,17 nilai posttest kelompok eksperimen. Peningkatan

tersebut ditunjukkan hasil uji t (-8,650 < -2,015) dengan nilai Sig (0,000 < 0,05)

Berdasarkan perhitungan perhitungan tersebut diatas terlihat tingkat

aktivitas anak pada kelompok kontrol dan eksperimen mengalami perbedaan,

namun kelompok eksperimen meningkat lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.

173

Tingkat aktivitas pada pembelajaran perkembangan bahasa menggunakan lembar

kerja dan media fun works terdapat perbedaan, yaitu hasil analisis menunjukkan

bahwa Ho ditolak Hα diterima.

Hasil perhitungan uji t paired hasil belajar antara pretest dan posttest

kelompok kontrol peningkatan rata-rata sebesar 4,44 dari rata-rata pretest 77,43

menjadi 81,87 posttest yaitu 0,05%. Peningkatan tersebut ditunjukkan dari hasil

uji t (-4,466 < -2,032) dengan nilai Sig. (0,000 < 0,05). Uji t paired hasil belajar

antara pretest dan posttest kelompok eksperimen peningkatan rata-rata

perkembangan bahasa. Peningkatan rata-rata sebesar 9,93 dari rata-rata pretest

79,17 menjadi 89,10 posttest 0,125%. Peningkatan tersebut menunjukkan hasil uji

t (-5,179 < -2,032) dengan Sig. (0,000 < 0,05)

Uji t paired hasil belajar antara posttest kelompok kontrol dan

eksperimen Peningkatan rata-rata sebesar 7,23 dari rata-rata posttest kelompok

kontrol 81,87 menjadi 89,10 posttest kelompok eksperimen. Peningkatan tersebut

ditunjukkan hasil uji t dengan (-3,698 < -2,015) dengan nilai Sig. (0,000 < 0,05)

Berdasarkan perhitungan perhitungan tersebut diatas terlihat hasil

belajar anak pada kelompok kontrol dan eksperimen mengalami peningkatan,

namun kelompok eksperimen meningkat lebih tinggi dari pada kelompok kontrol.

Hasil belajar pada pembelajaran perkembangan bahasa menggunakan lembar

kerja dan media fun works terdapat perbedaan, yaitu hasil analisis menunjukkan

bahwa Ho ditolak Hα diterima.

174

5.2 Saran

Berasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat

dikemukakan saran sebagai berikut:

Bagi Guru RA/Lembaga PAUD hendaknya menggunakan pendekatan

pembelajaran aktif dengan menggunakan media fun works sehingga dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar anak, khususnya pada lingkup

perkembangan bahasa yang didasarkan pada kurikulum Permendiknas No.58

tahun 2009.

Penggunaan lembar kerja atau majalah sebaiknya dikurangi atau

dikombinasikan dengan kegiatan yang bersifat aktif. Jika menggunakan lembar

kerja sebaiknya dikombinasikan dengan pembelajaran aktif praktik langsung.

Penggunaan lembar kerja sebaiknya dilakukan 2-5 kali kegiatan dalam seminggu,

karena pembelajaran menggunakan benda/media yang bermanfaat akan mampu

meningkatkan aktifitas dan hasil belajar anak. Khusus pembelajaran

menggunakan lembar kerja pada keaksaraan sebaiknya langsung dipraktikan

dengan pelafalan dan simbol secara langsung. Diusahakan lembar kerja sesuai

dengan tema yang sedang berlangsung. Evaluasi dan pemberian reward

sebaiknya lebih variasi tidak sebatas pemberian gambar bintang pada lembar kerja

yang telah diselesaikan. Guru sebaiknya mengurangi ancaman pada peserta didik

apabila belum mampu atau belum minat menyelesaikan tugas pada lembar kerja.

Guru dapat mengganti lembar kerja dengan media yang lebih kreatif,

interaktif, inovatif, efektif dan menyanangkan bagi peserta didik (media fun

works). Guru sebaiknya menerapkan pembelajaran dengan prinsip “belajar sambil

175

bermain atau bermain dengan belajar” dengan kombinasi game sederhana dengan

media fun works. Pembelajaran sebaiknya tidak memaksa anak untuk memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut tanpa didasari dengan strategi

pembelajaran yang sesuai.

Pengelolaan kelas pada pembelajaran yang menggunakan media fun

works sebaiknya dilakkan pada kelas kecil yaitu antara 15-25 anak. Jika

pembelajaran dilakukan pada kelas besar yaitu antara 26-60, sebaiknya kelas

dibagi dua. Pembuatan media fun works sebaiknya berukuran besar, jelas gambar

maupun tulisannya dan pewarnaan pada gambar sebaiknya serasi dan indah. Guru

sebaiknya mempersiapkan media fun works dengan disertai game sederhana

sebelum pemblajaran berlangsung. Evaluasi pembelajaran dilakukan pada proses

pembelajaran hingga pemerolehan hasil belajar anak. Pemberian reward

pembelajaran menggunakan media fun works lebih bersifat merangsang

kreativitas anak dari barang limbah yang ada disekitar anak.

Bagi peneliti dapat menindaklanjuti perbaikan media Fun works yang

dapat dikembangkan pada pembelajaran lingkup perkembangan yang lain seperti

kognitif, motorik, moral-agama dan sosial. Mendokumentasi aturan bermain yang

sesuai dengan kondisi peserta didik yang disertai media Fun works.

Bagi penerbit majalah anak sebaiknya disusun lebih bervariasi dan

kreatif. Indikator yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan tingkat

perkembangan anak. Gambar yang disertakan pada majalah sebaiknya jelas tau

mendekati benda yang sebenarnya. Penyelesaian kegiatan pada lembar kerja

sebaiknya lebih variasi dan lebih banyak.

176

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Ken. 2006.Semua Anak Jenius. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama.

Ahira, Anne. 2001. Majalah anak untuk meningkatkan kreativitas anak. Bandung:BPS. http://scribd.com (diakses 11/3/2012)

Ardiansyah, M. Asrori. 2011. Perlengkapan Pembelajaran Aktif.http://www.majalahpendidikan.com/2011/03/perlengkapan-pembelajaran-aktif_28.html (diakses 13/2/2013)

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Charner, Kathy & Murphy, Maureen. 2004. Aktivitas Pintar Untuk Prasekolah.Jakarta: Erlangga For Kids

Dananjaya, Utomo. 2011. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit Nuansa.

Depoter, Dobbi., Readon, Mark & Singer-Nourie, Sarah. 2011. Jakarta: PT. MizanPustaka

Drost. SJ, J. 1999. Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan. Jakarta:Grasindo

Egen, Paul & Kauchak, Don. 2012. Strategi dan Model PembelajaranMengajarkan Konten dan Ketrampilan Berpikir. Jakarta: Indeks

Eliyawati, Cucu. 2005. Pemilihan Dan Pengembangan Sumber Belajar UntukAnak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan TenagaKependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.

Gunawan, Adi W. 2004. Genius Learning Strategy (Petunjuk Praktis UntukMeneparkan Accelerated Learning). Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.

177

Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi Reserch.Yogyakarta: ANDI Yogyakarta

Hanafiah, Nanang & Suhana, Cucu. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung: PT. Refika aditama.

Hermawan, Asep Herry. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta: Universitas Terbuka.

Khonsasultana. 2007. Kerangka Dasar kurikulum PAUD. Jakarta : TimPengembang Kurikulum pusat kurikulum direktorat PAUD direktoratPembinaan TK dan SD Universitas Negeri Jakarta. http://scribd.com(diakses 11/3/2012).

Kusumastuti. 2012. 52 Aktivitas Untuk Meluaskan Wawasan Anak. Jakarta: PTBhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.

Kusumastuti. 2012. 52 Aktivitas Untuk Membuat Anak Aktif dan Cerdas. Jakarta:PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.

Miller Nielsen, Dianne. 2008. Mengelola Kelas Untuk Kelas TK. Jakarta: PTIndeks.

Montessori, Maria. 2008. The Absorbent Mind (pikiran yang mudah menyerap).Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Munthe, Bermawy. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka InsanMadani.

Montolulu, B.E.F, dkk. 2010. Bermain dan Permainan anak. jakarta : UniversitasTerbuka

Nisak, Raisatun. 2011. Seabrek Games Asyik-Educatif untuk MengajarPAUD/TK.Yogyakarta: Diva Press

Nurhasanah, Erna & Kusnandar, Yudi. 2000. Metode Membaca Canthol Roudhoh.Bandung: Roudhoh

178

Nurani sudijono, Yuliani & Sudijono, bambang. 2010. Bermain kreatifberdasarkan Kecerdasan jamak. Jakarta: PT. Indeks.

Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 1. Yogyakarta:Penerbit ANDI Yogyakarta.

Redaksi, Tim A. 2006. Dari A sampai Z Perkembangan anak buku peganganuntuk pasangan muda. Jakarta: PT. Gaya Favorit Press.

Roopnarine, Jaipul L. 2011. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam BerbagaiPendekatan. Jakarta: Kencana Media Group.

Seldin, Tim. 2011. Membesarkan Anak Hebat Dengan Metode Montessori.Jakarta: PT Grafika Multi Warna.

Smith, Mark K. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: MirzaMedia Pustaka

Surya, Sutan. 2007. Melejitkan multiple intelligence anak sejak dini. Yogyakarta:Andi

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung :CV. Penerbit alfabeta.

Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak UsiaDini TK/RA Anak Usia Kelas Awal. Jakarta: Kencana Prenada MediaGroup

Wardani, Dani. 2009. Bermain Sambil Belajar. Bandung: Edukasi

Wulandari, Septi Peni. 2006. Abaca-baca. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka

Yunanto, Sri Joko. 2004. Sumber Belajar Anak Cerdas. Jakarta: GrasindoGramedia Widiasarana Indonesia.

Lampiran 1

179

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIKPRETEST

NoKelompok Kontrol

Kode NoKelompok Eksperimen

KodeNama Nama

1 Absyar Mirza ruzain K1 1 Faris E12 Cahya Adi Mahardhika K2 2 Aufa E23 Vemas Hendra Permana K3 3 Mutia E34 Zaki Ariza Aji Prasetyo K4 4 Putra E45 Firdaus M. Nursyahid K5 5 Firda E56 Iqbal Yogi saputra K6 6 Aldi E67 Lulu’ul K7 7 Intan E78 Mahesa galih Pratama K8 8 Azka E89 Angel K9 9 Via E910 Zahra K10 10 Farrel E1011 Avis K11 11 Rio E1112 Aya K12 12 Ahnaaf E1213 Audi K13 13 Sakti E1314 Dian K14 14 Wina E1415 Dimas K15 15 Mufti E1516 Yaya 16 16 Alan E1617 Fatah K17 17 Enda E1718 Dila K18 18 Elma E1819 Jaya K19 19 Anam E1920 Kenny K20 20 Fahri E2021 Anis K21 21 Syeiriel E2122 Fikri K22 22 Anggun E2223 Maulida K23 23 Anwar E2324 Zulfa K24 24 Lela E2425 Ridho K25 25 Rizal E2526 Rizki K26 26 Maysa E2627 Pandu K27 27 Risa E2728 Rafi K28 28 Dita E2829 Bella K29 29 Oky E2930 Sifa K30 30 Sheila E30

180

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIKPOSTTEST

NoKelompok Kontrol

Kode NoKelompok Eksperimen

KodeNama Nama

1 Ayu Safitri Pamadhani K1 1 Ahmad Setiawan E12 Bunga Tiara Indah K2 2 Akbar Maulana Afandi E23 Damar Adi p K3 3 Alivia Hana’un Naila E34 Damar Yuliana Chairul K4 4 Andrean Saputra E45 Dania N Shabilla K5 5 Arina Syahbilla Maylista E56 Desti Avita Sari K6 6 Arina Syahila Maylista P E67 Firda Zulfa Aulia K7 7 Aufa Kaulila Raif E78 Muhammad Afiq N K8 8 Aulia Bahaudin Ulinnuha E89 M. Bagus AttaIllah K9 9 Buroiroh Bahy Bachtiar E910 M. Hasyim As’ari K10 10 Choirul Yoga Pamilih E1011 M. Khasan Masduki K11 11 Elma Karenina Deska E1112 Muhammad Latif K12 12 Fatima Amalia Azka E1213 Naela Dian Lestari K13 13 Intan Aiffah E1314 Noviana Enggar W K14 14 Laura Syeiriel Anggraini E1415 Natasya Putri K15 15 Mufty Syafi’I Asror E1516 Rizki Prasetyo W 16 16 Muhammad Faris Irsyad E1617 Sariful M. Kardi K17 17 M. Husauin Abdul J E1718 Zaki Ariza P K18 18 M. Khoirul Anam E1819 Zulfa Zahrunnisa’ K19 19 M. Alan Wardani E1920 M. Reval Sani K20 20 Nailli Zakiyyatun Nuriyah E2021 Amelia Fajar K21 21 Najih Ahmad Bahir E2122 Fadkun Nur Faiq K22 22 Qolrotul Firdaus E2223 Dava Ilham K23 23 Ranandika E2324 Maulidia Nurzain K24 24 Shella Nikmatul Maula E2425 M. Irfan Bagus M K25 25 Fatimatun Najah E2526 M Naufal Firmansyah K26 26 Wulan Putri Ardhita E2627 Rizkia Wahyu Exza Novian K27 27 Happy Kusuma Wardani E2728 Siska Umarlita K28 28 Syariful Muhammad latif E2829 Natasya Putri Oktaviani K29 29 Evi Maulina E2930 Siti Aisyah Nirmala Sari K30 30 Fika Aulia Salsabilla E30

Lampiran 2

181

PERHITUNGAN VALIDITAS ITEM

Rumus yang digunakan:

= ∑ − ∑ ∑{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }Keterangan:

: Koefisien korelasi

: Banyaknya butir

: Skor butir tiap item

: Skor total tiap peserta didik

Kriteria:

Hasil perhitungan melihat valid atau tidaknya dibandingkan

dengan harga r pada tabel product momentpada tabel, dengan α = 5 %. Apabila

rhitunglebih dari rtabel atau >rtabelmaka butir item tersebut valid dan jika

<rtabelmaka item tidak valid.

182

Berikut Perhitungan validitas item aktivitas kelompok kontrol untuk

No. 1, untuk item yang lain dihitung dengan cara yang sama.

No Kode X Y X2 Y2 XY

1 Uc-1 3 102 9 10404 306

2 Uc-2 2 74 4 5476 148

3 Uc-3 1 98 1 9604 98

4 Uc-4 3 97 9 9409 291

5 Uc-5 3 93 9 8649 279

6 Uc-6 2 94 4 8836 188

7 Uc-7 2 95 4 9025 190

8 Uc-8 2 74 4 5476 148

9 Uc-9 3 79 9 6241 273

10 Uc-10 2 79 4 6241 158

11 Uc-11 3 98 9 9604 294

12 Uc-12 3 86 9 7396 258

13 Uc-13 2 90 2 8100 180

14 Uc-14 3 120 9 14400 240

15 Uc-15 1 69 1 4761 69

16 Uc-16 2 70 4 4900 140

17 Uc-17 3 125 9 15625 375

18 Uc-18 3 114 9 12996 342

19 Uc-19 3 125 9 15625 375

20 Uc-20 3 89 9 7921 267

21 Uc-21 2 74 4 5476 148

22 Uc-22 3 99 9 9801 297

23 Uc-23 3 114 9 12996 342

24 Uc-24 3 119 9 14161 357

Jumlah 60 2277 158 223123 5763

183

Perhitungan:

= ∑ − ∑ ∑{ ∑ − (∑ ) }{ ∑ − (∑ ) }= 45∑ − ∑ ∑{40∑ − (∑60) }{45∑ − (∑ ) }= 0,540

Pada α = 5 % dengan N = 45 diperoleh rtabel 0,294, karena >rtabel (0,540 >

0,294) maka item no. 1 valid

Lampiran 3

184

No.

Kode A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30 A31 A32 A33 A34 A35 A36 A37 A38 A39 A40 A41 A42 A43 A44 A45

1 Uc-1 2 1 2 3 1 1 2 1 2 1 1 1 3 3 3 1 2 1 1 3 1 1

2 Uc-2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 3 1 2 1 2 2 3 2

3 Uc-3 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 3 3 2 1 2 3 3 1

4 Uc-4 2 3 1 2 3 1 1 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 2

5 Uc-5 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2

6 Uc-6 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3 3 1 1 2

7 Uc-7 3 2 1 1 3 2 2 1 2 3 1 3 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2

8 Uc-8 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 1 3 2 2 1 3 3 1 2 1

9 Uc-9 3 2 2 2 2 3 1 3 3 1 2 3 1 3 2 1 1 2 2 3 2 2

10 Uc-10 1 3 3 1 2 1 1 1 3 3 3 1 2 1 1 3 2 2 3 1 3 1

11 Uc-11 1 2 3 3 1 1 2 3 1 2 1 1 2 3 2 3 2 2 3 1 3 1

12 Uc-12 1 1 2 2 1 1 3 3 1 1 3 2 1 3 2 1 3 2 2 2 2 1

13 Uc-13 3 2 3 1 3 2 1 2 1 1 3 2 1 2 1 1 3 2 2 2 3 1

14 Uc-14 2 2 2 1 3 3 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 2

15 Uc-15 2 1 2 1 1 3 2 1 1 3 1 3 3 2 3 1 2 2 1 1 2 2

HASIL ANALISIS UJI COBA

No

HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN KELAS KONTROL

AKTIVITAS ANAK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DI RA RAUDHATUL HUDA SEMARANG

Item

185

16 Uc-16 3 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 2 2 3 1 2 1 3 1 3 1 1

17 Uc-17 1 3 2 2 1 1 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1 1 2

18 Uc-18 1 3 2 3 1 2 3 3 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2

19 Uc-19 1 2 2 3 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2

20 Uc-20 1 3 3 2 2 1 1 2 2 2 3 1 3 1 1 3 3 1 1 3 3 3

21 Uc-21 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3 3 1 3 3 1 1 1 2 3

22 Uc-22 2 2 2 1 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 3 1 3 1 3 1 3

23 Uc-23 2 1 3 1 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 3 3 3

24 Uc-24 2 1 3 1 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 3 1 2 2 3 1 1

Σx 45 49 50 43 44 42 43 49 47 42 43 38 45 48 42 49 45 47 46 49 50 43

rxy 522 614 527 372 -80 674 177 480 253 86 471 614 811 405 808 -234 230 -54 592 808 696 -319

KetValid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Tidak Valid Valid Valid Tidak

r11

r tabel

Kriteria

VA

LID

ITA

SR

EL

IAB

ILIT

AS

0.911

0.294

Reliabel

186

No.

Kode A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23

1 Uc-1 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2 1 2 3 3 3 1

2 Uc-2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2

3 Uc-3 1 3 1 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 2 3 2

4 Uc-4 3 1 3 3 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 3 2

5 Uc-5 3 1 3 3 2 1 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1 1 2 1 2 1

6 Uc-6 2 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 1

7 Uc-7 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 3 1 2 2 2 3 2

8 Uc-8 2 3 2 2 1 1 1 3 2 2 1 1 2 3 2 2 3 1 2 1 1 2 1

9 Uc-9 3 3 3 3 1 1 3 1 2 1 1 3 1 1 1 1 3 3 3 1 1 2 1

10 Uc-10 2 2 2 1 3 1 3 1 2 1 1 3 1 2 1 1 2 1 1 3 1 2 1

11 Uc-11 3 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2

12 Uc-12 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3

13 Uc-13 2 3 1 2 3 3 1 2 2 1 3 1 1 1 2 2 3 1 3 2 3 3 1

14 Uc-14 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 1 3 3 2 3 3 3

15 Uc-15 1 1 1 1 2 1 3 1 2 2 3 2 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1

16 Uc-16 2 2 2 2 2 1 2 3 3 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1

17 Uc-17 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3

ItemNo

HASIL ANALISIS UJI COBA

HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

AKTIVITAS ANAK MENGGUNAKAN MEDIA FUN WORKS DI RA AL-IMAN SEMARANG

187

18 Uc-18 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1 1 3 2 3 3 3

19 Uc-19 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3

20 Uc-20 3 1 2 3 2 1 1 1 1 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 1 3 2

21 Uc-21 2 1 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 3 1 1 2 1 1

22 Uc-22 3 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 1 1 3 2 3 2 2 2

23 Uc-23 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 1 1 3 1 3 3 3

24 Uc-24 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3

Σx 60 46 52 60 51 49 58 51 49 52 52 55 45 50 48 42 46 42 54 46 49 57 45

rxy 554 -349 395 396 554 684 779 807 793 793 652 296 403 506 661 381 -349 49 401 639 638 738 747

Ket Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Tidak Valid Valid Valid Valid Valid

r11

r tabel

Kriteria

VA

LID

ITA

SR

EL

IAB

ILIT

AS

0.927

0.294

Reliabel

Lampiran 4

188

No NoKode S 19 S 20 S 21 S 22 S 23 S 24 S 25 S 26 S 27 S 28 S 29 S 30 S 31 S 32 S 33 S 34 S 35

1 UC-LK 1 3 3 3 2 3 1 2 1 2 1 3 3 1 2 3 3 3

2 UC-LK 2 3 3 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3

3 UC-LK 3 1 1 1 3 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1

4 UC-LK 4 3 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3

5 UC-LK 5 3 3 3 1 3 3 2 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3

6 UC-LK 6 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2

7 UC-LK 7 2 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2

8 UC-LK 8 1 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1

9 UC-LK 9 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3

10 UC-LK 10 1 1 2 2 2 1 2 1 3 1 1 1 2 1 2 3 2

11 UC-LK 11 1 1 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1

12 UC-LK 12 1 2 3 3 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 3 3 2

13 UC-LK 13 2 3 2 3 1 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 2

14 UC-LK 14 1 2 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

15 UC-LK 15 3 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 3 2 3 3

16 UC-LK 16 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 2 3 2 3

HASIL ANALISIS UJI COBA

HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN KELAS KONTROLHASIL BELAJAR MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DI RA RAUDLATUL HUDA GUNUNGPATI SEMARANG

Item

189

17 UC-LK 17 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2

18 UC-LK 18 1 1 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

19 UC-LK 19 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3

20 UC-LK 20 2 2 3 1 2 3 1 3 2 2 1 1 1 1 2 3 2

21 UC-LK 21 1 1 2 1 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1

22 UC-LK 22 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

23 UC-LK 23 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

24 UC-LK 24 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

Σx52 54 60 46 52 60 55 46 48 47 49 49 51 52 57 57 56

rxy 339 495 498 -288 500 230 595 598 592 660 708 708 436 772 595 462 534

KetValid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid ValidValidValidValid Valid Valid

r11

r tabel

Kriteria

0.874

0.334

ReliabelRE

LIA

BIL

ITA

SV

AL

IDIT

AS

190

No No

Kode S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8 S 9 S 10 S 11 S 12 S 13 S 14 S 15 S 16 S 17 S 18

1 UC-FW 1 3 3 3 1 2 1 2 1 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3

2 UC-FW 2 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 3 1

3 UC-FW 3 1 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3

4 UC-FW 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3

5 UC-FW 5 3 1 3 3 2 1 1 3 1 1 1 1 3 3 3 3 1 2

6 UC-FW 6 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2

7 UC-FW 7 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 2 3

8 UC-FW 8 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 3 2 3 2 2 1 2

9 UC-FW 9 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2

10 UC-FW 10 2 1 2 1 2 1 3 1 1 1 3 3 3 2 1 1 1 2

11 UC-FW 11 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 2

12 UC-FW 12 3 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2

13 UC-FW 13 2 3 1 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 1 2 2 2 3

14 UC-FW 14 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3

15 UC-FW 15 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 2 1

HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MEDIA FUN WORKS DI RA AL-IMAN BANARAN GUNUNGPATI SEMARANG

HASIL ANALISIS UJI COBA

HASIL UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN KELAS EKSPERIMEN

Item

191

16 UC-FW 16 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

17 UC-FW 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

18 UC-FW 18 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3

19 UC-FW 19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

20 UC-FW 20 3 1 2 3 1 3 2 2 1 1 2 3 1 3 3 2 2 3

21 UC-FW 21 2 2 2 3 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1

22 UC-FW 22 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 2

23 UC-FW 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3

24 UC-FW 24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3

Σx 60 49 52 60 55 46 48 47 49 49 48 60 56 50 48 42 51 57

rxy 551 784 369 469 525 789 790 820 784 784 790 447 325 549 680 367 660 746

KetValid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid

r11

r tabel

KriteriaRE

LIA

BIL

ITA

SV

AL

IDIT

AS

0.949

0.334

Reliabel

Lampiran 5 192

PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN

Rumus yang digunakan:

= ( − 1) 1 − ∑Keterangan:: reliabilitas yang dicari : banyaknya butir tugas

: banyaknya anak tiap butir soal : banyaknya anak∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item

: varians total

: skor total masing-masing anak

: skor tiap butir soal masing-masing anak

Kriteria:

Apabila > rtabel, maka tes tersebut reliable

Perhitungan aktivitas kelompok kontrol:

= ( − 1) 1 − ∑= 45(45 − 1) 1 − 251,97111368.25= 0,911

Pada α = 5 % dengan N = 45, diperoleh rtabel = 0,294. Karena >rtabel (0,911 >

0,294) maka instrument reliablel

Lampiran 6

193

ANGKET PENELITIAN

AKTIVITAS ANAK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DAN MEDIA FUN WORKS

BERDASARKAN KURIKULUM PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009

Nama sekolah : ...............................................................

Alamat : ...............................................................

1. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Pengisian jawaban dengan menulis salah satu alternatif jawaban diantaranya:

1 Berkembang (B)

2 Berkembang dengan Baik (BDB)

3 Berkembang Sangat Baik (BSB)

Frekuensi Berkembang = Dapat, Berkembang Dengan Baik = Dapat Dengan Cepat, Berkembang Sangat baik = Dapat

Dengan terampil.

194

2. PERTANYAAN KELAS KONTROL/EKSPERIMEN

NO KOMPONEN AKTIVITASNAMA ANAK

Totalitas

1Anak serius mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan lembar kerja/media fun works

2Anak asyik mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan lembar kerja/ media fun works

3Anak menikmati pembelajaran dengan

menggunakan lembar kerja/media fun works

Komunikasi/Oral activities

4Anak mampu berkomunikasi dari ide dalam

pikirannya/memberikan pendapat pada

pembelajaran yang menggunakan lembar kerja

media fun works

5Anak mampu menyatakan sesuatu Pada

pembelajaran

6 Anak mampu bertanya

195

7 Anak mampu menjawab pertanyaan sederhana

8 Anak mampu bercakap-cakap

9 Anak mampu berdialog dengan guru dan teman

10 Anak mampu bercerita sederhana

11 Anak mampu memberi saran

12 Anak mampu berdiskusi

Sesuatu yang baru

13 Anak tertarik dengan media yang baru (lembar

kerja/media fun works)

14 Anak senang dengan media yang baru (kegiatan

lembar kerja/media fun works)

15 Anak mampu mengikuti permainan yang baru

(kegiatan (lembar kerja/media fun works)

16 Anak memiliki sikap yang baru

17 Anak mampu mengulang permainan yang baru

Kognitif/Mental activities

196

18 Anak mampu merealisasikan ide-idenya

19Anak mampu menyelesaikan masalah yang

dihadapinya (kegiatan lembar kerja/media fun

works)

20 Anak berani mengambil keputusan

21 Anak mampu mengingat pembelajaran (kegiatan

(lembar kerja/media fun works)

22Anak mampu menanggapi pembelajaran

(kegiatan (lembar kerja/media fun works)

Percaya diri/Emotional Activities

23 Anak merasa nyaman pada pembelajaran

menggunakan lembar kerja/media fun works

24 Anak berani menunjukkan hasil

karya/pekerjaannya

25 Anak tidak merasa minder ketika melakukan

kesalahan

26 Anak senang menerima hadiah

197

27 Anak mau melaksanakan hukuman

28 Anak berani melakukan pembelajaran sendiri

atau kelompok

29Anak menaruh minat dalam

pembelajaran/permainan (lembar kerja/media

fun works)

30 Anak tenang (tidak gugup) dalam mengikuti

pembelajaran

31 Anak gembira dalam pembelajaran/permainan

menggunakan lembar kerja /media fun works

32 Anak ingin mengulang pembelajaran/permainan

(tidak bosan)

Imajinasi

33 Anak mampu melakukan apa saja sesuai dengan

imajinasinya

34

Anak mampu memperoleh inspirasi dari

pengalamannya mengerjakan lembar

kerja/media fun works

198

Kreatif

35 Anak mampu berkreasi dalam

pembelajaran/permainan

36Anak mampu membuat permainan baru dengan

lembar kerja/media fun works yang disediakan

Sosialisasi

37 Anak mampu menghargai orang lain

38 Anak tidak memaksakan kehendak orang lain

39 Anak mampu bertoleransi

40 Anak mampu bekerjasama dengan orang lain

41 Anak mampu membantu orang lain

Motorik kasar dan Motorik Halus

42 Anak mampu mengikuti kegiatan motorik kasar

43Anak mampu mengikuti pembelajaran motorik

halus

199

Pengamatan/Visual activities

44 Anak mampu membaca tulisan sederhana pada

lembar kerja/media fun works

45Anak mampu memperhatikan pembelajaran

dengan menggunakan lembar kerja/media

Semarang, 2013

Kepala

Peneliti

PG-PAUD Unnes

( ) Titik Khomsatun

Lampiran 7

200

ANGKET PENELITIAN

HASIL BELAJAR ANAK MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA DAN MEDIA FUN WORKS

BERDASARKAN KURIKULUM PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009

Nama sekolah : ...............................................................

Alamat : ...............................................................

1. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

Pengisian jawaban dengan menulis salah satu alternatif jawaban diantaranya:

4 Berkembang (B)

5 Berkembang dengan Baik (BDB)

6 Berkembang Sangat Baik (BSB)

Frekuensi Berkembang = Dapat, Berkembang Dengan Baik = Dapat Dengan Cepat, Berkembang Sangat baik = Dapat

Dengan terampil.

201

2. PERTANYAAN KELAS KONTROL

N

OKEGIATAN PEMBELAJARAN

NAMA ANAK

Menulis identitas diri secara sederhana

1 Anak mampu menuliskan nama panggilan

2 Anak mampu menuliskan alamatnya sendiri secara

sederhana

Membaca identitas diri sendiri secara sederhana

3 Anak mampu membaca nama panggilan

4 Anak mampu membaca Alamatnya sendiri

Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk

huruf

5 Anak mampu mengenal bunyi suku kata ba bi bu

be bo s/d ga gi gu ge go

Anak mampu menyebutkan kelompok gambar yang

memiliki bunyi awal sama

6 Anak mampu memberi tanda gambar yang

memiliki bunyi suku kata awal sama ga

202

7 Anak mampu menyebutkan tulisan yang memiliki

bunyi awal sama (ga= ga-ru-da, ga= ga-ram, ko=

ko-ta, mo=mo-nas, na=na-ma, ga= ga-ris)

8 Anak mampu mengenal bunyi huruf awal sesuai

nama benda (sesuai tema = Ikan, ekor, obor,

udara, ayam)

Menyebutkan simbol huruf vokal dan konsonan yang

dikenal

9 Anak mampu menyebutkan simbol huruf vokal a i

u e o

10 Anak mampu menyebutkan simbol huruf konsonan

b, c, d, f, g

Melanjutkan sebagian cerita/dongeng yang telah

diperdengarkan

11 Anak mampu melanjutkan cerita gambar “RA.

Kartini”

12 Anak mampu bercerita gambar seri “tentara

berperang”

203

13 Mengurutkan gam gambar seri dengan angka 1-3

gambar

Memiliki banyak kata untuk mengekspresikan ide

pada orang lain

14 Anak mampu bercerita Lambang Negara (Perisai

garuda)

15 Anak mampu bercerita tentang gambar Pahlawan

yang dipilih (Kartini, Patimura, Diponegoro, cut

nyak dien)

Menyusun kalimat sederhana dalam struktur

lengkap

16 Anak mampu menyusun kata sesuai kalimat yang

benar sesuai dengan gambar yang dipilih:

“bendera-merah-putih”, “Lambang-Negara-

garuda”, “Patimura/kartini/diponegoro-pahlawan-

indonesia”

Mengenal simbol untuk persiapan membaca

17 Anak mampu membaca simbol huruf vocal a i u e o

204

secara acak

18 Anak mampu membaca simbol ba bi bu be bo s/d

ga gi gu ge go secara acak

Mengenal simbol untuk persiapan menulis

19 Anak mampu menulis simbol huruf a, b, c, d, e, f,

g, h, i

Memiliki perbendaharaan kata

20 Anak mampu mengenal perbendaharaan kata sesuai

tema (Nama, Kota, Negara, lambang, monas)

21 Anak mampu mengenal kata sesuai gambar perisai

garuda yang disediakan:bintang-rantai-pohon-

beringin-kepala-banteng-padi-dan-kapas

Berkomunikasi secara lisan

22 Anak mampu bercerita “Lahirnya Pancasila”

setelah mendengar cerita guru

23 Anak bercerita pengalamannya

Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi

sama

205

24 Anak mampu menunjuk kelompok gambar

berbunyi a, i, u, e, o

25 Anak mampu memasangkan gambar sesuai bunyi

a, i, u, e o

Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks

26 Anak mampu menjawab pertanyaan apa? “Apa

nama Negara Kita?” Indonesia

27 Anak mampu menjawab pertanyaan siapa? “Siapa

Presiden dan Wakil Presiden Kita?” Susilo

Bambang yudhoyono dan Budiyono

28 Anak mampu menjawab pertanyaan bagaimana?

“Bagaimana cara Indonesia Merdeka? “Mengusir

Penjajah

29 Anak mampu menjawab pertatanyaan kapan?

Kapan Indonesia merdeka? 17 Agustus 1945

30 Anak mampu menjawab pertanyaan mengapa?

“Mengapa ada lambang Negara?” Sebagai dasar

Negara

206

Semarang, 2013Kepala PenelitiRA PG-PAUD Unnes

( ) (Titik Khomsatun)

31 Anak mampu menjawab pertanyaan dimana?

“Dimana Ibu kota Indonesia?” Di Jakarta

Mengulangi kalimat yang lebih kompleks

32 Anak mampu mengulangi 3-5 kata yang

membentuk kalimat contoh “Nama negaraku

Indonesia”

33 Anak mampu mengurutkan kata untuk membentuk

kalimat “Bendera merah putih”

Mengerti beberapaperintah secara bersamaan

34 Anak mampu mengerti perintah kegiatan

pembelajaran, misalnya menulis nama ditengah

bagian bawah

Mengenal berbagai macam lambang suku kata

35 Anak mampu menulis lambang suku kata ba bi bu

be bo s/d ga gi gu ge go

Lampiran 8

207

RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER : I1/IITEMA : KEBUTUHANKU

FISIK OTORIK KASARFMK 4 Berjalan berbagai arahFMK 5 menggulirkan bola di tanah BAHASA

B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 25 Bercerita dengan kata ganti akuHari IB 28 Mengurutkan gambar seriB 13 Menyebutkan nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIB 28 Mengurutkan gmbar seri 4-6B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 Bicara lancer dengan kalimat dari 4-5 kata

SUB TEMAKesukaan anakKebersihan diri

SOSIAL DAN EMOSISOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 27 Mengucap salam

208

RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER : II1/IITEMA : LINGKUNGAN

FISIK MOTORIK KASARFMK 3 membungkukkan badanFMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cmFMK 4 Berjalan dengan berbagai variasi

BAHASAB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 27 Mendengarkan ceritaHari IB 32 Mencontoh kalimat sederhanaB 3 Melingkari suku kata berakhiran o,

mengotaki a, menandai segitiga I padacerita”sekolah”B 31 Menyebut suku kata ba bi bu be bo sampaidengan da di du de doHari IIB 31 Menghitung huruf vocal pada cerita “Patuhpada Guru”B 32 Menulis fa fi fu fe foB 15 Menyusun urutan suku kataHari IIIB 9 Menulis nama sekolah beserta alamatnyaB 13 Melingkari kata benda yang ada disekolahB 32Menulis acak ga gi g u ge goHari IVB 32 Menulis bi ci di fi gi hiB 24 Melengkapi kalimatB 34 Menggarisbawahi suku kata dengan hurufvocal yang sama

SUB TEMAOrang yang ada di SekolahIdentitas SekolahJalan Menuju Ke Sekolah

SOSIAL DAN EMOSISOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 31 Menyimak cerita keagamaanNAM 27 Mengucapkan salam

209

RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER : IV/IITEMA : BINATANG

FISIK MOTORIK KASARFMK 26 Melemparkan obyek kesasaranFMK 11 Meniru gerakan binatang

BAHASAB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 23 Menceritakan pengalaman sederhanaB 27 mendengarkan ceritaHari IB 31 Membedakan suku kataB 33 Menyebutkan lambang vocalB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIB 7 Meniru kembali 4-5 urutan kataB 33 Menyebut tulisan huruf vokalB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIIB 13 menyebutkan nama bendaB 33 Menghubungkan kata dengan symbolB 31 Membedakan suku kata dengankonsonanHari IVB 6 Menulis suku kata sesuai yang didengar boco do fo go hoB 31 Menyusun suku kata dengan akhiran

vocal yang samaB 29 Menceritakan gambar yang dilihat

SUB TEMABinatang Kesayangan

Binatang PeliharaananMacam-macam Serangga

Perkembangbiakanserangga

SOSIAL DAN EMOSISOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 27 Mengucap salam

210

RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER : 1/IITEMA : NEGARAKU

FISIK MOTORIK KASARFMK11 Senam fantasiFMK 5 Melompat berbagai arahFMK 21 Merangkak berbagai variasiFMK 4 Berjalan berbagai arahFMK 5 Melompat berbagai arah

BAHASAB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanHari IB 35 Menulis nama panggilanB 9 Menulis nama diri dan kota tinggalB 31 Melingkari suku kata “ga”ga= ga-ru-da, ga= ga-ram, Ko= ko-ta, mo= mo-nas, na= na-ma, ga= ga-risHari IIB 1 Menulis nama dibagian bawah-tengah pada lembarkerjaB 2 Menulis nama negara, lambang negara,B 33 Menarik garis kata benda sesuai a, i, u, e, oHari IIIB 5 Mengelompokkan a, i, u, e, oB 6 Melengkapi kata yang belum diisiB 8 Bermain suku kata ba bi bu be boHari IVB 33 Menarik garis gambar pahlawan dengan kataB 13 Menulis nama pahlawan sesuai gambarB 32 Mencontoh ba bi bu be bo s/d ga gig u ge goHari VB 6 Meniru suara vocal pada tulisan perisai garudaB 5 Menulis huruf vocal dan mengucapkannya padaperisai garudaB 33 Melingkari suku kata awal kata “bintang, kepalabanteng, pohon beringin, rantai, padi dan kapas

SUB TEMAIdentitas Negara

Presiden dan wakilPresiden

Bendera NegaraPahlawan

Lambang Negara

SOSIAL DAN EMOSISOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 27 Mengucap salam

211

RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER : 1/IITEMA : DIRI SENDIRI

Semarang, 2013

Mengetahui, Guru Kelas Peneliti

Kepala PG-PAUD Unnes

( ) ( ) ( )

FISIK MOTORIK KASARFMK11 Senam fantasiFMK 9 Berlari berbagai variasiFMK 5 Melompat berbagai arahFMK 21 Merangkak berbagai variasiFMK 4 Berjalan berbagai arah

BAHASAB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanHari IB 35 Menulis nama panggilan dirinyaB 9 Menyebut nama sendiriB 31 Membedakan kata yang mempunyai sukukata awal samaHari IIB 9 Menyebutkan alamat rumahB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 32 Membuat tulisan berbentuk hurufHari IIIB 33 Menghubungkan gambar dengan tulisanB 3 Menerima pesan sederhanaB 32 Membuat tulisan suku kataHari IVB 33 Memasangkan kata dengan gambarB 13 Menyebut nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kataHari VB 6 Meniru suara huruf vocalB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 33 Menyebutkan symbol lambang tulisan

KOGITIFK 34 Membedakan konsep gemuk-kurus

SUB TEMAIdentitas Diri

Alamat rumahPanca Indera

Kegunaan Panca InderaCiri-ciri Fisik

SOSIAL DAN EMOSISOSEM 33 Mau memuji temanSOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 27 Mengucap salam

212

RENCANA KEGIATAN MINGGUAN

KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

MINGGU/SEMESTER: 1I/II

TEMA : KEBUTUHANKU

Semarang, 2013

Mengetahui, Guru Kelas Peneliti

Kepala PG-PAUD Unnes

( ) ( ) ( )

FISIK OTORIK KASARFMK 22 Melambungkan berbagaiobyekFMK 5 menggulirkan bola di tanah BAHASA

B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 25 Bercerita dengan kata ganti akuHari IB 28 Mengurutkan gambar seriB 13 Menyebutkan nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIB 28 Mengurutkan gmbar seri 4-6B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 Bicara lancer dengan kalimat dari 4-5 kata

SUB TEMAKesukaan anakKebersihan diri

SOSIAL DAN EMOSISOSEM 33 Mau memuji temanSOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 27 Mengucap salam

213

RENCANA KEGIATAN MINGGUAN

KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

MINGGU/SEMESTER: 1II/II

TEMA : LINGKUNGAN

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang,Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

FISIK MOTORIK KASARFMK 3 membungkukkan badanFMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cmFMK 4 Berjalan dengan berbagai variasi BAHASA

B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 27 Mendengarkan ceritaHari IB 32 Membuat tulisan suku kataB 15 Mengurutkan suku kataHari IIB 9 Menyebutkan nama dan alamat sekolahB 13 Menyebutkan nama benda pada gambarB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIIB 32 Membuat tulisan suku kataB 24 berbicara lancer dengan kalimatB 34 Membaca tulisan yang dilihat

SUB TEMAOrang yang ada di SekolahIdentitas SekolahJalan Menuju Ke Sekolah

SOSIAL DAN EMOSISOSEM 33 Mau memuji temanSOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 31 Menyimak cerita keagamaanNAM 27 Mengucapkan salam

214

RENCANA KEGIATAN MINGGUANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUNMINGGU/SEMESTER: 1V/IITEMA : BINATANG

Semarang, 2013

Mengetahui, Guru Kelas Peneliti

Kepala PG-PAUD Unnes

( ) ( ) ( )

FISIK MOTORIK KASARFMK 11 Meniru gerakan binatangFMK 23 menangkap obyek 2 tanganFMK 11 Meniru gerakan binatangFMK 26 Melemparkan obyek kesasaran

BAHASAB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisanB 23 Menceritakan pengalaman sederhanaB 27 mendengarkan ceritaHari IB 31 Membedakan suku kataB 33 Menyebutkan lambang vocalB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIB 7 Meniru kembali 4-5 urutan kataB 33 Menyebut tulisan huruf vokalB 32 Membuat tulisan suku kataHari IIIB 13 menyebutkan nama bendaB 33 Menghubungkan kata dengan symbolB 31 Membedakan suku kata dengankonsonan

SUB TEMABinatang Kesayangan

Binatang PeliharaananMacam-macam Serangga

Perkembangbiakanserangga

SOSIAL DAN EMOSISOSEM 33 Mau memuji temanSOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

NILAI AGAMA DAN MORALNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanNAM 27 Mengucap salam

215

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: KEBUTUHANKU/KEBERSIHAN DIRI

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 5 menggulirkan bola di tanahB 25 Bercerita dengan kata ganti aku,

B 14 Berkomunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Menggelindingkan bola”Bercerita “cuci tangan sebelum

makan”Demonstrasi Pemberian tugas

Guru, anakBolaGuru, anak

Majalah, Spidol

07.15-08.15

B 28 Mengurutkan gmbar seri 4-6

B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 Bicara lancer dengan kalimatdari 4-5 kata

II. INTIMengurutkan 4 gambar seri cucitangan sebelum makanMenulis da di du de doMenyusun kalimat sederhana

Majalah, Spidol

Majalah, SpidolMajalah

08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 6 Mei 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

216

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/SEKOLAH

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 27 Mengucapkan salamFMK 22 Melambungkan berbagaiobyekB 26 Bercerita berdasarkan ingatannyaB 14 Berkomunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Melambungkan bola”

Bercerita “anak disiplin”Demonstrasi Pemberian tugas

Guru, anakBola

Guru, anakMajalah, Spidol

07.15-08.15

B 32 membuat tulisan berupa kalimatB 3 Menyebut symbol huruf vocal

B 31 Membedakan suku kata

II. INTIMencontoh kalimat sederhanaMelingkari suku kata berakhiran o,mengotaki a, menandai segitiga Ipada cerita”sekolah”Menyebut suku kata ba bi bu be bosampai dengan da di du de do

Majalah, SpidolMajalah, Spidol

Majalah, spidol

08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 6 Mei 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes(Titik Khomsatun)

217

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/ORANG YANG ADA DI SEKOLAH

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 3 membungkukkan badan

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana

B 14 berkomunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Lomba memakai kaos kaki dansepatu”Tanya jawab “orang yang adadisekolah”Demonstrasi Pemberian tugas

Guru, anakSepatu. Kaos kaki

Guru, anak

Majalah, Spidol

07.15-08.15NAM 31 Menyimak cerita keagamaan

B 32 Membuat tulisan suku kataB 15 Mengurutkan suku kata

II. INTIMenghitung huruf vocal pada cerita“Patuh pada Guru”Menulis fa fi fu fe foMenyusun urutan suku kata

Majalah, SpidolMajalah, Spidol

Majalah, spidol

08.15-08.30 SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 8 Mei 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

218

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/IDENTITAS SEKOLAH

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15NAM 27 Mengucapkan salamFMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cmB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Berkomunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salamMeloncat ketinggian 30 cmTanya jawab Identitas sekolahDemonstrasi Pemberian tugas

Guru, anaktaliGuru, anakMajalah, Spidol

07.15-08.15

B 9 Menyebutkan nama dan alamatsekolahB 13 Menyebutkan nama benda padagambarB 32 Membuat tulisan suku kata

II. INTIMenulis nama sekolah besertaalamatnyaMelingkari kata benda yang adadisekolahMenulis acak ga gi g u ge go

Majalah, Spidol

Majalah, Spidol

Majalah. spidol

08.15-08.30 SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 9 Mei 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

219

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/JALAN MENUJU SEKOLAH

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARANSUMBER/ALAT

BELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 4 Berjalan dengan berbagaivariasiB 27 Mendengarkan ceritaB 14 berkomukasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Berjalan diatas papan titian denganmembawa beban”Mendengarkan cerita “kesekolah”Demonstrasi Pemberian tugas

Guru, anakGuru, anak

Majalah, SpidolMajalah, Spidol

07.15-08.15B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 berbicara lancer dengan kalimatB 34 Membaca tulisan yang dilihat

II. INTIMenulis bi ci di fi gi hiMelengkapi kalimatMenggarisbawahi suku kata denganhuruf vocal yang sama

Majalah, SpidolMajalah, SpidolMajalah, spidol

08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 20 Juli 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

220

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: BINATANG/BINATANG KESAYANGAN

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARANSUMBER/ALAT

BELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 26 Melemparkan obyekkesasaranB 23 Menceritakan pengalamansederhanaB 14 Komunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Melambungkan bola kedepan”

Bercerita “binatang kesayangananak”Demonstrasi Pemberian tugas

Guru, anakBola

Guru, anak

Majalah, Spidol

07.15-08.15B 31 Membedakan suku kata

B 33 Menyebutkan lambang vocalB 32 Membuat tulisan suku kata

II. INTIMewarnai gambar sesuai suku kataha hi hu he hoMenempel puzzle huruf vocalMenulis suku kata bu cu du fu gu hu

Majalah, Spidol

Majalah, SpidolMajalah

08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 21 Juli 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

221

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: BINATANG/BINATANG PELIHARAAN

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15NAM 27 Mengucap salamFMK 11 Meniru gerakan binatangB 27 mendengarkan cerita

B 14 Komunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Meniru jalan binatang kesayangan”Mendengarkan Cerita “Kucing yang

terluka”Demonstrasi Pemberian tugas

Guru, anak

Guru, anak

Majalah, Spidol

07.15-08.15B 7 Meniru kembali 4-5 urutan kata

B 33 Menyebut tulisan huruf vokal

B 32 Membuat tulisan suku kata

II. INTIMengurutkan 3 kata membentukkalimatMenggunting huruf vocal yangdipilihMenulis suku kata fa fi fu fe fo

Majalah, Spidol

Majalah, Spidol

Majalah, spidol

08.15-08.30 SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 22 Juli 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

222

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: BINATANG/MACAM-MACAM SERANGGA

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15NAM 27 Mengucapkan salamFMK 23 menangkap obyek 2 tanganB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Berkomunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Menangkap bola”Tanya jawab “macam serangga”Demonstrasi Pemberian tugas

Guru, anakBolaGuru, anakMajalah, Spidol

07.15-08.15

B 13 menyebutkan nama benda

B 33 Menghubungkan kata dengansymbolB 31 Membedakan suku kata dengankonsonan

II. INTIMenulis kata macam-macamseranggaMemasangkan suku kata sesuaidengan kata be ce de fe ge heMenarik garis huruf konsonansesuai dengan suku kata

Majalah, Spidol

Majalah, Spidol

Majalah, spidol

08.15-08.30 SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 23 Juli 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

223

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: BINATANG/PERKEMBANGBIAKAN SERANGGA

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 11 Meniru gerakan binatangB 10 Menjawab pertanyaan sederhana

B 14 Berkomunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Meniru gerakan kupu-kupuTanya jawab “perkembangbiakankupu-kupu”Demonstrasi Pemberian tugas

Guru, anakGuru, anakPapan tulis, spidol

Majalah, Spidol

07.15-08.15

B 6 meniru bunyi suku kata

B 31Membedakan suku kata akhiransamaB 29 Menceritakan gambar dibuku

II. INTIMenulis suku kata sesuai yangdidengar bo co do fo go hoMenyusun suku kata dengan akhiranvocal yang samaMenceritakan gambar yang dilihat

Majalah, Spidol

Majalah, Spidol

Majalah, spidol

08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

I. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 24 Juli 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

224

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/IDENTITAS NEGARA

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK11 Senam fantasiB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Senam sederhana”Tanya jawab “Identitas negara”Meniru urutan kata “nama negarakuindonesia”

Guru, anakTape, kasetGuru, anakLembar kerja,pensil

07.15-08.15

B 35 Menulis nama panggilanB 9 menyebut nama diri, kota tinggalB 31 Membedakan kata yangmempunyai suku kata awal sama

II. INTIMenulis nama panggilanMenulis nama diri dan kota tinggalMelingkari suku kata “ga”ga= ga-ru-da, ga= ga-ram, Ko= ko-ta, mo= mo-nas, na= na-ma, ga= ga-ris

Lembar Kerja,pensil

08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, spidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lapBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 15 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

225

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK/USIA : B UMAR/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 9 Berlari berbagai variasiB 10 menjawab pertanyaan sederhana

B 14 Komunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Berlari kedepan 5 meter”Tanya jawab “nama presiden danwakil presiden”Meniru kembali urutan kata“Lambang negaraku garuda”

Guru, anakAnakGuru, anakLembar kerja, spidol

07.15-08.15B 1 Melakukan 3-5 perintah sederhana

B 2 Menerima pesan derhana danmenyampaikan dengan runtutB 33 mengubungkan tulisan dengansimbol

II. INTIMenulis nama dibagian bawah-tengah pada lembar kerjaMenulis nama negara,lambangnegara,Menarik garis kata benda sesuai a, i,u, e, o

Lembar kerja, pensil

08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )Wali Kelas

( )

Semarang, 16 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

226

RENCANA KEGIATAN HARIAN

KELOMPOK/USIA : B UMAR/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/BENDERAKU

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 21 Merangkak berbagai variasiB 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 7 meniru urutan kata

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Merangkak melingkar“Tanya Jawab “warna bendera”

Meniru urutan kata “Benderaku-merah-putih”

Guru, anak

Guru, anakPapan tulis

07.15-08.15

B 5 Membedakan bunyi a, i, u, e,oB 6 Meniru bunyi a, I, u, e, oB 8 memahami atuan dan melakukanpermainan

II. INTIMengelompokkan a, i, u, e, oMelengkapi kata yang belum diisiBermain suku kata ba bi bu be bo

Lembar kerja, pensilLembar kerja, pensilSpidol, papan tulis

08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 17 Juli 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

227

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/PAHLAWAN

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 27 mengucapkan salamFMK 4 Berjalan berbagai arah

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana

B 14 Komunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Berjalan mengikuti suara denganmata tertutup”Tanya jawabnama-pahlawan sesuaigambarpada lembar kerjaDemonstrasi Pemberian tugas

Guru, anakGuru, anak

Gambar

Majalah, Spidol

07.15-08.15

B 33 Memasangkan kata dengangambar

B 13 Menyebut nama benda

B 32 Membuat tulisan suku kata

II. INTIMenarik garisgambar pahlawandengan kataMenulis nama pahlawan sesuaigambarMencontoh ba bi bu be bo s/d ga gigu ge go

Majalah, SpidolMajalah, Spidol

Majalah

08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30 NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 18 Juli 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes(Titik Khomsatun)

228

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/PERISAI GARUDA

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15NAM 27 Mengucap salamFMK 5 Melompat berbagai arahB 10 Mebjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Melompat dengan dua kaki”Tanya jawab “Perisai garuda”Demonstrasi Pemberian tugas

Guru, anakTaliGuru, anakMajalah, Spidol

07.15-08.15

B 6 Meniru suara huruf vocal

B 5 Membedakan bunyi huruf vocal

B 33 Menyebutkan symbol lambangtulisan

II. INTIMeniru suara vocal pada tulisanperisai garudaMenulis huruf vocal danmengucapkannya pada perisai garudaMelingkari suku kata awal kata“bintang, kepala banteng, pohonberingin, rantai, padi dan kapas

Majalah, crayonMajalah, Spidol

Majalah, Spidol

08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dan saranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 19 Juli 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

229

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: NEGARAKU/EVALUASI NEGARAKU

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 27 Mengucap salamFMK 4 Berjalan berbagai arahB 10 menjawab pertanyaansederhanaB 14 Komunikasi secara lisan

I. PEMBUKAANBerbaris, berdo’a dan salam“Berjalan mundur 5 meter”Tanya jawab “ semua sub temaNegaraku”Demonstrasi Pemberian tugas

Guru, anakTaliGuru, anak

Majalah, Spidol

07.15-08.15B 28 Mengurutkan gambar seri danbercerita

B 13 Menyebutkan nama benda

B 32 Membuat tulisan suku kata

II. INTIMengurutkan gambar seri“tentaraberperang sambil bercerita”Melingkari kata pada symbolperisai garudaMenulis nama pahlawan danidentitas negara

Majalah, Spidol

Majalah, spidolMajalah, spidol

08.15-08.30SOSEM 4 Memecahkan masalahSOSEM 9 Menerima kritik dansaranSOSEM 33 Mau memuji teman

III. REFLEKSIMerefleksi pembelajaranMengoreksi hasil belajar anakPemberian reward pada majalah

Papan tulis, SpidolSpidol warnaSpidol warna

08.30-09.30NAM 30 membersihkan diriNAM 29 Mengurus diri sendiriNAM 5 Berdo’a pada setiapkegiatan

IV. PENUTUPCuci tangan, Berdo’aMakanBerdo’a dan Salam

Air, lap, guru, anakBekalGuru, anak

230

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/IDENTITAS DIRI

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK11 Senam fantasi

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salamSenam bergembira

Guru, anakTape, kaset

07.15-07.30 B 23 menceritakan pengalamanB 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGEBercerita pengalamanPenggalian kosa kata

Gb. Jabat tanganKartu kata

07.30-07.45

B 35 Menulis nama panggilan dirinyaK 34 Membedakan konsep gemuk-kurusB 9 Menyebut nama sendiriB 31 Membedakan kata yang mempunyaisuku kata awal sama

III. PLAYING TOGETHERMenulis nama panggilanKartu gemuk dan kartu kurusSebut namakuBermain Kartu vocal

Majalah, SpidolMajalah, SpidolBukuMajalah

07.45-08.00

B 35 Menulis nama panggilan dirinyaK 34 Membedakan konsep gemuk-kurusB 9 Menyebut nama sendiriB 31 Membedakan kata yang mempunyaisuku kata awal sama

IV. PRIVATEMenulis dipapan ekspresiBermain kartu gemuk-kurusMenulis nama pada media kenalanMencontoh suku kataMemasangkan huruf vocal sama

Papan tulis, spidolKartu kurus-gemukSpidol, mediaSuku kataKartu vokal

08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana

V. REFLEKTIONSMengulang nama panggilan anak,kosa kata, huruf vocal

Guru, media FW

08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji temanVI. REWARD

Melipat kertas bebasMenyusun geometri bebas

Kertas lipatKertas, geometri

Semarang, 27 Mei 2013

231

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/ALAMAT RUMAH

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 9 Berlari berbagai variasi

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Berlari kedepan 5 meter”

Guru, anakTape, kaset

07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGETanya jawab “Alamat rumah”Penggalian kosa kata

Gb. Cirri fisikKartu kata

07.30-07.45 B 9 Menyebutkan alamat rumahB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 32 Membuat tulisan berbentuk huruf

III. PLAYING TOGETHERRumahku surgakuRumah adatLingkaran vocal

Kartu vocalK. vocal & BajuSpidol, lempeng

07.45-08.00 B 9 Menyebutkan alamat rumahB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 32 Membuat tulisan berbentuk huruf

IV. PRIVATEMembuat maze alamat rumahMelingkari huruf vokalMenulis vocal dalam vocal

Lempeng mazeSpidolSpidol

08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

V. REFLEKTIONSMengulang nama panggilan anak,kosa kata, huruf vocal

Guru, media FW

08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDMenggunting gambar rumah adat Gambar, gunting

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 28 Mei 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

232

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/PANCA INDERA

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 21 Merangkak berbagai variasi

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Merangkak melingkar“

Guru, anakTape, kaset

07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhana

B 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGETanya Jawab “Macam-macam pancaindra”Penggalian kosa kata

Gb. seri

Kartu kata

07.30-07.45 B 33 Menghubungkan gambar dengantulisanB 3 Menerima pesan sederhanaB 32 Membuat tulisan suku kata

III. PLAYING TOGETHERPasang Inderaku

Game pesan sederhanaGame suku kata ba bi bu be bo

Gambar

Botol, kertas“dadu”

07.45-08.00 B 33 Menghubungkan gambar dengantulisanB 3 Menerima pesan sederhanaB 32 Membuat tulisan suku kata

IV. PRIVATEMenempel gambar panca indera sesuainamanyaPesan berantai menyusun kalimatMenulis suku kata ba bi bu be bo

Jepit, Gb. Indra,kataKata, indraSpidol

08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

V. REFLEKTIONSMacam-macam indera, kosa kata,suku kata ba bi bu be bo

Guru, media FW

08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDMembuat puzzle Kertas, lem

Semarang, 29 Mei 2013

233

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/FUNGSI DAN KEGUNAAN PANCA INDERA

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 4 Berjalan berbagai arah

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Berjalan mengikuti suara denganmata tertutup”

Guru, anakkain penutup,botol, sendok

07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhana

B 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGETanya jawab Fungsi dan kegunaanpanca indraPenggalian kosa kata

Gb. indera

Kartu kata

07.30-07.45 B 33 Memasangkan kata dengan gambarB 13 Menyebut nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kata

III. PLAYING TOGETHERGame panca indraGame suku kata Panca IndraMenulis ca ci cu ce co

Panca IndraSuku kataPapan ekspresi

07.45-08.00 B 33 Memasangkan kata dengan gambarB 13 Menyebut nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kata

IV. PRIVATPasang panca indra dengan kataMenulis nama panca indra sesuaigambarMencontoh ca ci cu ce co

Kata dan gambar

LempengSpidol & “gajah”

08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

V. REFLEKTIONSGambar panca indra, kosa kata, sukukata ca ci cu ce co

Guru, media FW

08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDMembuat topeng Kertas, lem, tali

Mengetahui,Kepala

( )

WaliKelas RA B

( )

Semarang, 30 Mei 2013Peneliti PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

234

RENCANA KEGIATAN HARIAN RA AL-IMAN SEMARANGKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/CIRI-CIRI FISIK

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 5 Melompat berbagai arah

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Melompat dengan dua kaki”

Guru, anakTape, kaset

07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGETanya jawab “Ciri-ciri fisik anak”Penggalian kosa kata

Gb. Cirri fisikKartu kata

07.30-07.45B 6 Meniru suara huruf vocalB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 33 Menyebutkan symbol lambangtulisan

III. PLAYING TOGETHERBermain kartu vocalVokal pasanganLingkaran vocal

Kartu vocalK. vocal & BajuSpidol, lempeng

07.45-08.00B 6 Meniru suara huruf vocalB 5 Membedakan bunyi huruf vocalB 33 Menyebutkan symbol lambangtulisan

IV. PRIVATEMelingkari suku kata ba bi bu be boMencontoh suku kata ciri-ciri fisikMeronce huruf vocal urut a, I, u, e, oMenulis huruf vocal sesuai pilihan

Papan tulis, spidolKartu vocalK. vocal & jepitSpidol

08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

V. REFLEKTIONSMengulang nama panggilan anak,kosa kata, huruf vocal

Guru, media FW

08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji temanVI. REWARD

Melipat kertas bebasMenyusun geometri bebas

Kertas lipatKertas, geometri

Semarang, 31 Mei 2013

235

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: KEBUTUHANKU/MAKANAN KESUKAAN ANAK

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 4 Berjalan berbagai arah

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Berjalan mundur 5 meter”

Guru, anakTape, kaset

07.15-07.30

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana

B 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGETanya jawab “Makanan kesukaananak”Penggalian kosa kata

Gb. Cirri fisikKartu kata

07.30-07.45

B 28 Mengurutkan gambar seriB 13 Menyebutkan nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kata

III. PLAYING TOGETHERCerita dengan gambar seriSebut namaku “kesukaanku”Bermain “baju” : ba bi bu be bo

Kartu vocalK. vocal & BajuSpidol, lempeng

07.45-08.00

B 28 Mengurutkan gambar seriB 13 Menyebutkan nama bendaB 32 Membuat tulisan suku kata

IV. PRIVATEPasang gambar seriSebut aku, gambar akuTulis kesukaanku

Gambar seriSpidol, papanspidol

08.00-08.30

SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana

V. REFLEKTIONSMengulang nama panggilan anak,kosa kata, huruf vocal

Guru, media FW

08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDMembuat makanan kesukaan darilimbah

Kertas, gunting,limbah

Mengetahui,Kepala

( )Wali Kelas

( )

Semarang, 22 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

236

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: DIRI SENDIRI/KEBERSIHAN DIRI

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 5 menggulirkan bola di tanah

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salamMenggelindingkan bola

Guru, anakBola

07.15-07.30

B 25 Bercerita dengan kata ganti aku,

B 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGEBercerita “cuci tangan sebelummakan”Penggalian kosa kata

Gb. indera

Kartu kata

07.30-07.45

B 28 Mengurutkan gambar seri 4-6B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 Bicara lancar dengan kalimat dari 4-5kata

III. PLAYING TOGETHERGame gambar seri “kebersihan diri”Game suku kata kebersihan diriGame susun kalimat sederhana

Gambar seriSuku kataPapan ekspresi,kata bergambar

07.45-08.00

B 28 Mengurutkan gmbar seri 4-6B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 Bicara lancar dengan kalimat dari 4-5kata

IV. PRIVATMenulis kata pada gambar seriMenulis suku kata da di du de doMenyusun kalimat sederhana

Kata dan gambarharimauKata, papan

08.00-08.30

SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana

V. REFLEKTIONSGambar seri kebersihan diri, kosakata, kalimat

Guru, media FW

08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDMembuat cap dari anggota badan Kertas, pewarna

Mengetahui,Kepala

( )Wali Kelas

( )

Semarang, 23 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

237

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/SEKOLAH

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 22 Melambungkan berbagai obyek

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Melambungkan bola”

Guru, anakBola

07.15-07.30

B 26 Bercerita berdasarkan ingatannyaB 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGEBercerita “anak disiplin”Penggalian kosa kata

GambarKartu kata

07.30-07.45

B 32 membuat tulisan berupa kalimatB 3 Menyebut symbol huruf vocal

B 31 Membedakan suku kata

III. PLAYING TOGETHERGame susun kalimat sederhanaGame pasang vocal dengan kataakhiran vocalSuku kata bi ci di fi gi hi

Gambar sekolahgambarsuku kata

07.45-08.00

B 32 membuat tulisan berupa kalimatB 3 Menyebut symbol huruf vocalB 31 Membedakan suku kata

IV. PRIVATmenyusun kalimat sederhanaMelingkari vocal beserta kata akhiranvokalMenulis Suku kata bi ci di fi gi hi

SpidolKata, gambarSuku kata

08.00-08.30

SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana

V. REFLEKTIONSIdentitas sekolah, kosa kata, kalimat,bi ci di fi gi hi

Guru, media FW

08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDMenjiplak huruf vocal Kertas, spidol

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 24 Juli 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes(Titik Khomsatun)

238

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/ORANG YANG ADA DI SEKOLAH

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 3 membungkukkan badan

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Lomba memakai kaos kaki dansepatu”

Guru, anakKaos kaki, sepatu

07.15-07.30

B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGETanya jawab “orang yang adadisekolah”Penggalian kosa kata

GambarKartu kata

07.30-07.45

NAM 31 Menyimak cerita keagamaanB 32 Membuat tulisan suku kataB 15 Mengurutkan suku kata

III. PLAYING TOGETHERGame hitung huruf vocal pada ceritaGame tulis fa fi fu fe foGame urutkan suku kata

Cerita, vokalSuku katasuku kata

07.45-08.00

NAM 31 Menyimak cerita keagamaan

B 32 Membuat tulisan suku kataB 15 Mengurutkan suku kata

IV. PRIVATMenghitung huruf vocal pada cerita“Patuh pada Guru”Menulis fa fi fu fe foMenyusun urutan suku kata

cerita

Suku kata, spidolSuku kata baju,cabe, dadu, gajah

08.00-08.30

SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana

V. REFLEKTIONSOrang yang ada disekolah, kosa kata,fa fi fu fe fo, suku kata

Guru, media FW

08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDTopi buatanku Kertas, lem

Semarang, 25 Juli 2013

239

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/IDENTITAS SEKOLAH

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cm

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salamMeloncat ketinggian 30 cm

Guru, anakTali

07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGETanya jawab Identitas sekolahPenggalian kosa kata

GambarKartu kata

07.30-07.45 B 9 Menyebutkan nama dan alamatsekolah

B 13 Menyebutkan nama benda padagambarB 32 Membuat tulisan suku kata

III. PLAYING TOGETHERMenulis nama sekolah besertaalamatnyaGame melingkari kata benda yang adadisekolahGame suku kata ga gi gu ge go

Kertas, spidol

Spidol

Kartu baca

07.45-08.00 B 9 Menyebutkan nama dan alamatsekolahB 13 Menyebutkan nama benda padagambarB 32 Membuat tulisan suku kata

IV. PRIVATMenulis nama sekolah besertaalamatnyaMelingkari kata benda yang adadisekolahMenulisga gi gu ge go

Spidol

Kata, gambar

Suku kata, spidol

08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

V. REFLEKTIONSDisiplin, kosa kata, kalimat, ga gi guge go

Guru, media FW

08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDMencari jejak dengan pewarna Kertas, pewarna

Semarang, 26 Juli 2013

240

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: LINGKUNGAN/JALAN MENUJU SEKOLAH

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALAT

BELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 4 Berjalan dengan berbagai variasi

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salamBerjalan diatas papan titian denganmembawa beban”

Guru, anakKeranjang/nampan

07.15-07.30 B 27 Mendengarkan ceritaB 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGEMendengarkan cerita “Kesekolah”Penggalian kosa kata

Gb. inderaKartu kata

07.30-07.45 B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 berbicara lancer dengan kalimatB 34 Membaca tulisan yang dilihat

III. PLAYING TOGETHERMenulis bi ci di fi gi hiGame melengkapi kalimatGame pasang suku kata dengan hurufvocal

Suku katakatasuku kata, vocal

07.45-08.00 B 32 Membuat tulisan suku kataB 24 berbicara lancer dengan kalimatB 34 Membaca tulisan yang dilihat

IV. PRIVATMenulis bi ci di fi gi hiGame melengkapi kalimatGame pasang suku kata dengan hurufvocal

SpidolKata, gambarSuku kata, vocal

08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

V. REFLEKTIONSDisiplin, kosa kata, kalimat, bi ci di figi hi

Guru, media FW

08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDMembuat garis bebas Kertas, spidol

Mengetahui,Kepala

( )Wali Kelas

( )

Semarang, 27 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

241

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: BINATANG/BINATANG KESAYANGAN

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 26 Melemparkan obyek kesasaran

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Melambungkan bola kedepan”

Guru, anakBola

07.15-07.30

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana

B 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGETanya jawab “Binatang keyayangananak”Penggalian kosa kata

Gb. Ciri fisikKartu kata

07.30-07.45

B 31 Membedakan suku kataB 33 Menyebutkan lambang vocal

B 32 Membuat tulisan suku kata

III. PLAYING TOGETHERCerita dengan gambar seriSebut namaku “Binatangkesayanganku”Bermain ha hi hu he ho

Kartu vocalK. vocal & BajuSpidol, lempeng

07.45-08.00

B 31 Membedakan suku kataB 33 Menyebutkan lambang vocalB 32 Membuat tulisan suku kata

IV. PRIVATEPasang gambar seriSebut aku, gambar akuTulis kesukaanku

Gambar seriSpidol, papanspidol

08.00-08.30

SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana

V. REFLEKTIONSUrutan gambar seri, kesukaan anak,kosa kata, suku kata ha hi hu he ho

Guru, media FW

08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDMembuat miniature makanankesukaan dari limbah

Kertas, gunting,limbah

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 29 Juli 2013Peneliti PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

242

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: BINATANG/BINATANG PELIHARAAN

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15

NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 11 Meniru gerakan binatang

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Meniru jalan binatang Peliharaan”

Guru, anakTape, kaset

07.15-07.30

B 27 mendengarkan cerita

B 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGEMendengarkan Cerita “Kucing yangterluka”Penggalian kosa kata

Gb. seri

Kartu kata

07.30-07.45

B 7 Meniru kembali 4-5 urutan kataB 33 Menyebut tulisan huruf vokalB 32 Membuat tulisan suku kata

III. PLAYING TOGETHERBermain kata “Kucingku”Menghitung vocal pada cerita kucingGame bu cu du fu gu hu

Kartu kataSpidol“Cabe”

07.45-08.00

B 7 Meniru kembali 4-5 urutan kataB 33 Menyebut tulisan huruf vokalB 32 Membuat tulisan suku kata

IV. PRIVATEMencontoh kata yang dipilihMenghitung vocal pada cerita kucingMenulis bu cu du fu gu hu

Papan ekspresiSpidolspidol

08.00-08.30

SOSEM 26 berani mengemukakan pendapatsecara sederhana

V. REFLEKTIONSUrutan gambar seri, kosa kata, sukukata bu cu du fu gu hu

Guru, media FW

08.30-08.45 SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDMenggabung remasan kertas Kertas, lem

Mengetahui,Kepala

( )

Wali Kelas

( )

Semarang, 30 Juli 2013Peneliti

PG-PAUD Unnes

(Titik Khomsatun)

243

RENCANA KEGIATAN HARIAN RA AL-IMAN SEMARANGKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: BINATANG/MACAM-MACAM SERANGGA

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 23 menangkap obyek 2 tangan

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Menangkap bola”

Guru, anakBola

07.15-07.30 B 10 Menjawab pertanyaan sederhanaB 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGETanya jawab “macam serangga”Penggalian kosa kata

GambarKartu kata

07.30-07.45 B 13 menyebutkan nama bendaB 33 Menghubungkan kata dengansymbolB 31 Membedakan suku kata dengankonsonan

III. PLAYING TOGETHERGame macam seranggaGame serangga dengan namaGame pasang konsonan dengan sukukata be ce de fe ge he

Gambar seranggaGambar, katasuku kata,konsonan

07.45-08.00 B 13 menyebutkan nama benda

B 33 Menghubungkan kata dengansymbol

B 31 Membedakan suku kata dengankonsonan

IV. PRIVATMenulis kata macam-macamseranggaMemasangkan suku kata sesuaidengangambar

Menarik garis huruf konsonan sesuaidengan suku kata

Spidol

Suku kata, kata

Konsonan, Sukukata

08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

V. REFLEKTIONSMacam serangga, kosa kata, kalimat,konsonan b c d f g h

Guru, media FW

08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDKolase Kertas, lem

244

RENCANA KEGIATAN HARIANKELOMPOK/USIA : B/5-6 TAHUN

TEMA/SUB TEMA: BINATANG/PERKEMBANGBIAKAN SERANGGA SERANGGA

WAKTU INDIKATOR KEGITAN PEMBELAJARAN SUMBER/ALATBELAJAR

PENILAIANPERKEMBANGANALAT HASIL

07.00-07.15 NAM 5 Berdo’a pada setiap kegiatanFMK 11 Meniru gerakan binatang

I. HAPPY MORNINGBerbaris, berdo’a dan salam“Meniru gerakan kupu-kupu

Guru, anakGuru, anak

07.15-07.30 B 27 Mendengarkan cerita

B 14 Komunikasi secara lisan

II. KNOWLEDGECerita “perkembangbiakan kupu-kupu”Penggalian kosa kata

Gambar

Kosa kata

07.30-07.45 B 6 meniru bunyi suku kataB 31Membedakan suku kata akhiran samaB 29 Menceritakan gambar dibuku

III. PLAYING TOGETHERGame suku kata bo co do fo go hoGame suku kata akhir samaCerita tiap kelompok dengan buku

Suku kataSuku kata akhirGambar serangga

07.45-08.00 B 6 meniru bunyi suku kata

B 31Membedakan suku kata akhiran samaB 29 Menceritakan gambar dibuku

IV. PRIVATMenulis suku kata sesuai yangdidengarMenyusun suku kata dengan akhiranvocal yang samaMenceritakan gambar yang dilihat

Spidol

Suku kata, vokal

gambar

08.00-08.30 SOSEM 26 berani mengemukakanpendapat secara sederhana

V. REFLEKTIONSMetamorfosis kupu, kosa kata,kalimat, bo co do fo go ho

Guru, media FW

08.30-08.45SOSEM 33 Mau memuji teman

VI. REWARDGeometri Spidol, geometri

Semarang, 1 Agustus 2013

Lampiran 12

245

EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA

BERDASARKAN KURIKULUM PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009

Nama :

TGL Indikator Kegiatan Pembelajaran Hasil

6/5/2013

FMK 5 menggulirkan bola di tanah Menggelindingkan bolaB 26 Bercerita berdasarkan ingatannya Bercerita “anak disiplin”B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 32 membuat tulisan berupa kalimat Mencontoh kalimat sederhanaB 3 Menyebut symbol huruf vocal Melingkari suku kata berakhiran o,

mengotaki a, menandai segitiga I padacerita”sekolah”

B 31 Membedakan suku kata Menyebut suku kata ba bi bu be bosampai dengan da di du de do

7/5/2013

FMK 22 Melambungkan berbagai obyek Melambungkan bola”B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “orang yang ada disekolah”

B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugas

B 32 membuat tulisan berupa kalimat Mencontoh kalimat sederhanaB 3 Menyebut symbol huruf vocal Melingkari suku kata berakhiran o,

mengotaki a, menandai segitiga I padacerita”sekolah”

B 31 Membedakan suku kata Menyebut suku kata ba bi bu be bosampai dengan da di du de do

8/5/2013

FMK 3 membungkukkan badan Lomba memakai kaos kaki dan sepatuB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “orang yang ada disekolah”B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasNAM 31 Menyimak cerita keagamaan Menghitung huruf vocal pada cerita

“Patuh pada Guru”B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis fa fi fu fe foB 15 Mengurutkan suku kata Menyusun urutan suku kata

9/5/2013

FMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cm Meloncat ketinggian 30 cmB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab Identitas sekolahB 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 9 Menyebutkan nama dan alamatsekolah

Menulis nama sekolah beserta alamatnya

B 13 Menyebutkan nama benda padagambar

Melingkari kata benda yang ada disekolah

B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis acak ga gi g u ge go

20/6/2013

FMK 4 Berjalan dengan berbagai variasi Berjalan diatas papan titian denganmembawa beban

B 27 Mendengarkan cerita Mendengarkan cerita “kesekolah”

246

B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 32 Membuat tulisan suku kata Menulis bi ci di fi gi hiB 24 berbicara lancer dengan kalimat Melengkapi kalimatB 34 Membaca tulisan yang dilihat Menggarisbawahi suku kata dengan huruf

vocal yang sama

21/6/2013

FMK 26 Melemparkan obyek kesasaran Melambungkan bola kedepanB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Bercerita “binatang kesayangan anak”B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 31 Membedakan suku kata Mewarnai gambar sesuai suku kata ha hi

hu he hoB 33 Menyebutkan lambang vocal Menempel puzzle huruf vocalB 32 Membuat tulisan suku kata Menulis suku kata bu cu du fu gu hu

22/6/2013

FMK 22 Melambungkan berbagai obyek Melambungkan bola”B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “orang yang ada disekolah”B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 32 membuat tulisan berupa kalimat Mencontoh kalimat sederhanaB 3 Menyebut symbol huruf vocal Melingkari suku kata berakhiran o,

mengotaki a, menandai segitiga I padacerita”sekolah”

B 31 Membedakan suku kata Menyebut suku kata ba bi bu be bosampai dengan da di du de do

23/6/2013

FMK 3 membungkukkan badan Lomba memakai kaos kaki dan sepatuB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “orang yang ada disekolah”B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasNAM 31 Menyimak cerita keagamaan Menghitung huruf vocal pada cerita

“Patuh pada Guru”B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis fa fi fu fe foB 15 Mengurutkan suku kata Menyusun urutan suku kata

24/6/2013

FMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cm Meloncat ketinggian 30 cmB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab Identitas sekolahB 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 9 Menyebutkan nama dan alamatsekolah

Menulis nama sekolah beserta alamatnya

B 13 Menyebutkan nama benda padagambar

Melingkari kata benda yang ada disekolah

B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis acak ga gi g u ge go

15/7/2013

FMK11 Senam fantasi Senam sederhanaB 35 Menulis nama panggilan Menulis nama panggilanB 9 menyebut nama diri, kota tinggal Menulis nama diri dan kota tinggalB 31 Membedakan kata yang mempunyaisuku kata awal sama

Melingkari suku kata “ga”ga= ga-ru-da,ga= ga-ram, Ko= ko-ta, mo= mo-nas, na=na-ma, ga= ga-ris

247

B 35 Menulis nama panggilan Menulis nama panggilanB 9 menyebut nama diri, kota tinggal Menulis nama diri dan kota tinggal

16/7/2013

FMK 9 Berlari berbagai variasi Berlari kedepan 5 meterB 10 Tanya jawab “nama presiden danwakil presiden”

Tanya jawab “nama presiden dan wakilpresiden”

B 14 Meniru kembali urutan kata“Lambang negaraku garuda”

Meniru kembali urutan kata “Lambangnegaraku garuda”

B 1 Melakukan 3-5 perintah sederhana Menulis nama dibagian bawah-tengahB 2 Menerima pesan derhana danmenyampaikan dengan runtut

Menulis nama negara, lambang negara,

B 33 mengubungkan tulisan dengansymbol

Menarik garis kata benda sesuai a, i, u, e,o

B 1 Melakukan 3-5 perintah sederhana Menulis nama dibagian bawah-tengah

17/7/2013

FMK 21 Merangkak berbagai variasi Merangkak melingkarB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya Jawab “warna bendera”B 7 meniru urutan kata Meniru urutan kata “Benderaku merah-

putih”B 5 Membedakan bunyi a, i, u, e,o Mengelompokkan a, i, u, e, oB 6 Meniru bunyi a, I, u, e, o Melengkapi kata yang belum diisiB 8 memahami atuan dan melakukanpermainan

Bermain suku kata ba bi bu be bo s/d ca cicu ce co

B 5 Membedakan bunyi a, i, u, e,o Mengelompokkan a, i, u, e, o

18/7/2013

FMK 4 Berjalan berbagai arah Berjalan mengikuti suara dengan matatertutup

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab nama-pahlawan sesuaigambarpada lembar kerja

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata nama pahlawanB 33 Memasangkan kata dengan gambar Menarik garisgambar pahlawan dengan

kataB 13 Menyebut nama benda Menulis nama pahlawan sesuai gambarB 32 Membuat tulisan suku kata Mencontoh ba bi bu be bo s/d ga gig u ge

go

19/7/2013

FMK 5 Melompat berbagai arah Melompat dengan dua kakiB 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “Ciri-ciri fisik anak”B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kataB 6 Meniru suara huruf vocal Meniru suara vocal pada tulisan perisai

garudaB 5 Membedakan bunyi huruf vocal Menulis huruf vocal dan

mengucapkannya pada perisai garudaB 33 Menyebutkan symbol lambangtulisan

Melingkari suku kata awal kata “bintang,kepala banteng, pohon beringin, rantai,padi dan kapas

248

20/7/2013

FMK 4 Berjalan berbagai arah Berjalan mundur 5 meterB 25 Bercerita dengan kata ganti aku, Tanya jawab “Identitas, presiden dan

wakil presiden, lambing Negara, bendera,pahlawan, perisai garuda”

B 14 Komunikasi secara lisan Demonstrasi Pemberian tugasB 28 Mengurutkan gambar seriB 24 Bicara lancer dengan kalimat dari

4-5 kata

Mengurutkan gambar seri “tentaraberperang sambil bercerita”

B 13 Menyebutkan nama benda Melingkari kata pada symbol perisaigaruda

B 32 Membuat tulisan sesuaigambar/symbol

Menulis nama pahlawan dan identitasNegara

Semarang, 20Juli 2013MengetahuiKepala Peneliti

PG-PAUD Unnes

( ) (Titik Khomsatun)

Lampiran 13

249

EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA FUN WORKS

BERDASARKAN KURIKULUM PERMENDIKNAS NO. 58 TAHUN 2009

Nama :

TGL Indikator Kegiatan Pembelajaran Hasil

27

Mei

2013

FMK11 Senam fantasi Senam bergembira

B 23 menceritakan pengalaman Bercerita pengalaman

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 35 Menulis nama panggilan dirinya Menulis namanya sendiri

K 34 Membedakan konsep gemuk-kurus Bermain kartu gemuk-kurus

B 9 Menyebut nama sendiri Mencontoh suku kata

B 31 Membedakan kata yang mempunyai suku

kata awal sama

Memasangkan huruf vocal sama

28

Mei

2013

FMK 9 Berlari berbagai variasi Berlari kedepan 5 meter

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “Alamat rumah”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 9 Menyebutkan alamat rumah Membuat maze alamat rumah

B 5 Membedakan bunyi huruf vocal Melingkari huruf vocal

B 32 Membuat tulisan berbentuk huruf Menulis vocal dalam vocal

29

Mei

2013

FMK 21 Merangkak berbagai variasi Merangkak melingkar

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya Jawab “Macam-macam panca

indra”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 33 Menghubungkan gambar dengan tulisan Menempel gambar panca indera

sesuai namanya

B 3 Menerima pesan sederhana Pesan berantai menyusun kalimat

B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis suku kata ba bi bu be bo

30

Mei

2013

FMK 4 Berjalan berbagai arah Berjalan mengikuti suara dengan mata

tertutup

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab Fungsi dan kegunaan

panca indra

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 33 Memasangkan kata dengan gambar Pasang panca indra dengan kata

B 13 Menyebut nama benda Menulis nama panca indra sesuai

gambar

250

B 32 Membuat tulisan suku kata Mencontoh ca ci cu ce Co

31

Mei

2013

FMK 5 Melompat berbagai arah Melompat dengan dua kaki

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “Ciri-ciri fisik anak”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 6 Meniru suara huruf vocal Mencontoh suku kata ciri-ciri fisik

B 33 Menyebutkan symbol lambang tulisan Melingkari suku kata ba bi bu be bo

II Treatmen

22

Juli

2013

FMK 4 Berjalan berbagai arah Berjalan mundur 5 meter

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “Makanan kesukaan

anak”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 28 Mengurutkan gambar seri Pasang gambar seri

B 13 Menyebutkan nama benda Sebut aku, gambar aku

B 32 Membuat tulisan suku kata Tulis kesukaanku

23

Juli

2013

FMK 5 menggulirkan bola di tanah Menggelindingkan bola

B 25 Bercerita dengan kata ganti aku, Bercerita “cuci tangan sebelum

makan”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 28 Mengurutkan gmbar seri 4-6 Menulis kata pada gambar seri

B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis suku kata da di du de do

B 24 Bicara lancar dengan kalimat dari 4-5 kata Menyusun kalimat sederhana

24

Juli

2013

FMK 22 Melambungkan berbagai obyek Melambungkan bola

B 26 Bercerita berdasarkan ingatannya Bercerita “anak disiplin”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 32 membuat tulisan berupa kalimat Menyusun kalimat sederhana

B 3 Menyebut symbol huruf vocal Melingkari vocal beserta kata akhiran

vocal

B 31 Membedakan suku kata Menulis Suku kata bi ci di fi gi hi

25

Juli

2013

FMK 3 membungkukkan badan Lomba memakai kaos kaki dan sepatu

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “orang yang ada

disekolah”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

NAM 31 Menyimak cerita keagamaan Menghitung huruf vocal pada cerita

“Patuh pada Guru”

B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis fa fi fu fe fo

251

B 15 Mengurutkan suku kata Menyusun urutan suku kata

26

Juli

2013

FMK 6 Meloncat ketinggian 30-40 cm Meloncat ketinggian 30 cm

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab Identitas sekolah

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 9 Menyebutkan nama dan alamat sekolah Menulis nama sekolah beserta

alamatnya

B 13 Menyebutkan nama benda pada gambar Melingkari kata benda yang ada

disekolah

B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis ga gi gu ge go

27

Juli

2013

FMK 4 Berjalan dengan berbagai variasi Berjalan diatas papan titian dengan

membawa beban

B 27 Mendengarkan cerita Mendengarkan cerita “Kesekolah”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis bi ci di fi gi hi

B 24 berbicara lancer dengan kalimat Game melengkapi kalimat

B 34 Membaca tulisan yang dilihat Game pasang suku kata dengan huruf

vocal

28

Juli

2013

FMK 26 Melemparkan obyek kesasaran Melambungkan bola kedepan

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “Binatang keyayangan

anak”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 31 Membedakan suku kata Pasang gambar seri

B 33 Menyebutkan lambang vocal Sebut aku, gambar aku

B 32 Membuat tulisan suku kata Tulis kesukaanku

29

juli

2013

FMK 11 Meniru gerakan binatang Meniru jalan binatang Peliharaan

B 27 mendengarkan cerita Mendengarkan Cerita “Kucing yang

terluka”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 7 Meniru kembali 4-5 urutan kata Mencontoh kata yang dipilih

B 33 Menyebut tulisan huruf vokal Menghitung vocal pada cerita kucing

B 32 Membuat tulisan suku kata Menulis bu cu du fu gu hu

30

Juli

2013

FMK 23 menangkap obyek 2 tangan Menangkap bola

B 10 Menjawab pertanyaan sederhana Tanya jawab “macam serangga”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 13 menyebutkan nama benda Menulis kata macam-macam serangga

252

B 33 Menghubungkan kata dengan symbol Memasangkan suku kata sesuai

dengangambar

B 31 Membedakan suku kata dengan konsonan Menarik garis huruf konsonan sesuai

dengan suku kata

31

Juli

2013

FMK 11 Meniru gerakan binatang Meniru gerakan kupu-kupu

B 27 Mendengarkan cerita Cerita “perkembangbiakan kupu-

kupu”

B 14 Komunikasi secara lisan Penggalian kosa kata

B 6 meniru bunyi suku kata Menulis suku kata sesuai yang

didengar

B 31Membedakan suku kata akhiran sama Menyusun suku kata dengan akhiran

vocal yang sama

B 29 Menceritakan gambar dibuku Menceritakan gambar yang dilihat

Semarang, 31 Juli 2013

Mengetahui,Kepala Peneliti

PG-PAUD Unnes

( ) Titik Khomsatun

Lampiran 14

253

PERATURANMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIANOMOR 58 TAHUN 2009

TENTANGSTANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 19 ayat (1), (2),

(3), Pasal 20, Pasal 21 ayat (1), (2), Pasal 22 ayat (1), (2), (3), Pasal

23, dan Pasal 24 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu menetapkan

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Standar Pendidikan

Anak Usia Dini;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003tentang

Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun

2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor

4301);

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran

NegaraRepublikIndonesia Nomor 4496);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan TataKerja Kementerian

Negara Republik Indonesia sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir

dengan Peraturan Presiden RepublikIndonesia Nomor 20 Tahun 2008;

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004mengenai

Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali

diubah terakhir dengan Keputusan Presiden

Republik Indonesia Nomor 77/P Tahun 2007;

254

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG

STANDAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pasal 1

(1) Standar pendidikan anak usia dini meliputi pendidikan formal dan nonformal yang

terdiri atas :

a. Standar tingkat pencapaian perkembangan;

b. Standar pendidik dan tenaga kependidikan;

c. Standar isi, proses, dan penilaian; dan

d. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

(2) Standar pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.

Pasal 2

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 17 September 2009

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

TTD.

BAMBANG SUDIBYO

Salinan sesuai dengan aslinya.

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

Departemen Pendidikan Nasional,

Dr. A. Pangerang Moenta,S.H.,M.H.,DFM

NIP 196108281987031003

255

B. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak

4. Tingkat Pencapaian Perkembangan Kelompok Usia 4 – ≤ 6 Tahun

Lingkup

Perkembangan

Tingkat Pencapaian Perkembangan

Usia 5 - ≤6 tahun

IV. Bahasa

A. Menerima bahasa

1. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.

2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks.

3. Memahami aturan dalam suatu permainan.

B. Mengungkapkan

Bahasa

1. Menjawab pertanyaan yang lebihkompleks.

2. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi

yang sama.

3. Berkomunikasi secara lisan,memiliki perbendaharaan

kata,serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan

membaca,menulis dan berhitung.

4. Menyusun kalimat sederhanadalam struktur lengkap

(pokokkalimat-predikat-keterangan).

5. Memiliki lebih banyak kata-katauntuk mengekpresikan

ide padaorang lain.

6. Melanjutkan sebagiancerita/dongeng yang

telahdiperdengarkan.

C. Keaksaraan 1. Menyebutkan simbol-simbolhuruf yang dikenal.

2. Mengenal suara huruf awal darinama benda-benda yang

ada disekitarnya.

3. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki

bunyi/huruf awalyang sama.

4. Memahami hubungan antarabunyi dan bentuk huruf.

5. Membaca nama sendiri.

6. Menuliskan nama sendiri.

Lampiran 15 256

PERMAINAN MENGGUNAKAN MEDIA FUN WORKS

No Media Permainan Keterangan1 Kokad anak Melingkar, tepuk sebut nama Semua anak2 Vocal a,i,u,e,o Barisan vocal a,I,u,e,o. 2

kelompok melompat sambilmengucap huruf yang dibawabergantian

10 anak dibagi 2kelompok

3 Pengingat sukukata/bendanyata

Demonstrasi pengingat sukukata “baju, cabe, dadu, fanta,gajah, harimau, jagung, kaki,laba-laba, matahari, nanas,payung, qasyim, rambutan, sapi,tali, vas, wayang, yana, Zahra”

Semua anakDiperkenalkan tiap 1pertemuan 1 pengingat

4 Suku kata Buka tutup suku kata, suku kataberbaris, suku kata acak, sukukata berpasangan, suku katabernyanyi, suku kata cerita,aktivitas suku kata

30 anak dibagi 6kelompok

5 Gambar seri Bercerita dengan gambar seri,Memasangkan gambar seridengan angka, Menuliskata/kalimat sesuai gambar seri

1 anak didengar semuasiswa, 1-2 anakbergantian

6 Lingkaran sukukata

Membaca huruf/suku kata yangditunjuk/diputar (tahap I-V)

1 anak 1-5 detikbergantian

7 Papan ekspresi Menulis, menggambar 1 untuk tiap kelompok8 Reward Media bebas Anak yang bermasalah9 Konsonan Kartu konsonan Sesuai kelompok10 Gambar vocal Menyebut, mencontoh,

mengingatSemua anak

11 Kata menyusun, melengkapi,memasang kata pada kalimatdisertai gambar

Semua anak sesuaikelompok

Lampiran 16 257

GAMBAR MEDIA FUN WORKS

Kokad Anak Benda nyata Vocal a, i, u, e, o

Suku Kata Lingkaran suku kata Papan ekspresi

Gambar seri ………… Gambar vocal

Firda

Lampiran 16 257

GAMBAR MEDIA FUN WORKS

Kokad Anak Benda nyata Vocal a, i, u, e, o

Suku Kata Lingkaran suku kata Papan ekspresi

Gambar seri ………… Gambar vocal

Firda

Lampiran 16 257

GAMBAR MEDIA FUN WORKS

Kokad Anak Benda nyata Vocal a, i, u, e, o

Suku Kata Lingkaran suku kata Papan ekspresi

Gambar seri ………… Gambar vocal

Firda

Lampiran 17

258

Hasil Pretest Aktivitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Pretest Kontrol dan Eksperimen:

Uji Statistik:

Uji Statistic Deskriptives

Perhitungan (output):

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

bahasa 1 Mean 86.47 1.314

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 83.78

Upper Bound 89.15

5% Trimmed Mean 86.24

Median 86.00

Variance 51.775

Std. Deviation 7.195

Minimum 70

Maximum 105

Range 35

Interquartile Range 9

Skewness .553 .427

Kurtosis 1.330 .833

2 Mean 88.23 .842

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 86.51

Upper Bound 89.96

5% Trimmed Mean 88.06

Median 87.50

Variance 21.289

Std. Deviation 4.614

Minimum 80

Maximum 100

Range 20

Interquartile Range 6

Skewness .600 .427

Kurtosis .133 .833

259

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata 86,47, nilai maksimum 105, nilai

minimum 70 dan standar deviasinya adalah 7,195. Sedangkan kelompok

eksperimen memperoleh nilai rata-rata 88,23, nilai maksimum 100, nilai

minimum 80 dan standar deviasinya adalah 4,614.

Lampiran 18 260

Uji Normalitas Pretest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Hipotesis:

Ho: data berdistribusi normal

Hα: data tidan berdistribusi normal

Uji Statistik:

Uji Kolmogorov-Smirnova dengan taraf nyata 5 % (α = 0,05)

Kriteria:

Ho diterima jika nila Kolmogorov-Smirnovaa test> α = 0,05

Perhitungan (Output):

Tests of Normality

kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Bahasa 1 .116 30 .200* .959 30 .287

2 .120 30 .200* .964 30 .381

Kesimpulan:

Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov diatas dapat dilihat bahwa nilai

signifikan Kolmogorov-SmirnovPretest kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu

(0,287 > 0,05 dan 0,381 > 0,05), maka dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data

berdistribusi normal.

Lampiran 19 261

Uji HomogenitasPretest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Hipotesis:

Ho: α12 = α1

2 (Varians homogen)

Ha : α12 ≠ α1

2 (Varians tidak homogen)

Uji Statistik:

Uji Bartlet

Kriteria:

Ho diterima jika nilai Signifikansi > 0,05

Perhitungan (output):

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Bahasa Based on Mean 2.615 1 58 .111

Based on Median 2.541 1 58 .116

Based on Median and withadjusted df 2.541 1 47.139 .118

Based on trimmed mean 2.637 1 58 .110

Kesipulan:

Berdasarkan Uji Bartlet diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan Pretest kontrol

dan eksperimen > α = 0,05 yaitu (0,111> 0,05 dan 0,110 > 0,05), maka dapat

disimpulkan Hoditerima, artinya data berdistribusi normal

Lampiran 2 0 262

Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)Pretest dan Posttest Kelompok

Kontrol

Uji t pretest-Posttest Kelompok Kontrol

Hipotesis:

Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata nilai aktivitas pretest dan posttest

Ha : Ada perbedaan rata-rata nilai aktivitas pretest dan posttest

Uji Statistik:

Paired Sample test

Kriteria:

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima

Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Perhitungan (output):

Paired Samples Test

Paired Differences

t dfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair1

Pretest –Postest -7.200 10.864 1.983 -11.257 -3.143 -3.630 29 .001

Kesimpulan:

Nilai -t hitung < -t tabel (-3,630 < 2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 <

0,05), maka Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata

nilai antara pretest dan posttest kelompok kontrol

Lampiran 21

263

Hasil Posttest Aktivitas Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Posttest Kontrol dan Eksperimen:

Uji Statistik:

Uji Statistic Deskriptives

Perhitungan (output):

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Bahasa 1 Mean 93.67 1.667

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 90.26

Upper Bound 97.08

5% Trimmed Mean 93.41

Median 94.50

Variance 83.402

Std. Deviation 9.132

Minimum 77

Maximum 117

Range 40

Interquartile Range 11

Skewness .363 .427

Kurtosis .333 .833

2 Mean 110.17 .885

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 108.36

Upper Bound 111.98

5% Trimmed Mean 110.13

Median 109.50

Variance 23.523

Std. Deviation 4.850

Minimum 102

Maximum 119

Range 17

Interquartile Range 9

Skewness .165 .427

Kurtosis -1.146 .833

264

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata 93,67 nilai maksimum 117, nilai

minimum 77 dan standar deviasinya adalah 9,132. Sedangkan kelompok

eksperimen memperoleh nilai rata-rata 110,17 nilai maksimum 119, nilai

minimum 102 dan standar deviasinya adalah 4,850

Lampiran 22 265

Uji Normalitas Posttest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Hipitesis:

Ho: data berdistribusi normal

Hα: data tidan berdistribusi normal

Uji Statistik:

Uji Kolmogorov-Smirnova dengan taraf nyata 5 % (α = 0,05)

Kriteria:

Ho diterima jika nila Kolmogorov-Smirnovaa test> α = 0,05

Perhitungan (Output):

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Bahasa 1 .111 30 .200* .980 30 .814

2 .141 30 .135 .954 30 .213

Kesimpulan:

Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov diatas dapat dilihat bahwa nilai

signifikan Kolmogorov-Smirnovposttest kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu

(0,814 > 0,05 dan 0,213 > 0,05), maka dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data

berdistribusi normal.

266Lampiran 23

Uji HomogenitasPosttest Aktivitas Anak Pada Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Hipotesis:

Ho: α12 = α1

2 (Varians homogen)

Ha : α12 ≠ α1

2 (Varians tidak homogen)

Uji Statistik:

Uji Bartlet

Kriteria:

Ho diterima jika nilai Signifikansi > 0,05

Perhitungan (output):

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Bahasa Based on Mean 6.893 1 58 .011

Based on Median 6.556 1 58 .013

Based on Median and with

adjusted df6.556 1 39.403 .014

Based on trimmed mean 7.017 1 58 .010

Kesipulan:

Berdasarkan Uji Bartlet diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan posttest

kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu (0,011> 0,05 dan 0,110 > 0,05), maka

dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data berdistribusi normal.

Lampiran 24 267

Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata (T-test)Pretest-Posttest Kelompok

Eksperimen

Uji t pretest-Posttest Kelompok Eksperimen:

Hipotesis:

Ho: Tidak ada perbedaan rata-rata nilai aktivitas pretest dan posttest

Ha : Ada perbedaan rata-rata nilai aktivitas pretest dan posttest

Uji Statistik:

Paired Sample test

Kriteria:

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima

Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Perhitungan (output):

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

PretestE –

PosttestE-21.933 6.269 1.145 -24.274 -19.592 -19.162 29 .000

Kesimpulan:

Nilai -t hitung < -t tabel (-19,592 < 2,015) dan signifikansi < 0,05 (0,000 <

0,05), maka Hoditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai

antara pretest dan posttestkelompok eksperimen.

Lampiran 25

268

Hasil Pretest Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen

PosttestHasil Belajar Kontrol dan Eksperimen:

Uji Statistik:

Uji Statistic Deskriptives

Perhitungan (output):Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Bahasa 1 Mean 77.43 .963

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 75.46

Upper Bound 79.40

5% Trimmed Mean 77.57

Median 77.00

Variance 27.840

Std. Deviation 5.276

Minimum 66

Maximum 86

Range 20

Interquartile Range 7

Skewness -.145 .427

Kurtosis -.296 .833

2 Mean 79.17 1.133

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 76.85

Upper Bound 81.48

5% Trimmed Mean 79.26

Median 78.50

Variance 38.489

Std. Deviation 6.204

Minimum 65

Maximum 91

Range 26

Interquartile Range 10

Skewness -.086 .427

Kurtosis -.451 .833

269

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata 77,43 nilai maksimum 86, nilai

minimum 66 dan standar deviasinya adalah 5,276. Sedangkan kelompok

eksperimen memperoleh nilai rata-rata 79,17 nilai maksimum 91, nilai minimum

65 dan standar deviasinya adalah 6,240

Lampiran 26 270

Uji Normalitas Pretest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol Dan

Eksperimen

Hipitesis:

Ho: data berdistribusi normal

Hα: data tidan berdistribusi normal

Uji Statistik:

Uji Kolmogorov-Smirnova dengan taraf nyata 5 % (α = 0,05)

Kriteria:

Ho diterima jika nila Kolmogorov-Smirnovaa test> α = 0,05

Perhitungan (Output):

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Bahasa 1 .133 30 .188 .960 30 .315

2 .093 30 .200* .983 30 .907

Kesimpulan:

Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov diatas dapat dilihat bahwa nilai

signifikan Kolmogorov-Smirnov Posttest kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu

(0,315> 0,05 dan 0,907 > 0,05), maka dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data

berdistribusi normal.

Lampiran 27 271

Uji HomogenitasPretest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Hipotesis:

Ho: α12 = α1

2 (Varians homogen)

Ha : α12 ≠ α1

2 (Varians tidak homogen)

Uji Statistik:

Uji Bartlet

Kriteria:

Ho diterima jika nilai Signifikansi > 0,05

Perhitungan (output):

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Bahasa Based on Mean 1.176 1 58 .283

Based on Median 1.253 1 58 .268

Based on Median and with

adjusted df1.253 1 57.763 .268

Based on trimmed mean 1.154 1 58 .287

Kesipulan:

Berdasarkan Uji Bartlet diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan Pretest

kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu (0,283 > 0,05 dan 0,287 > 0,05), maka

dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data berdistribusi normal.

Lampiran 28 272

Hasil Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen

Posttest Kontrol dan Eksperimen:

Uji Statistik:

Uji Statistic Deskriptives

Perhitungan (output):

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Bahasa 1 Mean 81.87 .955

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 79.91

Upper Bound 83.82

5% Trimmed Mean 82.09

Median 82.50

Variance 27.361

Std. Deviation 5.231

Minimum 69

Maximum 90

Range 21

Interquartile Range 7

Skewness -.659 .427

Kurtosis .013 .833

2 Mean 89.10 1.035

95% Confidence Interval forMean

Lower Bound 86.98

Upper Bound 91.22

5% Trimmed Mean 89.28

Median 90.00

Variance 32.162

Std. Deviation 5.671

Minimum 76

Maximum 98

Range 22

Interquartile Range 8

Skewness -.412 .427

Kurtosis -.295 .833

273

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa

nilai posttest kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 81,87, nilai maksimum 90,

nilai minimum 69 dan standar deviasinya adalah 5,231. Sedangkan kelas

eksperimen memperoleh nilai rata-rata 89,10, nilai maksimum 98, nilai minimum

76 dan standar deviasinya adalah 5,671

Lampiran 29 274

Uji Normalitas Posttest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Hipitesis:

Ho: data berdistribusi normal

Hα: data tidan berdistribusi normal

Uji Statistik:

Uji Kolmogorov-Smirnova dengan taraf nyata 5 % (α = 0,05)

Kriteria:

Ho diterima jika nila Kolmogorov-Smirnovaa test> α = 0,05

Perhitungan (Output):

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Bahasa 1 .101 30 .200* .959 30 .295

2 .096 30 .200* .974 30 .655

Kesimpulan:

Berdasarkan Uji Kolmogorov-Smirnov diatas dapat dilihat bahwa nilai

signifikan Kolmogorov-Smirnov Posttest kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu

(0,295> 0,05 dan 0,655 > 0,05), maka dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data

berdistribusi normal.

Lampiran 30 275

Uji HomogenitasPosttest Hasil Belajar Anak Pada Kelompok Kontrol dan

Eksperimen

Hipotesis:

Ho: α12 = α1

2 (Varians homogen)

Ha : α12 ≠ α1

2 (Varians tidak homogen)

Uji Statistik:

Uji Bartlet

Kriteria:

Ho diterima jika nilai Signifikansi > 0,05

Perhitungan (output):

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Bahasa Based on Mean .169 1 58 .683

Based on Median .119 1 58 .732

Based on Median and with

adjusted df.119 1 57.273 .732

Based on trimmed mean .172 1 58 .680

Kesipulan:

Berdasarkan Uji Bartlet diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan posttest

kontrol dan eksperimen > α = 0,05 yaitu (0,683 > 0,05 dan 0,680 > 0,05), maka

dapat disimpulkan Hoditerima, artinya data berdistribusi normal.

Lampiran 31 276

Uji Perbedaan Hasil Belajar Antara Pretest-Posttest Kelompok Kontrol

Hipotesis:

Ho: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest-posttest kelomok kontrol

Hα: ada perbedaan rata-rata nilai pretest-posttest kelompok kontrol

Uji Statistik:

Uji Paired sample t testtingkat signifikansi 0,05.

Kriteria:

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima

Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Perhitungan (Output):

Paired Samples Test

Paired Differences

t dfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair1

PretestK –PosttestK -4.433 5.437 .993 -6.464 -2.403 -4.466 29 .000

Kesimpulan:

Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,032 (lihat tabel t). Nilai -t

hitung < -t tabel (-4,466 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho

ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara pretest-

posttest kelompok control.

Lampiran 32 277

Uji Perbedaan Hasil Belajar Antara Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen

Hipotesis:

Ho: tidak ada perbedaan rata-rata nilai pretest-posttest kelompok eksperimen

Hα: ada perbedaan rata-rata nilai pretest-posttest kelompok eksperimen

Uji Statistik:

Uji Paired sample t testtingkat signifikansi 0,05.

Kriteria:

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima

Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Perhitungan (Output):

Kesimpulan:

Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,032 (lihat tabel t). Nilai -t

hitung < -t tabel (-5,179 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho

ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara pretest

dan posttest kelompok eksperimen

Paired Samples Test

Paired Differences

t DfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 PretestE –PosttestE -8.600 9.096 1.661 -11.996 -5.204 -5.179 29 .000

Lampiran 33 278

Uji Perbedaan Aktivitas Anak Antara Posttest Kelompok Kontrol

dengan Kelompok Eksperimen

Hipitesis:

Ho: tidak ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen

Hα: ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest kelompok kontrol dan kelompok

eksperimen

Uji Statistik:

Uji Paired sample t testtingkat signifikansi 0,05.

Kriteria:

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima

Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Perhitungan (Output):

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

PosttestK –

PosttestE-16.500 10.448 1.907 -20.401 -12.599 -8.650 29 .000

Kesimpulan:

Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,032 (lihat tabel t). Nilai -t

hitung < -t tabel (-8,650 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho

ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest

kelompok kontrol dengan eksperimen

279Lampiran 34

UJi Perbedaan Hasil Belajar Antara Posttest Kelompok Kontrol

dengan EksperimenHipotesis:

Ho: tidak ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest kelompok kontrol dan

eksperimen

Hα: ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest kelompok kontrol dan eksperimen

Uji Statistik:

Uji Paired sample t testtingkat signifikansi 0,05.

Kriteria:

Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Hoditerima

Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

Perhitungan (Output):

Paired Samples Test

Paired Differences

t dfSig. (2-tailed)Mean

Std.Deviation

Std. ErrorMean

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Pair1

PosttestK –PosttestE -5.900 8.739 1.596 -9.163 -2.637 -3.698 29 .001

Kesimpulan:

Hasil yang diperoleh untuk t tabel sebesar -2,032 (lihat tabel t). Nilai -t

hitung < -t tabel (-3,698 < -2,032) dan signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka Ho

ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata nilai antara posttest

kelompok control dan eksperimen.

280Lampiran 35

R Tabel (Pearson Product Moment)

(Level of Satistics Significance 0.05 and 2 Tailed)

N r N R

3 0.977 26 0.388

4 0.950 27 0.381

5 0.878 28 0.374

6 0.811 29 0.367

7 0.755 30 0.361

8 0.707 31 0.355

9 0.666 32 0.349

10 0.632 33 0.344

11 0.602 34 0.339

12 0.576 35 0.334

13 0.553 36 0.329

14 0.532 37 0.325

15 0.514 38 0.320

16 0.497 39 0.316

17 0.482 40 0.312

18 0.468 41 0.308

19 0.456 42 0.304

20 0.444 43 0.301

21 0.433 44 0.297

22 0.423 45 0.294

23 0.413 46 0.291

24 0.404 47 0.288

25 0.396 48 0.285

281Lampiran 36

T Table Statistics

Level of SignificanceDF 0.005 0.01 0.025 0.0511 -3.106 -2.593 -2.201 -1.79612 -3.055 -2.560 -2.179 -1.78213 -3.012 -2.533 -2.160 -1.77114 -2.977 -2.510 -2.145 -1.76115 -2.947 -2.490 -2.131 -1.75316 -2.921 -2.473 -2.120 -1.74617 -2.898 -2.458 -2.110 -1.74018 -2.878 -2.445 -2.101 -1.73419 -2.861 -2.433 -2.093 -1.72920 -2.845 -2.423 -2.086 -1.72521 -2.831 -2.414 -2.080 -1.72122 -2.819 -2.405 -2.074 -1.71723 -2.807 -2.398 -2.069 -1.71424 -2.797 -2.391 -2.064 -1.71125 -2.787 -2.385 -2.060 -1.70826 -2.779 -2.379 -2.056 -1.70627 -2.771 -2.373 -2.052 -1.70328 -2.763 -2.368 -2.048 -1.70129 -2.756 -2.364 -2.045 -1.69930 -2.750 -2.360 -2.042 -1.69731 -2.744 -2.356 -2.040 -1.69632 -2.738 -2.352 -2.037 -1.69433 -2.733 -2.348 -2.035 -1.69234 -2.728 -2.345 -2.032 -1.69135 -2.724 -2.342 -2.030 -1.69036 -2.719 -2.339 -2.028 -1.68837 -2.715 -2.336 -2.026 -1.68738 -2.712 -2.334 -2.024 -1.68639 -2.708 -2.331 -2.023 -1.68540 -2.704 -2.329 -2.021 -1.68441 -2.701 -2.327 -2.020 -1.68342 -2.698 -2.325 -2.018 -1.68243 -2.695 -2.323 -2.017 -1.68144 -2.692 -2.321 -2.015 -1.68045 -.2.690 -2.319 -2.014 -1.679

Lampiran 37 282

Lampiran 38

283

284

285

286

Lampiran 39

287

Lampiran 39

287

Lampiran 39

287

288288288

289289289

290

YAYASAN PENDIDIKAN AL ISLAM

RA AL ISLAM MANGUNSARI 02

KECAMATAN GUNUNGPATI KOTASEMARANG

Jl. Raya Muntal Mangunsari No 1 Gunungpati Semarang 50227 TELP. 024 76917587

SURAT KETERANGAN PENELITIANNomor: 01/YPA.RA/VII/2013

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Tarwiyah

Jabatan : Kepala Sekolah

Menerangkan bahwa:

Nama : Titik Khomsatun

NIM : 1601408037

Jurusan : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Telah melaksanakan penelitian di Raudlatul Athfal Islam 02 Mangunsari Pada

Tanggal 15 Juli sampai dengan 20 Juli 2013 guna menyusun skripsi yang berjudul

“Perbedaan Aktivitas dan Hasil belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja

dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58 Tahun

2009”.

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

290

YAYASAN PENDIDIKAN AL ISLAM

RA AL ISLAM MANGUNSARI 02

KECAMATAN GUNUNGPATI KOTASEMARANG

Jl. Raya Muntal Mangunsari No 1 Gunungpati Semarang 50227 TELP. 024 76917587

SURAT KETERANGAN PENELITIANNomor: 01/YPA.RA/VII/2013

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Tarwiyah

Jabatan : Kepala Sekolah

Menerangkan bahwa:

Nama : Titik Khomsatun

NIM : 1601408037

Jurusan : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Telah melaksanakan penelitian di Raudlatul Athfal Islam 02 Mangunsari Pada

Tanggal 15 Juli sampai dengan 20 Juli 2013 guna menyusun skripsi yang berjudul

“Perbedaan Aktivitas dan Hasil belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja

dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58 Tahun

2009”.

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

290

YAYASAN PENDIDIKAN AL ISLAM

RA AL ISLAM MANGUNSARI 02

KECAMATAN GUNUNGPATI KOTASEMARANG

Jl. Raya Muntal Mangunsari No 1 Gunungpati Semarang 50227 TELP. 024 76917587

SURAT KETERANGAN PENELITIANNomor: 01/YPA.RA/VII/2013

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Tarwiyah

Jabatan : Kepala Sekolah

Menerangkan bahwa:

Nama : Titik Khomsatun

NIM : 1601408037

Jurusan : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Telah melaksanakan penelitian di Raudlatul Athfal Islam 02 Mangunsari Pada

Tanggal 15 Juli sampai dengan 20 Juli 2013 guna menyusun skripsi yang berjudul

“Perbedaan Aktivitas dan Hasil belajar Anak Menggunakan Lembar Kerja

dan Media Fun Works Berdasarkan Kurikulum Permendiknas No.58 Tahun

2009”.

Demikian surat keterangan ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Lampiran 40

291

DOKUMENTASI

RA Al-Islam 02 Mangunsari

RA Al-Islam Sumurrejo

Lampiran 40

291

DOKUMENTASI

RA Al-Islam 02 Mangunsari

RA Al-Islam Sumurrejo

Lampiran 40

291

DOKUMENTASI

RA Al-Islam 02 Mangunsari

RA Al-Islam Sumurrejo

292

Kondisi pembelajaran menggunakan lembar kerja

Anak duduk diam mendengarkan guru

Proses pembelajaran menggunakan lembar kerja

292

Kondisi pembelajaran menggunakan lembar kerja

Anak duduk diam mendengarkan guru

Proses pembelajaran menggunakan lembar kerja

292

Kondisi pembelajaran menggunakan lembar kerja

Anak duduk diam mendengarkan guru

Proses pembelajaran menggunakan lembar kerja

293

Kondisi pembelajaran menggunakan media Fun works

Anak bercerita dengan gambar seri dari media Fun works

Anak terlibat aktif dalam pembelajaran menggunakan media fun works

293

Kondisi pembelajaran menggunakan media Fun works

Anak bercerita dengan gambar seri dari media Fun works

Anak terlibat aktif dalam pembelajaran menggunakan media fun works

293

Kondisi pembelajaran menggunakan media Fun works

Anak bercerita dengan gambar seri dari media Fun works

Anak terlibat aktif dalam pembelajaran menggunakan media fun works