Rpp Penjaskes Smp Kurikulum 2013
Transcript of Rpp Penjaskes Smp Kurikulum 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN
OLAHRAGA(BULUTANGKIS)
OLEH :
ROMIYALI
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 1 WANGI-WANGI
Kelas/Semester : VII
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Tema/Topik : Teknik Dasar Bulutangkis
Pertemuan ke : .................
Waktu : 3 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
A. Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agam yang dianut.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar :
1. Menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama yang dianut dalam
melakukan aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga.
2.1. Berperilaku sportif dalam bermain.
2.6.Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
3.4. Memahami pengetahuan modifikasi teknik dasar permainan bola kecil
4.2.Mempraktikkan modifikasi teknik dasar permainan bola kecil dengan
menekankan gerak dasar fundamentalnya
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Aspek Perilaku
a. Menunjukkan perilaku sportivitas, kerja sama, bertanggung jawab,
menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama berlomba.
2. Aspek Pengetahuan
a. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar memegang raket (grip)
dengan benar.
b. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar pukulan servis (servis
pendek dan servis panjang) dengan benar.
b. Menjelaskan cara melakukan teknik dasar pukulan forehand (pukulan
lob dan pukulan mendatar/drive) dengan benar.
3. Aspek Keterampilan
a. Mempraktikkan teknik dasar memegang raket (grip) dengan kordinasi
yang baik.
b. Mempraktikkan teknik pukulan servis (servis pendek dan servis
panjang) dengan koordinasi yang baik.
c. Mempraktikkan teknik dasar pukulan forehand (pukulan lob dan
pukulan mendatar/drive) dengan koordinasi yang baik.
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, diharapkan peserta didik mampu :
1. Memahami cara melakukan teknik dasar memegang raket (grip) dengan
benar.
2. Memahami cara melakukan teknik dasar pukulan servis (servis pendek dan
servis panjang) dengan benar.
3. Memahami cara melakukan teknik dasar pukulan forehand (pukulan lob
dan pukulan mendatar/drive) dengan benar.
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian dan Asal-usul Permainan Bulutangkis
Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam
kelompok olahraga permainan. Permainan bulutangkis dapat dimainkan di
dalam maupun di luar lapangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-
garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan bulutangkis dibagi
menjadi dua sama besar dan dipisahkan oleh net yang tergantung di tiang net
yang ditanam di pinggir lapangan. Alat yang dipergunakan adalah sebuah
raket sebagai alat pemukul serta “shutlecock” sebagai bola yang dipukul.
Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau servis, yang
memukul bola dari petak servis kanan ke petak servis kanan lawan, sehingga
jalan bola menyilang. Permainan bulutangkis ini biasanya dimainkan oleh: (1)
Seorang pria melawan seorang pria (tunggal putra), (2) Seorang wanita
melawan seorang wanita (tunggal putri), (3) Sepasang pria melawan sepasang
pria (ganda putera), (4) Sepasang wanita melawan sepasang wanita (ganda
puteri), dan (5) Sepasang pria/wanita melawan sepasang pria/wanita (ganda
campuran).
Menurut sejarah, permainan bulutangkis berasal dari permainan yang
bernama “Poona” dan berasal dari India. Oleh beberapa perwira tentara
Kerajaan Inggris yang menjajah India pada waktu itu, permainan ini dibawa
ke Inggris dan dikembangkan di sana. Pada tahun 1873, permainan ini
dimainkan di taman istana milik Duke de Beaufort di Badminton Gloucerter
Shore, hingga karenanya permainan ini kemudian diberi nama “Badminton”.
Badminton atau bulutangkis kemudian berkembang di banyak negara dan
masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda.
Karena perkembangannya sangat pesat, maka perlu didirikan
organisasi internasional untuk mengatur kegiatan bulutangkis internasional
dan diberi nama “International Badminton Federation” (IBF) pada tanggal 5
Juli 1934 yang beranggotakan persatuan-persatuan bulutangkis dari beberapa
negara.
Di Indonesia dibentuk organisasi induk tingkat nasional, yaitu
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) pada tanggal 5 Mei 1951.
Kemudian pada tahun 1953, Indonesia menjadi anggota IBF dan dengan
demikian berhak untuk mengikuti pertandingan-pertandingan internasional.
Pembelajaran Teknik Dasar Bermain Bulutangkis
2. Pembelajaran Teknik Dasar Bermain Bulutangkis
Untuk dapat berprestasi dengan baik dalam permainan bulutangkis
unsur utama yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang pemain
bulutangkis adalah komponen dasar. Dalam permainan bulutangkis
kemampuan servis mutlak dikuasai oleh pemain. Salah melakukan servis
berarti fatal, sedangkan unggul dalam servis berarti membuka kemungkinan
mendapatkan angka.
Tanpa penguasaan teknik dasar bermain bulutangkis dengan baik,
peserta didik tidak mungkin dapat bermain bulutangkis dengan baik pula.
Sekarang coba peserta didik baca berbagai teknik dasar permainan bulutangkis
dengan cermat, kemudian bermainlah bersamasama temanmu untuk
mempraktikkan berbagai jenis keterampilan yang ada dalam buku ini,
kemudian diskusikan cara bermain yang baik. Yakinlah peserta didik “peserta
didik bisa menjadi apapun yang kamu inginkan, dengan catatan peserta didik
serius dan sepenuh hati melakukannya” Permainan bulutangkis akan berhasil
dengan baik apabila peserta didik terampil melakukan teknik bermain
bulutangkis.
Teknik-teknik dasar bermain bulutangkis adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran Cara Memegang Raket
Cara memegang raket (grip) yang baik adalah suatu cara untuk
menerima dan mengembalikan segala macam pukulan dengan mudah dan
bebas. Cara memegang raket ini, antara lain sebagai berikut:
Pegangan kampak atau pegangan Inggris.
Pegangan geblok kasur atau pegangan Amerika
Pegangan gabungan atau pegangan berjabat tangan
Pegangan backhand
b. Pembelajaran Teknik Pukulan Permainan Bulutangkis Teknik memukul
dalam permainan
Teknik memukul dalam permainan bulutangkis terdiri dari: pukulan servis,
pukulan lob, pukulan drop shot, pukulan smash, dan pukulan drive. Teknik
pukulan adalah cara-cara melakukan pada permainan bulutangkis dengan
tujuan menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan.
Gambar pukulan lob
Gerakan dasar melakukan pukulan bulutangkis, mempunyai sikap badan
yang sama dalam penampilan hanya gerakan dari tangan yang
menghasilkan pukulan yang bermacam-macam, misalnya melakukan
pukulan overhead, lob, smash, dan drop shot overhead atau chop dalam
sikap pengambilan yang sama posisinya.
Teknik-teknik pukulan dalam permainan bulutangkis adalah sebagai
berikut.
1) Pembelajaran teknik pukulan servis
Pembelajaran pukulan servis merupakan pukulan dengan raket
yang menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lain secara diagonal
dan bertujuan sebagai pembuka permainan dan merupakan suatu pukulan
yang penting dalam permainan bulutangkis.
Macam-macam pukulan servis antara lain sebagai berikut:
Pukulan servis pendek (Short servis)
Servis panjang (Servis lob)
Pukulan servis drive
Pukulan servis cambuk (Servis flick)
C. Metode pembelajaran
1. Pendekatan: saintifik (scientific)
2. Metode: penugasan.
D. Kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan Awal (15 menit)
a. Peserta didik dibariskan empat bersyaf atau membentuk setengah
lingkaran, ucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik.
b. Sebelum melakukan pembelajaran sebaiknya seluruh peserta didik dan
guru berdoa dan bersalaman.
c. Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan
sehat, dan bagi peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan
serius seperti asma, jantung dan penyakit kronis lainnya harus
diperlakukan secara khusus.
d. Tanyakan kondisi kesehatan peserta didik secara umum.
e. Berdoa sebelum pelajaran dimulai yang dipimpin oleh salah seorang
peserta didik.
f. Melakukan pemanasan yang dipimpin oleh guru atau oleh salah
seorang peserta didik yang dianggap mampu. Guru menjelaskan arti
penting pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik, yaitu untuk
menyiapkan otot dan sendi tubuh sehingga meningkatkan tingkat
energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh, meningkatkan
kecepatan perjalanan sinyal syaraf yang memerintah gerakan tubuh,
sehingga memudahkan otot-otot berkontraksi dan rileks secara lebih
cepat dan efisien, meningkatkan kapasitas kerja fisik, mengurangi
adanya ketegangan otot, meningkatkan kemampuan jaringan
penghubung dalam gerakan memanjang atau meregang, meningkatkan
kondisi tubuh secara psikologis, karena pemanasan mampu
membangun kepercayaan diri dan rasa nyaman.
g. Sampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
a. Selama proses kegiatan pembelajaran perilaku peserta didik harus
teramati, dan memberikan perbaikan terhadap penyimpangan perilaku
peserta didik dengan cara yang santun.
b. Dalam pembelajaran teknik gerak yang umum, guru tidak harus
mencontohkan terlebih dahulu, biarkan anak bereksplorasi sendiri dan
menemukan cara yang tepat untuk mereka secara individual, dan untuk
teknik gerak spesifik guru dapat mendemonstrasikannya terlebih
dahulu.
c. Kegiatan pembelajaran dilakukan dari yang mudah ke yang sulit, dari
yang sederhana ke yang rumit serta dari yang ringan ke yang berat.
d. Pada saat peserta didik melakukan gerakan, guru mengawasi dan
memperbaiki kesalahan-kesalahan gerakan yang dilakukan oleh
peserta didik, disamping itu juga amati perkembangan perilaku anak.
e. Dalam mengajarkan materi bulutangkis guru dapat memodifikasi alat.
3. Kegiatan Akhir (20 menit)
a. Guru melakukan tanya-jawab dengan peserta didik yang berkenaan
dengan materi pembelajaran yang telah diberikan.
b. Melakukan pelemasan yang dipimpin oleh guru atau oleh salah
seorang peserta didik yang dianggap mampu, dan menjelaskan kepada
peserta didik tujuan dan manfaat melakukan pelemasan setelah
melakukan aktivitas fisik/olahraga yaitu agar dapat melemaskan otot-
otot dan tubuh tetap bugar (segar).
c. Setelah melakukan aktivitas olahraga sebaiknya seluruh peserta didik
dan guru berdoa dan bersalaman.
E. Sumber Belajar
Ruang terbuka yang rindang, datar dan aman
Raket, kok
Buku teks
Buku referensi, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas
VII, Jakarta : Erlangga
Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan, Jakarta : Erlangga
I. Penilaian
1. Teknik penilaian:
- Tes unjuk kerja (keterampilan):
Lakukan teknik service
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang
nilai antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =
Jumlah skor maksimal
- Pengamatan sikap (sikap):
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada
saat anak melakukan aktivitas di dalam kelas. Sikap yang diharapkan
selama proses pembelajaran, yaitu mentaati aturan permainan,
kerjasama dengan teman satu tim dan menuunjukkan perilaku sportif,
keberanian, percaya diri dan menghargai teman
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap
peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang
diharapkan. Tiap perilaku yang di cek
( √ ) memdapat nilai 1
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =
Jumlah skor maksimal
- Kuis/embedded test (pengetahuan):
Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan
mengenai konsep gerak dalam permainan bulutangkis
Keterangan:
Penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai
antara 1 sampai dengan 4
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai =
Jumlah skor maksimal
- Nilai akhir yang diperoleh siswa =
Nilai tes unjuk kerja (keterampilan) + nilai observasi (sikap) + nilai kuis (pengetahuan) =
2. Rubrik Penilaian
RUBRIK PENILAIAN
UNJUK KERJA TEKNIK DASAR GERAKAN SERVICE
No
.Gerakan
Kriteria
Penilaian
1 2 3 4
1 Sikap
Permulaan
1. Sikap badan tetap rileks dan penuh
konsentrasi
2. Kaki kanan didepan kaki kiri, ujung
kaki kanan mengarah ke sasaran yang
diinginkan
3. Kedua kaki terbuka selebar pinggul,
lutut di bengkokkan
2 Gerakan
Pelaksanaan
1. Ayunan raket relative pendek
2. Perkenaan kok harus berada di bawah
pinggang
3. Lambungan kok harus melewati net
dan garis depan lapangan lawan
3 Gerakan
Akhir
1. Setelah kok mengarah pada sasaran
pandangan harus tetap ke depan
2. Kembali bersikap normal
3. Dilakukan dengan normal
Kriteria Penilaian Proses
RUBRIK PENILAIAN
SIKAP/PERILAKU DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS
PERILAKU YANG DINILAICEK (√ )
Baik Sedang Kurang
1. Bekerja sama
2. Tanggung Jawab
3. Menghargai teman
4. Disiplin
5. Toleransi
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 15
Petunjuk Penilaian:
Penilaian aspek perilaku (sikap) dilakukan dengan pengamatan selama mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Aspek-aspek yang dinilai meliputi: kerja sama,
tanggung jawab, menghargai teman, disiplin, dan toleransi.
Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta peserta
didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku
yang dicek (√) dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 3. (Baik = 3, Sedang
= 2, dan Kurang =1).
RUBRIK PENILAIAN
PEMAHAMAN KONSEP DASAR DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS
Pertanyaan yang diajukan
Kualitas
Jawaban
1 2 3 4
1. Jelaskan cara melakukan pegangan raket?
2. Jelaskan cara melakukan teknik dasar pukulan
permainan bulutangkis?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL: 4
Kriteria Penilaian (Pengetahuan/Pemahaman)
• Skor 4: jika peserta didik mampu menjelaskan tentang teknik dasar permainan
bulutangkis.
• Skor 3: jika peserta didik mampu menjelaskan dua pertanyaan di atas.
• Skor 2: jika peserta didik mampu menjelaskan salah satu pertanyaan di atas.
• Skor 1: jika tidak satupun pertanyaan di atas mampu dijelaskan.
MENGETAHUI, GURU MATA PELAJARAN
KEPALA SEKOLAH
............ ................................ ...............................................