RPP KELAS 2 1. BATURAI

57
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 MATA PELAJARAN / NKK : Perbaikan Kelistrikan Otomotif KELAS / SEMESTER : XI / Ganjil PERTEMUAN KE : 1, 2, 3, 4, 5, 6 ALOKASI WAKTU : 1 x 45 menit STANDAR KOMPETENSI : Memelihara Baterai KODE KOMPETENSI : 20.KK-15 KOMPETENSI DASAR : 1. Menguji Baterai 2. Memperbaiki Baterai 3. Memelihara Baterai 4. Menjumper Baterai INDIKATOR : Menjelaskan konstruksi, fungsi, cara kerja baterai dan komponennya Menjelaskan pemeriksaan visual baterai Menjelaskan pengujian baterai Menjelaskan pemeriksaan tinggi elekrolit Membersihkan baterai Menjelaskan pengoperasian alat pengisian Menjelaskan pengisian/charging baterai Menjelaskan cara melepas dan memasang baterai Menjelaskan cara menjumper baterai NILAI KARAKTER : Memiliki sikap rasa ingin tahu, teliti, tertib, dan tanggungjawab I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan konstruksi, fungsi bagian, dan cara kerja baterai Siswa dapat memeriksa visual baterai Siswa dapat memeriksa tinggi elektrolit Siswa dapat menjelaskan cara membersihkan baterai Siswa dapat memeriksa berat jenis elektrolit

Transcript of RPP KELAS 2 1. BATURAI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

MATA PELAJARAN / NKK : Perbaikan Kelistrikan OtomotifKELAS / SEMESTER : XI / GanjilPERTEMUAN KE : 1, 2, 3, 4, 5, 6ALOKASI WAKTU : 1 x 45 menitSTANDAR KOMPETENSI : Memelihara BateraiKODE KOMPETENSI : 20.KK-15KOMPETENSI DASAR : 1. Menguji Baterai

2. Memperbaiki Baterai3. Memelihara Baterai4. Menjumper Baterai

INDIKATOR : Menjelaskan konstruksi, fungsi, cara kerja baterai dan komponennya

Menjelaskan pemeriksaan visual baterai Menjelaskan pengujian baterai Menjelaskan pemeriksaan tinggi elekrolit Membersihkan baterai Menjelaskan pengoperasian alat pengisian Menjelaskan pengisian/charging baterai Menjelaskan cara melepas dan memasang

baterai Menjelaskan cara menjumper baterai

NILAI KARAKTER : Memiliki sikap rasa ingin tahu, teliti, tertib, dan tanggungjawab

I. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan konstruksi, fungsi bagian, dan cara kerja baterai Siswa dapat memeriksa visual baterai Siswa dapat memeriksa tinggi elektrolit Siswa dapat menjelaskan cara membersihkan baterai Siswa dapat memeriksa berat jenis elektrolit Siswa dapat memeriksa kapasitas baterai Siswa dapat mengukur tegangan baterai Siswa dapat mengoperasian alat pengisian Siswa dapat melakukan pengisian/charging baterai Siswa dapat menjelaskan cara melepas dan memasang baterai Siswa dapat menjumper baterai

II. Materi Pembelajaran

Pertemuan ke 1Pada kendaraan secara umum baterai berfungsi  sebagai sumber energi listrik

pada kendaraan, namun bila kita amati lebih detail maka fungsi baterai adalah:1)   Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris, penerangan,

dsb.2)   Saat starter untuk mengidupkan sistem starter3)   Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana pada saat

hidup energi listrik bersumber dari alternator. 

1.    Konstruksi Baterai  Baterai terdiri dari beberapa komponen antara lain : Kotak  baterai, terminal baterai, elektrolit baterai, lubang elektrolit baterai,  tutup baterai dan sel baterai.

 Gambar.      Konstruksi Baterai

a.    Kotak bateraib.    Elektrolit Bateraic. Sumbat Ventilasi

 Reaksi Kimia pada Baterai

Baterai merupakan pembangkitan listrik secara kimia. Listrik dibangkitkan akibat reaksi kimia antara plat positip,  elektrolit baterai dan plat negatip. Saat baterai dihubungkan dengan sumber listrik arus searah maka terjadi proses pengisian (charge). Proses tersebut secara kimia dapat dirumuskan sebagai berikut: 

 Plat (+) + Elektrolit + Plat  (-)       Plat (+)  +  Elektrolit  +  Plat  (-) Pb SO4  + 2 H2O + PbSO4              PbO2   + 2H2SO4  + Pb

 Pemeriksaan Visual BateraiPemeriksaan visual  meliputi :1) Kotak baterai :

Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual, jenis kerusakan kotak baterai antara lain:  kotak  retak  akibat benturan, mengembang akibat over charging, bocor akibat keretakan atau mengembang

 Gambar . Pemeriksaan bagian baterai secara visual

2) Sel-sel baterai :Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sell yang mengembang akibat over charging maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang kurang baik maupun usia baterai

3) Terminal baterai dan konektor kabel:Terminal baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering mengalami kerusakan, bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh uap elektrolit baterai maupun panas akibat kenektor kendor atau kotor

4) Jumlah elektrolitJumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian berlebihan (over charging) maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan.

 5) Kabel BateraiKabel baterai  dialiri arus yang sangat besar, saat mesin distarter besar arus dapat mencapai 250 – 500 A, tergantung dari daya motor starter, dengan arus sebesar itu kabel akan panas.

6) Pemegang BateraiPemengang baterai harus dapat mengikat baterai dengan kuat agar goncangan baterai dapat dihindari, sehingga usia baterai dapat lebih lama.

Pertemuan ke 2Memeriksa Berat Jenis elektrolit BateraiBerat jenis diukur dengan hydrometer. Untuk mengukur berat jenis, hisaplah elektrolit ke dalam hydrometer, dan bacalah indicator dengan permukaan cairan segaris dengan mata. Usahakan pelampung tidak menyentuh tabung.

Berat jenis standart pada suhu 200 C ketika baterai terisi penuh sebagai berikut:1,250 – 1,270 (baterai dengan berat jenis nominal 1,260)1,270 – 1,290 (baterai dengan berat jenis nominal 1,280)(perbedaan antar sel harus 0,025 atau kurang)

Memeriksa Kapasitas BateraiUkurlah kapasitas baterai menggunakan baterai tester. Pasang probe positif pada terminal positif, kemudian pasang probe positif pada terminal negative. Liaht hasilnnya dan lakukan pengukuran maksimal 5 detik.Putih fullHijau normalKuning rechargingMerah disched

Memeriksa Tegangan BateraiUkurlah tegangan baterai menggunakan multimeter. Kalibrasikan multimeter terlebih dahulu lalu putar selector pada posisi DC V 50. Pasang probe positif pada terminal positif, kemudian pasang probe negative pada terminal negative. Lihat hasilnnya, tidak boleh kurang dari 10 volt untuk baterai 12 volt.

Pertemuan ke 3Gangguan yang paling dirasakan pemilik kendaraan adalah fungsi saat starter,

dimana bila baterai kurang baik maka energi yang disimpan tidak cukup untuk melakukan starter.Penyebab energi tidak cukup untuk melakukan stater antara lain:1) Energi listrik yang dihasilkan sistem pengisian lebih kecil dari kebutuhan energi

listrik saat kendaraan beroperasi, sehingga energi yang tersimpan pada baterai digunakan untuk mencukupi kekurangannya.

2) Baterai sudah lemah, sehingga tidak mampu menyimpan energi listrik, atau terjadi pengosongan sendiri.

3) Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau kurang kuat.

Memeriksa tinggi elektrolitSetiap 50 jam kerja, periksa tinggi elektrolit pada seluruh sel bateraI plat-plat baterai

harus terendam. Batarei yang banyak dijual dewasa ini pada umumnya menggunakan kotak baterai yang transparan.

Memebersihkan baterai Untuk mencegah kotoran uap dan korosi, baterai perlu dibersihkan secara teratur. Pada saat baterai diisi akan terjadi penguapan gas yang terjadi karena reaksi kimia elektrolit. Uap asam sulfat ini dapat berkumpul pada bagian atas baterai sehingga permukaannya basah dan memungkinkan melekatnya debu dan kotoran.

Pertemuan ke 4Pengisian Bateraia. Pengisian Lambat (Normal)

Pengisian normal adalah pengisian dengan besar arus yang normal, besar arus pengisian normal sebesar 10 % dari kapasitas baterai. Contoh baterai 50 AH maka besar arus pengisian 50 x 10/100 = 5 A.  Lama pengisian tergantung hasil pengukuran berat jenis elektrolit baterai saat diukur, karena dari berat jenis dapat diketahui berkurangnya kapasitas baterai.

  b. Pengisian cepat

Pengisian cepat adalah pengisian dengan arus yang sangat besar.  Besar pengisian tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas baterai, dengan demikian untuk baterai 50 AH, besar arus pengisian tidak boleh melebihi 25 A.

 Kecepatan Pengisian Baterai

a. Pengisian CepatArus pengisian tinggi (20-50 Ampere) untuk periode waktu yang pendek digunakan kadang-kadang. Ini tidak disarankan karena pengisian yang berlebih dan merusak pada bahan plat.

Metode lain untuk menseleksi kecepatan pengisian adalah dengan menggunakan kecepatan Ampere/jam.

Gunakan rumus : Kecepatan ampere jam = Arus pengisian Jam yang diisi

Pertemuan ke 5

Beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum melepaskan bateraiSebelum melepaskan baterai untuk tujuan merawat baterai yaitu mengganti elektrolit, membersihkan, mengisi baterai atau mengganti baterai , ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu:a. Pastikan apakah kendaraan dipasang dengan sistem pengaman (alarm) yang

dapat berbunyi kapanpun bila baterai tidak tersambung. b. Banyak kendaraan yang dipasang dengan radio yang akan melepaskan

memorinya bila beterai tidak tersambung, sehingga bila baterai dihubungkan kembali maka perlu setting gelombang lagi.

c. Beberapa kendaraan dengan kontrol elektronik akan kehilangan memori elektroniknya bila baterai dilepas, sehingga ECU perlu diprogram ulang.

Metode mengatasi jenis kendaraan dengan karakteristik diatas adalah:a. Sambung dengan sumber baterai lain sebelum melakukan pemutusan

sambungan baterai. Sumber tenaga listrik yang kecil ini cukup untuk menjalankan memori komputer pada kendaraan tanpa menimbulkan bahaya atau gangguan.

b. Jangan menyalakan komponen elektrik saat baterai tidak tersambung.c. Ketika memasang kembali baterai, pastikan bahwa baterai telah

tersambung dengan baikl sebelum melepaskan “baterai pendukung”.

Bantuan StarterMelakukan starter dengan bantuan sumber energi listrik dari luar atau sering

disebut “jump starting“ sering dilakukan untuk menstarter mesin tanpa melepas baterai. Terdapat 3 model “jum starting’, yaitu:1) Menggunakan baterai luar2) Menggunakan charging booster.3) Menggunakan kendaraan lain

Gambar: Bantuan starter dengan charging booster

Bantuan starter dengan kendaraan lain

Gambar: Jumper starting kendaraan yang diground negatif

Cara Penyambungana. Sambungan parallelb. Sambungan seric. Sambungan seri/parallel

III. Metode Pembelajaran Ceramah Tanya jawab Demonstrasi Praktik

IV. Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke 1Fase Pembelajaran

Kegiatan

Methode Sumber WaktuGuru Siswa

Kegiatan Pembukaan

Salam Melakukan

presensi Apersepsi/

Elaborasi

Membalas salam Memperhatikan Memperhatikan,

mencatat dan bertanya

Tanya jawab

- 10’

Kegiatan Inti

Menjelaskan konstruksi, fungsi, cara kerja baterai dan komponennya

Menjelaskan pemeriksaan visual baterai

Memperhatikan, mencatat, dan bertanya Penjelasan konstruksi, fungsi, cara kerja baterai dan komponennya

Memperhatikan, mencatat, dan

Ceramah

Tanya jawab

Belajar kooperatif

Toyota. New Step 1 Training Manual

Modul Pelatihan Otomotif Paket 01. VEDC Malang

LCD

160’

Menjelaskan pengujian baterai

Domonstrasi pemeriksaan visual dan pengujian baterai

bertanya penjelasan pemeriksaan visual baterai

Memperhatikan, mencatat, dan bertanya penjelasan pengujian baterai

Memperhatikan, mencatat, dan bertanya demonstrasi pemeriksaan visual dan pengujian baterai

Praktik pemeriksaan visual dan pengujian baterai

Kegiatan Penutup

Memberikan penguatan

Menyimpulkan pelajaran

Mengakiri pelajaran dengan memberikan salam

Memperhatikan / mencatat

Memperhatian kesimpulan pelajaran

Menjawab salam

CeramahTanya Jawab

- 10

Pertemuan ke 2Fase Pembelajaran

KegiatanMethode Sumber WaktuGuru Siswa

Kegiatan Pembukaan

Salam Melakukan

presensi Apersepsi/

Elaborasi

Membalas salam Memperhatikan Memperhatikan,

mencatat dan bertanya

Tanya jawab

- 10’

Kegiatan Inti

Menjelaskan pemeriksaan tinggi elekrolit

Membersihkan baterai

Memperhatikan, mencatat, dan bertanya tentang pemeriksaan tinggi elekrolit

Memperhatikan, mencatat, dan bertanya penjelasan Membersihkan baterai

Memperhatikan, mencatat, dan bertanya

Ceramah

Tanya jawab

Belajar kooperatif

Praktik

Toyota. New Step 1 Training Manual

Modul Pelatihan Otomotif Paket 01. VEDC Malang

LCD

160’

demonstrasi Membersihkan baterai

Praktik Membersihkan baterai

Kegiatan Penutup

1. Memberikan penguatan

2. Mengakiri pelajaran dengan memberikan salam

1.Memperhatikan / mencatat

2.Menjawab salam

Instruksi/menyimpulkan dari kegiatan

- 10

Pertemuan ke 3Fase Pembelajaran

KegiatanMethode Sumber Wakt

uGuru Siswa

Kegiatan Pembukaan

Salam Melakukan

presensi Apersepsi/

Elaborasi

Membalas salam Memperhatikan Memperhatikan,

mencatat dan bertanya

Tanya jawab

- 10’

Kegiatan Inti

Menjelaskan pemeriksaan dan pengujian baterai

Demonstrasi pemeriksaan dan pengujian baterai

Memperhatikan, mencatat, dan bertanya tentang pemeriksaan dan pengujian baterai

Memperhatikan, mencatat, dan bertanya tengtang pemeriksaan dan pengujian baterai

Praktik pemeriksaan dan pengujian baterai

Ceramah

Tanya jawab

Belajar kooperatif

Praktik

Toyota. New Step 1 Training Manual

Modul Pelatihan Otomotif Paket 01. VEDC Malang

160’

Kegiatan Penutup

Memberikan penguatan

Mengakiri pelajaran dengan memberikan salam

Memperhatikan / mencatat

Menjawab salam

Instruksi/menyimpulkan dari kegiatan

- 10

Pertemuan ke 4Fase Pembelajaran

KegiatanMethode Sumber WaktuGuru Siswa

Kegiatan Pembukaan

Salam Melakukan

presensi Apersepsi/

Elaborasi

Membalas salam Memperhatikan Memperhatikan,

mencatat dan bertanya

Tanya jawab

- 10’

Kegiatan Menjelaskan cara Memperhatikan, Ceram Toyota. 160’

Inti mengoperasikan alat pengisian

Menjelaskan cara melakukan pengisian baterai

Mendemonstrasikan pengisian baterai

mencatat, dan bertanya cara mengoperasikan alat pengisian

Memperhatikan, mencatat, dan bertanya cara melakukan pengisian baterai

Memperhatikan, mencatat, dan bertanya tentang demonstrasi pengisian baterai

Praktik melakukan pengisian baterai

ah Tanya

jawab Belajar

kooperatif

Praktik

New Step 1 Training Manual

Modul Pelatihan Otomotif Paket 01. VEDC Malang

Kegiatan Penutup

Memberikan penguatan

Mengakiri pelajaran dengan memberikan salam

Memperhatikan / mencatat

Menjawab salam

Instruksi/menyimpulkan dari kegiatan

- 10

Pertemuan ke 5Fase Pembelajaran

KegiatanMethode Sumber WaktuGuru Siswa

Kegiatan Pembukaan

Salam Melakukan

presensi Apersepsi/

Elaborasi

Membalas salam Memperhatikan Memperhatikan,

mencatat dan bertanya

Tanya jawab

- 10’

Kegiatan Inti

Menjelaskan cara melepas dan memasang baterai

Menjelaskan jumper secara seri/pararel

Menperhatikan, mencatat, dan bertanya cara memasang perlengkapan kelistrikan tambahan

Memperhatikan, mencatat, dan bertanya cara Menjelaskan pengujian perlengkapan kelsitrikan tambahan

Mempraktikkan cara memasang dan menguji perlengkapan

Ceramah

Belajar kooperatif

Praktik

Toyota. New Step 1 Training Manual

Modul Pelatihan Otomotif Paket 01. VEDC Malang

160’

kelistrikan tambahan

Kegiatan Penutup

Memberikan penguatan

Mengakiri pelajaran dengan memberikan salam

Memperhatikan / mencatat

Menjawab salam

Instruksi/menyimpulkan dari kegiatan Jawab

- 10

Pertemuan ke 6Fase Pembelajaran

KegiatanMethode Sumber WaktuGuru Siswa

Kegiatan Pembukaan

Salam Melakukan

presensi Apersepsi/

Elaborasi

Membalas salam Memperhatikan Memperhatikan,

mencatat dan bertanya

Tanya jawab

- 10’

Kegiatan Inti

Menjelaskan tentang ujian kompetensi

Menguji praktik 4 kompetensi dasar yang diujikan

Mendengarkan penjelasan tentang ujian kompetensi

Melakukan ujian praktik 4 kompetensi dasar yang diujikan

Ceramah

Praktik

Toyota. New Step 1 Training Manual

Modul Pelatihan Otomotif Paket 01. VEDC Malang

150

Kegiatan Penutup

Memberikan penguatan

Mengakiri pelajaran dengan memberikan salam

Memperhatikan / mencatat

Menjawab salam

Instruksi/menyimpulkan dari kegiatan

- 20

III. Alat, Bahan dan Sumber Belajar

Alat:

Toolbox, Baterai charger, multimeter, hidrometer, baterai tester

Bahan:

Baterai, kabel jamper, air accu, klem baterai, vet

Sumber:

1. PT. Toyota Astra Motor.2010.”New Step 1 Training Manual “. PT. Toyota Astra

Motor.

2. VEDC . 2000.”Modul Pelatihan Otomotif Paket No. 01 Dasar-dasar Listrik”.

VEDC Malang

IV. Penilaian

Tes Praktik

Bentuk Penilaian

Instrument Penilaian

Hasil penilaianTidak

kompeten

Cukup kompe

ten

Kompe ten

Sangat kompe

ten<70 70-79 80-89 90-100

1. Persiapan kerjaPenggunaan pakaian kerjaPersiapan peralatan

Skor(10 %)2. Proses Kerja

Memeriksa visual baterai Menguji baterai Memeriksa tinggi elektrolit Mengisi/charging baterai Melepas dan memasang baterai Menjumper baterai

Skor(50%)3. Hasil Kerja

Memelihara BateraiSkor(25 %)

4. Sikap Kerja Penggunaan alat Keselamatan kerja

Skor(10 %)5. Waktu

Waktu penyelesaian praktikSkor(5 %)

Skor PerolehanSkor maksimum 100

Mengetahui Kepanjen, Juli 2011Kepala Sekolah Mata Pelajaran / NKK

Drs. HERIJANTO Drs. HONO SUPARJO NBM.680.445 NBM.836 049

Nilai kriteria KetuntasanN < 70 Tidak KompetenN ≥ 70 Kompeten

No. Sub Komponen Penilaian Indikator skor1. Persiapan kerja

Penggunaan pakaian kerja Berpakaian sesuai ketentuan dan

lengkap Berpakaian sesuai ketentuan

kurang rapi tetapi lengkap Berpakaian sesuai ketentuan

kurang rapi dan tidak lengkap Berpakaian tidak sesuai ketentuan

90-100

80-89

70-79

<70 Persiapan peralatan Alat disiapkan lengkap sesuai

kebutuhan praktik Alat disiapkan kurang tetapi sesuai

kebutuhan praktik Alat disiapkan kurang lengkap dan

kurang sesuai kebutuhan praktik Alat disiapkan tidak sesuai

kebutuhan praktik

90-100

80-89

70-79

<70

2. Proses Kerja Memeriksa visual baterai

Memeriksa visual bateraisecara mandiri tanpa bimbingan

Memeriksa visual baterai secara mandiri dengan sedikit tanpa bimbingan

Memeriksa tinggi elektrolit secara mandiri dengan banyak bimbingan

Memeriksa tinggi elektrolit secara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

90-100

80-89

70-79

<70

Menguji baterai Menguji bateraisecara mandiri tanpa bimbingan

Menguji bateraisecara mandiri dengan sedikit tanpa bimbingan

Menguji bateraisecara mandiri dengan banyak bimbingan

Menguji bateraisecara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

90-100

80-89

70-79

<70

Memeriksa tinggi elektrolit Memeriksa tinggi elektrolit secara mandiri tanpa bimbingan

Memeriksa visual baterai secara mandiri dengan sedikit tanpa bimbingan

Memeriksa tinggi elektrolit secara mandiri dengan banyak bimbingan

Memeriksa tinggi elektrolit secara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

90-100

80-89

70-79

<70

Mengisi/charging baterai Mengisi/charging baterai secara mandiri tanpa bimbingan

Mengisi/charging baterai

90-100

80-89

secara mandiri dengan sedikit bimbingan

Mengisi/charging baterai secara mandiri dengan banyak bimbingan

Mengisi/charging baterai secara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

70-79

<70

Melepas dan memasang baterai

Melepas dan memasang bateraisecara mandiri tanpa bimbingan

Melepas dan memasang bateraisecara mandiri dengan sedikit bimbingan

Melepas dan memasang bateraisecara mandiri dengan banyak bimbingan

Melepas dan memasang bateraisecara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

90-100

80-89

70-79

<70

Menjumper baterai Menjumper bateraisecara mandiri tanpa bimbingan

Menjumper bateraisecara mandiri dengan sedikit bimbingan

Menjumper bateraisecara mandiri dengan banyak bimbingan

Menjumper bateraisecara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

90-100

80-89

70-79

<70

3. Hasil Kerja Memperbaiki baterai

Menguji baterai berfungsi tanpa perbaikan

Menguji baterai berfungsi tanpa dengan sedikit perbaikan

Menguji baterai berfungsi dengan banyak perbaikan

Menguji baterai berfungsi dengan sangat banyak perbaikan

90-100

80-89

70-79

<70

4. Sikap Kerja Penggunaan alat

Penggunaan alat dengan benar tanpa bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan sedikit bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan banyak bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan sangat banyak bimbingan

90-100

80-89

70-79

<70

Keselamatan kerja Keselamatan kerja dengan benar Keselamatan kerja dengan sedikit

mengingatkan

90-100

80-89

Keselamatan kerja dengan banyak mengingatkan

Tidak melaksanakan/ mengindahkan Keselamatan kerja

70-79

<705. Waktu

Waktu penyelesaian praktik Waktu penyelesaian praktik 10

menit lebih cepat dan pekerjaan benar

Waktu penyelesaian praktik sampai 10 menit lebih cepat dan pekerjaan benar

Waktu penyelesaian praktik tepat sampai 10 menit dan pekerjaa benar

Waktu melebihi 10 menit

90-100

80-89

70-79

<70

No. Sub Komponen Penilaian Indikator skor1. Persiapan kerja

Penggunaan pakaian kerja Berpakaian sesuai ketentuan dan

lengkap Berpakaian sesuai ketentuan

kurang rapi tetapi lengkap Berpakaian sesuai ketentuan

kurang rapi dan tidak lengkap Berpakaian tidak sesuai ketentuan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0Persiapan peralatan Alat disiapkan lengkap sesuai

kebutuhan praktik Alat disiapkan kurang tetapi sesuai

kebutuhan praktik Alat disiapkan kurang lengkap dan

kurang sesuai kebutuhan praktik Alat disiapkan tidak sesuai

kebutuhan praktik

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.02. Proses Kerja

Memeriksa visual baterai Memeriksa visual baterai secara

mandiri tanpa bimbingan Memeriksa visual baterai secara

mandiri dengan sedikit tanpa bimbingan

Memeriksa visual baterai secara mandiri dengan banyak bimbingan

Memeriksa visual baterai secara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0 Memeriksa berat jenis

elektrolit Memeriksa berat jenis elektrolit

secara mandiri tanpa bimbingan Memeriksa berat jenis elektrolit

secara mandiri dengan sedikit bimbingan

Memeriksa berat jenis elektrolitsecara mandiri dengan banyak bimbingan

Memeriksa berat jenis elektrolitsecara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

Menguji kapasitas baterai Menguji kapasitas bateraisecara mandiri tanpa bimbingan

Menguji kapasitas bateraisecara mandiri dengan sedikit bimbingan

Menguji kapasitas bateraisecara mandiri dengan banyak bimbingan

Menguji kapasitas bateraisecara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

Menguji tegangan baterai Menguji tegangan baterai secara 9.0-10

mandiri tanpa bimbingan Menguji tegangan baterai secara

mandiri dengan sedikit bimbingan Menguji tegangan baterai secara

mandiri dengan banyak bimbingan Menguji tegangan baterai secara

mandiri dengan sangat banyak bimbingan

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

3. Hasil Kerja Menguji baterai

Menguji baterai berfungsi tanpa perbaikan

Menguji baterai berfungsi tanpa dengan sedikit perbaikan

Menguji baterai berfungsi dengan banyak perbaikan

Menguji baterai berfungsi dengan sangat banyak perbaikan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

4. Sikap Kerja Penggunaan alat

Penggunaan alat dengan benar tanpa bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan sedikit bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan banyak bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan sangat banyak bimbingan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

Keselamatan kerja Keselamatan kerja dengan benar Keselamatan kerja dengan sedikit

mengingatkan Keselamatan kerja dengan banyak

mengingatkan Tidak melaksanakan/

mengindahkan Keselamatan kerja

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.05. Waktu

Waktu penyelesaian praktik Waktu penyelesaian praktik 20

menit lebih cepat dan pekerjaan benar

Waktu penyelesaian praktik sampai 20 menit lebih cepat dan pekerjaan benar

Waktu penyelesaian praktik tepat sampai 20 menit dan pekerjaa benar

Waktu melebihi 20 menit

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

MATA PELAJARAN / NKK : Perbaikan Kelistrikan OtomotifKELAS / SEMESTER : XI / Semester GanjilPERTEMUAN KE : 1ALOKASI WAKTU : 3 x 45 menitSTANDAR KOMPETENSI : Memelihara BateraiKODE KOMPETENSI : 020.KK-15KOMPETENSI DASAR : Memperbaiki BateraiINDIKATOR : Menjelaskan pemeriksaan tinggi elekrolit

Membersihkan baterai Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan

berdasarkan, undang-undang K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur perusahaan

I. Tujuan PembelajaranPertemuan ke 2 Siswa dapat menjelaskan pemeriksaan tinggi elektrolit secara tertulis Siswa dapat memeriksa tinggi elektrolit Siswa dapat menjelaskan cara membersihkan baterai secara tertulis Siswa dapat membersihkan baterai Siswa dapat mengerjakan kegiatan sesuai dengan berdasarkan SOP, undang-

undang K3, peraturan perundang-undangan dan prosedur perusahaan

II. Materi Pembelajaran Baterai mempunyai peranan yang sangat penting pada kendaraan baik saat

kendaraan, kendaraan hidup maupun saat starter. Gangguan yang paling dirasakan pemilik kendaraan adalah fungsi saat starter, dimana bila baterai kurang baik maka energi yang disimpan tidak cukup untuk melakukan starter.

Penyebab energi tidak cukup untuk melakukan stater antara lain:4) Energi listrik yang dihasilkan sistem pengisian lebih kecil dari kebutuhan energi

listrik saat kendaraan beroperasi, sehingga energi yang tersimpan pada baterai digunakan untuk mencukupi kekurangannya.

5) Baterai sudah lemah, sehingga tidak mampu menyimpan energi listrik, atau terjadi pengosongan sendiri.

6) Kontak pada terminal baterai maupun motor starter kotor atau kurang kuat.

Bila kendaraan lama tidak digunakan maka energi listrik yang tersimpan di dalam baterai dapat kosong dengan sendirinya, sehingga mesin tidak dapat distarter. fenomena ini sering disebut Self Discharger. Besar self discharge ditunjukan dalam prosentase kapasitas baterai. Besar self discharge berkisar 0,3 – 1,5 % per hari pada temperature 20-30 ºC tiap hari, atau baterai dapat kosong sendiri dalam 1-3 bulan.

Gambar: Pengosongan sendiri pada bateraiBesar Self Discharge dipengaruhi oleh:1) Adanya bahan aktif yang rusak dan menempel antar sel2) Ketidak murnian logam seperti besi atau magnesium yang bercampur dengan

elektrolit. Ini salah satu alasan menggapa menambah elektrolit harus menggunakan air suling atau air yang tidak mengandung logam

3) Bahan aktif baterai4) Temperatur elektrolit baterai

Gambar: Pengaruh temperature dan bahan aktifterhadap pengosongan sendiri

Perawatan baterai yang baik akan mempu memperpanjang usia baterai, karena dengan perawatan yang baik:1) Mencegah baterai dari kemungkinan kekurangan elektrolit baterai.

Kekurangan elektrolit terjadi akibat saat proses pengisian dan pengosongan terjadi penguapan, sehingga elektroli berkurang, oleh karena itu elektrolit harus ditambah air suling. Bila baterai kekurangan elektrolit dapat menyebabkan baterai panas,

terjadi kristalisasi pada sel-sel baterai dan bahan aktif pada sel lepas. Adanya bahan aktif yang lepas menyebabkan efektifitas baterai menurun dan bahan aktif sel yang lepas akan jatuh di dasar kotak atau terselip diantara sel, bahan aktif yang terjepit ini akan menyebabkan pengosongan tersendiri.

 

2) Terminal baterai menjadi awetTerminal baterai sering rusak akibat korosi, penyebab korosi adalah uap dari elektrolit dan panas akibat terminal kendor. Dengan perawatan yang baik kedua terminal baterai akan sering dibersihkan, dilindungi dengan grease dan pengikatan terminal dikencangkan sehingga korosi pada terminal mampu dicegah.

Gambar: Perawatan baterai yang baik memperpanjang umur

Untuk mendapatkan kemampuan maksimum dan mempertahankan umur batarai, terdapat beberapa yang harus dikerjakan yaitu:

Memeriksa tinggi elektrolitSetiap 50 jam kerja, periksa tinggi elektrolit pada seluruh sel bateraI plat-plat

baterai harus terendam. Batarei yang banyak dijual dewasa ini pada umumnya menggunakan kotak baterai yang transparan. Dengan demikian pemeriksaan lebih mudah. Untuk menentukan jumlah tinggi rendahnya elektrolit dapat menggunakan garis batas atas dan batas bawah yang tercantum pada baterai yang menjadi patokan.

Apabila ada sel baterai yang elektrolitnya berkurang, tambahkan air murni. Jika air murni tidak tersedia bias juga menggunakan air hujan. Menambahkan air murni dapat menggunakan pippet, atau langsung dari botolnya. Ada beberapa hal yang tidak boleh digunakan terhadap baterai antara lain: Mengisi elektrolit berlebihan Menggunakan air biasa Menambahkan asam sulfat pada baterai Menambah air murni sesaat melakukan pemeriksaan berat jenis elektrolit Menambah air murni pada baterai

Memebersihkan baterai Untuk mencegah kotoran uap dan korosi, baterai perlu dibersihkan secara teratur. Pada saat baterai diisi akan terjadi penguapan gas yang terjadi karena reaksi kimia elektrolit. Uap asam sulfat ini dapat berkumpul pada bagian atas baterai sehingga permukaannya basah dan memungkinkan melekatnya debu dan kotoran. Walaupun jumlah aam sulfat sedikit tetapi mampu mengalirkan listrik pada bagian-bagian negative. Kondisi seperti ini menyebabkan terjadinya proses pengosongan secara perlahan. Terminal—terminal yang korosi juga menghalangi pengaliran arus listrik dari alternator ke baterai pada saat pengisian diperlukan. Dengam demikian baterai harus dibersihkan kira-kira sekitar 250 jam pemakaian atau jika kondisi baterai kotor. Untuk membersihkan baterai diperlukan beberapa alat antara lain: Sikat ijuk Sikat kawat Kuas Obeng besar Penarik klem batretai Kunci Baking soda Penampung air Vet

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Membersihkan terminal Terminal baterai merupakan bagian yang mudah mengalami kerusakan akibat korosi, bila terminal korosi maka tahanan pada terminal bertambah dan terjadi penurunan tegangan pada beban sehingga beban tidak dapat berfungsi optimal. Untuk mencegah hal tersebut maka terminal harus dibersihkan. Langkah membersihkan adalah:a. Kendorkan baut pengikat baterai sesuai dengan kontruksi baterai.b. Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau terminal baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.

Gambar: Melepas terminal baterai

c. Bersihkan terminal baterai menggunakan amplas atau sikat khusus.

d. Oleskan grease atau vet pada terminal dan konektor, kemudian pasang terminal dan kencangkan baut pengikatnya

e. Lakukan pemeriksaan tahanan pada terminal baterai dengan menggunakan volt meter. Caranya: Colok ukur positip dihubungkan terminal pisitip baterai dan colok ukur negatip dihubungkan konektor baterai Lakukan starter mesin, dan tegangan pada volt meter harus tetap Nol, bila volt meter menunjukkan tegangan maka terdapat tahanan pada terminal baterai.

2). Pemeriksaan elektrolit Jumlah elektrolit baterai harus selalu dikontrol, jumlah yang baik adalah diantara

tanda batas Upper Level dengan Lower Level. Jumlah elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak, sedang jumlah elektrolit berlebihan menyebabkan tumpahnya elektrolit saat batarai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebihan. Akibat proses penguapan saat pengisian memungkinkan jumlah elektrolit berkurang, untuk menambah jumlah elektrolit yang kurang cukup dengan menambah H2O atau terjual dengan nama Air Accu.Penyebab elektrolit cepat berkurang dapat disebabkan oleh overcharging, oleh karena bila berkurangnya elektrolit tidak wajar maka periksa dan setel arus pengisian. Keretakan baterai dapat pula menyebabkan elektrolit cepat berkurang, selain itu cairan elektrolit dapat mengenai bagian kendaraan, karena cairan bersifat korotif maka bagian kendaraan yang terkena elektrolit akan korosi.

                              

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

MATA PELAJARAN / NKK : Perawatan & Perbaikan Kelistrikan OtomotifKELAS / SEMESTER : XII / Semester GanjilPERTEMUAN KE : 1ALOKASI WAKTU : 3 x 45 menitSTANDAR KOMPETENSI : Memelihara BateraiKODE KOMPETENSI : 020.KK-15KOMPETENSI DASAR : Memelihara BateraiINDIKATOR : Menjelaskan pengoperasian alat

pengisian Menjelaskan pengisian cepat dan

pengisian lambat Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan

berdasarkan SOP, undang-undang K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur perusahaan

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan pengoperasian alat pengisian secara tertulis Siswa dapat mengoperasikan alat pengisian Siswa dapat menjelaskan pengisian cepat dan pengisian lambat secara tertulis Siswa dapat mengisi baterai cara cepat dan cara lambat Siswa dapat melaksanakan kegiatan perbaikan berdasarkan SOP, undang-undang K

3, peraturan perundang-undangan dan prosedur perusahaan

II. Materi Pembelajaran

Pengisian Baterai

Gambar Pengisian bateraiPengisian baterai dihubungkan pada beban secara terus menerus maka muatannya main lama makin akan habis. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya reaksi kimia yang terjadi di dalam baterai. Untuk mengembalikan kondisi baterai pada keadaan semula, perlu dilakukan pengisian dengan cara mengalirkan arus listrik DC dari sumber luar dengan arah yang berlawanan. Selama proses pengosongan, arus listrik mengalir dari terminal positif baterai, melalui rangkaian, dan kembali ke baterai melalui terminal negative.

Mengoperasikan alat Pengisian     Memeriksa air baterai Membuka tutup baterai Memperhatikan data baterai, beda potensial dan kapasitas batreai Menghubungkan kabel merah baterai charging ke terminal positif Menghubungkan kabel hitam baterai charging ke terminal negative Memutar selector tegangan sesuai dengan tegangan baterai Menekan tombol kea rah ON Lakukan lama pengisian sesuai dengan SOP

Catatan: jika melepas, memasang, dan mengambil baterai usahakan baterai cahging pada posisi OFF, dan Jauhkan dari api.

Pengisian Lambat (Normal)Pengisian normal adalah pengisian dengan besar arus yang normal, besar arus

pengisian normal sebesar 10 % dari kapasitas baterai. Contoh baterai 50 AH maka besar arus pengisian 50 x 10/100 = 5 A.  Lama pengisian tergantung hasil pengukuran berat jenis elektrolit baterai saat diukur, karena dari berat jenis dapat diketahui berkurangnya kapasitas baterai.  Contoh:       Hasil pengukuran baterai dengan kapasitas 50 AH   menunjukan berat jenis 1,18 pada temperature 20 ºC.  Dari data tersebut bila dibandingkan dengan grafik hubungan berat jenis dengan kapasitas diketahui bahwa pada saat itu energi yang hilang dan perlu perlu  diisi sebesar  40 %.  atau  sebesar:

40 % x 50 AH,  yaitu sebesar  20 AH.dengan demikian besar arus:

10 % x kapasitas = 10/100 x 50  =  5 Amperwaktu pengisian:Kapasitas kekosongan : arus pengisian = 20 : 5 = 4 jam. Tabel 2. Waktu mengisi baterai

Metode pengisian Pengisian lambat (5 A)

Pengisian cepat (20 A)Berat jenis elektrolit

Kurang dari 1,100 14 jam 4 jam

1.100 –1,130 12 jam 3 jam1,130 – 1,160 10 jam 2,5 jam

1,160 – 1,190 8 jam 2,0 jam1,190 – 1,220 6 jam 1,5 jamDiatas 1,220 4 jam 1,0 jam

  

 b.     Pengisian cepat

Pengisian cepat adalah pengisian dengan arus yang sangat besar.  Besar pengisian tidak boleh melebihi 50% dari kapasitas baterai, dengan demikian untuk baterai 50 AH, besar arus pengisian tidak boleh melebihi 25 A. Kelebihan dan Kelemahan Metode Mengisi Baterai Seri dan Paralel Metode mengeisi baterai lebih dari satu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Kelebihan utama pengisian dengan parallel adalah:

a.      Tegangan pengisian rendah yaitu 12 V, sehingga rancangan trafo yang digunakan lebih sederhana.

b.      Tetap aman meskipun kapasitas baterai tidak sama  Kelemahan:

a.      Tidak mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga sulit menentukan waktu pengisian yang tepat

b.      Arus listrik yang dialirkan merupakan arus total pengisian, sehingga arusnya yang mengalir cukup besar sehingga kabel maupun klem buaya untuk  pengisian harus berukuran besar.Kelebihan rangkaian seri:

a.      Mampu menentukan dengan pasti berapa besar arus yang mengalir ke tiap baterai, sehingga dapat menentukan waktu pengisian dengan tepat

b.      Arus listrik yang dialirkan besarnya sama untuk semua baterai, sehingga muda ditentukan waktu pengisiannya.

c.      Besar arus pengisian normal berdasarkan kapasitas baterai yang paling kecil, sehingga arus pengisian kecil dan kabel maupun klem buaya yang digunakan untuk pengisian dapat dengan ukuran lebih kecil.Kelemahan:

a.      Tegangan pengisian merupakan total tegangan baterai yang diisi, misal 4 baterai 12V, berarti tegangan pengisian sebesar 48 V.

b.      Tidak tepat digunakan untuk baterai yang kapasitasnya bervariasi, sebab harus mengikuti arus pengisian baterai yang kapasitas kecil, sehingga untuk baterai yang kapasitasnya besar waktu pengisian terlalu lama, dan bila mengikuti baterai kapasitas besar maka pada baterai yang kapasitasnya kecil akan mengalami over charging sehingga baterai cepat rusak. Dengan demikian metode ini kurang tepat untuk baterai dengan kapasitas yang jauh berbeda.

Kecepatan Pengisian Baterai

Pengisian CepatArus pengisian tinggi (20-50 Ampere) untuk periode waktu yang pendek

digunakan kadang-kadang. Ini tidak disarankan karena pengisian yang berlebih dan merusak pada bahan plat.

Metode lain untuk menseleksi kecepatan pengisian adalah dengan menggunakan kecepatan Ampere/jam.

Gunakan rumus :Kecepatan ampere jam = Arus pengisianJam yang diisi

Contoh 100 AH = 5 Ampere atau 100 AH = 10 Ampere 10 jam 20 jam

Metode yang lebih jauh untuk menentukan “kecepatan pengisian” melibatkan penggunaan penyetelan arus sebesar 1% kecepatan C.C.A baterai.

III. Metode Pembelajaran

Ceramah Tanya jawab Praktik

IV. Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke 2

Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan AkhirPendahuluan Mengucapkan

salam Mengulas materi

sebelumnya

Kegiatan guru: Menjelaskan pengoperasian

alat pengisian Mengoperasikan alat

pengisian Menjelaskan pengisian cepar

dan pengisian lambat Mengisi baterai cara cepat dan

cara lambat Menjelaskan kegiatan

perbaikan berdasarkan SOP, undang-undang K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur perusahaan

Kegiatan siswa,melakukan: Mengoperasikan alat

pengisian Mengisi baterai cara cepat dan

cara lambat Melaksanakan kegiatan

perbaikan berdasarkan SOP, undang-undang K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur perusahaan

Menyimpulkan materi yang diajarkan

Pemberian tugas Mengucapkan

salam

IV. Alat, Bahan dan Sumber Belajar

Modul sumber belajar Soft materi Laptop LCD projector

V. Penilaian

Tes Praktik

Bentuk Penilaian

Instrument Penilaian

Hasil penilaianTidak kom

peten

Cukup kompe

ten

Kompe ten

Sangat kompe

ten<7.0 7.0-7.9 8.0-8.9 9.0-10

1. Persiapan kerja Penggunaan pakaian kerja Persiapan peralatan

Skor(10 %)2. Proses Kerja

Mengoperasikan alat pengisian Mengisi baterai secara cepat Mengisi baterai secara lambat

Skor(50%)3. Hasil Kerja

Memelihara bateraiSkor(25 %)

4. Sikap Kerja Penggunaan alat Keselamatan kerja

Skor(10 %)5. Waktu

Waktu penyelesaian praktikSkor(5 %) Total skor

Skor maksimum 90

Nilai =(0.30 x Skor Tulis) +( 0.70 x Skor Praktik)

X 10Total skor

Mengetahui Kepanjen, Juli 2010Kepala Sekolah Mata Pelajaran / NKK

Drs. HERIJAN TO M. NANANG NUKMAN AMIRI NBM.680.445 NBM.1068893

Nilai kriteria KetuntasanN < 70 Tidak KompetenN ≥ 70 Kompeten

No. Sub Komponen Penilaian Indikator skor1. Persiapan kerja

Penggunaan pakaian kerja Berpakaian sesuai ketentuan

dan lengkap Berpakaian sesuai ketentuan

kurang rapi tetapi lengkap Berpakaian sesuai ketentuan

kurang rapi dan tidak lengkap Berpakaian tidak sesuai

ketentuan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

Persiapan peralatan Alat disiapkan lengkap sesuai kebutuhan praktik

Alat disiapkan kurang tetapi sesuai kebutuhan praktik

Alat disiapkan kurang lengkap dan kurang sesuai kebutuhan praktik

Alat disiapkan tidak sesuai kebutuhan praktik

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

2. Proses Kerja Mengoperasikan alat

pengisian

Mengoperasikan alat pengisian secara mandiri tanpa bimbingan

Mengoperasikan alat pengisian secara mandiri dengan sedikit tanpa bimbingan

Mengoperasikan alat pengisian secara mandiri dengan banyak bimbingan

Mengoperasikan alat pengisian secara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

Mengisi baterai secara cepat

Mengisi baterai cara cepat secara mandiri tanpa bimbingan

Mengisi baterai cara cepat secara mandiri dengan sedikit bimbingan

Mengisi baterai cara cepat secara mandiri dengan banyak bimbingan

Mengisi baterai cara cepat secara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

Mengisi baterai secara lambat

Mengisi baterai cara lambat secara mandiri tanpa bimbingan

9.0-10

Mengisi baterai cara lambat secara mandiri dengan sedikit bimbingan

Mengisi baterai cara lambat secara mandiri dengan banyak bimbingan

Mengisi baterai cara lambat secara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

3. Hasil Kerja Memelihara baterai

Memelihara baterai berfungsi tanpa perbaikan

Memelihara baterai berfungsi tanpa dengan sedikit perbaikan

Memelihara baterai berfungsi dengan banyak perbaikan

Memelihara baterai berfungsi dengan sangat banyak perbaikan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

4. Sikap Kerja Penggunaan alat

Penggunaan alat dengan benar tanpa bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan sedikit bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan banyak bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan sangat banyak bimbingan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

Keselamatan kerja Keselamatan kerja dengan benar

Keselamatan kerja dengan sedikit mengingatkan

Keselamatan kerja dengan banyak mengingatkan

Tidak melaksanakan/ mengindahkan Keselamatan kerja

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

5. Waktu Waktu penyelesaian praktik

Waktu penyelesaian praktik 20 menit lebih cepat dan pekerjaan benar

Waktu penyelesaian praktik sampai 20 menit lebih cepat dan pekerjaan benar

Waktu penyelesaian praktik tepat sampai 20 menit dan pekerjaa benar

Waktu melebihi 20 menit

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

MATA PELAJARAN / NKK : Perawatan & Perbaikan Kelistrikan OtomotifKELAS / SEMESTER : XII / Semester GanjilPERTEMUAN KE : 1ALOKASI WAKTU : 3 x 45 menitSTANDAR KOMPETENSI : Memelihara BateraiKODE KOMPETENSI : 020.KK-15KOMPETENSI DASAR : Menjumper bateraiINDIKATOR : Menjelaskan cara melepas dan

memasang baterai Menjelaskan jumper secara seri/pararel Seluruh kegiatan perbaikan dilaksanakan

berdasarkan SOP, undang-undang K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur kebijakan

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menjelaskan cara melepas dan memasang baterai secara tertulis Siswa dapat melepas dan memasang baterai Siswa dapat menjelaskan cara menjumper baterai secara seri/pararel secara tertulis Siswa dapat menjumper baterai secara seri/pararel Siswa dapat melaksanakan kegiatan perbaikan berdasarkan SOP, undang-undang K 3,

peraturan perundang-undangan dan prosedur perusahaan

II. Materi Pembelajaran

Beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum melepaskan bateraiSebelum melepaskan baterai untuk tujuan merawat baterai yaitu mengganti elektrolit, membersihkan, mengisi baterai atau mengganti baterai , ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu:1) Pastikan apakah kendaraan dipasang dengan sistem pengaman (alarm)

yang dapat berbunyi kapanpun bila baterai tidak tersambung. Ini sebagai upaya untuk mengatasi situasi bila seorang pencuri mendobrak kendaraan, alarm mulai berbunyi, kemudian pencuri itu melepaskan sambungan baterai sehingga mematikan alarm. Sistem alarm ini dengan suplai tenaga terpisah. Ia juga memiliki kabel yang peka yang dihubungkan dengan baterai. Ketika kabel ini mendeteksi tidak ada tegangan (baterai tidak tersambung) alarm menjadi aktif dan suplai tenaganya memberikan tenaga pada sirene.

No. Dok CM-7.1-KUR-01-07

Revisi 0

2) Banyak kendaraan yang dipasang dengan radio yang akan melepaskan memorinya bila beterai tidak tersambung, sehingga bila baterai dihubungkan kembali maka perlu setting gelombang lagi. Memasang kembali stasiun pada beberapa radio cukup memerlukan waktu dan pekerjaan yang sulit. Beberapa radio terpasang rangkaian anti pencuri dan juga melepaskan memori pre-set mereka. Pemindahan suplai baterai ke radio (sebagai contoh : pencuri melepaskan radio dan memotong kabelnya atau kemungkinan lain anda tukang yang memperbaiki, melepaskan sambungan baterai) direspon oleh rangkaian dalam radio dan radio masuk dalam mode (cara) dengan jalan mana ia tidak akan berguna hingga kode rahasia dimasukkan kembali ke dalam radio. Nomor kodenya harus diketahui oleh pemilik, bila tidak ia hanya dapat diperoleh oleh suplier kendaraan setelah mereka yakin akan bukti kepemilikan.

3) Beberapa kendaraan dengan kontrol elektronik akan kehilangan memori elektroniknya bila baterai dilepas, sehingga ECU perlu diprogram ulang.

Metode mengatasi jenis kendaraan dengan karakteristik diatas adalah:1) Sambung dengan sumber baterai lain sebelum melakukan pemutusan

sambungan baterai. Sumber tenaga listrik yang kecil ini cukup untuk menjalankan memori komputer pada kendaraan tanpa menimbulkan bahaya atau gangguan.

2) Jangan menyalakan komponen elektrik saat baterai tidak tersambung.3) Ketika memasang kembali baterai, pastikan bahwa baterai telah

tersambung dengan baikl sebelum melepaskan “baterai pendukung”. Langkah Melepas Baterai1) Buka tutup/ kap

kendaraan2) Pasang pelindung/ fender

untukmelindungi cat dari kemungkinan tergores atau tumpahan asam.

Gambar : Memasang fender TestKendorkan terminal baterai negatip dahulu dengan kunci yang tepat, dan hati-hati jangan meletakkan kunci diatas baterai, hal ini dapat menyebabkan hubung singkat

Gambar: Bahaya meletakkan kunci sembarangan

Gambar. Melepas kabel baterai

3) Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal, kemudian tarik dengan traker khusus.

Gambar: Melepas terminal baterai

4) Lepas klem baterai dengan melepas mur pada tangkai pengikat.5) Angkat baterai dari kendaraan

Gambar: Klem baterai

Bantuan StarterMelakukan starter dengan bantuan sumber energi listrik dari luar atau sering

disebut “jump starting“ sering dilakukan untuk menstarter mesin tanpa melepas baterai. Terdapat 3 model “jum starting’, yaitu:4) Menggunakan baterai luar5) Menggunakan charging booster.6) Menggunakan kendaraan lain

Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan jump starting menggunakan baterai antara lain:1) Tegangan baterai untuk jum starting harus sama dengan tegangan pada kendaran,

misalnya tegangan sumber kendaraan 12V maka tegangan baterai atau kendaraan yang digunakan jum starting harus 12V juaga.

2) Pemasangan kabel secara paralel, yaitu terminal positip baterai mendapat terminal positip dan terminal negatip mendapat terminal negatip.

Prosedur Jump Starting1) Buka kap kendaraan yang akan dilakukan jum starting2) Cek terminal baterai bersihkan dari karat atau kotoran 3) Hubungkan terminal positip baterai kendaraan yang akan dihudupkan dengan

terminal positip bantuan dan terminal negatip dengan terminal negatip4) Pastikan transmisi pada posisi netral dan rem parkir aktip5) Lakukan starter mesin6) Setelah mesin hidup, lepas kabel jumping negatip baterai pada terminal baterai

kendaraan yang dihidupkan kemudiam melepas klem pada terminal negatip baterai bantuan. Berikutnya lepas kabel jumping untuk terminal positip.

7) Saat melepas lakukan dengan hati-hati, hindari hubung singkat atau percikan api pada terminal.

8) Rapikan kabel jumper dan baterai yang digunakan, kemudian tutup kap kendaraan.

Gambar: Jum starting menggunakan baterai

Beberapa produsen peralatan otomotif telah meluncurkan alat dengan nama Booster Pac, alat ini merupakan baterai merupakan baterai yang didisain khusus secara kompak, jenis baterai yang digunakan adalah baterai Gel cell atau baterai kering, desain alat dalam suatu kotak dan dilengkapi dengan kabel penghubung yang cukup besar. Kabel ini digunakan untuk dihubungkan ke baterai kendaraan yang akan dihidupkan. Kemampuan baterai 250 -1000 CCA. Model banyak digunakan di bengkel yang professional karena penggunaan efektif dan aman.

Gambar: Booster Pac dengan Gel Cell battery

Pada beberapa model Battery Charging, dilengkapi dengan posisi charging booster, posisi ini digunakan untuk melakukan bantuan starter. Penggunaan bantuan starter dengan alat ini lebih riskan dibandingkan dengan baterai, karena tergangan yang dihasilkan biasanya lebih tinggi yaitu 15 -18 volt. Dengan tegangan sebesar itu dapat merusak komponen elektronik.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat ini antara lain:1) Kendaraan yang memiliki komponen elektronik bila mungkin dihindari melakukan

bantuan starter dengan alat ini, lebih aman melepaskan baterai dan memasangnya dengan baterai yang telah diisi untuk menghidupkan kendaraan.

2) Bila terpaksa malekukan bantuan starter dengan komponen elektronik, perlu gunakan pelindung gelombang.

Pada kendaraan yang tidak menggunakan komponen elektronik penggunaan lebih aman.

Prosedur penggunaannya adalah:1. Buka kap kendaraan yang akan dilakukan jum starting2. Cek terminal baterai bersihkan dari karat atau kotoran 3. Hubungkan terminal positip baterai kendaraan yang akan dihudupkan dengan

kabel positip battery charging, dan terminal negatip dengan kabel negatip4. Atur selector battery charging pada posisi Booster, dan tegangan sesuai dengan

tegangan sumber kendaraan yaitu 12V atau 24V.5. Hidupkan battery charging6. Pastikan transmisi pada posisi netral dan rem parkir aktip7. Lakukan starter mesin8. Setelah mesin hidup, matikan battery charging9. Lepas kabel negatip battery charging, kemudian lepas kabel positip.10. Hati-hati, jangan melepas kabel battery charging pada kondisi battery charging

masih hidup, sebab akan terjadi percikan api pada terminal .11. Rapikan battery charging, kemudian tutup kap kendaraan.

Gambar: Bantuan starter dengan charging booster

Bantuan starter dengan kendaraan lainPenggunaan “ jum starting” dengan baterai luar dapat digunakan beterai tersendiri

yang disiapkan untuk melakukan jum starting atau menggunakan kendaraan lain tanpa

melepas baterai pada kendaraan yang digunakan. Prosedur pemasangannya adalah sebagai berikut :1. Dekatkan kendaraan bantuan dengan kendaraan yang akan dilakukan jum starting2. Buka kedua kap kendaraan yang akan dilakukan jum starting3. Cek terminal baterai bersihkan dari karat atau kotoran 4. Hubungkan terminal positip baterai kendaraan yang akan dihudupkan dengan

terminal positip kendaraan bantuan dan terminal negatip dengan terminal negatip5. Pastikan transmisi pada posisi netral dan rem parkir aktip6. Lakukan starter mesin7. Setelah mesin hidup, lepas kabel jumping negatip baterai pada terminal baterai

kendaraan yang dihidupkan kemudiam melepas klem pada terminal negatip baterai bantuan. Berikutnya lepas kabel jumping untuk terminal positip.

8. Saat melepas lakukan dengan hati-hati, hindari hubung singkat atau percikan api pada terminal.

9. Rapikan kabel jumper dan baterai yang digunakan, kemudian tutup kap kendaraan.

Gambar: Jumper starting kendaraan yang diground negatif

Ingatlah poin-poin berikut ini ketika melepas dan memasang baterai : Lepaskan terminal negatif dahulu Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau

mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal

Baterai itu berat. Pegangan untuk mengangkat baterai akan membuat pekerjaan lebih mudah.

Ketika memasang baterai, pastikan baterai duduk pada tempatnya (tray). Klem penekan baterai tidak harus diikat terlalu kuat, wadahnya dapat retak atau

berubah bentuk. Terakhir periksa bahwa terminal baterai bersih dan paskan terminal negatifnya.

Cara Penyambungan Sambungan parallel

Gambar. sambungan baterai parallel

Sambungan dua baterai 12 volt secara parallel akan menghasilkan besar tegangan yang tetap tetapi penambahan kapasitas.

Sambungan seri

Gambar. Sambungan baterai seri

Sambungan dua baterai 12 volt secara seri akan menghasilkan besar tegangan yang digandakan dan kapasitasnya tetap.

Baterai pada gambar 7 akan memberikan total tegangan 24 volt dan 240 CCA

Sambungan seri/parallel

Gambar. Sambungan baterai seri-parallel

III. Metode Pembelajaran

Ceramah Tanya jawab Praktik

IV. Langkah Pembelajaran

Pertemuan ke

Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan Akhir

Pendahuluan Mengucapkan

salam Mengulas materi

sebelumnya

Kegiatan guru: Menjelaskan cara melepas dan

memasang baterai Menjelaskan cara menjumper baterai

secara seri/pararel Melepas dan memasang baterai

Menyimpulkan materi yang diajarkan

Pemberian tugas Mengucapkan

salam

Menjumper secara seri/pararel Menjelaskan kegiatan perbaikan

berdasarkan SOP, undang-undang K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur perusahaan

Kegiatan siswa, Mendengarkan dan melakukan: Penjelasan cara melepas dan

memasang baterai Penjelasan cara menjumper baterai

secara seri/pararel Melepas dan memasang baterai Menjumper baterai secara seri/pararel Melaksanakan kegiatan perbaikan

berdasarkan SOP, undang-undang K 3, peraturan perundang-undangan dan prosedur perusahaan

V. Alat, Bahan dan Sumber Belajar

Modul sumber belajar Soft materi Laptop LCD projector

VI. Penilaian

Tes Praktik

Bentuk Penilaian

Instrument Penilaian

Hasil penilaianTidak kom

peten

Cukup kompe

ten

Kompe ten

Sangat kompe

ten<7.0 7.0-7.9 8.0-8.9 9.0-10

1. Persiapan kerja Penggunaan pakaian kerja Persiapan peralatan

Skor(10 %)2. Proses Kerja

Melepas dan memasang baterai Menjumper baterai secara seri Menjumper baterai secara pararel

Skor(50%)3. Hasil Kerja

Memelihara bateraiSkor(25 %)

4. Sikap Kerja Penggunaan alat Keselamatan kerja

Skor(10 %)5. Waktu

Waktu penyelesaian praktik

Skor(5 %) Total skor

Skor maksimum 90

Nilai =(0.30 x Skor Tulis) +( 0.70 x Skor Praktik)

X 10Total skor

Mengetahui Kepanjen, Juli 2009Kepala Sekolah Mata Pelajaran / NKK

Drs. HERIJAN TO M. NANANG NUKMAN AMIRI NBM.680.445 NBM.

Nilai kriteria KetuntasanN < 70 Tidak KompetenN ≥ 70 Kompeten

No. Sub Komponen Penilaian Indikator skor1. Persiapan kerja

Penggunaan pakaian kerja Berpakaian sesuai ketentuan

dan lengkap Berpakaian sesuai ketentuan

kurang rapi tetapi lengkap Berpakaian sesuai ketentuan

kurang rapi dan tidak lengkap Berpakaian tidak sesuai

ketentuan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

Persiapan peralatan Alat disiapkan lengkap sesuai kebutuhan praktik

Alat disiapkan kurang tetapi sesuai kebutuhan praktik

Alat disiapkan kurang lengkap dan kurang sesuai kebutuhan praktik

Alat disiapkan tidak sesuai kebutuhan praktik

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

2. Proses Kerja Mengoperasikan alat

pengisian

Mengoperasikan alat pengisian secara mandiri tanpa bimbingan

Mengoperasikan alat pengisian secara mandiri dengan sedikit tanpa bimbingan

Mengoperasikan alat pengisian secara mandiri dengan banyak bimbingan

Mengoperasikan alat pengisian secara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

Mengisi baterai secara cepat

Mengisi baterai cara cepat secara mandiri tanpa bimbingan

Mengisi baterai cara cepat secara mandiri dengan sedikit bimbingan

Mengisi baterai cara cepat secara mandiri dengan banyak bimbingan

Mengisi baterai cara cepat secara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

Mengisi baterai secara lambat

Mengisi baterai cara lambat secara mandiri tanpa bimbingan

Mengisi baterai cara lambat secara mandiri dengan sedikit bimbingan

Mengisi baterai cara lambat secara mandiri dengan banyak

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

bimbingan Mengisi baterai cara lambat

secara mandiri dengan sangat banyak bimbingan

<7.0

3. Hasil Kerja Memelihara baterai

Memelihara baterai berfungsi tanpa perbaikan

Memelihara baterai berfungsi tanpa dengan sedikit perbaikan

Memelihara baterai berfungsi dengan banyak perbaikan

Memelihara baterai berfungsi dengan sangat banyak perbaikan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

4. Sikap Kerja Penggunaan alat

Penggunaan alat dengan benar tanpa bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan sedikit bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan banyak bimbingan

Penggunaan alat dengan benar dan sangat banyak bimbingan

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

Keselamatan kerja Keselamatan kerja dengan benar

Keselamatan kerja dengan sedikit mengingatkan

Keselamatan kerja dengan banyak mengingatkan

Tidak melaksanakan/ mengindahkan Keselamatan kerja

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0

5. Waktu Waktu penyelesaian praktik

Waktu penyelesaian praktik 20 menit lebih cepat dan pekerjaan benar

Waktu penyelesaian praktik sampai 20 menit lebih cepat dan pekerjaan benar

Waktu penyelesaian praktik tepat sampai 20 menit dan pekerjaa benar

Waktu melebihi 20 menit

9.0-10

8.0-8.9

7.0-7.9

<7.0