11. sma kelas x rpp kd 3.8;4.1;4.8 suhu, kalor, dan perpindahan kalor (karlina 1308233)
Rpp Kalor Part 5
-
Upload
nanik-ika-prastiwi -
Category
Documents
-
view
68 -
download
3
description
Transcript of Rpp Kalor Part 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
FISIKA SMA KELAS X SEMESTER GENAP MERUJUK KURIKULUM 2013
TOPIK : PERPINDAHAN KALOR
PENYUSUN:
NANIK IKA PRASTIWI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA 5 Malang
Kelas : X
Semester : Genap
Matapelajaran : Fisika
Materi : Konduksi
Alokasi Waktu : 45 menit
I. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
II. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif, jujur, teliti, cermat,
tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.6 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor pada berbagai kasus nyata.
4.7 Melalui percobaan untuk menyelidiki karakteristik termal suatu bahan, terutama
kapasitas dan konduktivitas kalor.
III. INDIKATOR
2.1.1 Bersikap kritis dalam diskusi kelompok maupun diskusi kelas
3.6.1 Menciptakan skala thermometer sendiri berdasarkan lingkungan sekitar untuk
menganalisi pengaruh kalor terhadap perubahan suhu.
3.6.2 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan suhu benda.
3.6.3 Menganalisis pengaruh kalor terhadap proses pemuaian.
3.6.4 Menganalisis pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat.
3.6.5 Menganalisis perpindahan kalor secara konduksi.
3.6.6 Merancang cara untuk mengurangi laju perpindakan kalor secara konduksi
3.6.7 Menganalisis proses perpindahan kaklor secara konveksi dalam kehidupan sehari-
hari.
3.6.8 Menganalisis laju perpindahan kalor secara radiasi.
4.7.1 Terampil melakukan pengamatan konduktivitas kalor.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN 2.1.1 Siswa bersikap kritis dalam bertanya dan mengemukakan pendapat dalam diskusi
kelompok maupun diskusi kelas pada saat pembelajaran berlangsung .
3.6.1 Siswa dapat menganalisis perpindahan kalor secara konduksi pada jendela berkaca
rangkap setelah melakukan pengamatan konduktivitas bahan dan diskusi.
3.6.2 Siswa dapat merancang cara untuk mengurangi perpindahan kalor secara konduksi
setelah melakukan diskusi.
4.7.1 Terampil melakukan pengamatan konduktivitas kalor pada saat pengamatan
konduktivitas bahan.
V. MATERI PEMBELAJARAN
Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Pada besi yang di panaskan atom-atom di dalam zat padat yang dipanaskan tersebut
akan bergetar dengan sangat kuat. Kemudian, atom-atom tersebut akan memindahkan
sebagian energi yang dimilikinya ke atom-atom tetangga terdekat yang ditumbuknya.
Atom tetangga ini menumbuk atom tetangga lainnya dan seterusnya sehingga terjadi
hantaran energi di dalam zat padat tersebut. Untuk bahan logam, terdapat elektron-
elektron yang dapat bergerak bebas yang juga ikut berperan dalam merambatkan energi
tersebut. Perpindahan kalor yang tidak diikuti perpindahan massa ini disebut konduksi.
Kalor yang mengalir dalam batang per satuan waktu dapat dinyatakan dalam
hubungan:
dengan:
T1 = ujung batang logam bersuhu tinggi
T2 = ujung batang logam bersuhu rendah
A = luas penampang hantaran kalor dan batang logam
L = panjang batang
K = koefisien konduksi termal
H = jumlah kalor yang merambat pada batang per satuan waktu per satuan luas.
VI. METODE PEMBELAJARAN - Pengamatan
- Diskusi
VII. SUMBER BELAJAR - Internet (id.wikipedia.org/wiki/STS-51-L ; http://jnbglass.co.za/glass/ ;
www.arvindguptatoys.com )
- Sri Handayani. 2009. Fisika 1: Untuk SMA/MA Kelas X (BSE). Jakarta : Pusat
Perbukuan Depdiknas
- LKS
VIII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
I
Kegiatan Awal
Menyampaikan salam
Memimpin do’a menurut keyakinan
masing-masing
Menanyakan kembali pelajaran yang
telah dipelajari sebelumya:
- Pada asas Black apakah yang
menerima kalor dan melepaskan
kalor?
- Dapatkah kalor berpindah tempat?
- Darimanakah kalor berpindah bila
dihubungkan dengan asas black?
Menjawab salam
Berdo’a menurut keyakinan
masing-masing
Mengingat kembali pelajaran
sebelumnya dan menghubungkan
dengan pelajaran pertemuan ini
melalui media air dan es batu
dengan menjawab pertanyaan
Jawaban yang diharapkan:
- Benda bersuhu tinggi
melepaskan kalor sedangkan
benda bersuhu rendah
menerima kalor
- Dapat
- Kalor berpindah dari benda
bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah
5 menit
II Kegiatan Inti
Mengamati
Menunjukkan video tentang gabungan
kertas dengan uang logam menjadikan
kertas tidak mudah terbakar.
Menanya
Mempersilahkan peserta didik untuk
bertanya tentang pengamatan yang telah
dilakukan.
Mengamati video tentang
gabungan kertas dengan uang
logam menjadikan kertas tidak
mudah terbakar.
Menulis pertanyaan tentang
pengamatan yang telah dilakukan
Pertanyaan yang di harapkan:
30 menit
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
Memberikan pertanyaan
“bagaimana jendela berkaca rangkap
dapat membuat rumah menjadi hangat
pada malam hari dan dingin pada siang
hari?”
Mengumpulkan dan mengasosiasikan
mengelompokkan beranggotakan 3
orang
Menugasi siswa untuk melakukan
pengamatan dan berdiskusi untu
k mengerjakan LKS (terlampir)
Mengkomunikasikan hasil
Menugasi siswa mempresentasikan hasil
di depan kelas
Mengacak beberapa pertanyaan untuk
dijawab oleh penyaji.
- Apa yang menyebabkan kertas
tidak mudah terbakar?
- Apakah panas dari kertas
berpindah?
Mengajukan hipotesis atas
permasalahan
Membentuk kelompok
beranggotakan 3 orang
Melaksanakan pengamatan dan
berdiskusi untuk mengerjakan
LKS
Salah satu kelompok
mempresentasikan hasil di depan
kelas
Audien mencatat pernyataan yang
salah dan pertanyaan tentang
presentasi
Penyaji menjawab pertanyaan
dari audien
Penutup
Membimbing siswa menulis jurnal
pembelajaran
Menulis jurnal pembelajaran yang
terdiri dari proses, hasil, kendala
dan rancangan tindak lanjut.
10 menit
IX. PENILAIAN
1. Penilaian Afektif
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi
c. Kisi-kisi
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Berpikir kritis 1
Instrumen : Lihat lampiran 1
2. Penilaian Kognitif
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Uraian
Kisi-kisi :
No. Indikator Butir Instrumen
1. Menganalisis perpindahan kalor secara konduksi. 1
2. Merancang cara untuk mengurangi laju perpindahan kalor
secara konduksi.
2
Instrumen : Lihat lampiran 2
3. Penilaian Psikomotor
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Kisi-kisi :
No. Sikap/nilai Butir Instrumen
1. Terampil melakukan pengamatan konduktivitas kalor 1
Instrumen : Lihat lampiran 3
Mengetahui,
Kepala Sekolah
____________________
…………………..2014
Guru Mata Pelajaran
Nanik Ika Prastiwi
Lampiran 1
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF
No
Nama
Siswa
Hal yang dinilai
Jumlah
Bersikap kritis
Bertanya sensuai
dengan materi
Mengemukakan
pendapat yang
relevan
Sistematis dalam
kegiatan
pengamatan
Ya Tidak ya Tidak Ya tidak
Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF
1. Pada pembuatan jendela berkaca rangkap dapat menggunakan berbagai bahan sebagai
pengisi ruang diantara kacanya. Bahan manakah udara atau gas hydrogen yang dapat
memberikan isolasi termal lebih baik pada rumah sehingga rumah menjadi lebih
hangat di malam hari dan lebih dingin pada siang hari? (Kudara= 2,3 X 10-5
; Khidrogen=
1,7 X 10-4
) Mengapa?
Jawaban:
Penggunaan jendela berkaca rangkap menggunakan prinsip pemakaian isolator untuk
mencegah panas dari luar masuk ke dalam ruangan dengan cara memperlambat laju
panas dengan menggunakan bahan isolator sebagai medium perambatan. (2 poin)
Karena udara memiliki koefisien konduksi termal yang lebih kecil dari hidrogen maka
udara lebih lambat menghantarkan panas daripada hidrogen. Sehingga bahan yang
lebih baik untuk mengisi ruang diantara jendela berkaca rangkap adalah udara. (3
poin)
2. Disebuah rumah hanya memiliki tungku pemanas kecil dan selembar kertas cukup
tebal. Apakah mungkin menghangatkan sup hanya memakai peralatan yang ada? Bila
mungkin bagai manakah caranya? Jelaskan jawabanmu.
Jawaban:
Mungkin, caranya dengan cara meletakkan sup diatas kertas kemudian meletakkannya
diatas tungku. (2 poin ) Hal tersebut mungkin dilakukan sebab pada kertas yang
biasanya akan langsung terbakar bila terkena api tidak akan mudah terbakar karena
panas akan berpindah secara konduksi melalui kertas ke air. Air dengan koefisien
konduktivitas kecil memerlukan waktu yang lama untuk memindahkan kalor.
Sehingga kertas tidak akan mudah terbakar (2 poin).
Lampiran 3
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR
No Nama
Siswa
Hal yang dinilai
Jml
Terampil melakukan pengamatan
Melihat video
besi dengan
paku yang
dipanaskan
pada ujungnya.
Mengamati grafik
serta data yang
telah diberikan
Menyentuh
penghantar
panas pada
kegiatan
pengamatan
konduktivitas
bahan
1. Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
2.
Lembar Kerja Siswa
Tujuan
1. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perpindahan kalor
secara konduksi.
2. Siswa dapat merancang cara untuk mengurangi perpindahan kalor secara konduksi.
Alat dan bahan
1. Batang besi 1
2. Batang tembaga 1
3. Batang kaca/gelas/kayu 1
4. Tripod 1
5. Bunsen 1
6. Video besi yang dipanaskan
Prosedur dan observasi
1. Amati paku yang tertempel dengan lilin pada video yang ditayangkan.
catat yang terjadi pada paku.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
*Peristiwa diatas merupakan contoh peristiwa perpindahan panas secara konduksi
2. Konduksi adalah ________________________________________________
____________________________________________________________
3. Dari beberapa percobaan kelajuan hantaran panas secara konduksi (H) diperoleh
grafik-grafik berikut.
* Keterangan ΔT = perbedaan suhu kedua permukaan (K)
A = luas penampang hantaran kalor dan batang logam (m2)
L = panjang batang (m)
K = koefisien konduksi termal (J/ms K)
H = jumlah kalor yang merambat pada batang per satuan waktu per satuan
luas. (J/s)
Dari grafik percobaan yang telah tersedia bagaimanakah hubungan dari ΔT, L,
k, A dan H? ________________________________________________
_________________________________________________________
4. Apakah akan terjadi perpindahan panas secara konduksi pada batang tembaga
saat seluruh batang tembaga bersuhu sama? Mengapa?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
5. Susun alat dan bahan seperti pada gambar di bawah ini.
Nyalakan bunsen.
Sentuhlah ujung-ujung tembaga, besi, dan kayu atau kaca.
Urutkan bahan dari yang paling cepat menghantarkan panas.
____________________________________________________________
____________________________________________________________
*bahan yang cepat menghantarkan panas disebut ________________
* bahan yang lambat menghantarkan panas disebut ______________
6. Bagaimanakah cara kalian agar dapat memegang tembaga yang dipanaskan salah
satu ujungnya lebih lama tanpa tangan kalian merasa panas?
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Tabel Konduktivitas Termal Beberapa Zat
Nama Zat Konduktivitas Termal (J/ms K)
Tembaga
Besi
Kaca
Kayu
380
50
0,8
0,12
7. Beberapa bahan diatas merupakan konduktor panas, bahan yang memiliki
konduktivitas termal bagaimanakah yang merupakan konduktor?
____________________________________________________________
8. bagaimana jendela berkaca rangkap dapat membuat
rumah menjadi hangat pada malam hari dan dingin pada
siang hari? ________________________________
_________________________________________
_________________________________________
9.
a. Apakah yang menyebabkan Pesawat ulang-alik Challenger meledak?
________________________________________________________
________________________________________________________
b. Bagaimanakah cara menghindari kecelakaan seperti yang telah dialami
Pesawat ulang-alik Challenger?
________________________________________________________
________________________________________________________
STS-51-L adalah peluncuran ke-25 pesawat ulang-alik dan peluncuran ke-10 Pesawat ulang-alik Challenger. Kendaraan ini meledak 73 detik setelah peluncuran pada 28 Januari 1986. Kegagalan O-ring pada roket pendorong disebabkan oleh temperatur yang ekstrem, sekitar -8 °C, sangat melebihi batas ketahanan cincin ini yang sekitar 4 °C, menyebabkan cincin ini membeku, mengeras, kemudian pecah dan membuat bahan bakar roket menyembur ke tangki eksternal dan memicu kebakaran yang mengakibatkan pesawat hancur berkeping-keping di udara. Pihak penyelidik menyalahkan manajemen Morton Thiokol, pembuat O-ring ini yang mengabaikan laporan pembekuan O-ring ini, yang sudah dilaporkan oleh beberapa insinyurnya. Pasca kecelakaan ini, program pesawat ulang alik Amerika dihentikan sementara (grounded) selama 2 tahun, hingga tahun 1988, di mana NASA meluncurkan pesawat ulang alik Discovery.
Sumber: id.wikipedia.org/wiki/STS-51-L