RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu...

62
BAB III VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. VISI Secara kongkrit tujuan pembangunan Kota Pekanbaru 5 tahun kedepan adalah berupaya melanjutkan pembangunan yang sudah dijalankan serta memperbaiki dan berusaha mengatasi, memecahkan masalah strategis daerah yang sampai saat ini terasa belum menunjukkan hasil maksimal. Hal tersebut dituangkan menjadi isu-isu strategis pembangunan Kota Pekanbaru yang meliputi: 1. Isu ekonomi kerakyatan 2. Isu kualitas sumber daya manusia 3. Isu ketenagakerjaan 4. Isu infrastruktur perkotaan 5. Isu sosial budaya 6. Isu kinerja aparatur pemerintah 7. Isu lingkungan dan faktor pendukung lainnya 1. Ekonomi kerakyatan Berdasarkan pendataan jumlah penduduk miskin Kota Pekanbaru tahun 2004 sebagaimana tersebut diatas, menunjukkan bahwa penduduk miskin merupakan masalah yang harus ditangani secara serius dan kontinyu yang harus diatasi melalui program pembangunan baik yang bersumber dari dana APBD Kota Pekanbaru, maupun sumber dana lainnya untuk program pengentasan kemiskinan. Dengan asumsi jumlah penduduk miskin Kota Pekanbaru Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 42

Transcript of RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu...

Page 1: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

A. VISISecara kongkrit tujuan pembangunan Kota Pekanbaru 5 tahun kedepan adalah berupaya

melanjutkan pembangunan yang sudah dijalankan serta memperbaiki dan berusaha

mengatasi, memecahkan masalah strategis daerah yang sampai saat ini terasa belum

menunjukkan hasil maksimal. Hal tersebut dituangkan menjadi isu-isu strategis pembangunan Kota Pekanbaru yang meliputi:

1. Isu ekonomi kerakyatan 2. Isu kualitas sumber daya manusia3. Isu ketenagakerjaan4. Isu infrastruktur perkotaan5. Isu sosial budaya6. Isu kinerja aparatur pemerintah7. Isu lingkungan dan faktor pendukung lainnya

1. Ekonomi kerakyatanBerdasarkan pendataan jumlah penduduk miskin Kota Pekanbaru tahun 2004

sebagaimana tersebut diatas, menunjukkan bahwa penduduk miskin merupakan masalah

yang harus ditangani secara serius dan kontinyu yang harus diatasi melalui program

pembangunan baik yang bersumber dari dana APBD Kota Pekanbaru, maupun sumber

dana lainnya untuk program pengentasan kemiskinan. Dengan asumsi jumlah penduduk

miskin Kota Pekanbaru tidak berubah maka dengan menggunakan dana APBD Kota

Pekanbaru, sharing pemerintah provinsi dan dana pemerintah pusat, jumlah rumah tangga

miskin di Kota Pekanbaru akan dapat di kurangi sebanyak 4.486 ruta miskin atau kurang lebih 2,7 persen dari kondisi saat ini.

Disisi lain program pembangunan ekonomi kerakyatan memberikan perhatian khusus

kepada upaya peningkatan ekonomi dan partisipasi rakyat, yang pada akhirnya merupakan

bagian dari upaya mempercepat pengentasan kemiskinan di perkotaan. Perhatian khusus

dalam upaya ini, diwujudkan dalam langkah-langkah yang diarahkan secara langsung pada

perluasan akses masyarakat terhadap sumber daya pembangunan dengan disertai

penciptaan peluang-peluang bagi masyarakat dilapisan bawah untuk berpartisipasi secara

aktif dalam proses pembangunan sehingga mampu mengatasi kondisi keterbelakangan

dan memperkuat posisi daya saing ekonomi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 42

Page 2: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Pembangunan harus berpusat pada upaya mendorong percepatan perubahan struktur

ekonomi rakyat sehingga memperkuat kedudukan dan peran ekonomi rakyat. Perubahan

struktur ini meliputi proses perubahan dari ekonomi tradisional ke ekonomi yang kuat dan

tangguh, dari ekonomi konservatif kearah ekonomi pasar yang tidak memihak hanya pada

golongan bermodal kuat.

Ekonomi kerakyatan juga dimaksudkan untuk dapat merubah kedudukan strategis

masyarakat dari yang selalu bersifat ketergantungan kepada kedudukan strategis

masyarakat yang mandiri dengan ketersedian pasar hasil produksi yang terjamin

kontinuitasnya.

Di Kota Pekanbaru, bidang dan sub bidang yang tercakup ekonomi kerakyatan meliputi :

a.Perdagangan dan jasa

b.Industri kecil dan menengah

c.Koperasi dan pengusaha kecil

d.Pertanian tanaman pangan dan hortikultura

e.Peternakan

f. Perikanan

Pembangunan ekonomi kerakyatan diarahkan penekanannya pada pengaturan yang lebih

baik terhadap keberadaan pasar tradisional, agar tidak bersaing dengan pasar modern

(mal dan pusat perbelanjaan modern), tetapi justru saling komplementer untuk melahirkan

kemitraan yang hakiki. Selain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi

Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk berusaha ditempat yang telah disediakan, tidak

menggelar barang dagangnya di badan-badan jalan, trotoar, di atas parit dan sebagainya,

dan turut mensukseskan program prioritas Kota Pekanbaru K3 (Kebersihan, Keindahan

dan Ketertiban).

Secara bertahap pembangunan pasar induk di pintu-pintu masuk Kota Pekanbaru menjadi

prioritas untuk dibangun baik melalui kerjasama dengan pihak ketiga maupun alokasi dana

APBD. Konsistensi terhadap Wilayah Pembangunan (WP) yang sudah ditetapkan, menjadi

bagian dari upaya pengembangan dan pemerataan wilayah. Rencana ini juga

dimaksudkan agar dapat menghidari bertumpuknya kegiatan usaha pada sentra-sentra

ekonomi, yang mengundang kemacetan dan kesemrawutan di pusat-pusat kota.

Sementara itu, pengembangan ekonomi rakyat diwilayah pinggiran kota diarahkan kepada

pengembangan komoditi-komoditi pertanian unggulan (sayur dan buah-buahan) yang

terdapat dibeberapa kecamatan, baik untuk mengisi pasar lokal maupun orientasi ekspor.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 43

Page 3: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

2. Kualitas sumber daya manusia Permasalahan yang cukup serius yang dihadapi oleh Kota Pekanbaru pada masa

mendatang, adalah rendahnya kualitas sumber daya manusia. Hal ini dapat dilihat dari

rendahnya kemampuan penduduk lokal dalam memanfaatkan peluang kesempatan kerja

dan kesempatan berusaha yang cenderung lebih banyak dimanfaatkan oleh pendatang.

Rendahnya kualitas tersebut disebabkan oleh faktor pendidikan dan sikap mental dalam

menghadapi persaingan.

Fokus utama peningkatan kualitas sdm adalah pemerataan pembangunan fasilitas

pendidikan di seluruh daerah, peningkatan pendidikan kejuruan dan entrepreneurship (kewirausahaan). Kemudahan akses, terjangkaunya biaya, dan kualitas pendidikan yang

didapatkan adalah permasalahan dunia pendidikan. Usaha untuk menyediakan sekolah

murah baik dari komponen uang sekolah, pakaian, transportasi, buku, alat tulis, serta biaya

tambahan lainnya jika tidak bisa dicarikan solusinya akan menyebabkan sebagian

masyarakat yang penghasilannya rendah tidak akan bisa mengenyam pendidikan. Untuk

itulah dalam 5 tahun kedepan, secara bertahap akan diupayakan untuk membebaskan

peserta didik (siswa) dari seluruh kewajiban yang harus ditanggungnya dalam memperoleh

pendidikan yang layak dan berkualitas.

Tujuan pendidikan yang hendak dicapai adalah pendidikan yang menciptakan perilaku

peserta didik yang memiliki akhlak baik dan dibekali dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang bermanfaat. Artinya dimasa depan, dengan kebijakan pembangun

pendidikan dimaksud akan diperoleh SDM yang handal, berpendidikan tinggi, memiliki

moral dan sikap, perilaku dan integritas yang baik serta dilengkapi dengan keimanan dan

ketakwaan.

Sub bidang yang tercakup dalam bidang sumber daya manusia adalah antara lain :

1.Infrastruktur pendidikan

2.Guru/tenaga pendidik

3.Kompentensi

4.Teknologi pendidikan

5.Pengembangan kurikulum

6.Manajemen dan sistim informasi pendidikan

3. Ketenagakerjaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 44

Page 4: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Permasalahan yang dihadapi dalam bidang kertenagakerjaan adalah kualitas tenaga kerja,

ketidak seimbangan antara kesempatan kerja yang tersedia dengan jumlah pencari kerja.

Hal ini antara lain disebabkan oleh terbatasnya penyerapan tenaga kerja oleh dunia usaha

dan dunia industri, serta sektor publik lainnya. Dampak dari semua ini, adalah peningkatan

terhadap angka pengangguran terbuka.

Dari data yang tersedia, jumlah pencari kerja dari tahun ke tahun terus meningkat, jika

pada tahun 2002 jumlah pencari kerja dari berbagai tingkat pendidikan sebanyak 10.238

orang, maka pada tahun 2004 meningkat menjadi 23.028 orang, atau mengalami

pertumbuhan sebesar 31,02%. Berdasarkan tingkat pendidikan pencari kerja didominasi

oleh mereka yang berpendidikan S1 (38,65%), kemudian diikuti yang berpendidikan SLTA

(29,47%), sedangkan yang sedikit adalah S2, yakni 0,17%. Dari jumlah pencari kerja

seperti disebutkan diatas, pada tahun 2004 hanya 3,75% saja yang dapat diterima untuk

bekerja.

Tingginya angka pengangguran terdidik ini sebenarnya juga akibat tidak cukup

berkembangnya investasi memadai di sektor riel, yang secara signifikan diharapkan akan

mampu menyerap tenaga kerja lokal dalam wilayah Kota Pekanbaru. Di sisi lain

penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terbatas, demikian pula penyerapan tenaga

kerja oleh perusahaan-perusahaan swasta nasional, baik di bidang industri manufaktur,

keuangan perbankan, dan perdagangan.

Disamping pengangguran, permasalahan lain dalam bidang ketenagakerjaan adalah

menyangkut :

1.Kualitas tenaga kerja, yang masih rendah.

2.Balai Latihan Kerja (BLK), yang kurang termanfaatkan.

3.Pasar tenaga kerja, yang kurang berkembang.

4.Insentif bagi dunia usaha untuk penggunaan tenaga kerja lokal, yang belum maksimal

dilaksanakan.

5.Program padat karya, yang masih bersifat insidentil.

4. Infrastruktur perkotaanSecara umum infrastruktur yang ada di Kota Pekanbaru masih perlu ditingkatkan, apalagi

dalam upaya untuk mengembangkan Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang sedang dalam

persiapan. Ketersediaan infrastruktur khususnya sarana transportasi disamping akan

mampu mendorong investasi juga akan mampu mempersatukan wilayah dalam Kota

Pekanbaru.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 45

Page 5: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Pada sisi lain, banjir musiman di Pekanbaru masih merupakan permasalahan yang perlu

penanganan yang lebih serius dimasa depan. Karena banjir umumnya disebabkan oleh

anak-anak sungai sebagai saluran primer belum tertata dengan baik, jaringan drainase

yang belum tersambung seluruhnya, serta tidak lancarnya aliran pada saluran drainase

yang ada. Genangan air ini disebabkan karena tidak adanya atau tidak tuntasnya saluran

drainase yang mengalirkan air limpahan hujan ke anak sungai dan ke sungai. Selain itu,

ada pula banjir yang memang disebabkan oleh rendahnya permukaan tanah pada lokasi

yang berdekatan dengan Sungai Siak, Sungai Sago, Sungai Sail, dan Sungai Senapelan

dengan ketinggian air bervariasi antara 0,25 - 1,0 m. Sementara di daerah-daerah pusat

perdagangan, drainase kota sering dibuat tersumbat oleh tindakan masyarakat yang

membuang sampah ke dalam saluran. Dalam kondisi ini, penyelesaian masalah banjir erat

kaitannya dengan penanganan sampah perkotaan. Solusi yang akan di kembangkan ke

depan adalah pembenahan aliran air dan normalisasi anak sungai terus dilakukan untuk

memperlancar aliran air.

Kota Pekanbaru yang dibelah oleh Sungai Siak, dihubungkan oleh Jembatan Siak I di

tengah dan Ssiak II di sebelah barat. Kondisi Jembatan Siak I yang semakin menurun

kondisinya tidak bisa dilewati oleh bus dan truk. Di samping itu volume lalu lintas semakin

ramai karena berkembangnya daerah Rumbai di utara kota. Jembatan-jembatan lain di

dalam Kota Pekanbaru dalam keadaan sempit dan rusak serta tidak mampu menampung

volume lalu lintas yang semakin meningkat. Pembangunan Jembatan Siak III dan

perencanaan Jembatan Siak IV disamping pembangunan kembali Jembatan Siak I, dalam

jangka panjang penting dilakukan untuk menyalurkan volume lalu lintas yang ramai di

Jalan Yos Sudarso yang menghubungkan daerah Rumbai dengan Kota Pekanbaru.

Disamping Terminal AKAP yang sudah beroperasi sejak Januari 2006, penyediaan

infrastruktur pendukung transportasi, juga perlu dikembangkan dengan pembangunan terminal barang/cargo, disamping upaya menyiapkan pembangunan pasar induk, dan grosir yang sampai saat ini masih belum ada di Pekanbaru, sehingga kegiatan yang

mewakili fungsi terminal, dapat dialihkan keluar kota.

Ketersediaan infrastruktur yang memadai dapat membuka bentang kota pada seluruh kota

kecamatan dan kota lainnya. Selain itu, juga meningkatkan hubungan dan interaksi antar

masyarakat serta pelaku kegiatan ekonomi diberbagai wilayah dan merupakan prasyarat

penting dalam mendukung kegiatan investasi, sehingga mengundang masuknya investor.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 46

Page 6: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Disamping transportasi (jalan dan jembatan), bidang dan sub bidang yang tercakup dalam

pembangunan infrastruktur adalah :

1.Kelistrikan, dengan mendorong investor swasta melalui pemanfaatan gas dan batubara.

2.Informasi dan komunikasi, memaksimal jaringan transmisi.

3.Sumber daya air dan irigasi, melakukan pengembangan dan perluasan layanan air

bersih termasuk mencari investor baru.

4.Pemukiman dan pengembangan wilayah, memanfaatkan wilayah pengembangan dan

pemerataan penyebaran pemukiman penduduk.

5.Terminal, rencana pengembangan terminal cargo

6.Perparkiran

Program pembangunan infrastruktur yang dilakukan selain memiliki fungsi sosial

melalui palayanan prasarana dasar kepada masyarakat, juga memiliki fungsi menggerakan

potensi daerah, sehingga aliran barang, jasa dan pelaku kegiatan ekonomi dapat berjalan

dengan lancar, efektif dan efisien.

5. Sosial budayaArus migrasi dan heterogenitas penduduk yang relatif tinggi bila tidak dikelola dengan

baik, akan menimbulkan kerawanan sosial yang berdampak pada peningkatan tingkat

kriminalitas dan penyakit masyarakat. Kaum urban dengan skill dan kompetensi yang

rendah, berpotensi menjadi beban pembangunan. Sebagai sentra pertumbuhan yang

berkembang cukup pesat, Pekanbaru akan menjadi daerah tujuan urbanisasi, jika

penataan kaum pendatang dengan kemanpuan dan skill yang rendah, tidak mampu

bersaing dan memiliki kecenderungan meningkatkan angka kemiskinan perkotaan dengan

bertambahnya gelandangan, pengemis, tuna wisma dan orang gila dll.

Masalah sosial di Pekanbaru bermunculan, seperti banyaknya pengangguran, kurangnya

fasilitas perumahan, bertambahnya jumlah pedagang kaki lima yang tidak tertib, masalah

kebersihan kota, meningkatnya angka kriminalitas, prostitusi, pelecehan seksual, praktek

perjudian dan perdagangan anak dan wanita, serta penyalahgunaan narkoba.

Untuk itu ke depan, pembangunan sosial masyarakat harus seirama dengan peningkatan

penyediaan lapangan kerja, penyediaan fasilitas umum, serta kemampuan dan komitmen

penyelenggara aparatur pemerintah kota dalam penanganan problema masyarakat kota.

Konsistensi dalam penegakan hukum diupayakan sejalan dengan perkembangan ekonomi

dan sosial budaya.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 47

Page 7: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Disisi budaya, sebagai ibukota provinsi, dimana budaya melayu merupakan budaya

tempatan, dengan karakternya yang terbuka, toleran, moderat, maka merupakan hal yang

wajar bila Kota Pekanbaru merumuskan visi kota dengan menempatkan budaya melayu

sebagai jiwa/ruh dan spirit yang mengarahkan pembangunan kota ini ke depan. Ekspresi

budaya ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan kedepan dalam

mewujudkannya dalam keseharian pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan,

kondisi dan keadaan perkotaan, maupun ciri-ciri fisik Kota Pekanbaru.

Kebudayaan melayu sebagai kebudayaan dari masyarakat lokal, akan tetap dipertahankan

bahkan diupayakan akan terus dikembangkan di tengah-tengah masyarakat kota yang

tengah menuju kota metropolis baru. Pelestarian budaya melayu, tidak hanya diwujudkan

pada simbol-simbol dengan berpakaian melayu, arsitektur bangunan berbau melayu, akan

tetapi juga dilakukan dengan mendorong dinas/instansi terkait memasukkan pendidikan

kebudayaan dan bahasa melayu, sebagai muatan lokal dalam kurikulum setiap jenjang

pendidikan.

6. Kinerja Aparatur DaerahParadigma baru dalam tatanan pemerintahan adalah terciptanya pemerintahan yang bersih

dan berwibawa (good governtment governance). Upaya mewujudkan hal ini harus

didukung oleh peraturan perundangan dan komitment pemimpin beserta jajarannya

melalui penegakan hukum.

Terbitnya Inpres No.5 tahun 2005 tentang percepatan pemberantasan KKN, telah mulai

dilakukan. Kondisi birokrasi terutama perizinan yang dikeluarkan instansi pemerintah selalu

menjadi momok bagi masyarakat. Terdapat kesan bahwa dalam masa pelaksanaan

otonomi daerah, justru kualitas pelayanan aparatur masih memprihatinkan. Aparatur

pemerintah yang seharusnya menjadi pelayan publik ,justru masih meminta dilayani pada

wilayah kekuasaannya.

Untuk mencermati hal ini, solusi yang tepat adalah dengan kepemimpinan yang mampu

meningkatkan etos kerja pegawai, peningkatan disiplin, menciptakan good governance dan clean goverment. Keberadaan kantor Kantor Pelayanan Terpadu (KPT), merupakan

langkah awal dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima. Demikian juga dengan Unit

Pelayanan Umum Terpadu (UPUT) ditingkat kecamatan dan kelurahan, masih perlu

dibenahi dan ditingkattkan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 48

Page 8: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

7. Pembangunan lingkungan dan faktor pendukung lainnya.

Keberhasilan pembangunan di Kota Pekanbaru tidak hanya ditentukan oleh lima sektor

diatas tersebut. Pembangunan di bidang lingkungan dan faktor pendukung lainnya juga

menentukan keberhasilan dari suatu pembangunan. Karena ke enam sektor tersebut

merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dipisah-pisahkan. Apabila hanya satu atau dua

sektor yang dikembangkan maka terjadi ketimpangan pembangunan. Jadi pembangunan

disektor lingkungan dan faktor pendukung lainnya merupakan bagian yang tak terpisahkan

dari keberhasilan pembangunan di kota Pekanbaru.

Pembangunan dibidang lingkungan dan faktor pendukung lainnya mencakup antara lain :

1.Pertanahan

2.Lembaga keuangan dan perbankan

3.Pariwisata

4.Kemanan dan ketertiban

5.Keindahan dan ruang terbuka hijau

6.Keuangan daerah

7.Pelayanan kesehatan dan pendidikan

8.Fasilitas umum dan sosial.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya

peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit disamping penyembuhan dan pemulihan

kesehatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat Kota Pekanbaru antara

lain tersedianya sarana kesehatan, keadaan lingkungan yang memadai dan mutu makanan

yang dikonsumsi. Penanganan faktor tersebut harus dilakukan secara terarah dan terpadu

dengan memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat. Dimana perilaku

masyarakat sangat besar pula pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Berdasarkan isu-isu strategis pembangunan Kota Pekanbaru di atas, ditetapkan visi, misi

dan program pembangunan Kota Pekanbaru kedepan dengan tetap berupaya melanjutkan

pembangunan yang sudah dijalankan serta memperbaiki dan berusaha mengatasi,

memecahkan masalah strategis daerah yang sampai saat ini belum menunjukkan hasil

maksimal dengan tetap mendukung Visi Kota Pekanbaru 2021, sehingga Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2006-2011, menetapkan

visi yang ingin dicapai, yakni:

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 49

Page 9: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Terwujudnya Kota Pekanbaru sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan, serta Pusat Kebudayaan Melayu, menuju Masyarakat Sejahtera yang berlandaskan

Iman dan Taqwa.

Visi dimaksud sesuai dengan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Kota Pekanbaru Tahun 2006-2026.

Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut:

Pusat Perdagangan dan JasaPusat perdagangan dan jasa mengandung pengertian bahwa Pekanbaru memiliki kegiatan

perekonomian, perdagangan, dan jasa yang paling maju di Sumatera sehingga mampu

menjadi pusat kegiatan. Karena itu, upaya untuk memajukan perekonomian, perdagangan

dan jasa harus didukung dengan pelayanan prima pada masyarakat dan sektor swasta;

memberdayakan kehidupan ekonomi masyarakat yang berbasis ekonomi kerakyatan; menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat; serta membangun sarana dan prasarana perkotaan.

Pusat PendidikanUntuk menjadi pusat pendidikan, harus dilakukan upaya untuk mewujudkan sumberdaya

manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

serta globalisasi menuntut sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing

untuk bisa berperan di dalamnya. Kedudukan Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau

menjadikan Pekanbaru sebagai acuan pendidikan di Riau, bahkan untuk mewujudkan Visi

Riau 2020 peranan Pekanbaru sebagai pusat pendidikan menjadi lebih penting lagi.

Pusat Kebudayaan MelayuPusat Kebudayaan Melayu tercermin dari masyarakat yang berbudaya Melayu di mana

Islam menjadi referensinya. Penerapan budaya Melayu di dalam segala aspek kehidupan,

baik etika, estetika, ilmu pengetahuan, sastra, dan aspek lainnya menjadi sangat penting

untuk menjadikan Pekanbaru sebagai pusat kebudayaan Melayu.

Masyarakat SejahteraMewujudkan masyarakat yang sejahtera adalah cita-cita dari pembangunan. Pelaksanaan

kegiatan pembangunan, aktivitas perekonomian, dan pendidikan ditujukan untuk

mensejahterakan masyarakat. Tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat yang meliputi

pakaian, makanan, perumahan, dan kesehatan merupakan penentu kesejahteraan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 50

Page 10: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

masyarakat. Selain itu, keserasian dengan lingkungan perkotaan yang terus berkembang

turut mempengaruhi suasana kehidupan masyarakat, yaitu ketenangan, kedamaian,

ketenteraman yang secara tidak langsung mempengaruhi tingkat kesejahteraan

masyarakat. Karena itu, mewujudkan suasana Kota Pekanbaru yang asri dengan taman

kota, tempat rekreasi, dan rileks bagi warga kota serta lingkungan yang lestari dengan

tingkat pencemaran yang terkontrol menjadi sangat penting.

Iman dan TaqwaVisi kota sebagai pusat perdagangan dan jasa, pendidikan, serta pusat kebudayaan

Melayu, menuju masyarakat sejahtera yang berlandaskan iman dan taqwa mengandung

pengertian bahwa iman dan taqwa menjadi dasar dan ruh bagi pelaksanaan kegiatan

pembangunan. Nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan yang merupakan nilai yang paling

tinggi karena bersandarkan pada tanggung jawab pada Allah Yang Maha Kuasa. Karena

itu, penumbuhan masyarakat yang beriman dan bertaqwa mutlak dilakukan untuk

mendukung pembangunan yang dilakukan.

B. MISI

Misi merupakan pernyataan tentang tujuan operasional organisasi (pemerintah) yang

diwujudkan dalam produk dan pelayanan, sehingga dapat mengikuti irama perubahan

zaman bagi pihak-pihak yang berkepentingan pada masa mendatang. Untuk dapat

mewujudkan visi yang telah ditetapkan di atas, pernyataan misi mencerminkan tentang

segala sesuatu yang akan dilaksanakan untuk pencapaian visi tersebut. Dengan adanya

pernyataan misi organisasi, maka akan dapat dijelaskan mengapa organisasi eksis dan

apa maknanya pada masa yang akan datang.

Misi yang ditawarkan WaliKota Pekanbaru terpilih pada saat kampanye Pemilihan Kepala

Daerah, adalah:

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi,

bermoral, beriman dan bertaqwa serta mampu bersaing ditingkat lokal, nasional

maupun internasional.

2. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan dasar dan menengah termasuk sarana dan

prasarana pendidikan.

3. Menyediakan lembaga pendidikan murah dan membebaskan biaya pendidikan bagi

masyarakat miskin dan kurang mampu.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 51

Page 11: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

4. Membangun ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan kemandirian masyarakat Kota

Pekanbaru dalam upaya pengentasan kemiskinan.

5. Menekan angka pengangguran melalui penciptaan lapangan kerja baru melalui

pembukaan sentra-sentra ekonomi baru disamping mengupayakan serta memfasilitasi

aksesibilitas pencari kerja kepada dunia usaha dan industri, disamping mendorong

pencari kerja untuk meningkatkan kemampuan kewiraswastaannya.

6. Mengembangkan aksesibilitas perdagangan serta industri secara terpadu, dengan

menyediakan infrastruktur yang memadai, mempertahankan keberadaan pasar

tradisional serta menata pedagang kaki lima agar sejalan dengan pasar modern dan

perkembangan kota.

7. Memantapkan budaya Melayu, sebagai ciri masyarakat Pekanbaru berbudaya dan

beragama dengan mengupayakan validasi kurikulum pendidikan pada setiap tingkatan

pendidikan.

8. Mengembangkan kehidupan beragama melalui penambahan sarana ibadah dan

kualitas syiar agama termasuk penambahan sarana pendidikan agama sesuai dengan

laju pertumbuhan penduduk.

9. Membebaskan masyarakat Pekanbaru dari biaya untuk memperoleh pelayanan

kesehatan yang berkualitas di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.

Hasil telaahan lebih lanjut terhadap kesembilan pernyataan misi WaliKota Pekanbaru

tersebut, adalah:

1. Didalam penjelasan Visi pertama, sebagai pusat perdagangan dan jasa mengandung

pengertian bahwa Pekanbaru memiliki kegiatan perekonomian, perdagangan, dan jasa

yang paling maju di Sumatera sehingga mampu menjadi pusat kegiatan. Karena itu,

upaya untuk memajukan perekonomian, perdagangan dan jasa harus didukung

dengan pelayanan prima pada masyarakat dan sektor swasta ; memberdayakan kehidupan ekonomi masyarakat yang berbasis ekonomi kerakyatan; menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat; serta membangun sarana dan prasarana perkotaan .

Pada sembilan misi yang telah dirumuskan bila dikaitkan dengan faktor-faktor

pendukung yang disebutkan diatas dan isu-isu strategis pembangunan Kota

Pekanbaru, terdapat beberapa hal yang belum tertampung, yaitu ;

pelayanan prima pada masyarakat dan sektor swasta ;

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 52

Page 12: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

menjamin keamanan dan ketertiban ;

Isu Kinerja Aparatur Pemerintahan

sarana dan prasarana perkotaan atau infrastruktur perkotaan ;

sistem transfortasi ; dan

Isu lingkungan dan faktor pendukung lainnya.

Tiga hal yang pertama adalah berkaitan dengan masalah penyelenggaraan

pemerintahan. Oleh karena itu dapat dimasukkan dalam konteks “penyelenggaraan

kepemerintahan yang baik” sehingga dapat diformulasikan dalam sebuah misi pertama yaitu :

“Mewujudkan penyelenggaraan tatakepemerintahan yang baik”

Sedangkan untuk tiga hal terakhir, yaitu sarana dan prasarana perkotaan atau

insfrastruktur perkotaan, sistem transfortasi, serta isu lingkungan dan faktor pendukung

lainnya, maka dalam mendukung pencapaikan tujuan Visi, perlu dirumuskan misinya

secara tersendiri. Untuk itu formulasi pernyataan misi kedua adalah :

“Meningkatkan infrastruktur perkotaan, sistem transportasi yang memadai dan kualitas lingkungan kota serta penataan ruang yang terintegrasi”

2. Misi ke-4, 5 dan 6 dapat digabung dengan pertimbangan sebagai berikut :

Substansi pada misi ke-4 dan 6 mengandung makna yang sama dan saling

berkaitan/menunjang dalam pembangunan pada isu ekonomi kerakyatan dan

perekonomian masyarakat lebih luas.

Substansi misi ke-5 adalah upaya menekan angka penganggurann dengan

menciptakan berbagai peluang dan kesempatan berusaha serta peningkatan

kemampuan kewirausahaan.

Semua pernyataan tersebut merupakan pencapaian tujuan pembangunan Kota

Pekanbaru dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui

pembangunan ekonomi yang berlandaskan persaingan sehat serta

memperhatikan nilai-nilai keadilan dan kepentingan sosial. Pernyataan misi-misi

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 53

Page 13: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

tersebut adalah memberikan perhatiann khusus kepada upaya: (i). peningkatan

ekonomi rakyat sebagai bagian dari upaya mempercepat akses Usaha Kecil

Menengah dan Koperasi serta pengentasan Kemiskinan di perkotaan, (ii).

memperluas akses bagi masyarakat lapisan bawah untuk memperkuat posisi

daya saing ekonomi, (iii). pengaturan dan peningkatan keberadaan pasar-pasar

tradisional, (iv). Pengaturan pedagang kaki lima, (v). menciptakan lembaga

ekonomi yang dapat diakses masyarakat sebagai lembaga permodalan

alternatif, (vi). meningkatkan kemampuan kewirausahaan bagi UKM, Koperasi,

dan pelaku usaha lainnya, (vii) mengembangkan produk-produk pertanian, dan

(viii) meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dengan pertimbangan tersebut maka pennyataan misi ke-4, 5 dan 6 diformulasikan

dalam misi ketiga, yakni:

“Meningkatkan perekonomian rakyat dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif serta penanganan penyandang

masalah kesejahteraan sosial ”

3. Misi ke-1, 2, 3, 7 dan 8 dapat digabung dengan pertimbangan sebagai berikut :

Substansi pada misi ke-1 adalah upaya meningkatkan kualitas sumber daya

manusia yang memiliki kompetensi yang tinggi, bermoral, beriman dan bertaqwa

serta mampu bersaing ditingkat lokal, nasional, maupun internasional sehingga

diharapkan akan dapat memanfaatkan/menangkap berbagai peluang dan

kesempatan yang ada.

Substansi dalam misi ke-2 dan 3 adalah sama, yaitu masalah peningkatan

kualitas pendidikan. Pernyataan biaya murah dan pembebasan biaya bagi

masyarakat miskin, dimaksudkan agar masyarakat miskin dapat memperoleh

kesempatan untuk mengikuti pendidikan yang berkualitas.

Upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dilakukan melalui

peningkatan bidang pendidikan, yaitu : (i) pembangunan dan peningkatan

sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas secara merata, (ii).

meningkatkan sekolah kejuruan, (iii). meningkatkan kesejahteraan pendidik, (iv)

pengembangan jaringan kerja sama kependidikan, (v). Meningkatkan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 54

Page 14: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

keterampilan pemuda, putus sekolah dan pengangguran dalam upaya

melaksanakan amanah Perda No.4 tahun 2002 tentang Penempatan Tenaga

Kerja Lokal, (vi), memantapkan program wajib belajar 9 tahun dan

mempersiapkan Wajib Belajar 12 tahun dengan mempedomani keberhasilan

pencapaian Angka Partisipasi Kotor (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM).

Pada misi ke-7 dan 8 mengandung substansi tentang perlunya pendidikan

agama dan budaya melayu sebagai budaya lokal serta mengembangkan

kehidupan beragama dan kualitas syiarnya agama baik melalui kegiatan yang

bersifat fisik maupun non fisik.

Dengan pertimbangan tersebut maka pernyataan misi ke-1, 2, 3, 7 dan 8

diformulasikan dalam misi keempat, yakni:

“Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan umum dan agama yang berkualitas dan terjangkau,

pengembangan kehidupan beragama dan budaya melayu”

4. Misi ke-9 disempurnakan dengan pertimbangan sebagai berikut :

Pada misi ke-9 hanya tercantum tentang peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan dengan bebas biaya. Untuk meningkatkan derajat dan kualitas

kesehatan masyarakat juga terkait dengan aspek pemahaman masyarakat

tentang lingkungan sehat dan perilaku sehat.

Pernyataan misi ke-9 ini merupakan dalam upaya mendukung terwujudnya

“Pekanbaru Sehat 2010”. Upaya yang akan dilaksanakan meliputi peningkatan

sarana dan prasarana pelayananan kesehatan masyarakat terutama Puskesmas

dan Puskesmas Pembantu, peningkatan mutu pelayanan kesehatan,

pengendalian dan pemberantasan penyakit menular, peningkatan promosi

kesehatan, peningkatan kualitas kesehatan lingkungan, dan peningkatan peran

serta masyarakat dalam mewujudkan perilaku hidup sehat. Untuk penduduk

miskin dan kurang mampu akan diberikan pelayanan yang gratis di Puskesmas-

puskesmas tanpa mengurangi kualitas pelayanan.

Dengan pertimbangan tersebut maka pernyataan misi ke-9 diformulasikan dalam

misi kelima, sebagai berikut :

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 55

Page 15: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

“Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau bagi Masyarakat Kota, serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang

lingkungan sehat dan perilaku sehat”

Bertolak dari telaah misi yang telah diuraikan di atas, maka misi yang akan dijalankan dan

menjadi sasaran bagi segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh seluruh pelaku

pembangunan (stakeholders) selama lima tahun kedepan ( 2007– 2011 ) adalah:

1. Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Kepemerintahan yang baik. Penjelasan :

Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kota Pekanbaru dalam pelaksanaan

pemerintahan dan pembangunan yang mengedepankan partisipasi, transparansi,

responsibilitas, berorientasi pada konsensus bersama, adil, efektif, efisien,

akuntabel, dan penegakan supremasi hukum sebagai sarana untuk menciptakan

keamanan dan ketertiban masyarakat serta kehidupan bermasyarakat yang

demokratis. Penegakan supremasi hukum dilakukan untuk menjaga norma/kaidah

hukum dalam masyarakat serta mempertahankan nilai-nilai sosial dan rasa keadilan

masyarakat. Pemerintahan yang baik mempunyai makna bahwa proses penyusunan

kebijakan, dan perencanaan pembangunan melalui proses yang demokratis dan

transparan dengan mengikutsertakan masyarakat sehingga kebijakan yang

dikeluarkan oleh pemerintah memenuhi azas keadilan. Pemerintahan yang

akuntabel menggambarkan kemampuan untuk menjawab harapan masyarakat

berupa pemerintahan yang bersih, profesional, dan mampu memberikan pelayanan

yang terbaik bagi warga kota serta pertanggungjawaban secara konstruktif dan

proporsional.

2. Meningkatkan infrastruktur perkotaan, sistem transportasi yang memadai dan kualitas lingkungan kota serta penataan ruang yang terintegrasi.Penjelasan :

Pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru dimasa datang diharapkan akan ditopang

dari sektor perdagangan dan jasa. Untuk itu perlu didukung infrastruktur, sistem

transportasi dan jaringan sistem teknologi yang memadai. Selain itu diharapkan

terwujud sistem penataan ruang yang terpadu antar Wilayah Pembangunan dan

upaya penataan lingkungan kota serta peningkatan fungsi maupun kapasitas sarana

dan prasarana lingkungan melalui kerja sama dan peran serta masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 56

Page 16: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

3. Meningkatkan perekonomian rakyat dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif serta penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.Penjelasan :

Dalam konteks ekonomi kerakyatan, Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan

penyangga ekonomi masyarakat Kota yang cukup signifikan sehingga kemampuan

UKM dari segi penataan, pengelolaan managemen, teknologi, dan permodalan perlu

mendapat perhatian. Pertumbuhan dunia usaha kecil menengah diharapkan dapat

berjalan seiring dengan perkembangan Pengusaha Besar. Untuk itu perlu didukung

oleh iklim usaha yang kondusif bagi berkembangnya dunia usaha dan investasi.

Dengan membaiknya kondisi perekonomian rakyat ini, diharapkan berbagai

permasalahan sosial dapat diselesaikan terutama yang diakibatkan pada

kesejahteraan sosial.

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan umum dan agama yang berkualitas dan terjangkau, pengembangan kehidupan beragama dan budaya melayuPenjelasan :

Mewujudkan Kota Pekanbaru menjadi pusat Pendidikan merupakan upaya untuk

mewujudkan sumberdaya manusia yang memilki kompetensi dan daya saing melalui

pendidikan yang berkualitas, yaitu pendidikan yang mampu menyiapkan generasi

penerus yang cerdas, trampil, mandiri dan berwawasan global sehingga mampu

menghadapi perubahan serta tantangan perkembangan kemajuan zaman. Untuk

mewujudkan pemerataan kesempatan dan peluang memperoleh pendidikan, bagi

peserta didik (siswa) warga kota diupayakan memperoleh pendidikan murah, layak

dan berkualitas yang didasari unsur-unsur keadilan dan kepatutan.

Selain itu, misi ini bermaksud meningkatkan kehidupan bermasyarakat yang

harmonis, toleran, berbudi pekerti luhur sebagai perwujudan dari nilai-nilai agama

dan jatidiri budaya melayu. Mengembangkan budaya dimaksudkan meningkatkan

apresiasi dan menghidupkan kembali budaya masyarakat terutama budaya melayu

yang bernilai etika dan estetika tinggi sebagai modal pembangunan dan jati diri

masyarakat Pekanbaru.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 57

Page 17: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

5. Meningkatkan kualitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau bagi Masyarakat Kota, serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang lingkungan sehat dan perilaku sehat.Penjelasan :

Misi ini dimaksudkan untuk mewujudkan Pekanbaru Sehat 2010 melalui upaya

prefentif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

C. TUJUAN

Tujuan pembangunan Kota Pekanbaru dalam tahun 2006-2011 yang merupakan

implementasi dari pernyataan misi, dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Misi pertama: Mewujudkan Penyelenggaraan Tata Kepemerintahan yang baik

Tujuan Indikator Tujuan

1. Meningkatkan kapasitas Pemerintahan Kota

Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pemerintah Kota

2. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan

Persentase penggunaan media komunikasi Pemerintah Daerah yang telah dimanfaatkan masyarakat

3. Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat

Persentase Peraturan Daerah yang dilanggar pelaksanaannya

4. Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang demokratis

Persentase peningkatan jumlah pers dan media massa

2. Misi kedua: Meningkatkan infrastruktur perkotaan, sistem transportasi yang memadai dan kualitas lingkungan kota serta penataan ruang yang terintegrasi.

Tujuan Indikator Tujuan

1. Meningkatnya infrastruktur perkotaan, sarana dan prasarana transportasi yang mendukung mobilitas perdagangan barang dan jasa

Persentase kondisi jalan dengan kualifikasi baik

Tujuan Indikator Tujuan

Persentase kondisi jembatan dengan kualifikasi baik

Jumlah titik banjir

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 58

Page 18: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Persentase sarana dan prasarana yang memenuhi kualitas

Persentase Ketersediaan dokumen kebijakan perhubungan

Jumlah prasarana dan dan fasilitas LLAJ dan pelabuhan yang terpelihara

Tingkat pelayanan angkutan yang dicapai

Jumlah Sarana dan prasarana perhubungan yang akan dibangun

Persentase ketersediaan fasilitas pengendalian dan pengaman lalu lintas

Jumlah ketersediaan perlengkapan dan sistem PKB

Tingkat Penataan transportasi udara

Tingkat resiko kerugian akibat bencana kebakaran

2. Terwujudnya penataan ruang dan pengembangan wilayah perkotaan Pekanbaru secara terpadu

Persentase kesesuaian pemanfaatan ruang dengan Rencana Tata Ruang yang ada

3. Terwujudnya penataan lingkungan kota yang bersih, indah, tertib, sehat, hijau dan nyaman

Pelaksanaan pengendalian dan perusakan lingkungan hidup

Volume Sampah yang terangkut

Rasio luas Ruang Terbuka Hijau terhadap luas kota

Panjang jalan yang memiliki lampu penerangan jalan yang memadai

4. Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang fisik dan prasarana

Persentase kegiatan pembangunan di bidang fisik dan prasarana yang mencapai target kinerja kegiatan

3. Misi ketiga: Meningkatkan perekonomian rakyat dengan dukungan fasilitas yang memadai dan iklim usaha yang kondusif serta penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Tujuan Indikator Tujuan

1. Meningkatnya jumlah pasar-pasar tradisional

Jumlah pasar tradisional yang efektif

2. Meningkatnya lembaga keuangan mikro dan permodalan bagi masyarakat ekonomi lemah

Persentase KUKM yang mendapat bantuan permodalan dari lembaga keuangan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 59

Page 19: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Rata-rata capital ratio KUKM

3. Meningkatnya perluasan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja.

Persentase angka pengangguran terbuka (%)

4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan koperasi

Persentase koperasi yang aktif (%)

Persentase peningkatan SHU koperasi (%)

5. Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan

Persentase petani yang memiliki pendapatan diatas Upah Minimum Propinsi (%)

Persentase nelayan yang memiliki pendapatan diatas Upah Minimum Propinsi (%)

6. Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui pengembangan industri dan perdagangan

Jumlah usaha sektor industri (Unit)

Jumlah usaha sektor perdagangan (Unit)

7. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Rp. Milyar)

8. Meningkatnya kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial

Rasio penyandang masalah kesejahteraan sosial terhadap jumlah penduduk (%)

9. Berkurangnya jumlah rumah tangga miskin

Jumlah rumah tangga miskin (KK)

10. Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang ekonomi

Persentase kegiatan pembangunan di bidang ekonomi yang mencapai target kinerja kegiatan

4. Misi keempat: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelayanan pendidikan umum dan agama yang berkualitas dan terjangkau, pengembangan kehidupan beragama dan budaya melayu

Tujuan Indikator Tujuan

1. Meningkatnya kualitas Pendidikan Anak Usia Dini

Jumlah lembaga PAUD

Jumlah peserta PAUD

Tujuan Indikator Tujuan

Jumlah kreatifitas/karya guru

2. Meningkatnya kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi

Persentase lulusan SMA/SMK/MA yang diterima PT

Persentase lulusan SMK yang diterima di lapangan kerja

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 60

Page 20: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs

Nilai rata-rata ujian nasional SMA/SMK/MA

3. Terwujudnya pemerataan dan kesempatan pendidikan murah dan terjangkau

Prosentase anak usia sekolah yang mendapatkan kesempatan pendidikan

Presentase biaya pendidikan yang didanai oleh Pemerintah

4. Meningkatnya kualitas ketrampilan generasi muda dan prestasi olah raga

Persentase pembinaan keterampilan pemuda

Sport Development Index (SDI)

5. Meningkatnya apresiasi dan ekspresi masyarakat terhadap budaya melayu dan mewujudkan dalam keseharian penyelenggaraan pemerintahan, menciptakan kondisi fisik Kota Pekanbaru dengan ciri-ciri khas budaya melayu

Persentase ekspresiasi dan ekspresi seni dan budaya melayu di masyarakat.

Jumlah bangunan bersejarah

6. Meningkatnya syiar agama, sarana dan prasarana beribadah dan lembaga pendidikan agama untuk mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa serta penerapan kurikulum budaya melayu di setiap tingkatan pendidikan

Jumlah pendidikan agama yang mandiri

Porsentase penerapan kurikulum muatan lokal dan Budaya Melayu

7. Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang sosial dan budaya

Persentase kegiatan pembangunan di bidang sosial dan budaya yang mencapai target kinerja kegiatan

5. Misi kelima: Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat kota, serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang lingkungan sehat dan perilaku sehat

Tujuan Indikator Tujuan

1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

Perilaku sehat

Lingkungan sehat

Pelayanan Kesehatan

Tujuan Indikator Tujuan

2. Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang kesehatan

Persentase kegiatan pembangunan di bidang kesehatan yang mencapai target kinerja kegiatan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 61

Page 21: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

D. SASARAN

Dengan memperhatikan tujuan tersebut di atas, maka ditetapkan rumusan sasaran periode

tahun 2006-2011 yang merupakan kondisi yang diinginkan pada akhir periode RPJMD

(tahun 2011), yakni:

Tujuan 1: Meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan kota

Persentase SOT Satker yang sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Pekanbaru

Persentase Satker yang sistem dan prosedur kerjanya telah disederhanakan

Persentase pengembangan Satuan Pelayanan Terpadu

Persentase pembangunan jaringan teknologi informatika (Internet dan intranet)

Persentase terbangunnya e-Gov

Persentase tenaga aparatur yang mengenal Teknologi Informatika

Persentase tenaga webmaster yang tersedia

Persentase peningkatan sarana dan prasarana aparatur Pemda

Persentase kesesuaian antara jumlah pejabat struktural yang memenuhi standard kompetensi dengan kualifikasi yang dibutuhkan

Persentase tenaga teknis yang memenuhi standar

Persentase formasi PNS yang telah terpenuhi

Sasaran Indikator Sasaran

Jumlah PAD dari hasil pengelolaan kekayaan daerah

Persentase kegiatan pembangunan yang berasal dari aspirasi masyarakat (Bottom up)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 62

Page 22: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Persentase jumlah Satker yang telah menerapkan sistem penganggaran berbasis kinerja

Persentase jumlah Satkeryang telah melaksanakan Sistem AKIP sesuai dengan Peraturan

Persentase arsip aktif dan inaktif yang terkelola sesuai standar pengelolaan arsip

2. Berkurangnya praktek KKN di birokrasi pemerintahan kota

Jumlah kasus KKN yang ditemukan

Jumlah kasus KKN yang diselesaikan secara hukum

Jumlah kerugian daerah yang diselamatkan

Persentase temuan yang ditindaklanjuti

Jumlah kerugian daerah yang diselamatkan

Persentase temuan yang ditindaklanjuti

3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik

Persentase jumlah aplikasi Teknologi Informasi yang terbangun dan terkelola dengan baik dalam rangka memberikan pelayanan informasi bagi masyarakat untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pembangunan

Jumlah keluhan masyarakat atas pelayanan publik

Persentase keluhan masyarakat yang diselesaikandiselesaikan

Tujuan 2 : Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan kebijakan publik

Jumlah aspirasi masyarakat yang diterima anggota DPRD

Persentase Lembaga dan Organisasi Masyarakat Kelurahan yang diberdayakan

Sasaran Indikator Sasaran

Persentase penggunaan media masukan yang telah dimanfaatkan masyarakat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 63

Page 23: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Persentase masukan dan pengaduan masyarakat yang diselesaikan

Tujuan 3 : Menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya budaya hukum di lingkungan masyarakat

Persentase Penduduk yang memiliki dokumen kependudukan

Jumlah siskamling di kelurahan yang terbina

Jumlah kasus pelanggaran Perda

Jumlah kasuspenyakit masyarakat

2. Meningkatnya kerukunan hidup bermasyarakat dan beragama

Jumlah potensi konflik suku, agama, ras, antar golongan (SARA)

3. Meningkatnya pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

Jumlah koban akibat bencana alam (orang)

Tujuan 4 : Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang demokratis

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya peran pers dan media massa untuk memenuhi hak masyarakat dalam memperoleh informasi

Jumlah berita di media yang dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kota

Frekuensi berita opini dan kritikan terhadap kebijakan Pemerintah Kota di Media Massa

2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menyampaikan pendapat dan berpolitik

Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu presiden dan wakil presiden (2009)

Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu DPD, DPR dan DPRD (2009)

Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur (2008)

Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu Walikota dan Wakil Walikota (2011)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 64

Page 24: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Tujuan 5 : Meningkatnya infrastruktur perkotaan, sarana dan prasarana transportasi yang mendukung mobilitas perdagangan barang dan jasa

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur jalan

Panjang jalan yang terbangun (km)

Jumlah jembatan yang terbangun (unit)

Panjang jalan yang terpelihara (KM)

Persentase kondisi jalan dengan kualifikasi baik

Persentase kondisi jembatan dengan kualifikasi baik

2. Membangun dan meningkatkan fungsi saluran drainase.

Panjang talud yang dibangun.

Panjang talud yang dipelihara

Panjang sungai yang dinormalisasi

3. Pembangunan dan meningkatkan sarana dan prasarana pemukiman

Panjang jalan lingkungan yang disemen

Panjang drainase primer

Jumlah sumur bor yang dibuat

‘4. Tersedianya dokumen kebijakan pengembangan sektor perhubungan

Dokumen Perencanaan, Kebijakan serta Monitoring pembangnan sektor perhub (bh)

Pengelolaan terminal angkutan darat. (unit)

‘5. Terpeliharanya prasarana dan fasilitas LLAJ dan pelabuhan

Pemeliharaan Fasilitas LLAJ dan Pelabuhan (unit)

6. Terlaksananya pelayanan angkutan dengan baik

Penyuluhan bagi para sopir angkutan umum dan peningkaan disiplin masyarakat

Peningkatan kualitas pelayanan angkutan dan keselamatan angkutan darat

Peningkatan kualitas pelayanan di terminal penumpang dengan menjamin keamanan, kenyamanan dan kebersihan

7. Tersedianya sarana dan prasarana perhubungan

Gedung Terminal brg.

Halte

Jembatan Penyeberangan

8. Tersedianya fasilitas pengendalian dan pengaman lalu lintas

Fasilitas LLAJ (unit)

Rambu Sungai (unit)

9. Tersedianya perlengkapan dan sistem Pengujian Kenderaan Bermotor

Balai Pengujian Kendaraan Bermotor (unit)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 65

Page 25: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Alat pengujian kendaraan bermotor (unit)

10. Meningkatkan pencegahan kebakaran elalui penyuluhan masyarakat

Jumlah RW yang menjadi sasaran penyuluhan (orang)

Sasaran Indikator Sasaran

Jumlah perusahaan yang menjadi sasaran penyuluhan (lembaga)

Jumlah hotel/wisma yang menjadi sasaran penyuluhan (unit)

Jumlah Instansi Pemerintah yang menjadi sasaran penyuluhan (unit)

11. Meningkatkan upaya penanggulangan bahaya kebakaran

Jumlah tenaga teknis pemadam kebakaran (orang)

Jumlah tenaga teknis yang mendapat pelatihan peningkatan keterampilan (orang)

Jumlah tenaga Balakar (orang)

Persentase ketersediaan sarana pemadam kebakaran

Tujuan 6 : Terwujudnya penataan ruang dan pengembangan wilayah perkotaan Pekanbaru secara terpadu

Sasaran Indikator Sasaran

1. Terwujudnya keserasian pemanfaatan dan pengendalian ruang dalam suatu 'sistem wilayah pembangunan yang berkelanjutan'.

Persentase luas wilayah yang memiliki RDTR

Persentase luas wilayah yang memiliki RTBL

2. Tersedianya rencana detail dan teknis tata ruang

Jumlah rencana tata ruang

3. Tersedianya pedoman teknis perizinan tata ruang dan bangunan

Jumlah pedoman teknis perizinan tata ruang dan bangunan

4. Pengawasan terhadap pemanfaatan ruang kota

Jumlah pelanggaran pemanfaatan ruang kota

Tujuan 7 :Terwujudnya penataan lingkungan kota yang bersih, indah, tertib, sehat, hijau dan nyaman

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya pemahaman pemerintah, pengusaha dan

Peraihan Adipura

Pelaksanaan Prokasih

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 66

Page 26: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

masyarakat dalam menciptakan kota bersih, indah dan tertib

Pelaksanaan Proper

2. Terlaksananya Pengkajian dampak lingkungan

Persentase pengawasan B3

Persentase produk ramah lingkungan

Persentase AMDAL/UKL-UPL

Sasaran Indikator Sasaran

3. Tersedianya data kualitas udara ambient Kota Pekanbaru

Data ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara)

4. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem

Sosialisasi penyelamatan flora dan fauna

Pengawasan pemanfaatan Air Bawah Tanah

5. Penyusunan program pembangunan pengendalian SDA dan LH

Terciptanya program pembangunan pengendalian SDA dan LH Kota Pekanbaru

6. Peningkatan persentase data potensi lingkungan hidup Kota Pekanbaru

Data Limbah Cair, Air Bawah Tanah, NSDH, Amdal, UKL/UPL, IPAL, Kegiatan Usaha/Industri

7. Meningkatkan partisipasi dalam mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor

Baku mutu emisi gas buang yang berasal dari kendaraan bermotor

8. Meningkatkan partisipasi dalam pengelolaan limbah cair dan padat

Persentase pengusaha dan masyarakat yang membuang langsung limbah domestik ke media umum

Baku mutu limbah cair kegiatan/industri yang dibuang ke media umum

9. Mengurangi kebakaran hutan / lahan di Kota Pekanbaru

Persentase terpetanya kawasan rawan kebakaran hutan

Sosialisasi kebijakan pencegahan kebakaran hutan

10. Meningkatnya sarana dan prasarana TPU

Jumlah lokasi pemakaman (lokasi) / (hektar)

Jumlah fasilitas di TPU (lokasi)

11. Meningkatkan kebersihan kota Volume sampah yang terangkut (M3)

Persentase sampah terangkut sesuai jadwal

Jumlah TPA yang dibangun (lokasi)

Jumlah truk sampah yang diadakan (Unit)

Jumlah alat berat yang diadakan (Unit)

12. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penghijauan kota dan taman-taman kota

Persentase tersedianya Taman Kota

Jumlah ruas jalan yang dimanfaatkan untuk penghijauan kota

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 67

Page 27: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Jumlah populasi pohon penghijauan

Jumlah pohon yang ditanam oleh masyarakat

Luas taman di di median jalan

Luas taman kota yang terawat

Luas taman kota yang dibuat oleh masyarakat

13. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penerangan jalan yang terang, indah gemerlap

Jumlah penambahan titik lampu penerangan jalan

Sasaran Indikator Sasaran

Jumlah titik lampu penerangan jalan yang terpelihara

Jumlah penambahan lampu hias

Jumlah titik lampu hias yang terpelihara

Jumlah pemasangan lampu penerangan jalan/lampu hias oleh masyarakat

Tujuan 8 : Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang fisik dan prasarana

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana

Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang fisik dan prasarana

2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana

Persentase kegiatan pembangunan di bidang fisik dan prasarana yang terkendali

Tujuan 9 : Meningkatnya jumlah pasar-pasar tradisional

Sasaran Indikator Sasaran

1. Tersedianya sarana pasar yang memadai

Jumlah pasar yang dibangun

Tingkat hunian kios pasar oleh pedagang tradisional

2. Meningkatkan kemampuan berdagang pedagang tradisional

Persentase pedagang pasar tradisional yang dibina

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 68

Page 28: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Tujuan 10 : Meningkatnya lembaga keuangan mikro dan permodalan bagi masyarakat ekonomi lemah

Sasaran Indikator Sasaran

1. Terwujudnya lembaga keuangan yang sehat

Jumlah lembaga keuangan mikro

2. Mewujudkan kemitraan usaha dalam rangka penguatan permodalan pengusaha GEL

Persentase UMKM yang mendapat bantuan permodalan dari lembaga keuangan

Tujuan 11 : Meningkatnya perluasan kesempatan kerja dan perlindungan ketenagakerjaan

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya kualitas SDM angkatan kerja

Jumlah pencari kerja yang dilatih

Jumlah yang ditempatkan oleh bursa tenaga kerja

Jumlah tenaga kerja yang dilatih

2. Berkembangnya sistim hubungan industrial yang harmonis

Jumlah usaha yang mempekerjakan pekerja

Jumlah masalah/ problem ketenagakerjaan

Tujuan 12 : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan koperasi

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya kualitas kelembagaan koperasi sesuai dengan jatidiri koperasi

Jumlah koperasi yang telah berbadan hukum

Persentase koperasi yang aktif

Persentase koperasi aktif yang telah mengadakan RAT

Persentase koperasi aktif yang memiliki manajer

Persentase koperasi aktif yang telah membagikan SHU

Tujuan 13 : Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan

Sasaran Indikator Sasaran

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 69

Page 29: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

1. Meningkatnya produktivitas pertanian Produktivitas tanaman pangan dan holtikultura

Produksi peternakan

Produktivitas perikanan

Tujuan 14 : Meningkatnya perekonomian masyarakat melalui pengembangan industri dan perdagangan

Sasaran Indikator Sasaran

1. Penguatan sektor industri Jumlah usaha industri kecil

Jumlah usaha industri menengah

Jumlah usaha industri besar

Jumlah pengembangan industri pariwisata

2. Penguatan sektor perdangan Jumlah usaha pedagang kecil

Jumlah usaha pedagang menengah

Jumlah usaha pedagang besar

Persentase pedagang sektor informal

3. Meningkatkan umlah promosi produk unggulan dan investas

Jumlah penyelenggaraan pemeran

Jumlah penyebarluasan informasi investasi

Jumlah pengawasan bidang pertambangan

Jumlah pendataan potensi pertambangan

Jumlah koordinasi pengembangan ketenaga listrikan

Jumlah pendataan pengguna energi listrik

Jumlah partisipasi dalam event-event pariwisata

Jumlah partisipasi dalam event-event promosi pariwisata

Tujuan 15: Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Sasaran Indikator Sasaran

1. Mengoptimalkan penerimaan asli daerah

Jumlah WP daerah dan retribusi daerah

Persentase tunggakan pajak daerah dan retribusi daerah yang berhasil ditagih

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 70

Page 30: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Laju pertumbuhan PAD

Tujuan 16 : Meningkatnya kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya kualitas hidup fakir miskin dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)Jumlah PMKS yang mendapat pendidikan dan keterampilanumlah PMKS yang memerlukan pelayanan dan rehabilitasiJumlah anak terlantar yang mendapat pembinaanJumlah penyandang cacat dan Eks. Trauma yang memerlukan pembinaanJumlah anak panti asuhan dan orang tua yang memerlukan pembinaanJumlah Eks. Penyandang penyakit sosial yang mendapat pembinaanJumlah peserta penyuluhan pencegahan HIV/ AIDS

2. Pemberdayaan kelembagaan sosial (karang taruna, orsos dan Pekerja Sosial Masyarakat)

Jumlah karang taruna yang dibinaJumlah Organisasi Sosial yang dibinaJumlah Pekerja Sosial Masyarakat yang dibina

Tujuan 17 : Berkurangnya jumlah rumah tangga miskin

Sasaran Indikator Sasaran

1. Memperluas akses Rumah Tangga Miskin terhadap kesempatan berusaha/bekerja

Jumlah rumah tangga miskin penerima manfaat

2. Meningkatkan kualitas hidup bagi kelurga miskin

Jumlah rumah tangga miskin yang meningkat kualitas permukiman dan perumahannya

Tujuan 18 : Meningkatnya kualitas perencanaan di bidang ekonomi

Sasaran Indikator Sasaran

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 71

Page 31: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang ekonomi

Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang ekonomi

2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang ekonomi

Persentase kegiatan pembangunan di bidang ekonomi

Tujuan 19 : Meningkatnya kualitas Pendidikan Anak Usia Dini

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya Prasarana, Sarana, kreativitas guru dan peserta PAUD

Jumlah pembinaan Lembaga PAUDJumlah Guru PAUD ikut lomba kreativitas PAUDJumlah Peserta PAUD yg ikut lomba kreativitasPersentase pembuatan Alat Pendidikan Educatif (APE) guru PAUDPersentase bantuan APE kelembaga PAUDPersentase pelatihan guru PAUD

Tujuan 20 : Meningkatnya kualitas pendidikan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya persentase lulus peserta didik

Persentase siswa yang lulus SD/MI

Persentase siswa yang lulus SMP/MTs

Persentase siswa yang lulus SMA/SMK/MA

Nilai rata-rata NEM siswa SMP

Nilai rata-rata NEM murid SMA/SMK

Persentase lulusan SMA/MA yang diterima PT

Persentase lulusan SMK yang diterima kerja

2. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

Ratio jumlah guru terhadap murid SD/MI

Persentase guru SD/MI yang berijazah minimal S1/D4

Ratio jumlah guru terhadap murid SMP

Persentase guru SMP/MTs yg berijazah minimal S1/D4

Ratio jmlh guru terhadap siswa SMA/SMK/MA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 72

Page 32: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Persentase guru SMA SMK/MA yg berijazah minimal S1 /D4

Ratio guru mata pelajaran terhadap jumlah jam pelajaran SMP/MTs dan SMA/SMK/MA

Ratio guru kelas terhadap jumlah kelas SD/MI

Persentase tenaga kependidikan terhadap mata pelajaran

3. Meningkatnya pembinaan tenaga pengajar pada pendidikan non formal

Jumlah tenaga tutor pada paket A,B,C

Jumlah tenaga tutor pada lembaga kursus

Sasaran Indikator Sasaran

4. Meningkatnya Prasarana dan Sarana pada pendidikan non formal

Jumlah bantuan sarana pada lembaga kursus

Jumlah bantuan sarana pada paket A,B,C

5. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang putus sekolah

Jumlah peserta pelatihan kursus tenun songket pada anak putus sekolah

Jumlah peserta kursus bordir motif melayu pada anak putus sekolah

Jumlah peserta kursus montir pada anak putus sekolah

Jumlah peserta kursus komputer pada anak putus sekolah

6. Meningkatnya kualitas prasarana dan sarana pendidikan

Jumlah gedung SD/MI yg akan direvitalisasi

Jumlah gedung SMP/MTs yg akan direvitalisasi

Jumlah gedung SMA/MA yg akan direvitalisasi

RKB gedung SMK

Jumlah Lab Kimia SMA/MA yang akan dibangun

Jumlah Lab Biologi SMA/MA yang akan dibangun

Jumlah Lab Fisika SMA/MA yang akan dibangun

Jumlah gedung Lab IPA SD/MI yg akan dibangun

Jumlah gedung Lab Bahasa SD/MI yg akan dibangun

Jumlah Lab Biologi SMP/ MTs yang akan dibangun

Jumlah Lab Kimia SMP/ MTs yang akan dibangun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 73

Page 33: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Jumlah Lab Fisika SMP/ MTs yang akan dibangun

Jumlah Lab bahasa SMP/ MTs yang akan dibangun

Jumlah Lab IPS SMP/ MTs yang akan dibangun

Jumlah buku pelajaran SD/MI yg dibutuhkan

Jumlah buku pelajaran SMP/MTs yg dibutuhkan

Jumlah alat peraga SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang dibutuhkan

Jumlah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yg memiliki perpustakaan

Jumlah SD/MI,SMP/MTs SMA/MA/SMK yg akan dibangun

Jumlah tempat ibadah yg akan dibangun

Jumlah meubilier SD/MI SMP/MTs,SMA/MA/SMK yang dibutuhkan

Sasaran Indikator Sasaran

Jumlah USB SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang dibangun

Jumlah Rumah Kasek,Guru dan penjaga sekolah Dasar yang akan dibangun

Tujuan 21 : Terwujudnya pemerataan dan kesempatan memperoleh pendidikan yang murah, layak dan berkualitas bagi warga kota

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya penduduk yang dapat menyelesaikan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun

Angka Partisipasi Kasar jenjang SD/MI

Angka Partisipasi Murni jenjang SD/MI

Angka melanjutkan lulusan SD/MI ke jenjang SMP/MTs

Angka Putus Sekolah jenjang SD/MI

Angka Partisipasi Kasar jenjang SMP/MTs

Angka Partisipasi Murni jenjang SMP/MTs

Angka Putus Sekolah jenjang SMP/MTs

2. Meningkatnya partisipasi penduduk Angka Partisipasi Kasar jenjang SMA/SMK/MA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 74

Page 34: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

yang mengikuti pendidikan menengah dan tinggi

Angka Partisipasi Murni jenjang SMA/SMK/MA

Angka Putus Sekolah jenjang SMA/SMK/MA

Angka melanjutkan lulusan SMA/SMK/MA ke jenjang perguruan tinggi

Angka Partisipasi Kasar jenjang Pendidikan Tinggi

Tujuan 22 : Meningkatnya kualitas keterampilan Pemuda dan prestasi Olahraga

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatkan kualitas siswa tingkat SMP,SMA SMK dan MA

Jumlah peserta pelatihan UKS, PMR, Osis, Paskibraka dan Pramuka

Jumlah tenaga pembina UKS yang dilatih

2. Meningkatnya budaya olah raga dan prestasi olah raga

Jumlah sarana dan prasarana olah raga prestasi yang tersedia Jumlah tenaga pembina PMR yang dilatih

Jumlah tenaga pembina Pramuka yang dilatih

Sasaran Indikator Sasaran

3. Meningkatnya kualitas OKP Jumlah peserta pelatihan Wirausaha

Jumlah peserta pelatihan kepemimpinan

Jumlah peserta pelatihan keterampilan

4. Meningkatnya budaya olahraga dan prestasi olahraga

Sarana dan Prasarana Olahraga prestasi yang tersedia

Jumlah kecamatan yang mempunyai sarana dan prasarana olahraga

Persentase luas lapangan untuk olahraga terhadap luas wilayah kota.

5. Meningkatkanya pembinaan guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Jumlah Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang dilatih

Jumlah siswa yang dilatih/ dibina olahraga

Pelaksanaan pertandingan olahraga antar sekolah (SMP,SMA,SMK,MA)

Pelaksanaan pertandingan olahraga antar sekolah tingkat SD

Tujuan 23 : Meningkatnya apresiasi dan ekspresi masyarakat terhadap budaya melayu dan mewujudkan dalam keseharian penyelenggaraan pemerintahan, menciptakan kondisi fisik Kota Pekanbaru dengan ciri-ciri

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 75

Page 35: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

khas budaya melayu

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya apresiasi dan ekspresi masyarakat terhadap budaya melayu

Persentase instansi pemerintah yang menggunakan busana melayuPersentase instansi swasta yang menggunakan busana melayuPersentase hotel yang menyediakan makanan melayu Persentase rumah makan dan restoran yang menyediakan makanan melayu Persentase pegawai pemerintah yang mampu berbahasa melayuPersentase pegawai swasta yang mampu berbahasa melayu

2. Meningkatnya apresiasi seni peserta didik terhadap budaya melayu dalam kehidupan sehari hari

Porsentase Sekolah yang ikut Even Budaya MelayuPersentase Prasarana dan sarana alat sarana alat kesenian TK, SD, SMP, SMA, SMK yang tersediaSarana alat Aksesoris Tari SD, SMP, SMA, SMK yang tersediaPersentase duta seni pelajar antar PropinsiPersentase duta seni pelajar antar Negara

Sasaran Indikator Sasaran

3 Terciptanya kondisi fisik Kota Pekanbaru dengan ciri-ciri khas budaya melayu

Persentase bangunan pemerintahan yang mempunyai ciri-ciri khas budaya melayuPersentase rumah masyarakat yang mempunyai ciri-ciri khas budaya melayu

Tujuan 24 : Meningkatnya syiar agama, sarana dan prasarana beribadah dan lembaga pendidikan agama untuk mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa serta penerapan kurikulum budaya melayu di setiap tingkatan pendidikan

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya kualitas nilai keagamaan di Lembaga pendidikan

Jumlah aktivitas keagamaan di sekolah

2. Meningkatnya penerapan nilai-nilai Budaya Melayu oleh pendidik dan peserta didik

Porsentase yang mampu tulis baca Arab Melayu di sekolah

Porsentase lembaga pendidikan yang berbahasa, bertatakrama dan busana Melayu

Tujuan 25 : Meningkatnya kualitas perencanaan di bidang sosial budaya

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 76

Page 36: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Sasaran Indikator Sasaran

1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang sosial budaya

Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang sosial budaya

2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang sosial budaya

Persentase kegiatan pembangunan di bidang sosial budaya

Tujuan 26 : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Sasaran Indikator Sasaran

1. Terwujudnya kemandirian masyarakat untuk meningkatkan dan memelihara kesehatannya

Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih dan SehatPersentase Penduduk Yang Menjadi Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Dana Sehat)Persentase Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)Persentase bayi yang mendapat ASI Eksklusif

Sasaran Indikator Sasaran

Jumlah Dokter KeluargaPersentase remaja yang mengerti tentang kesehatan reproduksi, efek narkoba dan penyakit menular seksual

2. Terciptanya lingkungan fisik dan sosial yang sehat

Persentase rumah sehat

Persentase tempat-Tempat Umum Sehat

3. Tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau

Angka Kematian Bayi (AKB) per-1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Balita per-1000 kelahiran hidup

Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) per-100 000 kelahiran hidup

Angka Harapan Hidup

Angka Kesakitan

Jumlah balita dengan kasus gizi buruk

Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi

4. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan

Persentase Penduduk yang Memanfaatkan Puskesmas

Persentase Penduduk yang memanfaatkan Rumah sakit

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 77

Page 37: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

Persentase diagnosa kesehatan yang cepat, tepat dan akurat serta ramah

Persentase peserta KB PUS Muda

Persentase peserta KB Mandiri

5. Meningkatkan pelayanan Kesehatan terjangkau dan bermutu (prima)

Persentase Ketersediaan Obat

Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Persentase Cakupan Imunisasi pada bayi dan balita disetiap Kelurahan (Universal Child Immunization” - UCI)

Persentase Ibu Hamil yang mendapat Tablet Fe (Tab besi)

Persentase Murid Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut

Persentase Pekerja yang mendapat Pelayanan Kesehatan Kerja

Persentase Pasangan Usia Subur yang menjadi Akseptor Keluarga Berencana

6. Meningkatkan jumlah sumberdaya kesehatan profesional

Rasio Dokter Per -100 000 Penduduk

Rasio Dokter Spesialis Per - 100.000 Penduduk

Rasio Dokter Gigi per-100.000 Penduduk

Sasaran Indikator Sasaran

Rasio Apoteker Per-100.000 Penduduk

Rasio Bidan Per- 100.000 Penduduk

Rasio Perawat Per-100.000 Penduduk

Rasio Sanitasi Per-100.000 Penduduk

Rasio Ahli Kesehatan Masyarakat Per-100.000 Penduduk

7. Manajemen Kesehatan Modern Tersedianya Sistem Informasi Manajemen Kesehatan yang berbasis teknologi

Kota memiliki Profil Kesehatan

Dewan Kesehatan Kota

Persentase sarana dan prasarana kesehatan yang layak

Tujuan 27 : Meningkatnya kualitas pembangunan di bidang kesehatan

Sasaran Indikator Sasaran

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 78

Page 38: RPJP Infrastrukturlabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/05/BABIII-rpjm... · Web viewSelain itu juga memberikan keleluasan dan tempat yang layak bagi Pedagang Kaki Lima (PKL)

1. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah di bidang kesehatan

Jumlah/jenis dokumen perencanaan di bidang kesehatan

2. Meningkatnya kualitas pengendalian pembangunan daerah di bidang kesehatan

Persentase kegiatan pembangunan di bidang kesehatan yang terkendali

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Pekanbaru 2007 – 2011 79