RPJMDES DESA KUTA TAHUN 2016-2021
-
Upload
aldi-cahyono -
Category
Government & Nonprofit
-
view
108 -
download
1
Transcript of RPJMDES DESA KUTA TAHUN 2016-2021
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 ) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2014 tentang Peraturan pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang DesaPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Desa adalah Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakt setempat, berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan / hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokrasi dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan /atau dibentuk dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuat desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa, maka desa diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) ataupun Rencana Pembangunan Tahunan Desa (RKP Desa).
RPJM Desa Kuta ini merupakan rencana strategis Desa Kuta untuk mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJM Desa tersebut nantinya akan menjadi dokumen perencanaan yang akan menyesuaikan perencanaan tingka Kabupaten. Spirit ini apabila dapagt dilaksanakan dengan baik maka kita akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi kesempatan kepada desa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Pemerintahan yang baik (Good Goverment) seperti patisipasif, transparan dan akuntabilitas.
1.2. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang 9 Tahun 2015 perubahan kedua atas Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan
2
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2008 Nomor 1);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 12 Tahun 2009 tentang Penyerahan Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah Kepada Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2009 Nomor 12);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2011-2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2011 Nomor 5);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 6 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan di Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2015 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 6).
051.3 Maksud dan Tujuan
Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Desa Kuta ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut:a. Maksud Penyusunan RPJMDes
Maksud diadakannya penyusunan Rencana pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah:1. Menjabarkan Visi dan Misi, dan Program pemerintah desa dalam
kurun waktu enam tahun dalam melaksanakan proses pembangunan .
2. Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7 ) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Republik
3
Indonesia Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,di harapkan dalam melakukan proses pembangunan di desa, penyelenggaraan pemerintahan di desa, pemberdayaan masyarakat di desa, partisipasi masyarakat, siltap Kepala Desa dan perangkat, operasional Pemerintahan Desa, tunjangan operasional BPD, dan Intensif RT/RW bisa di prioritaskan sesuai dengan kondisi serta potensi yang dimiliki desa setempat.
3. Memberikan kesempatan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan monitoring pembangunan yang dilaksanakan di desa yang di harapkan bisa menekan terjadinya penyimpangan dalam proses pelaksanaan.
b. Tujuan Penyusunan RPJMDesAdapun tujuan di adakannya penyusunan Rencana pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah :1. Membuat suatu dokumen perencanaan pembangunan yang
memberikan arah kebijakan keuangan desa, strategi pembangunan desa, sasaran-sasaran setrategis yang ingin dicapai selama enam tahun kedepan.
2. Memberikan arah mengenai kebijakan umum dan program pembangunan desa selama enam tahun kedepan.
3. Menjadi landasan bagi penyusunan usulan program desa yang akan dibiayai oleh APBDes, APBD Kabupaten, APBD Propinsi serta APBN.
4. Sebagai bahan evaluasi serta refleksi pembangunan yang akan datang.
5. Sebagai media informasi dan juga pengukuran kinerja pemerintah desa terkait capaian-capaian pembangunan dalam kurun waktu enam tahun kedepan.
BAB II PROFIL DESA
4
2.1 Kondisi Desa2.1.1 Sejarah Desa
Di Makam Ragasari di Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang terdapat makam mbah SIMPEN ialah sosok perempuan yang masyarakt setempat menyebutnya sosok perempuan tidak punya puser sebagai penghormatan kepada beliau karena dianggap orang yang sangat berjasa, pejuang yang sangat gigih melawan penjajah Belanda, maka para peziarah agar tidak melangkah/melewati diatas makamnya (jawa; dilangkahi). Pada saat itu pula nama-nama para prajurit Pangeran Diponegoro tetap dirahasiakan baik nama aslinya maupun keberadaannya. Pada tahun 1830 terjadi peperangan terakhir Prajurit Pangeran Diponegoro di daerah hutan Margalunyu Gunung Slamet. Para Prajurit Pangeran Diponegoro mengadakan perlawnan terhadp pihak kumpeni Belanda, semua serdadu yg dikirim pihak Kompeni tewas. Semenjak Pangeran Diponegoro ditipu, kemudian ditangkap dan dibuang ke Makasar, prajurit yang ada di daerah hutam Margalunyu gunung Slamet berpencar pergi untuk menghilangkan jejak dari kejaran pihak Belanda dan sebagian turun dari Gunung Slamet menyebar ke dukuh Pete, ke utara lewat Pulosari terus kebawah sampai ke Moga, Mereng dan untuk menghilangkan jejaknya mereka berbaur dengan masyarakat setempat dan sebagian melanjutkan perjalanan lewat Kalitorong ke Gunung Wangi. Disana mereka membuat persinggahan bale panjang (sekarang dusun Sipanjang) yang dipimpin langsung oleh mbah Simpen dan semua prajurit yang ada dengan nama samaran agar tidak tercium oleh Tentara Belanda. Mbah simpen salah satu prajurit Pangeran Diponegoro yang dikenal di Desa Kuta dan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mereka berkebun di hutan (sekarang hutan kebutuh namanya). Pada akhirnya setelah beberapa lama kemudian menemukan hutan di sebelah timur gunung wangi karena perjalanan panjang ke utara ada daerah yang lebih aman karena daerah itu dikelilingi lembah/sungai dan prajurit di bale panjang disuruh berkumpul yg akhirnya tempat itu dijadikan kawasan pemukiman dengan nama DESA KUTA (diambil dari kata berkumpul/Makutho).Semenjak penjajahan Belanda sampai dengan tahun 1944 Kuta dipimpin oleh lima Lurah yang sampai sekarang belum diketahui tahun menjabatnya yakni Jamen, Dejong, Longsor, Santiyah dan Singadriyah.Pada tahun 1944 Desa Kuta di pimpin oleh Marno sebagai Kepala Desa, Marno menjabat hanya beberapa bulan dan digantikan oleh Daslim.Tahun 1945 – 1947 Kepala Desa : Daslim
5
Tahun 1948 – 1949 Kepala Desa : WahyuTahun 1950 – 1979 Kepala Desa : Kembali dijabat oleh Daslim Tahun 1970 Pjs Kepala Desa : TamanTahun 1971 – 1984 Kepala Desa : WarnadiTahun 1984 – 1992 Kepala Desa : TarisTahun 1993 Pjs Kepala Desa : DarjanTahun 1994 – 2002 Kepala Desa : WaimanTahun 2002 – 2012 Kepala Desa : Edi SumantoTahun 2013 – Sekarang Kepala Desa : Samsuri
Dalam perkembangannya Desa Kuta memiliki banyak prestasi diantaranya :a. Tahun 2007 Juara I Lomba Kadarkum Tingkat Kabupaten
Pemalang.b. Tahun 2007 Juara I Lomba PKK tingkat Kabupaten Pemalang dan
Propinsi Jawa Tengahc. Tahun 2009 Juara III Lomba Kadarkum Tingkat Kabupaten
Pemalang.d. Tahun 2014 Juara III Lomba HATINYA PKK Tingkat Kabupaten
Pemalang
2.1.2 DEMOGRAFI
a) Batas Wilayah Desa
Letak geografi Desa Kuta , terletak diantara :
Sebelah Utara : Desa Lenggerong
Sebelah selatan : Desa Glandang
Sebelah Barat : Desa Gonseng
Sebelah Timur : Desa Bantarbolang
b) Luas Wilayah Desa
1. Pemukiman : 74,35 ha
2. Pertanian Sawah : 127,00 ha
3. Ladang/tegalan : 25,86 ha
4. Hutan : 1.500 ha
5. Rawa-rawa : - ha
6. Perkantoran : 0,025 ha
7. Sekolah : 1,37 ha
8. Jalan : 4,64 ha
9. Lapangan sepak bola : 1,2 ha
6
c) Orbitasi
1. Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat : 4 KM
2. Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan : 20 Menit
3. Jarak ke ibu kota kabupetan : 14 KM
4. Lama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten : 40 Menit
d) Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
1. Kepala Keluarga :1.327 KK
2. Laki-laki : 2.316 Orang
3. Perempuan : 2.263 Orang
4. Total Penduduk : 4.579 Orang
2.1.3. KEADAAN SOSIALa). Pendidikan
1. SD/ MI : 2.763 Orang
2. SLTP/ MTs : 496 Orang
3. SLTA/ MA : 244 Orang
4. S1/ Diploma : 38. Orang
5. Putus Sekolah : 23 Orang
6. Buta Huruf : 263 Orang
b). Lembaga Pendidikan
1. Gedung TK/PAUD : 3 buah/ Lokasi di Dusun Suwuk, Kalijero dan
Dusun Sipanjang
2. SD/MI : 3 buah/ Lokasi di Dusun Suwuk, Kalijero dan
Dusun Sipanjang
3. SLTP/MTs : 1 buah/ Lokasi di Dusun Penusuhan
c). Kesehatan
a. Kematian Bayi
1. Jumlah Bayi lahir pada tahun ini : 58 orang
2. Jumlah Bayi meninggal tahun ini : - orang
b. Kematian Ibu Melahirkan
1. Jumlah ibu melahirkan tahun ini : .58 orang
2. Jumlah ibu melahirkan meninggal tahun ini : - .orang
c. Cakupan Imunisasi
1. Cakupan Imunisasi Polio 3 : 51 orang
2. Cakupan Imunisasi DPT-1 : .48 .orang
3. Cakupan Imunisasi Cacar : - .orang
7
d. Gizi Balita
1. Jumlah Balita : 257 .orang
2. Balita gizi buruk : ...........orang
3. Balita gizi baik : 257 .orang
4. Balita gizi kurang : ...........orang
e. Pemenuhan air bersih
1. Pengguna sumur galian : 1.051 KK
2. Pengguna air PAH : ...........KK
3. Pengguna sumur pompa :............KK
4. Pengguna sumur hidran umum : ...........KK
5. Pengguna air sungai : ...........KK
d). Keagamaan.
1. Data Keagamaan Desa Kuta Tahun 2015
Jumlah Pemeluk :
- Islam : 4.579 orang
- Katolik : - orang
- Kristen : - orang
- Hindu : - orang
- Budha : - orang
2. Data Tempat Ibadah
Jumlah tempat ibadah :- Masjid/ Musholla : 13 buah
- Gereja : - buah
- Pura : - buah
- Vihara : - buah
-
2.1.4 KEADAAN EKONOMIa). Pertanian
Jenis Tanaman :
1. Padi sawah : 127 ha
2. Padi Ladang : 28 ha
3. Jagung : 45 ha
4. Palawija : 15 ha
8
5. Tembakau : - ha
6. Tebu : 0,5 ha
7. Kakao/ Coklat : - ha
8. Sawit : - ha
9. Karet : .- ha
10. Kelapa : - ha
11. Kopi : - ha
12. Singkong : 7 ha
13. Lain-lain : - ha
b). Peternakan
Jenis ternak :
1. Kambing : 637 ekor
2. Sapi : 12 ekor
3. Kerbau : 131 ekor
3. Ayam : 3355 ekor
4. Itik : 400 ekor
5. Burung : - ekor
6. Lain-lain : - .ekor
c). Perikanan
1. Tambak ikan : - ha
2. Tambak udang : - ha
3. Lain-lain : - ha
d). Struktur Mata Pencaharian
Jeis Pekerjaan :
1. Petani : 813 orang
2. Pedagang : 81 orang
3. PNS : 20 orang
4. Tukang : 48 orang
5. Guru : 32 orang
6. Bidan/ Perawat : 2 orang
7. TNI/ Polri : 1 orang
8. Pesiunan : 14 orang
9. Sopir/ Angkutan : 28 orang
10. Buruh : 632 orang
11. Jasa persewaan : 12 orang
12. Swasta : 358 orang
9
2.2. KONDISI PEMERINTAHAN DESAa). Lembaga pemerintahan
Jumlah aparat desa :
1. Kepala Desa : 1 orang
2. Sekretaris Desa : 1 orang
3. Perangkat Desa : .11 orang
4. BPD : 11 orang
b). Lembaga kemasyarakatan
Jumlah Lembaga Kemasyarakatan :
1. LPM : 1
2. PKK : 1
3. Posyandu : 5
4. Pengajian : 5 Kelompok
5. Arisan : 17 Kelompok
6. Simpan Pinjam : 2 Kelompok
7. Kelompok Tani : 2 Kelompok
8. Gapoktan : 1 Kelompok
9. Karang Taruna : 1 Kelompok
10. Risma : . Kelompok
11. Ormas/LSM : - Kelompok
12. Lain-lain : - Kelompok
c). Pembagian Wilayah
Nama Dusun :
1. Dusun Sipanjang : Jumlah 5 RT
2. Dusun Kuta : Jumlah 1 RT
3.Dusun Suwuk : Jumlah 9 RT
4.Dusun Kalijero : Jumlah 5 RT
5.Dusun Penusuhan : Jumlah 4 RT
d). Struktur Organisasi Desa
SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHANDESA KUTA
KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG
10
NAMA-NAMA APARAT DESA :
Kepala Desa : Samsuri
Sekretaris Desa/Plt : Cahyono
Kepala Urusan Pemerintahan : Torih.
Kepala Urusan Umum : Winarti
Kepala Urusan Pembangunan : Cahyono
Kepala Urusan Keuangan : Siswandi Hadi Santoso
Lebe : Nurfawaid
Ulu-ulu : Wachidin
Polisi Desa : Marsetyo
Kepala Dusun
1. Dusun Sipanjang : Tulus Harjo
2. Dusun Kuta : Surinto Purnomo
3.Dusun Suwuk : Brahmanto Condro Yuwono
4.Dusun Kalijero : Dirjo
5.Dusun Penusuhan : Wahyono.
SUSUNAN ORGANISASI BADAN PERMUSYAWARATAN DESADESA KUTA
KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG
NAMA-NAMA ANGGOTA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
11
Ketua : Amin Sidik
Wakil Ketua : Wardoyo
sekretaris : Rochani
Anggota :
1. Siti Paedah.2. Siti Nurul Khasanah.3. Sulistyowati.4. Ruslani.5. Suswono.6. Kurningsih.7. Sumartin.8. Siti Aminah.
BAB III
MASALAH DAN POTENSI
3.1. Daftar Masalah Dan Potensi Dari sketsa Desa;
Daftar masalah dari potret desa bersumber dari hasil pengkajian desa yang
mencerminkan daftar masalah kondisi prasarana; lingkungan; kesehatan;
12
pendidikan; sosial-budaya; keamanan dan sumberdaya perekonomian yang
ada di desa.
Daftar potensi dari sketsa desa merupakan rincian peluang atau kondisi lain
yang bisa dioptimalkan dari gambaran masalah yang ada di desa yang bisa
merubah keadaan setempat menjadi lebih baik.
NO. MASALAH POTENSI
Prasarana
1 Seluruh gang di Dusun Sipanjang masih tanah, tidak ada saluran air sepanjang 1.500 m
1. gotong royong, 2. Pasir, 3. batu
2 Jalan penghubung Dusun Sipanjang-Desa Glandang kondisinya rusak parah 1. batu, 2. gotong royong
3 Jalan Gunung wangi dusun Sipanjang kondisinya rusak parah 1. batu, 2. gotong royong
4 Jalan penghubung dusun Kuta- Sipanjang kondisinya rusak 1. batu, 2. gotong royong
5 TPU belum disender, gelap dan belum rapi 1. gotong royong
6 Jalan penghubung dusun Kuta-Suwuk susah dilalui
1. siswa, 2. gotong royong, 3. batu
7 Gang di dusun Kuta masih tanah 1. batu, 2. gotong royong
8Di RT 02/03, 04/04, 01/04, 03/03, 03/04, 05/04, 04/03 sering terjadi genangan air menimbulkan bau tidak sedap
1. gotong royong 2. swadaya 3. batu
9 Jalan Praja Dusun suwuk kurang layak 1. swadaya 2. gotong royong, 3. batu
10 Jalan di RT 02/03, 01/03 kurang layak, masih tanah
1. swadaya 2. gotongroyong, 3. batu
11 Kondisi Mushola Baitul rohman ( RT 03/03 ) kondisinya memprihatinkan
1. iuran warga, 2. batu bata, 3. pasir, 4. gotong royong
12Masjid Nurul Janah dusun Suwuk tidak cukup menampung jamaah pada sholat jumat dan Sholat iedul fitri
1. swadaya 2. gotong royong, 3. batu
13 Jalan lingkar dari RT 01/05 sampai RT 03/05 Dusun kalijero kondisinya masih tanah
1. pasir, 2. batu, 3. swadaya
14 Makam tidak mempunyai pagar keliling sering dijadikan jalan umum
1. pasir, 2. batu, 3. swadaya
NO. MASALAH POTENSI
15 Saluran air di jalan utama dusun Kalijero tidak normal
1. pasir, 2. batu, 3. swadaya
16Di RT 02/05 dan 03/05 dan Jalan Melati dusun Kalijero saluran airnya tidak lancar, menimbulkan bau drainase rusak
1. pasir, 2. swadaya, 3. gotongroyong
17 Di RT 04/05 dan 04/05 dusun Kalijero belum ada saluran air
1. pasir, 2. batu, 3. swadaya, 4. gotongroyong
18 Jl. Kamboja Dusun Kalijero rusak P : 200 m 1. swadaya 2. batu 3. pasir
13
19 Jl. Melati Dusun Kalijero rusak sepanjang 300 m 1. swadaya 2. batu 3. pasir
20 Drainase Jl. Melati Dusun Kalijero rusak sepanjang 300 m 1. swadaya 2. batu 3. pasir
21 Jl. Mawar Dusun Kalijero rusak sepanjang 220 m 1. swadaya 2. batu 3. pasir
22 Gedung SDN Kuta 02 terancam longsor 1. swadaya 2. batu 3. pasir
23 Di Dusun Kalijero susah untuk mengumpulkan warga 1. swadaya 2. batu 3. pasir
24 Jalan ke kuburan becek semakin terkikis 1. batu, 2. pasir, 3. gotong royong
25 Lapangan sepak bola rusak 1. pemuda 2. gotong royong
26 Jalan utama dusun Penusuhan di RT 04 kondisinya rusak sepanjang 100 m
1. batu, 2. pasir, 3. swadaya, 4. gotong royong
27 tempat ibadah terlalu jauh bagi warga RT 04 dusun Penusuhan
1. Panitia ada, 2. tanah waqap ada, 3. gotong royong
28 Jalan penghubung Desa Lenggerong-Kuta dan Glandang kondisinya rusak parah P : 4000 m 1. pasir, 2. batu
29 Pondasi Jembatan Penusuhan Utara mulai terkikis air ( sudah menggantung )
1. swadaya 2. batu 3. pasir
30 Jalan aspal Dusun Penusuhan kondisinya rusak P: 450 m
1. swadaya 2. batu 3. pasir
31 Saluran Irigasi Sawah blok Penusuhan banyak yang bocor P 1.860 m
1. swadaya 2. batu 3. pasir
32 Di Dusun Penusuhan sering terjadi pencurian dengan sasaran Ricemill
1. swadaya 2. batu 3. pasir
33 Jl. Telaga Pancur RT 02 RW 01 kondisinya susah dilewati
1. Batu, 2 Swadaya, 3. Gotong-royong
34 Jl. Gunung Wangi RT 03 RW 01 kondisinya rusak 1. Batu, 2 Swadaya, 3. Gotong-royong
35 Jl. Telaga Rancah RT 01 RW 01 kondisinya rusak 1. Batu, 2 Swadaya, 3. Gotong-royong
36 Jl. Beingin Dusun Sipanjang kondisinya rusak sepanjang 1.200 m
1. Batu, 2 Swadaya, 3. Gotong-royong
37 Jl. Kuburan Dusun Kuta kondisinya rusak sepanjang 800 m
1. Batu, 2 Swadaya, 3. Gotong-royong
38 Jl. Utama Dusun Kuta terancam longsor sepanjang 100 m
1. Batu, 2 Swadaya, 3. Gotong-royong
39 Kondisi Jl. Di RT 03 RW 03 rusak 1. Batu, 2 Swadaya, 3. Pasir
NO. MASALAH POTENSI
40 Jl. Praja masih sulit dilalui kendaraan sepanjang 300 m dari 500 m yang ada
1. Batu, 2 Swadaya, 3. Pasir
41 Jl. Di RT 04 dan 03 RW 04 Dusu Suwuk rusak 1. Batu, 2 Swadaya, 3. Pasir
42 Saluran air di Jl. Pemuda tidak optimal 1. Swadaya, 2.Gotong-royong, 3.. Batu
43 Lokasi dekat PUSTU Desa Kuta terancam longsor 1. Swadaya, 2.Gotong-royong, 3.. Batu
44 Di Dusun Kalijero pada malam hari gelap 1. Swadaya, 2.Gotong-royong
14
45 Masyarakat luar Desa Kuta susah dalam mencari alamat di Desa Kuta
1. Swadaya, 2.Gotong-royong
46 Seluruh gang di Dusun Penusuhan susah dilalui kendaraan
1. Batu, 2. Pasir, 3. Swadaya, 4. Gotong-royong
47 Limbah rumah tangga di Penusuhan sangat bau/mengganggu
1. Batu, 2. Pasir, 3. Swadaya, 4. Gotong-royong
48Rumah warga Penusuhan yang dipinggir sungai sepanjang 300 m terancam terkikis oleh gerusan kali glandang
1. Batu, 2. Pasir, 3. Swadaya, 4. Gotong-royong
49 Kondisi Jalan Utama dusun Penusuhan semakin rusak sepanjang 965 m
1. Batu, 2. Pasir, 3. Swadaya, 4. Gotong-royong
50 Saluran irigasi dari kali Suan sering jebol dan bocor1. Batu, 2. Pasir, 3. Swadaya, 4. Gotong-royong
51Jalan penghubung dusun sipanjang ke Desa Glandang kondisinya rusak, dari tahun ke tahun semakin menyempit.
1. Ada pengurus
52 Jalan penghubung Desa Kuta-Desa glandang rusak, badan jalan menyempit 1. ada ketua dan anggota
53 Kondisi Jembatan penghubung Desa Lenggerong - Desa Kuta - Desa Glandang rusak parah
1. Sungai, 2. Batu, 3. Pasir, 4. swadaya
54 Kondisi Tangan-tangan Jembatan lenggerong hilang 1.Swadaya, 2.Batu
55 Bak penampung di dusun sipanjang kondisinya rusak 1. Batu, 2.Swadaya
56 Debit Air pamsimas dari gunung wangi ke dusun suwuk kecil 1.Batu, 2.Pasir, 3.Swadaya
57Jalan penghubung dusun penusuhan -dusun kaliwadas Desa surajaya pemalang masih tanah dan tidak bisa dilalui kendaraan
1.Swadaya, 2.Batu, 3.Pasir
58 Jembatan kali pancur terancam ambruk 1.Swadaya
59Jalan menuju makam Dusun Penusuhan sepanjang 120 m masih tanah dan semakin terkikis
1. Ada ketua BPD, 2. Pengurus lengkap
60 gang di Dusun Kuta sepanjang 100 m terancamlongsor 1. Pengurus lengkap
61 Jalan disamping makam dusun Kuta gelap 1. Pengurus lengkap
62 gang di RT 01 Dusun Kalijero becek 1. ada bangunan
NO. MASALAH POTENSI
63 Jalan Suwandi /jl. Poros di dusn kalijero sepanjang 400 m semakin terkikis 1. ada bangunan
64 Gang di RT 05 RW 04 Dusun Suwuk kondisinya rusak 1. Penguru RT
65 gang di dusun sipanjang rt 04 rw 01 kondisi jalan masih tanah dan sempit p : 150 m 1. swadaya
66 Gang di rt 04 rw 01 dusun penusuhan kondisi jalan rusak P : 150 M
1. Pasir, 2. batu, 3. Gotong-royong, 4. swadaya
67 Gang di rt 05 rw 04 dusun sipanjang kondisinya rusak p : 200 M
1, pasir, 2. swadaya, 3. gotong royong
15
68 Gang dungus sikidang di dusun sipanjang kondisinya rusak P : 150 M
1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
69 gang di dusun sipanjang rt 05 rw 01 kondisi jalan masih tanah dan sempit p : 250 m
1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
70 jembatan kali glandang di dusun sipanjang kondisinya rusak bentang : 6 m l : 3 m
1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
71 Akses masyarakat Dusun Kuta menuju suwuk, terutama pejalan kaki susah
1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
72 Jalan Penghubung Dusun Kuta-Suwuk masih susah dilewati
1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
73 Gang di RT 03/04 rusak, panjang 200 m 1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
74 Masih ada jalan buntu di RT 02 / 04 1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
75 Jalan Poros, sebelah Timur SDN 03 terancam longsor
1. Swadaya, 2. Batu, 3.Pasir
76 di dusun kalijero rt 001 rw 05 kondisi masih tanah dan berlubang P : 200 m
1. Swadaya, 2. Batu, 3.Pasir
77 Mesin Pompa air di sawah blok kalijero belum bisa dimanfaatkan oleh petani
1. Swadaya, 2. Batu, 3.Pasir
78 Para petani Sawah Blok Kalijero susah mendapatkan pengairan
1. Swadaya, 2. Batu, 3.Pasir, Kelompok Tani
79 Para petani Sawah Blok banjaran susah mendapatkan pengairan
1. Swadaya, 2. Batu, 3.Pasir, Kelompok Tani
80 Para petani Sawah Blok Glandang susah mendapatkan pengairan
1. Swadaya, 2. Batu, 3.Pasir, Kelompok Tani
Pendidikan
81 Proses belajar mengajar di TPQ dusun Suwuk kurang layak
1. santri 2. pendidik 3. antusias masyarakat menyuruh anaknya belajar agama
82 Di dusun Kalijero masih banyak anak putus sekolah
1. gedung sekolah 2. gotong royong
83 Kegiatan belajar mengajar di TPQ dusun Kalijero berjalan kurang optimal
1. santri, 2. pengajar, swadaya, gotong royong
84 Gedung SDN Kuta 02 terancam longsor 1. swadaya 2. batu 3. pasir
85 Gedung TPQ di dusun sipanjang kondisinya rusak1. Pasir, 2. batu, 3. Gotong-royong, 4. swadaya
NO. MASALAH POTENSI
Kesehatan
86 Lingkungan di Dusun Sipanjang kurang sehat, masih BAB sembarang tempat 2. gotong royong
87 Air pembuangan dari HU di dusun Kuta meluber ke jalan 1. batu, 2. gotong royong
88 Lingkungan di Dusun Kuta tidak sehat 1. gotong-royong 2. swadaya 3. batu
89 Di RT 02/04 dan 01/03 lingkungan tidak sehat, BAB sembarang tempat 1. ada kader PKK
90 Di dusun Kalijero masih banyak masyarakat buang sampah sembarang tempat.
1. penyuluhan, 2. PKK, 3. LPMD
16
91 Limbah rumah tangga di dusun Penusuhan sangat mengganggu masyarakat 1. gotong royong
92 Di dusun Penusuhan Penusuhan banyak warga yang BAB sembarang tempat/ sungai
1. swadaya 2. gotong royong
93 Di dusun Penusuhan Penusuhan banyak warga yang buang sampah sembarang tempat/ sungai
1. swadaya 2. gotong royong
94 Di Dusun Penusuhan masih banyak warga yang BAB di sungai 1. gotong royong
Ekonomi, Sosial Budaya, Lingkungan
95 Seluruh Poskamling di Dusun Sipanjang kondisinya rusak . 1. gotong royong
96 Di dusun Sipanjang, Kuta, Suwuk, Kalijero dan Dusun Penusuhan masih banyak pengangguran 1. pemuda
97 Pos Ronda di Dusun Kuta tidak layak 1. kayu, 2. batu, 3. gotong royong 4. lahan
98 Para peternak di dusun Kuta kurang modal 1. kandang 2. pakan ternak 3. kelompok ternak
99 Kesenian di Desa Kuta kurang pembinaan1. tempat 2. murid, 3. pengajar, 4. kegiatan sudah berjalan
100Masjid Nurul Janah dusun Suwuk tidak cukup menampung jamaah pada sholat jumat dan Sholat iedul fitri
1. swadaya 2. gotong royong, 3. batu
101Hasil penjualan panen kurang memenuhi standar sehingga kesejahteraan petani di dusun Suwuk kurang
1. petani 2. lahan pertanian 3. Kelompok tani 4. PPL
102 kerapian lingkungan di dusun Suwuk kurang, banyak pohon yang menghalangi kabel dan jalan
1. penyuluhan 2. gotong royong
103 Makam tidak mempunyai pagar keliling sering dijadikan jalan umum
1. pasir, 2. batu, 3. swadaya
104 Saluran air di jalan utama dusun Kalijero tidak normal
1. pasir, 2. batu, 3. swadaya
105Di RT 02/05 dan 03/05 dan Jalan Melati dusun Kalijero saluran airnya tidak lancar, menimbulkan bau drainase rusak
1. pasir, 2. swadaya, 3. gotongroyong
106 Penerangan jalan di Dusun Kalijero kurang 1. swadaya 2. gotongroyong,
107 Di RT 04/05 dan 04/05 dusun Kalijero belum ada saluran air
1. pasir, 2. batu, 3. swadaya, 4. gotongroyong
NO. MASALAH POTENSI
108 Di Dusun Kalijero Harga jual hasil pertanian tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, sering rugi 1. irigasi, 2. obat-obatan
109 Di Dusun Kalijero susah untuk mengumpulkan warga 1. swadaya 2. batu 3. pasir
110 tempat ibadah terlalu jauh bagi warga RT 04 dusun Penusuhan
1. Panitia ada, 2. tanah waqap ada, 3. gotong royong
111 saluran air di sawah blok Penusuhan kondisinya rusak
1. swadaya 2. gotong royong
112 Di Dusun Penusuhan sering terjadi pencurian dengan sasaran Ricemill
1. swadaya 2. batu 3. pasir
113 Di Dusun Kalijero pada malam hari gelap 1. Swadaya, 2.Gotong-royong
17
114 Masyarakat luar Desa Kuta susah dalam mencari alamat di Desa Kuta
1. Swadaya, 2.Gotong-royong
115 Limbah rumah tangga di Penusuhan sangat bau/mengganggu
1. Batu, 2. Pasir, 3. Swadaya, 4. Gotong-royong
116 Saluran Drainase Jl Utama Dusun Suwuk RT 05 RW 04 tidak lancar
1. Batu Gamping, 2 .Swadaya
117 Penggalian secara liar mengancam saluran irigasi lokasi kedung getos sungai Glandang 1.Batu, 2.Swadaya
118 Tanah Pemakaman dusun penusuhan semakin terkikis 1.Swadaya
119 sebanyak 4 rumah di RT 02 RW 03 Dusun Suwuk terancanm lonsor 1. ada petugas
120 Belum ada batas desa antara desa glandang dan desa kuta yg terletak di dusun sipanjang
1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
121 Di dusun sipanjang pada malam hari gelap 1. Swadaya, 2. Gotong-royong
122 Makam Dusun Kuta terancam longsor, sepanjang 150 m
1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
123 di dusun kalijero tegangan listrik kurang 1.Swadaya
124 Di dusun kalijero kayu yang melimpah belum dumanfaatkan 1. ada peserta
125 Pos ronda di dusun kalijero kondisinya rusak 1.swadaya
126 limbah rumah tangga di dusun kalijero sangat bau dan mengganggu 1.swadaya, 2.Pasir
127 Tidak ada identitas Desa Kuta 1. Swadaya, 2. Batu, 3.Pasir
128 Jalan Poros gersang 1.swadaya
129 Di Kuta rawan pencurian 1.swadaya
3.2. Daftar Masalah Dan Potensi Dari Kalender Musim;
Daftar masalah dari kalender musim merupakan daftar gambaran dari hasil
pengkajian dari kondisi musim di desa setempat yang menjelaskan
situasi/keadaan pada masing-masing musim tertentu (musim kemarau;
musim pancaroba; dan musim hujan).
Daftar potensi dari kalender musim merupakan daftar sumberdaya
alam/material yang bisa dioptimalkan untuk mendukung perbaikan masalah
(sosial; ekonomi; lingkungan; dll) yang ditimbulkan oleh faktor musim.
NO. MASALAH POTENSI
1 Hasil Panen para petani penggarap di sawah blok glandang kurang memadai 1. sungai, 2. batu 3. pasir
2 Di Jalan utama dan RT 03 Dusun Sipanjang kalau musim hujan air meluap ke jalan
1. sawadaya 2. batu 3. pasir
3 Jalan menuju dusun Kuta sepanjang 300 m tertimbun tanah daan rusak 1. batu, 2. gotong royong
18
4 Petani penggarap di sawah blok Kalijero sering gagal panen
1. gotong royong 2. swadaya3. sungai
5 Gang di RT 01/06 dusun Penusuhan masih tanah, becek dan banjir P : 100 m
1. batu, 2. pasir, 3. swadaya, 4. gotong royong
6 Kandang kerbau menimbulkan bau 1. gotong royong
7Di RT 01/06 dan RT 02/06 dusun Penusuhan sumber airnya (sumur) bau dn berwarna kekuningan
1. gotong royong
8 Rumah warga RT dusun Penusuhan banyak yang tergenang air pada musim hujan 1. gotong royong
9 Pada musim panca roba msyarakat desa Kuta banyak terserang penyakit ( flu dan diare ) 1. PUSTU, 2. Bidaan desa
10 Pada musim kemarau masyarakat dusun Sipanjang susah mendapatkan air bersih
1. Sumber Air, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
11Pada musim kemarau para petani dusun Sipanjang tidak bisa menanam padi (sawahnya tadah hujan)
1. Kelompok tani, 2. Sungai,3. batu, 4. Gotong-royong
12 Pada musim hujan jl. Kuburan Kuta dipenuhi tanah 1. Kelompok tani
13 Pada musim hujan Jalan di RT 03 RW 03 air meluap, jalan cepat rusak
1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
14 Pada musim hujan Jalan di RT 04 RW 03 air meluap, jalan cepat rusak
1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
15 Pada musim kemarau sebagian warga Dusun Suwuk susah mendapatkan air bersih
1. Batu, 2. Swadaya, 3. Gotong-royong
16Pada saat musim hujan petani susah dalam mengangkut hasil panen (bagian barat sawah penusuhan)
1. Swadaya, 2. Gotong-royong
17 Pada musim pancaroba banyak hewan ternak(unggas) yang mati 1.Swadaya
18 Pada musim kemarau di Dusun Kalijero saluran drainase bau 1.Swadaya, 2. Batu, 3.Pasir
19 Pada awal musim hujan di Desa Kuta terjadi paceklik 1.Swadaya
20 Pada bulan Mei-Juni di desa Kuta para petani gagal panen 1.Swadaya, 2.Batu, 3.Pasir
NO. MASALAH POTENSI
21 Pada musim hujan sering terjadi mati lampu 1.Swadaya, 2.Batu, 3. Pasir
22Pada musim hujan air meluap ke badan jalan di gg. Makamdawa dusun sipanjang rt 02 rw 01 P : 400 M
1. Pasir, 2. batu, 3. Gotong-royong, 4. swadaya
23 Pada musim hujan air meluap kebadan jalan di dusun sipanjang rt 02 - 05 rw 01 P : 1800 m
1, pasir, 2. swadaya, 3. gotong royong
24 Di dusun kalijero rt 03 rw 05 pada saat musim hujan kondisi tanah becek 1.Swadaya
25 Sering terjadi pencurian di Dusun Penusuhan 1. Swadaya, 2. Batu, 3.Pasir
26 Pada musim hujan di Dusun Penusuhan air meluaap ke jalan utama
1. Swadaya, 2. Batu, 3.Pasir
3.3. Daftar Masalah Dan Potensi Dari Bagan Kelembagaan.
19
Daftar masalah dari bagan kelembagaan merupakan daftar masalah yang
menjadi temuan dari hasil pengkajian atas kondisi kelembagaan yang ada di
desa, seperti pada pemerintah desa; BPD; RT; Kelompok Tani;
kelembagaan simpan pinjam; ; dll.
Daftar potensi dari bagan kelembagaan adalah daftar potensi yang bisa
dikembangkan dari kondisi/keadaan yang ada dari masing-masing
kelembagaan yang ada di desa tersebut.
NO. MASALAH POTENSI
1 Pelayanan di PUSTU Kuta kurang optimal 1. PUSTU, 2. Bidaan desa
2 Pelayanan di Pemdes Kuta kurang optimal 1. perangkat lengkap .
3 Kegiatan kesenian di Kuta kurang regenerasi 1. ada 2 kelompok seni 2. ada sanggar
4 Kegiatan LMDH, LPMD, kelompok tani dan kopersi desa kurang maksimal.
1. ada pengurus dan anggota
5 Pengurus PKK tidak ada honor 1. ada pengurus dan anggota
6 Kondisi Balai Desa Kuta atapnya bocor 1. pasir, 2. batu, 3. swadaya 4. Dana ADD
7 Ternak kerbau dan kambing banyak yang terserang penyakit gudik
1. Peternak 2. ada PPL 3. Mantri Ternak
8 Petani di Dusun Suwuk mengeluh mahalnya bibit jagung
1. Swadaya, 2. Kelompok Tani,
9 Masyarakat Dusun Kalijero pada saat rembug desa tidak punya tempat yang memadai
1. Swadaya, 2. Batu, 3. Gotong-royong, 4. Pasir
10 Kelompok Tani Dusun sipanjang tidak berjalan optimal
1. Batu, 2. Pasir, 3. Swadaya, 4. Gotong-royong
NO. MASALAH POTENSI
11 LPMD berjalan kurang optimal 1. Pengurus, 2. Gotong-royong
12 BPD berjalan kurang optimal 1. Komite sekolah, 2. Swadaya
13 Balai Desa Kuta saat musim hujan bocor dan kurang ruangan
1.Batu, 2. Pasir, 3. Swadaya
14 Bangunan Pustu Desa Kuta rusak parah 1.Swadaya
15 Perangkat Desa kurang disiplin 1 .Swadaya
16 Administrasi pemerintah desa belum rapi 1. mantri ternak
17 Perangkat desa kesulitan dalam menangani masalah sosial 1.Linma , 2.Poldes
18 Hubungan BPD dengan masyarakat kurang 1. Swadaya
19 Kemampuan BPD dalam pembahasan peraturan lemah 1. Lahan pertanian
20
20 Regenerasi PKK belum berjalan optimal 1.Swadaya 2. PPL3. Kelompok tani
21 Sebagian besar anggota kelompok tani Desa Kuta belum mengikuti program kelompok tani 1. Petugas PLN
22 Pelayanan di PUSTU Desa Kuta hanya 2 hari dalam seminggu
1. Jumlah perangkat penuh
23 Status tanah Pustu bukan milik Pustu 1. Jumlah perangkat penuh
24 RT/RW belum dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pelayanan administrasi
1. Jumlah perangkat penuh
25 Kesadaran masyarakat dalam MOP dan MOW rendah
1. Ada ketua BPD, 2. Pengurus lengkap
26Pada musim hujan air meluap ke badan jalan di Gg, Sendang durian dusun sipanjang rt 02 rw 01 P : 300 m
1. Pasir, 2. batu, 3. Gotong-royong, 4. swadaya
27 Banyak ibu-ibu muda di Desa Kuta yang menganggur 1.Swadaya
28 Kelompok Tani Di Desa Kuta kurang berjalan 1. Swadaya, 2. Batu, 3.Pasir, Pengurus Kelompok Tani
BAB IVRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1 Visi dan Misi4.1.1 Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa, penyusunan Visi Desa Kuta ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa sejahtera seperti pemerintah desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakt desa dan masyarakat desa pada umumnya. Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan. Maka berdasarkan pertimbangan di atas Visi Desa Kuta adalah:
“TERWUJUDNYA DESA KUTA SEBAGAI DESA AGROBISNIS”
21
4.1.1 MisiSelain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang
memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh desa agar tercapainya visi desa tersebut. Visi berada di atas misi. Pernyataam visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di operasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partsipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Kuta sebagaimana proses yang dilakukan maka misii Desa Kuta adalah :1. Peningkatan produksi tanaman pangan, peternakan dan
perkebunan.2. Peningkatan sarana dan sarana transportasi3. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang produktif,
bedaya pikir tinggi, dan berwawasan lingkungan serta memberdayakan potensi yang ada terutama pertanian.
4. Penguatan lembaga terhadap 3 (tiga) Kelompok Tani5. Perwujudan kondisi masyarakat yang aman dan iklim usaha
yang bagus.6. Peningkatan taraf kesehatan masyarakat,
4.2 Kebijakan PembangunanProgram Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri oleh
tokoh-tokoh masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BPD dalam rangka penggalian gagasan untuk dibahas dan disepakati. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Sebagai tim penyusun berperan aktif membantu pemerintah Desa dalam membahas dan menyepakati proses pembangunan di desa, penyelenggaraan pemerintahan di desa, pemberdayaan masyarakat di desa, partisipasi masyarakat, siltap Kepala Desa dan perangkat, operasional Pemerintahan Desa, tunjangan operasional BPD, dan Intensif RT/RW. Pemerintah Desa beserta BPD membahas dan menyepakati program proses pembangunan di desa, penyelenggaraan pemerintahan di desa, pemberdayaan masyarakat di desa, partisipasi masyarakat, siltap Kepala Desa dan perangkat, operasional Pemerintahan Desa, tunjangan operasional BPD, dan Intensif RT/RW, dalam hal ini
22
menyusunnya yang bersifat mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun skala prioritas.
4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Desaa). Arah Pengelolahan Pendapatan Desa
- Pendapatan Desa bersumber APB Des dan Dana dari Pemerintah.
- Pendapatan Asli Desa dipungut oleh Kepala Dusun dibantu oleh
Perangkat Desa sesuai dengan wilayahnya masing - masing
kemudian dikumpulkan dan disetorkan oleh Kepala Desa.
- Pendapatan dari APB Des dan dari Pemerintah dikelola oleh
bendahara Desa.
b). Arah Pengelolahan Belanja Desa
1. Belanja Kepala desa dan perangkat desa;2. Intensif RT dan RW;3. Operasional Lembaga kemasyarakatan Desa;4. Tunjangan operasional BPD;5. Program operasional Pemerintahan Desa;6. Program Pelayanan Dasar;7. Program pelayanan dasar infrastruktur;8. Program kebutuhan primer pangan;9. Program pelayanan dasar pendidikan;10. Program pelayanan kesehatan;11. Program kebutuhan primer Sandang;12. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;13. Program Pemberdayaan Masyarakat Desa14. Program Ekonomi produktif;15. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur desa;16. Program penunjang peringatan hari-hari besar;17. Program dana bergulir.
c). Kebijakan Umum Anggaran
Pemerintah Desa bersama BPD melaksanakan musyawarah guna
membahas dan menyepakati anggaran yang dibutuhkan selama setahun
dengan menggunakan tolok ukur pada tahun-tahun sebelumnya yang
kemudian dituangkan dalam APBDes.
4.2.2 Potensi dan Masalaha). Sumber daya Alam
Potensi yang dimiliki desa Kuta adalah sumber daya alam yang dimiliki
desa seperti lahan kosong, sungai, sawah,perkebunan, hutan,
pegunungan yang pada saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
b). sumber daya manusia
23
Potensi yang dimiliki desa Kuta adalah tenaga, kader kesehatan,kader
pertanian, dan tersedianya SDM yang memadai ini bisa dilihat dari tabel
tingkat pendidikan di atas.
c). Sumber daya sosial
Potensi sumber daya sosial yang dimiliki Desa Kuta adalah banyaknya
lembaga-lembaga yanga ada dimasyarakat seperti
LPM,Gapoktan,Kelompok Pengajian, Arisan, Kelompok Simpan
Pinjam,Posyandu,Karang Taruna ,dan lain-lain.
d). Sumber daya ekonomi
Potensi sumber daya ekonomi yang dimiliki Desa Kuta adalah adanya
Lahan-Lahan Pertanian, Perkebunan, maupun Peralatan Kerja Seperti
Peternakan,Perikanan.
Desa Kuta Permasalahan Secara Umum dijabarkan Sebagai Berikut :
a). Bidang Sarana Prasarana Fisik
1. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam berswadaya dan
pemeliharaan bangunan
2. Lokasi Pembangunan yang tidak merata sehingga menimbulkan
kecemburuan sosial
3. Pembangunan yang kurang berdasarkan pada skala prioritas tetapi
masih berdasar keinginan
4. Masih terbatasnya dana pembangunan desa yang dikelola desa
b). Bidang Ekonomi
1. Belum adanya pengembangan terhadap potensi ekonomi desa
2. Belum adanya pemasukan dana secara maksimal
3. Terbatasnya dana untuk modal
5. Belum adanya pendidikan ketrampilan bagi masyarakat
c). Bidang Sosial Budaya
1. Pembangunan Non Fisik / Moral yang masih terabaikan
2. Belum optimalnya pengembangan budaya lokal desa
e). Bidang Pemerintahan
1. Terbatasnya Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan
Pemerintahan
2. Pelaku-pelaku pemerintahan belum secara jelas mengetahui tugas
pokok dan fungsi
3. Pelayanan masyarakat yang masih bersifat sentralistik
4. Sistem pemerintahan ditingkat yang paling bawah (RT) belum dapat
berjalan optimal
24
5. Buku Administrasi yang belum dimanfaatkan secara optimal.
f). Bidang Kesehatan
1. Belum adanya tempat pelayanan kesehatan ( PKD ) yang memadai
2. Pemanfaatan Posyandu yang belum optimal
3. Kegiatan kader posyandu yang masih bersifat perjuangan dan masih
tergantung pada petugas kesehatan
4. Belum terbentuk lembaga pelayanan kesehatan masyarakat
g). Bidang Kelembagaan
1. Masih rendahnya pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi dari
kelembagaan desa
2. Tingkat pertemuan / Rapat Koordinasi yang masih kurang
3. Belum tersusunnya rencana kegiatan / program kerja
4. Buku pedoman tentang kelembagaan yang kurang
h). Bidang Kamtibmas
1. Kegiatan masyarakat dalam Siskamling belum optimal
2. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mentaati aturan
3. Kurangnya kebersamaan dalam penanganan permasalahan
i). Bidang Lingkungan Hidup
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan
lingkungan
2. Belum tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai
3. Pemanfaatan air bersih oleh masyarakat belum optimal
4. Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang
j). Bidang Partisipasi Masyarakat
1. Partisipasi masyarakat dalam pertemuan masih kurang
2. Kegiatan Gotong royong yang masih Kura
3. Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam kegiatan
sosial
k). Bidang Pertanian
1. Saluran irigasi yang belum tertata dengan baik
2. Perkumpulan petani belum berjalan dengan baik
3. Kekurangan air pada musim kemarau
l). Bidang Hukum
1. Masih dijumpai pelanggaran terhadap peraturan yang ada
2. Penegakan hukum yang masih kurang
25
3. Alergi terhadap aparat penegak hukum
m). Bidang Perindustrian dan Perdagangan
1. Home Industri yang belum dikembangkan
2. Kesulitan dan penambahan modal
n). Bidang Pertanahan
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuat hak milik /
sertifikat
2. Pemasangan tanda batas tanah yang kurang jelas
4.2.3 Program Pembangunan Desa1. Belanja Kepala desa dan perangkat desa;2. Intensif RT dan RW;3. Operasional Lembaga kemasyarakatan Desa;4. Tunjangan operasional BPD;5. Program operasional Pemerintahan Desa;6. Program Pelayanan Dasar;7. Program pelayanan dasar infrastruktur;8. Program kebutuhan primer pangan;9. Program pelayanan dasar pendidikan;10. Program pelayanan kesehatan;11. Program kebutuhan primer Sandang;12. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;13. Program Ekonomi produktif;14. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur desa;15. Program penunjang peringatan hari-hari besar;16. Program dana bergulir.
4.2.4 Strategi Pencapaiana). Strategi
Program Desa Kuta dilaksanakan dengan mengacu pada strategi-
strategi yang disusun berdasarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
b). Menetapkan Desa Kuta sebagai Desa yang lebih maju dalam
membangun Desa dengan kebersamaan
Fokus pengembangan ekonomi yaitu pada pertanian dan usaha ekonomi
mikro yang memiliki keunggulan komparatif dan diandalkan untuk dapat
bersaing dengan daerah lainnya untuk dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat.
c). Menyusun langkah-langkah operasional pembangunan Desa
1. Orientasi pengembangan diarahkan pada peningkatan ekonomi
masyarakat terutama di sektor pertanian
26
2. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan
3. Peningkatan peran masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat
4. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peduli kesehatan
5. Melestarikan kehidupan sosial masyarakat yang berdasarkan nilai-
nilai religius
d). Menetapkan prioritas pengembangan desa.
1. Pembangunan Desa diarahkan pada infrastruktur pedesaan
2. Pembangunan sarana dan prasarana umum
3. Pembangunan fasilitas penunjang pembangunan ekonomi
BAB VPENUTUP
Perencanaan pembangunan desa sebagai sebuah proses yang senantiasa berputar, merupakan proses pembelajaran partisipatif yang senantiasa berulang setiap tahun. Dokumen RPJM-Des adalah dokumen sudah final dan tidak bisa diubah hingga menunggu masa enam tahun berlalu tidaklah bijak sehingga perlu dilakukan perubahan paradigma .
Guna memenuhi ketentuan normatif tentang perencanaan sesuai ketentuan yang berlaku maka perlu penjabaran pelaksanaannya tersusun dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa pada setiap tahunnya (APBDesa).
Selain sebagai pedoman dan penentu arah kebijakan enam tahunan, dokumen ini juga berguna sebagai dasar evaluasi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi diperlukan pengukuran kinjerja yang didukung oleh tersedianya data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan serta indikator sasaran yang realitas dan akuntabel.
Dengan demikian akan dapat diketahui seberapa jauh tingkat keberhasilan maupun tingkat kegagalan yang terjadi guna bahan evaluasi
27
dengan membandingkan kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan dan kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya.
KEPALA DESA KUTA
SAMSURI
28