RPJMDes Dawuhan 2010

download RPJMDes Dawuhan 2010

of 26

Transcript of RPJMDes Dawuhan 2010

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

KECAMATAN KREJENGAN DESA DAWUHANKEPALA DESA DAWUHAN KECAMATAN KREJENGAN KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DESA NOMOR : 02 Tahun 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA DAWUHAN

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka RPJM-Desa perlu dibuat peraturan Desa yang merupakan landasan hukum untuk mengatur kebijakan-kebijakan

perencanaan menetapkan Desa; b. Bahwa untuk pembangunan RPJM-Desa sebagaimana dimaksud huruf a, diperlukan adanya Peraturan Desa; c. Bahwa untuk menjabarkan dan melengkapi peraturan tersebut diperlukan keputusan Kepala Desa. d. Bahwa dalam menjalankan kebijakan tertentu, diperlukan rekomendasi dan petunjuk teknis. Mengingat 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa. 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan 6. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo, No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAN KEPALA DESA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJMDes ). BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

1. Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan Pemerintahan Desa adalah Pemerintah Desa Dawuhan dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Dawuhan. 2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa Perangkat Desa. 3. Peraturan Desa adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa. 4. Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan pelaksanaan dari peraturan Desa dan kebijaksanaan Kepala Desa yang menyangkut Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan 5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJMDesa adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan yang memuat arah kebijakan Pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, program, program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas ke wilayahan, disertai dengan rencana kerja. 6. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-Desa adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi Desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas Pembangunan Desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 7. Lembaga Pernberdayaan Masyarakat/Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa yang selanjutnya disebut LPMD/LKMD adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan. masyarakat 8. Kader Pernberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disebut KPM adalah anggota masyarakat Desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif 9. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter Desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan,

prasarana dan sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi Desa. BAB II TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJM-DESA Pasal 2 1. Rencana RPJM-Desa dapat diajukan oleh Pemerintahan Desa; 2. Dalam menyusun rancangan. RPJM-Desa, Pemerintahan Pesa harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi yang berkembang di masyarakat yang diwadahi oleh LPMD / LKMD; 3. Rancangan RPJM-Desa yang berasal dari Pemerintahan Pesa disampaikan oleh Kepala Desa kepada pemangku kepentingan yaitu: LPMD/LKMD, Lembaga Kemasyarakatan, PKK, KPM Tokoh Masyarakat, tokoh Agama, dan sebagainya; 4. Setelah menerima rancangan RPJM-Desa, Pemerintahan Pesa melaksanakan Musrenbang Desa untuk mendengarkan penjelasan Kepala Desa tentang perencanaan pembangunan Desa 5. Jika rancangan RPJM-Desa berasal dari Pemerintahan Desa, maka Pemerintahan Desa mengundang LPMD/LKMD, lembaga-lembaga kemasyarakatan, tokoh Agama, tokoh masyarakat dan lain-lain untuk melakukan Musrenbang-Desa membawa RPJM-Desa 6. Setelah dilakukan Musrenbang-Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) dan (5), maka Pernerintahan Desa menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri oleh BPD dan Pemerintah Desa serta LPM/LKMD dan Lembaga Kemasyarakatan dalam acara penetapan persetujuan. BPD atas rancangan RPJM-Desa menjadi RPJM-Desa yang dituangkan dalam Peraturan Desa; 7. Setelah mendapat persertujuan Pernerintahan Desa sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (6), maka Kepala Desa menetapkan RPJM-Desa, serta memerintahkan Sekretaris Desa atau Kepala Urusan yang ditunjuk untuk mengundangkan dalam Lembaran Desa

BAB III MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENETAPAN RPJM-DESA Pasal 3 1. Pemerintahan Desa wajib mengembangkan nilai-nilai demokrasi, para anggotanya untuk mengambil keputusan yang dikoordinir oleh LPMD/LKMD atau sebutan lain dalam forum Musrenbang-Desa 2. Mekanisme pengambilan keputusan dalam forum Musrenbang-Desa dalam perencanaann pembangunan Desa berdasarkan musyawarah dan mufakat

BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 4 Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan RPJM-Desa ini akan diatur oleh keputusan Kepala Desa. Pasal 5 1. Peraturan Desa tentang RPJM-Desa ini mulai berlaku pada saat diundangkan. 2. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Desa ini dengan menempatkan dalam lembaran Desa Ditetapkan di Pada tanggal : Dawuhan : 15 Nopember 2010

Kepala Desa Dawuhan Kecamatan Krejengan

EKO WAHYU WIDAYARTO Dawuhan, 15 Nopember 2010

Diundangkan di Desa Dawuhan Pada tanggal 15 Nopember 2010 Sekretaris Desa

AKHMAD SAIFULLAH

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

KECAMATAN KREJENGAN DESA DAWUHANKEPUTUSAN KEPALA DESA DAWUHAN KECAMATAN KREJENGAN KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 3 Tahun 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKPDes) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA DAWUHAN MMenimbang : a. a. Bahwa Pemerintah Desa wajib menyusun dokumen perencanaan

Pembangunan Desa berupa rencana Pembangunan Desa (RKPDes) yang merupakan penjabaran rencana pembangunan jangka menengah Desa b. Bahwa RKP-Desa dilakukan melalui forum musyawarah perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang Desa) setiap tahun berdasarkan RPJMDesa dan dikukuhkan secara resmi dengan Keputusan Kepala Desa; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa tentang RKP-Desa. Mengingat 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa; 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007, tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan; 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pernberdayaan Masyarakat; 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa/Kelurahan 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa 6. Peraturan Menteri Dalam. Negeri Nomor 67 Tahun 2007 tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan 7. Peraturan Desa Nomor : 02 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jngka Menengah Desa (RPJMDes)

MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Melaksanakan musyawarah perencanaan Pembangunan Desa dalam menyususn RKP-Desa dan melaporkan kepada Bupati melalui Camat. Kedua Ketiga : : RKP-Desa berdasarkan RPJMDes 5 (lima) tahunan melalui forum

Musrenbang-Desa Berita Acara RKP-Desa ditandatangani oleh Pemerintahan Desa dan LPM/LKMD atau dengan sebutan lain sebagai koordinator penyusun RKPDesa Keempat : RKP-Desa merupakan bahan baku rencana kegiatan pembangunan di Desa untuk/wajib diusulkan ke RKP-Daerah

Kelima

:

Keputusan im mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :

Dawuhan

Pada tanggal : 15 Nopember 2010 Kepala Desa Dawuhan Kecamatan Krejengan

EKO WAHYU WIDAYARTO

DAFTAR ISI Hal Lembar Pengesahan Perdes SK Kepala Desa Kata Pengantar Daftar isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 Latar Belakang Maksud dan Tujuan Landasan Hukum 1 1 1

BAB 11 GAMBARAN UMUM KONDISI DESA 2.1 2.1 Sejarah Desa 2.1.1 Asal usul/legenda Desa 2.1.2 Sejarah Pemerintahan Desa 2.1.3 Sejarah Pembangunan Desa 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 Kondisi Geografis Perekonomian Desa Sosial Budaya Desa Prasarana dan Sarana Desa Pemerintahan Umum 2 3 3 4 5 6 8 9

BAB III VISI DAN MISI 3.1 3.2 Visi Misi 10 11 12

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DESA BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA 5.1 5.2 5.3 Arah Pengelolaan Pendapatan Desa Arah Pengelolaan Belanja Desa Kebijakan Umum Anggaran

13 13 13 14 15 17

BAB VI KEBIJAKAN UMUM DESA BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DESA BAB VIII PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN : 1 MASUKAN 1.1 Potret Desa

1.2 Daftar Masalah dan Potensi dari Potret desa 1.3 Kalender Musim 1.4 Daftar Masalah dan Potensi dari Kalender Musim 1.5 Bagan Kelembagaan Desa 1.6 Daftar Masalah dan Potensi dari Bagan Kelembagaan Desa 2 PROSES 2.1 Penentuan Peringkat Masalah 2.2 Pengkajian Tindakan Pemecahan Masalah 2.3 Penentuan Peringkat Tindakan 3 HASIL 3.1 Perencanaan Pembangunan Desa yang dibiayai Swadaya Masyarakat dan Ketiga 3.2 Perencanaan Pembangunan Desa yang dananya tahun 2009 3.3 Agenda Panduan Kegiatan Antara Swadaya Dan Dana Yang Sudah Ada Pembantuan 3.4 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) 3.5 Peringkatan Usulan Kegiatan Perencanaan Pembangunan Desa berdasarkan RPJMDesa, tahun 2009 s/d 2013 3.6 Rencana Kerja Pembangunan Desa ( RKP-Desa ) Tahunan Lingkungan / Dusun / Kampung / RW / RT 4. Tim Penyusun RPJM-Desa 1. EKO WAHYU WIDAYARTO 2. AKHMAD SAIFULLAH 3. HASAN 4. Ir. WAHYUDI 5. SUPARDI 6. MUSTAFA 7. SUMARGI 8. JUHAIRIA 9. ABDUL KAYYUM 10.M. TOLAK Tugas Pihak

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah Swt setelah melalui proses penggalian gagasan sampai musyawarah dalam rangka Menggagas Masa Depan Desa, penyusun yang terdiri dari sebagian anggota BPD dan Perangkat Desa Dawuhan berhasil menyusun Dokumen RPJMDes. RPJMDes adalah bagian dari program perencanaan seluruh warga masyarakat Desa Dawuhan yang menginginkan perubahan yang lebih balk di segala bidang. Masa Depan akan terlihat jika dimulai dengan perencanaan yang matang dan disertai kerja keras dan usaha untuk mewujudkannya.

Dokumen ini mungkin masih kurang sempurna karena keterbatasan informasi dari dokumen terdahulu yang kurang lengkap, meskipun demikian dokumen ini sudah cukup mewakili aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang membantu sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen RPJMDes ini. Harapan kami semoga Dokumen ini bisa menjadi tolok ukur Pembangunan di Desa Dawuhan Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo dan semoga seluruh Rencana Pembangunan bisa terealisasi dan kemajuan pesat bisa terlihat di Desa Dawuhan Kecamatan Krejengan Kabupaten Probolinggo .

Wassalamu alaikum Wr.Wb Dawuhan, 15 Nopember 2010 Tim Penyusun

Pemerintah Desa Dawuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG : Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam Sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai kesatuan masyarakat hukum, Desa perlu untuk selalu memikirkan bagaimana kondisi Desanya dimasa yang akan datang, sehingga Desa tersebut bertambah maju. Untuk mewujudkan harapan tersebut, berdasarkan sumberdaya yang dimiliki Desa saat ini maka Desa perlu menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) atau langkah langkah yang perlu dilakukan selama 5 (lima) tahun. Sebagai bagian dari kesatuan wilayah Kabupaten, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) merupakan salah satu Dokumen pembangunan yang menjadi sasaran dari Pembangunan Kabupaten. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN : Maksud disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah sebagai pedoman bagi setiap Perangkat Desa dalam menyusun sasaran, program dan kegiatan Pembangunan Desa. Tujuan disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa adalah untuk meningkatkan pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat yang lebih berdaya guna, serta lebih untuk memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja Pemerintah Desa sebagai wujud pertanggung jawaban dalam mencapai Visi, Misi dan tujuan Pemerintah Desa 1.3. LANDASAN HUKUM : Penyusunan dokumen Perencanaan Pembangunan Desa Dawuhan didasarkan pads beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain: a) UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional b) UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah c) UU No. 72 tahun 2005 tentang Desa d) Permendagri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa e) Perda No. 14 tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah f) Perda No. 16 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah g) Perda No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA 2.1. Sejarah Desa 2.1.1. Asal-usul/Legenda Desa Asal mula desa Dawuhan menurut ceriota orang-orang terdahulu dengan dasar dari sesepuh desa Dawuhan menceritakan hal sebagai berikut : Asal mula desa dawuhan menurut cerita orang-orang terdahulu dengan dasar dari sesepuh desa dawuhan yang masih hidup hingga saat ini bermula dari perantauan orang Madura ke tanah Jawa yang bernama KH. Abdul Karim atau biasa masyarakat Dawuhan menyebutnya dengan julukan Buju Dul Karim untuk kemudian menetapkan hatinya untuk tinggal di daerah ini yang akhirnya menjadi cikal bakal desa dawuhan ini, pada masa penjajahan bangsa Belanda sekitar tahun 1838 M. Berawal dari Buju Dul Karim inilah legenda ini dimulai dimana pada waktu itu daerah tersebut sama seperti daerah-daerah pedesaan pada umumnya yang merupakan daerah yang cocok dengan lahan pertanian. Akan tetapi daerah yang subur tersebut tidak diimbangi dengan lancarnya air untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, mengingat pada masa itu aliran sungai besar tidak bisa mencapai lahan pertanian tersebut karena tanah terasering atau sengkedan. Oleh karena itu Buju Dul karim mempunyai inisiatif dan memprakarsai pembuatan bendungan airdari sungai besar yang mana orang-orang pada waktu itu menyebutnya dengan istilah angel atau debuen. Sehingga kalau boleh dibahasakan yaitu Dawuhan. Sehingga air dari sungai besar tersebut dapat mengairi lahan pertanian. Namun seiring waktu, orang-orang Belanda melakukan perubahan dengan memindahkan lokasi dan kemudian membuat bendungan baru yang lebih baik dan lebih maksimal dalam pemanfaatannya, dimana memenuhi masyarakat di lingkungan sekitarnya. Jadi pembuatan bendungan inilah yang menjadi cikal bakal dan merupakan identik dengan nama Dawuhan sampai sekarang.sehingga para petani pada khususnya masyarakat pada umumnya dapat merasakan apa yang menjadi cita-cita dan tujuan dari para p[endahulunya, yakni untuk kemakmuran masyarakat di desa Dawuhan. bendungan tersebut bukan hanya bisa kebutuhan lahan pertanian, tetapi juga mencukupi kebutuhan hidup

2.1.2. Sejarah Pemerintahan Desa Tabel 1. Sejarah Pemerintahan Desa NAMA-NAMA DEMANG/LURAH/KEPALA DESA SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA DESA DAWUHAN

No 1 2 3 4 5 6 7

Periode 1931 1949 1950 1952 1953 1975 1976 1985 1986 1993 1994 2007 2008 - sekarang

Nama Kepala Desa H. Mustafa Suryo Halipa H. Dafir Abd. Mukti Moh. Hasyim Eko Wahyu Widayarto

Keterangan

Sejarah Pembangunan Desa Tabel 2. Sejarah Pembangunan Desa

No 1 2 3

Tahun 2010 2002 1992 1997 2006

Kegiatan Pembangunan Pembangunan Balai Desa Pembangunan Air bersih Pembangunan Masjid Togor Pembangunan Masjid Krajan Pembangunan Masjid Montoran Pembangunan Jalan Lapen Togor - Krajan Pembangunan Jalan Lapen Citra - Sokaan Pembangunan Jalan Lapen Montoran Pembangunan Jalan Paving Dusun Krajan Pembangunan jalan paving dusun Togor Plengsengan dusun Krajan Pembangunan Gedung PAUD dusun Togor Pembangunna Gedung PAUD dusun Togor Pembangunan Saluran Air / Box bagi dusun Citra Pembangunan Gedung PAUD dusun Krajan Pelengsengan dusun Krajan - Togor

Keterangan ADD WS-LIC II Swadaya Swadaya Swadaya APBD APBD APBD GERDU TASKIN GERDUTASKIN PAM-DKB PNPM-MP PNPM- MP PNPM - MP PNPM - MP PNPM - MP

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

2002 2008 2008 2006 2007 2007 2006 2007 2008 2009 2010

KONDISI GEOGRAFIS

Tabel 3. Kondisi Geografis

No 1 Luas wilayah :

Uraian 247. 300 Ha

Keterangan

Jumlah Dusun : 5 ( Lima ) 1) Dusun Krajan 1 2) Dusun Krajan 2 2 3) Dusun Citra 4) Dusun Togor 5) Dusun Montoran Batas wilayah : a. Utara 3 b. Selatan c. Barat d. Timur Topografi 4 a. Luas kemiringan lahan (rata-rata) 1. Datar 158,566 Ha b. Ketinggian di atas permukaan laut (rata-rata) 14 m Hidrologi : Irigasi berpengairan tehnis : Desa Gebangan dan Desa Sokaan : Desa Kedungcaluk : Desa Kedungcaluk : Desa Sokaan

5

Klimatologi : a. Suhu 6 27 30 C 2000/3000 mm b. Curah Hujan

c. Kelembaban udara d. Kecepatan angin 7 Luas lahan pertanian a. Sawah teririgasi : 122,180 Ha : 6,280 Ha b. Sawah tadah hujan

8

Luas lahan pemukiman Kawasan rawan bencana : a. B anjir : - Ha

: 30,106 Ha

9

Perekonomian Desa Tabel 4. Tabel Sumber Penerimaan Desa

No 1 2 4

Sumber Penerimaan Desa Pajak Pendapatan tanah Kas DPDK / ADD 2007

Tahun 2008

2009

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerimaan Pajak, mulai tahun 2007 s/d 2008 mengalami peningkatan. Peningkatan dari tahun 2007 ke tahun 2008 adalah sebesar 60 %, sedangkan dari tahun 2008 ke tahun 2009 adalah sebesar 57.%. Adapun penyebab dari peningkatan penerimaan pajak selama tahun 2007 s/d 2009 adalah sebagia berikut: a. Bangunan baru / rumah bertambah b. Kenaikan tarif 2. Tanah Kas Desa disewakan kepada Masyarakat untuk ditanami Tanaman pangan, harga sewa tiap tahun meningkat untuk menyesuaikan terhadap perkembarigan ekonomi. 3. DPD/K adalah Dana pembangunan Desa yang bersumber dari pemerintah, besaran Dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB. 4. ADD atau Alokasi Dana Desa adalah Dana APBD Kabupaten besaran Dana tiap tahun bisa berubah sesuai dengan kebijakan PEMKAB.

SOSIAL BUDAYA Tabel 5. Kondisi Sosial Budaya Desa

No. 1

Uraian Kependudukan A. Jumlah Penduduk (Jiwa) B. Jumlah KK C. Jumlah laki-laki a. 0 15 tahun b. 16 55 tahun c. Diatas 55 tahun D. Jumlah perempuan a. 0 15 tahun b. 16 55 tahun c. Diatas 55 tahun Kesejahteraan Sosial A. Jumlah KK Prasejahtera B. Jumlah KK Sejahtera C. Jumlah KK Kaya D. Jumlah KK Sedang E. Jumlah KK Miskin Tingkat Pendidikan A. Tidak tamat SD B. SD C. SLTP D. SLTA E. Diploma/Sarjana Mata Pencaharian A. Buruh Tani B. Petani C. Peternak D. Pedagang E. Tukang Kayu F. Tukang Batu G. Penjahit H. PNS I. Pensiunan J. TNI/Polri K. Perangkat Desa L. Pengrajin M.Industri kecil N. Buruh Industri O. Lain-lain Agama A. Islam B. Kristen C. Protestan D. Katolik E. Hindu F. Budha

Jumlah 2.769

Keterangan

2

3

4

5

2.769 -

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :

1. Kependudukan. Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak-anak dan lansia. Perbandingan usia anak-anak, produktif, dan lansia adalah sebagai berikut: 21% : 61% : 18%. Dari 2084 jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama / seimbang. 2. Kesejahteraan Jumlah KK Sedang mendominasi yaitu 29,2 % dari total KK, KK pra sejahtera 24 %, KK sejahtera 17,9 % KK Kaya 16,3 %. dan KK Miskin 12,5 %. Dengan banyaknya KK prasejahtera inilah maka Desa Dawuhan termasuk dalam DESA TERTINGGAL 3. Tingkat Pendidikan Kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun baru terjadi beberapa tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan SLTP mendominasi peringkat Pertama. 4. Mata Pencaharian Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. hal ini disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah petani dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi buruh tani 5. Agama Seluruh warga masyarakat Desa Dawuhan adalah Muslim ( Islam )

2.5. PRASARANA DAN SARANA DESA Tabel 6. Prasarana dan Sarana Desa

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Jenis Prasarana dan Sarana Desa Kantor Desa Gedung SLTA Gedung SLTP Gedung SD Gedung MI Gedung TK Masjid Musholla Pasar Desa Polindes Panti PKK Poskamling Jembatan Gedung TPQ

Jumlah 1 1 2 1 2 2 3 15 1 5 2 2

Keterangan Belum jadi

Perlu 1 ruangan lagi

perlu perbaikan.

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Gedung SLTP dan SLTA tidak diperlukan di Desa Dawuhan karena jumlah siswa yang hanya sedikit sudah terakomodasi dalam SLTP dan SLTA terdekat. 2. Pasar Desa tidak ada, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat biasanya mereka datang ke pasar induk yang ada di kecamatan Kraksaan 3. Secara umum prasarana dan sarana yang ada di Desa sudah cukup lengkap mengingat jumlah penduduk hanya 2084 jiwa.

Pemerintahan Umum Tabel 7. Pemerintahan Umum

No 1 2 3 4 5

Uraian Pelayanan kependudukan Pemakaman Perijinan Pasar tradisional Ketentraman dan tibum

Keberadaan Ada Tidak Ada Ada ada Tidak Tidak

Keterangan

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Pelayanan kependudukan dilaksanakan setiap hari jam kerja kadang kala ada juga penduduk yang datang pada sore atau malam hari, hal ini bisa dimaklumi karena mayoritas penduduk adalah petani atau buruh tani sehingga kesibukan bekerja seharian. Pemahaman mengenai jam kerja kantor masih kurang. 2. Ada 1 (satu) lokasi pemakaman di Desa Dawuhan Tidak ada tim khusus yang menangani hal ini. Prosesi pemakaman dipimpin oleh ulama setempat dan dilaksanakan secara gotong royong oleh warga. 3. Perijinan diantaranya adalah ijin keramaian dan ijin tinggal.

4. Ijin keramaian diwajibkan bagi kegiatan yang bisa mendatangkan massa dalam jumlah banyak. Misalnya hiburan rakyat, ludruk dan orkes. Ijin ini selain ke pemerintah Desa juga diteruskan ke MUSPIKA. 5. Ijin tinggal diberlakukan kepada warga asing yang bertamu lebih dari 24 jam atau menginap terutama jika bukan keluarga dekat dengan warga setempat. 6. Pasar tradisional tidak ada, warga biasa datang ke pasar tradisional yang ada di Kecamatan Krejengan 7. Satuan linmas memiliki anggota sebanyak 31 personel aktif dan siap sewaktu-waktu jika ada kegiatan yang bersifat lokal atau skala kecil. Untuk pengamanan skala sedang dan besar linmas dibantu dari POLSEK dan KORAMIL.

BAB III VISI DAN MISI VISI DESA TERWUJUDNYA DESA DAWUHAN SEJAHTERA, AMAN, TENTERAM DAN HARMONI "

3.1.1. Nilai-nilai yang melandasi: 3.1.1.1.Selama bertahun-tahun Desa Dawuhan menyandang gelar sebagai Desa Kategori

desa Merah atau Miskin. Sebuah sebutan yang sangat tidak membanggakan padahal sumber daya yang ada cukup memadai, hanya saja penangangannya kurang maksimal. 3.1.1.2. Sebagian besar warga Petani dan buruh tani juga ada yang memelihara hewan ternak meski dalam skala kecil, biasanya hanya digunakan untuk investasi jangka pendek. 3.1.2. Makna yang terkandung :

3.1.2.1.Terwujudnya : Terkandung didalamnya peran pemerintah dalam mewujudkan Dawuhan yang mandiri secara ekonomi

Desa

3.1.2.2. Desa DAWUHAN : adalah satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensinya dalam sistem pemerintahan di wilayah Desa Dawuhan 3.1.2.3. sejahtera : terkandung makna bahwa seluruh masyarakat desa Dawuhan tercukupi kebutuhan lahir dan batinnya yaitu cukup sandang, pangan dan papan 3.1.2.4. aman : 3.1.2.5 3.1.2.6 adalah suatu kondisi kehidupan yang lepas dari gangguan keamanan ,

ketertiban masyarakat Tenteram : adalah mengandung makna bahwa masyarakat desa dawuhan dalam kehidupan sehari-hari merasa tenang, dan nyaman dalam bermasyarakat. Harmonis : adalah suatu kondisi kehidupan bermasyarakat yang satu sama lain saling menghargai, saling menghormati dan saling berdampingan demi tujuan dan kepentingan bersama.

3.2. Misi Desa Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya atau langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nhyata bagi segenap komponen penyelenggaraan pemerintahan desa tanpa

mengabaikan mandate yang diberikannya.. adapun misi pemerintahan dewa Dawuhan adalah sebagai berikut 3.2.1. mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja, dan optimalisasi pengelolaan sumber daya yang ada 3.2.3. mewujudkan rasa aman dan tenteram di masyarakat 3.2.4. menumbuhkan tingkat kesadaran masyarakat untuk hidup berbangsa, bernegara dengan baik dan berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. 3.2.5. Meningkatkan dan mengelola Pendapatan Asli Desa 3.2.6. Mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih melalui pelaksanaan Otonomi Daerah.

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DESA

Program Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BPD dalam rangka penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung. Sebagai wakil dari masyarakat BPD berperan aktif membantu pemerintah Desa dalam menyusun program Pembangunan.Pemerintah Desa beserta BPD merumuskan program Pembangunan Desa, dalam hal ini menyusun Pembangunan apa yang sifatnya mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun skala prioritas.

BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

5.1. Arah Pengelolahan Pendapatan Desa - Pendapatan Desa bersumber Tanah Kas desa dan Dana dari Pemerintah. - Pajak dipungut oleh Kepala Dusun dibantu oleh Perangkat Desa sesuai dengan wilayah rayonnya masing - masing kemudian dikumpulkan dan disetorkan oleh Sekertaris Desa ke Bank Jatim terdekat, ada kalanya petugas dari Kabupaten datang sendiri sekaligus untuk mengevaluasi - Pendapatan dari tanah Kas Desa dan dari Pemerintah dikelola oleh bendahara Desa.

Arah Pengelolahan Belanja Desa a. Penghasilan Tetap Kades dan Perangkat Desa b. Tunjangan BPD dan Honor RT dan RW. c. Pengadaan Barang dan jasa d. Pengadaan ATK, inventaris Kantor Desa dll. e. Biaya operasional Pemerintah Desa f. Biaya seragam Kades dan Perangkat Desa g. Meliputi biaya rapat dan perjalanan Dinas h. Pembangunan sarana dan prasarana, dll Semuanya diatur dalam APBDes 5.3. Kebijakan Umum Anggaran Pemerintah Desa bersama BPD melaksanakan musyawarah guna membahas anggaran yang dibutuhkan selama setahun dengan menggunakan tolok ukur pada tahun-tahun sebelumnya yang kemudian dituangkan dalam APBDes.

BAB VI KEBIJAKAN UMUM DESA

Secara administratif Desa Dawuhan terbagi dalam 5 ( lima ) Dusun namun pemukiman penduduk hanya terbagi dalam 3 ( tiga ) wilayah barat dan Timur dan utara. Wilayah Barat adalah Dusun Togor, wilayah timur adalah dusun krajan dan dusun Citra, sedangkan wilayah Utara adalah Dusun Montoran Pelaksanaan Pembangunan antara wilayah Barat dan wilayah Timur harus seimbang agar tidak terjadi kecemburuan yang mengakibatkan ketidak harmonisan dalam masyarakat. Demi tercapainya azas "adil dan merata" tersebut Pembangunan dilaksanakan bertahap dan bergantian antara wilayah Barat dan wilayah Timur meskipun dan pelaksanaan Pembangunan harus melibatkan warga masing-masing wilayah agar tercipta rasa saling memiliki meskipun pembangunan tersebut berlokasi di wilayah Dusun lain. Selain azas "adil dan merata" kami juga lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat darurat atau membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditunda.

BAB VII PROGRAM PEMBANGUNAN DESA 7.1 Sarana dan Prasarana 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pembangunan Balai dan Kantor Desa Pembanguan Panti PKK Pengaspalan jalan Pembangunan Polindes Peningkatan Jalan Paving Peningkatan Jalan Pedel Saluran air dan Trotoar Jembatan dan gorong-gorong Perawatan jalan paving

10. Plengsengan jalan 11. Plengsengan Sawah 7.2 Ekonomi 1. Rehab Box (pembagi air) 2. Pengajuan Badan Hukum HIPPA 3. Pengadaan Sarana home industry 4. Mengembangkan BUMDES dan UPK 5. Saluran Air Pertanian. 7.3 Sosial Budaya 1. Gapura batas Desa / dan gapura Jalan Desa 7.4 Pendidikan 1. Pelatihan Wira usaha bagi pemuda 2. Peningkatan SDM (PKK dan Kader Keuangan Desa) 3. Gedung TK / PAUD 4. Pelatihan Home Industry 5. Pelatihan Pertanian 6. Pelatihan Pembuatan pupuk organik 7. Sarana TK / APE Balita 7.5 Kesehatan 1. Perbaikan saluran pembuangan 2. MCK / Jamban keluarga 3. Pengembangan Pembangunan Polindes 4. Sarana fogging 7.6 Agama 1. Pembangunan Masjid 2. Pembangunan / Rehab Mushola

BAB VIII PENUTUP Semua program yang kami cantumkan hanya kebutuhan utama yang bisa menyusun lihat pada saat ini, tidak menutup kemungkinan ada program tambahan yang sifatnya darurat dan tidak bisa ditunda, sebagai contoh adalah bencana Alam Angin putting beliung yang terjadi pada pertengahan tahun 2008 ini mengakibatkan kerusakan rumah Penduduk mau tidak mau harus segera diperbaiki karena menyangkut kebutuhan pokok penduduk, karena tidak tercantum dalam rencana program maka swadaya masyarakat sangat diperlukan berupa tenaga gotong royong maupun material yang bisa diambil dari lokal Desa. Karena program ini hanya untuk 5 tahun maka untuk menjembatani kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada masa Jabatan Kepala Desa, penyusun menyiapkan program yang sifatnya hanya sekunder dan tidak membutuhkan biaya dalam jumlah besar karena masa akuisisi biasanya tidak lama. Program tersebut meliputi rehabilitasi sarana dan prasarana yang ada selain itu menyusun juga akan melakukan evaluasi program apa saja yang belum terealisasi sehingga bisa diteruskan untuk RPJM-Des tahun-tahun selanjutnya sehingga program pembangunan tersebut bisa terus berkesinambungan meskipun yang menduduki jabatan Kepala Desa silih berganti. Demikian program - program yang kami rencanakan. Semoga Allah SWT memberikan Ridho sehingga perencanakan. semua program bisa terealisasi sesuai yang penyusunan dan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

( RPJMDes )TAHUN 2010 2015

DESA DAWUHAN

Di Susun Oleh : TIM PENYUSUN

DESA DAWUHANKECAMATAN KREJENGAN KABUPATEN PROBOLINGGO

2010