Robert Raikes

Oleh: Ismail Banne Ringgi’

buku Sejarah Perkembangan dan Praktek PAK, R.Boehlke

Wednesday 12 April 2023 1mailbanneringgi'

Latar Belakang Berdirinya Sekolah Minggu

Terjadi Revolusi Industri di Inggris pada abad ke-18 membawa dampak yang cukup signifikan dalam kehidupan masyarakat Inggris.

Kebutuhan akan wol meningkatkan lahan pertanian dikonversi jadi lahan penggembalaan petani pindah cari kerja di pabrik-pabrik di kota banyak pengangguran gap antara yang kaya dan yang miskin.


Rakyat bermalas-malasan kriminalitas putus asa karena anak terlantar dan menjadi nakal. Anak-anak yang tidak bekerja pada hari minggu bemain, ribut, dan bertindak keras. Ini yang menggugah Raikes untuk mendirikan sekolah minggu.


Riwayat Hidup Raikes(14 September 1736 – 5 April 1811)

Raikes lahir dari keluarga menengah. Ayahnya seorang pengusaha koran. Ia lahir pada tanggal 14 September 1735, di Gloucester. Ia belajar kehidupan rohani di sekolah kathedral Gloucester.


Ia meneruskan usaha penerbitan ayahnya. Ia memberi perhatian kepada orang miskin dan bentuk penindasan lainnya, baik melalui koran maupun tindakan langsung.

Keputusan pemerintah untuk membuang para tahanan ke Australia dan kondisi tahanan di penjara yang sangat buruk membuat Raikes ingin segera mendapatkan jalan keluar.


Berdirinya SMRaikes mendidik anak-

anak terlantar dan nakal dengan bantuan seorang ibu yang ia gaji.

Anak nakal dicambuk sendiri oleh Raikes. Guru kedua yang membantu Raikes adalah Ibu Critchley. Anak diajar membaca, beribadah di gereja, dan menghafal kateksimus.


Untuk pembukaan SM di gereja dan tempat lain, Raikes dibantu oleh beberapa pendeta, salah satu di antaranya adalah Pdt. Stock, pendeta di St.John the Baptis. Menurut Raikes SM ini telah membuat anak-anak lebih beradab.


Pendirian SM hanyalah sebuah tindakan pragmatis Raikes. Ia mengajar anak-anak membaca dengan maksud agar anak dapat membaca Alkitab. Namun, SM berdampak pula dalam Revolusi Industri karena anak yang sudah dapat membaca menuntut gaji yang lebih tinggi.

Raikes ditentang orang dengan mangatakan bahwa SM hanya merongrong ketertiban, kerajinan, dan perdamaian. Ia dianggap tidak saleh karena melanggar kesucian hari sabat.


Gambaran SM PertamaRaikes membuat aturan dan mencetak bahan2

yang diperlukan untuk SM. Dari aturan yang ada dapat disimpulkan bahwa kurikulum SM meliputi membaca (khususnya Alkitab) dan menulis, dan menghafal katekismus serta diharuskan ikut ibadah pada Minggu sore. Pelajar adalah anak-anak tetapi juga ada orang dewasa. Untuk memberi motivasi pada siswa, SM memberikan hadiah berupa pakaian dan Alkitab, mengadakan makan bersama. Metode belajar dengan menghafal.

Pada tahun 1784 di kota Leeds sudah terdapat 2000 siswa dengan 45 guru. Anak laki-laki dan perempuan dipisahkan.


SM juga menjadi tempat untuk membangun kerja sama oikumenis.

Pada tahun 1785 didirikanlah The Sunday School Society dengan jumlah tempat belajar 1.012 buah.

SM di Amerika didirikanlah oleh beberapa orang, salah satu di antaranya adalah William White yang sempat mendengar berita tentang SM ketika ia ada di Inggris. Pada tahun2 pertama struktur organisasi, rencana, dan kurikulum diambil alih dari Inggris.

Lambat laun SM Amerika menyusun sendiri bahan-bahan mereka.

Pada tahun 1824 didirikanlah American Sunday School Union di Philadelphia dengan tujuan mendirikan SM di seluruh Amerika.


Para pekerja di SM melayani dengan penuh iman sehingga mereka dapat berjalan ribuan mil untuk membuka SM. Beberapa SM kemudian berubah menjadi sekolah negeri atau bertumbuh menjadi jemaat.

Salah satu pekerja yang terkenal adalah Stephen Paxson, berkeliling di negara bagian Illionis dengan kuda yang bernama Raikes dan mendirikan 1200 SM.

Keberhasilan SM di Amerika karena didukung oleh pekerja yang bersemangat, banyak dana yang tersedia, didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat seperti senator dan presiden.

Lagu-lagu yang dipakai bernuansa revivalism.


Boehlke mengatakan bahwa struktur organisasi SM di Amerika merupakan struktur yang baik.

Dengan adanya kurikulum yang digunakan secara bersama AS berdampak pada persatuan negeri setelah perang saudara.

Kelemahan: - Tidak melawan ketidakadilan sosial

(perbudakan) - Hanya mengutamakan pedesaan - Hanya menekankan menghafal ayat tapi tidak

mengajarkan bagaimana menerapkannya sebagai akibat dari tidak dipersiapkanya guru SM sebelum mengajar. Teologi SM terpisah dari gereja.


Sekolah Minggu di beberapa negaraa. Eropa Barat

Gereja-gereja di Eropa, khususnya gereja negara, tidak memperhatikan pengajaran SM.

b. Jerman SM di Jerman diprakarsai oleh Wilhelm

Broeckelmann dan Albert Woodruft tahun 1860. SM dimaksudkan untuk mengajar orang miskin untuk membaca, menulis, berhitung dan belajar iman Kristen. Tujuannya adalah kebangunan rohani anak-anak.


c. Belanda SM Belanda dimulai oleh orang yang

mengalami kebangunan rohani, Dr. Abraham Capdose pada tahun 1836. SM di Belanda diusahakan oleh individu-individu yang terpanggil tetapi bukan oleh gereja. Lapangan SM dipandang sebagai lapangan penginjilan. Pada tanggal 23 oktober 1865 berdirilah Nederlandse Zondagsschool Vereniging. SM menjadi bagian dari pelayanan gereja.


Sekian ....


Robert Raikes

Documents

Transcript of Robert Raikes