RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG...

42
RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM PEMBICARAAN TINGKAT I Masa Persidangan Tahun sidang RapatKe Jenis Rapat Sifat Rapat Dengan Hari/fangga1 Waktu Tern pat KetuaRapat Sekretaris Acara Had i r Had i r : I : 2005-2006 : Rapat Panitia Kerja : Tertutup : Menteri Pendidikan Nasional dan Menteti Hukum dan Hak Asasi Manusia : Rabu, 21 September 2005 : 14.15 WIB - 16.00 WIB : Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Gedung N usantara I : Heri Akhmadi/Ketua komisi X DPR- RI : H. Agus Salim, SH/Kabagset Komisi X DPR-RI : I. Pembahasan RUU tentang Guru danDosen 2. Lain-lain : 37 Anggota dari 48 orang Anggota Komisi X DPR Rl : Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia beserta jajarannya 593

Transcript of RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG...

Page 1: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

RISA LAH

PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENT ANG

GURU DAN DOSEN

DALAM PEMBICARAAN TINGKAT I

Masa Persidangan Tahun sidang RapatKe Jenis Rapat Sifat Rapat Dengan

Hari/fangga1 Waktu Tern pat

KetuaRapat

Sekretaris

Acara

Had i r

Had i r

: I : 2005-2006

: Rapat Panitia Kerja : Tertutup : Menteri Pendidikan Nasional dan

Menteti Hukum dan Hak Asasi Manusia

: Rabu, 21 September 2005 : 14.15 WIB - 16.00 WIB : Ruang Rapat Komisi X DPR RI,

Gedung N usantara I : Heri Akhmadi/Ketua komisi X DPR­

RI : H. Agus Salim, SH/Kabagset Komisi

X DPR-RI : I. Pembahasan RUU tentang Guru

danDosen 2. Lain-lain

: 37 Anggota dari 48 orang Anggota Komisi X DPR Rl

: Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia beserta jajarannya

593

Page 2: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

A. Anggota Fraksi Partai Golkar: I . Prof.Dr.H. Anwar Arifin 2. Antarini Malik. 3. Org. H. Tonnny Aprilani, M.Sc. 4. Ferdiansyah, SE,MM 5. Ora.Hj. Faridah Efendy 6. Ors.H.M. Irsyad Sudiro 7. H.Ebby Ojauharie 8. H. Gusti Syamsumin 9. Ors. Trulyanti Habibie Sutrasno, M.Psi.

B. Anggota Fraksi-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan : I. H. Heri Akhmadi 2. Ors.H. Soeratal HW 3. Ora. Elviana, M.Si 4. Ors. Eko Waluyo 5. Ora.Hj.Noviantika Nasution 6. Taufan Tampubolon, SE. 7. Oeddy Sutomo 8. Ors. H.Djoemad Tjipto Wardojo, MBA.MM

C. Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan l. DR.HMuchtar Aziz, MA. 2. Ors. Lukman Hakim 3. H. Daromi Irdjas, SH. M.Si. 4. Drs.H.A. Hafidz Ma'soem

D. Anggota Fraksi Partai Demokrat : 1. Dr. H. Tata Zainal Muttaqin, MM 2. Ors. BalkanKaplale

E. Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional : I. Ors. Abdul Hakam Naja 2. M. Joko Santoso, S.Sos 3. Ors. Munawar Sholeh 4. H. Ade Firdaus, SE

F. Anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa : I. H.M. Dachlan Chudorie 2. Masduki Baidlowi 3. Ora. Hj. Anisah Mahfud

594

Page 3: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

4. Drs. Mufid Rahmad 5. Abdul Hamid Wahid, M.Ag.

G. Anggota Fraksi Keadilan Sejahtera : I . Aan Rohanah, M. Ag. 2. Yusuf Supendi, Le. 3. Zuber Safawi, Shi

H. Anggota Fraksi BPD : 1. Muhammad Zainul Majdi, MA 2. Drs.H.Mudaffar Syah

I. Anggota Fraksi PDS : 1. Ruth Nina M Kendang, SE.

J. Anggota Fraksi PBR : I. H. Is. Anwar Datuk Rajo Perak

(RAPAT DI DUKA PUKUL 14.20 WIB)

KETUA RAPAT (IR. H. HERi AKHMADl/F-PDIP):

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kita telah diberi kekuatan untuk hadir pada Rapat Panja Undang-Undang Guru dan Dosen pada hari ini.

Laporan dari Sekretariat menyampaikan bahwa yang telah hadir sebanyak 13 orang dari 23 anggota. Dengan demikian kita sudah mencapai kourum dan untuk itu maka rapat dinyatakan dibuka dan dinyatakan tertutup untuk umum.

Saya mengusulkan acara hari ini sebelum kita memasuki pembahasan DIM lebih jauh, saya di sini akan meminta pertama untuk menetapkan dulu jadwal­jadwal Rapat Panja ini. Jadi kita sudah sepakati pada Raker yang lalu bahwa kita sepakat menyerahkan penjadwalan di Panja dan kita sepakati materi pokok pertama menjadi dua tahap. Pada tahapan pertama ini kita selesaikan pada masa sidang ini. Setelah kami pelajari waktunya maka mau tidak mau kita harus bekerja pada minggu ini sampai akhir pekan. Jadi mulai Rabu, Kamis mulai pukul 14. 00 Wib j uga, dan Jumat dimulai pukul 14.00 Wib tapi kemudian diblok sampai hari Minggu. Jadi rencananya akan dijadikan satu di Hotel Milenium. Tapi intinya

595

Page 4: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

saya mohon dibicarakan lebih rinci lagi. Tapi harapan kitajangan kelewatjauh dari Komplek DPR Senayan sini.

Mohonditayangkanjadi saya bacakan secara umum, kita mulai pada tanggal 21 hari ini di mulai pukul 14.00 Wib, tanggal 22 mulai pukul 14.00 Wib, hari Jumat mulai pukul 14.00 Wib dan Sabtu, Minggu mulainya pukul 09.00 Wib. Kemudian hari Seni~ Selasa itu adalah Timus dan Rabunya kita serahkan laporan kepada Rapat Kerja lagi dengan menteri sesuai kesepakatan kita kemarin. Jadi kita punya waktu mulai hari ini tanggal 21-27 September 2005. Dua hari terakhirnya adalah Timus, Panjanya sendiri selama 5 hari. Yang 3 hari mulainya pukul 14.00 Wib dan yang 2 hari mulai pukul 09.00 Wib. ltu perkiraan untuk menyelesaikan masa sidang ini. Saya kira ini bisa disetujui. Tinggal untuk hari Rabu dan Kamis ini, Jumat pasti dengan malam tapi yang Rabu, Kamis ini kita gunakan juga sampai malam atau tidak? Besok sampai malam tapi hari ini cukup sampai pukul 16.30 Wib saja sebagai warming up. Setuju ya Pemerintah? Tapi tolong urusan akomodasinya itujanganjauh-jauh.

Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Yang kedua mengenai rencana studi visit. Tolong ditayangkan jadwal dan groupnya. Sebenamya tidak banyak perubahan, kita nanti dalam bulan Oktober ini akan ada yang ke Perancis, ke Cina, Australia, dan ke Inggris. Tinggal waktunya nanti disesuaikan. Pertama, rombongan ke Perancis ini untuk mengikuti Sidang UNESCO. Tapi tidak bisa ikut semuanya. Yang akan memimpin rornbongan adalah Pak Anwar berangkatnya, tapi disananya gentian. Dan bisa jadi saya yang akan memimpin untuk melakukan kunjungan kerja. Sementara Pak Anwar menggantikan di UNESCO.

Untuk studi banding mengenai masalah guru ini terus akan berjalan. Tapi tadi Pak Anwar mengisyaratkan berangkatnya tanggal 12. Tadinya tanggal 3 tapi karena tabrakan dengan kunker maka digeser tanggal 12. Mungkin nanti bisa diperiksa kembali kecocokan waktunya tapi itu tentative. Mungkin kita tunggu tayangannya supaya kita tahu pembagian orang dan lain-lainnya untuk bisa disetujui bersama nanti.

Ketiga mengenai jadwal untuk sosialisasi atau untuk konsultasi public. Konsultasi public ini dijadwalkan nantinya untuk semua anggota bukan hanya Panja Jadi sosialisasi itu dilakukan dalam masa reses ini juga untuk mengingatkan Ibu/Bapak sekalian. Reses kita itu antara tanggal 1-23 Oktober 2005. Jadi sebenarnya sangat mepet untuk kegiatan itu. Nanti saya usulkan saja kegiatan

596

Page 5: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

sosialisasi atau konsultasi public itu nanti polanya bisa dikerjakan seperti dulu. Mengikuti saja daerah pernilihannya masing-masing. Jadi ini kita paskan seperti masa sidang yang lalu sehingga nantinya dalam kegiatan konsultasi public ini kita juga bisa menggunakan karena temanya itu untuk pembahasan Undang­Undang, untuk semacam biaya untuk ke daerah itu.

Sebenamya ada dua anggaran yang sudah disediakan di dalam rangkaABT pun saya ingin nanti agak double-double dan cara mengatumya bagaimana supaya sekaligus. Karena di dalam ABT (Anggaran Belanja Tambahan) untuk bidang Menpora pun sudah juga disediakan anggaran kira-kira cukup untuk melaksanakan sosialisasi Undang-Undang Olahraga itu oleh Anggota. Jadikan masa sidangnya tinggal yang sekarang dan yang depan. Jadi minta pertimbangan teman-teman apakah kita khusus sekali ini untuk konsultasi publik Undang­Undang Guru ini atau sekaligus kita juga akan melakukan sosialisasi untuk Undang-Undang Olahraga tersebut. Jadi pertimbangannya teman-teman saja, kami memohon masukan. Nanti kita lihat secara lebih seksama, tapi kita harapkan Pak Fasri nanti naskah basil Panja ini yang sudah kita laporkan pada Raker pada tanggal 28 itulah yang nantinya menjadi bahan dari konsultasi public kita untuk disepakati sejak awal. Itulah nanti yang akan kita sepakati untuk menjadi materi konsultasi public kita semuanya.

ltulah rencana konsultasi public kita, Pak Anwar saya kira juga mengikuti rapat kita semalam, jadi ada dua kegiatan masa reses ini yang berkaitan dengan konsultasi public untuk Undang-U ndang Guru dan Dosen dan satu lagi sosialisasi. N anti kita putuskan apakah itu akan kita lakukan pada masa sidang ini seluruhnya atau kita bagi masa sidang ini konsentrasi di guru dan dosen sedangkan masa sidang depan untuk olahraga. Tapi yangjelas kita sudah memplot anggarannya. Tadi ada usulan dari Bu Aan kalau bulan Oktober ini dua-duanya jalan, padahal singkat sekali. Libumya inikan cuma l sampai 23 Oktober, padahal untuk Panjanya sendiri ada study visit keluar negeri.

ANGGOTA F-PDIP (Dr. IR. WAYAN KOSTER, MM):

Karena waktu kita singkat lalu kita juga ada kunjungan kerja, konsultasi public Undang-Undang Guru, saya kira untuk sosialiasi Undang-Undang Olahraga itu saya usulkan pada masa reses berikutnya bulan Desember.

Terima kasih.

ANGGOTA F-PG (H. EBBY DJAUHARIE):

Sa ya pikir kalau U ndang-Undang Olahraga kan sudah diketo~ artinya tinggal menyampaikan saja kepada um urn secara um urn. Kalau ini masih membutuhkan

597

Page 6: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

pemikiran yang masih serius dan kemudian dibatasi juga oleh target, mungkin saya setuju dengan usulan PDIP kita buat dua kali saja, guru sendiri dan olahraga tersendiri.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Begitu susahnya Bu Aan karena kita punya kunker, ada study visit, dan konsultasi public. Kalau ditambah dengan sosialiasi nanti akan semakin membingungkan. Saya usul Desembernya unruk Undang-Undang olahraga.

Silahkan Pak Anwar menambahkan.

WAKIL KETUA (PROF.DR.ff.ANWAR ARIFIN, S.IP DIDS/F-PG):

Saya ingin mengusulkan kalau boleh cara BHP dulu setiap anggota, setiap anggota pulang ke daerahnya masing-masing. Jadi sebenarnya tidak terjadwal oleh kita, masing-masing saja sesuai dengan kesiapan di daerah masing-masing. Jadi kalau kita 40 orang maka 48 kabupaten paling kurang, dan saya 9 daerah pemilihan itu juga bisa dijangkau sebagian. Kalau kita berombongan memang susah menjadwalkannya tapi kalau sendiri jauh lebih mudah. Dan itu bisa barengan, sambil sosialisasi sambil konsultasi public.

KETUARAPAT:

Jadi yang dibicarakan ta.di pengelompokannya memang begitu, sesuai dengan daerah pemilihannya dan nanti terserah saja kontak dengan dinasnya di daerah. Terserah pengaturannya, persoalannya materinya sendiri. Apakah itu sekaligus, karena tadi kalau konsultasi public itukan kita benar-benar harus menyerap benar dan komunitasnya berbeda juga. Bisa jadi dua kali dan kalau nanti misalnya kabupaten saya 5, provinsi kan harus juga. Jadi kalau boleh saya usul kita putuskan saja.

Silahkan Pak.

ANGGOTA F-PG (DRS. H.M. IRSYAD SUDIRO):

Untuk menambah argumentasi kita utamakan guru ini juga, karena dosen ini juga perlu secara signifikan kita lakukan tatap muka atau konsultasi supaya janji kita terpenuhi.

Terima kasih.

598

Page 7: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

KETUARAPAT:

Baik, jadi Pak Fasri saya kira disepakati bahwa di dalam perencanaannya ke dalam per kelompok anggota akan berkomunikasi dengan bapak-bapak disana. Kita sepakati bahwa kita tidak turun sendiri. Saya ingat waktu itu saya ke Surabaya itu dengan nama Pak fachrul. Dan nanti itukan bisa dipakai ke tempat lain tapi tergantung bagaimana responnya. ltu saya kira point 3 nya sudah kita sepakati. Setujuya?

(RAPAT: SETUJU)

kemudian balik ke point 2 tadi. Jadi yang ke Unesco itu nanti rombongannya adalah Pak Anwar Arifin , Bapak Ebby Djauharie, Bapak Wayan Koster, Bapak Ade Firdaus dan Bapak Masduki Baidlowi. Kemudian yang ke Cina ada dua rombongan, yang satu bulan Oktober dan yang satunya bulan November. Yang satunya itu Ibu Antarini Malik, Bapak Eko Waluyo, Pak Tata Zainal Muttaqin di bulan Oktober. Kemudian untuk Novembemya ada Bapak Gusti Syamsumin, lbu Aan Rohanah, Bapak Balkan Kaplale, dan Ibu Ruth Nina Kedang.

Untuk ke Australia adalah Pak Muchtar Azis, Pak Munawar Sholeh, Pak Dachlan Chudorie, Pak Yusuf Supendi, dan Pak Mudaffar Syah tapi bulannya masih akan diatur lagi. Yang ke Inggris adalah Bapak Irsyad Sudiro, Bapak Deddy Sutomo, Pak Chudorie.

Silahkan Pak.

ANGGOTA F-PPP (DR. H. MUCHTAR AZIS, MA):

Sa ya ingat saya ke Cina tidak ke Australi. Kenapa diubah?

WAKIL KETUA (PROF.DR.ff.ANWAR ARIFIN, S.IP DIDS/F-PG):

Bapak/lbu sekalian, karena ini rapat tertutup saya ingin menyampaikan bahwa prinsip studi banding atau study visit atau apapun narnanya, bahwa kita ingin melakukannya. Tentu saja sedikit berbeda dengan yang biasa, design ini sebenamya design awal bahwa yang berangkatnya itu tidak rombongan. Mungkin ada yang 4, 6, atau 5 orang. Jadi yang tadinya dua negara menjadi empat negara. Terpaksa dilakukan regrouping, regrouping ini karena pihak Pak Is Anwar itu sudah menginginkan ada nama maka akhimya kita coba plot. Jadi kalau kita minta A tapi tiba-tiba B yang muncul, inilah kita minta keikhlasan untuk tidak menyusahkan Pak Is. Kalau saya tidak ada masalah, tapi yang susah adalah yang mengatur di sana. Saya kira begitu.

599

Page 8: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

KETUARAPAT:

Memang itu adalah kesukaran kita, jadi kita tidak sepenuhnya bisa merujuk pada referensinya sementara teman-teman dari Diknas umpamanya yang terkait dengan protokoler itukan dan nanti persiapan di sana seperti apa. Kemarin misalnya ke Prancis itu institusinya apa saja yang hams kita temui, apa saja yang harus di persoalkan, dokumen-dokumennya seperti apa. Karena kebetulan bersarnaan dengan adanya sidang Unesco itu, rnungkin kita juga factor bahasa atau penterjemah itukan sifatnya pendamping saja Jadi memang hams dimaklumi kondisi seperti itu.

Jadi saya kira untuk point keduanya pun secara lebih detail bisa kita rembug lagi perwakilan saja dari fraksi kita Pak Anwar yang alcan me-arrange semuanya.

WAKIL KETUA (PROF.DR.ff.ANWAR ARI FIN, S.IP DIDS/F-PG):

Sedikit Pak, dan ini tidak keluar ya. Jadi memang begitulah perjanjian kami dengan Pak Is. Maklumlah kalau nanti reses itu media kekurangan berita karena tidak ada rapat-rapat. Dan kalau ada ini maka ini dijadikan berita pokok. Jadi politisi itukan harus bisa masuk ke kolam renang tapi aimya tidak berbunyi, itu barn namanya politisi.

KETUA RAPAT:

Kemudian kita masuk kepada agenda kita yang normal yaitu pembahasan. Sebelum masuk ke pembahasan saya ingin menyampaikan laporan dari basil Raker kemarin, saya kira sudah di fotocopy dan sudah ada di hadapan Bapak/ lbu sekalian. lni ada laporan singkatnya dari basil Raker kemarin. Secara um um ini rnernuat kesepakatan yang kita rujuk tadi bahwa rapat rnenyetujui basil persetujuan konsultasi antara Komisi X,Pimpinan Kornisi X dan Mendiknas.

Kernudian rapat menyetujui materi DIM yang belurn selesai dibahas pada Rapat Kerja hari ini diserahkan kepada Panitia Kerja dan Panitia Kerja alcan melaporkan basil pembahasannya pada tanggal 28 September pada pukul 14.00 Wib dengan acara laporan Panja atas pembahasan tahap I. Kemudian Raker menyetujui tentangjumlahnya Panja pada waktu ini, j umlahnya 23 orang dengan daftar terlampir. Komisi X dan Pemerintah sepakat mengenai jadwal dan ketentuan-ketentuan lain rnengenai Panja ditetapkan dalam waktu secepatnya dan akan dibicarakan oleh Pimpinan Komisi X bersama Pemerintah pada akhir minggu ini yang selanjutnya akan ditetapkan.

Jadi sernuanya ini untuk diketahui dan telah digodok bersama oleh Tim Komisi X clan pihak Pemerintah. Dan hasilnya yang sudah ada di hadapan Ibu/ Bapak sekalian. Termasuk laporan yang sudah kita sepakati atau DIM

600

Page 9: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

persandingan dari pembahasan yang lalu sudah ada di dalam sini. Jadi hasil Tim Kecil yang akan menjadi rujukan pembahasan kita itu sudah kita bagikan kepada Bapak/lbu sekalian yaitu berupa Daftar Inventarisasi Masalah yang bentuknya memanjang ke bawah. Jadi tidak kesamping tapi kita buat memanjang ke bawah sekalipun ada juga yang ke sampingnya.

Jadi kita sudah sepakati pada rapat antara Pimpinan Komisi dengan perwakilan Pemerintah itu dan sumber-sumber atau bahan-bahan ini kita perbaiki semuanya. Memang kemarin ada koreksian dari sandingan pesanding. Sandingan DIM yang dibuat oleh Pemerintah itu usul yang DPR nya itu banyak yang salah. Karena versinya temyata bukan versi yang terakhir dan itu sudah diperbaiki oleh DIM itu dan sudah disiapkan dalam bentuk sandingan yang baru yang kita harapkan untuk mempermudah dari pengalaman kita kemarin. Bentuknya adalah memanjang ke bawah.

Jadi Bapak/Ibu sekalian bahan yang ada ini bentuknya akan seperti yang terlihat di layar tayangan itu adalah yang merupakan usulan dari inisiatif DPR itu wamanya hitam, kalau ada usul perubahan itu warnanya biru tapi kalau tambahan itu warnanya merah. Sedangkan di bawahnya diusulkan rumusan akhir yang ditawarkan oleh Tim Perumus itu sebagai apa. Itu yang ada di hadapan Bapak/ Ibu sekalian. kita coba saja, nanti sambil jalan kita evaluasi apakah ini lebih mudah atau lebih sukar. Kalau temyata pakai yang ke bawahnya lebih sukar, kita balik lagi ke yang ke samping. Karena ini sebenamya salah tangkap Pak. Yang saya maksudnya yang ke bawahnya itu untuk tayangan di sini. Sedangkan yang dibagi itu sebenamya tetap ke samping. Tapi sudah terlanjur mau diapakan lagi, kalau dibuangkan sayang juga. Jadi itupun sebenarnya sedang diproses fotocopy.

Bapak/Ibu sekalian, mungkin kita akan mulai dengan kembali kepada rumusan yang lalu yang tugas penyelesaiannya diserahkan kepada Panja. Ada beberapa yang diserahkan kepada Panja yaitu : DIM no 30. Yang diserahkan ke Panja itu ada juga DIM no 19. Baik kita mulai dan mo hon perhatian pada DIM no 19 yang sebenamya adajuga dalam lembaran yang hasil rapat kemarin. Rapat yang lalu memutuskan untuk dihapus, namun dengan menggabungkan ayat (5) itu dengan rumusan butir no 4 nya. Jadi no 19 ini kalimatnya harus digabung dengan no 18. Kita lihat usul dari tim seperti apa. Usul gabungannya bagaimana? Yangjadi no 5 itu ya? Saya bacakan dulu. Pengertian ini menyangkut pengertian kata-kata profesional. J adi kemarin karena ada dua pengertian yang satunya itu mengenai agen, maka ini ada keinginan dijadikan satu.

Profesional adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian dan pengabdiannya yang sudah disepakati dibawa ke Panja dan untuk

601

Page 10: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

disempumakan, digabung dengan ayat (5)nya. Usulannya ada tidak? Saya serahkan mungkin ada usulan dari Pemerintah yang konkrit.

Silahkan.

PEMERINTAH :

Kami mengusulkan supaya ini dihilangkan karena di dalam point 16 itu guru adalah pendidik profesional yang sudah dideskripsikan.

KETUA RAPAT:

Mungkin saya harus mengingatkan kembali, pada waktu itu memang Pak Fasri menginginkan dihilangkan tapi menterinya sendiri mau dan waktu itu disepakati ayat (4) dan (5) ini dijadikan digabung. Yang kami tanyakan apakah Pemerintah siap dengan altematif penggabungannya itu seperti apa, usulan kaJimat akhimya itu.

PEMERINTAH:

Kami setuj u digabung ta.pi kalau boleh meminta waktu karena kami berasumsi kemarin yang sampai 30 itukan masalah redaksional. Bagaimana kalau kita muJai dari yang 31 bawah yang betul-betul kami siapkan segala argumennya. Karena kami merasa yang sudah dibahas itu kami duga akan lebih mudah, sementara yang 31 kebelakang ini yang karni siapkan argumen-argumen, pilihannya dan mohon maaf yang penggabungan 45 itu belwn sampai kami lakukan. Dan itu juga terjadi sampai no 30.

KETUA RAPAT:

Jadi saya mohon saja supaya ini diperhatikan bahwa penggabungan DIM 18 dan 19, kemudian rumusan usulan untuk DIM 27, 28, 29. Jadi hanya tiga itu saja nanti kita bahas lagi. Kita akan mulai pada DIM 31.

Silahkan.

ANGGOTA F-PDIP (Dr. IR. WAYAN KOSTER, MM):

Sebentar Pimpinan.

Setelah ki ta baca DIM 17, 18 itu sebenanya yang substansi pengertian profesional itu secara langsung sudah tennasuk di dalam DIM 17 pengertian

602

Page 11: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

profesi guru dan dosen. Jadi sebenamya sudah tidak perlu lagi DIM 18 ini. Persoalan itu bisa hilang sebenarnya walaupun ini akan dibahas nanti.

Terima kasih Pimpinan.

KETUARAPAT:

Khususnya supaya kita tidak bolak balik karena kita pada waktu itu sudah disepakati untuk digabung. Biarkanlah itu untuk dirumuskan. Inikan sudah disepakati untuk dirumuskan usul penggabungannya. Bahwa nanti itu dianggap lagi tumpang tindih, itu urusan nanti. Kita pikirkan nanti. Kita balik ke DIM 30. Di Raker tanggal 14 menyetujui DIM 30 sampai DIM 413 diserahkan untuk dibahas dalam Rapat Panja, baik substansi maupun redaksional. Kita mulai dari DIM 30. Ada usul perubahan dari pihak Pemerintah? Kami persilahkan.

PEMERINTAH :

Sebenarnya kita hanya mau menghindari dikotomi antara Pemerintah dan masyarakat itu. Kalau ini dianggap definisi yang normal, independen, sebenamya kita tidak keberatan. Sebenamya kita mengingatkan saja bahwa di masyarakat itu sudah ada perasaan antara Pemerintah dan masyarakat itu sering dibesar­besarkan. Jadi kalau bisa implisit saja pengertian masyarakat ini. Kalau kita definisikan,jangan-jangan ini menimbulkan lagi seakan-seakan non Pemerintah itu berbeda sekali dengan Pemerintah.

KETUA RAPAT:

DIM 30 itu mengenai Dewan Kehormatan. Jadi mulainya DIM 29. Ini ada perbedaan antara Dewan Kehormatan profesi. Ada usulan perubahan, kami persilahkan.

PEMERINTAH :

Saya hanya menekankan bahwa Dewan Pertimbangan Etik Profesi dari pada sekedar Dewan Kehormatan. Karena memang tugas mereka itu memberlakukan pertimbangan etika profesi nantinya. Jadi kalau boleh dispesifikan saja bahwa namanya Dewan Pertimbangan Etik Profesi.

KETUARAPAT:

Ini menyangkut substansi, kami persilahkan saja. Nanti di DPR juga harus diganti menjadi Badan Pertimbangan Etika Anggota. Oke, ini usulan ya. Dari

603

Page 12: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

DPR aslinya Dewan Kehormatan Profesi, sedangkan Pemerintah mengusulkan Dewan Pertimbangan Etik Profesi.

Kami persilahkan Pak Irsyad.

ANGGOTA F-PG (DRS. H.M. IRSYAD SUDIRO):

Saudara Pimpinan dan dari Pemerintah.

Kami mencennati bahwasanya istilah ini sudah sangat lazim digunakan di dalam masyarakat terorganisir kita dan yang paling standar antara lain adalah di PMI. PMI yang sedemikian rapi organisasinya dia menggunakan Dewan Kehormatan Perwira atau Dewan Kehormatan.

Untuk itu untuk tidak menambah beban masyarakat itu untuk mengingat­ingat clan memilah-milah tapi ternyata orangnya itu-itu jug~ maka saya memilih Dewan Kehormatan. Saya kira Dewan Kehormatan itu sudah sangat populer clan tidak ada perdebatan lagi. Yang bertugas untuk menilai anggota korps itu untuk iya atau tidak, dia memenuhi etika atau peraturan-peraturan yang ada.

KETUARAPAT:

Pada intinya tetap pada · argumentasi tadi, tambahannya ini sudah lazim digunakan di seluruh dunia Dengan kata-kata ini dan seterusnya itu sudah menjadi sesuatu yang dipahami umum. Kalau kita menggunakan penjelasan baru apakah tidak membingungkan?

Pak Koster kami persilahkan.

ANGGOTA F-PDIP (Dr. IR. WAYAN KOSTER, MM):

Pertam~ meminta klarifikasi dulu dari Pak Fasri yang mengusulkan perubahan ini. Memang yang sudah kita kenal selama ini di organisasi profesi itu yang mengawasi dan mengevaluasi itu Dewan Kehonnatan. Apakah selama ini sudah ada perubahan di organisasi-organisasi profesi dimana Dewan Kehonnatan itu berubah menjadi Dewan Pertimbangan Etik Profesi. Bukan soal sudah dikenal atau tidak, tapi kalau memang sudah mulai ada perubahan dan itu sudah diterima oleh organisasi-organisasi profesi saya kira bisa saja kita menerima usul perubahan ini. Tapi sejauh ini menurut saya belum ada perubahan-perubahan istilah ini.

Terima kasih.

604

Page 13: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

KETUARAPAT:

PDIP masih minta klarifikasi.

Silahkan PAN.

ANGGOTA F-PAN (H. ADE FIRDAUS, SE):

Kalau kami dari PAN, apa yang disampaikan Pak Sudiro tadi memang betul bahwa organisasi ini pakai namanya Dewan Kehonnatan. Umumnya k:alau Dewan Kehormatan itu di partai. Jadi saya setuju ini atas usulan DPR saja

ANGGOTA F-PD (DR. H. TATAZAINAL MUTTAQIN, MM):

Terima kasih.

Assalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Mengenai Dewan Kehormatan untuk diganti kepada Dewan Pertimbangan, sebetulnya intinya bermaksud untuk menjaga kode etik daripada guru di sini. Hanya barangkali rekan-rekan atau kita semua takut menjadi rancu daripada maksud itu.

Kalau itu dijadikan spesifik dari guru, itu kalau tidak mengkaburkan daripada maksud dan kemudian mengganggu prak:tisnya dari kejadian-kejadian, sebetulnya itu sah-sah saja. Hanya barangkali unruk menjaga bagaimana dikemudian terdapat suatu kerancuan, ini barangkali karena mak:sudnya sama Dewan Kehormatan dengan Dewan Pertimbangan Etik. Saya kira yang penting yang bisa dan mudah secara praktis diterima oleh pengguna, tidak usah susah-susah lagi sosialisasi. Jadi kalau Badan Kehormatan ada tersebutnya diberhentikan dengan hormat, diberhentikan dengan tidak hormat, makanya diawali dengan Badan Kehormatan. Saya lebih pada Dewan Kehormatan saja.

KETUARAPAT:

Demokrat juga tetap dengan argumentasi tadi. PAN juga tetap.

Silallkan FKB.

ANGGOTA F-KB (H.M. DACHLAN CHUDHORIE):

Terima kasih.

605

Page 14: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

Kalau saya rasakan dari rasa bahasa, bagaimana kalau tetap Dewan Kehormatan Profesi tetapi ada tambahan dengan mengakomodir harapan dari Pemerintah. Sehingga kalimat itu menjadi Dewan Kehormatan Etika Profesi.

Terima kasih.

KETUARAPAT:

Jadi intinya tetap tapi supaya lebih akomodatif ditambah.

Berikutnya PPP kami persilahkan.

ANGGOTA F-PPP (DR. H. MUCHTARAZIS, MA):

Saya lebih condong untuk tetap saja.

KETUA RAPAT:

Tetap, kemudian terakhir kami persilahkan PKS.

ANGGOTA F-PKS (YUSUF SUPENDI, Le):

Terima kasih.

Ada tiga hal. Perta.ma, PKS cenderung ke usul DPR dengan huruf besar tiga-tiganya yaitu Dewan Kehormatan Profesi. Karena kalau Pemerintah pertimbangan hurufkeeil. Kedua, selain pertimbangan di DPR ada mengawasi. Kalau Pemerintah kan pertimbangan. Ini kalah pertimbangan mudah dibubarkannya seperti DPA. Kalau Badan Kehonnatan sepertinya tidak bisa dibubarkan.

606

Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Jadi menetapkan lagi tetap dengan huruf besar.

PBR silahkan.

WAKIL KETUA (H. IS ANWAR DATUK RAJO PERAK/F-PBR):

Terima kasih.

PBR sama dengan PPP.

Page 15: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

KETUARAPAT:

Tetap ya? Dari semua fraksi yang klarifikasi hanya Pak Wayan saja. Jadi silahkan tolong dijelaskan.

PEMERINTAH :

Jadi kenapa itu huruf kecil karena memang nama ini banyak variasi. Ada majelis kode etik, ada Dewan Kehormatan, tapi ada yang khusus menyebut majelis kode etik. Karena itu kita memberikan peluang bagi organisasi untuk menemukan nama sebenarnya yang generiknya adalah ada dewan disana, ada pertimbangan, tapi khusus etika. Tapi kami bersedia menerima Dewan Kehormatan Profesi. Jadi hanya menjelaskan pada Pak Wayan saja. Yang kami minta dipertimbangkan adalah mengganti kata mengawasi perilaku guru dengan memberikan pertimbangan dan rekomendasi kalau ada pelanggaran. Karena kalau mengawasi itu seakan-akan guru diawasi. Padahal dewannya bekerja kalau sudah ada pelanggaran, baru dia merespon. J adi itu sebenamya esensi yang kedua.

Terima kasih.

KETUARAPAT:

Jadi secara umum sudah bisa dijelaskan clan Pemerintah pun sudah menerima, tetap namanya Dewan Kehormatan tapi tadi diusulkan supaya nanti setiap organisasi bebas memilih namanya. Artinya disebutkan saja generiknya. Jadi namanya dewan kehormatan profesi dengan huruf kecil.

Bisa diterima?

(RAPAT: SETUJU)

Kedua, diusulkan supaya mengganti kalimat mengawasi perilaku guru dan dosen. Kerjanya kan bukan mengawasi. Sebenamya lebih pada memeriksa dan memberikan pertimbangan tadi. Jadi yang diusulkan Pemerintah adalah memberikan pertimbangan dan merekomendasikan. Jadi mengawasinya itu dihilangkan, organisasi untuk memberikan pertimbangan dan merekomendasikan sanksi terhadap guru dan dosen yang dinilai melanggar kode etik profesi Setuj u?

(RAPAT: SETUJU)

Jadi dikasih tanda disetujui tanggal sekarang. Kita masuk kepada DIM no 30 ayat (15). Silahkan Pemerintah memberikan perbaikan. Saya bacakan dulu

607

Page 16: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

isinya : Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia non Pemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan.

Silahkan Pak.

PEMERINTAH :

Memang di sini kita tidak mengdikotomikan. Kedua, istilah kita disinikan masyarakat pendidikan sementara di dalam ayat-ayat dibawahnya tidak selalu masyarakat pendidikan tapi juga masyarakat umum.

KETUARAPAT:

Jadi diusulkan oleh Pemerintah ini untuk dihapuskan saja.

Kita putar pandangan,mungkin PKS dahulu. Kami persilahkan.

ANGGOTA F-PKS (AAN ROHANAH, M.Ag):

Apa yang disampaikan oleh Pak Fasri saya rasa benar. Karena pada saat kita membahas masyarakat, dipandang umum nanti orang yang bergelut dalam dunia pendidikan. Jadi ketika masyarakat umum, bahasanya agak bingung yang dimaksud masyarakat di sini apakah masyarakat umum atau masyarakat pendidikan. Saya usul jika memang nanti dipertahankan kata masyarakat ini maka ada tambahannya, ketika nanti ada satu ayat atau satu pasal yang berkenaan dengan masyarakat maka itu ditambah saja masyarakat tidak pakai umum. Karena kalau kita kembali ke pasal yang sebelumnya tentang definisi masyarakat, di sini sudah ada. Hanya yang berhubungan dengan dunia pendidikan saja.

KETUA RAPAT:

Jadi untuk lebihjelasnya masyarakat itu umum bukan masyarakat pendidikan. Itu yang dikehendaki oleh PKS.

PPP silahkan.

ANGGOTAF-PPP(DR. H. MUCHTARAZIS,MA):

Saya melihat memang masyarakat yang disebut di sini bukan masyarakat pendidikan. Jadi masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia non Pemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang pendidikan. Jadi masyarakat ini khusus bukan masyarakat umum. Oleh karena itu saya kira tidak perlu dihapus itu.

608

Page 17: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

KETUARAPAT:

Tetap, artinya mungkin dengan modifikasi. Non Pemerintahnya saja yang dihilangkan. Kami persilahkan PKB.

ANGGOTA F-KB (H.M. DACHLAN CHUDHORIE):

Kalimatnya menjadi : Masyarakat adalah kelompok warga negara Indonesia yang ... seterusnya. Jadi non Pemerintah dihilangkan.

KETUA RAPAT:

Jadi kata non Pemerintahnya dihilangkan, sama seperti PPP.

Kami persilahkan Pak Mudaffar Syah.

ANGGOTA F-BPD (DRS. H. H. MUDAFFAR SYAH):

Kami setuju dengan PPP dan PKB. Dihilangkan dikotomi antara non Pemerintahnya.

WAKIL KETUA (PROF.DR.ff.ANWAR ARIFIN, S.IP DIDS/F-PG):

Saya ingin menjelaskan sebelum yang lain. sebenarnya substansi ini persis diambil dari Sistem Pendidikan Nasional. Khusus untuk Pemerintah kami ingin memberitahukan bahwa dalam ilmu politik itu memang hanya dibagi dua penduduk ini, ada yang Pemerintah dan masyarakat. J adi dikotomi itu sah dalam ilmu politik. Jadi dikotomi tidak bisa dijadikan musuh. Jadi persis Pemerintah itu persis dalam Undang-Undang Sisdiknas, ini hanya penjelasan saja.

KETUA RAPAT :

Saya bacakan saja ayat (27) bah I Pasal 1 Sisdiknas. Ayat (27) berbunyi : Masyarakat adalah kelompok Warga Negara Indonesia (WNlnya dibesarkan semua) non Pemerintah yang mempunyai perhatian dan peranan di bidang pendidikan. Sekarang ini apa kita langsung atau kita dok? Kita dok saja, kalau salah dari sana. Kalau ini sudah dikutip langsung, kita terima saja.

Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Berikutnyakami persilahkan, kita masuk kepada DIM 31. Pemerintah adalah Pemerintah pusat, saya kira ini standar.

609

Page 18: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

WAKIL KETUA(PROF.DR.H.ANWARARIFIN, S.IPDIDS/F-PG):

Inijuga diambil dari Undang-Undang Sisdiknas. Jadi Pemerintah (dengan P besar) itu adalah Pemerintah Pusat. Kalau nanti menyebut Pemerintah Daerah itu disebut dengan Pemerintah Daerah.

KETUA RAPAT:

Saya kira ini harusnya tetap Pak Fasri.

PEMERINTAH:

Karena kita merujuk pada Undang-Undang terbaru, Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah. Karena di sana definisi Pemerintah Pusat itu yang seperti kita usulkan ini. Tapi terserah kepada Bapak/Ibu karena itu Undang­Undang baru yang sudah lewat juga dari DPR. Apakah kita pakai yang lama atau yang barn?

WAKIL KETUA(PROF.DR.H.ANWARARIFIN, S.IP DIDS/F-PG):

Yang dimaksud Pemerintah dalam Undang-Undang ini yang kita maksud adalah Pemerintah Pusat. Jadi kalau kita menyebut Pemerintah Pusat, dalam Undang-Undang ini berarti Pemerintah Pusat. Memang kalau di Undang-Undang Nomor 32 itu lain lagi, itu khusus untuk pemerintahan. Khusus untuk bidang pemerintahan daerah. Jadi ini persis juga di Undang-Undang Pendidikan.

KETUA RAPAT:

Setahu saya normanya memang begitu. Ini hanya untuk menjelaskan sedangkan definisi Pemerintah Pusat itu sendiri nanti di Undang-Undang Nomor 32.

PEMERINTAH:

Kami hanya mengingatkan saja, ini merah berarti tidak bisa cepat.

KETUA RAPAT:

Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Sekarang DIM 32 ayat ( 1 7) : Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab di bidang pendidikan nasional; dan ...... Saya kira ini sam~ concordan.

610

Page 19: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

Ketentuannya memang begini jadi tidak perlu harus dijelaskan lagi. Hanya perubahan tempat, saya kira ini hanya penomoran saja.

Silahkan.

PEMERINTAH :

Karena di sini memang rujukan kepada Undang-Undang Nomor 32 itu.

KETUA RAPAT:

Ini hanya beda bertanggung jawab dan menangani.

PEMERINTAH :

Tapi itu definisi yang ada di menteri-menteri itu, adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang ...

KETUA RAPAT:

Bai~ ini ada kesalahan. Sebenamya memang menangani. Draftnya DPR pun menangani cuma salah ketil(. Menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintah di biclang pendidikan nasional. Ini salah memasukan saja.

ANGGOTA F-••• ( •••••• ):

Yang di Pemerintah tanpa nasional. Kalau pendidikan nasional Depagnya tidak masuk di sini. Menteri pendidikan nasional kan?

KETUA RAPAT:

Penanggung jawab setiap Undang-Undang itu hanya satu. Bahwa dia nanti di dalam koordinasi bidangnya ini, semuanya begitu. Kalau di dalam satu itu penanggungjawabnya lebih dari dua maka nanti jadi repot. Atau ada pandangan lain, kami persilahkan. Ada pertanyaan apakah dengan demikian guru-guru yang di bawah pendidikan agama itu tidak termasuk, kira-kira begitu mungkin. Saya kira ada yang bisa menjelaskan atau mungkin Pak Yusuf bisa menyampaikan pemyataannya supaya lebih j elas.

Silahkan.

ANGGOTA F-PAN (DRS. H. MUNAWAR SHOLEH):

Untuk mengantisipasi yang dikhawatirkan oleh Pak YusufSupendi, biar ini semacam itu saja kekhawatiran tentang persoalan guru yang ada di lingkungan Departemen Agama nanti bisa dijelaskan atau masuk di pasal~pasal lain yang

611

Page 20: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

menjelaskan itu atau dalam penjelasan saya kira sudah bisa menjawab. Memang harus satu menteri tidak bisa dua. Tidak bisa disebut Menteri Pendidikan dan Menteri Agama Pada pasal yang lain saja yang akan membahas soal guru agama saja sendiri.

KETUA RAPAT:

Karena usul aslinya DPR itu nasional.

Silahkan Pak Koster.

ANGGOTA F-PDIP (Dr. IR. WAYAN KOSTER, MM):

Hanya menambah penjelasan saja bahwa menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang pendidikan nasional. Tidak berarti satu Menteri Dinas itu saja. Menteri Agama yang menangani pendidikan agama di sini juga tercakup. Saya kira definisinya sudah benar.

Terima kasih.

KETUARAPAT:

Setuju ya?

(RAPAT: SETUJU)

Sekarang DIM 33 : Penambahan substansi. Pemerintah kami persilahkan.

PEMERINTAH:

Karena di dalam Undang-Undang Sisdiknas juga ditekankan perlunya pelayanan daerah khusus ini, makanya kita menambahkan daerah khusus adalah daerah terpencil, terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan atau mengalami bencana alam , bencana sosial dan tidak mampu dari sisi ekonomi.

WAKIL KETUA(PROF.DR.H.ANWARARIFIN, S.IP DIDS/F-PG):

Jadi yang disebut ketentuan um um ini adalah substansi yang disebut berulang­ulang. Kalau tidak disebut berulang-ulang, nanti dijelaskan dalam penjelasan atau apa. Jadi tidak perlu dicantumkan di sini. Dan saya kira itu bukan hanya pertimbangan DPR, sudah begitu adatnya membuat Undang-Undang dari Departemen Hukum dan HAM. Sekali disebut saja, nanti terlalu ramai di ketentuan um um.

612

Page 21: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

KETUA RAPAT:

Bisa diterima Pak Fasri?

PEMERINTAH:

Karena nanti daerah khusus ini ada dari sisi gaji yang berbeda, penghargaan yang berbeda, perlindungan untuk mereka yang khusus daerah bencana, daerah konflik. Jadi agak: banyak diulang-ulang tentang kekhususan daerah itu. Jadi kami mengusulkan ada baiknya dimasukan dalam definisi.

Terima kasih.

ANGGOTA F-PKS (AAN ROHANAH, M.Ag):

Saya usul, setelah saya baca dan hampir selesai memang saya dapatkan di daerah situ ada beberapa kali yang perlu penanganan khusus sehingga disebut juga di sini.

Terima kasih.

KETUARAPAT:

Menerima usul Pemerintah.

Silahkan PPP. Idem Pak? Pak Mudaffar Syah terima juga?

FPG kami persilahkan.

ANGGOTA F-PG (DRS. H.M. IRSYAD SUDIRO):

Saya kira karena memang kalau ini tidak mengganggu saya kira tidak jadi mas al ah.

KETUA RAPAT:

Kami persilahkan PDS.

PDIP terimajuga? Demokrat?

ANGGOTA F-PD (DR. H. TATA ZAINAL MUTTAQIN, MM):

Kalau menyangkut masalah definisi dan berulang-ulang, apa pengaturan itu juga bisa dicantumkan dalam pasal-pasal nanti sehingga ini tetap tidak terulang­ulang tapi sudah terakomodir dalam konteks daripada definisi ini. Sehingga daerah yang khusus itu diatur dalam suatu pasal-pasal.

613

Page 22: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

KETUARAPAT:

PBR menerima ya? Jadi ada sembilan fraksi yang menerima, satu frak.si belum bicara, satu fraksi minta klarifikasi.

PDS kami persilahkan.

ANGGOTA F-PDS (RUTH NINAM. KEDANG, SE):

Kalau misalnya konflik itu tidak secara eksplisit dimasukan?

PEMERINTAH:

Konflik itu masuk dibencana sosial.

KETU A RAPAT :

Jadi masuk bencana sosial. Bencana sosial itu ada eufemism di sini. Jadi PDS terima? Saya kira minta satu lagi sambil PDSnya pikir-pikir. Minta penjelasan tadi apakah tidak cukup pertanyaan Demokrat kalau pada setiap KIS nya itu sudah included.

PEMERINTAH :

Karena tadi kata-kata daerah khusus ini berulang-ulang sebanyak 18 kali diulang dalam ayat dan pasal, maka kita merasa perlu dibuatkan definisinya apa itu daerah khusus sehingga orang mengerti semua dan sama terminologinya.

Terima kasih.

KETUARAPAT:

Saya kira kita bisa terima saja ya, tinggal Bu Nina.

ANGGOTA F-PDS (RUTH NINA M. KEDANG, SE):

Kalau perbatasan itu masuk kemana, perbatasan itukan bukan bencana alam clan bukan bencana sosial.

KETUARAPAT:

Perbatasan juga tidak selalu harus dikatakan melarat. Perbatasan yang ada di Batam itu cukup makmur. Jadi saya kira itu nanti masyarakat yang terpencil yang sifatnya khusus. Jadi perbatasan belum tentu harus dikatakan khusus juga, kalau Batam bagaimana? Yang menjadi khusus adalah masyarakat terpencil yang

614

Page 23: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

kebetulan berada di perbatasan, mungkin begitu maksudnya. Silahkan Bu, nanti boleh diungkap lagi kalau masih bisa. Kita terima ya?

(RAPAT: SETUJU)

Kita terima usul Pemerintah tambahan pasal.

Kemudian 34, kalau boleh 34 ini pas saja. Karena aturannya memang begitu. Jadi 34 tetap ya?

(RAPAT: SETUJU)

kemudian 35, penambahan substansi.

Kami persilahkan Pemerintah.

PEMERINTAH:

Karena penghasilan ini adalah suatu yang agak besar di dalam Undang­Undang ini nanti maka kami ingin mengusulkan agar dideskripsikan apa yang kita maksud dengan penghasilan. Ini kita ambil definisinya : "Penghasilan adalah hak yang diterima oleh guru dan dosen sebagai imbalan melak:sanak:an tugas keprofesiannya yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi dan mencenninkan martabat guru dan dosen sebagai pendidik yang profesional diatas kebutuhan hidup minimum yang terdiri atas gaji, tunjangan khusus dan tunjangan penghasilan lain dalam bentuk uang atau bentuk lain yang setara". Ini definisi penghasilan dari Undang-Undang Tenaga Kerja.

KETUA RAPAT :

Pak Mudaffar setuju? FPG kami persilahkan.

ANGGOTA F-PG (DRS. H.M. IRSYAD SUDIRO) :

Ini menambah wawasan juga mengenai penghasilan karena profesional itu adalah pengak:uan, kemudian persyaratan-persyaratan dan dilain pihak imbalan. Seorang profesional itu kalau dia cuma lil/ahita 'ala tidak ada apa-apanya dia. Maka saya pikir ada perlunyajuga ini.

KETUARAPAT:

Jadi FPG diterima. FPDS terima, FPDIP?

615

Page 24: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

ANGGOTA F-PDIP (Dr. IR. WAYAN KOSTER, MM):

Setuju tapi unsurnya ada yang ketinggalan. Kebutuhan hidup minimum yang terdiri atas gaji, tunjangan fungsionalnya tidak masuk atau termasuk tunjangan khusus? Karena di batang tubuhnya itu dibedakan antara tunjangan fungsional dan tunj angan khususnya Sa ya sudah baca ini sampai kebelakang.

KETUARAPAT:

Intinya setuju dimuat dengan revisi.

Kami persilahkan PAN.

ANGGOTA F-PAN (H. ADE FIRDAUS, SE):

Setuju, apa yang disampaikan Pak Koster juga masukan. Tapi kalau saya min ta bentuk yang setara itu nanti real isasinya dalarn bentuk kertas, piagam. Yang saya khawatirkan itu, saya kira dalam bentuk uang saja.

KETUA RAPAT:

Jadi ada usulan minta klarifikasi mengenai bagian terakhirnya tapi intinya diterima. Demokrat kami persilahkan. Setuju? PBR? Setuju?

Silahkan PAN.

ANGGOTA F-PAN (DRS. H. MUNAWAR SHOLEH):

Bentuk yang diusulkan Pemerintah sebenamyakan bentuk penjelasan, kalimatnya kalimat penjelasan. bagaimana kalau biar tidak terlalu panjang di dalam batang tubuh Undang-Undang itu sendiri, sebab penjelasan masuk di dalam penjelasan Undang-Undang itu saja. Tapi tidak mengurangi substansi yang dikehendaki oleh Pemerintah.

Terima kasih.

KETUARAPAT:

Usul syaratnya akan berulang-ulang. Penghasilan ada 10 kali diulang, kalau nanti dihitung di penjelasan ada I 0 kali cukup pusing juga. Kami persilahkan ... Pak Fasri untulc menjawab bagaimana soal tambahan tunjangan fungsional dan imbalan yang setara.

616

Page 25: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

PEMERINTAH:

Tunjangan fungsional kami setuj u, nan ti kami eek apakah dalam tunj angan khusus itu masuk atau tidak. Sedangkan untuk Pak Ade, setara ini kadang­kadang ada dalam bentuk misalnya j aminan asuransi. Dia tidak terima uang tapi diberikan sebagai penghasilan. Jadi banyak contoh-contoh yang tidak dalam bentuk uang yang diberikan tapi dalam bentuk fasilitas. Maka kita sebut itu setara dengan uang.

ANGGOTA F-PAN (H. ADE FIRDAUS, SE):

Di draft ini tidak ada asuransi. Apa tidak dimasukan asuransi di sini?

KETUA RAPAT:

Benefit itu kata lainnya bentuk yang setara tadi. Jadi intinya tadi dimasukan tunjangan fungsional tambah benefit, definisinya tetap seperti ini. Tolong kalimatnya ditambahkan tunjangan fungsional. Kita setujui tambahan ini?

(RAPAT: SETUJU)

Kita masuk kepada 36, tetap ya, 37 tetap, 38 tetap, 39 itu concordan, 40 ada perubahan redaksional. Kami persilahkan dijelaskan. Saya bacakan intinya : Pengakuan guru dan dosen sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat kompetensi. Kami persilahkan.

PEMERINTAH:

Ini hanya menambah tenaga profesional saja. Ada rujukan yang kita tambah bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (I), karena kita sudah mendeskripsikan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.

ANGGOTA F-PKS (YUSUF SUPENDI, Le):

Inikan perbedaannya kalau pemerintah kedudukan, kalau DPR pengakuan. Itu saja perbedaannya yang lain saya kira tidak berbeda.

KETUARAPAT:

Dan ada rujukannya, Pemerintajl merujuk pada ayat (1) sedangkan untuk DPRnya aslinya tidak. Kami persilahkan untuk ditanggapi saja. Kita terima

617

Page 26: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

perbedaan antara pengakuan dan keduduk.an saja dulu. Kita menggunakan kata pengakuan atau kedudukan. Pemerintah mengusulkan diubah menjadi kedudukan.

PKS bagaimana, setuju atau tidak?

ANGGOTA F-PKS (YUSUF SUPENDI, Le):

Kalau saya lebih cenderung pengakuan. Seorang anak kedudukannya anak dan belum tentu diakui oleh akomodasi.

KETUA RAPAT:

Tetap ya, artinya PKS tetap.

ANGGOTA PPP (DR. H. MUCHTAR AZIS, MA):

Yang kita setujui itu pengakuan atau kedudukan?

KETUA RAPAT:

Artinya kalau pengakuan itu tetap, kalau kedudukan itu menerima usul Pemerintah. Semua setuju kedudukan.

Silahkan Pak Ade.

ANGGOTA F-PAN (H. ADE FIRDAUS, SE):

Saya setuju kedudukan guru tapi pakai dosen.

KETUA RAPAT:

ltu nanti concordan Pak. Sama semuanya nanti pakai dosen jangan khawatir. PDIP silahkan, kedudukan atau pengakuan?

ANGGOTA F-PDIP (Dr. IR. WAYAN KOSTER, MM):

Kalau substansi keseluruhannya saya kira sama. Pointnya kan disertifikat kompetensi itu. Sekarang itu namanya kedudukan apa pengakuan sertifikat kompetensi itu. Saya kira di situ, saya mau mancing diskusi dulu.

KE TUA RAPAT:

Kalau Pak Koster tidak mempermasalahkan apakah itu pengakuan atau kedudukan yang penting sertifikasinya. Kalau sertifikasinya kalimatnya sama.

Bu Nina silahkan.

618

Page 27: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

ANGGOTA F-PDS (RUTH NINAM. KEDANG, SE):

Saya mau menanyakan kepada Pak Fasri, kalau misalnya bukan sertifikasi kompetensi tapi ijazah. Ketika misaJnya seorang siswa sudah mendapatkan ijazah apakah itu pengakuaannya sebagai siswa yang lulus itu sebagai kedudukan atau pengakuan. Maksudnya status ijazah bagi siswa itu sebagai pengakuan atau kedudukan?

KETUARAPAT:

Kita putamya selesaikan <lulu ya. Inijadi masih mintaklarifikasi <lulu. PDIP tidak mempersoalkan yang penting status kompetensinya. Kami persilahkan Golkar.

ANGGOTA F-PG (DRS. H.M. IRSYAD SUDIRO):

Tentang pointnya saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh Pak Wayan Koster bahwa yang kita bicarakan ini mengenai sertifikatnya tapi sesungguhnya pengakuan itu lebih merupakan proses aktivitas dan suatu gol. Gol dari usaha seseorang untuk menempuh pendidikan, untuk mengurus administrasi dan sebagainya itu, hasilnya dia mendapat sertifikat. Sedangkan setelah mendapat sertifikat dia menjadi guru, ya kedudukan. Tapi kedudukan itu sebetulnya tidak cocok kalau dikaitkan dengan sertifikat. Sertifikat itu pada hasil prosesnya, sehingga dia memasuki pintu gerbang entry point untuk menjadi seorang guru. Oleh karena itu kalau pointya di sertifikat, itu lebih tepat kalau pengakuan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Jadi tujuannya sertifikat itu bukan untuk kedudukan. Tujuan sertifikat itu lebih memberikan pengakuan. ltu kira-kira teka-tekinya Pak Wayan tadi.

Kita persilahkan dulu dari Demokrat.

ANGGOTAF-PD (DR. H. TATAZAINALMUTTAQIN, MM):

Ini menarik juga diskusi untuk mengclearkan kedudukan dan pengakuan. Jadi kalau ada seorang guru, kedudukannya guru tapi dia tidak bisa membuktikan maka pengakuannya juga barangkali tidak bisa diaku sebagai guru. Ada yang statusnya guru tapi dia barangkali yang kembali pada tadi Dewan Kehonnatan. ltu bisa saja dia tidak diakui guru, kenapa karena pengakuannya adalah harus melakukan yang diawali oleh suatu proses. Jika dia sudah memperoleh sesuatu yaitu sertifikat kompetensi, baru dia mendapat pengakuan guru. Dan barangkal: kalau kedudukan guru itu beda dengan kompetensi dari perolehan sertifil'at.

619

Page 28: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

Jadi perolehan sertifikat itu diawali dengan suatu usaha sehingga pada saat dia dapat sertifikat kompetensi maka dia memperoleh pengakuan. Jadi pengakuan guru dan dosen barangkali dalam konteks sertifikatnya itu ada suatu usaha sehingga dalam benak awal redaksi ini disusun ada suatu sertifikat itu. Jadi ini perlu j uga diclearkan, memang ini cukup menarik. Memang sepintas substansinya sama tetapi dalam nuansa prosesnya agak berbeda.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Jadi lebih tetap. Saya ingin mengundang teman-teman mungkin dengan argumen yang baru ini ada yang berubah pikiran dari teman-teman yang dari usul kedudukan. Barangkali kita mulai, silahkan Pak Muchtar.

ANGGOTA PPP (DR. H. MUCHTAR AZIS, MA) :

Saya mengundurkan diri tidak lagi dari kedudukan tapi kepada pengakuan.

KETUA RAPAT:

Silahkan Pak, dalam argumentasi itu biasa kalau memang logis ya bisa diterima. Silahkan Pak.

ANGGOTA F-KB (H.M. DACHLAN CHUDORIE):

Logika saya begini, seseorang yang belajar melalui perguruan tinggi yang terakreditas lalu dia mempunyai ijazah. Lalu dia berproses akhirnya dia mendapatkan sertifikat. Sesudah sertifikat dimiliki, dia berkedudukan. Logika saya begitu karena itu saya menerima kedudukan. Tapi kalau mayoritas pengakuan saya juga tidak keberatan.

KETUA RAPAT:

Pak Munawar Sholeh silahkan.

ANGGOTA F-PAN (DRS. H. MUNAWAR SHOLEH):

Ini hanya pemikiran saja, memang ini menyangkut soal kedudukan dan pengakuan. Pengertian pengakuan itu ada konotasi <lulu pemah tidak diakui dan sekarang diakui maka muncul istilah pengakuan. Kalau dikaitkan dengan proses dan tidak, memang semuanya melalui proses. Tentang kedudukan, orang memang estimasi pada semacam jabatan tertentu. Padahal guru itu juga ada istilahjabatan struktural,jabatan fungsional segala. Saya Iagi berpikir, mungkin ada istilah lain yang bukan pengakuan atau kedudukan tapi lebih netral.

620

Page 29: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

Umpamanya bahasa Indonesianya adalah status, status guru sebagai tenaga profesional. Mungkin akan lebih eksistensi keberadaan seorang guru atau saya lebih mengusulkan pakai kata status tadi.

KETUA RAPAT:

Kita focus saja pada dua ini karena tadi sudah dekat. Karena kalau kita putar lagi dengan istilah baru, status tadi bisa status perkawinan atau status ap~ susah jugaitu.

Silahkan lbu Nina.

ANGGOTA F-PDS (RUTH NINA M. KEDANG, SE):

Saya setuju dengan usulannya Pak Dachlan, saya cenderung kepada kedudukan karena saya berpikir bahwa pengakuan itukan akan mengikuti kedudukan ketika seseorang itu berubah status. Misalnya ketika seseorang mendapatkan ijazah SD, maka dia akan berubah status memperoleh kedudukan yang baru. Ketika dia mencapai status baru sebagai siswa SMP maka pengakuan itu akan mengikuti kedudukan. Jadi saya rasa kalau diikuti dari proses itu justru pengakuan itu akan mengikuti kedudukan dalam satu proses.

Terima kasih.

KETUARAPAT:

Mungkin ini logika yang tadi disampaikan pertama dai1 saya kira bisa cukup masuk akal. Kalau seseorag belum menjadi seorang guru di sebuah sekolah. Apakah dia bisa disebut guru atau tidak. Dia sudah punya sertifikat tapi dia tidak punya kedudukan sebagai guru, dia belum direkrut sebagai guru. Dia guru atau bukan? Tapi diakan punya sertifikat, dia bisa saja diakui sebagai guru. Dia sarjana yang baru lulus kemudian dia ikut sertifikat dan dia dapat sertifikat. Tapi dia belum buat kontrak dengan siapapun. Dia diakui tidak sebagai guru. Belum tentu juga orang yang disebut guru itu bisa jadi suatu ketika dia kehilangan pekerjaannya karena di PHK, lantas kalau dia sertifikatnya masih berlaku, apakah dia seorang guru atau tidak. Dia tetap seorang guru. Pengakuannya tidak luluh barangkali. Kita putar sekali lagi.

Silahkan Pak Fasri mungkin mau menjelaskan.

PEMERINTAH:

Sebetulnya kami juga memahami sekali bahwa pengakuan itu, tetapi kalau kita lihat statement yang dari DPR point 39 halaman berikutnya, kami hanya

621

Page 30: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

mengikuti retorika yang di point 39 itu saja. Karena di sini di ayat (I) sudah disebut : Guru dan dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional padajalur pendidikan non formal. Sekarang untuk menunjukan bahwa kedudukan itu dibuktikan oleh sertifikat profesi. Jadi sebenamya logika yang ada di dalam RUU saja, tapi kalau balik ke pengakuan mungkin nanti kita minta saja ahli bahasa apakah pengakuan itu dibuktikan atau didasarkan pada apa. Itu bisa kita konsul pada ahli bahasanya.

Kalau kita kaitkan dengan point 39, di sini juga bagus sekali : Guru dan dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional padajalur pendidikan non formal. Kita tambah langsung kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat profesi.

ANGGOTA F-PG (DRS. H.M. IRSYAD SUDIRO):

Memang tergantung konteksnya, kalau konteks yang ingin disebut dalam kerangka sertifika itu kompetensi yang bermakna legalitas, maka itu kedudukan. Jadi kedudukan guru, tapi kedudukan itu tidak dilegalisir dengan sertifikat tetapi dengan surat keputusan.

Sertifikat itu konteksnya adalah kompetensi dalam pengertian kemampuan. Kemampuan itu diakui, bukan diangkat. Jadi kalau kedudukan itu legalitasnya atas dasar pengangkatan sehingga menimbukan status. Tapi kalau konteksnya itu adalah sertifikat dalam rangka kompetensi kemampuan, maka obyek:nya adalah pengakuan. Sekarang tinggal kita pilih apakah definisi ini. Kalau yang disebut Pemerintah tadi kaitannya dengan kedudukan, memang ini konteksnya konteks legalitas formal. Tapi kalau kemampuan, itu pengakuan dan dinyatakan dengan sertifikat.

KETUARAPAT:

S ilahkan Pak Is.

WAKIL KETUA(H. IS ANWAR DATUK RAJO PERAK/F-PBR):

Terima kasih.

Saya menanggapi soal guru tadi. Guru inikan profesi, sama dengan dokter. Kalau dokter sudah tamat tapi belum bekerj a, tetap dia dokter. Guru juga begitu, punya sertifikat guru maka dia guru. Itu sementara tanggapan saya.

622

Page 31: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

KETUARAPAT:

Mohon maaf saya minta waktu sedikit saja. Kita mulai dari DIM 36, judul dari ini adalah Bab II tentang Kedudukan, fungsi, dan tujuan. Jadi mungkin kita bisa jelaskan dari penjelasan Pak Irsyd yang terakhir tadi clan penjelasan Pak Fasri. Karena Pemerintah memang menentukan ayat (2) ini langsung dengan ayat (I )nya yaitu dengan menyebutkan pada ayat (I), maka mau tidak mau pilihannya memang kedudukan. Kalau dia lepas dia bisa pengakuan, tapi karena ayat (2) ini menjelaskan ayat ( 1) nya, maka itu memang harus kedudukan seperti yang dimaksud Pak Irsyad tadi saya kira.

ANGGOTA F-PG (DRS. H.M. IRSYAD SUDIRO):

Kalau memang ini kedudukan, itu betul. Kalau kedudukan itu dinyatakan dengan sertifikat kompetensi, dia dinyatak:an dengan surat keputusan adanya keputusan resmi dari penyelenggara pendidikan atau satuan pendidikan.

KETUARAPAT:

Maksudnya Pak Irsyad merujuk pada 3 7 mengenai Kedudukan, fungsi dan tujuan. Jadi bab ini akan menjelaskan tentang kedudukan.

Silahkan.

ANGGOTAF-PDIP(Dr. IR. WAYAN KOSTER,MM):

Tambahan Pimpinan.

Saya menangkap di ayat (2) ini yang menyusunkan DPR dulu, saya juga ikut di situ. Sebenamya pengakuan sertifikat ini bukan pada gurunya tapi pada guru yang berstatus sebagai profesi. Bel um tentu semua guru mendapat sertifikat profesi. Kalau tekanannya kepada guru sebagai tenaga profesional yang diakui dengan sertifikat, pengakuan disini bukan pada kedudukan. Kalau guru kedudukannya itu dengan SK. Berstatus sebagai guru, apakah guru biasa atau guru yang sudah mendapatkan sertifikat profesi. Saya kira itu berbeda.

Jadi dua-duanya kalau pengakuan dan kedudukan itu di sini tidak bisa dikacaukan. Jadi beda sekali pengertiannya di sini. Yang dimaksud nya adalah tenaga profesi yang diakui dengan sertifikat kompetensinya. Bukan pada kedudukannya dia sebagai guru.

Terima kasih.

623

Page 32: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

ANGGOTA F-PAN (DRS. H. MUNAWAR SHOLEH):

Saya awali dengan pertanyaan, apakah nantinya karena Undang-Undang inikan akan mendesing ke depan, apakah nantinya ada seorang guru yang kita sebut guru tapi guru tidak profesional. Inikan barn akan merancang, kalau nanti diakui ada guru yang profesional dan tidak. Ketika diakui y~ saya setuju pakai istilah pengakuan. Karena dia berkedudukan sebagai guru tapi tidak diakui profesionalismenya yang ditandai dengan sertifikat. Begitu kesannya.

KETUA RAPAT :

Tujuannya saya kira semua di depan sudah dikatakan, Undang-Undang Sisdiknasnya juga mengatakan bahwa guru adalah profesi.

ANGGOTA F-PAN (DRS. H. MUNAWAR SHOLEH):

Kalau begitu saya lebih setuju pakai kata kedudukan. Jadijika dia lulus seperti yang dikatakan oleh Pak Koster, dia otomatis jadi guru. Kalau dia tidak mendapat sertifikat, ya dia tidal< berkedudukan sebagai tenaga profesional. Tidak usah pengakuan-pengakuan lagi, begitu diangkat dia profesional ditandai dengan sertifikasi, oke otomatis.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Saya ingin mengembalikan, Pak lrsyad mungkin.

ANGGOTA F-PG (DRS. H.M. IRSYAD SUDIRO):

Saya kira kalau ini masalahnya otomatis tentang konteks dan kita sudah sama-samajelas, konteksnya kalau Pak Ketua tadi kaitannya denganjudul dari pasal-pasal ini kedudukan. Tetapi penggunaan kata atau sertifikat itu tidak sesuai dengan kedudukan. Oleh karena itu kalau memang ini perlu, digantikan profesinya itu tapi pengakuan tidak terkait dengan judul pasal-pasal memang. Cuma kalau pemahaman secara logika maupun alur akademik, saya kira kompetensi ada dua macam, kompetensi kemampuan untuk sertifikat clan kompetensi kedudukan itu dengan surat keputusan.

KE TUA RAPAT:

Enaknya kita baca sekali lagi ayat per ayatnya <lulu supaya nanti kita bisa pahami secara lebih mendalam. Jadi di dalam Bab II ada dua ayat. Pasal 2 ayat (I) : Guru dan dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur pendidikan fonnal. Dalam ayat (2) : Pengakuan guru dan dosen sebagai

624

Page 33: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat kompetensi. Ini versinya Pemerintah.

Diusulkan untulc menjelaskan ayat (I) tadi. Jadi Pemerintah beda, Pemerintah langsung mengaitkan dengan ayat (I) Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagai mana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat kompetensi. Karena ada penunjukan tadi. Kita ini saya kirajuga tidak salah karena mengikat langsung ke ayat yang sebelumnya. Karena ayat sebelumnya bicara soal kedudukan. Yang diupayakan oleh Pak lrsyad tadi, ayat (2) ini lepas saja tidak mengacu pada ayat ( 1 ). Ayat ( 1) ini juga tidak salah, dua-duanya benar dalam pengertian seperti ini, sekarang kita pilih saja. Kalau menurut saya kedua-duanya ada reasonnya.

Silahkan Pak.

ANGGOTA F-PD (DR. H. TATAZAINAL MUTTAQIN, MM):

Kalau merujuk pada ayat yang sebelumnya itu, kedudukan guru dan dosen, maka kalau disebut pengakuan bisa saja itu merupakan penjelasan dari pada ayat yang sebelumnya ayat yang duluan itu.

Kedua, kalau pengakuan ini pendekatannya j uga komprehensif. Setiap yang berkedudukan guru dan dosen , itu masuk kepada pengakuan tapi bila seseorang berkapasitas dengan kompetensi sertifikat sebagai guru dan dosen. Kemudian dia tidak berkedudukan karena tidak ada SK. Tapi kapan saj a direkrut misalnya oleh suatu sekolah dan dia bisa mengajar. ltu terlindungi oleh pengakuan itu

ANGGOTA F-PG (DRS. H.M. IRSYAD SUDIRO) :

Saya menyampaikan solusi dengan mengadopsi istilahnya Pak Menteri, arif itu. Jadi di sini memang benar kalau konsisten denganjudulnya yang kita bahas adalah kedudukan. Tapi ternyata dibutuhkan kedudukan itu yang mempunyai kualifikasi profesional. Guru ada yang profesional ada tidak. Oleh karena itu perlu pengakuan atau diakui itu masuk. Oleh karena itu konkretnya saya mengusulkan kedudukan guru yang diak:ui sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dibuktikan dengan sertifikat kompetensi. Sehingga ayat ( 1) itu guru dan do sen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional, itu di(\kuinya sebagai tenaga profesional kalau mempunyai sertifikat. Oleh karena itu rumusannya guru yang diakui sebagai tenaga profesional sebagaimana ayat ( l) di buktikan dengan sertifikat kompetensi. Saya kira itu solusi yang arif.

625

Page 34: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

KETUARAPAT:

To long ditulis <lulu pelan-pelan, jadi usulan altematif satu dari Pak Irsyad Sudiro dari Golkar adalah kedudukan guru yang diakui sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dibuktikan dengan sertifikat kompetensi. Silahkan Pak Ade, berikutnya Pak Tata.

ANGGOTA F-PAN (H. ADE FIRDAUS, SE):

Dari tim Pemerintah pun ada ahli bahas~ ini bisa memberikan penjelasannya masalah ini.

ANGGOTA F-PD (DR. H. TATA ZAIN AL MUTTAQIN, MM):

Kalau misalnya di dalam ayat berikutnya dikaitkan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) maka itu bisa juga tepat kedudukan. Asal dikaitkannya secara langsung. Saya sependapat itu. Jadi benar-benar itu kelanjutan dari ayat yang sebelumnya.

Terima kasih.

ANGGOTA F-PKS (YUSUF SUPENDI, Le):

Apa yang disampaikan tadi kembali padajudul bab kedudukan. Kedudukan itu diulangi sebanyak tiga kali. lni sudah terwakili, saya cenderung apa yang disampaikan Pak Irsyad tadi mungkin terlalu panjang juga redaksinya. Oleh karena itu mungkin kedudukan tidak cocok untuk point ini, yang tepat adalah pengakuan.

Terima kasih.

ANGGOTA F-PDIP (Dr. IR. WAYAN KOSTER,MM):

Altematif ketiga kami usulkan, usul Pemerintah itu sudah merujuk ke ayat ( l) tapi kedudukannya ganti dengan pengakuan. Pengakuan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.

Terima kasih.

PEMERINTAH:

lnterupsi, kalau kita tambahkan saja pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional. Jadi pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat itu.

626

Page 35: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

KETUARAPAT:

Saya kira ini modifikasi dari usul Pak Irsyad itu. Saya kira ini kita usulkan sebagai titik temu. Pengakuan kedudukan guru ... saya kira ini tepat karena kedua­duanya tadijuga benar tidak ada yang salah. Daripada nanti rebutan lebih baik kita sepakati usulan barunya itu.

PEMERINTAH :

Ada satu pesan Pak Menteri yang kami diingatkan sebelum berangkat, istilah sertifikat ini. Apakah sertifikat kompetensi atau kami di Diknas itu adalah sertifikat profesi yang menunjukan kompetensi. Apakah boleh nanti segala sertifikat kompetensi ini disebut dengan sertifikat profesi. Karena yang lazim semua akuntan segala macam memang sertifikat profesi. Kalau setuju berarti ini sudah bisa kita ganti semua. lsinya sama dibelakang itu juga menunjukan kompetensi.

Terima kasih.

ANGGOTA F-PAN (DRS. H. MUNAWAR SHOLEH):

Saya lebih setuju, coba dilihat di Undang Undang Sisdiknasnya. Kesepakatannya biar lebih meching dengan itu.

KETUARAPAT:

Menurut saya ini diputar saja karena ada usulan yang menurut saya harus dibahas secara serius tentang merubah seluruh kata-kata sertifikat kompetensi menjadi sertifikat profesi,jadi saya persilahkan untuk diputar saja supaya tahu, dari F-PKS dulu saya persilahkan.

ANGGOTA F-PKS (YUSUF SUPENDI, Le):

Kami lebih setuju dengan sertifikat profesi sehingga nanti semua peningkatan untuk kebutuhan profesi ini melalui sertifikat melalui kompetensi tadi.

Terima kasih.

ANGGOTA F-PPP (DR. H. MUCHTAR AZIS, MA):

Saya masih minta klarifikasi, selama ini istilah kompetensi ini berasal dari mana? Kalau misalnya kita ganti dengan profesi apakah sesuai dengan Undang­undang nomor 20, kalau di undang-undang nomor 20 kompetensi saya ikut saja, tapi kalau disana dibikin profesi kita ikut profesi. Saya tidak tahu kenapa

627

Page 36: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

tumbuh istilah sertifikat kompetensi, padahal profesi lebih sesuai, dari mana asalnya kata-kata ini.

Terima kasih.

KETUARAPAT:

Saya bacakan, dari sisi kita sendiri. Bagian ketiga itu Sertifikasi pasal 61. Ayat 1 "Sertifikat berbentuk ijajah dan sertifikat kompetensi, ijajah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap prestasi belajar dan seterusnya, Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pelatihan kepada peserta didik dan masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan tentu setelah lulus ujian kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikat.

ANGGOTAF-PKB (H.M. DACHLAN CHUDORIE):

Pak Ketua, ini berarti lebih cocok dengan dari pada profesi, karena ini khusus kepada pendidikan.

KETUARAPAT:

Undang-undang ini sendiri tidak menyebut secara khusus tentang sertifikat profesi. Tapi tadi disebutkan tentang kelajimannya didunia profesi menyebutnya adalah sertifikat profesi.

Supaya tidak salah saya bacakan saja, ayat (3) nya" Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan lembaga pendidikan dan peserta didik warga masyarakat sebagai pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang telah terakriditasi atau lembaga sertifikat".

Jadi itu untuk tambahan sertifikasi, ada tambahan silahkan.

ANGGOTAF-BPD (DRS. H. H. MUDAFFAR SYAH):

Kalau membaca dan mendengar drafitu saya setuju kepada istilah sertifikat kompetensi, sehingga bahwa dia guru itu sudah jelas dia punya kompetensi dosan sertifi~ walaupun katanya profesi itu tidak um urn dikenakan atau dipak:ai oleh profesi-profesi yang lain.

J adi saya menangkap bahwa kita berkutat di kedudukan, profesi dan sertifikat kompetensi. Saya kira ini isi mengisi. Kalau sudah ada sertifikat dia berkompeten. Hanya kedudukan ini misalnya kalau dia sertifikatnya guru, lalu dia diangkat oleh Pemerintah sebagai guru. Sekarang kalau dia pensiun apakah dia masih

628

Page 37: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

berkedudukan sebagai guru. Jadi saya setuju kalau kita pakai saja profesi. Profesi itu luas mencakup semuanya, dia berkompeten dan dia berkedudukan, dan dia mempunyai hak untuk melaksanakan kewajiban. Kita terlalu banyak mengurai pada suatu hal yang sama, lalu kita pakai sertifikat kompetensi, kita pakai istilah kedudukan dan segala macam. Sebaiknya kita pakai profesi.

Terima kasih.

KETUARAPAT:

Terima kasih Pak Mudaffar yang saya kira setuju dengan usul Pemerintah untuk menjadi profesi. Dari Golkar kami persilahkan.

ANGGOTA F-PG (DRS. H.M. IRSYAD SUDIRO):

Ini ada pengulangan di DIM 56, pengakuan profesi guru dandosen dibuktikan dengan sertifikat kompetensi. Menurut saya dua-duanya itu memang perlu. Sertifikat kompetensi itu perlu untuk memberikan branch marking kepada seseorang yang berhak untuk direkrut menjadi guru. Dikeluarkan oleh Iembaga pendidikan sehingga kualifikasi itu terpenuhi untuk rnenujukepadajenjang guru yang kompeten. Setelah dia menjadi guru, dia perlu untuk komunikasi ataupun untuk perlakuan-perlakuan yang wajar dan terhormat internal dunia pendidikan dan masyarakat perlu dia sertifikat profesi yang dikeluarkan oleh organisasi profesi. Jadi kalau sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan, sedangkan kalau sertifikat profesi dikeluarkan oleh organisasi profesi. Sehingga dia bisa memperoleh status sebagai komunitas entitas profesi guru. ltu perlu agar sertifikat profesi, dua-duanya perlu.

Terima kasih.

KETUARAPAT:

Intinya ada tambahan pasal?

ANGGOTA F-PG (DRS. H.M. IRSYAD SUDIRO):

Saya kira yang 56 ini diganti sertifikat profesi. Yang 40 ini tetap kompetensi dengan perbaikan redaksi tadi, kemudian yang 56 pengakuan guru dan dosen sebagai tenaga profesional ditunjukan dengan sertifikat profesi. Ada dua sertifikat. Saya kira tidak ada masalah kalau mau sempuma.

629

Page 38: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

KETUARAPAT:

Saya kira ide yang bisa memecahkan masalah ini. Karena ini ada satu konsep yang kalau kita baca lagi pengertian sertifikat di dalam Undang-Undang Sisdiknas itu sendiri merupakan hasil dari sebuah lembaga pendidikan dan bukan lembaga profesi. Jadi sertifikat kompetensi itu dihasilkan oleh lembaga pendidikan atau lembaga sertifikasi.

Sementara yang dimaksud oleh Pemerintah tadi dikeluarkan oleh lembaga profesi. Sertifikat profesi umumnya dikeluarkan oleh organisasi profesi. Misalkan kompetensi sebagai enginemya ditunjukan oleh ijazah yang dikeluarkan oleh . universitas atau apapun. Tapi ketika dia bekerja maka organisasi profesi itu akan melakukan pengujian setiap 5 tahun sekali. Ijazah itu berlaku umum sepanjang hidupnya, tapi untuk profesi itu biasanya dilakukan secara berkala. Kalau di bidang saya ada sekitar 5 tahun dilakukan ujian ulang. Ini saya tidak tahu penyelesaiannya, apakah usulan Pak Irsyad tadi merujuk pada DIM 56, kebetulan formulasinya agak ganda. Yang diubah itu adalah yang satu adalah kompetensi, yang satunya adalah profesi. Ini mungkin agak berlawanan dengan idenya tadi yang disampaikan Pemerintah bahwa sertifikat profesi itu sebenarnya menjelaskan kompetensi di bidang apa saja.

Kami persilahkan Pemerintah dahulu.

PEMERINTAH :

Jadi ini memang panjang dan nampaknya tidak sempuma kita membuat suatu itu. Kalau kita lihat di Undang-Undang Sisdiknas, ini lebih banyak dipengaruhi oleh adanya sertifikat profesi kokasi karena di sini disebut lembaga sertifikasi profesi atau LSP. LSP ini dibawa dari BNSP(Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Itu ada Undang-Undang Tenaga Kerja yang mengharuskan ada badan itu dan badan ini yang nanti menunjuk LSP-LSP dan siapapun yang melakukan pelatihan Fokasi ditempat yang diakreditasi oleh LSP ini diberikan sertifikat profesi. lni istilah LSP itu. Tapi dalarn kontes guru sebenarnya kita tatarannya di atas. Dimana dia harus SI ditambah pendidikan profesi. Pendidikan profesi inilah yang sebenamya harus dibuktikan kompetensi keguruannya itu. Karena bisa saja S 1 dari ilmu kependidikan, ilmu umum, Cuma dibalik pada waktu masuk ke dalam pendidikan profesi guru tadi. Karena itu ini agak rancu, di satu hal kita menyebut kompetensi tapi kompetensi di atas sarjana beda dengan sertifikat anak lulusan SMK atau politeknik yang nanti ikut uji kompetensi itu beda. Di kita kompensi kita ini adalah kompetensi profesional.

Kita menawarkan boleh tidak. kita sebut saja ini bahwa sertifikat profesi. Karena dia di atas S 1 dan ditambah pendidikan profesi. Sama dengan akuntan,

630

Page 39: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

sama dengan dokter, sama dengan farmasi dan lain-lainnya itu. Sedangkan yang ini banyak diwamai oleh kompetensi prokasi yang kita berikan kalau anak-anak SMK selain ijazah mereka juga harus membuktikan sertifikat kornpetensi dari kelompok-kelompok asosiasi yang memberikan sertifikat kompetensi itu. Ini memang agak rancu tapi terserah kepada Bapak/ibu sekalian, menambah kebingungan atau lebih mengerti. Paling tidak latar belakangnya itu.

Terirna kasih.

ANGGOTA F-BPD (DRS. H. H. MUDAFFAR SYAH):

Saya ingin bertanya kepada Pemerintah, apa signifikan kita sebut sertifikat dan sertifikasi profesi tersebut. Apakah ini menentukan rnisalnya gajinya. Jadi kalau S l dalam skala gaji itu sudah ada masuk dia kelompokA atau apa. Apakah nanti dalam perjalanan menjalankan profesinya unruk meningkatkan dia punya gaji apakah perlu sertifikasi itu. Kalau misalnya itu yang dituju, sertifikasi harus kita pakai. Karena menentukan dia setelah 4 tahun atau 5 tahun, dia diuji untuk memberikan dia punya kemampuan berpikir bahwa dia itu mampu lebih berkompetensi dari 5 tahun yang lalu. Kalau itu yang dituju supaya dia naik gaji atau pindah golongan, sehingga sertifikasi itu diperlukan. Sehingga tinggal kita rumuskan redaksinya. Kita gabungkan antara profesi dan sertifikasi itu. Barangkali tujuan Pemerintah itu.

KETUARAPAT:

Terima kasih.

Usul saya karena ini usulan Pemerintah ini mengandung substansi yang penting dan bisa merubah pengertian yang sangat luas, kami usul ini dipending dulu dengan meminta kepada Pemerintah memberikan penjelasan tertulis. Latar belakang, keterkaitannya juga dengan pasal-pasal di dalam Sisdiknas dan kelaziman di dalam dunia profesi itu sendiri tentang hal-hal seperti ini. Syukur­syukur kalau ada contohnya dari pasal serupa ini barangkali di bidang profesi lainnya

Saya kira mengenai rumusan 40 tadi, mengenai yang lain-lainnya sudah kita sepakati dengan menambah kata tadi kecuali istilah sertifikat kompetensi yang secara keseluruhan akan kita diskusikan lebih mendalam. Teman-teman saya kira ini bisa disepakati dulu ya? Setuju?

(RAPAT: SETUJU)

Silahkan Pak Yusuf.

631

Page 40: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

ANGGOTA F-PKS (YUSUF SUPENDI, Le) :

Kita di PKS membahas soal ini dan kita lebih cenderung sertifikat profesi. Namun melihat dari Undang-Undang, akhirnya kita tunduk kepada Undang­Undang Nomor 20 itu.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Kita lihat saja bagaimana nanti Penjelasan Pemerintah. Kita harapkanjuga Pemerintah karena ini menyangkut keterkaitan penjelasan memberi penafsiran terhadap Pasal 61 ayat (3) nya tadi. Saya juga baru dengar kalau di Undang­Undang Ketenagakerjaan itu ada BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan). Jadi biarkan, nanti kita diskusikan kembali. Artinya masih tetap terbuka kemungkinan seperti itu. Saya usulkan ini sebagai warming up.

Silahkan Pak.

ANGGOTA F-PAN (DRS. H. MUNAWAR SHOLEH):

Saya sedang membayangkan, dua-duanya nampaknya relevan untulc bisa masuk. Sementara saya mengkiaskan seperti dokter. Dokterkan tenaga profesi, ketika dia menjadi dokter umum pasti dia butuh sertifikat yang menunjukan bahwa dia berhak praktek. Setelah itu ada dokter spesialis, ada sertifikatnya juga di situ. Itu barangkali bisa dibagi, mana yang disebut sertifikat profesi dan mana yang sertifikat kompetensi.

Ketika dia menjadi guru, guru apa saja maka dia mendapat sertifikat kompetensi. Tetapi ketika dia khusus telah mengikuti pendidikan matematika lebih dalam walaupun dia belum mengikuti itu maka dia disebut setifikat profesi. Mungkin seperti itu.

KETUARAPAT:

Terima kasih Pak Munawar. r

Saya harap Pak Munawar nanti juga memberikan ulasannya yang tertulis melengkapi yang dari Pemerintah. Biar lebih lengkap dan nanti lebih komprehensif.

Jadi saya mengusulkan kita ada waktu 10 menit. Usul dikorting, sebagai wanning up ini cukup barangkali karena tadi pagi kita ada rapat yang menurut sayajuga penting dan mungkin kita lanjutkan besok. Besok kita akan melanjutkan

632

Page 41: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

sampai malam hari. Saya kira ada fraksi yang ingin menambahkan kami persilahkan. Dari Pemerintah mungkin ingin menambahkan sesuatu.

Silahkan Pak.

PEMERINTAH :

Kalau tidak salah besok malam itu ada juga Tim Anggaran.

KETUARAPAT:

Tim Anggaran kan nanti timnya terpisah. Yang mengenai Diknas ditunda karena yang penting masukan saja angka-angkanya, kan angka besamya kemarin sudah. Karena ini di Panitia Anggarannya sendiri belum selesai. Baik, saya kira nanti akan diberitahukan penundaannya, nanti kita informasikan. Tadi malam kita memang rapat dengan Perpustakaan dan Pemuda dan memang membutuhkan persiapan yang lebih rinci sedikit.

Silahkan Bu Nina.

ANGGOTA F-PDS (RUTH NINA M. KEDANG, SE) :

Pak fasri, dari DPR inikan kita sudah full team cuma dari Pemerintah sepertinya kurang satu. Maksudnya ke depannya supaya sama.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Saya kira demikian dulu dan kepada persidangan besok syukur kalau sudah bisa kita selesaikan, kita diskusi yang tadi ini supaya tidak hilang. Kita sepak:ati untuk besok kita mulai dengan diskusi lanjutan mengenai masalah usulan Pemerintah untuk mengganti istilah sertifikat kompetensi menjadi sertifikat profesi.

Dengan ini maka rapat kita nyatakan selesai dan mari kita tutup bersama dengan membaca Alhamdulillah.

Wassalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

(RAPAT DITUTUP)

633

Page 42: RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG ...berkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1-20200204...2020/02/04  · RISA LAH PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENT ANG GURU DAN DOSEN DALAM

634

Jakarta, 21 September 2005

KABAGSET KOMISI X DPR RI

ttd

H. AGUS SALIM. SH NIP. 210001036