Rinitis alergi

21
Rinitis alergi Evi Melia Susan 10 2009 121

Transcript of Rinitis alergi

Rinitis alergi

Evi Melia Susan10 2009 121

Anamnesis

• Adanya bersin berulang?• Rinorenya bagaimana?• Gatal dihidung, tenggorok atau mata?• Hidung tersumbat?• Frekuensi serangan, lama sakit, beratnya

penyakit?• Riwayat penyakit keluarga• Riwayat penyakit dahulu

Pemeriksaan fisik

• Rinoskopi anterior: mukosa edema, basah, berwarna pucat atau livid disertai adanya sekret encer yang banyak

• allergic shiner, Dennie Morgan lines, dan allergic crease

• Timbul facies adenoid• Mata: kemerahan dengan hiperlakrimasi• Tenggorok mungkin didapatkan bentuk

geographic tongue

Pemeriksaan penunjang

• In vitro• Hitung eosinofil • Pemeriksaan IgE total • RAST (Radio Immuno Sorbent Test) atau ELISA

(Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay Test).• Pemeriksaan sitologi hidung

• In vivo• Tes cukit kulit, uji intrakutan atau intradermal

yang tunggal atau berseri (Skin End-point Titration/SET).

• Diet eliminasi dan provokasi (“Challenge Test”).

Working diagnosis

Allergic Rhinitis

inflamasi pada membran mukosa

hidung yang disebabkan olehadanya alergen yang terhirup

yangdapat memicu respon

hipersensitivitas

Klasifikasi

• Rinitis alergi musiman (seasonal, hay fever, polinosis).

• Rinitis alergi sepanjang tahun (perennial).

Classification according to ARIA (2001)

ARIA = Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma (J Allergy Clin Immunol 2001; 108: S147-S334)

Diagnosis defferensial

Perbedaan rinitis alergika dan influenza:

1. Rinitis Alergi ( RA ): Sesudah kontak dengan pencetus alergi langsung timbul gejala.

Influenza ( I ): Sesudah masuknya virus influenza selama 1 – 3 hari baru gejala timbul.

2. RA: Memiliki gejala hidung yang berlendir encer tanpa disertai demam.

I: Lendir dari encer/cair, mengental kekuningan dan disertai dengan demam.

3. RA: Serangan yang terjadi dapat dalam kurun waktu selama masih ada kontak dengan penyebab dan belum diobati.

I: Serangan 5 – 6 hari tergantung daya tahan tubuh dan efektifitas pengobatan

Perbedaan rinitis alergika dan rinitis simpleks:

• Rinitis simpleks disebut juga pilek, salesma, common cold, dan coryza

• Penyebab rinitis simpleks ialah beberapa jenis virus• Pada stadium prodromal :rasa panas, kering dan gatal di dalam

hidung. • Stadium pertama :bersin berulang-ulang, hidung tersumbat, sekret

hidung mula-mula encer dan banyak, kemudian menjadi mukoid, lebih kental dan lengket. Biasanya disertai demam dan nyeri kepala. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak.1

• Stadium invasi bakteri :rinore purulen, sumbatan di hidung bertambah, demam, sensasi kecap dan bau berkurang dan sakit tenggorokan.

Etiologi

• Predisposisi genetik• Adanya alergen

Berdasarkan cara masuknya allergen dibagi atas:3

• Alergen Inhalan, yang masuk bersama dengan udara pernafasan, misalnya debu rumah, tungau, serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur.

• Alergen Ingestan, yang masuk ke saluran cerna, berupa makanan, misalnya susu, telur, coklat, ikan dan udang.

• Alergen Injektan, yang masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya penisilin atau sengatan lebah.

• Alergen Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa, misalnya bahan kosmetik atau perhiasan

Epidemiologi

• 10 – 15 % anak semuanya atopi• Kedua orang tua atopi, maka risiko atopi

menjadi 4 kali lebih besar atau mencapai 50 %.

• Rinitis alergi pada anak lebih sering terjadi pada anak laki-laki

• Pada dewasa prevalensi rinitis alergi laki-laki sama dengan perempuan

• 80% kasus rinitis alergi berkembang mulai usia 20 tahun

Manifestasi klinikBersin berulang kali (>5 kali)• Hidung berair dan banyak(rinore)•Hidung tersumbat•Tenggorokan, hidung, kerongkongan gatal•Mata merah, gatal, berair•Post-nasal drip

Patofisiologi

Penatalaksanaan

Komplikasi

• Polip hidung• Otitis media• Sinusitis paranasal

Pencegahan

• Pencegahan primer untuk mencegah sensitisasi atau proses pengenalan dini terhadap alergen.

• Pencegahan sekunder untuk mencegah manifestasi klinis alergi pada anak berupa asma dan pilek alergi yang sudah tersensitisasi dengan gejala alergi tahap awal berupa alergi makanan dan kulit.

• Pencegahan tersier untuk mengurangi gejala klinis dan derajat beratnya penyakit alergi

Prognosis

• Secara umum baik. Penyakit rinitis alergi ini secara menyeluruh berkurang dengan bertambahnya usia

• Jika suatu zat menjadi penyebab alergi bagi seorang individu, maka zat tersebut dapat terus mempengaruhi orang itu dalam jangka panjang