"Ringkasan Penelitian Borosnya Waktu dan Uang Bagi Mahasiswa UNLAM Banjarbaru"

4

Click here to load reader

Transcript of "Ringkasan Penelitian Borosnya Waktu dan Uang Bagi Mahasiswa UNLAM Banjarbaru"

Page 1: "Ringkasan Penelitian Borosnya Waktu dan Uang Bagi Mahasiswa UNLAM Banjarbaru"

BOROSNYA WAKTU DAN UANG

BAGI MAHASISWA BARU

UNLAM BANJARBARU

MUHAMMAD HASAN (J1F111236)

JURUSAN ILMU KOMPUTER, FAKULTAS MIPA, UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Jalan Jendral A. Yani Km. 35,8 Banjarbaru, Kalimantan Selatan [email protected]

Abstrak

Pemborosan waktu dan uang sering terjadi di

setiap orang karena itu sudah menjadi kehidapan

yang harus kita lalui. Disini permasalahannya bagi

mahasiswa yang baru beradaptasi di dunia luar

yaitu kuliah. Yang mana disini mereka harus

mengatur pola hidupnya secara mandiri tanpa

bantuan orang tua lagi. Karena waktu

SMA/SMP/SD pasti kita selalu melakukan sesuatu

dengan bantuan orang tua. Sehingga disini mereka

harus bias memanajemenkan waktu dan uangnya

agar kehidupannya terjamin tidak terkatung-katung.

Pola hidup harus diatur karena dengan ini masa

depan akan terlihat apakah kita akan baik/buruk.

Jadi kita harus bias menyikapi tindakan kita dan

mengontrol pola hidup menjadi nyaman bagi kita

sendiri tanpa membuang-buang waktu dan uang

dengan sia-sia, manfaatkan waktu dan uang yang

kita peroleh sesuai yang kita butuhkan saja.

Kata Kunci : waktu, uang, mahasiswa, orang tua,

kesadaran, dan tingkah laku.

I. PENDAHULUAN

Pada bab ini akan menguraikan mengenai

identifikasi, masalah, rumusan masalah dan dugaan

sementara (hipotesa) untuk menjelaskan

permasalahan yang diangkat.

1.1 Identifikasi Masalah

Setiap mahasiswa baru selalu

mempermasalahkan yang mengenai waktu dan

uang. Berkaca pada waktu mereka sekolah, mereka

terkontrol mengenai waktu dan uang karena

mungkin ada orang tua ataupun jadwal disekolah

teratur tidak seperti perkuliahan. Dan masalah uang

dan waktu sekolah tidaklah dipermasalahkan karena

kebutuhannya masih belum beragam dan mungkin

juga mereka masih tinggal di rumah bersama orang

tuanya. Saat kuliah mereka mau tidak mau harus

bisa memanajemen dirinya sendiri karena mereka

jauh dari orang tu. Apabila tidak bisa mengatur

hidupnya sendiri maka akan terjadi yang namanya

pemborosan itu.

Pada saat kuliah factor yang sangat

mempengaruhi adalah pergaulan, karena dengan

tanpa dampingan orang tua mereka akan semaunya

melakukan apa yang mereka inginkan. Sehingga

yang namanya boros waktu dan uang itu akan

seiringnya berjalan berbarengan. Disini juga akan

muncul yang namanya rasa gengsi pda mereka

karena mereka sudah menganggap dirinya lebih

baik daripada yang lain. Sehingga mereka merasa

bisa memutuskan apa yang mereka akan lakukan.

Dan rasa malas juga bersamaan datang dengan

sendirinya karena mereka juga yang

menimbulkannya.

Buktinya waktu bagi mahasiswa baru selalu

terjadi pemborosan lebih banyak bermain bersama

teman, bermain game ataupun melakukan hal yang

tidak bermnfaat lainnya. Mereka selalu melewatkan

jadwal kuliah maupun jadwal mengerjakan tugas

sehingga tugas tidak terselesaikan pada waktunya.

Dan tiap kali menggunakan uang mereka tanpa

pikir panjang mereka keluarkan sesuai keinginan

hasratnya tanpa memikirkan apa yang akan

dibutuhkan keesokan harinya. Sehingga mereka

pada saat keesokannya mereka tidak tau lagi apa

yang harus dilakukan. Maka timbullah yang

namanya stress dan galau kata orang saat ini.

Sehingga yang namanya borosnya waktu dan

uang akan tidak bisa lepas dari mereka kalau

Page 2: "Ringkasan Penelitian Borosnya Waktu dan Uang Bagi Mahasiswa UNLAM Banjarbaru"

mereka tidak menanggapinya dengan serius. Dan

apabila mereka tidak menyadarinya maka itu akan

terus berlanjut hingga mereka merasakan dampak

negatif dengan cara hidup itu. Dan bisa-bisa kuliah

mereka akan terbengkalai karena perilakunya itu

yang sering melalaikan waktu kuliah dengan

mementingkan bermain bersama teman maupun

game. Dan bisa juga mereka akan terbelit hutang

kepada teman-temannya karena sudah terbiasa

hidup boros maka mereka akan nerusaha terus

untuk memuaskan hasratnya dalam menuntaskan

keinginannya tanpa pikir panjang.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana cara menanggulangi pemborosan

waktu dan uang bagi mahasiswa baru ?

1.3 Dugaan Sementara (Hipotesa)

Kemungkinan besar masalah ini terjadi akibat

timbulnya rasa malas dan merasa bebas karena dulu

masih diawasi orang tua sekarang tidak karena jauh

dari mereka. Serta rasa ingin tahu dan coba-coba

yang sangat besar. Sehingga apabila melihat sesuatu

barang atau apapun itu tanpa pikir panjang langsung

mewujudkan keinginannya itu.

II. ISI (RINGKASAN)

1. Analisis Kuantitatif Dalam Penelitian

Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif pada dasarnya

merupakan suatu pengamatan yang melibatkan

suatu ciri tertentu, berupa perhitungan, angka

atau kuantitas. Penelitian kuantitatif ini

didasarkan pada perhitungan persentase, rata-

rata, chi kuadrat, dan juga perhitungan statistik

lainnya.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis

data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Perumusan Masalah Dalam Penelitian

Kuantitatif

Rumusan masalah beda dengan masalah.

Jika masalah merupakan kesenjangan antara

yang diharapkan dengan yang terjadi, maka

rumusan masalah itu merupakan suatu

pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya

melalui pengumpulan data. Terdapat kaitan erat

anatara masalah dan rumusan masalah karena

setiap rumusan masalah penelitian didasarkan

pada masalah

Variabel

Identifikasi variable merupakan salah satu

tahapan yang penting karena dengan mengenal

variabel yang sedang diteliti seorang peneliti

akan dapat memahami hubungan dan makna

variable-variabel yang sedang ditelitinya.

Memanipulasi variable juga perlu dilakukan

untuk memberikan suatu perlakuan pada

variabel bebas dengan tujuan peneliti dapat

melihat efeknya bagi variabel terikat atau

variable yang dipengaruhinya. Melakukan

kontrol terhadap variabel tertentu dalam

penelitian juga perlu diperhatikan agar variabel

tersebut tidak mengganggu hubungan antara

variable bebas dan variabel terikat.

Validitas dan Reliabilitas

Validitas menunjukkan ukuran yang benar-

benar mengukur apa yang akan diukur. Jadi

dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu

alat test, maka alat test tersebut semakin

mengenai pada sasarannya, atau semakin

menunjukkan apa yang seharusnya diukur.

Suatu test dapat dikatakan mempunyai validitas

tinggi apabila test tersebut menjalankan fungsi

ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai

dengan makna dan tujuan diadakannya tet

tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner

di dalam pengumpulan data penelitian, maka

item-item yang disusun pada kuesioner tersebut

merupakan alat test yang harus mengukur apa

yang menjadi tujuan penelitian.

Pengertian validitas atau kesahihan dan

reliabilitas atau keterandalan (yang berarti

mengukur sesuatu secara konsisten, apapun

yang diukur dan jika pengukuran dilakukan

dalam kondisi apapun akan memberikan hasil

yang sama) dari data yang dikumpulkan. Jadi

dapat kita simpulkan bahwa suatu alat ukur

yang tidak reliable pasti tidak valid begitu pula

dengan alat ukur yang reliable belum tentu

valid.

Pengumpulan Data

Data merupakan kumpulan dari nilai-nilai

yang mencerminkan karakteristik dari individu-

Page 3: "Ringkasan Penelitian Borosnya Waktu dan Uang Bagi Mahasiswa UNLAM Banjarbaru"

individu dari suatu populasi. Data bisa berupa

angka, huruf, suara maupun gambar. Dari data

ini diharapkan akan diperoleh informasi

sebesar-besarnya tentang populasi. Dengan

demikian, diperlukan pengetahuan dan

penguasaan metode analisis sebagai upaya

untuk mengeluarkan informasi yang

terkandung dalam data yang dimiliki.

Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan

rancangan atau desain penelitian yang telah

ditentukan. Data tersebut diperoleh melalui

pengamatan, percobaan maupun pengukuran

gejala yang diteliti. Data-data yang

dikumpulkan merupakan pernyataan fakta

mengenai obyek yang diteliti.

Tabulasi Data

Data yang dikumpulkan selanjutnya

diklasifikasikan dan diorganisasikan secara

sistematis serta diolah secara logis menurut

rancangan penelitian yang telah ditetapkan.

Pengolahan data diarahkan untuk memberi

argumentasi atau penjelasan mengenai tesis

yang diajukan dalam penelitian, berdasarkan

data atau fakta yang diperoleh. Apabila ada

hipotesis, pengolahan data diarahkan untuk

membenarkan atau menolak hipotesis.

Dari data yang sudah terolah kadangkala

dapat dibentuk hipotesis baru. Apabila ini

terjadi maka siklus penelitian dapat dimulai

lagi untuk membuktikan hipotesis baru. Data

bisa didapatkan dengan cara survei langsung

dilapangan, observasi dan lain sebagainya.

Setelah kita mendapatkan data yang telah

dikumpulkan dengan metode yang kita pilih,

langkah selanjutnya adalah bagaimana cara kita

mengolah data yang ada agar menampilkan

hasil yang ingin kita ungkapkan.

Distribusi Frekuensi

Bila kita mengumpulkan sejumlah data yang

cukup besar dan belum dikelompokkan, maka

kita tentunya akan mengalami kesulitan dalam

mengambil kesimpulan dari informasi yang ada.

Untuk itu, maka data tersebut perlu

dikelompokkan kedalam suatu distribusi

frekuensi untuk memberikan gambaran yang

lebih jelas. Distribusi frekuensi merupakan suatu

distribusi atau umer frekuensi yang

mengelompokkan data yang belum

terkelompokkan (ungroup data) ke dalam

beberapa kelas, sehingga menjadi data yang

terkelompokkan (group data). Distribusi

frekuensi biasanya digunakan untuk memberikan

informasi yang menggambarkan keseluruhan

sampel atau populasi yang diteliti.

Berdasarkan dari sifat datanya, distribusi

frekuensi diklasifikasikan menjadi dua yaitu

katagorikal dan umeric. Jika pengelompokkan

klasifikasi frekuensinya didasarkan pada

keterangan yang bersifat kualitatif seperti jenis

kelamin, tingkat pendidikan, dan lain

sebagainya, maka disebut dengan distribusi

frekuensi katagorikal.

2. Penelitian Penelitian ini melalui riset deskriptif yang

bertujuan mengetahui cara penanggulangan

pemborosan waktu dan uang. Penelitian ini juga

merupakan survey research yang artinya penelitian

ini dilakukan melalui kuesioner ataupun wawancara.

Disini saya akan melakukan research sampling

dimana akan tahu bagaimana hasil-hasil yang saya

peroleh melalui survey.

Pemborosan waktu dan uang pada saat sekolah

dulu mereka terjadwal sekolahnya baik itu dirumah

dengan orang tuanya maupun disekolah yang

jadwal pelajarannya sudah teratus dari awal sampai

akhir. Dan pada waktu sekolah keuangan mereka

masih diatur langsung dari orang tuanya sehingga

mereka apabila mau melakukan sesuatu harus

diketahui orang tua sehingga orang tua bisa

memilah mana yan baik dan buruk bagi anaknya.

Tetapi sekarang ssudah berbeda mereka sudah besar

dan kuliah yang jaraknya jauh dari orang tuanya,

sehingga mereka merasa bahwa dirinya sudah

dewasa tanpa mengetahui apakah dirinya sudah

cukup bekal untuk mengarungi hidupnya sendiri

tanpa orang tuanya.

Disini mereka akan memutuskan

tindakannya sendiri tanpa meminta bantuan orang

lain termasuk orang tuanya karena mereka

menganggap tindakan itu pasti bisa mereka

selesaikan sendiri. Tetapi kebanyakan mahasiswa

ini tidak tau tindakan itu akan berakibat baik/buruk

bagi dirinya sendiri. Yang sering mereka lakukan

yaitu perilaku borosnya waktu dan uang bagi

dirinya. Mereka hanya mementingkan apa yang

menurut mereka nyaman bagi dirinya sendiri.

Sehingga mereka melpakan tujuan mereka kesini

yaitu menuntut ilmu dengan sungguh-ungguh untuk

meraih pendidikan yang tinggi. Tetapi sekarang

malah mereka sia-siakan hanya untuk bermain-main

bersama teman, pacaran, game, belanja yang tidak

semestinya, menghambur-hamburkan uang dari

orang tuanya dan banyak lagi. Mereka kebanyakan

Page 4: "Ringkasan Penelitian Borosnya Waktu dan Uang Bagi Mahasiswa UNLAM Banjarbaru"

tanpa pikir panjang mereka tunaikan hasrat

keinginannya semata tanpa memikirkan itu

baik/buruk bagi dirinya kelak.

Kita harus menggunakan waktu dan uang

semestinya yang dibutuhkan dan menghiraukan apa

yang tidak kita butuhkan/ tidak penting bagi kita.

Apabila kebutuhan itu sesuai dengan kita butuhkan

maka itu diwujudkan tetapi apabila tidak maka kita

harus menghiraukannya. Jadi kita harus

memprioritaskan yang mana yang lebih penting dan

dibutuhkan bagi kita.

III. KESIMPULAN

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini

adalah :

1. Pemborosan waktu dan uang sering terjadi di

setiap orang karena itu sudah menjadi

kehidapan yang harus kita lalui. Disini

permasalahannya bagi mahasiswa yang baru

beradaptasi di dunia luar yaitu kuliah. Yang

mana disini mereka harus mengatur pola

hidupnya secara mandiri tanpa bantuan orang

tua lagi.

2. Kita harus bias menyikapi tindakan kita dan

mengontrol pola hidup menjadi nyaman bagi

kita sendiri tanpa membuang-buang waktu dan

uang dengan sia-sia, manfaatkan waktu dan

uang yang kita peroleh sesuai yang kita

butuhkan saja.

3. Kita harus menggunakan waktu dan uang

semestinya yang dibutuhkan dan menghiraukan

apa yang tidak kita butuhkan/ tidak penting

bagi kita. Apabila kebutuhan itu sesuai dengan

kita butuhkan maka itu diwujudkan tetapi

apabila tidak maka kita harus menghiraukannya.

Jadi kita harus memprioritaskan yang mana

yang lebih penting dan dibutuhkan bagi kita.

4. Penelitian ini melalui riset deskriptif yang

bertujuan mengetahui cara penanggulangan

pemborosan waktu dan uang. Penelitian ini

juga merupakan survey research yang artinya

penelitian ini dilakukan melalui kuesioner

ataupun wawancara

REFERENSI

[1] Angger Oscar Arista, Pengurangan

Pemborosan Waktu Tunggu Pada Pembuatan

Dining Chair Dengan Menggunakan

Pendekatan Lean Manufacturing. Teknik

Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Surakarta, 2011.

[2] Fika Okiriswandani.. Gaya Hidup Santai

Mahasiswa: Suatu Studi Pada Mahasiswa

Universitas Negeri Penikmat Coffee Shop di

Starbucks Coffee, Departemen Sosiologi FISIP

Universitas Air Langga Surabaya, 2012.

[3] Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia.

(2010) Allah SWT Melarang Perbuatan Boros

(pemborosan) - Larangan Agama Islam.

[Online]. Available :

http://organisasi.org/allah-swt-melarang-

perbuatan-boros-pemborosan-larangan-agama-

islam/

[4] Urip Santoso. (2012) Boros Itu Membahayakan.

[Online], Available :

http://uripsantoso.wordpress.

com/2012/01/19/boros-itu-membahayakan/

[5] Zainal A. Hasibuan, Metode Penelitian Pada

Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi

Informasi. Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Indonesia, Depok, 2007.