ringkasan materi.docx

21
I. Ergonomi A. Pengertian Ergonomi Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu “ergon” dan “nomos”. Ergon artinya kerja, nomos artinya hukum / aturan. Latar berlakang ergonomi yaitu manusia adalah makhluk kreatif yang ingin ke arah lebih baik, melalui: - Penciptaan produk - Penciptaan pekerjaan - Penciptaan alat-alat bantu - Penciptaan metode kerja B. Ruang Lingkup Multi disiplin ilmu Menjembatani beberapa disiplin ilmu dan profesional, merangkumkan informasi-informasi, temuan-temuan serta prinsip-prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari kesesuaian benda dan lingkungan dengan manusia. Ergonomi meliputi badan/isi pengetahuan tentang kemampuan fisik dan keterbatasan yang baik untuk karakteristik semua manusia agar relevan dengan rancangan kerja. C. Teknologi Ergonomi Bukan saja dalam hal keilmuan, profesi, tetapi ergonomi juga mempunyai keunikan dalam hal teknologi. 1. Sebagai suatu ilmu, ergonomi memfokuskan kepada pengembangan ilmu pengetahuan tentang : “human performance capabilities”, “limitation”, dan karakteristik manusia lainnya yang berkaitan dengan disain dari suatu interface antara manusia dan komponen- komponen sistem lainnya. 1

Transcript of ringkasan materi.docx

Page 1: ringkasan materi.docx

I. Ergonomi

A. Pengertian Ergonomi

Ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu “ergon” dan “nomos”. Ergon artinya kerja, nomos artinya hukum / aturan.

Latar berlakang ergonomi yaitu manusia adalah makhluk kreatif yang ingin ke arah lebih baik, melalui: - Penciptaan produk

- Penciptaan pekerjaan

- Penciptaan alat-alat bantu

- Penciptaan metode kerja

B. Ruang Lingkup Multi disiplin ilmu Menjembatani beberapa disiplin ilmu dan profesional, merangkumkan informasi-

informasi, temuan-temuan serta prinsip-prinsip dari masing-masing keilmuan tersebut

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari kesesuaian benda dan lingkungan dengan manusia. Ergonomi meliputi badan/isi pengetahuan tentang kemampuan fisik dan keterbatasan yang baik untuk karakteristik semua manusia agar relevan dengan rancangan kerja.

C. Teknologi Ergonomi

Bukan saja dalam hal keilmuan, profesi, tetapi ergonomi juga mempunyai keunikan dalam hal teknologi.

1. Sebagai suatu ilmu, ergonomi memfokuskan kepada pengembangan ilmu pengetahuan tentang : “human performance capabilities”, “limitation”, dan karakteristik manusia lainnya yang berkaitan dengan disain dari suatu interface antara manusia dan komponen-komponen sistem lainnya.

2. Sebagai suatu ‘practices’, ergonomi menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan penerapan dari “human system interface technology” untuk menganalisis, disain, evaluasi dari suatu sistem.

4 Komponen tentang teknologi ergonomi yaitu :1. “Human-machine interface technology” (hardware ergonomics”)2. “Human-environment interface technology” (“enviromental technology”)3. “Human-software interface technology” (“Cognitive Ergonomi”)4. “Human-Organisation interface technology” (“Macro Ergonomics”)

Perangkat Keras Ergonomi Teknologi ini menitik beratkan pada :

• Fisik manusia • Karakteristik perseptual manusia

1

Page 2: ringkasan materi.docx

• Aplikasi ilmu untuk analisa, disain, evaluasi dari control, display, workspace arrangements

Sampai saat ini dan mungkin untuk masa yang akan datang teknologi ini masih merupakan aspek terbesar dalam profesi ergonomi.

D. Tujuan Ergonomi

• Memaksimalkan efisiensi kerja manusia

• Meningkatkan status kesehatan dan keselamatan kerja

• Memberikan kenyamanan dan daya tarik

• Memaksimalkan kepercayaan untuk mencapai peningkatan produktivitas.

II. Penyakit Akibat kerja

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja.

A. Hakekat Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Usaha keselamatan dan kesehatan kerja pada hekekatnya adalah berupa pengawasan terhadap unsur-unsur produksi, yakni 4 M + E- Man (manusia, adalah hal yang paling sulit dilakukan)- Material (bahan)- Machine (mesin)- Method (metoda)- Enviroment (lingkungan)

B. Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja

Ada lima kategori faktor penyabab penyakit akibat kerja yakni sebagai berikut :

1. Golongan Fisik

Ini disebabkan oleh faktor lampu yang kurang bagus,vibrasi, tekanan yang sangat tinggi, suhu yang terlalu panas atau dingin, radiasi dan suara bising

2. Golongan Kimiawi

Ini disebabkan karena bahan kimiawi yang mungkin mengkontaminasi pekerjaan itu sendiri atau berasal dari bahan pekerjaan tersebut. Sebagai contoh bahan kimiawi tersebut berasal dari gas, larutan, debu,uap, awan atau kabut.

3. Golongan Biologis

Hal ini disebabkan karena jamur, virus dan bakteri.

2

Page 3: ringkasan materi.docx

4. Golongan Fisiologis

Hal ini disebabkan oleh kerja dan penataan tempat kerja,Akibat: cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja yang salah, Kontruksi salah.Efek terhadap tubuh: kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi, kecelakaan.

5. Golongan Psikososial

Hal ini disebabkan karena lingkungan pekerjaan itu sendiri seperti stres pada saat bekerja.Akibat: Organisasi kerja (type kepemimpinan, Hubungan kerja, Komunikasi, keamanan), Type kerja (monoton, berulang-ulang, kerja berlebihan, kerja kurang, kerja shif, terpencil)

III. Ergonomi Pertemuan KeduaErgonomi Medical Record

Banyak sekali definisi ergonomi yang telah diberikan orang. Diantaranya sbb,

Ergonomi : merupakan ilmu pengetahuan yang terkait dengan kecocokan/kesesuaian antara manusia dengan pekerjaanya. Ilmu ergonomi menempatkan menempatkan manusia sebagai titk sentral dan memeperhatikan keampuan dan keterbatasan manusia dalam pekerjaannya. Ergonomi memastikan bahwa tugas – tugas, peralatan, informasi dan lingkungan harus menyesuaikan terhadap pekerja bukan sebaliknya.

Ergonomi : adalah suatu cabang ilmu ilmu yang mempelajari perancangan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia , sistem orang dan mesin, peralatan yang dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara yang paling efektif termasuk alat-alat peragaan untuk memberi informasi kepada manusia .

Ergonomi : adalah ilmu yang mempelajari kesesuaian benda dan lingkungan dengan manusia. Ergonomi meliputi badan/isi pengetahuan tentang kemampuan fisik dan keterbatasan yang baik untuk karakteristik semua manusia agar relevan dengan rancangan kerja.

IV. Faktor – Faktor Ergonomi Di Lingkungan Kerja(kelompok 2)

Suatu Kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakn kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan nyaman.

Berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan karyawan, diantaranya adalah :

3

Page 4: ringkasan materi.docx

A. Penerangan / Cahaya di Tempat kerja Pencahayaan didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan.

Satuannya adalah lux (1 lm/m²). Dimana lm adalah lumens atau lux cahaya. Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi karyawan guna mendapat keselamatan dan kesehatan kerja.

Standar penerangan di Indonesia telah ditetapkan seperti tersebut dalam Peraturan menteri Perburuhan (PMP) No 7 Tahun 1964, tentang syarat – syarat kesehatan, kebersihan dan penerangan di tempat kerja disebutkan dalam pasal 11.

B. Temperatur Tempat Kerja

Standar selisih temperatur udara yang digunakan pada ruang kantor adalah ± 3-4ºC, sehingga tubuh pegawai tidak terkejut saat memasuki ruang kantor. Apabila di luar kantor sedeng panas dengan temperatur udara 30ºC, sebaiknya temperatur diatur pada 26ºC dan apabila temperatur di luar sebesar 14ºC, sebaiknyatemperatur di dalam kantor diatur pada tingkat 18ºC.

C. Kelembaban di Tempat kerja

Kelembaban udara kerja hendaknya berada pada kondisi nyaman (confort zone) yaitu untuk tenaga kerja Indonesia kelembaban yang nyaman sekitar 40 % - 60 %, sedangkan bagi tenaga kerja yang berasal dari negara dingin kelembaban yang nyaman kurang dari 40 %. Penguapan keringat akan mengambil panas dari tubuh, sehingga suhu tubuh dapat dijaga tetap pada suhu badan normal (37 ◦C). Terjadi keseimbangan antara panas yang diproduksi dan panas yang dilepaskan oleh tubuh  selama bekerja, sehingga suhu tubuh pekerja selama bekerja tetap pada kondisi suhu tubuh normal.

D. Sirkulasi Udara Di tempat kerja

Tingkat pergantian udara rata-rata yang cukurp 0,67m3 per menit per orang harus disirkulasikan setiap menitnya untuk tiap karyawan pada area tertentu. Suhu udara yang cukup sehat untuk bekerja berkisar antara 20-25 derajat celcius . Adapun beberapa cara mengendalikan udara antara lain:

Membuat ventilasi udara sehingga udara bisa masuk dan keluar melalui ventilasi yang berbeda.

Menggunakan kipas angin untuk membantu sirkulasi udara ruangan. Memasang alat pendingin ruangan (AC) atau alat pemanas ruangan. Mengatur pakaian kerja yang tepat untuk dipakai oleh karyawan.

E. Kebisingan Di Tempat Kerja

Kebisingan adalah salah satu polusi yang tidak dikehendaki manusia. Dikatakan tidak dikehendaki karena dalam jangka panjang, bunyi-bunyian tersebut akan dapat mengganggu

4

Page 5: ringkasan materi.docx

ketenangan kerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi bahkan kebisingan yang serius dapat mengakibatkan kematian.

Pengendalian bising dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

a. Penerapan peraturan,

b. Pengendalian secara teknis,

c. Pengendalian secara administrasi,

d. Pengendalian secara medis,

e. Penggunaan alat pelindung diri.

F. Getaran Mekanis Di tempat Kerja

Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh karyawan dan dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Getaran bisa dihasilkan oleh mesin-mesin diesel, mesin produksi, kendaraan-kendaraan, alat-alat kerja tangan (hand tool) dengan menggunakan mesin : jack hammer(pembuka jalan), pneumatic hammer (pabrik besi), jack lec drill,(pengebor batu gunung, karang dll).

G. Bau – Bauan Di Tempat Kerja

Adanya bau di tempat kerja dapat terjadi karena adanya bahan kimia dalam bentuk uap. Bau udara terjadi karena mengandung beberapa jenis uap yang dapat terjadi karena penguapan atau pembakaran yang tidak sempurna. Dampak kebauan terhadap pekerja adalah gangguan psychologis, tidak nyaman, tidak enak, ingin menghindar, menutup hidung, batuk, bersin, menahan nafas, sakit kepala ,dll. Untuk mencegah hal tersebut bisa dilakukan dengan cara meletakkan wangi-wangian di ruang kerja , misalnya pewangi ruangan, tanaman hias dan juga meletakkan kipas angin/ AC serta desain ruang kerja harus ada ventilasi udaranya supaya sirkulasi udara tetap teratur dan kondisi kerja tetap nyaman dengan udara yang sejuk dan segar.

H. Tata Warna Di Tempat Kerja

Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia. Sebaiknya desain warna pada ruang kerja menggunakan warna-warna yang lembut yang bisa menciptakan suasana kerja menjadi nyaman.

I. Dekorasi Di tempat Kerja

Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja.

J. Musik Di Tempat Kerja

5

Page 6: ringkasan materi.docx

Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang karyawan untuk bekerja. Tidak sesuainya musik yang diperdengarkan di tempat kerja akan mengganggu konsentrasi kerja.

K. Keamanan

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM).

V. Pengolahan Penyakit Akibat Kerja Dan Penyakit Yang Berhubungan Dengan pekerjaan (pertemuan ke – 3)

A. International Labour Organization (ILO)

Data dari  ILO (International Labour Organization) yakni suatu Organisasi Buruh Internasional   menyebutkan ada 1,1 juta orang yang meninggal karena penyakit atau kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Data lain dari WHO  menunjukkan bahwa dari  1,1 juta kematian oleh penyakit akibat kerja   , 5 % disebabkan oleh pneumokoniosis yakni penyakit paru yang disebabkan adanya pajanan partikel debu.160 juta peny. akibat hubungan kerja/th.

B. Definisi Penyakit Akibat Kerja Penyakit Akibat Kerja : setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau

lingkungan kerja (Permenaker Nomer Per.01/Men/1981).  Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan

oleh pekerjaan atau lingkungan kerja (Kepres RI No. 22 Tahun 1993).  ILO dan WHO (1989) : Work Related Disease  adalah penyakit yang berhubungan

dengan faktor pekerjaan, lingkungan kerja, proses kerja, cara kerja maupun risiko lain yang terkait .

C. Penyakit Akibat Kerja Dan Penyakit Akibat Dan penyakit Yang Berhubungan Dengan Pekerjaan.

Perkembangan daftar peny akibat kerja:

a. 1919 à1 penyakit : Anthrax

b. 1925 à 3 penyakit

c. 1934 à 10 penyakit

d. ILO Encyclopaedi of Occupational Health and Safety à 70 penyakit

e. Indonesia: Keppres RI 22.1993 à 31 penyakit karena hubungan kerja

D. Tujuan Diagnosis Penyakit Akibat Kerja

6

Page 7: ringkasan materi.docx

Hak pekerja Dasar Therapy Membatasi kecacadan Melindungi pekerja lain

E. Kesimpulan Diagnosis okupasi penting bagi dokter perusahaan & dokter yg bekerja di

perusahaan atau yang menangani pekerja Diagnosis okupasi penting sebagai dasar terapi dan penatalaksanaan

selanjutnya utk pekerja dan lingkungan kerja Diagnosis okupasi sebagai dasar memenuhi hak pekerja , a.l : klaim ke

jamsostek Ada 7 langkah untuk menentukan D/ PAK à sering disebut sbg Langkah D/

Okupasi

VI. Mengatasi Tata Ruang (Kelompok 4)

Tekhnik Untuk Mencapai Suatu Tata Ruang yang Baik

1. Meja-meja disusun menurut garis lurus dan menghadap ke jurusan yang sama.2. Pada tata ruang yang terbuka susunan meja-meja itu dapat terdiri atas beberapa

baris.3. Diantara baris-baris meja disediakan lorong-lorong untuk keperluan lalu lintas

pegawai yang biasanya berjarak 120 cm4. Jarak antara satu meja dengan meja yang dimuka / dibelakng selebar 80 cm.5. Pengawas kantor ditempatkan dibelakang para pegawainya.

VII. Perencanaan Ruang KerjaA. Mengamati Ruang

elemen pembentuk ruang besar dan ukuran ruang kegiatan di dalam ruang unsur-unsur pendukung kegiatan hubungan antar kegiatan hubungan antar ruang

B. Perencanaan : Unsur : Hal yang akan diatur Kualitas : sifat unsur Penolok : cara mengatur sifat unsur

C. Memperkirakan Luas Ruang

r. kepala URM 3x4M = 12M2

r. sekertaris 2x3M = 6M2

7

Page 8: ringkasan materi.docx

r. rapat 3x4M = 12M2

r. kerja staff 4x6M = 24M2

r. tamu 3x3M = 9M2

pendaftaran 2x6M = 12M2

r. katalog 3x4M = 12M2

r. arsip BRM 8x8M = 64M2

r. logistik 3x3M = 9M2

gudang 2x3M = 6M2

D. Menentukan Sifat Dan Mengaturnya Jenis kegiatan Nilai kepentingan kegiatan Urutan/sama waktu kegiatan Jenis dan kesamaan peralatan Kedekatan fungsi/ hubungan antar pekerjaan Besar-kecil ruang yang diperlukan dan kondisi ruang Spesifikasi khusus untuk sebuah kebutuhan kerja dan lain-lain…

E. Tabel Unsur

No. Ruang & Kegiatan Kebutuhan Furniture1. Ruang Kepala U.R.M (1 orang) 1 meja kerja, 1 meja komputer, 1

kursi kerja, 2 kursi staff, 1 rak buku, 1 rak arsip

2. Ruang Kerja Staff (4 orang) 4 meja kerja, 2 meja komputer, 4 kursi kerja, rak arsip

3. Ruang Tamu 1 set meja-kursi tamu 4. Counter Pendaftaran (4 unit

pendaftaran – 3 orang)1 set meja counter pendaftaran, 4 kursi kerja

5. Ruang Penyimpanan Katalog (1 orang)

2 lemari katalog, 1 meja kerja, 1 kursi kerja

6. Ruang Penyimpanan Arsip BRM 1 unit roll o-pact7. Ruang Logistik (1 orang) 2 rak barang, 1 meja kerja, 1

kursi kerja

VIII. Ergonomi Tempat Kerja (pertemuan ke-4) & Tata Pencahayaan kelompok 5A. Ruang Lingkup Ergonomi

1. Display2. Fisiologi – Kekuatan fisik manusia 3. Antropometri – Ukuran/dimensi tempat kerja

8

Page 9: ringkasan materi.docx

4. Lingkungan Fisik

B. Pengertian Pencahayaan

Pencahayaan didefinisikan sebagai jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan. Satuannya adalah lux (1 lm/m2), dimana lm adalah lumens atau lux cahaya.

C. Pengaruh dan Penerangan yang kurang memenuhi syarat

Menurut Grandjean (1993) penerangan yang tidak didesain dengan baik akan menimbulkan gangguan atau kelelahan penglihatan selama kerja, antara lain :

1. Kelelahan mata sehingga berkurangnya daya dan effisiensi kerja.2. Kelelahan mental.3. Keluhan pegal di daerah mata dan sakit kepala di sekitar mata.4. Kerusakan indra mata dan lain-lain.

Selanjutnya pengaruh kelelahan pada mata tersebut akan bermuara kepada penurunan performansi kerja, sebagai berikut:

1. Kehilangan produktivitas 2. Kualitas kerja rendah 3. Banyak terjadi kesalahan 4. Kecelakan kerja meningkat

D. Pencahayaan Pedoman Pencahayaan dirumah sakit ini disusun atas dasar Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI No. : 385/Yanmed/Instmed/VI/1990. Pedoman pencahayaan ini dimaksudkan untuk dapat membantu pengelola rumah sakit dalam rangka merencanakan, menyediakan,memasang

instalasi listrik untuk pencahayaan dirumah sakit.Kriteria yang terdapat dalam pedoman ini didasarkan atas pertimbangan norma-norma kesehatan lingkungan rumah sakit dan hospital engineering.

E. Pemilihan sistem penerangan yang sebaiknya dipergunakan, ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :

a. Intensitas penerangan dibidang ke rja.

b. Intensitas penerangan umum dalam ruangan.

c. Biaya instalasi.

d. Biaya pemakaian energi.

e. Biaya penggantian instalasi termasuk penggantian lampu-lampu.

9

Page 10: ringkasan materi.docx

F. Kebisingan Berdasarkan penelitian yang dilakukan Musgrove Park Hospital di Taunton,

United Kingdom, bangsal rumah sakit yang cenderung berisik dan bising layaknya sebuah kantor dapat menghalangi penyembuhan pasien.

Penelitian yang telah dipresentasikan dalam The British Thoracic Society (BTS) Annual Winter Meeting, menjelaskan tingkat kebisingan dapat mempengaruhi kesehatan pasien, kualitas tidur dan masa pemulihan.

Penelitian yang dilakukan oleh Musgrove Park Hospital, Taunton, menemukan bahwa tingkat kebisingan dalam setiap rata-rata bangsal rumah sakit, dengan banyak pasien yang menderita penyakit serius seperti pneumonia atau kanker paru-paru, melebihi pedoman World Health Organisation (WHO) yaitu lebih dari 25 decibel (dB)

IX. Analisa RuangA. Analisa Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Dari masing-masing pelaku kegiatan disebuah rumah sakit dapat dibuat Flowchart kegiatan masing-masing pelaku, dan menghasilkan kebutuhan ruang, sebagai berikut:

10

Page 11: ringkasan materi.docx

1. Pasien

Pasien yang datang berasal dari Poli klinik maupun UGD (Unit Gawat Darurat) rumah sakit, kemudian setelah menjalani konsultasi dan diagnosa baru dipindahkan ke kamar perawatan.

2. Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan, dalam hal ini adalah dokter jaga dan perawat (perawat senior/kepala perawat dan perawat junior) yang bertugas di ruang rawat inap pasien.

3. Pengunjng

Pengunjung, berasal dari keluarga / kerabat pasien yang ingin menjenguk, serta masyarakat luar yang ingin menggunakan fasilitas yang disediakan oleh Gedung Rawat Inap.

B. Analisa Kebutuhan & Dimensi Ruang

Dari pelaku kegiatan dan kebutuhan ruang, dapat dibuat program ruang untuk gedung rawat inap rumah sakit ini, seperti telah disebutkan dalam latar belakang, bahwa jumlah tempat tidur rumah sakit, tergantung pada fasilitas pelayanan medik (umum dan spesialis) yang dimiliki oleh sebuah rumah sakit.

1. Luas Kamar perawatan

Untuk menentukan luasan kamar pasien dilakukan perbandingan antara pedoman dengan, standart (buku).

X. Psikologi Warna & Tata Warna Kelompok 8A. Warna Merah

Respon Psikologis : Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, gairah, bahaya, berpendirian, dinamis, dan percaya

Warna merah memiliki karateristik merangsang saraf, kelenjar adrenal (endokrin) dan saraf sensorik. Merah juga meningkatkan sirkulasi darah dan kereaktivan darah itu sendiri. Warna merah juga paling ampuh untuk merangsang dan meningkatkan energi fisik, memperkuat motivasi, meningkatkan sirkulasi, dan berkaitan dengan seksualitas. Merah juga membangkitkan emosi dan menciptakan perasaan kegembiraan atau intensitas, juga memiliki

11

Page 12: ringkasan materi.docx

karakter penuh dengan kekuatan dan antusias. Tetapi pada saat yang sama, warna ini dapat dianggap sebagai tuntutan dan sikap agresif. Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat. Biasanya di gunakan untuk memberikan efek psikologi panas , berani ,marah dan berteriak. 

B. Warna Kuning

Respon Psikologis : Muda, kekayaan, gembira, imajinasi, kreativitas optimis, harapan, filosofi, ketidak-jujuran, pengecut (untuk budaya Barat), pengkhianatan, pencerahan, intelektualitas dan kekuasaan. Ini adalah warna ego yang kuat. Di beberapa negara, kuning juga melambangkan pemisahan.

Kuning adalah warna yang mempunyai dampak kehangatan matahari dan merangsang saraf mata. Pengaruh mental yang ditimbulkan adalah perasaan riang gembira dan melenyapkan perasaan tertekan. Warna ini sangat cocok digunakan pada kamar atau lorong yang gelap.

C. Warna Orange

Respon Psikologis : Energy, keseimbangan, kehangantan, kreatifitas, semangat, senang, periang, dan antusiasme.

D. Warna Biru

Respon Psikologis: Sesuatu yang luas dan tanpa batas, berwibawa, percaya diri, kepercayaan, konservatif, keamanan, kesetiaan, kesuksessan, tekhnologi, kebersihan, keteraturan, kedamaian, kesejukkan, keakraban, relaksasi, sensitif, spiritualitas, stabilitas, kontemplasi, misteri, dingin, kesabaran dan bisa diandalkan.

E. Warna Violet atau Ungu

Respon Psikologis: Rasa hormat, fantasi, kecerdasan, romantis otoritas, spiritual, intuisi, misteri, kebijaksanaan, kebangsawanan, kemewahan, transformasi, kekasaran, keangkuhan, ramah, romantis, penguasa, kekuatan mental, fokus dan mandiri. Ungu adalah capuran warna merah dan biru.

F. Warna Hijau

Respon Psikologis: Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan, pertumbuhan, kesuburan, harmoni, optimisme, kebebasan, dan keseimbangan.

G. Warna Coklat

Respon Psikologis: Tanah, kesederhanaan, membumi, rendah hati, terpercaya, serius hangat, nyaman, aman, mewah,elegan, bijaksana, kesenangan, daya tahan (kuat), stabilitas, bobot, dan keanggunan.

H. Warna Pink

Respon Psikologis: feminim, romantis, cinta, kasih sayang, kelembutan, keceriaan, kemurnian, manja, lembut, kurang semangat, dan kekanak-kanakan.

12

Page 13: ringkasan materi.docx

I. Warna Abu-Abu

Respon Psikologis: Netral, serius, bisa diandalkan, stabil, intelek, masa depan, kesederhanaan, kesedihan, dan kebimbangan.

J. Warna Putih

Respon Psikologi: Bersih, natural, kosong, netral, awal baru, ketulusan, kemurnian dan kesucian.

K. Warna Hitam

Respon Psikologi: Elegan, kuat, sophisticated, ketakutan, power, kecanggihan, kematian, misteri, seksualitas, kesedihan, keanggunan, independen, berwibawa, penyendiri, disiplin, dan berkemauan keras.

Keuntungan penggunaan warna yang baik adalah:

Memungkinkan tempat kerja menjadi tampak menyenangkan dan menarik pemandangan.

Mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas pekerja.

XI. Sistem Tata Udara di Ruang Kerja (kelompok 6)A. Pengertian

Udara adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi fisik (daya tahan) orang bekerja, dan merupakan suatu syarat untuk berkonsentrasi. Udara yang terlalu dingin, panas, pengap, akan mengganggu peredaran darah, yang akhirnya akan mengganggu konsentrasi dan kerja otak manusia. Suhu udara yang cukup sehat untuk bekerja berkisar antara 20-25 derajat celcius (Sedarmayanti:2001).

Sistem tata udara adalah keseluruhan sistem yang mengkondisikan udara di dalam gedung dengan mengatur besaran termal seperti temperatur dan kelembaban relatif, serta kesegaran dan kebersihannya, sedemikian rupa sehingga diperoleh kondisi ruangan yang nyaman.

B. Menurut sumbernya, sistem tata udara di bagi menjadi 2 yaitu : Tata udara alami adalah tata udara yang dihasilkan atau di dapat dari alam, contoh

sistem tata udara alami adalah pertukaran udara yang melewati ventilasi. Tata udara buatan adalah tata udara yang dihasilkan dari sistem udara buatan,

contohnya antara lain AC, kipas angin.

13

Page 14: ringkasan materi.docx

C. Keuntungan sistem tata udara yang baik (Moekijat:1995) : Produktivitas yang lebih tinggi Mutu pekerjaan yang lebih tinggi Kesenangan dan kesehatan pegawai yang bertambah Semangat kerja yang lebih tinggi Kesan yang lebih menyenangkan bagi para tamu

XII. Tata Suara (kelompok 7)

Suara

Suara adalah gelombang energi yang merambat melalui media udara sampai pada ke telinga dan menggetarkan gendang telinga sehingga terjadi proses pendengaran.

Tata suara erat kaitannya dengan pengaturan-penguatan suara agar bisa terdengar keras tanpa mengabaikan kualitas suara-suara yang dikuatkan.

Tata suara adalah suatu teknik pengaturan peralatan suara atau bunyi pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, rekaman dan lain lain.

A. Sistem tata suara berdasarkan cara pengoperasiannya dikelompokkan dalam dua kategori utama antara lain :

1. Sistem Sederhana

sistem sederhana ini bertujuan untuk suara dapat didengar oleh orang banyak dengan cara memperkuat sinyal suara dan pada system ini tidak memerlukan ruangan yang cukup luas untuk operator pengontrol suara.

2. Sentral program

Sentral program ini akan melayani area perkantoran dan area produksi direncanakan untuk dapat difungsikan dengan prioritas program sebagai evakuasi kebakaran dan paging atau panggilan saja untuk area produksi,sedangkan program background music dipasang untuk melayani area perkantoran.

B. Getaran

Getaran adalah suatu gerakan dari hasil kegiatan yang dapat dirasakan (feeling).

1. Akibat Tingkat Getaran tertentu yang dihasilkan dari suatu kegiatan dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia, makhluk hidup lainnya dan lingkungan.

2. Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan.

3. Getaran Mekanik adalah getaran yang disebabkan oleh sarana/peralatan kegiatan manusia.

4. Getaran Kejut adalah getaran yang berlangsung secara tiba-tiba dan sesaat.

14

Page 15: ringkasan materi.docx

5. Baku Tingkat Getaran Mekanik dan Getaran Kejut adalah batas maksimal Tingkat Getaran Mekanik yang diperbolehkan dari suatu usaha atau kegiatan pada media padat sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan serta keutuhan bangunan.

C. Sistem tata suara di rekam medis1. Tempat Pendaftaran Pasien (TPP)

Tempat pendaftaran pasien (TPP) terdapat di bagian terdepan dari suatu Rumah Sakit sehingga sumber dari kebisingan sulit dikendalikan karena sumber kebisingan berhubungan langsung dengan pasien.

Tingkat kebisingan yang terjadi di bagian TPP berkisar antara 70-80 Db. 2. Bagian Pengolahan

Pada bagian pengolahan rekam medis sumber kebisingan dan getaran yang ada bersumber dari suara kipas angin, filter AC, suara orang berbicara, langkah kaki dan getaran dari komputer.

Pada bagian pengolahan rekam medis dibutuhkan intensitas kebisingan yang tenang, berkisar antara 30-40 Db.

3. Bagian Filling Pada bagian filing kebisingan dan getaran bersumber dari suara kipas, suara orang

berbicara, suara langkah kaki dan getaran komputer Intensitas kebisingan yang dibutuhkan untuk bagian filing adalah tingkat

kebisingan yang Tenang, yang berkisar antara 30-40 Db. Untuk pengendalian masalah penataan suara dengan cara eliminasi sumber

kebisingan dan pengendalian pada pekerja.

15