Ringkasan, Makalah SKB
-
Upload
alamsyah08 -
Category
Documents
-
view
610 -
download
2
Transcript of Ringkasan, Makalah SKB
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dunia usaha, baik produksi maupun jasa selalu dihadapkan dengan persaingan.
Untuk mengatasi persaingan, perusahaan menempuh berbagai cara dan strategi untuk
menyampaikan hasil produksinya dengan cepat, tepat, cermat, hemat dan memuaskan
ke tangan konsumen. Strategi pemasaran juga disesuaikan dengan kemampuan dana
perusahaan melalui bauran pemasaran yaitu faktor produk, harga, distribusi dan
promosi. Kegiatan pemasaran harus dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan
memperoleh keuntungan yaitu dengan mengadakan kegiatan promosi yang terarah,
terncana dan terpadu. Kegiatan promosi harus sejalan dengan rencana pemasaran
yang diarahkan dan dikendalikan untuk mengembangkan laju perusahaan.
Pergeseran pola konsumsi masyarakat ini ternyata berdampak positif terhadap
industri makanan instan,seperti halnya PT.Indofood Sukses Makmur Tbk yang
bergerak di bidang usaha industri pengolahan makanan yang hampir seluruh
produknya menguasai pasar di Indonesia,Indofood telah berubah menjadi Pangan
Solusi. Indofood terkenal sebagai perusahaan mapan dan pemain utama dalam setiap
kategori bisnis yang beroperasi. Dalam kegiatan usahanya, Indofood memanfaatkan
model bisnis yang tangguh.
Saat ini,perkembangan produk-produk dari Indofood mengalami suatu
peningkatan yang secara kuantitas,produk Indofood dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan dengan tren yang positif. PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu
dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yangdilakukan oleh
perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan
oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah.
1
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Berdirinya PT Indofood Sukses Makmur, Tbk
PT Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan di Indonesia pada 14 Agustus
1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma, berdasarkan Akta Notaris No 228 dari
Benny Kristianto, S.H. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza,
Indofood Tower, Lantai 27, Jln. Jend. Sudirman Kav. 76-78, Jakarta, Indonesia,
sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi dan Malaysia.
Pada tahun 14 July 1994, PT Panganjaya Intikusuma berganti nama menjadi
PT Indofood Sukses Makmur serta melakukan Penawaran Saham Perdana sebanyak
763 juta lembar saham dengan harga nominal atau at par Rp1.000 per saham yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan penjamin emisi PT Merincorp S.I.
Perusahaan yang bergerak dalam sektor consumer goods industry dengan sub sektor
food and beverages ini memiliki Biro Administrasi Efek yaitu PT Raya Saham
Registra.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (BEI : INDF) merupakan perusahaan Total
Food Solutions yang terkemuka dengan kegiatan operasi yang mencakup seluruh
tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku
hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan-kekuatan merek yang
dimilikinya, bahkan banyak di antara merek tersebut telah melekat di hati masyarakat
Indonesia selama hampir dua dekade. Ini termasuk beberapa merek mie instant
(Indomie, Supermie, dan Sarimie), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci Biru dan
Cakra Kembar), minyak goreng (Bimoli), margarin (Simas) dan shortening (Palmia).
Merek Indofood senantiasa menjadi pemimpin pasar di masing-masing segmennya,
dan dikenal atas produknya yang berkualitas dengan harga terjangkau.
2
Sejak awal berdiri sebagai produsen mie instan, Indofood telah semakin
berubah menjadi Makanan Jumlah Solusi perusahaan yang beroperasi di semua
tahapan produksi makanan dari produksi bahan baku dan pengolahan melalui untuk
produk konsumen di pengecer rak. Perusahaan mengoperasikan empat Kelompok
Usaha Strategis yang saling melengkapi yaitu :
Produk Konsumen Bermerek (CBP), kegiatan usaha grup ini dilaksanakan
oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP”), tercatat di Bursa Efek
Indonesia sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen
makanan dalam kemasan yang terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis
produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek ICBP merupakan merek-merek
yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan, termasuk
Mie Instan, Susu, Bumbu Makanan, Makanan Ringan, Nutrisi & Makanan Khusus
dan Biskuit. Grup CBP didukung oleh Divisi Bahan Makanan dan Kemasan. CBIP
memiliki persentase terhadap total seluruh kelompok usaha PT Indofood Sukses
Makmur sebanyak 43.4 %
Bogasari, produsen tepung dan pasta. Kelompok ini didukung oleh unit
pengiriman. Segmen ini memiliki persentase terhadap total seluruh kelompok usaha
PT Indofood Sukses Makmur sebanyak- 28.3 %
Agribisnis, kegiatan usaha grup ini terkonsentrasi di dua anak perusahaan
terbuka, yaitu Indofood Agri Resources Ltd., tercatat di Bursa Efek Singapura, dan
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, tercatat di Bursa Efek Indonesia. Kegiatan
usaha utama grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa
sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran minyak
goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha grup ini juga
mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh. Segmen ini
memiliki persentase terhadap total seluruh kelompok usaha PT Indofood Sukses
Makmur sebanyak 20.5 % Distribusi memiliki jaringan distribusi yang paling luas di
Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen ISM dan
anak-anak perusahaannya serta berbagai produk pihak ketiga. Segmen ini memiliki
3
persentase terhadap total seluruh kelompok usaha PT Indofood Sukses Makmur
sebanyak 7.8 % .
Sejarah berdirinya PT Indofood Sukses Makmur
Tahun Tindakan PT Indofood Sukses Makmur
1990 Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma
1994
Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur.
Penawaran Saham Perdana sebanyak 763 juta saham dengan
harga nominal Rp1.000 per saham, tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
1995 Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
1996 Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:2.
1997
Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan, agribisnis serta distribusi.
Melakukan penawaran umum terbatas dengan perbandingan 1:5,
total penambahan saham sebanyak 305,2 juta.
2000 Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:5.
Menerbitkan Obligasi Seri I sebesar Rp1 triliun.
2001
Menerima persetujuan atas rencana pembelian kembali saham
dan pelaksanaan Employee Stock Ownership Plan (ESOP).
2002
Melaksanakan ESOP tahap I sebanyak 228,9 juta saham.
Melakukan pembelian kembali saham sebanyak 915,6 juta
saham.
2003 Melaksanakan ESOP tahap II sebanyak 58,4 juta saham.
Menerbitkan Obligasi Seri II sebesar Rp1,5 triliun.
2004
Melaksanakan ESOP tahap III sebanyak 919,5 ribu saham.
Menerbitkan Obligasi Seri III sebesar Rp1 triliun.
Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.
4
2005
Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé.
Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh
perusahaan perkapalan, setara dengan 90,9% kepemilikan saham.
2006
Melakukan pelunasan Eurobonds sebesar US$143,7 juta.
Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte.
Ltd.
Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan
Barat.
2007
Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura
dan menempatkan saham baru.
Menerbitkan Obligasi Seri IV sebesar Rp2 triliun.
Menambah sebesar 35% kepemilikan saham perusahaan
perkapalan Pacsari Pte. Ltd. menjadi 90% kepemilikan
Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan perkebunan
Rascal Holding Limited.
Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati
Plantation dan memiliki sebesar 70% kepemilikan.
Mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham PT PP London
Sumatra Indonesia Tbk.
2008 Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Lajuperdana Indah
dan memiliki sebesar 60% kepemilikan.
Menjual kembali 251.837.500 lembar treasury stock dan menarik
kembali 663.762.500 lembar treasury stock.
Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki
secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah
perusahaan dairy terkemuka.
5
Mengakuisisi 100% saham di beberapa perusahaan perkebunan
yang memiliki fasilitas bulking.
2009
Menerbitkan Obligasi Seri V sebesar Rp1,6 triliun., dengan tanggal
pencatatan 19 Juny 2009 dan Tanggal Jatuh tempo 18 Juny 2014
Grup Agribisnis menerbitkan Obligasi Rupiah Seri I sebesar Rp452
miliar dan Sukuk Ijarah I sebesar Rp278 miliar.
Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pembentukan PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan
pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti
dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup
Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya
dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.
2.2. Visi dan Misi Pendirian PT Sukses makmur, Tbk
Visi
Menjadi Perusahaan total food solutions.
Misi
1. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami
dan teknologi kami
2. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga
terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan
3. Menyediakan ketersediaan produk bagi pelanggan Domestik maupun
Internasioal
4. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia,
khususnya dalam bidang nutrisi
5. Meningkatkan stakeholder value secara berkesinambungan
6
2.3. Analisis SWOT
Strength/Kekuatan
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkaun distribusi
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal.
Weakness/kelemahan
1. Terlalu banyak brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi.
Opportunity/peluang
1. Melakukan eskpansi keluaran negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain.
Threat/ancaman
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk.
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Strategi Pemasaran, Program Dan Aktivitas
Tingkat persaingan yang tinggi ini dapat menyebabkan pergeseran loyalitas
konsumen mie instan produk indofood kepada mie instan produk yang lain. Kondisi
ini mendorong perusahaan untuk senantiasa melakukan riset pemasaran yang
dilakukan terhadap konsumen, sehingga dapat diketahui kebutuhan dan keinginan
konsumen akan suatu produk mie. Tingginya pangsa pasar mie instant mengharuskan
perusahaan-perusahaan yang ada untuk berhati-hati, sehingga perusahaan dituntut
harus selalu mengevaluasi dan mematangkan strategi pemasaran yang dijalankannya.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada
organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan
speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di
samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan
memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.
Enam tahun lalu, Indofood masih menjadi penguasa mutlak pasar mie instant
Indonesia. Bayangkan, ketika itu Indofood menguasai sekitar 90% pangsa pasar!
Sebagai dominant market leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya
sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari
WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua Group.
Persaingan yang ”tiba-tiba” ketat ini menyebabkan Indofood kehilangan
pangsanya. Market share yang mencapai 90% itu pelan-pelan tergerogoti sehingga
sekarang tinggal 70%. Penjualan Indofood tetap naik, namun ada sebagian pasar –
bisa jadi konsumen baru – yang direbut oleh merek baru. Sehingga di pasar yang
sebenarnya tumbuh, pertumbuhan pasar Indofood – karena besarnya – tidak mampu
mengimbangi pertumbuhan pasar secara total. Menyadari hal ini, Indofood ”bangkit”
8
dari tidurnya. Raksasa mie instant ini mengerahkan seluruh brand-nya untuk bertahan
dan mengembalikan market share yang direbut kompetitor.
Indofood sebetulnya pernah bereaksi atas serangan Mie Sedaap dengan
meluncurkan Indomie Kriuk, varian baru Supermi Sedaaap, dan gimmick ”Beli 5
Gratis 1” dalam rentang waktu yang cukup panjang. Reaksi Indofood yang cenderung
impulsif ini dinilai para pengamat kurang strategis, terlalu pragmatis, ”terjebak
permainan challenger”--kesalahan yang sering dilakukan oleh big brands.
Sementara Supermi disegarkan dengan meluncurkan produk baru: mie goreng
rasa soto (GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa kari (GoKar). Indofood juga
menggunakan Slank untuk meng-endorse Supermi—Supermi tampaknya akan
dijadikan brand unggulan kedua Indofood setelah Indomie yang menyumbang hampir
separuh omset divisi noodle Indofood. Akan halnya Pop Mie, meskipun saat ini bisa
dibilang melenggang sendiri tanpa head on competitor, Indofood sudah
mengantisipasinya dengan upaya building brand melalui kampanye dan promosi di
kalangan remaja.
Direktur Indofood Taufik Wiraatmadja membantah agresivitas Indofood
sebagai reaksi atau jawaban atas gencarnya program pemasaran kompetitor. ”Kami
tidak melihat kompetitor sebagai musuh. Kami melihat kompetitor sebagai teman
dalam usaha membesarkan pasar mi instant. Masing-masing juga punya satu
kesempatan untuk berinovasi,” kata Taufik diplomatis.
Sementara itu, Harris Pranata Wijaya, pemasar yang turut berkomentar di
milis, beranggapan bahwa langkah Indofood mengepung Mie Sedaap sangat tepat.
Menurutnya, Indofood memiliki kelebihan dibanding Mie Sedaap dalam hal brand
portfolio. Indofood memiliki tiga brand utama, yaitu Indomie, Supermi, dan Sarimi.
Pop Mie tidak diitung karena konsepnya berbeda. Sementara WingFood, hanya
memiliki satu brand, Mie Sedaap.
9
3.2. Strategi Manajemen Pada Elemen Marketing Mix (4P)
1. Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard
memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yang
disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang
goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram. Indomie
memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie pun selalu
berusaha memenuhi keinginan konsumen yang semakin banyak, terbukti dengan
semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie
regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah
Indonesia), mie premium, serta mie jumbo.
2. Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5
bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat
murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di Indonesia, perbungkus
indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1.200,-
3. Places
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang)
semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan
penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok
ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar
tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis
dalam waktu yang sesingkat mungkin.Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga
bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo
(warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/mie goreng sebagai
menu utama).
10
4. Promotion
Tagline : Indomie Seleraku
Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA,
acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008.
Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk
setiap Burjo di Yogyakarta)
Ditinjau dari aspek product life-cycle, Indomie saat ini berada pada posisi mature,
sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai
Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam
artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer
bahwa Indomie masih exsist, dan selalu berinovasi untuk merejuvenasi produk
maupun strategi promosinya. Indomie sempat direbut pangsa pasarnya oleh Mie
Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun
masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie
Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai “bangkit dari tidur
panjangnya”, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser
artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar.
Indomie semakin mengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di
Indonesia. Indomie juga mengadakan acara ”Indomie Jingle Dare” untuk para pelajar
SMA yang bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan
untuk lebih meningkatkan brand awareness remaja/pelajar mengenai produk
Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak
sekarang Indomie mulai memberikan semacam ”edukasi” mengenai Indomie.
Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi
Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada
organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan
speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di
11
samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan
memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin.
3.2.1. Strategi Kunci 3A
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat
konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A:
a). Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen
(Product).
b). Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)
c). Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)
3.3. Prosese Produksi
Bahan-bahan Pembuatan Mie :
Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mie. Tepung terigu diperoleh
dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Tepung terigu berfungsi
membentuk struktur mie, sumber protein dan karbohidrat. Kandungan protein utama
tepung terigu yang berperan dalam pembuatan mie adalah gluten. Gluten dapat
dibentuk dari gliadin (prolamin dalam gandum) dan glutenin. Protein dalam tepung
terigu untuk pembuatan mie harus dalam jumlah yang cukup tinggi supaya mie
menjadi elastis dan tahan terhadap penarikan sewaktu proses produksinya.Bahan-
bahan lain yang digunakan antara lain air, garam, bahan pengembang, zat warna,
bumbu dan telur.
Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dan karbohidrat, melarutkan
garam, dan membentuk sifat kenyal gluten. Pati dan gluten akan mengembang
dengan adanya air. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH antara 6 – 9, hal ini
disebabkan absorpsi air makin meningkat dengan naiknya pH. Makin banyak air yang
diserap, mie menjadi tidak mudah patah. Jumlah air yang optimum membentuk pasta
yang baik.
Garam berperan dalam memberi rasa, memperkuat tekstur mie, meningkatkan
fleksibilitas dan elastisitas mieserta mengikat air. Garam dapat menghambat aktivitas
12
enzim protease dan amilase sehingga pasta tidak bersifat lengket dan tidak
mengembang secara berlebihan.
Putih telur akan menghasilkan suatu lapisan yang tipis dan kuat pada permukaan mie.
Lapisan tersebut cukup efektif untuk mencegah penyerapan minyak sewaktu
digoreng dan kekeruhan saus mie sewaktu pemasakan. Lesitin pada kuning telur
merupakan pengemulsi yang baik, dapat mempercepat hidrasi air pada terigu, dan
bersifat mengembangkan adonan.
3.3.1. Cara Pembuatan Mie Instan
Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap, yaitu mixing
(pencampuran), pressing (pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming
(pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan pencetakan), frying
(penggorengan), cooling (pendinginan) dan packing (pengemasan). Proses yang
terjadi pada setiap tahap adalah:
Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material
yang terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa
ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen.
Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek atau dengan kata lain memiliki
kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini berlangsung
kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.
Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin
pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press.
Adonan akan mengalami peregangan pada aat dipress dan terjadi relaksasi pada saat
keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press
sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus
dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis
mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18
mm.
13
Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan
kemudian siap dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan
ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga
terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.
Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari
slitter secara kontinu dengan menggunakan stream box atau mesin yang memiliki
tekanan uap yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan
berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah
memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming
ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan
gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan
terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan
atau frying.
Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada
ukuran tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian
mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan
alat berupa pisau yang berputar.
Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok
pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal
ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan
dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan
pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga
mie menjadi matang, kaku dan awet.
14
Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah
kipas untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan
tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang
keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas
dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka
mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan
menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam
etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan
adalah kurang lebih dua menit.
Packing atau Pengemasan
Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak
bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie
dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami
penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie
tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton
seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.
15
Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Diagram Alur Produksi Mie Instan
Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini
tidak terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena
pengerjaan produksi dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan
pada proses produksi sebatas pengawas jalannya produksi.
Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis
barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar,
16
permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah
bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.
3.3.2. Produk Utama
Indomie Pop Mie
Sarimi Supermi
Mie Telur Cap 3 Ayam Pop Bihun
Cheetos Chiki
Jet-Z Lays Potato Chips
Chitato Potato Chips Qtela Cassava Chips
Indomilk Tiga Sapi
Indoeskrim Kecap Indofood
Sambal Indofood Promina
SUN Piring Lombok
Bumbu Kaldu Indofood Bumbu Instan Indofood
Bumbu Racik Indofood Bimoli
Simas Palmia Happy Salad Oil
3.3.3. Jumlah Produksi Pertahun Mie Instan Indofood
Pabrik mi instan Indofood CBP memiliki kapasitas produksi 15,6 miliar
bungkus mi per tahun dengan utilisasi sekitar 74% per tahunnya. Untuk divisi food
seasoning, Indofood CBP memiliki 2 pabrik penyedap makanan dengan kapasitas
produksi sebesar 102,6 ribu ton per tahun.Divisi mi instan menyumbangkan porsi
terbesar terhadap total penjualan Indofood CBP, berkontribusi 70% terhadap
penjualan di kuartal I 2011, diikuti oleh divisi dairy yang menyumbangkan 17%,
17
divisi makanan ringan 6%, divisi penyedap makanan 5%, serta divisi nutrisi dan
makanan khusus 3%.
3.4. Penerapan ERP Pada Indofood
Perusahaan, yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8
miliarpaket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain
snack,kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink.Cakupan bisnis
perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat Enterprise
Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesanperusahaan.
Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat yang diproduksi oleh
Food Ingredient Division (FID).Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk
(Production Plans) mereka sehinggaakan selalu tersedia segala jenis bumbu yang
dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang sama, mereka
harus menjaga agar persediaan digudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP
yang dapat membuat hal itu dapat diatur dandijadwalkan dengan sebaik mungkin.Dari
Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan
inteligensibisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP
Advance Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain
Management (SCM) danmySAP Business Intelligence dengan SAP Business
Information Warehouse (SAPBW).
Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria
antara lainreliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria
itu,terpilihlah IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries
memilikikeamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam mendukup SAP, dan
membantuperusahaan Indofood memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika
Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP BWdan
SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platformserver.
Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database Management iSeries telah
berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan dasar dari OS/400. Oleh
karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan teknologi dari
18
IBM ini. iSeries memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan
apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami yaitu scalability, reliability,
dan maintainability.
Menyesuaikan Minat Konsumen
Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan
memaksimalkanpendapatan, Indofood harus dapat jeli melihat keinginan konsumen
sebaik mungkin diwaktu yang akan datang. Dengan menggunakan solusi SAP,
Indofood dapatmenganalisis transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan
pola yangterjadi dalam minat konsumen dan kemudian merespon secara
efektif.“Sebagai contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa apa saja yang paling
laristerjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di Sibolga, sehingga
kitadapat mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat ditempat yang dituju,
sehinggaakan meningkatkan potensi penjualan. SAP memberikan informasi yang
mendetaildengan sangat cepat dimana hal tersebut merupakan keuntungan bisnis yang
vital.”kata Gunawan.Informasi penjualan memberikan inputan ke dalam SAP APO,
dimana ia akanmemberikan informasi berkala pada produk apa saja yang harus di
produksi, berapa jumlahnya dan dipabrik mana akan diproduksi
Distribusi Informasi
Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R / 3 sistem dan SAP APO sangat
pentinguntuk perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian
operasional,manajemen menengah dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang
mentah.Gunawan mengatakan, “Yang mereka butuhkan adalah informasi
mengenaikeseluruhan performa bisnis, arus kas, dan beberapa hal detail operasional.
Untuk meningkatkan akurasi maupun ringkasan manajemen yang tepat waktu,
kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan Juli 2003 Aplikasi tersebut dapat
memberikan informasi yang sangat mendetail, sepertipencacahan berapa pak
sebenarnya Indomie rasa kari ayam yang terjual di suatu areaselama periode tertentu.
Integrasi Sistem Hilir
19
Dengan sistem ERP kelas dunia, Indofood telah memulai untuk perencanaan
kedepan, bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan
efisiensibiaya.“Salah satu tujuan bisnis kami saat ini adalah untuk mengelompokkan
pelanggan-pelangan kami dengan lebih akurat, kemudian melayani setiap kelompok
sesuaiminatnya masing-masing.” kata Gunawan. “Kami akan bekerja lebih erat
dengan paradistributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan kami kami untuk
meningkatkanperencanaan kapasitas dan membantu kami meningkatkan efisiensi
serta mengurangibiaya.Beberapa distributor Indofood , seperti Indomarco, juga dalam
proses pengembangansistem ERP mereka, dan dapat memperpanjang kepada
pengecer mereka. Rencananyaadalah untuk mengintegrasikan sistem antara mitra
perusahaan supaya memuluskanproses e-commerce.Sudah jelas, bahwa platform
komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan.untuk mendukung integrasi sistem hilir,
yang akan memungkinkan interoperabilitas aplikasitermasuk warisan sistem dan
aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP.
Pengarsipan Dokumen
Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan,
denganmenggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP. Software
inibertindak sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi
distribusi,mengintegrasikan dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal
untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan mengurangi biaya administrasi.
Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP, kita
mampu mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara tetap
mempertahankan kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak
tanpa kesulitan.
3.5. Pengelolaan Limbah
Dalam proses produksi mie, Indofood menghasilkan tiga jenis limbah yang dikelola
dengan proses yang bermanfaat.
1. Limbah cair diolah dikolam-kolam didepan pabrik, dan limbah tersebut
disuling, dinetralkan kemudian dibuang dan di gunakan untuk perikanan.
20
2. Limbah plastik karena pembungkus yang rusak diproses menjadi tali ravia.
3. Limbah mie yang rusak digunakan sebagai makanan ternak, dan terbukti
ternak juga berkualitas karena diberi pakan limbah tersebut.
3.6. Penerapan BCG pada PT indofood makmur jaya tbk.
Strategi yang diterapkan PT Indofood makmur jaya adalah unrelated
diversification, walaupun industri utamanya adalah bisnis toiletries dan personal care,
namun PT Indofood makmur jaya juga merambah ke bidang Agrobisnis, yaitu
membuka perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan yang menyediakan bahan
baku bagi sebagian besar industri kimia dasarnya.
Sementara strategi yang diterapkan pada masing-masing business unitnya berbeda,
walau pada intinya tetap mengacu pada misi perusahaan tersebut, menghasilkan
produk berkualitas istimewa dengan harga murah. Produk indofood dijual dengan
harga murah, tetapi menawarkan kualitas istimewa, serta ditunjang oleh kampanye
iklanyang provokatif, Mie Sedaap laku keras di pasaran. Karena banyaknya
permintaan terhadap produk Indofood sempat kewalahan hingga hanya bisa
memenuhi 10% dari order pengecer toko. Namun kini kondisi sudah lebih baik
karena Indofood sudah menambah kapasitas produksi .indofood juga bersiap
meluncurkan lima varian produk baru, melengkapi produk terdahulu.
Jika kita menilik pada model two-by-two-growth-share matrix yang
dikembangkan Boston Consulting Group (BCG), maka bisnis yang menjadi tulang
punggung dan cash cow nya adalah bisnis fast moving consumer goods. Industri ini
perputaran uangnya sangat cepat dan kalis krisis, sehingga pasarnya selalu terjamin.
Sedangkan bisnis yang sedang naik daun atau menjadi star adalah bisnis makanan,
yakni Mie Sedaap, yang dalam waktu kurang dari setahun dari peluncuran perdana
bulan April 2003 telah merebut pangsa pasar Indofood sebesar 12%. Dari total pasar
mie instan Rp8 triliun/tahun maka Wings telah mengantongi Rp.864 miliar, angka
yang sangat fantastis untuk sebuah produk baru. Sedangkan bisnis yang tergolong
dalam question mark adalah industri hulu yang berupa perkebunan kelapa sawit yang
21
menghasilkan crude palm oil yang diekspor ke berbagai negara. Pada posisi dog yaitu
bisnis di bidang bahan bangunan dan real estate.
3.7. Program dan aktivitas usaha
1. Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas
Indofood senantiasa memberikan kepedulian bagi pembangunan masyarakat di
mana unit operasional Perseroan berada. Beberapa program Perseroan, di antaranya
adalah:
2. Rehabilitasi Rumah Tinggal
Bekerja sama dengan Yayasan Tzu Chi Indonesia, Indofood mendukung program
rehabilitasi rumah–rumah dalam kondisi buruk. Perseroan telah membantu
memperbaiki rumah–rumah di wilayah kumuh di Cilincing, Jakarta Utara.
3. Kegiatan Sosial dan Keagamaan
Perseroan juga selalu berpartisipasi dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan
sosial kemasyarakatan, khususnya yang terkait dengan pendidikan dan peringatan
hari besar keagamaan.
Indofood Berbagi Kasih, dilaksanakan pada peringatan hari besar keagamaan
seperti Ramadhan dan Natal. Kepedulian diwujudkan dalam bentuk
pemberian paket produk dan peralatan sekolah kepada komunitas–komunitas
yang membutuhkan.
MTQ adalah program yang dikelola sejak tahun 1974 oleh Lonsum. Program
ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al Quran bagi anak–
anak karyawan Indofood dan masyarakat di sekitar area perkebunan.
Setiap tahun, Perseroan bersama anak perusahaannya juga memberikan
sumbangan qurban untuk memperingati hari Idul Adha yang diberikan kepada
22
masyarakat di sekitar area operasional Perseroan.
4. Peningkatan Nilai Ekonomi
Indofood terus membangun hubungan jangka panjang yang saling
menguntungkan dengan para stakeholders melalui program kemitraan guna
meningkatkan dan mendorong pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. Program
kemitraan Indofood ditujukan bagi keluarga petani, peternak, pengusaha UKM dan
masyarakat sekitar.
5. Kemitraan dengan Petani
Perseroan mengembangkan program–program kemitraan pertanian secara
berkelanjutan, dengan para mitra yang terdiri dari petani kentang, singkong, gula
kelapa, cabai dan kelapa sawit. Dalam program kemitraan ini, Indofood memberikan
pelatihan, bimbingan dan pendampingan di bidang pembudidayaan, penanaman,
pemanenan dan pasca pemanenan komoditas.
Pada tahun 2011, dilaksanakan pelatihan bagi para petani kelapa sawit di
Rambong Sialang Traning Center (RSTC) bekerja sama dengan Asosiasi Petani
Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO). Program pelatihan yang diadakan selama
satu minggu ini bertujuan meningkatkan produktivitas petani dalam melakukan
pengelolaan perkebunan.
6. Pemberdayaan Wanita Melalui Program Pojok Selera
Indofood mendukung program pemberdayaan wanita melalui Program Pojok
Selera. Program ini diperuntukan bagi para istri petani dan keluarga karyawan
perkebunan.
Pada tahun 2011, Indofood mengembangkan program kewirausahaan dan
pembuatan makanan berbahan dasar tepung terigu bagi para istri petani
singkong di Malangbong, Jawa Barat; petani cabai di Jember dan Lumajang,
serta penderes gula kelapa di Banyuwangi, Jawa Timur dan petani kentang di
Garut, Jawa Barat.
Program pelatihan sejenis juga dilaksanakan untuk para keluarga karyawan
dan komunitas di sekitar Perkebunan Rambong Sialang dan Turagie di
23
Sumatra Utara, Perkebunan Tirta Agung di Sumatra Selatan, Perkebunan
Pahum Makmur di Kalimantan Timur dan Perkebunan Balombessie di
Sulawesi Selatan. SIMP menyelenggarakan kelas–kelas pelatihan pembuatan
makanan bagi ibu rumah tangga yang dikenal dengan SIMP Bakery and
Culinary Center. Selain mendorong pemberdayaan wanita, Perseroan juga
mendukung pengembangan UKM.
Indofood mendukung program Desa Sejahtera melalui pelatihan UKM di
Cipule, Karawang, Jawa Barat yang diikuti oleh 30 mitra UKM. Program
tersebut merupakan kelanjutan program kerjasama dengan SIKIB di Tanjung
Pasir, Banten pada tahun 2010.
Melalui program–program pelatihan kewirausahawan tersebut diharapkan para Ibu
dapat meningkatkan penghasilan keluarga, baik secara individu maupun kelompok.
7. Program Mahesa
Sebagai bagian program berkelanjutan “Feed the World,” Indofood
menyumbangkan ternak kerbau, sapi dan peralatan pertanian bagi komunitas petani,
termasuk Karya Harapan Al–ijabah di Pandeglang, Banten dan kelompok peternak
Sarwon Guno di Desa Hargo Tirto, Yogyakarta.
8. Program UKM Bogasari
Melalui Divisi Bogasari, Indofood juga terus mengembangkan manfaat bagi
mitra UKM pemegang Bogasari Mitra Card. Manfaat yang diberikan berupa program
pelatihan, dukungan promosi dan bantuan fasilitas kredit perbankan serta berbagai
asuransi, seperti asuransi kebakaran, kesehatan dan kecelakaan. Pada tahun
2011,Perseroan memberikan penghargaan Bogasari SME Awards 2011 kepada
sembilan mitra UKM di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Penerima Bogasari
SME Award 2011 merupakan hasil seleksi dari seluruh mitra binaan Bogasari yang
berada pada Jawa Barat dan Jawa Tengah.
24
25