Ringkasan Kuliah Umum Prof Hamdan

4
2 Ringkasan kuliah umum Oleh Prof.Hamdan Juhannis Bapak Prof. Hamdan berasal dari kampong kecil di Bone dan hidup dalam keluarga miskin yaitu ibu bekerja sebagai penenun dan ayahnya sebagai panjual obat yang telah meningga sewaktu beliau masih kecil oleh karena itu beliau ikut membantu ibunya untuk mencari nafkah dengan bekerja disawah bersama ibunya, begitu juga pada saat kuliah beliau juga bekerja sebagai buruh bangunan sehingga beliau dapat berkuliah dimakassar pada saat itu. Dalam hidupnya beliau percaya bahwa proses itulah yang sangat penting dalam suatu pencapaian, bukan hasil yang diperoleh, dalam bukunya yang berjudul melawan takdir beliau menjelaskan bahwa proses…proses…proses.. itulah yang paling penting. Sewaku kecil beliau bersekolah disekolah agama di desanya dengan tas kaleng

description

wrw

Transcript of Ringkasan Kuliah Umum Prof Hamdan

Page 1: Ringkasan Kuliah Umum Prof Hamdan

Ringkasan kuliah umum

Oleh

Prof.Hamdan Juhannis

Bapak Prof. Hamdan berasal dari kampong kecil di Bone dan hidup dalam

keluarga miskin yaitu ibu bekerja sebagai penenun dan ayahnya sebagai panjual

obat yang telah meningga sewaktu beliau masih kecil oleh karena itu beliau ikut

membantu ibunya untuk mencari nafkah dengan bekerja disawah bersama ibunya,

begitu juga pada saat kuliah beliau juga bekerja sebagai buruh bangunan sehingga

beliau dapat berkuliah dimakassar pada saat itu.

Dalam hidupnya beliau percaya bahwa proses itulah yang sangat penting

dalam suatu pencapaian, bukan hasil yang diperoleh, dalam bukunya yang

berjudul melawan takdir beliau menjelaskan bahwa proses…proses…proses..

itulah yang paling penting. Sewaku kecil beliau bersekolah disekolah agama di

desanya dengan tas kaleng atau tas plastic sarung yang dibawanya untuk

bersekolah. Saat bapak beliau meninggal, oleh kepala desa beliau dibelikan

sebuah gubuk kecil yang seharga Rp.5000 pada saat itu, gubuk yang sangat kecil

dan kumuh itu ditinggali oleh beliau selama 10 tahun lamanya.

Kehidupan kecil beliau sewaktu kecil dikampungnya yang tinggal

dikeluarga yang miskin tidak jauh berbeda dengan kehidupan anak-anak kampong

miskin pada umumnya, seperti ikut membantu ibunya di sawah, berjualan kue dan

pekejaan lain untuk membantu ibunya mendapatkan sesuap nasi pada saat itu.

Saat beliau telah menyelesaikan pendidikannya dikampung dan ingin

1

Page 2: Ringkasan Kuliah Umum Prof Hamdan

melanjutkan ke jenjang perkuliahan, ibu beliau berkata “terserah”, kata itu keluar

dari mulut ibu beliau karena tidak mampu membiayai beliau, namun beliau tetap

berangkat kuliah dengan bantuan dari guru ngaji beliau, namun pada saat telah

dimakassar beliau mencari penghidupan sendiri dengan bekerja sebagai buruh

bangunan. Profesi buruh bangunan itu dilakukannya serambi melakukan

kewajibannya sebagai mahasiswa pada saat itu.

Profesinya sebagai buruh bangunan tidak menghambat beliau untuk

berprestasi, setelah menyelesaikan studinya sebagai S1, beliau melanjutkan studi

S2 nya di Australia, disana beliau tidak menghilangkan taringnya sebagai ayam

jantan dari timur dengan juga berprestasi dengan menjadi asisten dosen pada saat

itu, pada saat menjadi asisten dosen, beliau menyadari perbedaan karakteristik

pelajar di dalam negeri dan di luar negeri yaitu di luar negeri tidak mengenal yang

namanya cheat atau mencontek sedangkan didalam negeri dari kecil sudah

diajarkan buat cheat.

Selama perjalanan hidupnya sampai menjadi Professor termuda yang

berasal dari desa kecil dan memiliki keluarga miskin, beliau menyadari bahwa,

kejeniusan seseoang itu berasal dari 99% kerja keras dan 1% bakat, dan juga

beliau ingin menanamkan pada kita mahasiswa bahwa gantunglah mimpi kita

setinggi dari suatu tinggi yang kita ketahui.

2