Ringkasan Ekonomi Regional

13
EKONOMI REGIONAL ( ILMU PEMBANGUNAN WILAYAH ) 4 pilar penopang Ek Reg : 1. geografi 2. perencanaan kota 3. Ekonomi 4. Teori lokasi Kekurangannya : aspek biogeofisik, aspek sosial budaya 6 pilar penopang Ekonomi Regional : 1. analisa geofisik 2. analisa kelembagaan 3. analisa ekonomi 4. analisa sosial budaya 5. analisa lingkungan 6. analisa lokasi KONSEP RUANG DAN WILAYAH 1. Konsep Ruang Beda mandasar ilmu ekonomi dan ekonomi regional : Ilmu ekonomi menjawab pertanyaan : apa, berapa, bagaimana, untuk siapa, bilamana Ekonomi regional menjawab kelima pertanyaan di atas + DIMANA 2. Konsep Wilayah Wilayah : unit geografis dengan batas tertentgu yang tergantung satu dengan lainnya secara fungsional a. Wilayah Homogen ( Homogeneous Region ) : Wilayah yang dipandang dari satu aspek / criteria mempunyai sifat dan cirri yang relative sama, seeprti : struktur produksi dan konsumsi, tingkat pendapatan, iklim, budaya, agama. Contoh : wilayah pertanian pangan, perikanan, perkebunan coklat. 1

Transcript of Ringkasan Ekonomi Regional

Page 1: Ringkasan Ekonomi Regional

EKONOMI REGIONAL( ILMU PEMBANGUNAN WILAYAH )

4 pilar penopang Ek Reg :

1. geografi2. perencanaan kota3. Ekonomi4. Teori lokasi

Kekurangannya : aspek biogeofisik, aspek sosial budaya

6 pilar penopang Ekonomi Regional :1. analisa geofisik2. analisa kelembagaan3. analisa ekonomi4. analisa sosial budaya5. analisa lingkungan6. analisa lokasi

KONSEP RUANG DAN WILAYAH

1. Konsep Ruang

Beda mandasar ilmu ekonomi dan ekonomi regional :Ilmu ekonomi menjawab pertanyaan : apa, berapa, bagaimana, untuk siapa, bilamanaEkonomi regional menjawab kelima pertanyaan di atas + DIMANA

2. Konsep Wilayah

Wilayah : unit geografis dengan batas tertentgu yang tergantung satu dengan lainnya secara fungsional

a. Wilayah Homogen ( Homogeneous Region ) :

Wilayah yang dipandang dari satu aspek / criteria mempunyai sifat dan cirri yang relative sama, seeprti : struktur produksi dan konsumsi, tingkat pendapatan, iklim, budaya, agama.

Contoh : wilayah pertanian pangan, perikanan, perkebunan coklat. Desa, kabupaten, propinsi, ASEAn ( skala internasional )

b. Wilayah Nodal ( Nodal Region )

Secara fungsional punya ketergantungan antara pusat ( inti ) dan daerah belakangnya ( hinterland ), dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang dan jasa.

Batas wilayah nodal ditentukans ejauh mana pengaruh dari suatu pusat kegiatan ekonomi digantikan oleh pengaruh dari pusat kegiatan ekonomi lain.

1

Page 2: Ringkasan Ekonomi Regional

Digambarkan sebagai sel hidup inti dengan daerah perifer yangs aling melengkapi

Saling tergantung : melalui perantaraan jual beli barang dan jasa secara lokal

Ada peluang pertukaran barang dan jasa secara intern. Kecil kemungkinan utk mengadakan perdagangan antara satu dengan

lainnya. Contoh : Jabodetabek, SIJORI, IMS- GT ( Indonesia Malaysia

Singapore Growth Triangle )

c. Wilayah Perencanaan ( Planning Region )

Menurut Booudeville :Wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan – keputusan ekonomiCukup besar utk terjadinya perubahan penting dalam penyebaran penduduk, dan kesempatan kerja, namun cukup kecil kemungkinan utk persoalan perencanaan dapat dipandang sebagai kesatuan.

Menurut Kleassen :Ciri-2nya :1. Cukup besar utk mengambil keputusan ekonomi terkait skala ekonomi2. Mampu mengubah industri sendiri dengan tenaga kerja yang ada3. Punya struktur ekonomi yang homogen4. Punya sekurang – kurangnya satu titik pertumbuhan5. Menggunakan cara pendekatan perencanaan pembangunan.6. Masyarakatnya punya kesadaran bersama terhadap persoalannya

Jadi wilayah perencanaan merupakan daerah geografi yang cocok untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan untuk memecahkan persoalan regional.

Contoh : Wilayah Pembangunan dalam Repelita, Propenas, Propeda nasional, propinsi, kabupaten.

d. Wilayah Administratif :

Batas – batasnya ditentukan berdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik spt : prop, kab / kota, kecamatanm, desa/ kelurahanKelebihan konsep ini : pengelompokan data berorientasi pada batas wilayah administratif.

e. Wilayah Pesisir dan Lautan Merupakan wilayah yang dapat termasuk dalam ke 4 wilayah tsb

TEORI LOKASI

2

Page 3: Ringkasan Ekonomi Regional

Untuk memilih lokasi kegiatan ekonomi dan sosial serta analisa interaksi antar wilayah

Faktor Penentu Pemilihan Lokasi kegiatan ekonomi :1. Ongkos angkut 2. Perbedaan upah antar wilayah3. Keuntungan aglomerasi muncul bila kegiatan ekonomi yang saling terkait terkonsetrasi pada suatu tempat tertentu. Keterkaitan : backward linkage ( dengan bahan baku ), forward linkage ( dengan pasar ).

Keuntungan aglomerasi muncul dalam 3 bentuk :a. keuntungan skala besar baik bahan baku maupun pasar ( Scale economies )b. Keuntungan Lokalisasi ( localisation economies ) dari penurunan ongkos angkutc. Keuntungan karena penggunaan fasilitas secara bersama ( urbanization economies ) : listrik, gudang, angkutan, air dll.

4. Konsentarsi permintaan antar wilayah ( Spatial Demand )5. Kompetisi antar wilayah ( Spatial Competition ) Bila persaingan tajam seperti pada pasar persaingan sempurna, maka pemilihan lokasi perusahaan cenderung terkonsentrasi dengan perusahaan l;ain yang menjual produk yang sama.. Bila persaingan tidak tajam ata pada pasar monopoli, pemilihan lokasi cenderung bebas.

6. Harga dan sewa tanahUntuk maksimalisasi keuntungan, perusahaan akan cenderung memilih lokasi dimana harga sewa tanah rendah.

Teori Lokasi:

1. Bid Rent Theories ( Von Thunen ) Pemilihan lokasi didasarkan pada kemampuan membayar harga tanah ( bid – rent )yang berbeda dengan harga pasar tanah ( land – rent ). lokasi berdasarkan bid-rent tertinggi.

Makin dekat letaknya dengan pasar penjualan atau pusat kota makin tinggi sea tanah makin berkurang biaya transportasi.

3

Page 4: Ringkasan Ekonomi Regional

Model Von Thunen dapat dipakai untuk menentukan distribusi kegiatan pertanian. Komoditas pertanian yang mempunyai panen hasil per hektar yang lebih rendah dan harga pasar lebih rendah akan ditanam di aats tanah yang lebih jauh dari pusat.

2. Least Cost Theories ( Alfred Weber ) :Pemilihan lkokasi pada prinsip biaya minimum ( least cost ). Lokasi optimal : pada biaya produksi dfan ongkos angkut terkecil. hasil : keuntungan maksimal.

3. Market Area Theories ( August Losch ) :Pemilihan lokasi pada prinsip luas pasar ( market area ) terbesar yang dikuasai perusahaan

ANALISA INPUT OUTPUT

1. Menggambarkan kaitan antar industri / sektor sehingga mempermudah pemahaman terhadap ekonomi regional.

2. Mengidentifikasi direct & indirect demand dalam suatu industri.3. Untuk mengetahui backward & forward linkage setiap sektor4. Meramalkan pertumbuhan ekonomi & tingkat kemakmuran.5. Menghitung kebutuhan tenaga kerja dan modal

Input : a. input primer : berupa tenaga kerja, keahlian, peralatan, modal.b. input antara ( intermediate input ) : output dari sektor lain intermediate goods.

4

Page 5: Ringkasan Ekonomi Regional

Analisa I-O menggambarkan keterkaitan antar sektor dalam perekonomian wilayah keterkaitan langsung dan tidak langsung kaitan dengan direct dan indirect demand.Direct Demand

Kebun sawit TBS ( Tandan buah segar ) sawit CPO - pabrik minyak goreng

Pupuk pestisida

Indirect demand

Pabrik minyak goreng tidak perlu pupuk dan pestisida, namun bila :Demand minyak goreng naik demand CPO naik demand TBS naik demand pupuk dan pestisida naik demand tenaga kerja naik.

Untuk analisa : a. Sektoral ( industri ) intra, inter industri b. Regional Intra : Single Region Inter : IRIO ( 2 atau beberapa wilayah ) MRIO ( banyak wilayah )

a. Single Region :

1 wilayah, multisektoralAsumsi : tiap sektor dalam wilayah memproduksi 1 jenis produkKelemahan :

1. Tidak ada economis of scale2. Impor ekspor sbg faktor eksogen3. Tiap input dianggap sama pentingnya dalam berkontribusi

menghasilkan output.

Koefisien input : bersanya input yang dibutuhkan daris ektor lain agars ektor tsb dapat menghasilkan produk senilai 1. __> input dari masing – masing sector dibagi total output dari sektor tsb.

b. IRIO ( Inter Regional Input Output )

2 wilayah atau lebih, multisektoral Perluasan dari Single Region, dg memasukkan unsur ekspor impor Transaksi dibagi menjadi sektor & wilayah asal dan sektor & wilayah

tujuan. Bila Single Region menganggap semua sektor input sama penting

terhadap sektor output, maka IRIO memberikan pembobotan utk setiap sektornya melalui koeffisien input.

Dampak ekonomi dapat dihitung secara sektoral ( spt Single Region ) dan spasial.

5

Page 6: Ringkasan Ekonomi Regional

c. MRIO ( Multi Regional Input Output ) Analysis Banyak wilayah, multi sektoral Penyederhanaan IRIO Asumsi :

Penjualan dari output sektor 1 wilayah L ke sektor di wilayah M ditampung

dalam suatu pool dari barang 1, bersama dengan semua output sektor 1 dari

wilayah M. Data yang diperlukan : data pengiriman barang antar wilayah, tanpa

spesifikasi pembeli di wilayah tujuan tidak perlu data sektor output. Data pengiriman tidak hanya utk penggunaan interindustri namun

juga untuk memuaskan final demand ( mis household consumption ) di wilayah tujuan.

PENGUKURAN LINKAGE

1. Backward Linkage : Perubahan sektor hilir menarik sektor hulu untuk ikut berkembang DBL > ( atau TBL ) ketergantungan sektor j thd input dari sektor lain >

2. Forward Linkage : Peningkatan sektor hulu / input mendorong peningkatan di sektor hilir ( output ) DFL ( atau TFL ) > makin banyak sektor i dipergunakan sebagai input produksi utk sektor j.

3. Combined Linkage : Bila TBL j > 1 sektor j lebih tergantung dari nilai rata – rata regional sektor terhadap input dari sektor – sektor dalam wilayah tsb. Sektor yg terpenting dalam regional ekonomi : kiri atas TFL* > 1, TBL > 1

TABEL TRANSAKSI DALAM METODE I – O

6

Page 7: Ringkasan Ekonomi Regional

Kuadran I : transaksi antar sektor, merupakan sistem produksi dan bersifat endogenKuadran II : final demand barang dan jasa yang dibeli oleh masyarakat untuk dikonsumsi dan untuk investasi.Kuadran III :input primer : semua daya dan dana yang diperlukan untuk menghasilkan produk tapi di luar kategori input antara mis : tenaga kerja, keahlian , modal dllJkuadran IV : bagaimana balas jasa yang diterima input primer didistribusikan ke dalam final demand.

SPATIAL LINKAGE ANALYSIS

Pengembangan Spatial Linkage :

1. Lingkungan fisik : jalan raya, jalan KA, sungai, transportasi air, interdependensi ekologi

2. Linkage ekonomi : pola pasar, aliran bahan baku, alur kapital, aliran pendapatan, pola konsumsi dan belanja, aliran komoditas interregional cross linkage dengan linkage produksi

7

Page 8: Ringkasan Ekonomi Regional

3. Lingkage pergerakan Populasi : tergantung pada transportasi dan hubungan komunikasi migrasi temporer dan permanen , perjalanan ke tempat kerja

4. Linkage teknologi sistem irigasi, teknologi interdepensi, sistem telekomunikasi.

5. Linkage interaksi sosial : pasar sebagai pusat hubungan interaksi sosial interaksi kelompok sosial, pola kekerabatan, pola kunjungan, ritual keagamaan.

6. Linkage layanan sosial menentukan faktor – faktor yang dapat menciptakan dan mendukung hubungan sosial.

Pola energi dan jaringan, pendidikan dan latihan, pola perdagangan,

7. Linkage politik, administrasi dan organisasi menentukan faktor – faktor yang dapat menciptakan dan mendukung suatu hubungan sosial

8

Page 9: Ringkasan Ekonomi Regional

LOCATION QUOTIENT

Location Quotient ( kuosien lokasi) merupakan suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sector di suatu daerah terhadap besarnya peranan sector tersebut seara nasional. Manfaat Analisa LQ :

1. Mengetahui apa saja yang terdapat dan yang tdk terdapat di daerah tsb2. Mengetahui besar suatu industri3. Mengetahui banyaknya impor barang di daerah tsb4. Melihat output industri / expor dari daerah tsb

xi

LQ = PDRB

Xi

PNB

Dimana : . xi = Nilai tambah sector i di suatu daerah

PDRB = Produk Domestik Regional Bruto

Xi = Nilai Tambah sector i seara nasional

PNB = Produk Nasional Bruto

LQ lebih besar dari 1 ( LQ > 1 ) :

berarti komoditas tersebut merupakan sektor basis artinya produksi

komoditas yang bersangkutan sudah melebihi kebutuhan konsumsi di

daerah dimana komoditas tersebut dihasilkan dan kelebihannya dapat

dijual keluar daerah.

LQ lebih kecil dari satu (LQ<1) : produksi komoditas tersebut belum

mencukupi kebutuhan konsumsi

di daerah yang bersangkutan dan pemenuhannya didatangkan dari

daerah lain.

LQ sama dengan satu ( LQ=1) : produksi komoditas yang bersangkutan

hanya cukup untuk kebutuhan daerah setempat.

Dalam menganalisa LQ diperlukan informasi mengenai :

9

Page 10: Ringkasan Ekonomi Regional

1. Industri apa yang dimiliki dan yang tidak dimiliki daerah tsb2. Industri mana yang mewakili daerah tsb3. Impor barang dan jasa apa yang dapat dikurangi4. Apa yang bisa diekspor oleh daerah tsb untuk jadi unggulan produknya.

FILOSOFI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN

4 FILOSOFI :1. Terkait dengan tempat vs program kerakyatan2. keseimbangan vs pertimbangan efisien3. keterdesakan waktu4. sasaran target

Strategi pembangunan ekonomi kerakyatan menurut PULVER 5 strategiu umum :

1. memikat new basic employer ( manufaktur, non manufaktur : atraksi turis )

2. meningkatan efisiensi perusahaan3. meningkatkan kemampuan meraup dollar4. mendorong formasi usaha baru5. meningkatkan bantuan pemeirntah pusat

EVALUASI KEBIJAKAN

Memerlukan :1. uraian sasaran kebijakan2. identifikasi input dan biya program3. efek kebijakan terhadap sasaran negara4. identifikasi dampak kebijakan

4 metode evaluasi kebijakan ( Richardson ) :1. Ad hoc assessment2. Perbandingan actual vs expected performance3. pengukuran dalam bentuk pencapaian sasaran yang sudah ditentukan4. cost benefit asessment

NERACA EKONOMI REGIONAL

Perangkat Ekonomi regional

a. Perhitungan Pendapatan Nasional : Segi produksi Segi Pendapatan Segi Pengeluaran

10

Page 11: Ringkasan Ekonomi Regional

PDRB atas dasar harga pasar / harga berlaku : minus penyusutan Menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku setiap tahun,

PDRB atas harga konstan adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu.

Data PDRB merupakan salah satu indicator ekonomi makro yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian daerah setiap tahun. PDRN atas dasar harga pasar ” minus pajak tidak langsung netto PDRN atas dasar biaya faktor : + pendapatan netto yang mengalir ( keluar dan ke dalam )

Pendapatan Regional :( - ) : Pajak pendapatan perusahaan, keuntungan yang tidak dibagikan, iuran kesejahteraan sosial( + ) : Transfer yang diterima dari RT, bunga netto atas hutang pemerintah

Pendapatan Perorangan ( Personal Income ) ( - ) Pajak RT, transfer yang dibayarkan oleh RT.

Pendapatan yang siap dibelanjakan ( Disposable Income )Pendapatan personal yang dapat dibelanjakan = pendapatan personal - pajak pendapatan personal.

s

11