Ring Kasan

12
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) BERDASARKAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK UREA DAN VARIASI JARAK TANAM PADA SISTEM TANAM LEGOWO 2 : 1 Moh. Guntur Hulukati (1), *Dr. Moh. Ikbal Bahuwa, SP, M.Si (1) * Fitria S. Jamin, SP, M.Si (2) 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya selalu membutuhkan pangan. Kebutuhan manusia akan pangan merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan, sebab pangan merupakan suatu aspek yang menentukan keberlanjutan hidup dari manusia. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditi penting penghasil beras yang merupakan sumber pangan dari masyarakat Indonesia. Pertumbuhan tanaman padi yang baik menentukan ketersediaan beras dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan. Seiring dengan jumlah kepadatan penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya, maka tingkat kebutuhan masyarakat akan pangan akan semakin meningkat pula. Mengingat betapa pentingnya tanaman padi bagi masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan, maka perlu dilakukan upaya-upaya dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman padi. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin meningkat mengakibatkan kebutuhan pangan masyarakat yang semakin bertambah tiap tahunnya. Olehnya itu pemerintah Indonesia melakukan beberapa strategi pengembangan, salah satunya yakni intensifikasi pada lahan sawah yang telah ada melalui perbaikan teknologi, penggunaan benih varietas baru, keterpaduan pengelolaan sumberdaya, serta strategi ilmu pengetahuan yang lebih intensif untuk pemanfaaatan semua masukan, termasuk pupuk. Hal ini dilakukan tidak lain untuk meningkatkan produksi tanaman padi sawah.Penggunaan dosis pupuk yang tepat menentukan tingkat keberhasilan dari pertumbuhan tanaman.

description

agroteknologi

Transcript of Ring Kasan

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) BERDASARKAN PEMBERIAN DOSIS PUPUK UREA DAN VARIASI JARAK TANAM PADA SISTEM TANAM LEGOWO 2 : 1

Moh. Guntur Hulukati (1), *Dr. Moh. Ikbal Bahuwa, SP, M.Si (1)* Fitria S. Jamin, SP, M.Si (2)1.1 Latar BelakangManusia dalam kehidupannya selalu membutuhkan pangan. Kebutuhan manusia akan pangan merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan, sebab pangan merupakan suatu aspek yang menentukan keberlanjutan hidup dari manusia.Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditi penting penghasil beras yang merupakan sumber pangan dari masyarakat Indonesia. Pertumbuhan tanaman padi yang baik menentukan ketersediaan beras dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan. Seiring dengan jumlah kepadatan penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya, maka tingkat kebutuhan masyarakat akan pangan akan semakin meningkat pula. Mengingat betapa pentingnya tanaman padi bagi masyarakat dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan, maka perlu dilakukan upaya-upaya dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman padi.Laju pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin meningkat mengakibatkan kebutuhan pangan masyarakat yang semakin bertambah tiap tahunnya. Olehnya itu pemerintah Indonesia melakukan beberapa strategi pengembangan, salah satunya yakni intensifikasi pada lahan sawah yang telah ada melalui perbaikan teknologi, penggunaan benih varietas baru, keterpaduan pengelolaan sumberdaya, serta strategi ilmu pengetahuan yang lebih intensif untuk pemanfaaatan semua masukan, termasuk pupuk. Hal ini dilakukan tidak lain untuk meningkatkan produksi tanaman padi sawah.Penggunaan dosis pupuk yang tepat menentukan tingkat keberhasilan dari pertumbuhan tanaman.Untuk mencapai produksi padi sawah yang optimal perlu didukung oleh jumlah anakan yang banyak. Jumlah anakan yang banyak tersebut harus ditunjang dengan ketersediaan hara yang cukup. Oleh karena itu, perlu dilakukan penambahan pupuk yang mencukupi bagi tanaman. Pemupukan sangat penting karena disamping menambah kebutuhan hara tanaman, pupuk juga dapat memperkaya unsur hara dalam tanah. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik maupun anorganik (Efendi, 2011).Penggunaan dosis pupuk yang efisien, serta pengaturan sistem tanam yang baik juga menentukan tingkat keberhasilan dari pertumbuhan tanaman padi. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, telah banyak dilakukan inovasi dalam hal penggunaan sistem tanam pada tanaman padi. Salah satunya yakni dengan menggunakan sistem tanam jajar legowo. Penggunaan sistem tanam jajar legowo dikembangkan untuk memanfaatkan pengaruh barisan pinggir tanaman padi (border effect) yang lebih banyak (Departemen Pertanian, 1995). Dengan sistem legowo, tanaman padi tumbuh lebih baik dan hasilnya lebih tinggi karena luasnya border effect dan lorong di petakan sawah sehingga menghasilkan bulir gabah yang lebih bernas.Berdasarkan aspek diatas, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan tanaman padi guna menjaga ketersediaan pangan secara berkelanjutan, maka perlu dilakukan suatu kajian dan pengujian dalam penelitian ini.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Apakah terdapat pengaruh dosis pemberian pupuk urea terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah (Oryza sativa L.) ?2. Apakah terdapat pengaruh variasi sistem tanam legowo terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah (Oryza sativa L.) ?3. Apakah terdapat interaksi antara dosis pemberian pupuk urea dan variasi sistem tanam legowo terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah (Oryza sativa L.)? 1.3 Tujuan PenelitianSetiap kegiatan yang dilakukan, sudah barang tentu memiliki tujuan yang ingin dicapai guna perkembangan ilmu pengetahuan. Adapun tujuan dari penelitian ini yakni :1. Untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian pupuk urea terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah (Oryza sativa L.).2. Untuk mengetahui pengaruh variasi jarak tanam pada sistem tanam legowo 2 : 1 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah (Oryza sativa L.).3. Untuk mengetahui interaksi antara dosis pemberian pupuk urea dan variasi jarak tanam sistem tanam legowo 2 : 1 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah (Oryza sativa L.).1.4 Manfaat PenelitianPenelitian yang dilakukan sejatinya memberikan manfaat yang dapat berguna bagi masyarakat. Adapun manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Hasil penelitian dapat memberikan informasi kepada petani dalam penggunaan dosis pupuk urea dan penggunaan sistem tanam legowo yang baik untuk meningkatkan hasil panen tanaman padi sawah.2. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pembelajaran kepada mahasiswa dalam memahami konsep ilmu pertanian, khususnya tentang teknik budidaya tanaman padi sawah yang baik dan benar.1.5 Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini peneliti memberikan hipotesis bahwa, diduga:1. Terdapat pengaruh dosis pemberian pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman padi (Oryza sativa L.).2. Terdapat pengaruh variasi jarak tanam pada sistem tanam legowo 2 :1 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi (Oryza sativa L.).3. Terdapat interaksi antara dosis pemberian pupuk urea dan variasi jarak tanam sistem tanam legowo 2 : 1 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi (Oryza sativa L.).BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 Waktu dan Lokasi PenelitianPenelitian dilaksanakan mulai November Januari 2014 di Desa Diloniyohu, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo.3.2 Alat dan BahanAlat yang diperlukan antara lain bajak, tugal, timbangan, tali plastik, cangkul, meteran, alat dokumentasi berupa kamera serta alat tulis menulis. Bahan yang digunakan pada penelitian adalah benih padi varietas Ciherang dan Inpari 3.3 Metode PenelitianPenelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Terdiri atas 2 faktor yakni Dosis Pupuk (D) dan Sistem Tanam Legowo (S). adapun perlakuan pada faktor-faktor tersebut antara lain :Faktor 1 Dosis Pupuk UreaDosis pemberian pupuk yang cukup tinggi di petani saat ini ada yang mencapai 400600 kg urea/ha di atas rekomendasi pemerintah sebesar 200260 kg urea/ha (Abdul, 2003). Berdasarkan hal tersebut, maka perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini adalah :D0= Tanpa Pupuk Urea (Kontrol)D1= Dosis 150 kg/HaD2= Dosis 300 kg/HaD3= Dosis 450 kg/HaFaktor 2 : Jarak Tanam Sistem Legowo 2 : 1Pada umumnya, petani dalam membudidayakan tanaman padi sawah kerap kali menggunakan jarak tanam berukuran 20 cm x 20 cm. Di sisi lain, penggunaan jarak tanam padi sawah yang ideal adalah 30 cm x 30 cm. Berdasarkan hal tersebut, maka perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini adalah : J1= 10 cm (Jarak antar rumpun) dan 20 cm (Jarak antar barisan)J2= 15 cm (Jarak antar rumpun) dan 30 cm (Jarak antar barisan)Dengan demikian, diperoleh 8 kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali sebagai kelompok, sehingga jumlah keseluruhan yaitu sebanyak 24 satuan petak kombinasi perlakuan dengan ukuran 2,5m x 3m. 3.4 Prosedur Penelitian1. Persemaian Benih yang hendak disemai direndam terlebih dahulu sekitar 2 x 24 jam. Benih yang sudah berkecambah ditebar dipersemaian secara hati-hati dan merata pada lahan persemaian. 2. Penyiapan Lahana. Pembersihan lahanSisa jerami dan sisa tanaman pada bidang olah dibersihkan sebelum tanah diolah. Saluran/parit serta galengan sawah juga dibersihkan dari rerumputan,diperbaiki, dan dibuat agak tinggi. Fungsi utama galengan disaat awal untuk menahan air selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan. diperbaiki dan dibersihkan dari rerumputan.b. Pencangkulan Setelah dilakukan perbaikan galengan dan saluran, tahap berikutnya adalah pencangkulan. Sudut petakan dicangkul untuk memperlancar pekerjaan bajak atau traktor. c. PembajakanPembajakan dilakukan dua kali. Sebelum dibajak, tanah sawah digenangi air agar gembur. dan lama penggenangan sawah dipengaruhi oleh kondisi tanah dan persiapan tanam3. Pelaksanaan Tanam Bibit ditanam dengan cara dipindah dari bedengan persemaian ke petakan sawah, dengan cara dicabut dari bedengan persemaian dengan menjaga agar bagian akarnya terbawa semua dan tidak rusak. Setelah itu bibit dikumpulkan dalam ikatan-ikatan lalu ditanam di sawah dengan sebagian akar terbenam ke air. Bibit ditanam dengan posisi tegak dan dalam satu lubang ditanam 2-3 bibit, dengan kedalaman tanam cukup 2 cm, karena jika kurang dari 2 cm bibit akan gampang hanyut. Jarak tanam yang digunakan yakni sistem tanam legowo 2 : 1 dengan jarak tanam yang digunakan yakni 10 x 20 cm dan 15 x 30 cm.4. Pemupukan Penggunaan dosis pupuk untuk padi sawah untuk lahan satu hektar adalah sebagai berikut SP36 200 Kg dan KCL 100 Kg. Untuk pemupukan Urea dosis yang digunakan adalah 150 kg, 300 kg, 450 kg sesuai dengan perlakuan yang telah ditetapkan dalam prosedur penelitian. Pemupukan dilakukan dua kali dalam satu kali budidaya (produksi) padi sawah. Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 12 hari dengan dosis pupuk sepertiga dari kebutuhan pupuk keseluruhan, sedangkan sisa pupuk diberikan pada tahap kedua yaitu kira-kira pada waktu tanaman berumur 40 hari.5. Penyiangan (pengendalian gulma)Penyiangan dilakukan 2 tahap, tahap pertama penyiangan dilakukan pada saat umur tanaman kurang lebih 15 hari dan tahap kedua pada saat umur tanaman berumur 30-35 hari. Penyiangan yang dilakukan adalah dengan cara mencabut gulma dan dimatikan dengan atau tanpa menggunakan alat.a. Parameter yang Diamati1. Tinggi Tanaman (cm)Pengukuran tinggi tanaman dilakukan saat tanaman berumur 2, 4, 6, dan 8 MST. Pengukuran dimulai dari pangkal rumpun sampai ujung daun terpanjang dengan menggunakan meteran.2. Jumlah AnakanPengamatan jumlah anakan dihitung saat tanaman berumur 2, 4, 6, dan 8 MST. Jumlah anakan dihitung per rumpun dari tanaman sampel yang telah ditetapkan pada setiap plot.3. Panjang Malai (cm)Panjang malai diukur panjangnya dari semua malai yang terbentuk per rumpun dari pangkal hingga ke ujung malai kemudian di rata-ratakan. Dilakukan setelah panen.

4. Bobot 1000 Butir (gr)Pengataman bobot 1000 butir dilakukan dengan menghitung gabah pada saat panen. Gabah dipisahkan dari malai kemudian dikeringkan dengan cara dijemur sampai kadar airnya mencapai 14%.5. Jumlah Gabah per MalaiJumlah gabah per malai dihitung dengan mengambil semua gabah seluruh malai tanaman sampel kemudian dirata-ratakan. Perhitungan dilakukan saat panen dari sampel yang ditetapkan pada setiap plot.6. Jumlah Anakan Produktif/RumpunMenghitung jumlah anakan produktif dilakukan dengan menghitung jumlah anakan yang bermalai.b. Analisis DataData hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis keragaman ANOVA (Analisis of Variance) pada taraf nyata 5%. Beda nyata antar perlakuan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata yang sama.c. Jadwal PenelitianJadwal penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Jadwal PenelitianNoKegiatanJadwal Penelitian (Minggu)

12345678910111213

1Penyemaian

2Penyiapan Lahan

3Penanaman

4Pemupukan

5Penyiangan

6Pengamatan I

7Pengamatan II

8Pengolahan Data

DAFTAR PUSTAKAAAK. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Yogyakarta : Penerbit Kanisius._____. 2003. Budidaya Tanaman Padi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Badan Litbang Pertanian. 2013. Varietas Unggul. Hasil Riset [Online]. http://www.litbang.deptan.go.id/varietas. Diakses pada tanggal 19 September 2014

Duan YH, YL Zhang, LY Ye, XR Fan, GH Xu, QR Shen. 2007. Responses of rice cultivars with different nitrogen use efficiency to partial nitrate nutrition. Ann Bot 99: 11531160.

Dobermann A. 2000. Future Intensification of Irrigated Rice Systems. In: J.E. Sheehy, P.E. Mitchell, B. Hardy, (Eds.). Redesigning Rice Photosynthesis to Increase Yield. Makati City, Philipines/ Amsterdam: International Rice Research Institute/Elsevier. pp. 229-247.

Departemen Pertanian. 1983. Pedoman Bercocok tanam Padi Palawija Sayur-sayuran. Departemen PertanianSatuan Pengendali BIMAS. Jakarta.

Departemen Pertanian. 1995. Budidaya Mina Padi Azolla dengan Tanam Jajar Legowo. Departemen Pertanian : Jakarta.

Efendi S. 2011. Pengaruh Dosis Kompos Sampah Kota Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dengan Metode SRI (the System of Rice Intensification). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang

Fageria, N.K. and B. Virupax. 1999. Nitrogen management for lowland rice production on an Inceptisol. Agricultural Research Service, USDA, NAA, AFSRC, Beaver.

Ina Hasanah. 2007. Bercocok Tanam Padi. Jakarta : Azka Mulia Media

Mawardiana., Sufardi., Edi H. 2013. Pengaruh Residu Biochar dan Pemupukan NPK Terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Serta Hasil Tanaman Padi Musim Tanam Ketiga. Jurnal Konservasi Sumber Daya Lahan Volume 01, No. 1

Mubaroq, I.A. 2013. Kajian Potensi Bionutren CAF dengan Penambahan Ion Logam Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Padi (Oryza sativa L.). Skripsi. Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.

Nainggolan, E.F. 2010. Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.) dengan Atrazin + Mesotrion pada Berbagai Jarak Tanam. Skripsi. USU. Medan

Norsalis, E. 2011. Padi gogo dan sawah. Artikel Ilmiah [online]. http://skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/Padigogodansawah_ekonorsalis_17170.pdf. Diakses pada tanggal 19 September 2014.

Rosalyne, Irawaty. 2010. Pengaruh Pengolahan Tanah terhadap Keragaman dan Kelimpahan Gulma serta Pertumbuhan dan Produksi Jagung pada Jarak Tanam yang Berbeda. Tesis. USU. Medan

Suriapermana S., I. Syamsul, dan A.M. Fagi. 1990. Laporan Pertama Penelitian Kerja Sama Mina Padi, antara Balittan Sukamandi-IDRC Canada. Balai Penelitian Tanaman Pangan Sukamandi, Subang.

Tobing, M.T; Opor, G; Sabar, G dan R. K. Damanik, 1995. Agronomi Tanaman Makanan. USU Press, Medan.

Vergara, BS. 1990. Bercocok Tanam Padi. Poyek Prasarana Fisik. BAPENAS. Jakarta.

Wahid AS. 2003. Peningkatan efisiensi pupuk nitrogen pada Padi sawah dengan Metode Bagan warna daun. J Litbang Pertanian 22 (4): 156-161.

Wahyu A. 2012. Tanam Padi Cara Jajar Legowo di Lahan Sawah. http://dipertanaknunukan.blogspot.com/2012/03/tanam-padi-cara-jajar-legowo-di-lahan.html. Di akses, pada tanggal 18 September 2014