Engine Ring

44
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulic, Traction atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik. Daftar isi 1 Sejarah dan alur waktu 2 Jenis 3 Tipe mesin lift 4 Daftar merek lift o 4.1 Internasional (mungkin membuat kantor di Indonesia) o 4.2 Luar Negeri 4.2.1 Luar Indonesia (mungkin membuat kantor di Indonesia) 4.2.2 Indonesia 5 Lift di rumah 6 Lihat pula Sejarah dan alur waktu Lift awalnya adalah derek yang terbuat dari tali. Pada tahun 1853, Elisha Graves Otis, salah seorang pionir dalam bidang lift, memperkenalkan lift yang menghindarkan jatuhnya ruang lift jika kabelnya putus. Rancangannya mirip dengan suatu jenis mekanisme keamanan yang masih digunakan hingga kini. 23 Maret 1857 - Lift Otis pertama dipasang di New York City. 1880 - Lift listrik pertama, dibuat oleh Werner von Siemens. 2004 - Pemasangan lift penumpang tercepat di dunia, di gedung Taipei 101 di Taipei, Taiwan. Kecepatannya adalah 1.010 meter per menit atau 60,6 km per jam saat naik, dan 600 meter per menit atau 36 km per jam saat turun. Dibuat oleh Toshiba, dimulai dari Lt. 5 s/d Lt. 89.

Transcript of Engine Ring

Page 1: Engine Ring

Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai tombol-tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulic, Traction atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong dan hoist tarik.

Daftar isi

1 Sejarah dan alur waktu 2 Jenis 3 Tipe mesin lift 4 Daftar merek lift

o 4.1 Internasional (mungkin membuat kantor di Indonesia)o 4.2 Luar Negeri

4.2.1 Luar Indonesia (mungkin membuat kantor di Indonesia) 4.2.2 Indonesia

5 Lift di rumah 6 Lihat pula

Sejarah dan alur waktu

Lift awalnya adalah derek yang terbuat dari tali. Pada tahun 1853, Elisha Graves Otis, salah seorang pionir dalam bidang lift, memperkenalkan lift yang menghindarkan jatuhnya ruang lift jika kabelnya putus. Rancangannya mirip dengan suatu jenis mekanisme keamanan yang masih digunakan hingga kini.

23 Maret 1857 - Lift Otis pertama dipasang di New York City. 1880 - Lift listrik pertama, dibuat oleh Werner von Siemens. 2004 - Pemasangan lift penumpang tercepat di dunia, di gedung Taipei 101 di Taipei,

Taiwan. Kecepatannya adalah 1.010 meter per menit atau 60,6 km per jam saat naik, dan 600 meter per menit atau 36 km per jam saat turun. Dibuat oleh Toshiba, dimulai dari Lt. 5 s/d Lt. 89.

Jenis

Ada beberapa jenis lift:

Lift penumpang o Lift Observasi (Panorama)

Lift barang Lift kendaraan Lift pasien (Bed Elevator) dumbwaiter, lift berbentuk kotak kecil yang sering digunakan di restoran atau

perpustakaan untuk mengangkut barang-barang dalam suatu gedung.

Tipe mesin lift

Menurut jenis mesinnya bisa dikategorikan menjadi beberapa kategori:

Page 2: Engine Ring

Geared motor - menggunakan gear untuk mereduksi kecepatan motor Gearless - menggunakan motor dengan torsi besar dan kecepatan rendah MRL / Machine Room Less - menggunaka motor magnet permanen yang lebih kecil

Daftar merek lift

Internasional (mungkin membuat kantor di Indonesia)

Fuji Fujitec Hyundai Elevator Kone Mitsubishi OTIS Sansei Elevator Chuo Elevator Boral Seidai Elevator Nippon Lift Sanyo Elevator Ryoden Elevator Vertex Hang Fung Dong Yang Anlev Elex Xuanda Moriya Elevator Schindler GoldStar SEC Elevator Yokohama Elevator Daiko LG Shanghai Mitsubishi Sigma ThyssenKrupp Toshiba

Luar Negeri

Luar Indonesia (mungkin membuat kantor di Indonesia)

Stannah Express Lifts [Sakura Elevator Indonesia] Westinghouse Haughton Furse

Page 3: Engine Ring

Dover

Indonesia

Smart Lift Pillar Elevator Louser Lift Line Elevator (dahulunya Indolift) Indolift (dahulu, sekarang Line Elevator) Total Elevator

Lift di rumah

Lift di rumah sama seperti lift pada umumnya hanya kapasitas daya angkutnya saja yang kecil (kisaran 200Kg sampai dengan 400Kg) dan dimensi yang kecil juga (kisaran 1,5m x 1m).

Tepat dibalik pintu tadi terdapat harmonica door, seperti pintu lift penumpang tua.

Di dinding samping bagian tengah terdapat tombol, Atas untuk tombol kontrol, bawah untuk telepon jika anda tersesat dalam lift.

LIFT PADA GEDUNG BERTINGKAT

Posted by Muhammad Taufan

I. JENIS ELEVATOR / LIFT Secara umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :

1. Lift Penumpang ( Passenger Elevator)2. Lift Barang ( Freight elevator )3. Lift Pelayan ( Dumb Waiter, lift barang berukuran kecil ).

Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Perbedaan yang nyata pada interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga pada sistem pengamanan operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb waiter sistem pengamanan operasi yang disediakan lebih sederhana.

Page 4: Engine Ring

Perbedaan tersebut akan semakin nyata apabila dibandingkan antara lift barang untuk pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan didalam gedung-gedung diperkantoran. Lift barang untuk pabrik (sesuai dengan kebutuhan) dilengkapi dengan pembuka pintu yang lebih besar, baik dipasang dengan pembukaan secara horizontal (terdiri lebih dari dua pintu) maupun yang dipasang dengan sistem pembukaan pintu vertikal (biasanya terdiri dari dua daun pintu atau lebih)

Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara penulisan kapasitas muatannya. Kapasitas digerakan pada COP (Car Operation Panel, Operation Panel Board) didalam kereta biasanya dinyatakan dalarn kilogram (kg) atau (Ib) untuk jenis lift barang, sedangkan untuk penumpang sering dinyatakan dalam jumlah orang (persons) atau kombinasi keduanya. Akan tetapi perbedaan tersebut akan menjadi semakin tipis apabila kita bandingkan lift penumpang dan lift barang yang terpasang dalam gedung perkantoran. Hal tersebut disebabkan karena sebagian besar lift barang yang terpasang didalam gedung hunian dipersyaratkan juga untuk dapat mengangkut penumpang atau orang.

Jenis Elevator / lift dilihat dari penggunaannya, adalah ;1. Passenger Elevator.2. Observation Elevator (Panoramic Elevator, Lift Capsul).3. Service Elevator (passenger-freight elevator).4. Fireman lift (lift Pemadam Kebakaran).

Observation elevator adalah jenis lift penumpang yang sebagian besar pada dindingnya atau pintunya dilengkapi dengan kaca. Sehingga memungkinkan penumpangnya dapat melihat kearah luar. Lift jenis ini biasanya dipasang pada pertokoan atau hotel yang memiliki pemandangan yang bagus.

II. KOMPONEN UTAMA ELEVATORKomponen utama elevator terdiri dari 2 ( dua ) bagian besar , yaitu ruang mesin ( Machine Room ) dan ruang luncur ( Hoistway ).

1. Ruang mesin ( Machine Room )Ruang mesin adalah ruang terpenting, dimana diruangan tersebut terjadinya semua proses pengoperasian elevator berlangsung secara keseluruhan. Didalam ruang mesin terdapat beberapa alat penggerak elevator.

2. Motor penggerakMotor penggerak elevator ini memiliki asupan daya tegangan bolak-balik (Ac) dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor penggerak ini mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai dengan 210 putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor yang disesuaikan dengan kapasitas angkut .

Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi menahan motor ketika kereta telah sampai pada lantai yang dituju, pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic Control) . Motor penggerak dalam menarik dan menurunkan elevator menggunakan tali baja ( rope ) yang melingkar pada puli mesin ( sheave ).

Page 5: Engine Ring

Jenis Penggerak Elevator / lift pada umumnya Pada umumnya jenis penggerak lift dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :A. Lift dengan sistem pengerak hidrolis (hydrolic elevator).B. Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type elevator).

Perbedaan pokok dari kedua jenis lift tersebut yaitu :

No Perbandingan Traction Machine Hydrolic1. Pelayanan tidak terbatas terbatas 20 meter2. Pemakaian Lebih dari 80 start /stop perjam. Terbatas 80 start /stop

perjam3. Kecepatan Tidak terbatas (1000m/menit) Terbatas (maks 90

m/menit)

Jenis Lift Dengan Traction Motor Lift yang mempergunakan tarction motor dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :1. Jenis Tarikan Langsung (Drum Type)2. Jenis Tarikan Gesek (Traction Drive)

1. Drum Type Elevator Cara operasi lift jenis ini seperti crane-crane pada proyek kontruksi bangunan, dengan menggulung tali baja pada tabung gulung. Pemakaian jenis lift ini pada lift penumpang tidak terlalu populer seperti pada lift traksi jenis motor pully, hal ini disebabkan adanya beberapa keterbatasan dalam pemakaian. Oleh karena itu lift jenis ini hanya dipergunakan untuk lift-lift dengan kapasitas kecil seperti pada lift perumahan (home elevator) dan (lift pelayan) dumbwaiter.

Adapun kelemahan tersebut, antara lain :a. Kecepatan yang dapat dicapai secara teknis terbatas ( +/- 15 m/menit)b. Kapasitas angkut terbatas (maksimal 200 kg).c. Penggunaan tenaga listrik lebih boros ( tanpa bobot imbang ).

2. Traction Type Elevator Lift jenis ini dapat digolongkan menjadi 2 (dua ) penggolongan, yaitu :a. Dilihat dari segi mesin penggerak , dibagi menjadi 2 (dua ) yaitu :a.1 Geared Elevator a.2 Gearless Elevator

b. Dilihat dari jenis motor traksi yang dipergunakan dapat menjadi dua (2) jenis, yaitu :b.1 Lift traksi motor AC b.2 Lift traksi motor DC

Geared elevator dengan penggerak motor AC geared biasanya dipergunakan pada lift berkecepatan rendah dan sedang. Sebaliknya Gearless elevator dengan penggerak motor DC ( AC VVVF ) dipergunakan pada lift kecepatan tinggi.

Pada umumnya lift jenis traksi meletakkan motor traksi dan panel control diatas ruang luncur (hoistway), namun demikian dalam beberapa kasus tertentu penempatan motor traksi dan

Page 6: Engine Ring

panel control ada yang diletakkan samping bawah atau disamping atas ruang luncur. Untuk mengatasi masalah dimana ketinggian bangunan yang terbatas.

3. GovernorGovernor adalah komponen penggerak utama dalam elevator, didalam governoor ini terdapat saklar yang berfungsi untuk menonaktifkan semua rangkaian sehingga otomatisasi elevator mati dan tidak berfungsi. Selain saklar juga terdapat pengait rem, pengait rem ini berfungsi untuk menghentikan kawat selling dan kawat selling ini menarik rem yang ada di kereta elevator.

4. PanelPanel ini adalah tempat control elevator secara otomatis, panel ini terdapat inverter motor dan program logic control yang berfungsi untuk mengatur geraknya elevator.

5. Ruang luncurRuang luncur ini adalah tempat dimana elevator beroperasi berbentuk lorong vertikal, disinilah elevator menjangkau tiap-tiap lantainya.didalam ruang luncur ini terdapat beberapa komponen utama yang tak kalah pentingnya dibandingkan dalam ruang mesin.

6. Kereta ( Sangkar )Kereta elevator beroperasi pada ruang luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki rail.

Page 7: Engine Ring

Selain pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber ) yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai start, selain itu pula terdapat pendeteksi beban (switch overload) yang terdapat dibawah kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat sensor gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safety shoe ) yang terpasang pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan lantai ( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator.

Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan oleh motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari sensor kedekatan ( proximity ) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan membuka pintu secara otomatis.

Ada beberapa komponen pendukung kerja elevator antara lain seperti dibawah ini :1. Saklar pintu ( door contact )Saklar pintu ( door contact ) ini termasuk dalam komponen pengaman elevator.2. Kunci pintu ( door lock )Berfungsi untuk mengunci pintu agar pintu tidak dapat dibuka dari luar3. Saklar batas atas ( final up ) dan bawah ( final down )

Saklar batas atas dan bawah berfungsi untuk mengamankan kereta elevator terhadap kemungkinan terjadinya kelebihan kecepatan.

7. Saklar PintuSaklar pintu atau sering disebut dengan door contact adalah salah satu komponen yang termasuk penting dalam pengamanan elevator, cara kerja dari saklar pintu ( door contact ) ini adalah saklar di hubungkan kabel saklar pintu ( door contact ) tiap-tiap lantai secara seri.Apabila salah satu pintu dibuka secara sengaja maka elevator tidak akan bekerja, ini dikarenakan untuk keselamatan pengguna elevator atau bagian perawatan elevator.

8. Bobot imbang ( counterweight )Bobot imbang atau counterweight biasanya terpasang dibelakang atau disamping kereta elevator, bobot dari bobot imbang ini harus sesuai dengan ketentuan yang ada. Faktor-faktor yang menentukan berapa berat dari bobot imbang ini diantaranya harus memperhitungkan berat kereta, kapasitas penuh pada kereta dan faktor keseimbangan.

Page 8: Engine Ring

9. Peralatan Pengaman ( Safety Device ) Peralatan pengaman safety device pada lift meliputi

a. Circuit brakerMemutuskan sumber (aliran) listrik dari panel induk (sub panel) ke panel control lift.Menjaga peralatan elektronik dari lift jika terjadi arus lebih (over current).

b. GovernoorMemutuskan power/aliran listrik ke control panel lift jika governor mendeteksiterjadinya overspeed (kecepatan lebih) pada traffict lift (putaran roda pulley governoornya). Menjepit sling governor (catching).Secara mekanik bandul governor akan menjepit sling overnor (rope governor) dan dengan terjepitnyasling ini,maka sling ini akan menarik safety wedge pada unit safety gear/safetywedge yang terletak di bawah car lift dan akan mencengkaram rail untukmelakukan pengereman secara paksa terhadap lift.

c. Final limit switch (upper/bagian atas)Merupakan double proteksi untuk menghentikan operasi lift jika limit switch (upper) gagal beroperasi.

d. Limit switch (upper/bagian atas)Berfungsi menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai tertingginya.

e. Emergency exit (manhole)Penumpang dapat di evakuasasi dari dalam sangkar melalui manhole ini pada saat emergency.Manhole ini hanya dapat di buka dari sisi luar bagian atas.jika pintu ini terbuka lift otomatis akan berhenti.

f. Emergency light (lampu emergency)Lampu emergency akan menyala secara otomatis jika terjadi pemadaman sumber listrik.Lampu ini dapat bertahan rata-rata sampai dengan 15 menit.

g. Safety gear/safety wedgeMelakukan pengereman (menjepit) terhadap rail jika governor mendeteksi terjadinyaover speed.

h. Limit switch (Lower/bagian bawah)Menjaga lift beroperasi melewati batas travel lantai terendahnya.

i. Final limit switch (lower/bagian bawah)Merupakan double proteksi untuk menghentikan opersi lift jika limit switch gagal beroperasi.

j. Lubang kunci pintu luarTerletak di sisi sebelah atas dari pintu luar lift yang memungkinkan untuk di buka jika ingin melakukan pertolongan darurat pada penumpang jika terjadi emergency.

k. Door lock switchMencegah pintu terbuka pada saat lift sedang beroperasi (running).Pintu hanya

Page 9: Engine Ring

dapat di buka setelah sangkar berhenti.

l. InterphonePenumpang dapat berkomunikasi dengan petugas teknisi (building maintenance) di ruang mesin,ruang control atau ruang security jika terjadi pemdaman listrik atau hal emergency.

m. Safety shoeMendeteksi gangguan pada saat pintu akan menutup dan membuka kembali jika mendeteksi sesuatu.Photocell dapat di gunakan secara bersamaan safety shoe ini.

n. Weighing Device (pendeteksi beban)Memberikan / mengaktifkan buzzer alarm pada saat weighing device ini mendeteksi beban sangkar yang berlebih.jika weighing device ini aktif pintu lift akan tetap terbuka sampai dengan sangkar di kurang bebannya.

o. ApronMencegah penumpang terjatuh ke dalam hoistway (ruang luncur lift) pada saat penumpang mencoba keluar ketika lift berhenti tidak level.

p. BufferJika sangkar atau counterweight (beban penyeimbang) bergerak ke arah paling bawah,buffer akan mengurangi terjadinya shock (guncangan).

10. Lobi lift ( Lift Hall ):a. Lobi lift (Lift Hall) adalah ruang bebas yang lerletak didepan pintu hall lift.b. Tombol Lantai (Hall button ) adalah Tombol pemanggil kereta, di hall.c. Sakelar Parkir (Parking switch) terletak di lobby utama didekat tombol lantai (hall button), berfungsi mematikan dan menjalankan lift.d. Sakelar Kebakaran (Fireman Switch) terletak di lobby utama disisi atas hall button,berfungsi untuk mengaktipkan fungsi fireman control atau fireman operation.e. Petunjuk Posisi Kereta (Hall indicator) terletak di transom masing-masing lift. Berfungsi untuk mengetahui posisi masing-masing kereta.

11. Konstruksi tali baja tarikTali baja tarik khusus untuk lift harus dibuat dari kawat baja yang cukup kuat, tetapi cukup lemas tahan tekukan, dimana tali tersebut bergerak bolak balik melalui roda. Batas patah elemen kawat baja ialah kira-kira 19.000 kgf/cm2 atau 190kgf/mm2 (high content carbon steel).Konstruksi tali yang khas untuk lift terdiri dari 8 pintalan yang dililitkan bersama, arah kekiri ataupun kekanan dengan inti ditengah dari serat sisal manila henep, yang jenuh mengandung minyak lumas. Tiap-tiap pintalan terdiri dari 19 kawat yaitu 9.9.1, artinya 9 kawat diluar, 1 dipusat dan 9 lagi diantaranya. Biasanya 9 elemen kawat baja yang diluar dibuat dari baja "lunak" (130 kgf7mm2) agar menyesuaikan gesekan dengan roda puli dari besi tuang, tanpa rnenimbulkan keausan berlebihan. Konstruksi tali sering disebut atau ditulis 8x19 atau 8 x 9.9.1. FC (fibre core). Inti serat sisal dapat juga diganti dengan serat sintetis. Adapun tujuannya hanya sebagai bantalan untuk mempertahankan bentuk bulat tali dan memberikan pelumasan pada elemen kawat. Tali baja yang dilengkapi inti serat diberi kode FC (fibre core), untuk membedakan dengan tali yang dilengkapi inti kawat baja atau kawat besi yang diberi kode IWC

Page 10: Engine Ring

(independent wire core). Yang tersebut terakhir tidak memberikan pelumasan dan tidak digunakan untuk lift karena tidak luwes.

Dilihat dari segi arah pilinan, tali dibedakan atas 2 jenis yaitu :1. Regular lay, jika arah pilinan kawat berlawanan dengan arah lilitan dan strand2. Lang lay, jika arah pilinan kawat sama searah dengan lilitan dan stand.

Keuntungan dari lang lay ialah kemuluran tali lebih kecil yaitu 0.1 % hanya dibanding dengan regular lay 0.5%. Tekanan pada alur puli lebih kecil sehingga lebih awet dan lebih luwes, tidak mempunyai sifat kaku (menendang) saat mau dipasang. Lang lay dipakai untuk instalasi lift berkecepatan tinggi diatas 300 m/menit, dan jarak lintas diatas 200 m.Lang lay juga lebih tahan terhadap fatigue, tetapi batas patah lebih kecil kira-kira 10% dibanding dengan regular lay. Umpama pada tali berdiameter 13 mm, untuk regular lay batas patah 6500 kgf, sedangkan pada lang lay sebesar kira-kira 5800 kgf.

Tali baja kompensasiTali baja kompensasi dipasang sebagai pengimbang berat tali baja tarik, terutama pada instalasi lift dengan tinggi lintas lebih dari 35 meter dan lift dengan berkecepatan 210 m/menit keatas. Lift dengan lintas rendah sampai 35 m dan berkecepatan dibawah 210 m/menit menggunakan rantai gelang sebagai pengimbang berat tali baja tarik.

Salah satu manfaat penggunaan kompensasi berat atas tali baja ialah menjaga hubungan traksi T1/T2 konstan sepanjang lintasan. Lonjakan kereta dapat terjadi saat bobot imbang membentur peredam di pit. Oleh karena itu overhead harus diperhitungkan tingginya untuk cukup menampung tinggi ruang aman disamping lonjakan kereta setinggi setengah langkah peredam. Setelah terjadi Ionjakan, kereta akan jatuh kembali ke posisi menggantung dengan menimbulkan tegangan dinamis pada tali baja tarik sesaat, setelah lonjakan. Kejutan semacam itu juga dapat terjadi saat pesawat pengaman bekerja yaitu kereta meluncur overspeed kebawah tiba-tiba dihentikan, sehingga bobot irnbang melonjak keatas sesaat dan kembali ke kedudukannya menggantung dengan menimbulkan tegangan dinamis pada tali baja tarik.

Tali kompensasi mempunyai peranan meredam peristiwa lonjakan tersebut. Untuk mengurangi tegangan dinamis pada tali baja tarik, terutama pada lift berkecepatan diatas 210 m/m, maka dipasang roda teromol di pit sebagai penegang tali kompensasi. Teromol tersebut beralur sesuai dengan jumlah dan besarannya tali kompensasi serta duduk pada rumah yang bebas naik-turun mengikuti ayunan, yang dipandu oleh sepasang rel vertikal.

Gerakan ayunan naik-turun rumah teromol tersebut perlu diredam dengan satu atau dua buah shock breaker (sejenis yang digunakan pada kendaraan bermotor) yang diikat pada dasar pit sekaligus sebagai penahan kereta agar tidak atau hampir tidak melonjak. Posisi kereta diujung atas dimulai dari tali kendor atau kecepatan Vo = 0, saat bobot imbang membentur penyangga dan terhenti. Tahapan berikutnya tegangan puncak tali terjadi saat tali baja tarik menahan kereta yang turun kembali dari lonjakan.

Jika tali kompensasi tidak dilengkapi dengan teromol penegang yang sesuai, dan peredam dari bobot imbang tidak dilengkapi dengan saklar pemutus arus, maka kereta dapat saja meloncat sampai membentur bagian bawah lantai kamar mesin, yaitu sesaat setelah bobot imbang membentur penyangga. Peristiwa ini sering disebut oleh teknisi lapangan sebagai peristiwa "jatuh keatas".

Page 12: Engine Ring

Eskalator di Canary Wharf, London.

Eskalator atau tangga jalan adalah salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor.

Karena digerakkan oleh motor listrik , tangga berjalan ini dirancang untuk mengangkut orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Untuk jarak yang pendek eskalator digunakan di seluruh dunia untuk mengangkut pejalan kaki yang mana menggunakan elevator tidak praktis. Pemakaiannya terutama di daerah pusat perbelanjaan, bandara, sistem transit, pusat konvensi, hotel dan fasilitas umum lainnya.

Keuntungan dari eskalator cukup banyak seperti mempunyai kapasitas memindahkan sejumlah orang dalam jumlah besar dan tidak ada interval waktu tunggu terutama di jam-jam sibuk dan mengarahkan orang ke tempat tertentu seperti ke pintu keluar, pertemuan khusus, dll.

Jenis/ macam, Penggunaan dan Dasar Pemilihan Lift Untuk Gedung Bertingkat

Posted by Muhammad Taufan

Jenis, macam dan fungi Lift :

1. Lift Penumpang

Berfungsi untuk mengangkut penumpang dan mempunyai bukaan pintu center opening (co).

2. Lift Observation

Adalah sama dengan lift penumpang namun pada sisi belakangnya terbuat dari kaca dan ruang luncurnya juga di design dari kaca yang berfungsi untuk menampilkan keindahan design arsitektur dan memberikan kenyamanan penumpang kereta karena dapat melihat tata letak ruang dalam bangunan.

3. Lift Barang atau biasa disebut Lift Service

Berfungsi untuk mengangkut barang dalam jumlah dan berat yang tertentu dan mempunyai bukaan pintu side opening (so), dalam keadaan darurat atau kebakaran, lift barang harus dapat difungsikan sebagai lift kebakaran.

4. Lift pasien biasa disebut Lift Bed

Mempunyai bukaan pintu side opening (so) pada 2 (dua) sisi yaitu muka dan belakang (through door) berfungsi untuk mengangkut patient stretcher (brandkar) sehingga diperlukan ukuran ruang kereta sebesar l =1.500 mm d = 2.300 mm.

Page 13: Engine Ring

5. Lift Automobile

Berfungsi untuk mengangkut kendaraan (mobil) sehingga memerlukan ukuran ruang kereta sampai l =2.750 mm d =6.300 mm tergantung peruntukan jenis mobil yang akan diangkut. Lift ini berkecepatan rendah yaitu 20, 30, 45 mpm dan mempunyai sistem bukaan pintu atas – bawah dengan 2 (dua) atau 3 (tiga) panel pintu.

6. Lift fire.

Dalam keadaan darurat/kebakaran, minimal satu diantara jajaran lift harus dapat dipergunakan untuk evakuasi ataupun transportasi bagi fire brigade. Lift yang berfungsi juga sebagai lift fire adalah lift service atau disebut juga lift barang. Karena kebutuhannya maka dinding ruang luncur, kamar mesin lift, pintu lift dan saluran kabel power harus tahan api selama minimal 1 jam, sedangkan pada lobby lantai dasar didekat lift fire harus dipasang fire man switch untuk keperluan operasional petugas fire brigade.

Penggunaan lift pada bangunan bertingkat dibagi menjadi :

Bangunan rendah sampai 6 lantai,

Mengunakan kereta kapasitas 300 kg ~ 1.000 kg dengan kecepatan 60 mpm atau 75 mpm.

Bangunan menengah rendah 6 ~ 20 lantai,

Mengunakan kereta kapasitas 1.000 kg ~ 1.150 kg dengan kecepatan 90 mpm atau 105 mpm.

Bangunan menengah tinggi 20 ~ 30 lantai,

Mengunakan kereta kapasitas 1.150 kg ~ 1.350 kg dengan kecepatan 120 mpm atau 150 mpm.

Bangunan tinggi diatas 20 lantai,

Mengunakan kereta kapasitas 1.350 kg ~ 1.600 kg dengan kecepatan 150 mpm ~ 300 mpm.

Dasar pemilihan passenger elevator meliputi :

1. Penentuan jumlah populasi orang dalam gedung berdasar pada peruntukan gedung yang bersangkutan yaitu

No. Jenis gedung Per luas bersih

(nett area) -- --------------------------------------------------------------------------------------

Page 14: Engine Ring

1. Perkantoran 10 m²/orang, untuk lt. 1 ~ 20

12 m²/orang, untuk lt. 21 ~ 30

14 m²/orang, untuk lt. 31 ~ 40

2. Hotel

* unit kamar @ 2 orang

* function rooms 10 m²/orang

3. Rumah Sakit

* kamar pasien 3 ~ 4 bed / kamar

* ruang praktek 3 orang / ruang

* ruang tunggu 10 m²/orang

4. Apartment

* 1 bed room (1 br) @ 2 orang

* 2 bed room (2 br) @ 3 orang

* 3 bed room (3 br) @ 4 orang

* penthouse (ph) @ 6 orang

2. Average Arrival Interval (AAI dalam detik)

Waktu tunggu rata – rata yang diperlukan dalam satuan detik.

Standard AAI yang berlaku umum,

* gedung kantor mewah 25 ~ 35 detik

* gedung kantor komersial 25 ~ 35 detik

* gedung kantor instansi 30 ~ 40 detik

* hotel berbintang 40 ~ 60 detik

* hotel resort 60 ~ 90 detik

* rumah sakit 40 ~ 60 detik

* apartement kelas mewah 50 ~ 70 detik

Page 15: Engine Ring

* apartment kelas menengah 60 ~ 80 detik

* apartment kelas biasa 80 ~ 120 detik

* gedung sekolah / kuliah 40 ~ 90 detik

3. Handling Capacity (HC dalam %)

Batas kemampuan maksimum kereta dalam mengangkut sejumlah orang tiap 5 menit pertama saat jam-jam padat (rush hour) yang dihitung dalam %.

Standard HC (%) dalam 5 menit yang berlaku umum,

* gedung kantor mewah 10 ~ 12 %

* gedung kantor komersial 11 ~ 13 %

* gedung kantor instansi 14 ~ 17 %

* hotel berbintang 8 ~ 10 %

* hotel resort 6 ~ 8 %

* rumah sakit 10 %

* apartement kelas mewah 5 ~ 7 %

* apartment kelas menengah 6 ~ 8 %

* apartment kelas biasa 10 ~ 11 %

* gedung sekolah / kuliah 2,5 ~ 25 %

Page 16: Engine Ring

Elevator dan Escalator Dalam Perencanaan Gedung Bertingkat

Posted by Muhammad Taufan

Suatu bangunan yang besar & tinggi, memerlukan sarana angkut/transportasi yang nyaman untuk aktifitas perpindahan orang dan barang secara VERTIKAL. Sarana angkut vertikal yang bekerja secara mekanik elektrik adalah :

Elevator (Lift). Eskalator

Mulai dari jaman kuno sampai jaman pertengahan dan memasuki abad ke-13, tenaga manusia dan binatang merupakan tenaga penggerak.

Pada tahun 1850 telah diperkenalkan elevator uap dan hidrolik. Tahun 1852 terjadi babak baru dalam sejarah elevator yaitu penemuan elevator yang aman pertama di Dunia oleh Elisha Graves Otis.

ELEVATOR / LIFT

Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857. Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis Brothers & Co., pada tahun 1867.

Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis telah dipergunakan di gedung-gedung perkantoran, hotel, dan department store di seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah elevator penumpang hidrolik Otis yang pertama.Berikutnya adalah era Pencakar Langit.

Pada tahun 1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama yang sangat sukses.

Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan menjadi “tulang punggung” industri elevator,yaitu : elevator listrik gearless traction yang dirancang dan terbukti mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini membawa pada berkembangnya jaman struktur-struktur tinggi, termasuk yang paling menonjol adalah Empire State building dan World Trade Center di New York, John Hancock Center di Chicago dan CN Tower di Toronto.

Selama bertahun-tahun ini, beberapa dari inovasi yang dibuat oleh Otis dalam bidang pengendalian otomatis adalah Sistem Pengendalian Sinyal, Peak Period Control, Sistem Autotronik Otis dan Multiple Zoning. Otis adalah yang terdepan di dunia dalam pengembangan teknologi komputer dan perusahaan tersebut telah membuat revolusi dalam pengendalian elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal waktu reaksi elevator dan mutu berkendara dalam elevator.

CARA KERJA ELEVATOR / LIFT

Page 17: Engine Ring

Pada sistem geared atau gearless (yang masing-masing digunakan pada instalasi gedung dengan ketinggian menengah dan tinggi), kereta elevator tergantung di ruang luncur oleh beberapa steel hoist ropes, biasanya dua puli katrol, dan sebuah bobot pengimbang (counterweight). Bobot kereta dan counterweight menghasilkan traksi yang memadai antara puli katrol dan hoist ropes sehingga puli katrol dapat menggegam hoist ropes dan bergerak serta menahan kereta tanpa selip berlebihan. Kereta dan counterweight bergerak sepanjang rel yang vertikal agar mereka tidak berayun-ayun.

Mesin Lift “Gearless”

Mesin untuk menggerakkan elevator terletak di ruang mesin yang biasanya tepat di atas ruang luncur kereta. Untuk memasok listrik ke kereta dan menerima sinyal listrik dari kereta ini, dipergunakan sebuah kabel listrik multi-wire untuk menghubungkan ruang mesin dengan kereta. Ujung kabel yang terikat pada kereta turut bergerak dengan kereta sehingga disebut sebagai “kabel bergerak (traveling cable)”.

Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di atasnya

Mesin geared memiliki motor dengan kecepatan lebih tinggi dan drive sheave dihubungkan dengan poros motor melalui gigi-gigi di kotak gigi, yang dapat mengurangi kecepatan rotasi poros motor menjadi kecepatan drive-sheave rendah. Mesin gearless memiliki motor kecepatan rendah dan puli katrol penggerak dihubungkan langsung ke poros motor.

Page 18: Engine Ring

Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan Gearless

Pada sistem hidrolik (terutama digunakan pada instalasi di gedung rendah, dengan kecepatan kereta menengah), kereta dihubungkan ke bagian atas dari piston panjang yang bergerak naik dan turun di dalam sebuah silinder. Kereta bergerak naik saat oli dipompa ke dalam silinder dari tangki oli, sehingga mendorong piston naik. Kereta turun saat oli kembali ke tangki oli.

Aksi pengangkatan dapat bersifat langsung (piston terhubungkan ke kereta) atau roped (piston terikat ke kereta melalui rope). Pada kedua cara tersebut, pekerjaan pengangkatan yang dilakukan oleh pompa motor (energi kinetik) untuk mengangkat kereta ke elevasi yang lebih tinggi sehingga membuat kereta mampu melakukan pekerjaan (energi potensial). Transfer energi ini terjadi setiap kali kereta diangkat. Ketika kereta diturunkan, energi potensial digunakan habis dan siklus energi menjadi lengkap sudah. Gerakan naik dan turun kereta elevator dikendalikan oleh katup hidrolik.

ESKALATOR

Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan Otis Elevator Co., yang mana dari dia timbullah nama eskalator (yang diciptakan dengan menggabungkan kata scala, yang dalam bahasa Latin berarti langkah-langkah (step), dengan elevator). Bergabungnya Seeberger dan Otis telah menghasilkan eskalator pertama step type eskalator untuk umum, dan eskalator itu dipasang di Paris Exibition 1900 dan memenangkan hadiah pertama. Mr. Seeberger pada akhirnya menjual hak patennya ke Otis pada tahun 1910.

Page 19: Engine Ring

Eskalator lurus dan melengkung

Dalam perkembangannya, perusahaan Mitsubishi Electric Corporation telah berhasil mengembangkan eskalator spiral (kenyataannya lebih cenderung melengkung/curve daripada melingkar/spiral) dan secara eksklusif dijual sejak pertengahan tahun 1980. Eskalator ini dipasang di Osaka, Jepang pada tahun 1985.

CARA KERJA ESKALATOR

Page 20: Engine Ring

Pendaratan/Landing

Floor plate rata dengan lantai akhir dan diberi engsel atau dapat dilepaskan untuk jalan ke ruang mesin yang berada di bawah floor plates.

Comb plate adalah bagian antara floor plate yang statis dan anak tangga bergerak. Comb plate ini sedikit miring ke bawah agar geriginya tepat berada di antara celah-celah anak tangga-anak tangga. Tepi muka gerigi comb plate berada dibawah permukaan cleat.

Landasan penopang/Truss

Landasan penopang adalah struktur mekanis yang menjembatani ruang antara pendaratan bawah dan atas. Landasan penopang pada dasarnya adalah kotak berongga yang terbuat dari bagian-bagian bersisi dua yang digabungkan bersama dengan menggunakan sambungan bersilang sepanjang bagian dasar dan tepat dibawah bagian ujungnya. Ujung-ujung truss tersandar pada penopang beton atau baja.

Struktur perletakan Eskalator pada lantai gedung

Lintasan

Sistem lintasan dibangun di dalam landasan penopang untuk mengantarkan rantai anak tangga, yang menarik anak tangga melalui loop tidak berujung. Terdapat dua lintasan: satu untuk bagian muka anak tangga (yang disebut lintasan roda anak tangga) dan satu untuk roda trailer anak tangga (disebut sebagai lintasan roda trailer). Perbedaan posisi dari lintasan-lintasan ini menyebabkan anak tangga-anak tangga muncul dari bawah comb plate untuk membentuk tangga dan menghilang kembali ke dalam landasan penopang.

Page 21: Engine Ring

Sistem pergerakan Eskalator

Anak tangga (individual steps) dari Eskalator

Lintasan pembalikan di pendaratan atas menggulung anak tangga-anak tangga mengelilingi bagian ujung dan kemudian menggerakkannya kembali ke arah yang berbeda. Lintasan overhead berfungsi untuk memastikan bahwa roda trailer tetap berada di tempatnya saat rantai anak tangga diputar kembali.

Page 22: Engine Ring

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

Posted by Muhammad Taufan Udara dingin yang keluar dari Air Conditioning sebenarnya merupakan output dari sistem yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu; compressor AC, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai peran masing-masing bagian tersebut:Compressor ACCompressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan, compressor AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.

Kondensor ACKondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian yang “panas” dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke orifice tube.

Orifice TubeOrifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

Katup EkspansiKatup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner. Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin.

Evaporator AC Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui compressor AC untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.

ThermostatThermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif.

Page 23: Engine Ring

Jadi, cara kerja AC dapat dijelaskan sebagai berkut :

Compressor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam compressor AC dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser.

Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi compressor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan.

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator.

Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan.

Page 24: Engine Ring

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi [*] substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan. Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan. Perlu diketahui :Kunci utama dari air conditioner adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon [**], yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah compressor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar.

Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada compressor AC, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat AC [***] mengontrol motor compressor AC untuk mengatur suhu ruangan.

[*] Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.

[**] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon AC dianggap sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

[***] Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.

Sistem Eskalator

12 Juli 2010

ary deejee Tak Berkategori 18 Komentar

Page 25: Engine Ring

Eskalator atau yang lazim disebut sebagai tangga berjalan, adalah sebuah alat transpotasi

konveyor untuk membawa orang antara lantai bangunan. Peralatan ini terdiri dari motor yang menggerakkan rantai, dan terhubung dengan anak-anak tangga yang saling terkait sedemikian rupa, sehingga anak-anak tangga tersebut tetap berposisi horisontal.

Eskalator digunakan untuk menggantikan elevator atau lift tidak efisien kalau dipakai, atau agar orang yang mempergunakan tetap dapat memperhatiakn sekeliling pada saat memakai. Karena hal tersebut, maka tempat yang banyak memakai adalah pusat perbelanjaan, hotel, pusat konvensi, department store, bandara dan bangunan-bangunan publik.

Keuntungan dari eskalator banyak. Peralatan ini memiliki kapasitas untuk memindahkan sejumlah besar orang, dan dapat ditempatkan dalam ruang fisik yang sama seperti yang bisa memasang tangga. Mereka tidak menunggu interval (kecuali selama lalu lintas yang sangat padat), pealatan ini dapat digunakan untuk membimbing orang menuju pintu keluar utama atau pameran khusus, dan mungkin tahan cuaca untuk penggunaan di luar ruang.

Eskalator, seperti trotoar bergerak, yang didukung oleh motor arus bolak-balik (AC motor) berkecapatan konstan dan bergerak di sekitar 1-2 kaki (0,30-0,61 m) per detik. Maksimum sudut kemiringan eskalator ke lantai tingkat horizontal adalah 30 derajat dengan kenaikan standar sampai dengan sekitar 60 kaki (18 m). Eskalator modern menggunakan satu kesatuan anak tangga dari alumunium atau baja yang bergerak dan terhubung, sehingga menghasilkan gerak yang tidak terputus. Berikut ini gambar bagian dari eskalator.

Page 26: Engine Ring

Motor elektrik berfungsi untuk menggerakkan drive gear yang dimana fungsi utamanya menggerakkan rantai penggerak anak tangga (chain guide), serta menggerakkan penggerak pegangan tangga (handrail drive). Untuk membantu gerak chain guide, dipasang roda gigi tambahan disebut return wheel. Sedangkan rel bagian dalam untuk menambah kekuatan dari anak tangga, mengubah posisi anak tangga apakah horisontal (pada saat di bagian atas), atau miring (pada saat di bagian bawah) dan agar tetap pada jalurnya.

Komponen pegangan tangga yang terbuat dari karet pada bagian terluarnya (handrail belt), memiliki struktur yang cukup kompleks. Pada bagian dalamnya terdapat sabuk besi yang menjaga agar kuat menahan tarikan dari handrail drive, menjaga agar tetap pada jalurnya, dan melindungi dari vandalisme (berusaha memotong karet handrail).

Teknologi pada eskalator semakin berkembang selain memiliki sensor untuk menonaktifkan atau melambatkan motor, bertambah panjangnya (memiliki kekuatan yang tinggi), serta memiliki bentuk spiral (salah satunya yang terpasang pada WTC Mangga Dua, Jakarta).

Eskalator merupakan peralatan yang memerlukan banyak perhatian masalah keamanan, banyak terjadi permasalahan diantaranya terjepit. Maka demi keamanan, eskalator dilengkapi beberapa pengaman sesuai dengan kebutuhan, juga tanda-tanda peringatan.

Eskalator pada masa sekarang juga berfungsi sebagai sarana promosi, memanfaatkan diding sampingnya, pegangan tangan sampai pada anak tangganya.

Page 27: Engine Ring

Mengetahui Kebutuhan PK AC dan Daya Pendingin (BTU/hr)

Posted by Muhammad Taufan

Salah satu hal yang sering menjadi pertanyaan saat kita memutuskan akan menggunakan air conditioner adalah bagaimana cara mengetahui PK AC yang sesuai dengan ruangan kita? Hal ini perlu mendapat perhatian karena hubungannya dengan besaran pemakaian listrik yang harus kita bayar tiap bulannya. Unit air conditioner yang terlalu besar dibanding luas ruangan akan membuat pemakaian listrik menjadi boros, begitu juga dengan unit air conditioner yang terlalu kecil. Unit air conditioner yang terlalu kecil dibanding luas ruangan akan membutuhkan waktu yang lama untuk mendinginkan ruangan, hal ini tentu juga membuat tagihan listrik menjadi besar.

Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan pada saat menentukan kebutuhan PK AC, yakni daya pendinginan AC (BTU/hr – British Thermal Unit per hour), daya listrik (watt), dan PK compressor AC. Sebagian dari kita mungkin lebih mengenal angka PK (Paard Kracht/Daya Kuda/Horse Power (HP)) pada AC. Sebenarnya PK itu adalah satuan daya pada compressor AC bukan daya pendingin AC. Namun PK lebih dikenal ketimbang BTU/hr di masyarakat awam. Lalu bagaimana cara menghitung dan menyesuaikan daya pendingin air conditioner dengan ruangan Anda? Untuk menyiasatinya, maka kita konversi dulu PK – BTU/hr – luas ruangan (m2).

1 PK = 9.000-10.000 BTU/h1 m2 = 600 BTU/hr3 mx = 10 kaki —> 1 m = 3.33 kaki

Daya Pendingin AC berdasarkan PK AC :

BTU/hr PK±5.000± 7.000± 9.000±12.000±18.000

½¾1

1½2

Untuk menghitung kebutuhan BTU digunakan rumus:

(W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU

W = panjang ruang (dalam feet)H = tinggi ruang (dalam feet)

I =nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).

L = lebar ruang (dalam feet)E = nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap

Page 28: Engine Ring

timur;nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.

Contoh :Ruang berukuran 3mx6m atau (10 kaki x 20 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) tidak berinsulasi, dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (10 x 20 x 18 x 10 x 17) / 60 = 10.200 BTU alias cukup dengan AC 1 PK.

Agar air conditioner memberikan hasil yang maksimal dalam menyediakan udara yang segar berikut beberapa tips yang dapat dilakukan:

Sesuaikan ukuran ruangan dengan kapasitas air conditioner. Jangan diletakkan tepat di depan pintu, karena udara akan lebih mudah keluar ke

ruangan lain. Jangan letakkan air conditioner terlalu dekat dengan atap. Air conditioner mengambil

udara dari atas, maka bila terlalu dekat dengan plafon, ruang yang sempit menyebabkan udara yang masuk tidak maksimal.

Cuci filter air conditioner 1 bulan sekali.

Lakukan pencucian evaporator AC 3 bulan sekali.

Page 29: Engine Ring

MOVING WALKQuote:

RIWAYAT MOVING WALK

Banyak sebutan pada alat yang satu ini, di antaranya adalah Moving Walkway, Moving Sidewalk, Moving Pavement, Walkalator, Travelator, atau Moveator.Moving Walkway adalah alat angkut perpindahan orang dan barang dari satu tempat ke tempat lain pada satu lantai atau pada lantai yang berbeda level dan bergerak sesuai dengan prinsip pergerakan pada eskalator. Dengan demikian, konveyor ini adalah pengembangan ide dari eskalator dan bisa dipasang pada posisi mendatar (horisontal) ataupun miring (inclined) dengan kemiringan 10 – 20 derajat.Spoiler for moving walk:

Kegunaan dari alat transportasi ini adalah berfungsi untuk membawa barang-barang bawaan yang diletakkan di dalam kereta dorong (trolley) naik atau turun dari lantai satu ke lantai lain. Biasanya terdapat di supermarket, mal, stasiun kereta ekspress, dll.Dan bila dipasang secara mendatar pada satu lantai, berfungsi untuk meringankan beban dari orang yang berjalan dengan membawa barang dan menempuh jarak yang relatif jauh. Misalnya pada terminal di bandara internasional yang luas, musium, kebun binatang, atau aquarium (water world).Spoiler for moving walk:

Page 30: Engine Ring

Quote:

CARA KERJA MOVING WALK

Cara kerja Moving Walk hampir mirip sama cara kerja Eskalator, langsung gambar aja deh gan ! cekidotSpoiler for moving walk:

Page 31: Engine Ring

Spoiler for moving walk:

Page 32: Engine Ring

Permasalahan Pada Compressor AC

Posted by Muhammad Taufan Masalah yang terjadi pada sebuah compressor AC yang sudah melalui masa pakai cukup lama biasanya adalah ketidakmampuan compressor AC tersebut untuk memampatkan dengan baik gas refrigerant atau freon AC ke tekanan yang cukup. Dibutuhkan teknisi yang berpengalaman untuk mengevaluasi dan melakukan test pada sistem, atau untuk mengganti compressor AC tersebut.Karena perbaikan/penggantian compressor AC membutuhkan biaya, pastikan mengapa compressor tersebut tidak berfungsi dengan baik. Pastikan juga bahwa masalah ini tidak disebabkan oleh tidak stabilnya tegangan listrik. Tegangan listrik yang fluktuatif dapat menyebabkan compressor AC tidak bekerja dengan baik sehingga AC kehilangan kemampuan pendinginan.Masalah lain yang sering terjadi pada compressor AC diantaranya adalah; compressor sulit hidup, berisik dan terbakarnya compressor.Seorang teknisi yang berpengalaman akan melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum memastikan bahwa compressor telah rusak, kecuali sudah terdapat indikasi jelas bahwa terdapat masalah pada kompresor AC (berisik, sulit dihidupkan, terbakar). Pemeriksaan menyeluruh meliputi pemeriksaan kelistrikan, pemeriksaan kondisi filter dan duct serta pemeriksaan kipas pada blower.Ketika sebuah kompresor AC terbakar, hal ini berarti bahwa kumparan didalam kompresor tersebut mengalami kerusakan parah; terjadi korsleting dan terbakar. Jika ini terjadi, jalan terbaik adalah mengganti kompresor AC.

Page 33: Engine Ring

Penggantian Compressor AC

Penggantian kompresor AC merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh teknisi yang terlatih. Tidak hanya karena compressor motor merupakan bagian yang paling mahal dari sebuah air conditioner, tetapi juga karena penggantian ini cukup rumit. Langkah pengerjaan:

Pastikan bahwa kompresor AC memang telah rusak da memerlukan penggantian. Melakukan identifikasi model dan kapasitas kompresor AC sehingga penggantian

dapat dilakukan secara tepat. Matikan air conditioner, termasuk jaringan listrik di lokasi air conditioner tersebut

dipasang Kosongkan refrigerant atau freon AC. Prosedur modern memungkinkan untuk

menampung refrigerant ini daripada melepasnya ke lingkungan untuk mengurangi polusi

Potong pipa refrigerant dan copot kompresor Compressor AC yang baru dipasang dan pipa refrigerant dihubungkan kembali Lakukan vacuuming pada sistem untuk megeluarkan udara dari pipa refrigerant dan

compressor AC. Hal ini bertujuan juga untuk memeriksa jika terdapat kebocoran didalam sistem. Jika masih terdapat udara dan bercampur dengan refrigerant akan menyebabkan sistem tidak bekerja dengan baik. Begitu juga jika refrigerant bercampur dengan air.

Refrigerant dimasukkan kedalam sistem pada jumlah yang tepat. Kelebihan atau kekurangan volume refrigerant akan menyebabkan sistem tidak beroperasi dengan baik.

Lakukan test dan evaluasi pada sistem