repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/49940/1/Artikel Rina Tresnawati.docx · Web...
Transcript of repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/49940/1/Artikel Rina Tresnawati.docx · Web...
ARTIKEL
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2018)
RINA TRESNAWATI
NPM: 159010016
PROGRAM DOKTOR ILMU MANAJEMEN
PASCASARJANA UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
ABSTRAK
Nilai perusahaan merupakan gambaran akan persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang dapat merefleksikan kondisi perusahaan pada masa sekarang dan mendatang. Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik Nilai Perusahaan memprediksi bahwa Kinerja Keuangan merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhinya. Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2018. Sektor tersebut dipilih mengingat sektor manufaktur berperan penting dalam PDB dan pertumbuhan ekonomi. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini meggunakan purposive sampling dengan kriteria pemilihan tertentu untuk mendapatkan sampel yang representative dengan penelitian. Adapun analisis yang digunakan menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA) dengan bantuan program IBM SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja Keuangan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan dengan total pengaruh sebesar 57,9%.
Keyword : Nilai Perusahaan, Kinerja Keuangan.
ABSTRACT
Firm value is an illustration of investors' perceptions of the company's success rate which can reflect the company's current and future conditions. Previous research related to the topic of Firm Value predicts that Financial Performance is the most dominant factor in influencing it. The population in this study are manufacturing sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the 2011-2018 period. This sector was chosen because the manufacturing sector plays an important role in GDP and economic growth. The sampling method in this study used purposive sampling with certain selection criteria to obtain a representative sample with the study. The analysis used is using Moderated Regression Analysis (MRA) with the help of the IBM SPSS program. The results showed that financial performance has a significant effect on firm value with a total effect of 57.9%.
Keyword : Firm Value, Financial Performance.
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nilai perusahaan merupakan konsep penting bagi investor, karena
merupakan indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan (Nurlela,
2008). Sedangkan menurut Brigham (2010) nilai perusahaan mencerminkan
kemampuan manajemen pendanaan dalam menentukan target struktur modal
(aktivitas pendanaan), kemampuan manajemen investasi dalam mengefektifkan
penggunaan aktiva (aktivitas investasi) dan kemampuan manajemen operasi
dalam mengefisienkan proses produksi dan distribusi (aktivitas operasi)
perusahaan. Untuk menggambarkan kondisi nilai perusahaan pada perusahaan
sektor manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2018, disajikan dalam table
berikut:
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180.000.501.001.502.002.503.00
PBV Average
Sumber: Indonesia Capital Market Directory
Rata-rata Nilai Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2018
Berdasarkan gambar diatas dapat terlihat bahwa terdapat perubahan nilai
perusahaan rata-rata setiap tahunnya dimana pada tahun 2011 memiliki nilai rata-
rata perusahaan tertinggi dan selanjutnya menurun hingga tahun 2014. Terjadi
peningkatan kembali pada tahun 2014 dan menurun secara perlahan hingga
menembus level 2,17 pada tahun 2018. Apabila dilihat secara keseluruhan terjadi
fenomena pernurunan nilai perusahaan yang terjadi selama periode penelitian
yaitu sejak 2011 hingga 2018. Fenomena tersebut menjadi menarik untuk diteliti
lebih lanjut mengenai faktor yang dapat mempengaruhi penurunan tersebut.
Salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan
menurut Van der Stede dalam Randy (2015) adalah kinerja keuangan perusahaan.
Dimana kinerja keuangan dapat diartikan sebagai hasil nyata yang dapat dicapai
dan digunakan untuk menunjang dicapainya hasil positif oleh perusahaan.
Elemen keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On
Equity (ROE). ROE merupakan pengukuran dari penghasilan yang tersedia bagi
para pemegang saham atas modal yang telah mereka investasikan di dalam
perusahaan (Syamsuddin, 2009:64). Perhitungan ROE akan menggambarkan
kemampuan pengembalian atas modal, semakin tinggi return yang dihasilkan
semakin baik reputasi yang dimiliki perusahaan semakin tinggi pula nilai
perusahaan. Untuk menggambarkan kondisi kinerja keuangan sebagai bagian dari
analisis laporan keuangan, nilai rata-rata kinerja keuangan perusahaan sektor
manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2018 yang dideskripsikan
melalui nilai ROE nya digambarkan sebagai berikut:
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20180.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
ROE Average
Sumber: Indonesia Capital Market Directory
Rata-rata Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2018
Secara umum kinerja keuangan perusahaan sektor manufaktur yang
terdaftar di BEI pada periode 2011-2018 mengalami fluktuasi pada setiap
periodenya. Nilai rata-rata tertinggi terdapat pada periode tahun 2017 sebesar
18,44%, namun selanjutnya mengalami penurunan kembali pada tahun 2018
menjadi sebesar 13,65%. Dari keseluruhan periode pengamatan, 2011 merupakan
periode kinerja keuangan terendah yaitu sebesar 12,1%.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam penelitian ini dirumuskan
masalah yaitu seberapa besar pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2011-2018.
Price ¿Book Value ( PBV )= Closing PriceNilai Buku Saham
×100 %
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan price book value
(PBV). Sihombing dalam Ali (2016) berpendapat bahwa price to book value
(PBV) merupakan suatu nilai yang dapat digunakan untuk membandingkan
apakah sebuah saham lebih mahal atau lebih murah dibandingkan dengan saham
lainnya. Untuk membandingkannya, kedua perusahaan harus dari satu kelompok
usaha yang memiliki sifat bisnis yang sama. PBV yang tinggi mencerminkan
harga saham yang tinggi dibandingkan nilai buku perlembar saham. Semakin
tinggi harga saham, semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham. Menurut Harmono (2014:114), PBV dirumuskan sebagai
berikut:
2.2 Kinerja Keuangan
Kinerja merupakan suatu gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan perusahaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi,
dan visi suatu organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu
perusahaan. Sedangkan kinerja keuangan adalah prestasi kerja yang telah dicapai
oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dan tertuang pada laporan keuangan
perusahaan yang bersangkutan (Munawir, 2010).
Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan penilaian analisis
laporan keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan
menganalisis prestasi operasi perusahaan atau kinerja perusahaan. Rasio keuangan
dirancang untuk mengevaluasi laporan keuangan, yang berisi data tentang posisi
perusahaan pada suatu titik dan operasi perusahaan pada masa lalu.
Returnon Equity ( ROE )= Laba BersihTotal Equitas
×100 %
2.2.1 Return on Equity (ROE)
Rasio Return on Equity (ROE) menunjukkan berapa persen diperoleh laba
bersih bila diukur dari modal pemilik. Menurut Kasmir (2013:204) Return on
Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.
Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan
semakin kuat, demikian pula sebaliknya.
Menurut Hanafi dan Halim (2012:82) Return on Equity (ROE) mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu.
Rasio ini merupakan ukuran profitabiitas dari sudut pandang pemegang saham.
Rumus untuk mencari Return on Equity (ROE) dapat digunakan sebagai berikut:
Dari pengertian diatas variabel yang digunakan untuk mewakili
profitabilitas adalah Return on Equity (ROE). Return on Equity (ROE)
memberikan indikasi mengenai seberapa baik sebuah perusahaan akan
menggunakan uang investasi para investor untuk menghasilkan keuntungan.
2.3 Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
Pengukuran kinerja keuangan melalui profitabilitas dengan menggunakan
rasio Return On Equity (ROE) adalah indikator penting dalam penilaian kinerja
keuangan perusahaan bagi investor. Besarnya profitabilitas yang diperoleh
perusahaan maka semakin besar pula nilai perusahaan. Untuk meningkatkan nilai
perusahaan, perusahaan wajib meningkatkan kinerja keuangannya. Rendahnya
profitabilitas mencerminkan prospek yang buruk akan masa depan perusahaan
kedepan, sehingga tidak ditanggapi oleh investor yang dapat menurunkan nilai
perusahaan. Harapan investor membeli saham adalah mengharapkan adanya
pengembalian investasi berupa capital gain dan yield. Semakin tinggi laba yang
diperoleh, maka semakin besar pengambalian yang akan diterima para pemegang
saham, sehingga nilai perusahaan menjadi semakin baik atau meningkat.
Investor melihat baik tidaknya suatu perusahaan dari kinerja keuangannya.
Indikator kinerja keuangan yang sering disorot oleh investor adalah profitabilitas.
Investor beranggapan bahwa perusahaan dengan profit (laba) yang tinggi adalah
perusahaan yang bagus dalam arti jauh dari kebangkrutan. Perusahaan yang
memiliki laba (profit) yang tinggi sangat disukai oleh investor untuk menanamkan
modalnya (investasi). Investor berharap dengan profit yang tinggi perusahaan
mampu untuk memberikan keuntungan yang besar. Sesuai dengan hukum
ekonomi bahwa semakin tinggi permintaan maka harga akan semakin tinggi pula.
Oleh karena itu semakin banyak permintaan akan saham perusahaan, maka akan
semakin mahal juga harga saham tersebut. Harga saham mencerminkan nilai suatu
perusahaan.
H1 : Kinerja Keuangan Berpengaruh Terhadap Nilai Perusahaan.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur.
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 143 perusahaan manufaktur sesuai
publikasi Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2011-2018.
3.2 Penentuan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 6 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2018. Teknik dalam pemilihan
sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik pemilihan sampel non acak
(Purposive Sampling). Pada penelitian ini sampel yang diambil dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Saham perusahaan diperdagangkan secara aktif selama periode penelitian.
2. Kepemilikan saham perusahaan pada periode pengamatan harus terdapat
kepemilikan saham oleh managerial dan kepemilikan saham oleh
institusional.
3. Perusahaan selama periode pengamatan memberikan dividen tunai kepada
pemegang saham.
4. Perusahaan memiliki laporan keuangan dalam periode kuartal yang lengkap
selama periode penelitian.
Β1
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Deskriptif
Hasil Deskriptif Kinerja Keuangan
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROE DPNS 32 .0010 .3040 .060344 .0647275
ROE INDF 32 .0245 .1547 .073928 .0361658
ROE KDSI 32 .0100 .1870 .071656 .0509273
ROE LMSH 32 .0081 .4808 .335050 .1366164
ROE PYFA 32 -.0047 .3093 .062750 .0791522
ROE SMSM 32 .0370 .3680 .177938 .1040766
Valid N (listwise) 32Sumber: Olah data SPSS 20.0
Hasil Deskriptif Nilai Perusahaan
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PBV DPNS 32 .40 2.64 .9059 .56873
PBV INDF 32 1.60 3.21 2.4963 .41361
PBV KDSI 32 .27 .97 .5147 .18854
PBV LMSH 32 1.03 7.53 6.0069 1.27932
PBV LMSH 32 .69 2.09 1.0922 .32454
PBV SMSM 32 1.01 7.09 3.7466 1.44062
Valid N (listwise) 32Sumber: Olah data SPSS 20.0
4.2 Hasil Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi linear. struktur yang dibangun yaitu:
PBV = α2 + β1ROE ± εY
ROE PBV
ΕY
4.3 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji K-SUnstandardized Residual
N 192
Normal Parametersa,bMean 0E-7Std. Deviation 1.30316744
Most Extreme Differences
Absolute .096Positive .096Negative -.063
Kolmogorov-Smirnov Z 1.327Asymp. Sig. (2-tailed) .059 Sumber: Pengolahan Data SPSS 20.0
Hasil perhitungan pengujian normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov mendapatkan hasil bahwa besarnya nilai Asymp.
Signifikansi > 0,05. Berdasarkan metode pengujian normalitas dapat
ditarik keputusan bahwa distribusi data residual terdistribusi secara
normal.
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi Model Durbin-
Watson1 .876
Sumber: Pengolahan Data SPSS 20.0
Berdasarkan hasil pengujian tersebut terlihat bahwa besarnya nilai
Durbin-Watson (DW) adalah sebesar 0,876. Nilai DW tersebut berada
pada rentang diantara -2 sampai dengan +2 sehingga dapat ditarik
keputusan bahwa model penelitian bebas dari gejala autokorelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Hasil pengujian dengan menggunakan scatterplot memperlihatkan
bahwa tidak ada pola yang jelas pada distribusi data residual dan titik-titik
menyebar diatas dan dibawah 0 pada axis atau sumbu Y. sehingga dalam
model penelitian pada sub-struktur II tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.4 Analisis Data
4.4.1 Regresi Linear
Analisis Regresi Linear Sub-Struktur IIModel Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficientst Sig.
B Std. Error Beta
1(Constant) .868 .140 6.217 .000ROE 12.223 .756 .761 16.160 .000
Sumber: Pengolahan Data SPSS 20.0
Hasil perhitungan output SPSS pada sub-struktur II mendapatkan nilai
konstanta (α2) sebesar 0,868 dan nilai koefisien regresi untuk Kinerja Keuangan
(β4) sebesar 12,223.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dirumuskan persamaan
regresi linear pada model penelitian sub-struktur II sebagai berikut:
PBV = 0,868 + 12,223 ROE ± εPBV
4.4.2 Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R
SquareStd. Error of the Estimate
1 .761a .579 .577 1.37153
a. Predictors: (Constant), ROEb. Dependent Variable: PBVSumber: Pengolahan Data SPSS 20.0
Berdasarkan table tersebut diperoleh bahwa nilai R2 (R Square) sebesar
0,579. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besarnya kontribusi dari variabel
intervening Kinerja Keuangan terhadap variabel dependen Nilai Perusahaan
sebesar 57,9%. Sedangkan sisanya sebesar 42,1% dapat berasal dari variabel
lain yang mungkin berpengaruh pada nilai perusahaan namun tidak digunakan
dalam model penelitian.
4.4.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Sub-Struktur IIANOVAa
Model Sum of Squares
df Mean Square F Sig.
1Regression 491.234 1 491.234 261.143 .000b
Residual 357.408 190 1.881Total 848.641 191
a. Dependent Variable: PBVb. Predictors: (Constant), ROESumber: Pengolahan Data SPSS 20.0
Berdasarkan hasil perhitungan uji F tersebut dapat diketahui bahwa
besarnya F.sig untuk pengaruh variabel intervening kinerja keuangan terhadap
variabel dependen nilai perusahaan sebesar 0,000 < α (0,05), sehingga dapat
ditarik keputusan bahwa variabel intervening kinerja keuangan berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen nilai perusahaan.
5. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka kesimpulan dalam
penelitian ini yaitu kinerja keuangan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan semakin tinggi profitabilitas perusahaan
maka semakin tinggi nilai perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurlela, Rika. dan Islahuddin, 2008, Pengaruh Corporate Social Responsibility
Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen
Sebagai Variabel Moderating, Simposium Nasional Akuntansi XI
Pontianak.
Brigham, Eugene F. dan Joel F, Houston, 2011, Dasar-dasar Manajemen
Keuangan, Penerjemah Ali Akbar Yulianto, Jakarta : Edisi Sebelas,
Salemba Empat.
Randy, E. (2015). Analisa Pengaruh Brand Equity terhadap Kinerja Keuangan
Industry Retail di Surabaya. Business Accounting Review, 3(2), 261-270.
Syamsuddin Lukman, 2009, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Ali, M. (2016). Pengaruh Return On Equity (Roe), Debt To Equity Ratio (Der)
Dan Growth Terhadap Price To Book Value (Pbv).
Munawir, 2010, Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim, 2005, Analisis Laporan Keuangan,
Yogyakarta : Edisi Kedua, STIE YKPN.