Rima Lupitasari

4
HUKUM ADMINISTRASI PERENCANAAN (B) Nama : Rima Lupitasari Nim : 105060600111006 Perbandingan PERDA RTRW Provinsi Sumatra Barat dan PERDA RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 15/PRT/M/2009 tentang pedoman penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi ketentuan teknis yang harus ada dalam penyusunan RTRW Provinsi yaitu tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah; rencana struktur wilayah provinsi; rencana pola ruang wilayah provinsi; arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi dan arahan rencana pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi. Peraturan Daerah yang akan dibahas yaitu Peraturan Daerah RTRW provinsi Sumatera barat no.13 tahun 2012 dan Peraturan Daerah RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat no.13 tahun 2012 yang memiliki kesamaan karakteristik wilayahnya yang merupakan daerah pesisir. Pada Peraturan Daerah RTRW Sumatera Barat sudah menetapkan tujuan yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat strategi penataan ruang serta dapat dijadikan arahan dalam pengendalian pemanfaatan ruang yaitu mengenai pengembangan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan begitu juga dengan Peraturan Daerah RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat juga sudah menetapkan tujuan yang menjadi dasar dalam pengembangan penataan ruang. Selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut setiap provinsi menetapkan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah. Provinsi Nusa Tenggara Barat

Transcript of Rima Lupitasari

HUKUM ADMINISTRASI PERENCANAAN (B)Nama: Rima LupitasariNim: 105060600111006Perbandingan PERDA RTRW Provinsi Sumatra Barat dan PERDA RTRW Provinsi Nusa Tenggara BaratBerdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 15/PRT/M/2009 tentang pedoman penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi ketentuan teknis yang harus ada dalam penyusunan RTRW Provinsi yaitu tujuan, kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah; rencana struktur wilayah provinsi; rencana pola ruang wilayah provinsi; arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi dan arahan rencana pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi. Peraturan Daerah yang akan dibahas yaitu Peraturan Daerah RTRW provinsi Sumatera barat no.13 tahun 2012 dan Peraturan Daerah RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat no.13 tahun 2012 yang memiliki kesamaan karakteristik wilayahnya yang merupakan daerah pesisir.Pada Peraturan Daerah RTRW Sumatera Barat sudah menetapkan tujuan yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat strategi penataan ruang serta dapat dijadikan arahan dalam pengendalian pemanfaatan ruang yaitu mengenai pengembangan potensi sumber daya alam secara berkelanjutan begitu juga dengan Peraturan Daerah RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat juga sudah menetapkan tujuan yang menjadi dasar dalam pengembangan penataan ruang. Selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut setiap provinsi menetapkan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah. Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sumatera Barat telah menetapkan kebijakan untuk mencapai tujuan penataan ruang yang telah dibuat dan menjadi dasar penataan wilayah berdasarkan karakteristik wilayah provinsi namun masih ada kebijakan strategi yang tidak dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan dan membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaannya sehingga kurang dapat menjadi kebijakan dalam mendukung tujuan yang telah dibuat dan masih kurang mendetail kebijakan yang dimaksudkan sehingga kurang dapat terbaca dengan jelas dari arah perencanaannya. Selanjutnya dibuat rencana struktur ruang wilayah pada masing-masing provinsi yaitu Sumatera Barat dan Nusa Tenggara Barat, pada kedua provinsi tersebut telah merumuskan dan menyusun rencana struktur ruang yang keduanya telah menghubungkan pusat kegiatan pada wilayah perkotaan yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana seperti jaringan tansportasi. Provinsi Sumatera barat telah memiliki rencana dalam pengembangan transportasi kereta api sebagai alat penghubung dalam struktur ruang sedangkan Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki rencana struktur ruang pada pengembangan transportasi pelabuhan dan perbaikan jalan sebagai penghubung serta prasarana penunjang lainnya.Selain itu juga dalam Peraturan Daerah RTRW Provinsi harus memiliki rencana Pola ruang yang mengatur dalam peran dan peruntukannya sebagai ruang lindung dan budidaya. Pada kedua Provinsi tersebut memiliki karakteristik wilayah yang sama sehingga untuk peruntukan pola ruang memiliki perencanaan sebagai daerah pesisir yang memiliki potensi bencana rawan gelombang pasang dan kawasan konservasi sehingga peruntukkan sebagai ruang lindung memiliki kesamaan dalam penyusunan rencana pola ruangnya dan telah menetapkan daerah yang memiliki peruntukan sebagai fungsi lindung dan budidaya serta kawasan strategis berdasarkan faktor-faktor diwilayah provinsi yang memiliki kekhususan. Perencanaan Pola Ruang yang telah dibuat sudah memiliki dan menyebutkan pembagian zona berdasarkan potensi daerah masing-masing. Namun pada provinsi Sumatera Barat lebih menjelaskan mengenai alasan dan peran penertapan kawasan yang menjadi rencana pola ruang jika dibandingkan dengan Peraturan Daerah RTRW Provinsi Nusa Tenggara Barat. Rencana Pola ruang berfungsi sebagai alokasi ruang untuk kawasan budi daya dan kawasan lindung seperti pelestarian lingkungan dalam provinsi sehingga selanjutnya dapat dijadikan pedoman dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah provinsi. Dari acuan rencana struktur ruang, rencana pola ruang dan kawasan strategis maka dibuat arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi. Arahan Pemanfaatan ruang pada kedua provinsi tersebut berpedoman pada rencana struktur ruang dan pola ruang yang selanjutnya dijabarkan dalam indikasi program dalam jangka waktu perencanaan 5 tahunan sampai akhir tahun perencanaan yang terdiri dari program apa yang dibuat disertai dengan pembiayaan , lokasi, waktu serta tahapan dalam penyelesaian. Indikasi Program yang telah dibuat tidak lepas dari rencana arahan pengendalian ruang wilayah provinsi terkait dengan perizinan serta ketentuan insentif dan disinsentif. Provinsi Nusa tenggara barat mengikutsertakan peran masyarakat dalam pengendalian ruang serta instansi terkait serta terjadi kemiripan dalam peraturan insentif dan disinsentifnya dengan Provinsi Sumatra Barat seperti pemberian sanksi terhadap pelanggaran. Kedua PERDA yang dibuat telah disahkan oleh gubernur masing-masing provinsi sehingga aturan yang dibuat adalah untuk benar-benar dilaksanakan. Pada kedua peraturan daerah RTRW tersebut hanpir terjadi kemiripan karena karakteristik wilayah yang sama yaitu daerah pesisir tetapi pada PERDA provinsi Sumatera barat lebih mendetail disertai dengan penjelasan yang lebih mendalam jika dibandingkan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Muatan yang terdapat dalam Pedoman penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi telah ada didalam peraturan kedua provinsi tersebut dan telah sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang sehingga dapat menjadi pedoman pembangunan daerah dalam suatu provinsi dan dikembangkan lebih lanjut dalam perencanaan RTRW Kota/Kabupaten, RDTRK, serta Rencana Strategis Kawasan.