Ricketts Cephalometric Analysis

4
ANALISIS RICKETTS Robert Ricketts mempercayai bahwa analisis sefalometrik merupakan salah satu alat  bantu paling penting untuk mendiagnosis dan memantau pasien, serta untuk mengevaluasi  pertumbuhan dan perkembangan mereka. Pada tahun 1969, Ricketts mengembangkan analisis terkomputerisasi yang ditujukan untuk penggunaan rutin oleh dokter dengan menggunakan tracing sefalometrik lateral dan frontal dan proyeksi pertumbuhan jangka panjang hingga dewasa. Gambar 8-1 menunjukkan tracing sefalometrik lateral Ricketts. Gambar 8-2 hingga 8- 46 mengidentifikasi dan menggambarkan titik dan bidang kraniofasial yang digunakan dalam analisis Ricketts. Interpretasi Chi n i n space Sumbu fasial Sudut yang terbentuk di antara bidang Ba-N dan bidang  dari foramen rotundum (PT) ke Gn. Besar rata-rata sudut ini adalah 90 derajat. Sudut yang lebih kecil menunjukkan dagu retropositioned , sedangkan sudut yang lebih besar dari 90 derajat menunjukkan dagu  protrusif atau berkembang ke depan.  Sudut fasial Sudut antara bidang fasial (N-Pog) dan FH. Sudut ini memberikan indikasi posisi horisontal dagu. Sudut ini juga menunjukkan apakah pola skeletal kelas II atau III disebabkan oleh  posisi mandibula. Bidang Mandibula Mengukur sudut terhadap FH. Besar rata-rata sudut ini adalah 26 derajat pada usia 9 tahun dan menurun sekitar 1 derajat setiap 3 tahun. Sudut bidang mandibula yang tinggi atau curam mengindikasikan bahwa open bite mungkin disebabkan karena karakteristik morfologi skeletal mandibula. Bidang mandibula yang rendah menunjukkan sebaliknya (yaitu, deep bite). Convexity Konveksitas pada titik A Konveksitas wajah bagian tengah diukur dari titik A ke bidang fasial (N - Pog). Norma klinis  pada usia 9 tahun adalah 2,0 mm dan menurun 1 mm setiap 3 tahun. Konveksitas tinggi

description

analisis sefalo ricketts

Transcript of Ricketts Cephalometric Analysis

7/16/2019 Ricketts Cephalometric Analysis

http://slidepdf.com/reader/full/ricketts-cephalometric-analysis 1/4

ANALISIS RICKETTS

Robert Ricketts mempercayai bahwa analisis sefalometrik merupakan salah satu alat

 bantu paling penting untuk mendiagnosis dan memantau pasien, serta untuk mengevaluasi

 pertumbuhan dan perkembangan mereka. Pada tahun 1969, Ricketts mengembangkan analisis

terkomputerisasi yang ditujukan untuk penggunaan rutin oleh dokter dengan menggunakan

tracing sefalometrik lateral dan frontal dan proyeksi pertumbuhan jangka panjang hingga

dewasa.

Gambar 8-1 menunjukkan tracing sefalometrik lateral Ricketts. Gambar 8-2 hingga 8-

46 mengidentifikasi dan menggambarkan titik dan bidang kraniofasial yang digunakan dalam

analisis Ricketts.

Interpretasi

Chin in space 

Sumbu fasial

Sudut yang terbentuk di antara bidang Ba-N dan bidang  dari foramen rotundum (PT) ke Gn.

Besar rata-rata sudut ini adalah 90 derajat. Sudut yang lebih kecil menunjukkan dagu

retropositioned , sedangkan sudut yang lebih besar dari 90 derajat menunjukkan dagu

 protrusif atau berkembang ke depan. 

Sudut fasial

Sudut antara bidang fasial (N-Pog) dan FH. Sudut ini memberikan indikasi posisi horisontal

dagu. Sudut ini juga menunjukkan apakah pola skeletal kelas II atau III disebabkan oleh

 posisi mandibula.

Bidang Mandibula

Mengukur sudut terhadap FH. Besar rata-rata sudut ini adalah 26 derajat pada usia 9 tahun

dan menurun sekitar 1 derajat setiap 3 tahun. Sudut bidang mandibula yang tinggi atau curam

mengindikasikan bahwa open bite mungkin disebabkan karena karakteristik morfologi

skeletal mandibula. Bidang mandibula yang rendah menunjukkan sebaliknya (yaitu, deep

bite).

Convexity

Konveksitas pada titik A

Konveksitas wajah bagian tengah diukur dari titik A ke bidang fasial (N - Pog). Norma klinis

 pada usia 9 tahun adalah 2,0 mm dan menurun 1 mm setiap 3 tahun. Konveksitas tinggi

7/16/2019 Ricketts Cephalometric Analysis

http://slidepdf.com/reader/full/ricketts-cephalometric-analysis 2/4

mengindikasikan pola skeletal kelas II, konveksitas negatif mengindikasikan pola skeletal

kelas III.

Gigi

Insisivus mandibula ke A-Pog

Garis atau bidang A-Pog disebut sebagai bidang dental dan merupakan garis referensi yang

 berguna untuk mengukur posisi gigi anterior. Idealnya, gigi insisivus mandibula harus

terletak 1,0 mm di depan garis A-Pog. Pengukuran ini digunakan untuk menentukan protrusi

lengkung mandibula.

Molar maksila ke PtV

Pengukuran ini adalah jarak dari PtV (belakang maksila) ke distal molar maksila. Rata-rata

 pengukuran ini sama dengan usia pasien ditambah 3,0 mm (misalnya, pasien 11 tahun

memiliki norma 11 + 3 = 14 mm). Pengukuran ini membantu menentukan apakah maloklusi

disebabkan posisi molar maksila atau mandibula. Hal ini juga berguna dalam memutuskan

apakah ekstraksi diperlukan atau tidak.

Inklinasi insisivus mandibula (1 ke A-Pog)

Sudut antara sumbu insisivus mandibula dan bidang A-Pog (1 ke A-Pog) diukur untuk 

memberikan beberapa gagasan procumbency insisivus mandibula. Pada rata-rata, besar sudut

ini 22 ± 4 derajat.

Profil

Bibir bawah ke garis E

Jarak antara bibir bawah dan bidang estetik (hidung-dagu) adalah indikasi keseimbangan

 jaringan lunak antara bibir dan profil. Rata-rata norma pengukuran ini adalah -2.0 mm pada

usia 9 tahun. Nilai positif diberikan apabila posisinya di depan garis E.

Gambar 8-1. Tracing sefalometrik lateral dari seorang wanita dengan proporsi dan

keseimbangan wajah yang baik dan oklusi kelas I.

 N (nasion): Titik pada midline dari puncak hidung dan sutura nasofrontalis.

Or (Orbitale): Titik terendah dari margin bawah orbita.

Po (Porion): Titik tertinggi dari margin atas meatus akustikus kutaneus eksternal.

FH (Frankfort Horizontal Plane): Garis yang menghubungkan Po dan Or.

Ba (Basion): Titik paling inferior dan posterior tulang occipital pada margin anterior foramen

occipital.

7/16/2019 Ricketts Cephalometric Analysis

http://slidepdf.com/reader/full/ricketts-cephalometric-analysis 3/4

Pt (Point): Perpotongan batas inferior foramen rotundum dengan dinding posterior fissura

 pterygomaksila.

CC (Center of Cranium): Penunjuk sefalometrik yang dibentuk oleh perpotongan garis Ba-N

dan Pt-Gn.

CF (Center of Face): Penunjuk sefalometrik yang dibentuk oleh perpotongan FH dan garis

tegak lurus melalui titik Pt.

ANS (Anterior Nasal Spine).

PNS (Posterior Nasal Spine).

Titik A: Titik terdalam pada kurva maksila di antara ANS dan alveolus gigi.

PM (Protuberance menti atau suprapogonion).

Pog (Pogonion): Titik paling anterior dari tengah mandibula.

Gn (Gnathion): Titik terendah pada midline batas bawah dagu.

Go (Gonion): Titik paling lateral pada sudut mandibula dekat dengan bony gonion.

Gambar 8-2. Titik Xi: titik yang terletak pada pusat geometris ramus. Letak Xi merupakan

kunci geometris ke Po-Or (FH) dan garis tegak lurus melalui Pt (pterygoid vertikal [PtV];

garis tegak lurus FH pada margin posterior fossa pterygopalatinus) pada langkah sebagai

 berikut.

1.  Gambar bidang tegak lurus terhadap FH dan dan PtV.

2.  Garis yang dibentuk bersinggungan dengan titik R1, R2, R3, dan R4 pada batas

ramus.

3.  Bidang-bidang yang dibentuk membentuk persegi panjang mengelilingi ramus.

4.  Xi terletak di tengah persegi panjang pada titik pertemuan kedua diagonal.

R1-mandibula: Titik terdalam dari kurva batas anterior ramus  setengah jarak antara kurva

inferior dan superior.

R2-mandibula: Titik yang terletak pada batas posterior ramus mandibula.

R3-mandibula: Titik yang terletak pada tengah-tengah dan aspek paling inferior dari notch

sigmoid pada ramus mandibula.

R4-mandibula: Titik pada batas bawah mandibula, tepat di bawah pusat notch sigmoid ramus.

Gambar 8-3. B6 (molar mandibula): Titik pada bidang oklusal yang tegak lurus terhadap

 permukaan distal mahkota molar pertama mandibula.

A6 (molar maksila): Titik pada bidang oklusal yang tegak lurus terhadap permukaan distal

mahkota molar pertama maksila.

7/16/2019 Ricketts Cephalometric Analysis

http://slidepdf.com/reader/full/ricketts-cephalometric-analysis 4/4

Titik DC: Penunjuk sefalometrik yang menandai tengah-tengah leher kondil pada garis Ba-N.

Xi: Pusat geometris dari ramus.

Pn (pronasal): Titik paling menonjol dari ujung hidung.

Pog’ (pogonion jaringan lunak): Titik paling menonjol dari kontur jaringan lunak dagu.

St (stomion): Titik tengah dari fissura labial di antara bibir yang menutup dengan rileks.

Ls (labrale superior): Titik paling anterior dari bibir atas.

Li (labrale inferior): Titik paling anterior dari bibir bawah.