Ricka VS (23) -- Dynamic Routing (2 router RIP).doc

8
Ricka Vetrisia Sapitri Dynamic Routing (2 Router RIP) Pemateri : Rudi haryadi, S.T Antoni Budiman XII TKJA No. Eksperimen: Senin, 14 Januari 2013 Nilai /Paraf : I. TUJUAN - Siswa dapat mengerti dan memahami mengenai dynamic routing - Siswa dapat memahami jenis-jenis dynamic routing - Siswa dapat melakukan routing dengan tipe RIP II. PENDAHULUAN Pada jaringan besar yang menggunakan banyak router , dynamic routing merupakan metode yang paling umum digunakan. Mengapa? Karena jika kita menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan metode static routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang

Transcript of Ricka VS (23) -- Dynamic Routing (2 router RIP).doc

Page 1: Ricka VS (23) -- Dynamic Routing (2 router RIP).doc

Ricka Vetrisia Sapitri

Dynamic Routing(2 Router RIP)

Pemateri : Rudi haryadi, S.T Antoni Budiman

XII TKJA No. Eksperimen:

Senin, 14 Januari 2013 Nilai /Paraf :

I. TUJUAN- Siswa dapat mengerti dan memahami mengenai dynamic routing- Siswa dapat memahami jenis-jenis dynamic routing - Siswa dapat melakukan routing dengan tipe RIP

II. PENDAHULUANPada jaringan besar yang menggunakan banyak router, dynamic routing merupakan

metode yang paling umum digunakan. Mengapa? Karena jika kita menggunakan metode

static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak

mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan metode static

routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routingkita

dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic

routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang

digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban

mengisi masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol routing mengatur

router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling

memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing table, tergantung

keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang

terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Remote network dapat

dikategorikan di tabel routing dengan menggunakan protokol dynamic routing. Dynamic

routing protocol contohnya sebagai berikut:

1. Network Discovery

Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery.

Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi

tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang

sama.

Daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis

Page 2: Ricka VS (23) -- Dynamic Routing (2 router RIP).doc

membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap

jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.

2. Maintaining routing tables.

Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan

menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat

jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur

baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini,

routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang

menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya

kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa

pengaturan dari seorang admin jaringan.

3. IP routing protocol

ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang

sering digunakan:

a. Routing Information Protocol (RIP)

Kelebihan

RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk

mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika

terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus

mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered

update). Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil

yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan

Kekurangan

Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap

route.

RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama

Page 3: Ricka VS (23) -- Dynamic Routing (2 router RIP).doc

kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal)

dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada

b. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)

Kelebihan: support = 255 hop count

Kekurangan: Jumlah Host terbatas

c. Open Shortest Path First (OSPF)

Kelebihan: Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa

metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi

jaringan yang besar mejadi beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk

konvergen lebih cepat Kekurangan: Membutuhkan basis data yang besar. Lebih

rumit

d. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)

Kelebihan: melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.

Memerlukan lebih sedikit memori dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance

Kekurangan: Hanya untuk Router Cisco

e. Exiterior Gateway Protocol (EGP)

Kelebihan. Sangat sederhana dalam instalasi

Kekurangan. Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi

III.ALAT DAN BAHAN- Virtual box - Machine dengan system operasi mikrotik- Topologi

IV. GAMBAR KERJA

Page 4: Ricka VS (23) -- Dynamic Routing (2 router RIP).doc

V. LANGKAH KERJA1. Siapkan alat dan bahan2. Atur sedemikian rupa agar mesin dapat saling terhubung 3. Lakukan konfigurasi ip pada host

a. Host ke-1

b. Host ke-2

4. Kemudian konfigurasi pula ip pada interface yang ada pada a. Router 1

b. Router 2

Page 5: Ricka VS (23) -- Dynamic Routing (2 router RIP).doc

5. Pada topologi ini, akan diterapkan system dynamic routing tipe rip. Maka, selanjutnya adalah mengkonfigurasi rip pada setiap interface router yang menghadap pada router lainnya.a. Konfigurasi router 1

b. Konfigurasi router 2

6. Setelah konfigurasi selesai, maka selanjutnya adalah melakukan pengujian yaitu ping antar kedua host.

VI. HASIL KERJA1. Ip route print dari Router 1

2. Ip route print dari Router 2

Page 6: Ricka VS (23) -- Dynamic Routing (2 router RIP).doc

3. Ping dari host 1 ke host 2

4. Ping dari host 2 ke host 1

VII. KESIMPULANUntuk routing jenis rip ini kita perlu menambahkan semua network yang ada atau

memperkenalkannya satu persatu agar host dapat saling terkoneksi.