Revisi Supervsi Pnddkn Islam - Konsep Dasar PPs IAIN Tulungagung Jatim

download Revisi Supervsi Pnddkn Islam - Konsep Dasar  PPs IAIN Tulungagung Jatim

of 14

Transcript of Revisi Supervsi Pnddkn Islam - Konsep Dasar PPs IAIN Tulungagung Jatim

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan professional. Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan Islam sebagaimana konsentrasi pembahasan pada mata kuliah ini dan juga pembahasan yang dikupas didalamnya, sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi pendidikan Islam pada institusi yang bergerak dalan bidang pendidikan akan lebih menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi pada pendidikan yang baik. Dalam makalah ini akan saya paparkan beberapa konsep dasar tentang supervisi pendidikan Islam, akan tetapi dengan keterbatasan referensi yang 1

berkaitan dengan supervisi pendidikan Islam secara langsung, penulis akan membahasan supervisi pendidikan secara global saja, beserta sub-subnya yang semuanya sudah saya sebutkan dalam rumusan masalah dibawah ini. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja konsep dasar supervisi pendidikan Islam 2. Apa hakekat supervisi pendidikan Islam 3. Bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam 4. Apa tujuan supervisi pendidikan Islam 5. Apa prinsip supervisi pendidikan Islam 6. Bagaimana peranan supervisi pendidikan Islam C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui apa saja konsep dasar supervisi pendidikan 2. Untuk mengetahui apa hakekat supervisi pendidikan Islam 3. Untuk mengetahui bagaimana pengertian supervisi pendidikan 4. Untuk mengetahui tujuan supervisi pendidikan 5. Untuk mengetahui apa prinsip supervisi pendidikan 6. Untuk mengetahui bagaimana peranan supervisi pendidikan

2

BAB II PEMBAHASAN KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN ISLAMBerbicara masalah konsep dasar, yang dalam pembahasan kali ini adalah konsep dasar supervisi pendidikan Islam, disini penulis memahaminya dengan bagian-bagian penting supervisi pendidikan Islam itu, sehingga dapat dikatakan sebagai konsep sebelum terlaksananya supervisi tersebut. Adapun bagian-bagian itu adalah pengertian, hakekat, tujuan, prinsip, dan peranan supervisi yang telah terlampir di dalam rumusan masalah. Dibawah ini penjabarannya lebih lanjut untuk menjawab rumusan masalah yang pertama. A. Pengertian Supervisi Pendidikan Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua akar kata, yaitu super yang artinya di atas, dan vision mempunyai arti melihat, maka secara keseluruhan supervisi diartikan sebagai melihat dari atas. Dengan pengertian itulah maka supervisi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan di atas atau lebih tinggi dari guru untuk melihat atau mengawasi pekerjaan guru. Berbicara mengenai pengertian supervisi pendidikan, banyak sekali tawaran dari para ahli pakar, yang bisa diambil sebagai bahan referensi. Ini bisa dibuktikan dengan pendapat beberapa para ahli pakar, misalnya: a. Menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya Administrasi, memberikan pengertian, bahwa supervisi pendidikan, adalah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya, dalam melakukan pekerjaan secara efektif.11

M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. 2008), hal. 76

3

b.

Menurut Suharsini Arikunto, supervisi pendidikan,

adalah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah, agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi mengajar dengan baik.2 c. Sedangkan menurut Made Pidarta, pengertian supervisi pendidikan, adalah suatu proses pembimbingan dari pihak atasan kepada para guru atau personalia sekolah lainnya, yang langsung menangani belajar para siswa, untuk memperbaiki situasi belajar mengajar, agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin meningkat.3 d. Carter V. Good, dalam bukunya, Dictionary Of Education , sebagaimana yang dikutip oleh Burhanuddin, memberikan pengertian, bahwa supervise pendidikan adalah usaha dari seorang kepala atau atasan untuk memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki kinerja, pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan, dan perkembangan guru- guru, dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar, serta evaluasi pengajaran.4 Dari beberapa pendapat para ahli pakar di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa supervisi pendidikan adalah usaha untuk membantu, membina, membimbing, dan mengarahkan seluruh staf sekolah, agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar dengan lebih baik. Begitu juga dengan supervisi pendidikan Islam dapat dikatakan sebagai suatu usaha untuk membantu para guru dan staf sekolah lainnya, dalam segala hal, khususnya yang terkait dengan kegiatan-kegiatan edukatif dan administratif yang dilaksanakan dengan secara sistematis, demokratis,2 3 4

Suharsimi, Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta, PT. Rineka Cipta. 2004), Hal. 10 Made Pidarta, 1992, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara. T.h. Achmad Fathoni, 2010, Supervisi Pendidikan (Islam), Tulungagung, PPs STAIN Tulungagung. Hal. 7

4

dan kooperatif, agar dapat mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif dan kondusif.5 Dalam pengertian lain, Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Dengan demikian hakekat supervisi pendidikan adalah suatu proses bimbingan dari pihak kepala sekolah kepada guru-guru dan personalia sekolah yang langsung menangani belajar para siswa, untuk memperbaiki situasi belajar mengajar agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin meningkat. Disamping itu juga memperbaiki situasi bekerja dan belajar secara efektif, disiplin, bertanggung jawab dan memenuhi akuntabilitas. Sedangkan yang melakukan supervisi disebut supervisor. Bimbingan di sini mengacu pada usaha yang bersifat manusiawi serta tidak bersifat otoriter. Memperbaiki situasi bekerja dan belajar secara efektif terkandung makna di dalamnya bekerja dan belajar secara disiplin, tanggung jawab, dan memenuhi akuntabilitas. Jadi seorang pendidik itu tidak hanya mendidik dan mengajar akan tetapi dia juga harus masih belajar bagaimana cara-cara mendidik yang baik dan benar. Sehingga makna bahwa belajar tidak mengenal umur itu memang harus direalisasikan.6 B. Hakekat Supervisi Pendidikan Islam Supervisi pembelajaran ialah kegiatan-kegiatan kepengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personel maupun material yang memungkinkan terciptanya situasi belajar-mengajar yang lebih baik demi tercapainya tujuan pendidikan Supervisi adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki pembelajaran (supervition is a penned program for the imprvement of instruction). Supervisi adalah segala usaha dari petugaspetugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas pendidikan lainnya5

6

Irzu, Pengertian Supervisi Pendidikan Islam, http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2133595-pengertian-supervisi-pendidikan-islam/ (diakses pada 19 Maret 2011) Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi,(Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2004), hal. 28

5

untuk memperbaiki pembelajaran, mengembangkan pertumbuhan guru-guru, menyelesaikan dan merevisi tujuan pendidikan, bahan-bahan pembelajaran , metode mengajar, dan penilaian pembelajaran.7 Sebagaimana firman Allah SWT di dalam ayat al-Quran Surat Asy-Syuara: 214

yang terdekat"

Artinya: Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu

Ayat ini menjelaskan tentang saling memberi peringatan ke sesama bila ada kesalahan, dan disini yang terjadi dalam kaitannya supervisi pendidikan Islam adalah hubungan antara supervisor yang mempunyai hak untuk memberi peringatan kepada para guru/tenaga pendidik dalam menjalankan proses belajar mengajar disekolahan, dan begitu juga sebaliknya. C. Tujuan Supervisi Pendidikan Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran.

Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka7

Siahaan, Amiruddin. Manajemen Pengawas Pendidikan. (Ciputat: Quantum Teaching. 2006), t.h

6

menjaganya atas perintah Allah[767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[768] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.S. Ar Ra'du : 11)[767] bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap

menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat Ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah. [768] Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.

Ayat diatas menurut hemat penulis adalah salah satu alasan untuk pengimplementasian kaitannya dengan supervisi pendidikan Islam, dimana dalam supervisi itu terdapat perubahan-perubahan dari waktu ke waktu guna memajukan pendidikan Islam itu sendiri, baik dari kinerja pemerintahan, lembaga pendidikan, bahkan praktisi pendidiknya sendiri yaitu guru. Hal ini selaras juga dengan pengertian dari beberapa pakar pada bahasan pengertian supervisi pendidikan. Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan. Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang seperti guru-guru, para pegawai, dan kepala sekolah lainnya adalah teman sekerja yang sama-sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya kegiatan belajar mengajar yang baik. Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah: 1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan 2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.

7

3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern. 4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri. 5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar. 6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid. 7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka. 8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya. 9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat. 10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah.8 D. Prinsip Supervisi Pendidikan Seorang pemimpin pendidikan yang disebut sebagai supervisor dalam melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi pendidikan sebagai berikut: 1. a. Prinsip ilmiah (scientific) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut: objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar. b. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket, observasi, dan percakapan pribadi. c.8

Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara

sistematis, berencana dan kontinu.M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. 2008), hal 33

8

2.

Prinsip demokratis

Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat guru bukan berdasarkan atasan dan bawahan akan tetapi berdasarkan rasa kesejawatan. Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan kemanusiaan yang akrab dan kehangatan 3. sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan tugasnya. Prinsip kerja sama Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea, sharing of experience, memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa tumbuh bersama. 4. Prinsip konstruktif dan kreatif Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas. Kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan bukan dengan cara-cara yang menakutkan. Supervisi juga harus berpegang teguh pada pancasila yang merupakan prinsip asasi dan merupakan landasan utama dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Di samping prinsip di atas, prinsip pendidikan dapat dibedakan atas prinsip positif dan prinsip negatif. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini. 1. a. b. konstruktif c. efektif Supervisi harus scientific dan Prinsip positif adalah prinsip-prinsip yang Supervisi Supervisi harus harus dilaksanakan kreatif dan patut diikuti, diantaranya adalah: secara demokratis dan kooperatif

9

d. e. kenyataan f. evaluation. 2. a. bersifat otoriter b. c. Prinsip

Supervisi harus dapat memberi Supervisi Supervisi harus harus berdasarkan memberikan

perasaan aman kepada guru-guru

kesempatan kepada guru-guru untuk mengadakan self negatif adalah prinsip-prinsip

larangan yang tidak boleh dilakukan, diantaranya adalah: Seorang supervisor tidak boleh Seorang supervisor tidak boleh Seorang supervisor bukan seorang

mencari kesalahan pada guru-guru inspektur yang ditugaskan untuk memeriksa apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah diberikan dilaksanakan atau tidak d. karena jabatannya e. guru mengajar. f. Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa, bila ia mengalami kegagalan.9 E. Peranan Supervisi Pendidikan Kegiatan utama pendidikan di sekolah adalah kegiatan pembelajaran, sehingga seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala9

Seorang supervisor tidak boleh

menganggap dirinya lebih baik dari pada guru-guru oleh Seorang supervisor tidak boleh

terlalu banyak memperhatikan hal-hal kecil dalam cara-cara

Sahertian, Piet A., 1981, Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional. Hal. 45

10

sekolah adalah sebagai supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah serta berupaya menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif. Maka peranan supervisor adalah memberi dukungan (support), membantu (assisting), dan mengikut sertakan (shearing). Selain itu peranan seorang supervisor adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila kepemimpinan dari supervisor itu bercorak demokratis bukan otokraris. Kebanyakan guru seolaholah mengalami kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatif karena supervisor dalam meletakkan interaksi bersifat mematikan.10 F. Analisis Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui proses pembelajaran di sekolah.11 Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus menerus. Potensi sumber daya guru itu perlu terus menerus tumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. Selain itu, pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru10

untuk

terus

menerus

belajar

menyesuaikan

diri

dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat.Hendyat Soetopo dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta, Bina Aksara. 1988), hal. 125 Tarmizi Ramadhan, Prinsip-prinsip Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran, http://www.docstoc.com/docs/6352080/Prinsip-prinsip-SupervisiAkademik-dalam-Meningkatkan-Proses-Pembelajaran (diakses 19 maret 2011)

11

11

Itulah sebabnya ulasan mengenai supervisi pendidikan itu bertolak dari keyakinan dasar bahwa guru adalah suatu profesi. Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah ditegaskan bahwa pada jejang pendidikan menengah, selain kepengawasan, kepala sekolah juga mendapat tugas sebagai supervisor yang diharapkan dapat setiap kali berkunjung ke kelas dan mengamati kegiatan guru yang sedang mengajar. Meskipun secara teoritik sudah ada pihak yang diharapkan dapat melakukan supervisi terhadap guru, yaitu kepala sekolah dan pengawas, namun dalam kenyataannya baik pengawas maupun kepala sekolah belum dapat menjalankan kegiatan supervisi dengan baik, bahkan semakin berkurang keaktifannya.12 Kegiatan pokok supervisi adalah melakukan pembinaan kepada sekolah pada umumnya dan pada guru pada khususnya agar kualitas pembelajaran meningkat. Sebagai dampak meningkatnya kualitas pembelajaran, tentu dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu berarti meningkatlah kualitas lulusan sekolah itu. Jika perhatian supervisi sudah tertuju pada keberhasilan siswa dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan di sekolah, berarti bahwa supervisi tersebut sudah sesuai dengan tujuannya. Oleh karena itu siswalah yang menjadi pusat perhatian dari segala upaya pendidikan, berarti bahwa supervisi sudah mengarah pada subjeknya yaitu siswa. Sebenarnya makna supervisi adalah melihat bagian mana dari kegiatan di sekolah yang masih negatif untuk diupayakan menjadi positif, dan melihat mana yang sudah positif untuk dapat ditingkatkan menjadi lebih positif lagi, dan yang terpenting adalah upaya pembinaan.13

12

13

Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah Beserta Penjelasannya. Jakarta. Penjelasan Prof. Dr. H. Ahmad Patoni, M.Ag., pada kuliah perdana SMT 2 di PPs STAIN Tulungagung, 2011.

12

BAB III PENUTUPKesimpulan Dari pemaparan makalah di atas dapat saya simpulkan bahwa konsep dasar supervisi pendidikan itu terdiri atas pengertian, tujuan, prinsip, peranan, dan objek atau sasaran. Supervisi itu sendiri adalah suatu proses bimbingan dari seorang kepala sekolah kepada para guru dan pegawai yang langsung menangani belajar siswa guna memperbaiki situasi belajar mengajar para siswa agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar yang semakin meningkat. Tujuan dari supervisi pendidikan itu sendiri adalah perbaikan proses belajar mengajar termasuk di dalamnya adalah memperbaiki mutu mengajar guru juga membina profesi guru dengan cara pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar dan keterampilan guru, selain itu memberikan bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar dan teknik evaluasi pengajaran. Prinsip supervisi pendidikan terdiri atas prinsip ilmiah, demokratis, kerja sama, dan konstruktif kreatif. Peranan supervisi pendidikan adalah memudahkan supervisor dalam mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Kemudian sasaran supervisi pendidikan ditujukan pada usaha memperbaiki situasi belajar mengajar antara guru dan murid.

13

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2004, Dasar-dasar Supervisi, Jakarta, PT. Rineka Cipta. Mulyasa, E., 2006, Menjadi kepala sekolah Profesional, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya. Pidarta, Made, 1992, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara. Purwanto, M. Ngalim, 2008, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya. Sahertian, Piet A., 1981, Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional. ______________, 2000, Konsep Dasar dan Tehnik Supervisi Pendidikan, Jakarta, PT.Rineka Cipta. Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto, 1988, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Jakarta, Bina Aksara.

14