REVISI SPM 2

64
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah menyebabkan pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja. Anggaran berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan (output), bukan hanya sekedar membiayai masukan (input). Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas. Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, instansi tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang disebut dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Unit Pelaksana Teknis (Puskesmas) merupakan instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sehingga 1

description

D

Transcript of REVISI SPM 2

Page 1: REVISI SPM 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reformasi yang signifikan dibidang keuangan negara telah menyebabkan

pergeseran dari penganggaran tradisional ke penganggaran berbasis kinerja.

Anggaran berbasis kinerja lebih menekankan pada proses apa yang dihasilkan

(output), bukan hanya sekedar membiayai masukan (input). Perubahan ini penting

dalam rangka proses pembelajaran yang lebih rasional untuk mempergunakan

sumber daya yang dimiliki, mengingat tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi

sementara sumber dana yang tersedia tetap terbatas.

Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi pemerintah

yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dengan

demikian, instansi tersebut dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang

fleksibel dengan menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai

bagian dalam pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam

peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat yang disebut

dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD).

Unit Pelaksana Teknis (Puskesmas) merupakan instansi pemerintah yang

tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,

sehingga Puskesmas juga dapat menerapkan PPK BLUD. Untuk dapat

menerapkan PPK BLUD, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu

persyaratan teknis, substantive dan admninistratif. Salah satu persyaratan

administratif yang harus dipenuhi oleh Puskesmas adalah adanya Standar

Pelayanan Minimal (SPM).

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah

menetapkan bidang kesehatan merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan

oleh Kabupaten/Kota. Penyelenggaraan urusan wajib oleh Daerah merupakan

perwujudan otonomi yang bertanggungjawab, yang pada intinya merupakan

pengakuan/pemberian hak dan kewajiban Daerah dalam wujud tugas dan

kewajiban yang harus dipikul oleh Daerah. Sebagaimana diatur dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan

1

Page 2: REVISI SPM 2

Standar Pelayanan Minimal, maka untuk menjamin terselenggaranya urusan wajib

daerah yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar kepada warga Negara

perlu ditetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Standar Pelayanan Minimal ini dimaksudkan guna memberikan pelayanan atau

kegiatan minimal yang harus dilakukan Puskesmas sebagai tolok ukur kinerja

dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan kesehatan.

2. Tujuan

a. Terlaksananya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pelayanan

puskesmas yang bermutu dan terjangkau.

b. Terlaksananya kegiatan peningkatan mutu berkelanjutan yang sesuai

standar berbasis profesionalisme dengan tetap mengedepankan masalah

aksesibilitas masyarakat.

C. Pengertian

1. Umum

a. Puskesmas adalah Unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota

yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya (Modul Pelatihan Manajemen Puskesmas, Depkes RI).

b. Pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi

promitif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

c. Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu

pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh

setiap warga negara secara minimal.

d. Indikator kinerja adalah variabel yang dapat digunakan untuk mengevaluasi

keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pengukuran terhadap

perubahan yang terjadi dari waktu kewaktu.

e. Indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang

digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi

2

Page 3: REVISI SPM 2

dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil

dan/atau manfaat pelayanan.

f. Jenis Pelayanan adalah pelayanan publik yang mutlak dilaksanakan utuk

memenuhi kebutuhan dasar yang layak dalam kehidupan.

g. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi

dan pemerintahan.

2. Khusus

a. Dimensi kinerja adalah dimensi-dimensi yang digunakan sebagai dasar

penyusunan standar pelayanan minimal yang meliputi: akses, efektifitas,

efisiensi, keselamatan/keamanan, kenyamanan, kesinambungan pelayanan,

kompetensi teknis dan hubungan antar manusia.

b. Indikator adalah latar belakang / alasan mengapa suatu kinerja tersebut

perlu diukur

c. Definisi operasional dimaksudkan untuk menjelaskan pengertian dari

indikator

d. Frekuensi pengumpulan data adalah frekuensi pengambilan data dari sumber

data untuk tiap indikator tersedia.

e. Priode analisis adalah rentang waktu pelaksanaan kajian terhadap indikator

kinerja yang dikumpulkan

f. Pembilang (numerator) adalah besaran sebagai nilai pembilang dalam rumus

indikator kinerja

g. Penyebut (denominator) adalah besaran sebagai nilai pembagi dalam rumus

indikator kinerja

h. Sumber data adalah sumber bahan nyata/keterangan yang dapat dijadikan

dasar kajian yang berhubungan langsung dengan personal

i. Standar adalah ukuran pencapaian mutu/kinerja yang diharapkan bisa

dicapai.

3

Page 4: REVISI SPM 2

D. Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan ( Lembaran Negara

Nomor 100 Tahun 1992 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

2. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1258 Tahun 2005 Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 108,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4548);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kinerja

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4570);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negera Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.

4585);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Laporan Keuangan Dan

Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);

9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/PER/VII/2008, tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

128/MenKes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat:

4

Page 5: REVISI SPM 2

11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/MenKes/SK/IX/2008 tentang

Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan Di

Kabupaten/Kota;

12. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004

tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik.

5

Page 6: REVISI SPM 2

BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS DTP MANDE

A. Data Geografi

Puskesmas DTP Mande merupakan salah satu Puskesmas yang berada di

Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Propinsi Jawa Barat, pada ketinggian 280 m

dari permukaan laut.

Batas wilayah kerja Puskesmas DTP Mande yaitu:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cikalongkulon dan Kecamatan

Sukaresmi.

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan kecamatan Karangtengah dan Kecamatan

Sukaluyu.

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Cugenang dan sebagian

Kecamatan Sukaresmi.

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung.

Luas Kecamatan Mande seluas 8.908,300 Ha, sedangkan luas wilayah kerja

Puskesmas DTP Mande 5.016,309 Ha, melayani 7 Desa yaitu: Mande, Murnisari,

Mulyasari, Jamali, Ciandam, Leuwikoja dan Kutawaringin.

Puskesmas DTP Mande terletak di Desa Jamali, jarak Puskesmas ke ibukota

Propinsi Jawa Barat 66 km. Jarak ke kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur

12 km, jarak ke RSUD Cianjur 11 km dan jarak ke Kantor Kecamatan Mande 4

km.

Tabel 1 Kondisi Geografis

No Nama Desa Kategori Jumlah

RT/RW

Jarak Terjauh ke Puskesmas

(Km)

Rata-Rata waktu tempuh ke Puskesmas

(Menit)

Kondisi Keterjangkauan Desa

Roda 2

Roda 4 Roda 2 Roda 4

1 Mande IDT 17/3 10 60 120 X -2 Murnisari IDT 15/2 8 45 90 X -3 Mulyasari IDT 20/4 4 30 60 X -4 Jamali Non IDT 43/9 1 15 15 X X5 Ciandam IDT 27/6 3 30 60 X -6 Leuwikoja IDT 10/2 7 90 180 X -7 Kutawaringin IDT 21/6 20 120 360 X -

6

Page 7: REVISI SPM 2

Sumber: Hasil Pendataan Mande 2013

B. Data Demografi

Wilayah Puskesmas DTP Mande pada tahun 2013 mencakup pelayanan

keseluruhan penduduk sebanyak 34.314 jiwa, terdiri dari laki-laki 17.067 jiwa,

perempuan 17.247 jiwa, dengan jumlah KK sebanyak 10.104 KK. Dari jumlah tersebut

21.213 jiwa (61.82%) merupakan keluarga miskin (Pemegang Kartu Jamkesmas).

Tabel 2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur

No DesaJumlah Penduduk

Laki – Laki Perempuan

1234567

MandeMurnisariMulyasariJamaliCiandamLeuwikojaKutawaringin

2.2011.7422.0055.6002.761936

1.823

210416062533543129138911773

Jumlah 17.068 17.250

TOTAL 34.314Sumber : Statistik Kecamatan Mande Tahun 2013

Tabel 3 Jumlah Penduduk Miskin

No Desa Jumlah Penduduk

Penduduk Miskin

Jumlah %

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Mande

Murnisari

Mulyasari

Jamali

Ciandam

Leuwikoja

Kutawaringin

4.305

3.343

4.538

11.031

5.674

1.827

3.596

3.392

2.148

2.728

6463

3.420

1.022

2.020

78.79

64.25

60.11

58.59

60.27

55.93

56.17

7

Page 8: REVISI SPM 2

Jumlah 34.314 21.213 61.82 Sumber : Laporan Pendataan BPS dan KIA, Tahun 2013

C. Data Peran Serta Masyarakat

Tabel 4 Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

No Desa Batra Wahana

Kader

Aktif

Polindes

KlpJPKM

sehat

PosyanduPratam

a

Mady

a

Purnam

a

Mandir

i

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Mande

Murnisari

Mulyasari

Jamali

Ciandam

Lewikoja

Kutawaringi

n

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

(hcr)

-

-

-

-

25

20

20

30

23

15

15

1(rsk)

-

-

-

1

1(rsk)

1(rsk)

-

-

-

-

-

-

-

5

4

5

0

11

0

6

2

2

2

5

1

4

0

0

0

0

1

0

1

0

0

0

0

0

0

0

0

Jumlah - 1 148 - - 31 16 2 0

Sumber : Laporan Tahunan Program Gizi Tahun 2013

D. Data Sosial Ekonomi

1. Mata Pencaharian Penduduk

Tabel 5 Mata Pencaharian Penduduk

No Desa Petani Pedagang Buruh PNS Lain-lain

1 Mande 455 370 1845 12

2 Murnisari 113 422 1129 15

3 Mulyasari 2428 376 629 22

4 Jamali 8060 279 964 97

5 Ciandam 3989 304 303 16

8

Page 9: REVISI SPM 2

6 Leuwikoja 1123 308 132 11

7 Kutawaringin 2826 109 159 12

Jumlah 20.102 2.428 5292 201Sumber: Profil Puskesmas DTP Mande 2013

2. Pendidikan

Masyarakat di wilayah Puskesmas DTP Mande rata-rata berpendidikan SD

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 6 Sarana Pendidikan di Kecamatan Mande

SARANA JUMLAH

Sekolah TK

Sekolah Dasar Negeri / MI

Sekolah Menengah Pertama Negeri

Tsanawiyah

4

27

3

2

3. Agama

Pada umumnya penduduk diwilayah Puskesmas DTP Mande mayoritas

beragama Islam. Jumlah peduduk diwilayah Puskesmas menurut agama Islam

Protestan dan Katolik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 7 Penduduk Menurut Agama

Agama Jumlah

IslamProtestanKatolik

34.30752

E. Data Sumber Daya Kesehatan

1. Sarana Kesehatan

Puskesmas Induk : 1 Buah

Puskesmas Pembantu : 2 Buah

Posyandu : 49 Buah

9

Page 10: REVISI SPM 2

Pos KB Desa : 7 Orang

Praktek Dokter Swasta : 1 Orang

Balai Pengobatan Swasta : -

2. Struktur Organisasi Puskesmas DTP Mande

Untuk memudahkan fungsi koordinasi dan pelayanan kepada masyarakat, maka

struktur organisasi di Puskesmas DTP Mande Kabupaten Cianjur merujuk pada

Peraturan Bupati Cianjur Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada Dinas Kesehatan. Menindaklanjuti

keputusan tersebut maka dibentuklah unit-unit pelayanan, seperti diuraikan dibawah ini:

a. Kepala Puskesmas

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Kelompok Jabatan Fungsional

d. Unit Promosi Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan.

e. Unit Pelayanan Kesehatan Keluarga dan Gizi Masayarakat.

f. Unit Pelayanan Kesehatan Khusus dan Pengobatan

g. Unit Pelayanan Perawatan

h. Puskesmas Pembantu.

10

Page 11: REVISI SPM 2

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

PUSKESMAS PEMBANTUDESA MURNISARI

KEPALA PUSKESMAS

KA SUB BAGIANTATA USAHA

UNIT2

PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA

DAN GIZI MASYARAKAT

UNIT 1

PROMKES, PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

UNIT 3

PELAYANAN KESEHATAN KHUSUS

DAN PENGOBATAN

PUSKESMAS PEMBANTUDESA CIANDAM

UNIT 4

PELAYANAN PERAWATAN

GAMBAR 1

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS DTP MANDEPeraturan Bupati No. 14 Tahun 2010

11

Page 12: REVISI SPM 2

3. Komposisi Pegawai

Pegawai merupakan unsur terpenting dalam menggerakan sebuah organisasi.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di unit rawat jalan Puskesmas DTP Mande

Kabupaten Cianjur didukung oleh 56 (lima puluh enam) orang. Komposisi pegawai di

unit rawat jalan Puskesmas DTP Mande adalah sebagai berikut:

Tabel 8 Komposisi Pegawai Berdasarkan JabatanPuskesmas DTP Mande

NO NAMA JABATAN JUMLAH

1 Kepala Puskesmas 1

2 Kasubag TU 1

2 Dokter Umum 2

3 Dokter Gigi 1

4 Perawat 19

5 Perawat Gigi 1

6 Bidan Desa 11

7 Bidan Puskesmas 15

8 Analis Kesehatan 1

9 Nutrisionist 1

10 Pekarya Kesehatan 2

11 Apoteker 1

12 Bagian Komputer 1

13 Cleaning Service 2

14 Supir 1

JUMLAH 56

Sumber: Profil Puskemas Mande Tahun 2013

Tabel 9 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan

12

Page 13: REVISI SPM 2

Unit Rawat Jalan Puskesmas DTP Mande

NO NAMA JABATAN JUMLAH

1 S2 2

2 Sarjana (Strata 1) 10

3 Diploma III 38

4 Diploma I 0

5 SMA/Sederajat 5

6 SMP/Sederajat 1

JUMLAH 56

Sumber: Profil Puskemas Mande Tahun 2013

4. Sarana Prasarana

1. Tanah, seluas 3000m2

2. Bangunan, terdiri dari:

a. Bangunan Puskesmas DTP Mande, terdiri

1). Bangunan Rawat Jalan, meliputi:

a). Ruang Balai Pengobatan (BP)

b). Ruang BP Gigi

c). Ruang Pendaftaran

d). Ruang KIA/KB

e). Ruang MTBS/MTBM

f). Ruang Obat

g). Ruang Laboratorium

h). Ruang Konseling TB Paru dan PKRET

i). Ruang toilet

2). Ruang Rawat Inap

3). Ruang UGD

4). Ruang Rapat

5). Ruang Kepala Puskesmas

13

Page 14: REVISI SPM 2

6). Ruang Kerja Pegawai

7). Ruang Kasubag TU

8). Ruang Komputer

9). Ruang Gudang Obat

10). Ruang Dapur

11). Toilet Karyawan

12). Toilet Pasien

13). Ruang Gudang

b. Bangunan Poned, meliputi:

1). Ruang Bersalin

2). Ruang Rawat Inap Poned

3). Ruang USG

4). Ruang Laktasi

5). Ruang Kerja Bidan

6). Ruang Pendafaran

7). Ruang Jaga Bidan

8). Ruang Tunggu

9). Toilet (pasien dan karyawan)

c. Rumah Dinas, meliputi:

1). Rumah Dinas Dokter

2). Rumah Dinas Dokter Gigi

3). Rumah Dinas Bidan

4). Rumah Dinas Perawat

d. Gedung Pustu Ciandam

e. Gedung Pustu Murnisari

f. Gedung Polindes Kutawaringin

g. Gedung Polindes Mande

h. Gedung Poskesdes Mulyasari

3. Kendaraan:

14

Page 15: REVISI SPM 2

a. Kendaraan roda empat 1 buah

b. Kendaraan roda dua 19 buah

4. Prasarana, terdiri dari:

a. Komputer/laptop : 5 buah

b. Printer : 4 buah

c. Infoccus : 1 buah

d. Tempat tidur pasien rawat inap + poned : 15 buah

e. Tempat tidur bayi : 6 buah

f. Inkubator : 1 buah

g. USG : 1 buah

h. Blankar : 2 buah

1. Kursi roda : 2 buah

m. Generator : 1 buah

n. Meja kerja : 15 buah

o. Kursi : 15 buah

p. Meja rapat+kursi : 1 set

q. Loker karyawan : 1 set

r. Lemari : 15 buah

s. Freezer : 2 buah

t. Kulkas : 2 buah

u. Mikroskop : 2 buah

x. Tabung oksigen : 2 buah

y. Tabung Pemadam kebakaran : 2 buah

F. Visi

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah

”Puskesmas DTP Mande sebagai pusat pelayanan kesehatan dasar terdepan di

Kecamatan Mande”. Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan

masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yakni masyarakat

yang hidup dalam lingkungan dan berperilaku sehat, memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta

memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

15

Page 16: REVISI SPM 2

Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni:

1. Lingkungan sehat;

2. Perilaku sehat;

3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu

4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.

G. Misi

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah

mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut

adalah di wilayah kerjanya.

1. Menyelenggarakan dan menjamin pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau

dan bermutu

2. Menjalin kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat

3. Meningkatkan sumber daya kesehatan

4. Mewujudkan lingkungan sehat serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

5. Menciptakan tertib administrasi dan keuangan

H. Data Sasaran Kesehatan

Berikut merupakan beberapa sasaran kesehatan di wilayah Puskesmas DTP Mande:

Tabel 10 sasaran kesehatan di wilayah Puskesmas DTP Mande

Sasaran Jumlah

Bumil 810Bulin 773Bufas 773Neonatus 739Bayi 737Balita 3390PUS 8168

I. Indikator Standar Pelayanan Minimal

(Permenkes RI Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 )

16

Page 17: REVISI SPM 2

Dalam menjalankan pelayanan kesehatan Puuskesmas DTP Mande dalam

pencapaiannya berusaha mengacu pada Indkator Standar Pelayanan Minimal

(SPM) sesuai Permenkes yang berlaku.

Tabel 11 Indikator Standar Pelayanan Minimal

NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR TARGET

1 Pelayanan Kesehatan

Dasar

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil

K-4

2. Cakupan komplikasi kebidanan

yang ditangani

3. Cakupan Pertolongan persalinan

oleh bidan atau tenaga kesehatan

yang memiliki kompetensi

kebidanan

4. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas

5. Cakupan Neonatal dengan

komplikasi yang ditangani

6. Cakupan Kunjungan Bayi

7. Cakupan Desa/Keluarahan

Universal Child

8. Cakupan Pelayanan Anak Balita

9. Cakupan pemberian makanan

pendamping ASI pada anak usia

6-24 bulan keluarga miskin

10. Cakupan Balita gizi buruk

mendapat perawatan

11. Cakupan penjaringan

kesehatan siswa SD dan setingkat

12. Cakupan peserta KB aktif

13. Cakupan penemuan dan

penanganan penderita penyakit

a. AFP Rate

b. Penemuan penderita

Pneumonia Balita

c. Penemuan Pasien baru TB

BTA Positif (+)

d. Penderita DBD Yang

95%

80%

90%

90%

80%

90%

100%

90%

100%

100%

100%

70%

100%

≥2/100.000 pddk

100%

17

Page 18: REVISI SPM 2

ditangani

e. Penemuan penderita Diare

14. Cakupan pelayanan kesehatan

dasar masyarakat miskin

15. Cakupan pelayanan kesehatan

rujukan pasien masyarakat

miskin

16. Cakupan pelayanan gawat

darurat level 1 yang harus

diberikan sarana kesehatan (RS)

di Kab/Kota

100%

100%

100%

100%

100%

Penyelidikan

epidemologi dan

penanggulangan KLB

17. Cakupan Desa/Kelurahan

mengalami KLB yang

dilakukan penyelidikan

epidemologi <24 jam

100%

Promosi Kesehatan dam

Pemberdayaan

Masyarakat

18. Cakupan Desa Siaga Aktif 80%

BAB III

PENCAPAIAN DAN PEMBAHASAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

PUSKESMAS DTP MANDE

18

Page 19: REVISI SPM 2

A. Pelayanan Kesehatan Dasar

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 (T : 95%)

Tabel 12 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 20131 Mande 110,5 101 94,92 Murnisari 131,1 92,4 1003 Mulyasari 97,89 101 96,14 Jamali 91,39 93,9 97,35 Ciandam 109,4 101 99,36 Kutawaringin 80,21 92,9 97,67 Leuwikoja 58,33 100 103

Puskesmas 97,57 96,9 97,8

Grafik 1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

1 2 3 4 5 6 7

020406080

100120140

TH 2011TH 2012TH 2013

Untuk cakupan K4 pada 2 tahun terakhir sudah mencapai target, hal ini akan terus

dipertahankan melalui kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan melalui Program KIA

antara lain :

Kunjungan rumah oleh Bidan di Desa,

Pemeriksaan secara rutin baik di posyandu, Poskesdes, rumah bidan maupun di

Puskesmas.

Evaluasi dilaksanakan setiap bulan untuk mengetahui sejauh mana target

bulanan sudah tercapai dengan melaksanakan kegiatan pertemuan rutin bidan

desa maupun lokbul

19

Page 20: REVISI SPM 2

2. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 80%

Tabel 13 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 20131 Mande 94.7 147.3 1052 Murnisari 50 150 106.23 Mulyasari 105 120 1144 Jamali 46.15 161.5 1155 Ciandam 114.3 157 57.146 Kutawaringin 41.17 111.7 58.827 Leuwikoja 150 287.5 125

Puskesmas 76.25 153.7 98.14

Grafik 2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

0

50

100

150

200

250

300

TH 2011TH 2012TH 2013

Untuk cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani pada 2 tahun terakhir Puskesmas

sudah mencapai target, 2 desa yang belum mencapai target yaitu Desa Ciandam dan

Desa Kutawaringin. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :

Kurangnya deteksi Risiko pada kasus komplikasi kebidanan oleh Bidan di Desa.

Oleh karena itu untuk meningkatkan cakupan perlu ditingkatkannya beberapa upaya

yaitu:

o Kunjungan rumah,

o Penempelan stiker P4k dirumah ibu hamil ,

o Diadakannya kelas ibu hamil di tiap Desa.Pencatatan dan pelaporan,

20

Page 21: REVISI SPM 2

o Pemetaan Kasus Risiko di tiap Desa.

o Diadakan AMP (Audit Maternal Perinatal) setiap ada kasus

o Meningkatkan kerjasama lintas sektor melalui kegiatan desa siaga aktif

3. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 90%

Tabel 14 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 20131 Mande 84,21 91,54 90,912 Murnisari 78,64 82,65 73,03 Mulyasari 71,12 91,57 97,224 Jamali 69,05 91,30 76,925 Ciandam 63,83 91,25 87,806 Kutawaringin 58,49 105,26 1007 Leuwikoja 56,44 90,79 85,56

Puskesmas 70,55 90,96 88,75

Grafik 3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

Cian

dam

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Mur

nisa

ri

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Man

de

Pusk

esm

as

0

20

40

60

80

100

120

TH 2011 TH 2012 TH 2013

Untuk pertolongan persalinan oleh Nakes pada 2 tahun terakhir tidak mencapai target

karena masih ada yang melahirkan di tolong oleh dukun paraji.

Upaya-upaya yang akan dilakukan untuk memperbaiki hal tersebut yaitu

Kemitraan antara Bidan dengan dukun paraji

Pembinaan paraji setiap 6 bulan satu kali yang dibiayai oleh BOK

21

Page 22: REVISI SPM 2

Peningkatan kunjungan rumah oleh Bidan di Desa

Program kelas ibu hamil lebih digalakkan di tiap Desa

Peningkatan pelayanan pertolongan persalinan normal maupun risiko di

PONED.

Meningkatkan kerjasama lintas sektor melalui kegiatan desa siaga aktif

4. Cakupan Pelayanan Nifas 90%

Tabel 15 Cakupan Pelayanan Nifas

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 20131 Mande 81.5 103.3 101.12 Murnisari 80.2 94.7 97.43 Mulyasari 110 105.1 914 Jamali 95.6 96.8 97.65 Ciandam 84.6 92.3 95.56 Kutawaringin 86.3 96.3 87.87 Leuwikoja 111 105.3 100 Puskesmas 92.9 98 95.9

Grafik 4 Cakupan Pelayanan Nifas

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

0

20

40

60

80

100

120

TH 2011 TH 2012 TH 2013

Untuk pelayanan Nifas KFL pada 2 tahun terakhir Puskesmas sudah mencapai

target yang diharapkan hal ini akan terus dipertahankan melalui program KIA, melalui

upaya-upaya antara lain :

Kunjungan rumah oleh Bidan

22

Page 23: REVISI SPM 2

Penyuluhan pentingnya pemeriksaan ibu nifas di rumah ibu, posyandu,

poskesdes maupun Puskesmas

Evaluasi akan terus dilakukan setiap bulan untuk mengetahui pencapaian setiap

bulannya.

5. Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Yang Ditangani 80%

Tabel 16 Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Yang Ditangani

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 20131 Mande 7.69 15.4 232 Murnisari 9.09 0 18.23 Mulyasari 0 0 04 Jamali 2.77 5.55 33.35 Ciandam 0 0 26.36 Kutawaringin 0 0 8.337 Leuwikoja 0 40 0

Puskesmas 2.75 5.50 20.7

Grafik 6 Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Yang Ditangani

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

TH 2011TH 2012TH 2013

Untuk cakupan komplikasi Neonatal pada 3 tahun terakhir Puskesmas tidak

mencapai target karena tidak semua desa ada Neonatal yang mengalami komplikasi dan

melaporkan kasus Neonatal komplikasi. Upaya yang akan dilakukan

23

Page 24: REVISI SPM 2

Deteksi risiko untuk kasus Neonatal tetap dilakukan oleh Bidan di Desa melalui

kunjungan rumah, di posyandu, Poskesdes maupun Puskesmas

Evaluasi akan terus dilakukan setiap bulan untuk mengetahui target yang sudah

dicapai.

Mengoptimalkan kelas ibu hamil di setiap desa

6. Cakupan Kunjungan Bayi 90%

Tabel 17 Cakupan Kunjungan Bayi

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013

1 Mande 100 118 100

2 Murnisari 104.17 98.6 109.6

3 Mulyasari 126.88 113 101.1

4 Jamali 101.26 100 101.7

5 Ciandam 100.81 101 96.8

6 Kutawaringin 103.95 154 116.9

7 Leuwikoja 113.89 136 102.7

Puskesmas 105.50 111 103

Grafik 6 Cakupan Kunjungan Bayi

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

020406080

100120140160180

TH 2011TH 2012TH 2013

24

Page 25: REVISI SPM 2

Untuk cakupan kunjungan bayi, Puskesmas sudah mencapai target yang diharapkan,

hal ini akan terus dipertahankan melalui kegiatan program KIA yang dilaksanakan

ditiap desa dan di Puskesmas antara lain :

Pemeriksaan bayi dilakukan di posyandu, Poskesdes maupun Puskesmas.

Evaluasi untuk mengetahui pencapaian tiap bulannya.

7. Cakupan UCI 100%

Tabel 18 Cakupan UCI

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013

1 Mande 100 100 100

2 Murnisari 100 100 100

3 Mulyasari 100 100 100

4 Jamali 100 100 100

5 Ciandam 100 100 100

6 Kutawaringin 100 100 100

7 Leuwikoja 100 100 100

Puskesmas 100 100 100

Grafik 7 Cakupan UCI

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

0102030405060708090

100

TH 2011 TH 2012 TH 2013

25

Page 26: REVISI SPM 2

Pencapaian UCI desa sudah mencapai 100%, hal ini akan terus dipertahankan melalui

kegiatan :

Pelaksanaan program imunisasi rutin yang dilaksanakan di

o puskesmas

o posyandu

o sekolah.

Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)

Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)

Pelaksanaan Sweeping Imunisasi

Evaluasi secara rutin melalui kegiatan lokakarya bulanan di puskesmas dengan

menganalisa PWS Imunisasi

8. Cakupan Pelayanan Anak Balita 90%

Tabel 19 Cakupan Pelayanan Anak

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013

1 Mande 68.3 73.4 92,74

2 Murnisari 86.4 96.4 92,9

3 Mulyasari 53.3 50 83,41

4 Jamali 60.3 145 87,75

5 Ciandam 75.4 159 97,74

6 Kutawaringin 61.6 87,7 97,2

7 Leuwikoja 55.4 70,5 110,6

Puskesmas 52.74 112 92.15

26

Page 27: REVISI SPM 2

Grafik 8 Cakupan Pelayanan Anak Balita

TH 2011 TH 2012 TH 20130

20

40

60

80

100

120

Untuk kunjungan Balita 2 tahun terakhir Puskesmas sudah mencapai target yang

diharapkan, tapi masih ada 2 desa pada tahun 2013 belum mencapai target yaitu desa

Mulyasari dan Desa Jamali. Untuk mempertahankan hal tersebut yaitu dengan

meningkatan kegiatan

Program KIA :

o SDIDTK (Stimulasi Dini Deteksi Tumbuh Kembang),

o MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit),

o MTBM (Manajemen Terpadu Balita Muda)

Pemantauan deteksi tumbuh kembang balita ditingkat Posyandu, desa,

Poskesdes dan Puskesmas.

27

Page 28: REVISI SPM 2

9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin 100%

Tabel 20 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013

1 Mande 24.39 0 0

2 Murnisari 14.03 0 0.94

3 Mulyasari 15.25 0 0

4 Jamali 22 1.79 0.59

5 Ciandam 9.74 0 0

6 Kutawaringin 15 0 0

7 Leuwikoja 7.14 0 0

Puskesmas 14.18 0.23 0.19

Grafik 9 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin 100%

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

0

5

10

15

20

25

TH 2011 TH 2012 TH 2013

Target pemberian MP-ASI baduta gakin adalah 100%, namun pada pelaksanaannya

tidak mampu memenuhi target. Hal ini disebabkan karena bebberapa permasalahan

yaitu :

28

Page 29: REVISI SPM 2

Keterbatasan dana yang ada di Puskesmas

Jumlah baduta gakin mecapai ratusan, sehingga tidak semua baduta gakin dapat

diberikan MP-ASI

Puskesmas hanya mampu mengalokasikan dana untuk PMT pemulihan kasus gizi

buruk dari sumber dana BOK.

Pada tahun 2011 cakupan MP-ASI Gakin lebih tingi dibanding tahun-tahun yang

lain karena pada saat itu ada bantuan program distribusi MP-ASI dengan sumber

dana APBN. Sedangkan di tahun-tahun berikutnya bantuan tersebut sudah tidak ada

lagi.

Solusi:

o Puskesmas mengajukan usulan dana ke Kabupaten khusus untuk pengadaan MP-

ASI Gakin agar target dapat tercapai.

o Puskesmas masih akan terus mengalokasikan anggaran dari BOK untuk

pengadaan MP-ASI secara proporsional.

10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100%

Tabel 21 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013

1 Mande 100 100 100

2 Murnisari 100 0 0

3 Mulyasari 100 0 100

4 Jamali 100 0 0

5 Ciandam 100 100 100

6 Kutawaringin 100 0 0

7 Leuwikoja 100 0 0

Puskesmas 100 100 100

29

Page 30: REVISI SPM 2

Grafik 10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

12

3

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Untuk cakupan Gizi Buruk mendapatkan perawatan, Puskesmas sudah mampu

memenuhi target yaitu 100%. Hal ini disebabkan karena seluruh kasus terlaporkan dan

tertangani dengan sumber dana BOK. Upaya untuk mempertahankan pecapaian

tersebut yaitu :

Penjaringan kasus akan terus dilaksanakan melalui kegiatan :

Pemantauan tumbuh kembang balita di poyandu untuk menjaring kasus 2T dan

BGM agar tidak jatuh pada Gizi Buruk

Bulan Penimbangan Balita tiap bulan Agustus untuk mengetahui gambaran

status gizi balita

Validasi kasus gizi buruk untuk memastikan status gizi yang sebenarnya

Kunjungan rumah untuk konseling gizi

Puskesmas akan terus mengalokasikan dana BOK untuk penatalaksanaan Gizi

Buruk secara proporsional.

30

Page 31: REVISI SPM 2

11.Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat 100%

Tabel 22 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013

1 Mande 65.3 68.6 72.1

2 Murnisari 60.4 61.4 68.6

3 Mulyasari 66.8 67.1 60

4 Jamali 72.8 73.4 85.9

5 Ciandam 80.3 82.0 100.4

6 Kutawaringin 30.5 31.9 95.7

7 Leuwikoja 18.3 18.7 18.9

Puskesmas 56.3 63.2 72.3

Grafik 11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

0

20

40

60

80

100

120

TH 2011TH 2012TH 2013

Permasalahan

Pencapaian Program Penjaringan Kesehatan Siswa SD belum mencapai target hal ini

disebabkan :

Kurangnya koordinasi antara petugas puskesmas dengan pihak sekolah

Jarak yang memakan waktu sehingga sebagian anak sudah pulang

31

Page 32: REVISI SPM 2

Kurang fokusnya pemegang program karena kurang pengetahuan dan rangkap

jabatan

Minimnya anggaran untuk penjaringan

Solusi Memperbaiki pengaturan jadwal dan sosialisasi dengan pihak sekolah

Mengikutsertakan pemegang program dalam pelatihan program tersebut

Melaksanakan evaluasi setiap bulan melalui kegiatan lokakarya bulanan

Mengusulkan untuk penambahan dana penjaringan

12. Cakupan peserta KB Aktif 70%

Tabel 23 Cakupan peserta KB Aktif

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013

1 Mande 57.6 57.6 41.19

2 Murnisari 69.79 69.79 73.65

3 Mulyasari 59.63 59.63 94.93

4 Jamali 55.33 55.33 54.94

5 Ciandam 58.98 58.98 13.33

6 Kutawaringin 62.71 62.71 80.77

7 Leuwikoja 59.57 59.57 104.7

Puskesmas 59.34 59.34 58.15

Grafik 12 Cakupan peserta KB Aktif

32

Page 33: REVISI SPM 2

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

0

20

40

60

80

100

120

TH 2011TH 2012TH 2013

Cakupan peserta KB aktif 3 tahun kebelakang belum mencapai target.

Penyebab masalah

Pencatatan dan pelaporan peserta KB yang kurang baik

Banyak pelayanan KB dari pihak swasta

Pelayanan KB di rumah pribadi bidan yang kadang tidak tercatat

Solusi

Memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan

Lebih menekankan kepada bidan desa untuk lebih teliti mencatat akseptor KB

terutama yang dilayani dirumah

Mengunjungi pihak sarana kesehatan swasta agar mau membuat pencatatan atas

pelayanan KB yang dilakukan

13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit

a. AFP, tidak ditemukan kasusnya dari tahun 2011 sampai 2014

b. Pneumonia Balita 100%

Tabel 24 Pneumonia BalitaNO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013

1 Mande 15.38 17.1 31.1

2 Murnisari 20 25.1 14.7

3 Mulyasari 16 21.0 72.9

4 Jamali 31.03 120.5 34.4

33

Page 34: REVISI SPM 2

5 Ciandam 31.42 12.5 85.5

6 Kutawaringin 5.88 100.9 27.6

7 Leuwikoja 24.61 19.2 35.5

Puskesmas 24.61 37.0 51.4

Grafik 13 Pneumonia Balita

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

0

20

40

60

80

100

120

140

15.3820

16

31.03 31.42

5.88

24.61 24.6117.1

25.121

120.5

12.5

100.9

19.2

3731.1

14.7

72.9

34.4

85.5

27.635.5

51.4TH 2011TH 2012TH 2013

Dari table diatas dapat dilihat bahwa penemuan penderita Pneumon berat belum

mencapai target.

Penyebab masalah

Kurangnya pelaporan dari bidan desa dan pustu

Kurangnya pengetahuan bidan desa atau tenaga kesehatan tentang cara

mendiagnosa pneumonia sehingga banyak kasus yang lolos

Solusi

Lebih menegaskan kepada bidan desa dan tenaga kesehatan lain untuk

melapor tiap bulan kejadian penderita peneumoni

34

Page 35: REVISI SPM 2

Mengadakan pertemuan untuk refreshing ilmu tentang pneumoni di

puskesmas bagi semua tenaga kesehatan, terutama bidan desa.

Kunjungan rumah setiap ada kasus

c. Penemuan Pasien baru TB Paru BTA (+) 80% untuk Provinsi dan 70% Untuk Nasional

Tabel 25 Penemuan Pasien baru TB Paru BTA

NO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013

1 Mande 80 100 60

2 Murnisari 75 100 20

3 Mulyasari 66.6 100 50

4 Jamali 16.6 100 57.14

5 Ciandam 85.7 100 73.33

6 Kutawaringin 75 0 16.67

7 Leuwikoja 50 100 50.0

Puskesmas 94.4 100 64.86

Grafik 14 Penemuan Pasien baru TB Paru BTA (+)

35

Page 36: REVISI SPM 2

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

0

20

40

60

80

100

120

TH 2011TH 2012TH 2013

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pencpaian pnemuan kasus baru BTA (+)

pada tahun 2013 belum mencapai target.

Penyebab masalah:

Pasien lebih memilih berobat ke rumah sakit atau klinik dokter swasta.

Pasien lebih memilih Rontgen daripada periksa dahak.

Sosialisasi tentang program TB Paru kurang optimal

Penjaringan pasien dari Balai Pengobatan dan Luar Puskesmas kurang atau

terlalu ketat

Kunjungan kontak serumah jarang dilakukan

Pengetahuan pasien tentang bahaya, penularan dan pengobatan penyakit TB

Paru masih rendah

Solusi

Bekerjasama dengan Balai Pengobatan swasta agar setiap kasus TB

diperiksa BTA dan dilaporkan ke Puskesmas

Meningkatkan kegiatan sosialisasi yang lebih komprehensif tentang

penyakit TBC ke setiap desa mulai dari pengetahuan tentang penyakit,

pemeriksaan, sampai pengobatan.

Meningkatkan kerjasama lintas sector dan lintas program tentang penyakit

TB Paru.

36

Page 37: REVISI SPM 2

Meningkatkan kunjungan rumah untuk setiap kasus yang ditemukan

d. Penderita DBD yang ditanganiTidak ditemukan kasus DBD selama periode 2011-2013

e. Penemuan Penderita Diare 100%

Tabel 26 Penemuan Penderita DiareNO DESA TH 2011 TH 2012 TH 2013

1 Mande 90.24 79 66

2 Murnisari 122.38 115 88

3 Mulyasari 171.67 126 58

4 Jamali 48.64 36 71

5 Ciandam 68.69 141 87

6 Kutawaringin 80.98 135 149

7 Leuwikoja 179.1 78 57

Puskesmas 90 87.9 75.5

Grafik 15 Penemuan Penderita Diare

37

Man

de

Mur

nisa

ri

Mul

yasa

ri

Jam

ali

Cian

dam

Kuta

war

ingi

n

Leuw

ikoj

a

Pusk

esm

as

020406080

100120140160180

TH 2011TH 2012TH 2013

Page 38: REVISI SPM 2

Penyebab masalah:

Upaya penjaringan yang masih kurang

Pemegang program belum maksimal dikarenakan banyak ragkap tugas

Kerja sama dengan lintas program, terutama dengan yang diluar gedung

masih kurang.

Pelaporan dari pustu kurang

Kunjungan rumah jarang dilakukan

Upaya pemecahan masalah:

Lebih meningkatkan penjaringan baik di dalam atau diluar gedung

Pembagian tugas untuk pemegang program agar lebih fokus

Meningkatkan kerjasama dan pengetahuan tentang program diare antara

pemegang program dan petugas di lapangan.

Lebih menegaskan kepada petugas di Pustu untuk melaporkan tiap bulan

penderita diare

Kunjungan rumah lebih ditingkatkan untuk setiap kasus

14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 100%

Tabel 27 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

NO Puskesmas TH 2011 TH 2012 TH 2013

1 25.45 22.4 23.7

Grafik 16 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

38

Page 39: REVISI SPM 2

25.45

22.4

23.7

TH 2011 TH 2012 TH 2013

Penyebab masalah:

Pengetahuan masyarakat miskin yang masih kurang tentang pemanfaatan

jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin

Stigma masyarakat terhadap kualitas pelayanan jaminan kesehatan masyarakat

miskin di puskesmas kurang baik

Letak Puskesmas DTP Mande kurang strategis bila dilihat dari komposisi

sebaran desa yang rata-rata fasilitas transportasi umum belum ada.

Dapat dilihat pada tabel dan peta tersebut dibawah ini:

Tabel 28 Kondisi Geografis

No Nama Desa Kategori Jumlah

RT/RW

Jarak Terjauh ke Puskesmas

(Km)

Rata-Rata waktu tempuh ke Puskesmas

(Menit)

Kondisi Keterjangkauan Desa

Roda 2

Roda 4 Roda 2 Roda 4

1 Mande IDT 17/3 10 60 120 X -2 Murnisari IDT 15/2 8 45 90 X -3 Mulyasari IDT 20/4 4 30 60 X -

39

Page 40: REVISI SPM 2

4 Jamali Non IDT 43/9 1 15 15 X X5 Ciandam IDT 27/6 3 30 60 X -6 Leuwikoja IDT 10/2 7 90 180 X -7 Kutawaringin IDT 21/6 20 120 360 X -

Gambar 2 Peta Wilayah Puskesmas DTP Mande

Keterangan:

Letak Puskesmas DTP Mande berada di Desa Jamali

Upaya pemecahan masalah:

Peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyrakat miskin melalui kegiatan luar

gedung, seperti:

o Pusling,

o Poskesdes,

o Polindes,

o Poskestren,

o Pustu,

o Bidan desa,

o Dan lain-lain.

15. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 100%

Tabel 29 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

40

Page 41: REVISI SPM 2

No Puskesmas TH 2011 TH 2012 TH 2013

3.33 2.71 1.97

Grafik 17 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

TH 2011 TH 2012 TH 20130

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.53.33

2.71

1.97

Permasalahan:

Kurangnya kunjungan masyarakat miskin yang masih kurang ke puskesmas

Kurangnya pengetahuan masyrakat miskin tentang prosedur rujukan yang

mengharuskan ke puskesmas terlebih dulu

Sulitnya akses sarana transportasi umum dari desa wilayah kerja ke puskesmas

Kurangnya pencatatan dan pelaporan yang tertib

Upaya pemecahan masalah:

Peningkatan kunjungan maskin ke pukesmas

Sosialisasi prosedur rujukan ke tiap desa melalui kegiatan lokakarya mini

Mengusulkan ke setiap desa agar diadakan ambulance desa melalui kegiatan

lokakarya mini

Menekankan pencatatan kepada setiap petugas agas lebih tertib

16.Cakupan Pelayaanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/kota 100%

Tabel 30 Cakupan Pelayaanan Gawat Darurat level 1 yang harus diberikan saranakesehatan (RS) di kab/kota

41

Page 42: REVISI SPM 2

No Puskesmas TH 2011 TH 2012 TH 2013

0 0 0

Indikator ini diberikan oleh Rumah Sakit Kabupaten/Kota

17. Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi <24 jam 100%

Tabel 31 Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemologi <24 jam

NO Puskesmas TH 2011 TH 2012 TH 2013

100 0 0

Grafik 18 Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikanepidemologi <24 jam

TH 2011TH 2012

TH 2013

0102030405060708090

100

Hanya satu kali terjadi KLB yaitu pada tahun 2011

18. Cakupan Desa Siaga Aktif 80%

Tabel 32 Cakupan Desa Siaga Aktif

NO Puskesmas TH 2011 TH 2012 TH 2013

100 100 100

42

Page 43: REVISI SPM 2

Grafik 19 Cakupan Desa Siaga Aktif

TH 2011 TH 2012 TH 20130

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

100 100 100

Selama periode 2011-2013 pencapaian cakupan desa siaga aktif sudah mencapai

target. Pencapaian ini akan berusaha kam pertahankan.

Hal ini akan terus dipetahankan dengan kegiatan sebagai berikut:

Penyuluhan desa terpadu satu desa satu kali per bulan

Evaluasi pelaksanaan Desa Siaga setiap 6 bulan sekali

Meningkatkan kerjasama lintas sektoral melalui kegiatan Lokakarya Mini

Tingkat Kecamatan tiap 3 bulan sekali.

BAB III

KESIMPULAN

43

Page 44: REVISI SPM 2

Dari kegiatan-kegiatan yang kami lakukan, ternyata hasilnya masih program yang

tidak mencapai target, diantaranya program KIA,TB Paru, Pneumonia, Diare dan lain-

lain. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meningkatkan hasil

cakupan kami dengan berbagai usaha diantaranya peningkatan kerjasama lintas program

dan lintas sektor, peningkatan sumber daya manusia sarana dan prasarana.

Masih banyak petugas yang merangkap jabatan mengakibatkan kinerja pegawai

belum optimal juga diantaranya motivasi petugas masih kurang. Pembinaan, monitoring

serta evaluasi yang masih belum optimal. Mudah-mudahan semua kekurangan selama

tahun 2011-2013 ini dapat dijadikan acuan atau tolak ukur untuk pelayanan kesehatan

pada tahun berikutnya. Agar mencapai cakupan pelyanan yang lebih baik demi

menyongsong era Puskesmas BLUD demi mensukseskan pogram JKN yang sudah

dimulai sejak 1 Januari 2014 ini.

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Standar Pelayanan Minimal

Puskesmas DTP Mande Tahun 2014 sesuai waktu yang ditentukan.

44

Page 45: REVISI SPM 2

Penulisan menyelesaikan Laporan Standar Pelayanan Minimal Puskesmas DTP

Mande Tahun 2014 adalah sebagai kelengkapan persyaratan administrasi dalam rangka

penerapan sistem Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) di Puskesmas DTP Mande

Kabupaten Cianjur.

Demikian laporan ini kami susun, saran dan kritik sangat kami harapkan untuk

kesempurnaan pembuatan laporan serupa selanjutnya. Atas perhatian dan kerjasamanya

kami haturkan terima kasih.

Mande, Januari 2014Kepala Puskesmas DTP Mande,

Drg. Tutik Suprihatin, M.Kes.NIP. 19650408 199403 2002

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL........................................................................................................

45

Page 46: REVISI SPM 2

DAFTAR GAMBAR....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan....................................................................... 2

C. Pengertian ..................................................................................... 2

D. Landasan Hukum........................................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS DTP MANDE........................... 6

A. Data Geografi................................................................................ 6

B. Data Demografi.............................................................................. 7

C. Data Peran Serta Masyarakat......................................................... 8

D. Data Sosial Ekonomi..................................................................... 8

E. Data Sumber Daya Kesehatan....................................................... 9

F. Visi................................................................................................. 15

G. Misi................................................................................................ 16

H. Data Sasaran Kesehatan................................................................. 16

I. Indikator Standar Minimal............................................................. 17

BAB III PENCAPAIAN DAN PEMBAHASAN STANDAR PELAYANAN

MINIMAL PUSKESMAS DTP MANDE.............................................. 19

A. Pelayanan Kesehatan Dasar........................................................... 19

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil.............................................. 19

2. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani.................. 20

3. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes Yang

Memiliki Kompetensi Kebidanan........................................... 21

4. Cakupan Pelayanan Nifas....................................................... 22

5. Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Ditangani................. 23

6. Cakupan Kunjungan Bayi....................................................... 24

7. Cakupan UCI.......................................................................... 25

8. Cakupan Pelayanan Anak Balita............................................. 26

9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada

Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin................................. 28

10. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan.................. 29

11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat..... 31

46

Page 47: REVISI SPM 2

12. Cakupan Peserta KB Aktif...................................................... 32

13. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit...... 33

a. AFP.................................................................................. 33

b. Pneumonia Balita............................................................. 33

c. TB Paru............................................................................ 35

d. Penderita DBD yang Ditangani....................................... 36

e. Diare................................................................................ 36

14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Maskin........................ 38

15. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Maskin........ 40

16. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1........................... 41

17. Cakupan Desa mengalami KLB............................................. 41

18. Cakupan Desa Siaga Aktif...................................................... 42

BAB III KESIMPULAN....................................................................................... 43

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kondisi Geografis...................................................................................... 6

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Klp Umur........................ 7

Tabel 3. Jumlah Penduduk Miskin.......................................................................... 7

Tabel 4. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat........................................ 8

47

Page 48: REVISI SPM 2

Tabel 5. Mata Pencaharian Penduduk...................................................................... 8

Tabel 6. Sarana Pendidikan .................................................................................... 9

Tabel 7. Penduduk Menurut Agama........................................................................ 9

Tabel 8. Komposisi Pegawai Berdasarkan Jabatan................................................. 12

Tabel 9. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan........................................... 13

Tabel 10. Sasaran Kesehatan..................................................................................... 16

Tabel 11. Indikator Standar Pelayanan Minimal....................................................... 17

Tabel 12. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil................................................................. 19

Tabel 13. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani..................................... 20

Tabel 14. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes Yang

Memiliki Kompetensi Kebidanan.............................................................. 21

Tabel 15. Cakupan Pelayanan Nifas.......................................................................... 22

Tabel 16. Cakupan Neonatal Dengan Komplikasi Ditangani.................................... 23

Tabel 17. Cakupan Kunjungan Bayi.......................................................................... 24

Tabel 18. Cakupan UCI............................................................................................. 25

Tabel 19. Cakupan Pelayanan Anak Balita............................................................... 26

Tabel 20. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada

Anak Usia 6-24 bulan Keluarga Miskin.................................................... 28

Tabel 21. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan..................................... 29

Tabel 22. Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat........................ 31

Tabel 23. Cakupan Peserta KB Aktif......................................................................... 32

Tabel 24. Pneumonia Balita....................................................................................... 33

Tabel 25. TB Paru ......................................................................................... 35

Tabel 26. Diare ......................................................................................... 36

Tabel 27. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Maskin........................................... 38

Tabel 28. Kondisi Geografis...................................................................................... 39

Tabel 29. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Maskin........................... 40

Tabel 30. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1.............................................. 41

Tabel 31. Cakupan Desa mengalami KLB................................................................ 41

Tabel 32. Cakupan Desa Siaga Aktif......................................................................... 42

48