REVISI PROPOSALKU
-
Upload
ardiawan-satya-pratama -
Category
Documents
-
view
57 -
download
0
Transcript of REVISI PROPOSALKU
PROPOSAL
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI PT.PDSI ONSHORE DRILLING AREA SUMBAGSEL
Disusun Untuk memenuhi syarat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapanganpada Prodi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang
Disusun Oleh :
1. ARDIAWAN SATYA PRATAMA NPM 1103009
2. NURUL ISLAM NPM 1103031
PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
TAHUN 2013
PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL
1. Judul Proposal : Praktek Kerja Lapangan di PT.PDSI Onshore
Drilling Area Sumbagsel
2. Jadwal Pelaksanaan : 19 Agustus s/d 19 September 2013
3. Tim Pengusul : 1.Ardiawan Satya Pratama NPM : 1103009
2.Nurul Islam NPM : 1103031
Diajukan untuk memenuhi persyaratan administrasi pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan pada Prodi Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.
Menyetujui, Palembang, 7 Mei 2013
Pembimbing Proposal, Koordinator Tim,
Azka Roby Antari, ST Ardiawan Satya Pratama
NPM : 1103009
Mengetahui,
Ka. Prodi. Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Azka Roby Antari, ST
PROPOSAL
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI PT. PDSI ONSHORE DRILLING AREA SUMBAGSEL
1. PENDAHULUAN
Perkembangan zaman sekarang yang sering dikenal dengan era globalisasi menuntut
sumber daya manusia yang berkualitas, apalagi diiringi oleh kemajuan teknologi yang
begitu pesat. Oleh karena itu setiap Mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan
membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Praktek Kerja Lapangan merupakan salah
satu agenda penting yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa pada umumnya dan
terkhusus di Jurusan Teknik Eksplorasi Produksi Migas sebagai syarat untuk
menyelesaikan kurikulum dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya dengan tujuan agar
mahasiswa memperoleh nilai tambah dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya di
bidang industri migas.
Praktek Kerja Lapangan merupakan mata kuliah wajib Program Studi Teknik
Eksplorasi Produksi Migas di Politeknik Akamigas Palembang. Mata kuliah yang
memiliki bobot 4 (empat) SKS ini merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa.
Praktek Kerja Lapangan ini sangat diperlukan karena dapat membuka wawasan
mahasiswa terhadap pengalaman dalam bidang industri secara nyata, hubungan
personal antar pekerja dan keterkaitan setiap disiplin ilmu dengan disiplin ilmu yang
lainnya. Untuk itu kami merasa suatu keharusan untuk mengembangkan diri di dalam
latihan yang nyata sebagai pendukung perkuliahan dan pembentukan karakter
mahasiswa itu sendiri. Salah satu bentuk nyata dari latihan ini adalah Praktek Kerja di
industri sebagai sarana pengenalan terhadap dunia kerja terutama dunia industri
secara dini.
Salah satu kendala yang dirasakan mahasiswa perguruan tinggi pada umumnya
adalah minimnya gambaran mengenai aplikasi ilmu secara nyata dalam dunia industri.
Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali untuk diadakannya Praktek Kerja ke industri
atau perusahaan sebagai salah satu jalan keluar dari kendala yang ada tersebut.
Sehubungan dengan kendala ini, mahasiswa dapat menggunakan kesempatan
Praktek Kerja ini untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan keahlian. Karena
itulah pemohon mengajukan agar dapat melaksanakan kerja praktek di PT.PDSI
Onshore Drilling Area Sumbagsel.
2. TUJUAN DAN MANFAAT
2.1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui Praktek kerja Lapangan ini adalah sebagai
berikut :
1. Mendapatkan pengalaman kerja dan peluang untuk berlatih menangani
permasalahan dalam indutri migas serta melaksanakan studi perbandingan
antara teori yang didapat di kuliah dengan penerapannya dalam industri Migas.
2. Menganalisa teori yang telah didapatkan selama kuliah untuk diaplikasikan
dengan praktek didalam pekerjaan.
3. Mempelajari dan mengetahui secara umum kegiatan-kegiatan yang terjadi di PT.
PDSI Onshore Drilling Area Sumbagsel.
4. Menambah wawasan mahasiswa mengenai dunia pemboran yang lebih terarah
sehingga nantinya mahasiswa akan memiliki kemampuan yang cermat dalam hal
pengoperasian atau pemecahan suatu masalah.
5. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis Jurusan Teknik Eksplorasi Produksi Migas di
Politeknik akamigas Palembang.
2.2. Manfaat
1. Bagi Perusahaan
Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan
dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan
kebijaksanaan perusahaan.
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang kenyataan yang
ada dalam dunia industri, sehingga nantinya mahasiswa diharapkan mampu
menerapkan ilmu yang telah didapat dalam bidang industri migas serta
menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman.
3. Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan industri Migas
di Indonesia tentang proses dan teknologi yang mutakhir serta nantinya dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan.
3. TINJAUAN UMUM
3.1 Pemilihan PDSI dan fokus kegiatan
Hal yang paling mendasari pemohon untuk melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan di PT. Pertamina Drilling Services Indonesia Onshore Drilling Area
Sumbagsel adalah untuk mengetahui secara nyata kegiatan pemboran beserta
proses yang ada di dalamnya yang selama ini hanya dipelajari secara teoritis di
bangku kuliah, kemudian hal lainnya seperti yang telah di sebutkan pemohon pada
tujuan melakukan Praktek Kerja Lapangan.
Melihat P.T PDSI merupakan anak Perusahaan P.T Pertamina(Persero) yang
menyelenggarakan usaha dibidang jasa pemboran serta pengelolaan dan
pengembangan sumberdaya jasa pemboran meliputi kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi maka pemohon sangat tertarik untuk mendalami pemahaman proses
pemboran di PT. PDSI. Tempat Praktek Kerja Lapangan yang kami pilih adalah di
Sumatra Selatan tepatnya di kota Prabumulih.
Pengamatan dan Praktek Kerja Lapangan dilakukan ke semua sistem peralatan
pemboran secara umum dan difokuskan secara terpadu untuk lebih memahami
dan mendalami sistem pengangkatan (Hoisting System) pada peralatan
pemboran. Cara ini dilakukan untuk lebih memahami dasar-dasar, prinsip kerja
dan cara pengoperasian secara lebih rinci sehingga didapat hasil yang lebih
maksimal
3.2 Sekilas tentang kegiatan pemboran
Operasi pemboran merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa tahapan
kegiatan. Sebelum operasi pemboran dapat di laksanakan, tahap pertama yang di
lakukan disebut dengan tahap persiapan. Tahap persiapan ini terdiri dari beberapa
tahapan mulai dari persiapan tempat, pengiriman peralatan menuju lokasi,
penunjukan pekerja sampai pada persiapan akhir.
Bila lokasi pemboran yang diperkirakan terdapat cadangan minyak atau gas yang
cukup potensial, namun tempat tersebut masih dianggap liar, maka kita perlu
membuat tempat tersebut menjadi tempat yang memungkinkan terlaksananya
operasi pemboran.
Pada operasi pemboran ini, peralatan yang di pakai terbagi menjadi beberapa
sistem. Pepbagian sistem-sistem yang umum adalah sebagai berikut :
1. Sistem Tenaga (Power System)
Terdiri dari power supply equipments, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar
yang dikenal dengan nama prime mover dan distribution equipments. Berfungsi
untuk mendukung jalannya kegiatan pengeboran. Penggunaan prime mover
ditentukan oleh besarnya tenaga pada sumur yang didasarkan pada casing
program dan kedalaman sumur.
2. Sistem Pengangkatan (Hoisting System)
Merupakan salah satu komponen utama dari peralatan pemboran. Fungsi
utamanya adalah ruang kerja yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan
rangkaian pIpa bor dan peralatan lainnya. Sistem Pengangkatan terdiri dari dua
sub kompunen utama, yaitu :
Struktur penyangga (Supporting Structure)
Adalah konstruksi menara kerangka baja yang ditempatkan diatas titik bor,
berfungsi untuk menyangga peralatan-peralatan pemboran. Yang terdiri dari :
Menara pemboran (Derrick atau Mast). Fungsi utama menara adalah untuk
mendapatkan ruang vertikal yang cukup untuk menaikkan dan menurunkan
rangkaian pipa bor dan casing kedalam lubang bor selama operasi
pemboran berlangsung. Oleh karena itu tinggi dan kekuatannya harus
disesuaikan dengan keperluan pemboran.
Menara ini kalau dilihat dari keempat sisinya, konstruksi berbeda. Sisi
dimana drawwork berada selalu berlawanan dengan pipe ramp maupun
pipe rack.
Ada dua tipe menara :
- Menara tipe standard (Derrick)
Jenis menara ini tidak dapat didirikan dalam satu unit, tetapi sistem
pendiriannya disambung satu-persatu. Demikian jika dibandingkan
harus melepas dan memasang bagian-bagian tersebut, kecuali untuk
jarak yang tidak terlalu jauh dapat digeserkan. Menara jenis ini banyak
digunakan untuk pemboran dalam, dimana membutuhkan lantai yang
luas untuk tempat pipa, pemboran di tengah-tengah kota, daerah
pegunungan dan pemboran dilepas pantai dimana tidak tersedia ruang
yang cukup untuk mendirikan satu unit penuh.
- Menara tipe Portable (Mast)
Jenis menara ini posisi berdiri dari bagian yang dikaitkan satu sama lain
dengan las/sekrup (biasanya terdiri dari dua tingkat), tipe menara ini
dapat didirikan menara ditahan oleh teleskoping dan diperkuat oleh tali-
tali yang ditambatkan secara tersebar. Tipe menara ini jika
dibandingkan dengan menara standard mempunyai kelebihan, karena
lebih murah, mudah dan cepat untuk mendirikannya, serta biasanya
transportnya murah, tetapi penggunaannya terbatas pada pemboran
yang tidak terlalu dalam (dangkal).
Bagian-bagian menara yang penting adalah :
- Gine pole : merupakan tiang kaki dua atau tiga yang berbeda di puncak
menara, berfungsi untuk memberikan pertolongan pada saat
menaikkan dan memasang crown block (gine pole hanya dipasang,
menara tipe standard).
- Water table : merupakan lantai dipuncak menara yang berfungsi untuk
mengetahui bahwa menara sudah berdiri tegak.
- Cross bracing : berfungsi untuk penguat menara, ada yang berbentuk k
dan x
- Tiang menara : merupakan empat tiang yang berbentuk menara,
berbentuk segi tiga sama kaki, berfungsi sebagai penahan terhadap
semua beban vertikal dibawah menara dan beban horisontal (pengaruh
angin dan sebagainya).
- Girt, merupakan sabuk menara, berfungsi sebagai penguat menara.
- Monkey board platform berfungsi sebagai :
- Tempat kerja bagi derrickman pada waktu cabut atau menurunkan
rangkaian pipa bor.
- Tempat menyandarkan bagian rangkaian pipa bor yang kebetulan
sedang tidak digunakan (pada saat dilakukan cabut pipa).
Substructure adalah konstruksi kerangka baja sebagai platform yang
dipasang langsung diatas titik bor. Substructure memberikan ruang keria
bagi peralatan dan pekera diatas dan dibawah lantai bor.
Tinggi substructure ditentukan oleh jenis rig dan ketinggian Blow Out
Preventer Stack .
Substructure mampu menahan beban yang sangat besar, yang ditimbulkan
oleh derrick atau mast, peralatan pengangkatan, meja putar, rangkain pipa
bor (drill pipe,drill collar dan sebagainya) dan beban lainnya.
Rig Floor adalah lantai bor ditempatkan diatas substructure yang berfungsi
untuk :
- Menampung peralatan-peralatan pernboran yang kecil-kecil
- Tempat berdirinya menara
- Mendudukkan drawwork
- Tempat kerja driller dan rotary helper (roughneck).
Bagian Ini penting dalarn perhitungan keadaan sumur karena titik nol
pemboran dimulai dari lantai bor.
Susunan lantai bor terdiri dari :
- Rotary table : memutar rangkaian pipa bor (drill pipe, drill collar dan bit).
- Rotary drive : meneruskan (memindahkan) daya dari drawwork ke meja
putar (rotary table).
- Drawworks : merupakan "hoisting mechanisme" pada rotary drilling rig.
- Drilles console : merupakan pusat instrumentasi dari rotary drilling rig.
- Make up and Break out tongs : kunci-kunci besar yang digunakan untuk
menyambung atau melepas bagian-bagian drill pipe dan drill collar.
- Mouse hole : lubang dekat rotary table pada lantai bor, dimana drill
pipe ditempatkan pada saat dilakukan penyambungan dengan kelly
dan rangkaian pipa bor.
- Rat hole : lubang dekat kaki menara pada lantai bor dimana kelly di
tempatkan pada saat berlangsung "cabut pasang pipa" (round trip).
- Dog House: merupakan rumah kecil yang digunakan sebagai ruang,
kerja driller dan penyimpanan alat-alat kecil lainnya.
- Pipe ramp (V ramp) : merupakan jembatan penghubung antara catwalk
dengan rig floor, berfungsi lintasan pipa bor yang ditarik ke lantai bor.
- Catwalk : merupakan jembatan penghubung antara pipe rack dengan
v ram, berfungsi untuk menyimpan pipa yang akan ditarik ke lantai bor
lewat v ramp.
- Hydraulic cathead : digunakan untuk menyambung dan melepas
sambungan jika dipasang drillpipe yang besar atau drill collar akan
ditambahkan atau dikurangi dari drill stem pada saat perjalanan/
Tripping yaitu masuk atau keluar dari sumur bor.
Peralatan Pengangkat (Hoisting Equipment), meliputi :
Drawwork
Drawwork merupakan otak dari suatu unit pemboran, karena melalui
drawwork ini seorang driller melakukan dan mengatur operasi pemboran.
sebenarnya drawwork adalah merupakan suatu sistem transmisi yang
kompleks, sebagai gambaran adalah seperti sistem transmisi pada mobil
(gear block).
Drawwork akan berputar bila dihubungkan dengan prime mover (mesin
penggerak). Konstruksi drawwork tergantung dari beban yang harus
dilayani, biasanya didesain dengan horse power (HP) dan kedalaman
pemboran, dimana kedalaman disini harus disesuaikan dengan jenis drill
pipenya. Drawwork biasanya ditempatkan dekat meja putar.
Fungsi utama drawwork adalah untuk :
- Meneruskan tenaga dari prime mover (power system) ke rangkaian
pipa bor selama operasi pemboran berlangsung.
- Meneruskan tenaga dari prime mover ke rotary drive
- Meneruskan tenaga dari prime mover ke catheads untuk menyambung
atau melepas bagian-bagian rangkaian pipa bor.
Komponen-komponen utama drawwork terdiri dari
- Revolling drum : merupakan suatu drum untuk menggulung kabel bor
(drilling line).
- Breaking system : terdiri dari rem mekanis utama dan rem pembantu
hidrolis atau listrik, berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan
gerakan kabel bor.
- Rotary drive : berfungsi untuk meneruskan tenaga dari drawwork ke
meja putar.
- Catheads : berfungsi untuk mengangkat atau menarik beban-beban
ringan rig floor dan juga berfungsi untuk menyambung atau melepas
sambungan pipa bor.
Overhead tools
Overhead tool meliputi :
- Crown Block : merupakan kumpulan roda yang ditempatkan pada
puncak menara (sebagai blok yang diam).
- Travelling Block : merupakan kumpulan roda yang digantung dibawah
crown block, diatas lantai bor (sebagai blok yang bergerak naik turun)
- Hook : berfungsi untuk mengantungkan swivel dan rangkaian pipa bor
selama operasi pemboraan berlangsung
- Elevator merupakan klem (penjepit) yang ditempatkan (digantungkan)
pada salah satu sisi travelling block atau hook dengan elevator link
berfungsi untuk menurunkan atau menaikan pipa bor dari lubang bor.
Drilling Line
Drill line sangat penting dalam operasi pemboran karena berfungsi untuk
menahan atau menarik beban yang diderita oleh hook. Untuk menghindari
kecelakaan yang mungkin terjadi karena keausan maka dibuat "cut off
program". Cut off program ini dibuat berdasarkan kekuatan kabel terhadap
tarikan dan dinyatakan dengan ton mile yang diderita kabel.
Beban-beban berat yang diderita oleh drilling cable terjadi pada saat :
- Cabut dan masuk drill string (round trip)
- pemasangan casing (running casing)
- Operasi pemancingan (fishing job)
Susunan drilling line terdiri dari :
- Reveed “drilling line” : tali yang melewati roda-roda crown block dan
roda-roda travelling block
- Dead line : tali tidak bergerak yang ditambatkan pada substructure (tali
mati).
- Deadline anchor : biasanya ditempatkan berlawanan berseberangan
dengan drawwork dan diclamp pada substructure.
- Storage or Supply : biasanya ditempatkan pada jarak yang dekat
dengan rig.
3. Sistem Putar (Rotary System)
Fungsi utamanya adalah untuk memutar rangkaian pipa bor. Terdiri dari :
- Rotary Table
- Swivel
- Drill Pipe
- Drill Collar
- Bit
- Top Drive yang terdiri dari : main motor, rotating head, gir, link, elevator,dll
4. Sistem Sirkulasi (Circulation System)
Tersusun oleh empat sub komponen utama, yaitu :
- Drilling Fluid
- Preparation Area yang terdiri dari : mud house, steel mud pits, mixing hopper,
chemical mixing barrel, water tanks, dan reserve pit.
- Circulating Equipments yang terdiri dari : mud pit,mud pump, pump discharge
and return line, stand pipe, dan rotary hose.
- Solid Control Equipment yang terdiri dari : shale shaker, degasser,
desander dan desilter.
5. Sistem Pencegahan Semburan Liar (Blow Out Preventer System)
Semburan liar (blow out) adalah peristiwa mengalirnya fluida formasi dari dalam
sumur secara tidak terkendali. Kejadian ini didahului dengan masuknya fluida
formasi ke dalam lubang bor (well kick). Peralatan pencegah semburan liar
ditempatkan pada kepala casing dibawah rotary table pada lantai bor. Komponen-
komponen Blow Out Preventer (BOP) system terdiri dari :
- BOP Stack yang terdiri dari :
1. Annular Preventer
2. Pipe Ram Preventer (Pipe Ram, Blind Ram, dan Shear Ram)
3. Drilling Spools
4. Casing Head (Well Head)
- Accumulator
Biasanya ditempatkan pada jarak sekitar 100 meter dari rig. Accumulator bekerja
pada BOP stack dengan “high pressure hydraulis” (saluran hidrolik bertekanan
tinggi). Pada saat terjadi “kick” Crew dapat dengan cepat menutup blowout
preventer dengan menghidupkan kontrol pada accumulator atau pada remote
panel yang terletak pada lantai bor.
Unit accumulator dihidupkan pada keadaan darurat yaitu untuk menutup BOP
Stack. Unit ini dapat dihidupkan dari remote panel yang terletak pada lantai bor
atau dari accumulator panel pada unit ini terdiri dalam keadaan crew harus
meninggalkan lantai bor.
- Supporting yang terdiri dari :
1. Choke Manifold
2. Kill Line
4. RENCANA KEGIATAN
4.1. TEMPAT DAN JADWAL KEGIATAN
Rencana tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada :
Tanggal : 19 Agustus s/d 19 September 2013
Bertempat di : P.T PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA
Onshore Drilling Area Sumbagsel.
Alamat : Jl. Jendral Sudirman No.3 Kota Prabumulih, Sumatera
Selatan.
*) Waktu disesuaikan dengan waktu yang diberikan oleh pihak perusahaan
Adapun jadwal rencana Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :
Uraian KegiatanMinggu Ke -
1 2 3 4
1. PengenalanAdministrasiSafety inductionPengarahan kegiatan
2. Observasi dan pengumpulan data
sistem tenaga, sistem pengangkat dan sistem pemutarSistem sirkulasi dan sistem BOPCara perawatan dan pengoperasian alatKegiatan penunjang : logging, cementing dan lain-lain
3. Penyusunan data
Penyusunan LaporanPresentasi
Keterangan : = Pelaksanaan Kegiatan
4.2. DATA-DATA YANG DIPERLUKAN
Dalam pelaksanaannya diperlukannya data-data yang digunakan untuk
melengkapi penyusunan proposal, diantaranya :
- Data profil perusahaan.
- Aturan keamanan perusahaan.
- Data well program.
- Spesifikasi umum peralatan yang digunakan di proses pemboran.
- Spesifikasi khusus peralatan sistem angkat ( Hoisting System ).
- Data permasalahan pemboran yang pernah terjadi.
- Spesifikasi atau jenis dari RIG yang digunakan saat pemboran.
- Alur kerja kegiatan pemboran di PT. PDSI ODA Sumbagsel.
- Data-data pendukung yang dapat menunjang penulisan laporan.
4.3. PARAMETER KEBERHASILAN
- Seluruh rangkaian kegiatan Praktek Kerja Lapangan terikuti minimal 80%
(bisa dibuktikan melalui absensi kegiatan harian mahasiswa PKL).
- Tujuan PKL dan Semua kegiatan dapat terlaksana dengan lancar dari awal
hingga akhir.
- Seluruh data yang diperlukan berhasil diperoleh.
- Laporan hasil kegiatan dapat disusun dengan baik dan dipresentasikan
kepada pihak perusahaan pada akhir masa pelaksanaan PKL.
- Mahasiswa praktek dapat menjelaskan secara umum proses dari
persiapan,pelaksanaan dan penyelesaian pada pemboran.
5. PENUTUP
Diberikannya kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan di P.T PDSI Onshore Drilling Area Sumbagsel ini akan lebih mengenalkan
dan mendekatkan mahasiswa dengan lingkungan kerja yang sebenarnya, dengan
demikian keterkaitan antara lembaga Perguruan Tinggi dengan kebutuhan tenaga
kerja akan semakin dapat diantisipasi. Kesempatan yang diberikan oleh pihak
Perusahaan tentunya akan dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh mahasiswa Praktek
Kerja Lapangan yang hasilnya akan disusun dalam bentuk laporan Praktek Kerja
Lapangan.
Demikianlah Proposal Praktek Kerja Lapangan ini kami ajukan, besar harapan kami
agar proposal kerja praktek ini dapat diterima dan terealisasi sesuai dengan rencana.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya
kepada kita semua. Dan atas bantuan serta kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Palembang, 7 Mei 2013 Pengusul,
1. Ardiawan Satya PratamaNPM : 1103009
2. Nurul IslamNPM : 1103031