REVISI PROPOSALKU

18
PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI PT.PDSI ONSHORE DRILLING AREA SUMBAGSEL Disusun Untuk memenuhi syarat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada Prodi Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang Disusun Oleh : 1. ARDIAWAN SATYA PRATAMA NPM 1103009 2. NURUL ISLAM NPM 1103031 PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG TAHUN 2013

Transcript of REVISI PROPOSALKU

Page 1: REVISI PROPOSALKU

PROPOSAL

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PT.PDSI ONSHORE DRILLING AREA SUMBAGSEL

Disusun Untuk memenuhi syarat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapanganpada Prodi Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Politeknik Akamigas Palembang

Disusun Oleh :

1. ARDIAWAN SATYA PRATAMA NPM 1103009

2. NURUL ISLAM NPM 1103031

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS

POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

TAHUN 2013

Page 2: REVISI PROPOSALKU

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS

POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

1. Judul Proposal : Praktek Kerja Lapangan di PT.PDSI Onshore

Drilling Area Sumbagsel

2. Jadwal Pelaksanaan : 19 Agustus s/d 19 September 2013

3. Tim Pengusul : 1.Ardiawan Satya Pratama NPM : 1103009

2.Nurul Islam NPM : 1103031

Diajukan untuk memenuhi persyaratan administrasi pelaksanaan Praktek Kerja

Lapangan pada Prodi Teknik Eksplorasi Produksi Migas Politeknik Akamigas Palembang.

Menyetujui, Palembang, 7 Mei 2013

Pembimbing Proposal, Koordinator Tim,

Azka Roby Antari, ST Ardiawan Satya Pratama

NPM : 1103009

Mengetahui,

Ka. Prodi. Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Azka Roby Antari, ST

Page 3: REVISI PROPOSALKU

PROPOSAL

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PT. PDSI ONSHORE DRILLING AREA SUMBAGSEL

1. PENDAHULUAN

Perkembangan zaman sekarang yang sering dikenal dengan era globalisasi menuntut

sumber daya manusia yang berkualitas, apalagi diiringi oleh kemajuan teknologi yang

begitu pesat. Oleh karena itu setiap Mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan

membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Praktek Kerja Lapangan merupakan salah

satu agenda penting yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa pada umumnya dan

terkhusus di Jurusan Teknik Eksplorasi Produksi Migas sebagai syarat untuk

menyelesaikan kurikulum dan harus dilaksanakan sebaik-baiknya dengan tujuan agar

mahasiswa memperoleh nilai tambah dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya di

bidang industri migas.

Praktek Kerja Lapangan merupakan mata kuliah wajib Program Studi Teknik

Eksplorasi Produksi Migas di Politeknik Akamigas Palembang. Mata kuliah yang

memiliki bobot 4 (empat) SKS ini merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa.

Praktek Kerja Lapangan ini sangat diperlukan karena dapat membuka wawasan

mahasiswa terhadap pengalaman dalam bidang industri secara nyata, hubungan

personal antar pekerja dan keterkaitan setiap disiplin ilmu dengan disiplin ilmu yang

lainnya. Untuk itu kami merasa suatu keharusan untuk mengembangkan diri di dalam

latihan yang nyata sebagai pendukung perkuliahan dan pembentukan karakter

mahasiswa itu sendiri. Salah satu bentuk nyata dari latihan ini adalah Praktek Kerja di

industri sebagai sarana pengenalan terhadap dunia kerja terutama dunia industri

secara dini.

Salah satu kendala yang dirasakan mahasiswa perguruan tinggi pada umumnya

adalah minimnya gambaran mengenai aplikasi ilmu secara nyata dalam dunia industri.

Oleh karena itu, sangat diperlukan sekali untuk diadakannya Praktek Kerja ke industri

atau perusahaan sebagai salah satu jalan keluar dari kendala yang ada tersebut.

Sehubungan dengan kendala ini, mahasiswa dapat menggunakan kesempatan

Praktek Kerja ini untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan keahlian. Karena

itulah pemohon mengajukan agar dapat melaksanakan kerja praktek di PT.PDSI

Onshore Drilling Area Sumbagsel.

Page 4: REVISI PROPOSALKU

2. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai melalui Praktek kerja Lapangan ini adalah sebagai

berikut :

1. Mendapatkan pengalaman kerja dan peluang untuk berlatih menangani

permasalahan dalam indutri migas serta melaksanakan studi perbandingan

antara teori yang didapat di kuliah dengan penerapannya dalam industri Migas.

2. Menganalisa teori yang telah didapatkan selama kuliah untuk diaplikasikan

dengan praktek didalam pekerjaan.

3. Mempelajari dan mengetahui secara umum kegiatan-kegiatan yang terjadi di PT.

PDSI Onshore Drilling Area Sumbagsel.

4. Menambah wawasan mahasiswa mengenai dunia pemboran yang lebih terarah

sehingga nantinya mahasiswa akan memiliki kemampuan yang cermat dalam hal

pengoperasian atau pemecahan suatu masalah.

5. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh

sebagai persyaratan akademis Jurusan Teknik Eksplorasi Produksi Migas di

Politeknik akamigas Palembang.

2.2. Manfaat

1. Bagi Perusahaan

Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan

dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menentukan

kebijaksanaan perusahaan.

2. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam tentang kenyataan yang

ada dalam dunia industri, sehingga nantinya mahasiswa diharapkan mampu

menerapkan ilmu yang telah didapat dalam bidang industri migas serta

menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman.

3. Bagi Perguruan Tinggi

Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan industri Migas

di Indonesia tentang proses dan teknologi yang mutakhir serta nantinya dapat

digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan.

Page 5: REVISI PROPOSALKU

3. TINJAUAN UMUM

3.1 Pemilihan PDSI dan fokus kegiatan

Hal yang paling mendasari pemohon untuk melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan di PT. Pertamina Drilling Services Indonesia Onshore Drilling Area

Sumbagsel adalah untuk mengetahui secara nyata kegiatan pemboran beserta

proses yang ada di dalamnya yang selama ini hanya dipelajari secara teoritis di

bangku kuliah, kemudian hal lainnya seperti yang telah di sebutkan pemohon pada

tujuan melakukan Praktek Kerja Lapangan.

Melihat P.T PDSI merupakan anak Perusahaan P.T Pertamina(Persero) yang

menyelenggarakan usaha dibidang jasa pemboran serta pengelolaan dan

pengembangan sumberdaya jasa pemboran meliputi kegiatan eksplorasi dan

eksploitasi maka pemohon sangat tertarik untuk mendalami pemahaman proses

pemboran di PT. PDSI. Tempat Praktek Kerja Lapangan yang kami pilih adalah di

Sumatra Selatan tepatnya di kota Prabumulih.

Pengamatan dan Praktek Kerja Lapangan dilakukan ke semua sistem peralatan

pemboran secara umum dan difokuskan secara terpadu untuk lebih memahami

dan mendalami sistem pengangkatan (Hoisting System) pada peralatan

pemboran. Cara ini dilakukan untuk lebih memahami dasar-dasar, prinsip kerja

dan cara pengoperasian secara lebih rinci sehingga didapat hasil yang lebih

maksimal

3.2 Sekilas tentang kegiatan pemboran

Operasi pemboran merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa tahapan

kegiatan. Sebelum operasi pemboran dapat di laksanakan, tahap pertama yang di

lakukan disebut dengan tahap persiapan. Tahap persiapan ini terdiri dari beberapa

tahapan mulai dari persiapan tempat, pengiriman peralatan menuju lokasi,

penunjukan pekerja sampai pada persiapan akhir.

Bila lokasi pemboran yang diperkirakan terdapat cadangan minyak atau gas yang

cukup potensial, namun tempat tersebut masih dianggap liar, maka kita perlu

membuat tempat tersebut menjadi tempat yang memungkinkan terlaksananya

operasi pemboran.

Pada operasi pemboran ini, peralatan yang di pakai terbagi menjadi beberapa

sistem. Pepbagian sistem-sistem yang umum adalah sebagai berikut :

Page 6: REVISI PROPOSALKU

1. Sistem Tenaga (Power System)

Terdiri dari power supply equipments, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar

yang dikenal dengan nama prime mover dan distribution equipments. Berfungsi

untuk mendukung jalannya kegiatan pengeboran. Penggunaan prime mover

ditentukan oleh besarnya tenaga pada sumur yang didasarkan pada casing

program dan kedalaman sumur.

2. Sistem Pengangkatan (Hoisting System)

Merupakan salah satu komponen utama dari peralatan pemboran. Fungsi

utamanya adalah ruang kerja yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan

rangkaian pIpa bor dan peralatan lainnya. Sistem Pengangkatan terdiri dari dua

sub kompunen utama, yaitu :

Struktur penyangga (Supporting Structure)

Adalah konstruksi menara kerangka baja yang ditempatkan diatas titik bor,

berfungsi untuk menyangga peralatan-peralatan pemboran. Yang terdiri dari :

Menara pemboran (Derrick atau Mast). Fungsi utama menara adalah untuk

mendapatkan ruang vertikal yang cukup untuk menaikkan dan menurunkan

rangkaian pipa bor dan casing kedalam lubang bor selama operasi

pemboran berlangsung. Oleh karena itu tinggi dan kekuatannya harus

disesuaikan dengan keperluan pemboran.

Menara ini kalau dilihat dari keempat sisinya, konstruksi berbeda. Sisi

dimana drawwork berada selalu berlawanan dengan pipe ramp maupun

pipe rack.

Ada dua tipe menara :

- Menara tipe standard (Derrick)

Jenis menara ini tidak dapat didirikan dalam satu unit, tetapi sistem

pendiriannya disambung satu-persatu. Demikian jika dibandingkan

harus melepas dan memasang bagian-bagian tersebut, kecuali untuk

jarak yang tidak terlalu jauh dapat digeserkan. Menara jenis ini banyak

digunakan untuk pemboran dalam, dimana membutuhkan lantai yang

luas untuk tempat pipa, pemboran di tengah-tengah kota, daerah

pegunungan dan pemboran dilepas pantai dimana tidak tersedia ruang

yang cukup untuk mendirikan satu unit penuh.

Page 7: REVISI PROPOSALKU

- Menara tipe Portable (Mast)

Jenis menara ini posisi berdiri dari bagian yang dikaitkan satu sama lain

dengan las/sekrup (biasanya terdiri dari dua tingkat), tipe menara ini

dapat didirikan menara ditahan oleh teleskoping dan diperkuat oleh tali-

tali yang ditambatkan secara tersebar. Tipe menara ini jika

dibandingkan dengan menara standard mempunyai kelebihan, karena

lebih murah, mudah dan cepat untuk mendirikannya, serta biasanya

transportnya murah, tetapi penggunaannya terbatas pada pemboran

yang tidak terlalu dalam (dangkal).

Bagian-bagian menara yang penting adalah :

- Gine pole : merupakan tiang kaki dua atau tiga yang berbeda di puncak

menara, berfungsi untuk memberikan pertolongan pada saat

menaikkan dan memasang crown block (gine pole hanya dipasang,

menara tipe standard).

- Water table : merupakan lantai dipuncak menara yang berfungsi untuk

mengetahui bahwa menara sudah berdiri tegak.

- Cross bracing : berfungsi untuk penguat menara, ada yang berbentuk k

dan x

- Tiang menara : merupakan empat tiang yang berbentuk menara,

berbentuk segi tiga sama kaki, berfungsi sebagai penahan terhadap

semua beban vertikal dibawah menara dan beban horisontal (pengaruh

angin dan sebagainya).

- Girt, merupakan sabuk menara, berfungsi sebagai penguat menara.

- Monkey board platform berfungsi sebagai :

- Tempat kerja bagi derrickman pada waktu cabut atau menurunkan

rangkaian pipa bor.

- Tempat menyandarkan bagian rangkaian pipa bor yang kebetulan

sedang tidak digunakan (pada saat dilakukan cabut pipa).

Substructure adalah konstruksi kerangka baja sebagai platform yang

dipasang langsung diatas titik bor. Substructure memberikan ruang keria

bagi peralatan dan pekera diatas dan dibawah lantai bor.

Tinggi substructure ditentukan oleh jenis rig dan ketinggian Blow Out

Preventer Stack .

Page 8: REVISI PROPOSALKU

Substructure mampu menahan beban yang sangat besar, yang ditimbulkan

oleh derrick atau mast, peralatan pengangkatan, meja putar, rangkain pipa

bor (drill pipe,drill collar dan sebagainya) dan beban lainnya.

Rig Floor adalah lantai bor ditempatkan diatas substructure yang berfungsi

untuk :

- Menampung peralatan-peralatan pernboran yang kecil-kecil

- Tempat berdirinya menara

- Mendudukkan drawwork

- Tempat kerja driller dan rotary helper (roughneck).

Bagian Ini penting dalarn perhitungan keadaan sumur karena titik nol

pemboran dimulai dari lantai bor.

Susunan lantai bor terdiri dari :

- Rotary table : memutar rangkaian pipa bor (drill pipe, drill collar dan bit).

- Rotary drive : meneruskan (memindahkan) daya dari drawwork ke meja

putar (rotary table).

- Drawworks : merupakan "hoisting mechanisme" pada rotary drilling rig.

- Drilles console : merupakan pusat instrumentasi dari rotary drilling rig.

- Make up and Break out tongs : kunci-kunci besar yang digunakan untuk

menyambung atau melepas bagian-bagian drill pipe dan drill collar.

- Mouse hole : lubang dekat rotary table pada lantai bor, dimana drill

pipe ditempatkan pada saat dilakukan penyambungan dengan kelly

dan rangkaian pipa bor.

- Rat hole : lubang dekat kaki menara pada lantai bor dimana kelly di

tempatkan pada saat berlangsung "cabut pasang pipa" (round trip).

- Dog House: merupakan rumah kecil yang digunakan sebagai ruang,

kerja driller dan penyimpanan alat-alat kecil lainnya.

- Pipe ramp (V ramp) : merupakan jembatan penghubung antara catwalk

dengan rig floor, berfungsi lintasan pipa bor yang ditarik ke lantai bor.

- Catwalk : merupakan jembatan penghubung antara pipe rack dengan

v ram, berfungsi untuk menyimpan pipa yang akan ditarik ke lantai bor

lewat v ramp.

- Hydraulic cathead : digunakan untuk menyambung dan melepas

sambungan jika dipasang drillpipe yang besar atau drill collar akan

ditambahkan atau dikurangi dari drill stem pada saat perjalanan/

Tripping yaitu masuk atau keluar dari sumur bor.

Page 9: REVISI PROPOSALKU

Peralatan Pengangkat (Hoisting Equipment), meliputi :

Drawwork

Drawwork merupakan otak dari suatu unit pemboran, karena melalui

drawwork ini seorang driller melakukan dan mengatur operasi pemboran.

sebenarnya drawwork adalah merupakan suatu sistem transmisi yang

kompleks, sebagai gambaran adalah seperti sistem transmisi pada mobil

(gear block).

Drawwork akan berputar bila dihubungkan dengan prime mover (mesin

penggerak). Konstruksi drawwork tergantung dari beban yang harus

dilayani, biasanya didesain dengan horse power (HP) dan kedalaman

pemboran, dimana kedalaman disini harus disesuaikan dengan jenis drill

pipenya. Drawwork biasanya ditempatkan dekat meja putar.

Fungsi utama drawwork adalah untuk :

- Meneruskan tenaga dari prime mover (power system) ke rangkaian

pipa bor selama operasi pemboran berlangsung.

- Meneruskan tenaga dari prime mover ke rotary drive

- Meneruskan tenaga dari prime mover ke catheads untuk menyambung

atau melepas bagian-bagian rangkaian pipa bor.

Komponen-komponen utama drawwork terdiri dari

- Revolling drum : merupakan suatu drum untuk menggulung kabel bor

(drilling line).

- Breaking system : terdiri dari rem mekanis utama dan rem pembantu

hidrolis atau listrik, berfungsi untuk memperlambat atau menghentikan

gerakan kabel bor.

- Rotary drive : berfungsi untuk meneruskan tenaga dari drawwork ke

meja putar.

- Catheads : berfungsi untuk mengangkat atau menarik beban-beban

ringan rig floor dan juga berfungsi untuk menyambung atau melepas

sambungan pipa bor.

Overhead tools

Overhead tool meliputi :

- Crown Block : merupakan kumpulan roda yang ditempatkan pada

puncak menara (sebagai blok yang diam).

Page 10: REVISI PROPOSALKU

- Travelling Block : merupakan kumpulan roda yang digantung dibawah

crown block, diatas lantai bor (sebagai blok yang bergerak naik turun)

- Hook : berfungsi untuk mengantungkan swivel dan rangkaian pipa bor

selama operasi pemboraan berlangsung

- Elevator merupakan klem (penjepit) yang ditempatkan (digantungkan)

pada salah satu sisi travelling block atau hook dengan elevator link

berfungsi untuk menurunkan atau menaikan pipa bor dari lubang bor.

Drilling Line

Drill line sangat penting dalam operasi pemboran karena berfungsi untuk

menahan atau menarik beban yang diderita oleh hook. Untuk menghindari

kecelakaan yang mungkin terjadi karena keausan maka dibuat "cut off

program". Cut off program ini dibuat berdasarkan kekuatan kabel terhadap

tarikan dan dinyatakan dengan ton mile yang diderita kabel.

Beban-beban berat yang diderita oleh drilling cable terjadi pada saat :

- Cabut dan masuk drill string (round trip)

- pemasangan casing (running casing)

- Operasi pemancingan (fishing job)

Susunan drilling line terdiri dari :

- Reveed “drilling line” : tali yang melewati roda-roda crown block dan

roda-roda travelling block

- Dead line : tali tidak bergerak yang ditambatkan pada substructure (tali

mati).

- Deadline anchor : biasanya ditempatkan berlawanan berseberangan

dengan drawwork dan diclamp pada substructure.

- Storage or Supply : biasanya ditempatkan pada jarak yang dekat

dengan rig.

3. Sistem Putar (Rotary System)

Fungsi utamanya adalah untuk memutar rangkaian pipa bor. Terdiri dari :

- Rotary Table

- Swivel

- Drill Pipe

- Drill Collar

- Bit

- Top Drive yang terdiri dari : main motor, rotating head, gir, link, elevator,dll

Page 11: REVISI PROPOSALKU

4. Sistem Sirkulasi (Circulation System)

Tersusun oleh empat sub komponen utama, yaitu :

- Drilling Fluid

- Preparation Area yang terdiri dari : mud house, steel mud pits, mixing hopper,

chemical mixing barrel, water tanks, dan reserve pit.

- Circulating Equipments yang terdiri dari : mud pit,mud pump, pump discharge

and return line, stand pipe, dan rotary hose.

- Solid Control Equipment yang terdiri dari : shale shaker, degasser,

desander dan desilter.

5. Sistem Pencegahan Semburan Liar (Blow Out Preventer System)

Semburan liar (blow out) adalah peristiwa mengalirnya fluida formasi dari dalam

sumur secara tidak terkendali. Kejadian ini didahului dengan masuknya fluida

formasi ke dalam lubang bor (well kick). Peralatan pencegah semburan liar

ditempatkan pada kepala casing dibawah rotary table pada lantai bor. Komponen-

komponen Blow Out Preventer (BOP) system terdiri dari :

- BOP Stack yang terdiri dari :

1. Annular Preventer

2. Pipe Ram Preventer (Pipe Ram, Blind Ram, dan Shear Ram)

3. Drilling Spools

4. Casing Head (Well Head)

- Accumulator

Biasanya ditempatkan pada jarak sekitar 100 meter dari rig. Accumulator bekerja

pada BOP stack dengan “high pressure hydraulis” (saluran hidrolik bertekanan

tinggi). Pada saat terjadi “kick” Crew dapat dengan cepat menutup blowout

preventer dengan menghidupkan kontrol pada accumulator atau pada remote

panel yang terletak pada lantai bor.

Unit accumulator dihidupkan pada keadaan darurat yaitu untuk menutup BOP

Stack. Unit ini dapat dihidupkan dari remote panel yang terletak pada lantai bor

atau dari accumulator panel pada unit ini terdiri dalam keadaan crew harus

meninggalkan lantai bor.

- Supporting yang terdiri dari :

1. Choke Manifold

2. Kill Line

Page 12: REVISI PROPOSALKU

4. RENCANA KEGIATAN

4.1. TEMPAT DAN JADWAL KEGIATAN

Rencana tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada :

Tanggal : 19 Agustus s/d 19 September 2013

Bertempat di : P.T PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA

Onshore Drilling Area Sumbagsel.

Alamat : Jl. Jendral Sudirman No.3 Kota Prabumulih, Sumatera

Selatan.

*) Waktu disesuaikan dengan waktu yang diberikan oleh pihak perusahaan

Adapun jadwal rencana Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :

Uraian KegiatanMinggu Ke -

1 2 3 4

1. PengenalanAdministrasiSafety inductionPengarahan kegiatan

2. Observasi dan pengumpulan data

sistem tenaga, sistem pengangkat dan sistem pemutarSistem sirkulasi dan sistem BOPCara perawatan dan pengoperasian alatKegiatan penunjang : logging, cementing dan lain-lain

3. Penyusunan data

Penyusunan LaporanPresentasi

Keterangan : = Pelaksanaan Kegiatan

4.2. DATA-DATA YANG DIPERLUKAN

Dalam pelaksanaannya diperlukannya data-data yang digunakan untuk

melengkapi penyusunan proposal, diantaranya :

- Data profil perusahaan.

- Aturan keamanan perusahaan.

- Data well program.

- Spesifikasi umum peralatan yang digunakan di proses pemboran.

- Spesifikasi khusus peralatan sistem angkat ( Hoisting System ).

- Data permasalahan pemboran yang pernah terjadi.

- Spesifikasi atau jenis dari RIG yang digunakan saat pemboran.

- Alur kerja kegiatan pemboran di PT. PDSI ODA Sumbagsel.

- Data-data pendukung yang dapat menunjang penulisan laporan.

Page 13: REVISI PROPOSALKU

4.3. PARAMETER KEBERHASILAN

- Seluruh rangkaian kegiatan Praktek Kerja Lapangan terikuti minimal 80%

(bisa dibuktikan melalui absensi kegiatan harian mahasiswa PKL).

- Tujuan PKL dan Semua kegiatan dapat terlaksana dengan lancar dari awal

hingga akhir.

- Seluruh data yang diperlukan berhasil diperoleh.

- Laporan hasil kegiatan dapat disusun dengan baik dan dipresentasikan

kepada pihak perusahaan pada akhir masa pelaksanaan PKL.

- Mahasiswa praktek dapat menjelaskan secara umum proses dari

persiapan,pelaksanaan dan penyelesaian pada pemboran.

5. PENUTUP

Diberikannya kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan di P.T PDSI Onshore Drilling Area Sumbagsel ini akan lebih mengenalkan

dan mendekatkan mahasiswa dengan lingkungan kerja yang sebenarnya, dengan

demikian keterkaitan antara lembaga Perguruan Tinggi dengan kebutuhan tenaga

kerja akan semakin dapat diantisipasi. Kesempatan yang diberikan oleh pihak

Perusahaan tentunya akan dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh mahasiswa Praktek

Kerja Lapangan yang hasilnya akan disusun dalam bentuk laporan Praktek Kerja

Lapangan.

Demikianlah Proposal Praktek Kerja Lapangan ini kami ajukan, besar harapan kami

agar proposal kerja praktek ini dapat diterima dan terealisasi sesuai dengan rencana.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan petunjuk-Nya

kepada kita semua. Dan atas bantuan serta kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Palembang, 7 Mei 2013 Pengusul,

1. Ardiawan Satya PratamaNPM : 1103009

2. Nurul IslamNPM : 1103031