Revisi Kelompok 8 Metode Dan Teknik Pembelajaran
Click here to load reader
-
Upload
orta-putra -
Category
Documents
-
view
72 -
download
4
Transcript of Revisi Kelompok 8 Metode Dan Teknik Pembelajaran
Makalah Belajar dan Pembelajaran Matematika
Memilih Metode dan Teknik
Pembelajaran
Dosen Pembimbing: Erlin Ladyawati, S.Pd.,M.Pd.
Oleh:
Orta Rosinda
Wiwin Endang Lestari
Eris wulandari
UNIVERSITAS PGRI ADIBUNA SURABAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
1
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Memilih Metode dan Teknik Pembelajaran”.
Makalah ini berisikan tentang metode dan teknik yang ada dalam proses pembelajaran.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Metode dan
Teknik Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari teman-teman atau dosen yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita.
Penulis
................................
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................. 2
Daftar Isi ................................................. 3
BAB I ................................................. 4
Pendahuluan ................................................. 4
BAB II ................................................ 5
Pembahasan ................................................ 5
BAB III ................................................ 13
Kesimpulan ................................................. 13
Daftar Pustaka ................................................. 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Guru, sebagai salah satu unsur pendidik harus memiliki kemampuan memahami
bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang
mampu mengembangkan kemampuan dan bentuk watak peserta didik. Untuk dapat memahami
proses belajar yang terjadi pada diri siswa, guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar
belajar. Dengan menguasai hakekat dan konsep dasar belajar, guru mampu menerapkannya
dalam kegiatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh
dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik.
Istilah pembelajaran sudah mulai dikenal luas oleh masyarakat, lebih-lebih setelah
diundangkannya UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang secara
legal memberi pengertian tentang pembelajaran. Pembelajaran sebagai konsep pedagogik secara
teknis dapat diartikan sebagai upaya sistematik dan sistemik untuk menciptakan lingkungan
belajar yang potensial untuk menghasilkan proses belajar yang bermuara pada berkembangnya
potensi individu sebagai peserta didik.
Dari pengertian tersebut tampak bahwa antara belajar dan pembelajaran satu sama lain
memiliki keterkaitan substantif dan fungsional. Keterkaitan substantif belajar dan pembelajaran
terletak pada simpulan terjadinya peerubahan perilaku dalam diri individu. Keterkaitan
fungsional pembelajaran dan belajar adalah bahwa pembelajaran sengaja dilakukan untuk
menghasilkan proses belajar atau dengan kata lain belajar merupakan parameter pembelajaran .
Walaupun demikian perlu diingat bahwa tidak semua proses belajar merupakan konsekuensi dari
pembelajaran. Oleh karena itu dapat pula dikatakan bahwa akuntabilitas belajar bersifat
internal/individual, sedangkan akuntabilitas pembelajaran bersifat publik.
Sehubungan dengan itu sebagai calon pendidik yang baik hendaknya memahami dan
menerapakan konsep dasar belajar dan pembelajaran serta tujuan dari belajar dan pembelajaran
sehingga peserta didik dapat belajar dalam kondisi pembelajaran yang efektif.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Belajar dan Pengertian Pembelajaran
Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti
peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir,
dan kemampuan-kemampuan yang lain.
Pembelajaran ialah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori
belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar
dilakukan oleh peserta didik atau murid. (DR. H Syaiful Sagala, M.Pd.,2008).
Pembelajaran juga bisa diartikan sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa dapat belajar. Menurut Degeng (1992) pembelajaran merupakan upaya
untuk membelajarkan siswa. Sehubungan dengan pelajaran Matematika, Nikson (1992)
mengemukakan bahwa pembelajaran Matematika adalah suatu upaya dalam membantu siswa
untuk mengkontruksi (membangun) konsep-konsep atau prinsip-prinsip Matematika dengan
kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun
kembali. Dengan demikian pembelajaran dapat didefinisikan sebagai upaya proses membangun
pemahaman siswa. Pembelajaran disini lebih menekankan pada bagaimana upaya guru untuk
mendorong atau memfasilitasi siswa dalam belajar.
Dalam dunia pendidikan banyak sekali inovasi yang dilakukan tak terkecuali dalam
pembelajaran, karena pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengoptimalkan
potensi siswa agar dapat mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu perlu adanya perrencanaan yang
matang, dalam perencanaan ini terdapat pendekatan pembelajaran yang meliputi strategi, metode
dan teknik pembelajaran. Pendekatan pembelajaran ini harus dailakukan pembaharuan agar
sesuai dengan perkembangan zaman.
5
Strategi pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang telah dirancang guna mencapai
tujuan secara efektif dan efisien yang dilakukan oleh guru dan siswa. Macam-macam strategi
pembelajaran meliputi: Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE), Strategi Pembelajaran Inkuiri
(SPI), Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) , Strategi Pembelajaran Kooperatif
(SPK), Stategi Pembelajaran Kontekstual (CTL), Srategi Pembelajaran Afektif, Strategi
Pembelajaran Kreatif Produk, Strategi Pembelajaran Inkuiri ktif , Strategi Pembelajaran Berbasis
Proyek, Strategi Pembelajaran Kuantum, Strategi Pembelajaran Siklus, Srategi Pembelajaran
Berbasis Komputer dan Berbasis Elektronik (E-Learning), Strategi Pembelajaran Peningkatan
Kemampuan Berfikir (SPPKB).
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Macam-macam metode pembelajaran meliputi: Metode Ceramah, Metode Tanya
Jawab, Metode Diskusi, Metode Kerja Kelompok, Metode Pemberian Tugas, Metode
Demonstrasi, Metode Ceramah, Metode Ceramah Plus, Metode Eksperimen, Metode Simulasi,
Metode Examples non Examples, Metode Karya Wisata.
Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik, misalnya penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif.
Macam-maccam teknik pembelajaran meliputi teknik, Teknik perbincangan, Teknik projek,
Teknik penyelesaian masalah, Teknik dapatan, Teknik permainan, Teknik kooperatif .
Dari ketiga pendekatan pembelajaran itu harus saling berkesinambungan dan terus dilakukan
pembaharuan-pembaharuan agar tujuan dari pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Selain
itu dalam pelaksanaan strategi, metode dan teknik pembelajaran guru harus menyesuaikan
dengan kondisi kelas dan siswa.
6
untuk menentukan atau memilih teknik dan pembelajaran yang sesuai, maka guru harus
memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal, seperti:
Kesesuaian teknik dan pembelajaran dengan tujuan pembelajaran.
Tidak semua metode dan teknik pembelajaran cocok dengan tujuan yang ingin dicapai. Setiap
teknik pembelajaran seringkali punya kompatibilitas tertentu dengan tujuan pembelajaran
tertentu. contoh, bila tujuan pembelajaran adalah: Siswa dapat merakit sebuah PC, maka metode
ceramah atau diskusi tidak akan dapat mencapai tujuan pembelajaran ini, sebaliknya mungkin
metode pembelajaran aktif akan berhasil.
Kesesuaian pendekatan teknik pembelajaran dengan materi pembelajaran
Sudah barang tentu materi pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa sangat
mempengaruhi pemilihan metode dan teknik pembelajaran. Ada materi-materi yang hanya cocok
diberikan melalui pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran tertentu dan tidak cocok
jika diberikan melalui teknik pembelajaran yang lainnya. Misalnya jika materi pembelajaran
berupa fakta maka ceramah dapat dipilih dan berfungsi dengan baik. Sedangkan materi seperti
pengetahuan prosedural seperti langkah-langkah membuat kue donat cocok diberikan dengan
pembelajaran langsung.
Ketersediaan media, alat, bahan, dan sumber belajar.
Beberapa metode dan teknik pembelajaran mungkin sangat ideal untuk dipilih, tetapi sebelum
benar-benar memilihnya, guru kembali harus memperhatikan ketersedian media pembelajaran,
alat, bahan, dan sumber belajar. Apakah guru dapat melaksanakan suatu metode dan teknik
pembelajaran bila alat, bahan, sumber, dan media yang diperlukan tidak tersedia?
Kemampuan Siswa.
7
Dalam menentukan metode dan teknik pembelajaran tertentu, seringkali guru juga harus
memperhatikan tingkat kemampuan siswa. Ada pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran
yang mudah untuk diterapkan pada berbagai kemampuan/jenjang pendidikan/tingkat/kelas siswa.
Tetapi adapula pendekatan, metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang sulit diterapkan pada
siswa di kemampuan/jenjang pendidikan/tingkat/kelas tertentu. Contohnya: di suatu sekolah
yang sering melakukan kegiatan laboratorium, metode inkuiri atau penemuan terbimbing
mungkin dapat dengan mudah dilaksanakan, tetapi pada sekolah tertentu yang sama sekali tidak
pernah melakukan kegiatan di laboratorium dan berlatih keterampilan proses sains, maka metode
inkuiri dan penemuan terbimbing mungkin akan sulit dilaksanakan.
Gaya belajar siswa.
Setiap siswa mempunyai gaya belajar masing-masing yang mungkin berbeda satu sama lain.
Oleh karena itu guru harus mempertimbangkan hal ini agar metode, dan teknik pembelajaran
yang dipilihnya dapat mengakomodasi semua siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda.
Ketersediaan waktu.
Kadangkala waktu adalah faktor pembatas yang sangat penting dalam pemilihan metode, dan
teknik pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa pendekatan, metode, strategi, dan teknik
pembelajaran kadangkala dalam penerapannya memerlukan waktu yang banyak, sementara
metode, dan teknik pembelajaran yang lain hanya membutuhkan sedikit waktu.
Jaminan adanya variasi.
Guru juga harus mempertimbangan bahwa ada jaminan variasi dalam penggunaan metode, dan
teknik pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak bosan dan mengakomodasi berbagai
gaya belajar dan jenis kecerdasan yang dimiliki siswa.
Jaminan adanya interaksi antara guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa.
Interaksi antar anggota kelas, dalam hal ini antara guru dengan siswa, siswa dengan guru, dan
interaksi sesama siswa dalam pembelajaran sangat mempengaruhi kualitas pembelajaran yang
dilaksanakan. Semakin banyak interaksi yang terjadi, dan berlangsung dari berbagai arah, maka
8
akan semakin besar proses pembelajaran yang terjadi pada siswa. Guru hendaknya
mempertimbangkan aspek ini saat menentukan metode, dan teknik pembelajaran yang akan
digunakannya.
Selain itu untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memilih dan menentukan pendekatan,
metode, strategi, dan teknik pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran yang
dilaksanakannya, ada baiknya guru rajin untuk membaca berbagai literatur terkait berbagai
metode, dan teknik pembelajaran yang sedang berkembang dan banyak digunakan dewasa ini.
Kriteria Pemilihan Metode Pembelajaran
Kriteria pemilihan metode pembelajaran yaitu:
1. Sifat (karakter) guru.
Misalkan : Guru yang sifatnya pendiam lebih cocok menggunakan metode problem solving
(pemecahan masalah).
2. Tingkat perkembangan intelektual dan sosial anak.
Misalkan : Untuk anak kelas 2 SD, lebih cocok menggunakan metode permainan (gaming
method).
3. Fasilitas sekolah yang tersedia.
Misalkan : di sekolah perkotaan cocok menggunakan metode CAI (Computer Assisted Intruction
= Pembelajaran dengan Komputer)
4. Tingkat Kemampuan Guru.
Misalkan : Guru yang ahli praktikum membuat produk ”sabun deterjen” akan lebih cocok
mengunakan metode Experiment (percobaan) di laboratorium.
5. Sifat dan tujuan materi pelajaran.
Misalkan : Untuk mengajarkan materi ”Teknik Menjual” akan cocok digunakan metode ”Field
Experience” atau Pengalaman Lapangan menjual produk kepada konsumen.
9
6. Waktu pembelajaran.
Misalkan : Untuk pembelajaran dengan waktu pendek paling tepat digunakan metode ceramah.
7. Suasana kelas.
Misalkan : Suasana kelas yang lelah dan mengantuk, untuk mengajarkan teknik menjual mobil
misalnya, lebih tepat menggunakan metode Drama (bermain peran). Ada yang berperan sebagai
supervisor, penjual, pembeli, lembaga pendanaan (leasing), dan asuransi (penanggung risiko).
8. Konteks domain tujuan pembelajaran.
Misalkan : Untuk tujuan yang stressing point atau penekanannya pada domain kognitif tentunya
cocok menggunakan metode diskusi, pemecahan masalah atau inquiry (menemukan sendiri).
Tetapi tujuan pembelajaran yang menekankan pada domain affektif lebih cocok menggunakan
metode eksamploratorik (memberikan contoh perilaku) atau VCT (Value Clarification
Technique = teknik klarifikasi nilai) dengan menunjukkan mana perilaku yang benar / baik dan
mana yang salah / buruk). Tetapi untuk domain tujuan yang psikomotorik tepat menggunakan
Simulasi, demonstrasi, studi proyek, drill / latihan.
Kriteria Pemilihan Teknik Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada berbagai
pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang akan dihadapinya.
Pemilihan strategi pembelajaran umumnya bertolak dari
a. rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan,
b. analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan, dan
c. jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan.
A. Kozma dalam Gafur (1989)
10
Secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan
yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju
tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
Komponen strategi pembelajaran
1. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran secara keseluruhan
memegang peranan penting.
2. Penyampaian Informasi
Penyampaian informasi seringkali dianggap sebagai suatu kegiatan paling penting dalam proses
pembelajaran, padahal bagian ini hanya merupakan salah satu komponen dari strategi
pembelajaran. Artinya tanpa adanya kegiatan pendahuluan yang menarik atau dapat memotivasi
peserta didik dalam belajar maka kegiatan penyampaian informasi ini menjadi tidak berarti.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian informasi adalah urutan, ruang
lingkup danjenis materi.
a) Urutan penyampaian
b) Ruang lingkup materi yang disampaikan
c) Materi yang akan disampaikan
Materi pelajaran umumnya merupakan gabungan antara jenis materi yang berbentuk
pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), keterampilan (langkah-langkah, prosedur,
keadaan dan syarat-syarat tertentu) dan sikap (berisi pendapat ide, saran atau tanggapan) (Kemp,
1977). Merril (1977, h.37) membedakan isi pelajaran menjadi 4 jenis yaitu fakta, konsep,
prosedur dan prinsip.
3. Partisipasi Peserta Didik
Berdasarkan prinsip student centered maka peserta didik merupakan pusat dari suatu kegiatan
belajar. Dalam masyarakat belajar dikenal istilah CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) yang
diterjemahkan dari’ SAL (Student Active Learning) yang maknanya adalah bahwa proses
pembelajaran akan iebih berhasil apabila peserta didik secara aktif melakukan latihan-latihan
secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan (Dick dan
Carey, 1978, h 108). 11
Terdapat beberapa hal penting yang berhubungan dengan partisipasi peserta didik
a. Latihan dan praktek seharusnya dilakukan setelah peserta didik diberi informasi tentang suatu
pengetahuan,
sikap atau keterampiian tertentu.
b. Umpan Balik
Segera setelah peserta didik menunjukkan perilaku tertentu sebagai hasil belajarnya, maka , guru
memberikan umpan batik (feedback) terhadap hasil belajar tersebut. Melalui umpan balik yang
diberikan oleh guru, peserta didik akan segera mengetahui apakah jawaban yang merupakan
kegiatan yang telah mereka lakukan itu benar/atau salah, tepat/tidak tepat atau ada sesuatu yang
perlu diperbaiki.
4. Tes
Serangkaian tes umum yang digunakan oleh guru untuk mengetahui
(a) apakah tujan pembelajaran khusus telah tercapai atau belum, dan
(b) apakah pengetahuan, sikap dan keterampilan telah benar-benar dimiliki oleh peserta didik
atau belum.
5. Kegiatan Lanjutan
Kegiatan yang dikenal dengan istilah follow up dari suatu hasil kegiatan yang telah dilakukan
seringkali tidak dilaksanakan dengan baik oleh guru. Dalam kenyataannya, setiap kali setelah tes
dilakukan selalu saja terdapat peserta didik yang berhasil dengan bagus atau di atas rata-rata :
a. hanya menguasai sebagian atau cenderung di rata-rata tingkat penguasaan yang diharapkan
dapat dicapai
b. Peserta didik seharusnya menerima tindak lanjut yang berbeda sebagai konsekuensi dari hasil
belajar yang bervariasi tersebut.
Kriteria pemelihan strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam memilih strategi
pembelajaran, yaitu:
1. Berorientasi pada tujuan pembelajaran
2. Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki saat
bekerja nanti
(dihubungkan dengan dunia kerja).12
3. Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada indera
peserta didik.
Gerlach dan Ely (1990, him 173) menjelaskan pola umum pemilihan strategi pembelajaran yang
akan digambarkan melalui bagan berikut ini: pemilihan strategi pembelajaran yang didasari pada
prinsip efisiensi, efektivftas, dan keterlibatan peserta didik.
1. Efisiensi
Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat dan pemilihan metode yang mendukung
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
2. Efektivitas
Pada dasarnya efektivitas ditujukan untuk menjawab pertanyaan seberapajauh tujuan
pembe¬lajaran telah dapat dicapai oleh peserta didik. Perlu diingat bahwa strategi yang paling
efisien sekalipun tidak otomatis menjadi strategi yang efektif.
3. Keterlibatan Peserta Didik
Pada dasamya keteriibatan peserta didik dalam proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
tantangan yang dapat membangkitkan motivasinya dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran
yang besifat inkuiri pada umumnya dapat memberikan rangsangan belajar yang lebih intensif
dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang hanya bersifat ekspositori.
BAB III
KESIMPULAN DAN ISI
1. Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku.
2. Pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengoptimalkan potensi siswa agar
dapat mencapai tujuan pendidikan. Untuk itu perlu adanya perrencanaan yang matang,
dalam perencanaan ini terdapat pendekatan pembelajaran yang meliputi strategi, metode,
dan teknik pembelajaran.
3. Strategi pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang telah dirancang guna
mencapai tujuan secara efektif dan efisien yang dilakukan oleh guru dan siswa. Macam-
macam strategi pembelajaran meliputi: Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE), Strategi
13
Pembelajaran Inkuiri (SPI), Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) , Strategi
Pembelajaran Kooperatif (SPK), Stategi Pembelajaran Kontekstual (CTL), Srategi
Pembelajaran Afektif, Strategi Pembelajaran Kreatif Produk, Strategi Pembelajaran
Inkuiri ktif , Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek, Strategi Pembelajaran Kuantum,
Strategi Pembelajaran Siklus, Srategi Pembelajaran Berbasis Komputer dan Berbasis
Elektronik (E-Learning), Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir
(SPPKB).
4. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Macam-macam metode pembelajaran meliputi: Metode Ceramah,
Metode Tanya Jawab, Metode Diskusi, Metode Kerja Kelompok, Metode Pemberian
Tugas, Metode Demonstrasi, Metode Ceramah Plus, Metode Eksperimen, Metode
Simulasi, Metode Examples non Examples, Metode Karya Wisata.
5. Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik, misalnya penggunaan metode diskusi, perlu digunakan
teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong pasif. Macam-maccam teknik pembelajaran meliputi teknik syarahan,
Teknik perbincangan, Teknik projek, Teknik penyelesaian masalah, Teknik dapatan,
Teknik permainan, Teknik kooperatif .
6. untuk menentukan atau memilih teknik dan pembelajaran yang sesuai, maka guru harus
memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa hal, seperti:
a. Kesesuaian teknik dan pembelajaran dengan tujuan pembelajaran.
b. Kesesuaian pendekatan teknik pembelajaran dengan materi pembelajaran
c. Ketersediaan media, alat, bahan, dan sumber belajar.
d. Kemampuan Siswa.
e. Gaya belajar siswa.
f. Ketersediaan waktu.
g. Jaminan adanya variasi.
h. Jaminan adanya interaksi antara guru-siswa, siswa-guru, dan siswa-siswa.
14
7. Kriteria Pemilihan Metode Pembelajaran
a. Kriteria pemilihan metode pembelajaran yaitu:
b. Sifat (karakter) guru.
c. Tingkat perkembangan intelektual dan sosial anak.
d. Fasilitas sekolah yang tersedia.
e. Tingkat Kemampuan Guru.
f. Sifat dan tujuan materi pelajaran.
g. Waktu pembelajaran.
h. Suasana kelas.
8. Pemilihan strategi pembelajaran umumnya bertolak dari
a. rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan,
b. analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan, dan
c. jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Kozma, Gafur, dkk. (1989). Strategi Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI
Gerlach dan Ely. (1990). Model pembelajaran kooperatif. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc.
Sagala, syaiful. (2008). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. JICA. FPMIPA UPI.
Degeng dan Nikson. (1992). Strategies for Teaching Critical Thinking. Practical Assesment, Research & Evaluation.
Carey, dick. 1978. Metode dan teknik pembelajaran, (http//www.education.com/metodedanteknikpembelajaran.html, diakses 20 november 2012)
.
16