Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
-
Upload
richard-simak -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
1/20
Hubungan Kanker Serviks Dengan Human Papiloma Virus (HPV)
Abstrak
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah keganasan yang terjadi padaserviks (leher rahim). Faktor resiko terdiri dari orang menderita Human
papillomavirus (HPV) dan immune rendah. Gaya hidup yang buruk seperti
sosioekonomi rendah, merokok dan multiple seksual partner. HPV telah diketahui
memiliki lebih dari !! tipe, hanya "! diantaranya yang beresiko kanker serviks. #i
$ndonesia diperkirakan di temukan %! ribu kasus baru kanker mulut &ahim setiap
tahunnya. 'pabila dideteksi pada stadium aal, kanker serviks invasi merupakan
kanker yang paling berhasil diterapi, sebesar *+ untuk kanker lokal.
Key -ords Kanker serviks, Human Papillomavirus, Perilaku seksual, Vaksinasi
Abstract
Cervical cancer is a malignancy that occurs in the cervix (neck of the womb).
Risk factors consisted of people suffering from the Human papillomavirus ( HP )
and a low immunity. Poor lifestyle such as low socioeconomic! smoking and multiple
sexual partners. HP has been found to have more than "## types but only $# of them
are at risk of cervical cancer. %n %ndonesia approximately over thousand new cases
cervical cancer each year. %nvasive cervical cancer is most successfully treated
cancers if found in early stages. 's much as * success rate for local cancer.
+ey ,ords- Cervical Cancer! Humanpapillomavirus! exual /ehavior! acination
Kanker Serviks
Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada serviks yang merupakan
bagian terendah dari rahim yang menonjol ke pun/ak liang senggama atau vagina.
#easa ini, kanker serviks sudah menjadi masalah nasional yang harus diperhatikan.
Kanker ini menjadi pembunuh nomor satu perempuan di $ndonesia yang berusia
antara "! hingga 0! tahun.Kesadaran, pengetahuan dan kepedulian tentang kanker
serviks perlu ditumbuhkan agar lebih banyak perempuan yang terselamatkan dari
kanker tersebut.
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
2/20
Human Papilloma irus (HPV) adalah sekumpulan grup virus yang
mengineksi manusia pada sel epitel di kulit dan membran mukosa (salah satunya
adalah daerah kelamin) dan dapat menyebabkan keganasan. Virus ini memiliki type
yang sangat banyak, hampir !! tipe HPV sampai saat ini berhasil di identiikasi.
1ipe HPV 0 dan 2 diketahui sebagai penyebab 3! dari kasus keganasan di serviks
anita. 1ipe HPV 0 dan diketahui sebagai penyebab dari *! kasus kutil kelamin
(Condyloma accuminatum). 4ara penularannya terutama melalui kontak atau
hubungan seksual. 1idak terbukti penularan dari kolam renang, maupun dari tempat
duduk toilet atau penggunaan -4 umum.
Tanda dan Gejala
1anda dan gejala dini pada kanker serviks tidak spesiik seperti adanya sekret
vagina yang agak lebih banyak dan kadang5kadang dengan ber/ak perdarahan.
6mumnya tanda ini sangat minimal dan sering diabaikan oleh penderita. 1anda yang
lebih klasik adalah seperti terjadinya perdarahan ber/ak yang berulang, terutama
ketika setelah melakukan hubungan intim. Perdarahan menjadi lebih sering,
lebih banyak dan berlangsung lebih lama. Kemudian dapat dilihat tanda lain seperti
sekret vagina sedikit mengental dan terdapat bau yang tidak sedap pada tahap nekrosisyang lebih lanjut.+
7ekrosis ini terjadi karena pertumbuhan tumor yang /epat dan tidak diimbangi
dengan pertumbuhan pembuluh darah agar mendapat aliran darah yang /ukup.
7ekrosis ini akan menimbulkan bau tidak sedap dan reaksi peradangan non spesiik.
Pada stadium lanjut, tumor sudah menyebar ke luar dari serviks dan melibatkan
jaringan di rongga pelvis.
Pemeriksaan isik
Pada pemeriksaan isik pada ke/urigaan pasien dengan kanker serviks harus
dilakukan pemeriksaan skrining sedini mungkin. Penilaian proilaksis dan terapi
vaksin serta pengembangan strategi skrining yang berkesinambungan dengan tes HPV
dan metode lain berdasarkan sitologi. 7amun metode yang sekarang ini sering
digunakan adalah tes Pap dan $V'. 1es Pap memiliki sensitivitas 8 dan spesiisitas
*2. 9elain itu pemeriksaanPap mearmasih memerlukan penunjang laboratorium
sitologi dan dokter ahli patologi yang relati memerlukan aktu dan biaya besar.
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
3/20
9edangkan $V' memiliki sensitivitas sampai *0 dan spesiisitas *3 untuk program
yang dilaksanakan oleh tenaga medis yang terlatih.Hal ini menunjukkan baha $V'
memiliki sensitivitas yang hampir sama dengan sitologi serviks sehingga dapat
menjadi metode skrining yang eekti pada 7egara berkembang seperti di $ndonesia.
Pada tes $V' dengan mengunakkan tes visual dengan larutan asam /uka (asam
asetat +) dan larutan iosium lugol pada serviks dan melihat perubahan arna yang
terjadi setelah dilakukan olesan. 1ujuannya untuk melihat adanya sel yang mengalami
dysplasia sebagai salah satu metode skrining kanker serviks.7amun tes ini tidak
direkomendasikan pada anita pas/a menopause, karena daerah :ona transisional
seringkali terletak kanalis servikalis dan tidak tampak dengan pemeriksaan inspekulo.
9ebelum melakukan pemeriksaan sebaiknya diberikan inormasi mengenai
prosedur tindakan, bagaimana dikerjakan dan apa artinya hasil tes positi. ;akinkan
pasien telah memahami dan menandatangani informed consent. Pada pemeriksaan
inspekulo se/ara umum meliputi dinding vagina, serviks, dan ornik.
$nterpretasi klasiikasi $V' sesuai temuan klinis pada hasil tes positi dapat
ditemukan plak putih yang tebal atau epitel acetowhite. 9edangkan pada hasil tes
negati terdapat permukaan polos dan halus, berarna merah jambu, ektropion, polip,servitis, dan inlamasi. Khusus pada kanker terlihat massa mirip dengan kembang kol
atau bisul.,+
Kriteria anita yang dianjurkan untuk menjalani tes kanker atau prakanker
dianjurkan bagi semua anita berusia "! dan %8 tahun. Kanker serviks menempati
angka tertinggi diantara anita berusia %! hingga 8! tahun, sehingga tes harus
dilakukan pada usia dimana lesi prekanker lebih mungkin terdeteksi, biasanya !
sampai +! tahun lebih aal. -anita yang memiliki aktor resiko juga merupakan
kelompok yang paling penting untuk mendapat pelayanan tes.
-aktu untuk menjalani tes $V' dapat dilakukan kapan saja dalam siklus
menstruasi, termasuk saat menstruasi pada masa kehamilan dan saat asuhan nias atau
paksa keguguran. 6ntuk masing5masing hasil akan diberikan beberapa instruksi baik
yang sederhana untuk pasien (mis.kunjungan ulang untuk tes $V' setiap 8 tahun) atau
isu5isu khusus yang harus dibahas bersama, seperti kapan dan dimana pengobatan
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
4/20
yang diberikan, resiko potensial dan manaat pengobatan, dan kapan perlu merujuk
untuk tes tambahan atau pengobatan lebih lanjut.
Pemeriksaan Penunjang
Karena tes $V' sekarang ini adalah suatu keajiban pemeriksaan isik yang
dilakukan di Puskesmas dan di &umah 9akit kepada setiap anita dengan keluhan
yang mengarah kepada ke/urigaan kanker serviks, oleh sebab itu diperlukan
pemeriksaan penunjang yang lebih lengkap seperti kolposkopi. Kolposkopi adalah
pemeriksaan dengan menggunakan kolposkop, yaitu suatu alat seperti mikroskop
bertenaga rendah dengan sumber /ahaya di dalamnya. Pemeriksaan ini merupakan
pemeriksaan standar bila hasil pap smearabnormal. Pemeriksaan ini untuk melihat
kelainan epitel serviks, pembuluh darah setelah pemberian asam asetat. 1idak hanya
berbatas pada serviks, namun pemeriksaan ini juga dapat memeriksa vulva dan
vagina. Pemeriksaan kolposkopi dilakukan untuk menentukan aktu dan lokasi
biopsy harus di lakukan." 9elain itu dapat dilakukan biopsy di daerah abnormal di
bagian yang telah dilakukan kolposkopi.
9elain itu tes HPV juga berguna untuk menginterpretasikan hasil samar5samar
dari tes Papani/olaou.
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
5/20
genotipe HPV. =etode @inear 'rray HPV Genotyping 1est digunakan untuk
mendeteksi "3 genotipe HPV.5"
#alam perkembangannya, banyak ahli dalam the 'merican Cancer ociety,
the 'merican College of 7bstetricians and 4ynecologists, the 'merican ociety for
Colposcopy and Cervical Pathology, dan the 8 Preventive ervices 6ask 9orce
menetapkan protokol skrining bersama5sama dengan melakukan skrining aal.
9krining dilakukan sejak seorang anita telah melakukan hubungan seksual (vaginal
intercourse) selama kurang lebih tiga tahun dan umurnya tidak kurang dari + tahun
saat pemeriksaan. Hal ini didasarkan pada karsinoma serviks berasal lebih banyak dari
lesi prekursornya yang berhubungan dengan ineksi HPV onkogenik dari hubungan
seksual yang akan berkembang lesinya setelah "58 tahun setelah paparan pertama dan
biasanya sangat jarang pada anita di baah usia * tahun.
Pemeriksaan #7' HPV juga dimasukkan pada skrining bersama5sama dengan
PapAs smear untuk anita dengan usia di atas "! tahun. Penelitian dalam skala besar
mendapatkan baha Pap:s smear negati disertai #7' HPV yang negati
mengindikasikan tidak akan ada 4$7 " sebanyak hampir !!. Kombinasi
pemeriksaan ini dianjurkan untuk anita dengan umur diatas "! tahun karena
prevalensi ineksi HPV menurun sejalan dengan aktu. $neksi HPV pada usia +*
tahun atau lebih dengan '9469 hanya ",+ sementara ineksi ini meningkat sampai
08 pada usia +2 tahun atau lebih muda.5" -alaupun ineksi ini sangat sering pada
anita muda yang akti se/ara seksual tetapi nantinya akan mereda seiring dengan
aktu. 9ehingga, deteksi #7' HPV yang positi yang ditemukan kemudian lebih
dianggap sebagai HPV yang persisten. 'pabila ini dialami pada anita dengan usia
yang lebih tua maka akan terjadi peningkatan risiko kanker serviks.
9krining untuk anita di baah "! tahun berisiko dianjurkan menggunakan
1hinprep atau sitologi serviks dengan li;uid2base method setiap 5" tahun. 9krining
untuk anita di atas "! tahun menggunakan Pap:s smeardan pemeriksaan #7' HPV.
Bila keduanya negati maka pemeriksaan diulang " tahun kemudian. 9krining
dihentikan bila usia men/apai 3! tahun atau telah dilakukan " kali pemeriksaan
berturut5turut dengan hasil negati. Pemeriksaan darah lengkap, ungsi ginjal, ungsi
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
6/20
hepar, dan pemeriksaan radiologi untuk mengetahui abnormalitas yang mungkin
ditemukan pada metastasis.
!pidemiologi
6ntuk ilayah '9C'7, insiden kanker serviks di 9ingapore sebesar +8,! pada
ras 4inaD 3,2 pada ras =elayuD dan 1hailand sebesar +",3 per !!.!!! penduduk.
$nsiden dan angka kematian kanker serviks menurun selama beberapa de/ade terakhir
di '9. Hal ini karena skrining Pap menjadi lebih popular dan lesi serviks pre5invasi
lebih sering dideteksi daripada kanker invasive. #iperkirakan terdapat "3!! kematian
akibat kanker serviks pada +!!0. #i $ndonesia diperkirakan di temukan %! ribu kasus
baru kanker serviks setiap tahunnya. =enurut data kanker berbasis patologi di "
pusat laboratorium patologi, kanker serviks merupakan penyakit kanker yang
memiliki jumlah penderita terbanyak di $ndonesia, yaitu lebih kurang "0. #ari data
3 rumah sakit di
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
7/20
menetap dalam jangka aktu yang lama sehingga menimbulkan kerusakan lapisan
lendir menjadi prakanker.
HPV telah diketahui memiliki lebih dari !! tipe, dimana sebagian besar
diantaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. #ari !! tipe HPV
tersebut hanya "! diantaranya yang beresiko kanker serviks. 'dapun tipe yang
beresiko adalah HPV 0, 2, " dan %8 yang sering ditemukan pada kanker maupun
lesi prakanker serviks yaitu menimbulkan kerusakan sel lendir luar menuju
keganasan. 9ementara tipe yang beresiko sedang yaitu HPV "","8,"*,8,8+,80,82,8*
dan 02 dan yang beresiko rendah adalah HPV tipe 0, , +0, %+, %", %%, 8", 8%, 88,
dan 80. #ari tipe5tipe ini, HPV tipe 0 dan 2 merupakan penyebab tersering kanker
serviks yang terjadi di seluruh dunia. HPV tipe 0 mendominasikan ineksi (8!50! )
pada penderita kanker serviks disusul dengan tipe 2 (!58). Faktor lain yang
berhubungan dengan kanker serviks adalah aktivitas seksual terlalu muda E 0 tahun,
jumlah pasangan yang lebih dari orang.5"
Pato"isiologi
Proses terjadinya inkesi HPV mengikuti isiologi siklus sel yang terdiri dari %
ase, yaitu G, 9, G+ dan =. #imana pada saat ase 9, terjadi replikasi #7' dan padaase = terjadi pembelahan sel atau mitosis. #an G adalah gap yang berada antara ase
9 dan =. Perlu diketahui pada ineksi HPV ada peran dari p8" yang terdapat juga
pada siklus sel, dimana berpengaruh pada transisi G+5= dan juga transisi G59.
9edangkan p&b berpengaruh pada transisi G59. =utasi oleh ineksi HPV ini akan
menyebabkan inaktivasi ungsi p8" dan p&b yang menyebabkan prolierasi yang tidak
dapat dikontrol.
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
8/20
Gambar . Peran p8" dan p&b.%
Gambar +. Patoisiologi kanker serviks.%
$neksi dimulai dari virus yang masuk kedalam sel melalui mikro abrasi pada
jaringan permukaan epitel, sehingga dimungkinkan sel masuk kedalam sel basal. 9el
basal terutama sel stem terus membelah, bermigrasi mengisi sel bagian atas,
berdierensiasi dan mensintesis keratin. Protein virus pada ineksi HPV mengambil
ahli perkembangan siklus sel dan mengikuti dierensiasi sel seperti gambar diatas.
@ebih rin/inya mengenai proses yang terjadi pada tingkat selularnya, integrasi#7' virus dengan genom sel tubuh merupakan aal dari proses yang mengarah
transormasi. Genom HPV berbentuk sirkuler dan panjangnya 2 kb, punya 2 open
reading rames (&Fs) dan dibagi menjadi gene early (C) dan late (@). Gen C mengisi
0 protein C yaitu C, C+, C%, C8, C0, C3, yang banyak terkait dalam proses replikasi
virus dan onkogen, sedangkan gen @ mengsintesis + protein @ yaitu @ dan @+ yang
terkait dengan pembentukan kapsid.+," Protein C0 dan C3 disebut onkogen karena
kemampuannya mengikat protein proapoptotik, p8" dan p&b sehingga sel yang
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
9/20
terineksi akti berprolierasi yang mengakibatkan terjadinya lesi pre kanker yang
kemudian dapat berkembang menjadi kanker.
$ntegrasi #7' virus dimulai pada daerah C5C+. $ntegrasi menyebabkan C+
tidak berungsi, tidak berungsi C+ menyebabkan rangsangan terhadap C0 dan C3
yang akan menghambat p8" dan p&b. C0 mempunyai kemampuan yang khas mampu
berikatan dengan p8". P8" yaitu protein yang termasuk supresos tumor yang
menregulasi siklus sel baik pada G59 maupun G+5=. Pada saat terjadi kerusakan
#7', p8" teraktiasi dan meningkatkan ekspresi p+, menghasilkan cell arrestatau
apoptosis. Proses apoptosis ini juga merupakan /ara pertahanan sel untuk men/egah
penularan virus virus pada sel5sel didekatnya. Kebanyakan virus tumor menghalangi
induksi apoptosis. C0 membentuk susunan kompleks dengan regulator p8" seluler
ubiuitin ligase > C0'P yang meningkatkan degrasi p8". $naktiasi p8"
menghilangkan kontrol siklus sel, arrest dan apoptosis. Penurunan p8" menghalangi
proses proapoptotik, sehingga terjadi peningkatan prolierasi.+,"
9ehingga semua proses yang terjadi di atas itu memungkinkan HPV
menyerang epitel serviks dan terjadi kanker serviks. =engingat dasar siklus sel
dimana setiap ase harus menghasilkan sel yang sesuai dengan asenya.
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
10/20
Gambar ".Progresivitas kanker serviks dimulai dari ineksi HPV.#
Gambar %. 9taging kanker serviks gambaran normal sampai $$B0
Gambar 8. 9taging kanker serviks0
aktor resiko
'da beberapa aktor resiko yang dapat terjadi seperti ineksi HPV yang
hampir ** kanker serviks dan high grade 4$7 diasosikan dengan HPV tipe 0 dan
2, yang menyebabkan 3! dari seluruh kasus kanker serviks $ %&' Biasanya ineksi
HPV banyak terjadi pada orang dengan keadaan imun yang lemah seperti pada kasus
orang dengan H$V dan '$#9. 9elain itu merokokdapat ditengarai memi/u per/epatan
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
11/20
proses oksidasi pada kasus pasien dengan kanker serviks yang mempunyai riayat
merokok.
Faktor yang lebih penting ialah aktor seksual, semakin sering berganti5ganti
pasangan seksual dan tidak menggunakan pelindung seperti kondom akan
meningkatkan resiko terkena HPV apabila anda berhubungan dengan orang yang
terineksi. 9elain HPV yang mungkin terkena berbagai ma/am penyakit ineksi
seksual seperti H$V yang nantinya akan menurunkan daya imunitas dan
mempermudah terjadinya ineksi dari HPV.
6sia dini saat /oitus pertama kali juga berperan dalam terjadinya HPV, selain
itu juga ditemukan baha banyak kejadian ineksi yang terjadi akibat berhubungan
intim dengan laki5laki terineksi.
Penatalaksanaan
1erapi karsinoma serviks dilakukan bilamana diagnosis telah dipastikan se/ara
histologik dan sesudah dikerjakan peren/anaan yang matang oleh tim yang sanggup
melakukan rehabilitasi dan pengamatan lanjutan (tim kanker > tim onkologi).1indakan pengobatan atau terapi sangat bergantung pada stadium kanker serviks saat
didiagnosis. #ikenal beberapa tindakan (modalitas) dalam tata laksana kanker serviks
seperti terapi lesi prakanker serviks, yang pada umunya tergolong 7$9 (1eoplasia
%ntraepital erviks) dapat dilakukan dengan observasi saja, medikamentosa, terapi
destruksi dan terapi eksisi.
1indakan observasi dilakukan pada tes Pap dengan hasil HPV, atipia, 7$9
yang termasuk dalam lesi intraepitelial skuamosa derajat rendah (@$9#&). 1erapi 7$9
dengan destruksi dapat dilakukan pada @$9#& dan @$9#1 (@esi intraeoitelial serviks
derajat tinggi). #emikian juga terapi eksisi dapat ditujukan untuk @$9#& dan @$9#1.
Perbedaan antara terapi destruksi dan terapi eksisi adalah pada terapi destruksi tidak
mengangkat lesi tetapi pada terapi eksisi ada spesimen lesi yang diangkat.1erapi 7$9
yang lain adalah dengan destruksi lokal.31ujuannya metode ini untuk memusnahkan
daerah5daerah terpilih yang mengandung epitel abnormal yang kelak akan digantikan
dengan epitel skuamosa yang baru.
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
12/20
4ara yang lain adalah dengan menggunakan krioterapi yang bertujuan untuk
menyembuhkan penyakit dengan /ara mendinginkan bagian yang sakit sampai dengan
suhu !! 4. Pada suhu sekurang5kurangnya +8!4 sel5sel jaringan termasuk 7$9 akan
mengalami nekrosis. 9ebagai akibat dari pembekuan sel5sel tersebut, terjadi
perubahan tingkat seluler dan vaskular, yaitu sel5sel mengalami dehidrasi dan
mengkerut, konsentrasi elektrolit dalam sel terganggu, syok termal dan denaturasi
kompleks lipid protein disertai status umum sistem mikrovaskular. Pada saat ini
hampir semua alat menggunakan 7+!.2
Clektrokauter memungkinkan untuk pemusnahan jaringan dengan kedalaman
+5"mm. @esi 7$9 yang ke/il di lokasi yang keseluruhannya terlihat pada umumnya
dapat disembuhkan dengan eekti.35* #iatermi Clektroagulasi &adikal dapat
memusnahkan jaringan lebih luas (sampai kedalaman /m) dan eekti dibandingkan
elektrokauter tapi harus dilakukan dengan anestesia umum. 1etapi isiologi serviks
dapat dipengaruhi, dianjurkan hanya terbatas pada 7$9>+ dengan batas lesi yang
dapat ditentukan.4+ @aser adalah muatan listrik yang berisi /ampuran gas helium,
nitrogen dan gas 4+ yang menimbulkan sinar laser dengan gelombang !,0 u.
9edangkan terapi 7$9 dengan /ara eksisi dapat dilakukan konisasi (cone
biopsy) dengan membuat sayatan berbentuk keru/ut pada serviks dan kanal serviks
untuk diteliti oleh ahli patologi. #igunakan untuk diagnosa ataupun pengobatan pra5
kanker serviks. @alu dengan /ara Pun/h Biopsy yaitu menggunakan alat yang tajam
untuk mengambil sampel ke/il jaringan serviks.
Pentalaksanaan yang lain dengan 5oop electrosurgical excision procedure
(@CCP) yang menggunakan arus listrik yang dileati pada kaat tipis untuk
memotong jaringan abnormal kanker serviks. Kemudian 6rakelektomi radikal
(radical trachelectomy) yang dilakukan oleh dokter bedah yang mengambil leher
rahim, bagian dari vagina, dan kelenjar getah bening di panggul. Pilihan ini dilakukan
untuk anita dengan tumor ke/il yang ingin men/oba untuk hamil di kemudian hari
1indakan bedah yang lain adalah menggunakan histerektomi yang merupakan
sebuah tindakan pembedahan yang bertujuan untuk mengangkat uterus dan serviks
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
13/20
(total) ataupun salah satunya (subtotal). Biasanya dilakukan pada stadium klinik $'
sampai $$' (klasiikasi F$G). 6mur pasien sebaiknya sebelum menopause, atau bila
keadaan umum baik, dapat juga pada pasien yang berumur kurang dari 08 tahun.
Pasien juga harus bebas dari penyakit umum yang beresiko tinggi seperti penyakit
jantung, ginjal dan hepar.
#imana tindakan histerektomi dapat dibedakan menjadi dua yaitu total
histerektomi dengan pengangkatan seluruh rahim dan serviks serta radikal
histerektomi yang dilakukan dengan pengangkatan seluruh rahim dan serviks, indung
telur, tuba alopi maupun kelenjar getah bening di dekatnya.
9edangkan dengan terapi kanker serviks invasi dapat dilakukan dengan dua
/ara yaitu pembedahan dan radioterapi. 1erapi ini menggunakan sinar ionisasi (sinar
) untuk merusak sel5sel kanker. 1erapi radiasi bertujuan untuk merusak sel tumor
pada serviks pada serviks serta mematikan parametrial dan nodus limpa pada pelvik.
Kanker serviks stadium $$ B, $$$, $V diobati dengan radiasi. =etoda radioterapi
disesuaikan dengan tujuannya yaitu tujuan pengobatan kurati atau paliati.
Pengobatan kurati ialah mematikan sel kanker serta sel yang telah menjalar ke
sekitarnya dan atau bermetastasis ke kelenjar getah bening panggul, dengan tetap
mempertahankan sebanyak mungkin kebutuhan jaringan sehat di sekitar
seperti rektum, vesika urinaria, usus halus, ureter. &adioterapi dengan dosis
kurati hanya akan diberikan pada stadium $ sampai $$$ B. Bila sel kanker
sudah keluar rongga panggul, maka radioterapi hanya bersiat paliati yang
diberikan se/ara selekti pada stadium $V '.35*
'da + ma/am radioterapi, yaitu radiasi eksternal sinar yang berasal dari
sebuah mesin besar. Penderita tidak perlu diraat di rumah sakit, penyinaran biasanya
dilakukan sebanyak 8 hari>minggu selama 850 minggu. 9edangkan radiasi internal
dengan menggunakan :at radioakti yang terdapat di dalam sebuah kapsul
dimasukkan langsung ke dalam serviks. Kapsul ini dibiarkan selama 5" hari dan
selama itu penderita diraat di rumah sakit. Pengobatan ini bisa diulang beberapa kali
selama 5+ minggu.
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
14/20
Cek samping dari terapi penyinaran seperti iritasi rektum dan vagina,
kerusakan kandung kemih dan rektum. Biasanya, selama menjalani radioterapi
penderita tidak boleh melakukan hubungan seksual. Kadang setelah radiasi internal,
vagina menjadi lebh sempit dan kurang lentur, sehingga bisa menyebabkan nyeri
ketika melakukan hubungan seksual. 6ntuk mengatasi hal ini, penderita diajari untuk
menggunakan dilator dan pelumas dengan bahan dasar air. Pada radioterapi juga bisa
timbul diare dan sering berkemih.
6ntuk kemoterapi penatalaksanaan kanker dapat dilakukan pemberian obat
melalui inus, tablet, atau intramuskuler. bat kemoterapi digunakan utamanya untuk
membunuh sel kanker dan menghambat perkembangannya. 1ujuan pengobatan
kemoterapi tegantung pada jenis kanker dan asenya saat didiagnosis. Beberapa
kanker mempunyai penyembuhan yang dapat diperkirakan atau dapat sembuh dengan
pengobatan kemoterapi. #alam hal lain, pengobatan mungkin hanya diberikan untuk
men/egah kanker yang kambuh, ini disebut pengobatan adjuvant.!
#alam beberapa kasus, kemoterapi diberikan untuk mengontrol penyakit
dalam periode aktu yang lama alaupun tidak mungkin sembuh.
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
15/20
Cek samping dari kemoterapi seperti adanya lemas yang timbulnya mendadak
atau perlahan dan tidak langsung menghilang saat beristirahat, kadang berlangsung
terus sampai akhir pengobatan. =ual dan muntah yang berlangsung singkat atau lama.
#apat diberikan obat anti mual sebelum, selama, dan sesudah pengobatan. Gangguan
pen/ernaan, karena ada beberapa obat kemoterapi yang dapat menyebabkan diare,
bahkan ada yang diare sampai dehidrasi berat dan harus diraat. Kadang sampai
terjadi sembelit. Bila terjadi diare kurangi makan5makanan yang mengandung serat,
buah dan sayur. Harus minum air yang hilang untuk mengatasi kehilangan /airan.
7amun apabila susah B'B dianjurkan makan5makanan yang berserat.
Kerontokan rambut bersiat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu
setelah kemoterapi dimulai. #apat juga menyebabkan rambut patah didekat kulit
kepala. #apat terjadi seminggu setelah kemoterapi. Cek pada otot dan sara akan
menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari tangan dan kaki. 9erta kelemahan
pada otot kaki. Cek pada darah akan berpengaruh pada kerja sumsum tulang yang
merupakan pabrik pembuat sel darah merah, sehingga jumlah sel darah merah
menurun. ;ang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leukosit). Penurunan
sel darah terjadi setiap kemoterapi, dan test darah biasanya dilakukan sebelum
kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel darah telah kembali normal.
Penurunan jumlah sel darah dapat menyebabkan orang menjadi mudah terkena
ineksi. Hal ini disebabkan oleh penurunan leukosit, karena leukosit adalah sel darah
yang memberikan perlindungan ineksi. 'da juga beberapa obat kemoterapi yang
menyebabkan peningkatkan leukosit.
6ntuk manajemen nyeri kankerberdasarkan kekuatan obat anti nyeri kanker,
dikenal " tingkatan obat, yaitu nyeri ringan (V'9 5%) obat yang dianjurkan antara
lain 'setaminoen, '$79 (bat 'nti5$nlamasi 7on59teroid), nyeri sedang (V'9 85
0) obat kelompok pertama ditambah kelompok opioid ringan seperti kodein dan
tramadol sedangkan nyeri berat (V'9 35!) obat yang dianjurkan adalah kelompok
opioid kuat seperti morin dan entanil.
Pencegaan
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
16/20
$neksi HPV risiko tinggi merupakan penyebab terjadinya kanker serviks,
sehingga tindakan skrining mengalami pergeseran yang semula ditujukan untuk
pen/egahan sekunder bergeser untuk tujuan pen/egahan primer. =en/egah terjadinya
ineksi HPV risiko tinggi merupakan pen/egahan primer dan dianggap lebih penting,
karena pen/egahan sekunder mempunyai beberapa kelemahan,antara lain pen/egahan
sekunder tidak men/egah terjadinya 7$9 (4$7). 1erapi lesi prakanker yang baru
terdeteksi pada pen/egahan sekunder seringkali menimbulkan morbiditas terhadap
ungsi ertilitas pasien, dan pen/egahan sekunder akan mengalami hambatan pada
sumber daya manusia dan alat yang kurang.
Pen/egahan primer hanya mungkin dilakukan dengan deteksi terjadinya
ineksi HPV risiko tinggi terlebih dahulu. $dentiikasi terjadinya ineksi HPV risiko
tinggi dapat dilakukan dengan Hybrid Capture (H4) atau denganPolymeraseChain
Reaction (P4&). 9elain itu, berbagai ma/am /ara mendeteksi HPV, antara lain dengan
ira Pap! ira 6ype! dan HP Profile. #engan metode5metode tersebut dapat
diidentiikasi kelompok HPV risiko rendah (HPV tipe 0, , %+, %" dan %%), dan risiko
tinggi (HPV tipe 0, 2, ", "" , "8, "*,%8, 8, 8+, 80 dan 82).%%
Pemeriksaan H4 dinilai lebih mudah dilakukan dalam program skrining
karena mampu mendeteksi @9$@, '9469 dan H9$@ se/ara lebih sensiti
dibandingkan dengan pemeriksaan pap smear, alaupun dengan spesiisitas yang
lebih rendah. 9ensitivitas H4 pada 7$9 $, H9$@ dan kanker adalah sebesar 8,8,
2*," (28,+5*0,8), dan !!, berturut5turut, dengan spesiisitas 23,2 (25*8).%
Pedoman Vaksinasi HPV (#imodiikasi dari Pedoman Vaksinasi HPV yang
#isusun HG$) Perjalanan penyakit kanker serviks invasive, 9el epitel serviks
normal, terineksi HPV risiko tinggi, berdegenerasi menjadi lesi prakanker kemudian
berdegenerasi menjadi kanker serviks invasive.
Vaksin dibuat dengan teknologi rekombinan, vaksin berisi V@P (virus like
protein) yang merupakan hasil cloning dari @ (viral capsid gene) yang mempunyai
siat imunogenik kuat.
Vaksinasi HPV merupakan pen/egahan primer kanker serviks uterus
(vaksinasi proilaksis HPV 0,2).Pap smear merupakan bagian dari pen/egahan
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
17/20
sekunder. Pen/egahan yang terbaik adalah dengan melakukan vaksinasi dan pap
smear untuk menjangkau ineksi HPV risiko tinggi lainnya, karena jangkauan
perlindungan vaksinasi tidak men/apai !! (2*).%*
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
18/20
gabungan H4 dan pap smear akan meningkatkan sensitivitas sampai "*, dan
spesiisitas tetap lebih rendah 3. Pemeriksaan H4 saja hanya mampu mendeteksi
ineksi HPV risiko tinggi tetapi tidak mampu mendeteksi kelainan sel prakanker
sehingga spesiisitas H4 lebih rendah jika dibandingkan dengan pap smear.+&%,
1emuan pada H4 dan pap smear pada beberapa institusi menjadi dasar penelitian
protokol skrining dan tindak lanjut hasil pemeriksaan. H4 yang positi harus diikuti
dengan pengaasan yang ketat, kelainan sitologi harus diikuti dengan terapi,
sedangkan hasil negati keduanya menjadi dasar pemberian vaksinasi HPV.%*&%#
Prognosis
Faktor5aktor yang menentukan prognosis adalah umur penderita, keadaan
umum, tingkat klinik keganasan, sitopatologi sel tumor, kemampuan ahli atau tim ahli
yag menanganinya serta sarana pengobatan yang ada.
1able . 9tadium Kanker 9erviks3,*
Stadium Pen-ebaran kanker serviks Persentase arapan idup #
taun
! Karsinoma in situ !!
$ 1erbatas pada uterus 28
$$ =enyerang luar uterus tetapi
meluas ke dinding pelvis
0!
$$$ =eluas ke dinding pelvis dan atau
sepertiga baah vagina atau
hidronerosis
""
Kesimpulan
HPV risiko tinggi merupakan karsinogen kanker serviks uteros. Vaksin HPV
adalah vaksin HPV kapsid @ tipe 0 dan 2, dan pemberian vaksin bertujuan
men/egah ineksi HPV tipe 0 dan 2 (vaksinasi proilaksis). Vaksinasi HPV
memberi perlindungan terhadap ineksi HPV sebesar 2*.
Da"tar Pustaka
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
19/20
. &asjidi $. Kanker pada anita. >.nature./om>/dd>journal>v">n0>igtab>%%!*+%.html
8. Kilas proses ineksi virus, #7', dan morologi sel. 7at &ev 4an/er. +!!3.
7ature Publishing Group. (diakses pada tanggal ++ 9eptember +!8). #iunduh
dari http>>.meds/ape./om>viearti/le>88"+0%
0. 9taging kanker serviks diambil dari @ongo #@, Fau/i '9, Kasper #@, Hauser
9@,
-
7/24/2019 Revisi-karya Ilmiah Padas Tanpa Nama
20/20
%. Koutsky @', Harper #=. 4urrent indings rom prophyla/ti/ HPV va//ine
trials. Va//ine+!!0.p.+%""%5"+.