Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

12
YANUAR JAKA PERMANA Kajian Jurnal Gulma

description

tugas gulma jhjhahdjadjahdjadjahdjahdjahjdajdajdhjadhajdhjadhjadhjadhjadhjahdjadhjadhjadhjadhjadhjadhjadhakjdhkjsdhjsdhsjhdjshdksjhdjksahdjsahdjsahdjahdjahdsjhdjshdjshjdhajdhajdshjadhjasdahdjshjdjsadajdjkadshjadjasdja

Transcript of Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

Page 1: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

YANUAR JAKA PERMANA

Kajian Jurnal Gulma

Page 2: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

YUSUF ANDI SENJAYAWAHYU SURAKUSUMAH

POTENSI EKSTRAK DAUN PINUS (Pinus merkusii Jungh. et de Vriese) SEBAGAI

BIOHERBISIDA PENGHAMBAT PERKECAMBAHAN Echinochloa colonum L. DAN Amaranthus

viridis.

Page 3: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

Oryza sativa

Echinochloa colonum L. Amaranthus viridis

Page 4: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

Tumbuh berumpunTinggi 10 – 100 cm. Batangnya rampingDaun tipe sejajarTepi daun sering kelihatan berwarna ungu. Karangan bunga terdapat di ujung malai panjang Karangan Bunga 3 – 15 cm Jumlah tandan3 – 18.

Nama lain : Jungle rice, jajagon letik, tuton

Echinochloa colonum L.

Page 5: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

Nama Lain : Bayam liarTinggi 6-80 cmTipe daun menyiripPanjang bunga 2-12 cm

Amaranthus viridis

Page 6: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

Pinus merkusii Jungh. et de Vriese

Saluran resin Alelopati

TerpenoidMonoterpen

α - piene β - piene

Berpengaruh pada tanaman herba

Berpengaruh pada tanaman sawi

Page 7: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

Proses Ekstrasi

100 gram daun pinus

200 ml aseton 70 % Shaker (125 rpm) 24 jam

FiltratResidu

200 ml aseton 70 % Shaker (125 rpm) 24 jam

2 Liter Filtrat

Dihaluskan

Filtrat

Vacuum Rotary Evaporator (60 derajat C)

15 gram ekstrak daun pinus

Page 8: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

Perlakuan

Perlakuan Konsentrasi ekstrak daun pinus

Kontrol 250 ppm 500 ppm 750 ppm 1000 ppm

Perlakuan Uji Perkecambahan

Oryza sativa

Echinochloa colonum L. Amaranthus viridis

Page 9: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

Tabel Pengaruh penambahan ekstrak daun pinus terhadap perkecambahan

Konsentrasi Ekstrak daun Pinus (ppm)

Penghambatan Perkecambahan (%)

Amaranthus viridis

Echinochloa colonum

Oryza sativa

0 0 0 0

250 55.9± 2.1 50±2.3 98.2±0.6

500 54.4±1.3 41.7±3.5 97.4±0.6

750 52.9±0.9 33.3±2.6 96.1± 0.5

1000 38.2±1.1 16.7±1.7 90.1±1.3

Page 10: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

Mekanisme Penghambatan Perkecambahan

1. Senyawa alelopat bersama air ke dalam biji 2. Senyawa tersebut menghambat induksi hormon

pertumbuhan seperti asam giberelin (GA) dan asam indolasetat (IAA).

3. Dengan dihambatnya sintesis giberelin maka tidak akan terjadi pemacuan enzim α-amilase, akibatnya proses hidrolisis pati menjadi glukosa di dalam endosperma atau kotiledon berkurang.

4. Jumlah glukosa yang dapat dikirim ke titik-titik tumbuh lebih sedikit.

5. Sintesis protein terhambat 6. sintesis protoplasma sehingga proses pembelahan dan

pemanjangan sel terhambat, yang berakibat pada terhambatnya proses perkecambahan dan pertumbuhan.

Page 11: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

Kesimpulan Jurnal

Ekstrak daun pinus berpengaruh menghambat perkecambahan Amaranthus viridis dan Echinochloa

colonum.

Konsentrasi larutan ekstrak daun pinus yang lebih berpengaruh menghambat perkecambahan biji

Amaranthus viridis dan Echinochloa colonum adalah pada 1000 ppm.

Pemanfaatan larutan ekstrak daun pinus sebagai bahan bioherbisida pada konsentrasi 1000 ppm dapat

mempengaruhi perekcambahan tanaman padi (10%).

Page 12: Review Jurnal Pengendalian Gulma Secara Hayati

Sekian dan Terima Kasih