Review Jawaban Kelompok 6-Soal 3-3 Halaman 255-256

5
PSAK nomor 30 (Revisi 2011) paragraf 07-18 bahwa leasing diklasifikasikan ke dalam dua kategori yang berbeda yakni capital/capital lease (sewa pembiayaan) dan operating lease (sewa operasi). Capital lease digambarkan sebagai sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sebaliknya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai operating lease jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset atau dengan kata lain, sewa tidak memenuhi situasi untuk diklasifikasikan sebagai capital lease. Kutipan langsung dari PSAK nomor 30 (Revisi 2011) paragraf 10 yang mengatur mengenai klasifikasi sewa sebagai capital lease : a) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa; b) lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi tersebut akan dilaksanakan; c) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomi aset meskipun hak milik tidak dialihkan; d) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dan e) aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.

Transcript of Review Jawaban Kelompok 6-Soal 3-3 Halaman 255-256

PSAK nomor 30 (Revisi 2011) paragraf 07-18 bahwa leasing diklasifikasikan ke dalam dua kategori yang berbeda yakni capital/capital lease (sewa pembiayaan) dan operating lease (sewa operasi). Capital lease digambarkan sebagai sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sebaliknya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai operating lease jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset atau dengan kata lain, sewa tidak memenuhi situasi untuk diklasifikasikan sebagai capital lease. Kutipan langsung dari PSAK nomor 30 (Revisi 2011) paragraf 10 yang mengatur mengenai klasifikasi sewa sebagai capital lease :a) sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee pada akhir masa sewa;b) lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi tersebut akan dilaksanakan;c) masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomi aset meskipun hak milik tidak dialihkan;d) pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati nilai wajar aset sewaan; dane) aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.

Pembahasan Soal 3-3 (a)Pada studi kasus tersebut Borman company menandatangani tiga perjanjian sewa (SGU J, SGU K dan SGU L) yang ketiga sewa tersebut tidak mengalihkan kepemilikan pada Borman diakhir masa sewa, menurut kami seharusnya Borman company mengklasifikasikan macam-macam sewa tersebut (SGU J, SGU K, dan SGU L) dari pendapatan dan pengeluaran yang mereka dapatkan untuk menseimbangkan keuangan mereka, sedangkan untuk aset sewa tetap berada dalam neraca lessor dan pembayaran sewa diberlakukan sebagai pendapatan saat diterima.Kami mengklasifikasikan ketiga sewa (SGU J, SGU K, dan SGU L) sebagai berikut : SGU J diklasifikasikan sebagai capital lease karena dilihat dari masa sewanya lebih dari umur ekonomis aset yang disewakan. SGU K diklasifikasikan sebagai capital lease karena lessee memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan cukup rendah dibandingkan nilai wajar. SGU L diklasifikasikan sebagai operating lease dikarenakan masa sewa sama dengan 50% perkiraan jangka waktu penggunaan peralatan dan lessee pun tidak memiliki opsi beli pada harga murah

Pembahasan Soal 3-3 (b)Pada awal perjanjian sewa, lessee akan mencatat aset sewaan sebagai aset dan kewajiban yang mengikat lessee selama masa sewa. Nilai kewajiban yang diakui lessee adalah seluruh pembayaran yang harus ditanggung oleh lessee selama masa kontrak, dan lessee akan menggunakan teknik pengukuran present value (nilai kini) atas semua pembayaran di masa mendatang yang akan ditanggung lessee.Transaksi sewa guna usaha untuk tiap-tiap sewa tersebut diperlakukan dan dicatat sebagai capital lease dimana aktiva tetap dan kewajiban pada awal masa sewa guna usaha sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar oleh penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha. Selama masa sewa guna usaha setiap pembayaran sewa guna usaha dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban sewa guna usaha dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisa kewajiban penyewa guna usaha. Dan untuk Pembayaran sewa dalam operating lease diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.Maksudnya disini, sewa pembiayaan dianggap lebih mirip dengan pembelian daripada penyewaan aset. Konsekuensinya, akuntansi untuk sewa pembiayaan olehlesseememerlukan pencatatan yang serupa dengan pembelian sebuah aset dengan kredit jangka panjang.Dengan demikianpada awal masa sewa,lesseemengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesarnilai wajar aset sewaan atausebesarnilai kini daripembayaran sewaminimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalahtingkat suku bunga implisitdalam sewa, jika dapat ditentukan secara praktis; tetapi jika tidak, maka digunakantingkat suku bunga pinjaman inkrementallessee.Pembahasan Soal 3-3 (c)Terdapat dua klasifikasisewa ditinjau darilessee, yaitu operating lease dan capital lease. Pembayaran sewa dalam operating lease diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna.Dalam capital lease, pembayaran sewa minimum (MLP) dipisahkan antara bagian yang merupakan beban bunga dan pengurangan liabilitas. Capital lease akan menimbulkan beban penyusutan untuk aset tersusutkan yang dihitung berdasarkan standar akuntansi yang berlaku dan beban keuangan pada setiap periode akuntansi.

Pembahasan Soal 3-3 (d) Akuntansi untuk sewa lesseeSewa pembiayaan dianggap lebih mirip dengan pembelian daripada penyewaan aset. Konsekuensinya, akuntansi untuk sewa pembiayaan olehlesseememerlukan pencatatan yang serupa dengan pembelian sebuah aset dengan kredit jangka panjang. Akuntansi untuk capital lease lesseeSelama masa sewa guna usaha setiap pembayaran sewa guna usaha dialokasikan dan dicatat sebagai angsuran pokok kewajiban sewa guna usaha dan beban bunga berdasarkan tingkat bunga yang diperhitungkan terhadap sisa kewajiban penyewa guna usaha. Akuntansi untuk operating lease lessorPembayaran guna usaha selama tahun berjalan yang diperoleh dari penyewa guna usaha diakui dan dicatat sebagai pendapatan sewa Akuntansi untuk capital leaseDalam sewa pembiayaan, lessor mengakui piutang sewa pembiayaan (capital lease receivable) dan lessee mengakui aktiva sewa guna usaha dan kewajiban untuk pembayaran sewa dimasa depan. Pendapatan pembiayaan dan beban diakui untuk mencerminkan tingkat pengembalian konstan atas saldo yang belum dibayar. Akuntansi untuk operating leaseDalam sewa operasi, kedua belah pihak memperlakukan sewa sebagai executory contract. Diakhir masa sewa tidak ada pengakuan asset oleh lessee dan lessee mengakui beban untuk pembayaran sewa selama masa sewa.