Review Anfis Tulang
-
Upload
hamdan-hariawan -
Category
Documents
-
view
17 -
download
0
description
Transcript of Review Anfis Tulang
ANATOMI FISIOLOGI ANATOMI FISIOLOGI TULANG&SENDI TULANG&SENDI
(BONE)(BONE)
Oleh : Ni Putu SumartiniOleh : Ni Putu Sumartini
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Komponen utama : jaringan ikatTerdiri dari : tulang, sendi, otot
rangka, tendon, ligamen, bursa, dan jaringan khusus yang menghubungkan struktur2 ini
I. OsteologyI. OsteologyRangka manusia terdiri dari 2 kelompokRangka manusia terdiri dari 2 kelompok
besar :besar :
Axial skeleton terdiri dari tengkorak,Axial skeleton terdiri dari tengkorak,
collum vertebrae dan thorax berjumlah collum vertebrae dan thorax berjumlah
80 buah80 buah Apendular skeleton terdiri dari tulangApendular skeleton terdiri dari tulang
bahu, tungkai atas, panggul, tungkai bahu, tungkai atas, panggul, tungkai
bawah berjumlah 126 dan melekat ke bawah berjumlah 126 dan melekat ke
axial skeletonaxial skeleton
CraniumMaxilla
Mandible
Clavicle Scapula
SternumHumerus
RadiusUlna
Ilium
IschiumPubis
Femur
Patella
Tibia Fibula
FUNGSI TULANGFUNGSI TULANG
1. Rangka Penunjang bentuk tubuh2. Menyimpan & mengatur Ca&PO43. Memproduksi sel darah4. Proteksi / pelindung alat-alat
dalam5. Tempat melekat otot yang
menggerakkan kerangka tubuh
KOMPOSISI TULANG•Substansi organik: sel2
tulang, matriks kolagen, asam hialuronat, kondroitin asam sulfat
•Substansi inorganik: kalsium, fosfat, magnesium, natrium, hidroksil, karbonat, fluorida
BENTUK TULANGBENTUK TULANG
1. Tulang panjang (long bone)2. Tulang pendek (short bone)3. Tulang pipih (flat bone)4. Tulang tak beraturan
(irregular bone)5. Tulang sesamoid 6. Tulang sutura (sutural
bone)
Connective & supporting tissueConnective & supporting tissue
Bones
Sub-division by shape and development
Short bones
Flat bones
Sesamoid bones
Long or tubular bones
STRUKTURSTRUKTUR Tulang : Jaringan Ossteous Terdiri dari :1. Compact bone
(dense/kortikal) di bagian luar periosteum
2. Spongiosa bone (cencellous/trabekular) di bagian dalam endosteum
TUBULAR BONETUBULAR BONE
SEL-SEL TULANGSEL-SEL TULANG Osteoblas Osteosit Osteoklas
osteocytes
osteoclasts
osteoblasts
Ad.1 OsteoblasAd.1 Osteoblas
Pembentukan kolagen tipe I & PG sbg matriks tulang (osteoid) mll proses osifikasi
Sekresi fosfatase alkali mengendapkan Ca+PO4- ke dlm matriks tulang
Ad.2 Osteosit
Sel2 tulang dewasa yang bertindak sbg suatu lintasan utk pertukaran kimiawi mll tulang yang padat
Ad. 3 OsteoklasAd. 3 Osteoklas
Sel2 besar berinti banyak yang mensekresi enzim proteolitik & asam
Mineral&matriks tulang dapat diabsorbsi Ca & PO4- terlepas ke dalam aliran darah
METABOLISME METABOLISME TULANGTULANG Paratiroid Hormon (PTH)
efek langsung dan segera pada mineral tulang shg Ca & PO4 diabsobsi & bergerak ke serum
Vitamin D mempengaruhi deposisi dan absorbsi tulang membuat PTH aktif, penyerapan Ca & phospat oleh usus halus
Estrogen stimulasi osteoblas
Kalsitonin : menghambat resorpsi tulang
Histology TulangHistology TulangAda 4 karakteristik tulang :1. Dense dan penyimpanan calsium2. Matrik selnya (osteoceptis)
berhubungan dengan pembuluh darah disebut lacunae.
3. Saluran kecil (canaliculi) menyalurkan zat pergantian pada tulang ke pembuluh darah
4. Periosteum jaringan paling luar tulang
Periosteum & Periosteum & EndosteumEndosteumTulang dilapisi oleh periosteum
dengan saluran – salurannya disebut Endosteum
Fungsinya :1. Melindungi tulang (dari jaringan
sekitar)2. Memberi suplay darah & saraf3. Berpartisipasi pada
pertumbuhan tulang
Perkembangan / Perkembangan / Pertumbuhan Pertumbuhan
TulangTulang1. Osifikasi :
Proses konversi jaringan menjadi tulang
2. Calsifikasi :Proses memberikan garam kalsium di jaringan tulang
Suplay Darah & SarafSuplay Darah & Saraf
Ada tiga sel pembuluh darah untuk tulang
1. Arteri vena nutrianPada diaphysis lewat nutrian foramena
2. Metaphysial VesselMemberi suplay pada diaphysis interna
3. Periosteal VesselPembuluh dari periosteum utk permukaan tulang
KalsiumKalsium Pada Pada TulangTulang
Kurang lebih 99 % mineral = CaKurang lebih 99 % mineral = Ca
Interaksi tulang, pencernaan & Interaksi tulang, pencernaan & ginjal memberi efek konsentrasi ginjal memberi efek konsentrasi CaCa
Calcitomin & Parathyroid (PTH) Calcitomin & Parathyroid (PTH) mengatur konsentrasi calsiummengatur konsentrasi calsium
Bone GrowthBone Growth
PERSENDIAN (ARTICULASI)
Tempat pertemuan 2/lebih tulang
Tulang dipadukan dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia/otot
KlasifikasiFibrosa (sinarthroses)Kartilagonosa (Amphiartroses)Sinovial (Diartroses)
SINARTHROSES
Tidak punya lapisan tulang rawan, hubungan o/ jar.ikat fibrosaTidak menghasilkan gerakan
Ada 2 tipe :Contoh :
Suture diantara tl. TengkorakSindesmosis : membran interoseus/ligamen diantara tulang (tl.tibia dan fibula)
AMPHIARTROSES Ujung2 tulang dibungkus o/ rawan
hialin, disokong ligamen hanya sedikit gerakan
Ada 2 tipe :1. Sinkondrosis (kostokondral)2. Symphysis (inter vertebrae, os
pubis)
Sendi ini memberi pergerakan sedikit karena terjadi pada tulang yang pendek
DIARTHROSES (SYNOVIAL)
• Punya rongga sendi• Permukaan sendi dilapisi rawan
hialin• Kapsul sendi tdd :- Selaput penutup fibrosa padat- Lapisan dalam yg terbentuk dr
jar.ikat dgn pemb.darah yg banyak
- Sinovium
GERAKAN DASAR SENDI
Fleksi dan ekstensi
Dorsifleksi dan plantar/palmar fleksi
Abduksi dan Adduksi
Inversi dan Eversi
Rotasi interna dan rotasi eksterna
Pronasi dan supinasi
Bila sendi mendapat Bila sendi mendapat TekananTekanan
Dislokasi (bergeser keluar)Dislokasi (bergeser keluar) Luxasi (jaringannya rusak - Luxasi (jaringannya rusak -
bergeser)bergeser) Subluxasi (rusak sedikit)Subluxasi (rusak sedikit) Swelling (bengkak)Swelling (bengkak) Sakit yang hebatSakit yang hebat
Fungsi ototFungsi otot1. Menciptakan gerakan1. Menciptakan gerakan
– Mempertahankan posture dan Mempertahankan posture dan posisiposisi
– (body posture dan kepala saat (body posture dan kepala saat kita berjalan / lari).kita berjalan / lari).
– Melindungi jaringan lunakMelindungi jaringan lunak– Pintu masuk dan keluar Pintu masuk dan keluar
saluran saluran – Mengatur suhu tubuh.Mengatur suhu tubuh.
LAPISAN OTOTLAPISAN OTOT
• Epimysium• Perimysium• Endo mysium
EpimysiumEpimysium
• Mengandung jaaringan collagen
• Memisahkan otot dengan jaringan lainnya
• Berhubungan rapat dengan pascia
PerimysiumPerimysium Membagi otot menjadi kompartemen
(ruang otot)
Setiap otot mempunyai fasicle (lapisan)
Mengandung pemb. Darah dan saraf
Pemb. darah dan saraf bercabang di sini
Endomisium
Melekat di sekeliling tulang
Membungkus seluruh tulang
Diantara otot ini ada sel satelit yang berguna pada pembentukan sel otot baru bila terjadi kerusakan / luka.
Otot yang bukan valuntir (Smoth)
• Otot diapragma
• Otot pernafasan (paru-paru)
• Otot jantung
• Otot pencernaan
• Otot saluran perkemihan.
MusclesMuscles
Striated muscleproximal (of the joint)
Origin Tendon InsertionBody
Joint
II. PENGKAJIAN II. PENGKAJIAN KEPERAWATANKEPERAWATAN
1.Anamnesisa. Keluhan Utamab. Riwayat Kesehatan
2.Pemeriksaan Fisik3.Pemeriksaan Diagnostik4.Pemeriksaan Laboratorium
1. ANAMNESIS1. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama1. Nyeri2. Deformitas/kelainan bentuk3. Kekakuan/ketidakstabilan
sendi4. Pembengkakan/benjolan5. Kelemahan Otot6. Keterbatasan gerak
Keluhan UtamaKeluhan UtamaNyeri tulang : nyeri dalam, tumpul yg bersifat menusukNyeri otot : rasa pegal, kramNyeri tajam : infeksi tulang, frakturNyeri menyebar : tekanan pada sarafNyeri sendi diperberat gerakan, kec.RANyeri menghebat di pagi hari t.u bangun tidur ggn. ReumatikNyeri pagi, mereda siang hari : tendinitis
Pembengkakan bekas trauma, infeksi, tumorKelemahan otot umum : distrofi muskuler
Lokal : morbus hansen, poliomielitis
2. PEMERIKSAAN FISIK2. PEMERIKSAAN FISIK
Persiapan alat :• Metelin• Refleks Hammer• Goniometer• Cahaya yang memadai• APD : Handscoon dll
2. Pemeriksaan Fisik2. Pemeriksaan FisikA.A.UMUMUMUM1.1. Pemeriksaan tulang tubuhPemeriksaan tulang tubuh- Mengetahui deformitas Mengetahui deformitas
dan kesejajaran, dan kesejajaran, pembengkakanpembengkakan
- Mengkaji krepitus (suara Mengkaji krepitus (suara berderik) pada titik berderik) pada titik gerakan abnormal.gerakan abnormal.
Vertebra -Kifosis
-Skoliosis
-Lordosis
-Lansia dgn osteoporosis-Klien penyakit neuromuskuler-Kerusakan otot paraspinal (poliomielitis)-Kongenital, idiopatik-Pada kehamilan
Gelang panggul & pelvis
Fraktur -Trauma
Cara Kerja Inspeksi vertebraCara Kerja Inspeksi vertebra- Buka baju klien dan berdiri di Buka baju klien dan berdiri di
belakang utk melihat punggung, belakang utk melihat punggung, bokong dan tungkaibokong dan tungkai
- Inspeksi kesimetrisan dan Inspeksi kesimetrisan dan pembengkokanpembengkokan
- Minta klien bungkuk ke depanMinta klien bungkuk ke depan
SKOLIOSIS :SKOLIOSIS :- Kurvatura lateral abnormalKurvatura lateral abnormal- Bahu tidak sama tinggiBahu tidak sama tinggi- Garis pinggang tidak simetrisGaris pinggang tidak simetris- Skapula yang menonjolSkapula yang menonjol
2. Pemeriksaan SendiDievaluasi dengan memeriksa :- Luas gerakan (aktif dan pasif)
diukur dgn GONIOMETER, deformitas, stabilitas
- Inspeksi dan palpasi adanya benjolan di sendi dan sekitar
- Palpasi sendi dgn digerakkan secara pasif integritas sendi
- ROM
TIPE BENJOLANRheumatoid
Arthritis
-Lunak-Tdp di dlm, di sepanjang tendon yg fungsinya utk ekstensi sendi
Gout -Keras-Tdp di dlm, tepat di sebelah kapsul sendi itu sendiri-Kadang ruptur, mengeluarkn kristal asam urat putih ke permukaan
Osteoartritis -Keras, tidak nyeri-Pertumb. Tl.baru akibat destruksi permukaan kartilago
3. Pemeriksaan Otot
Dikaji dengan memperhatikan : Kemampuan mengubah posisi Kekuatan otot dan koordinasi Ukuran masing2 otot dibandingkan
ekstrimitas yg sehat
Dx. Polineuropati, miastenia gravis, poliomielitis, distrofi otot
PENILAIAN KEKUATAN OTOTDRJT KEKUATAN OTOT
0 Paralisis total/tdk ditemukan kontraksi otot
1 Kontraksi otot hanya perubahan tonus otot yg diketahui dgn palpasi, sendi tdk bergerak
2 Otot mampu menggerakkan sendi, tdk mampu melawan gravitasi
3 Mampu menggerakkan sendi, melawan gravitasi, tdk kuat thd tahanan pemeriksa
4 Kekuatan seperti drjt 3+kemampuan otot thd tahanan ringan
5 Kekuatan otot normal, mampu thd tahanan penuh
4. PEMERIKSAAN SARAF4. PEMERIKSAAN SARAF
Kaji ukuran otot, tonus otot, kekuatan otot, koordinasi dan keseimbangan, refleks
DERAJAT REFLEKSGRADE RESPON REFLEKS
4 + Gerakan refleks patologis (hiperaktif dengan klonus terus-menerus)
3+ Gerakan refleks melebihi respon normal (hiperaktif)
2+ Gerakan refleks cukup cepat, amplitudo cukup, dan berlangsung cukup lama (refleks normal pada individu sehat)
1+ Ada gerakan refleks lemah (hipoaktif)
0 Tidak ada gerakan refleks
5. Pemeriksaan pembuluh darah Mencari tanda2 denyut nadi, CRT distal yg
menurun, sianosis bagian distal, hematom, akral dingin
Kenali tanda2 sindrom kompartemen
B. LOKALB. LOKAL1.1. Inspeksi (Inspeksi (LookLook))
2.2. Palpasi (Palpasi (feelfeel))
3.3. Penilaian gerakan Penilaian gerakan sendi (sendi (movemove) baik ) baik aktif/pasifaktif/pasif
1. INSPEKSI (LOOK) Umum : ekspresi wajah, cara
berjalan, cara duduk, cara tidur Inspeksi kulit, jaringan lunak,
tulang dan sendi, jaringan parut, benjolan, pembengkakan, cekungan, posisi dan bentuk (deformitas)
2. PALPASI (FEEL)
Suhu kulit (lebih panas/ dingin), denyut nadiJaringan lunak (spasme otot, atrofi, keadaan membran sinovial, tumor dan sifatnya, pembengkakan)Nyeri tekanTulangPengukuran panjang ekstrimitas dan otot
3. PERGERAKAN (MOVE)
Evaluasi gerakan aktif dan pasif sendi, adanya nyeri dan krepitasi
Evaluasi stabilitas sendi
Pemeriksaan ROM
S E K I A NS E K I A N
OO
B
OO
L