Rev Proposal Dr Mbk2
-
Upload
twinners-vey -
Category
Documents
-
view
37 -
download
4
Transcript of Rev Proposal Dr Mbk2
A. JUDUL : PENGEMBANGAN e-Book INTERAKTIF MATERI POKOK
IKATAN KIMIA UNTUK SMA BERTARAF
INTERNASIONAL
B. RUANG LINGKUP : Pelajaran Kimia
C. LATAR BELAKANG
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) berdiri dengan landasan
Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas) pasal 50 ayat (3) yang berbunyi, “Pemerintah dan/atau
pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan
pendidikan pada semua jenjang pendidikan, untuk dikembangkan menjadi
satuan pendidikan yang betaraf Internasional”, (Dharma, 2007). SBI
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum
nasional yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat
setempat, dan karakteristik peserta didik. Kurikulum ini dipadukan dengan
Cambridge International Examination (CIE) sebagai acuan kurikulum
internasional dengan tetap mengacu pada Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) sesuai dengan standar isi dan standar kompetensi lulusan
(Mulyasa, 2007).
Mengacu pada kurikulum tersebut, salah satu materi pokok di SMA
adalah Ikatan Kimia, yang mempunyai beberapa konsep di antaranya ikatan
ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam. Konsep-
konsep tersebut memerlukan visualisasi untuk memudahkan pemahaman
peserta didik, sehingga peserta didik terhindar dari miss-conception.
1
Visualisasi juga merupakan suatu cara untuk belajar lebih cepat dan lebih
baik, (Dave, 2002:268) .
Melalui studi literature yang bersumber dari hasil pra-
penelitian dalam skripsi, siswa kelas X-6 SMA 2 Lamongan menyatakan
bahwa 87% siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar kimia karena 13%
banyak hafalan, 47% cara guru menerangkan kurang menarik, dan 40%
banyak hitungan. Sedangkan materi pokok yang dianggap sulit 50% Ikatan
Kimia, kemudian Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom. Sebanyak 73%
siswa menyatakan setuju jika perangkat pembelajaran kimia disajikan dalam
bentuk e-Book (Azama, 2010)
Berdasarkan alasan tersebut, peneliti mengembangkan e-Book yang
merupakan buku dalam format elektronik berisikan informasi yang dapat
berwujud teks atau gambar. E-Book interaktif memanfaatkan komputer
untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan
menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan
berkomunikasi (Hofstetter 2001). Pemanfaatan e-Book interaktif sangat
cocok untuk pembelajaran kimia pada materi pokok Ikatan Kimia karena
dapat menganimasikan gambar dan teks sehingga dapat memperjelas teori.
Teori yang dimaksud adalah teori berkaitan dengan proses pembentukan
senyawa dari atom-atomnya yang terjadi melalui suatu ikatan kimia,
termasuk proses pelepasan dan penerimaan elektron, sehingga siswa dapat
lebih mudah memahami materi ini dibanding membaca buku ajar.
Materi yang disusun di dalam e-Book mengadopsi dan mengadaptasi
kurikulum Cambridge yang tetap mengacu pada Badan Standar Nasional
Pendidikan (BNSP) sesuai dengan standar isi dan standar kompetensi lulusan.
Penggunaan e-Book interaktif diharapkan dapat membuat siswa lebih tertarik
serta termotivasi untuk belajar. Selain itu, siswa juga diharapkan semakin
2
memahami konsep ikatan kimia dengan cara interaktif. Berdasarkan uraian
latar belakang di atas, maka peneliti perlu mengembangkan media
pembelajaran interaktif berbasis e-Book kimia dengan judul
“PENGEMBANGAN e-Book INTERAKTIF PADA MATERI POKOK IKATAN
KIMIA UNTUK SMA BERTARAF INTERNASIONAL”
D. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan
sebagai berikut :
Bagaimana kelayakan media interaktif berbasis e-Book yang dikembangkan
pada materi pokok Ikatan Kimia kelas X?
Permasalahan umum tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagaimana kelayakan e-Book interaktif pada materi pokok Ikatan Kimia
berdasarkan penilaian guru kimia dan dosen kimia mencakup aspek
format dan materi e-Book?
2. Bagaimana kelayakan e-Book interaktif pada materi pokok Ikatan Kimia
berdasarkan penilaian ahli media pada aspek penyajian e-Book?
3. Bagaimana kelayakan e-Book interaktif pada materi pokok Ikatan Kimia
berdasarkan penilaian ahli bahasa pada aspek kebahasaan isi e-Book ?
4. Bagaimana respon siswa dalam tingkat pemahaman dan ketertarikan
siswa terhadap e-Book interaktif pada materi pokok Ikatan Kimia?
5. Bagaimana aktivitas dan hasil belajar siswa setelah menggunakan e-book
interaktif pada materi pokok Ikatan Kimia ?
E. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai rumusan permasalahan tersebut maka tujuan yang ingin dicapai
adalah: untuk mengetahui kelayakan e-Book interaktif yang telah
3
dikembangkan sebagai sumber atau bahan ajar pada materi pokok ikatan
kimia.
F. MANFAAT PENELITIAN
Diperolehnya e-Book diharapkan dapat memberikan manfaat, antara
lain:
1. Untuk menghasilkan sumber pembelajaran alternatif berupa e-Book
yang bersifat interaktif .
2. Dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa.
G. DEFINISI OPERASIONAL, ASUMSI, DAN PEMBATASAN
MASALAH.
1. Definisi Operasional
a. e-Book interaktif merupakan buku berbentuk tulisan elektronik yang
dijalankan menggunakan komputer dimana di dalamnya berisi tentang
materi ikatan kimia disertai dengan animasi. e-Book interaktif
memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks,
grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan
pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi (Hofstetter 2001).
b. Kelayakan e-Book adalah ukuran tentang kesesuaian e-Book untuk
diterapkan dalam proses belajar mengajar. e-Book dikatakan layak
apabila sesuai dengan komponen kriteria standar kelayakan, yaitu standar
4
kelayakan isi, standar kelayakan bahasa, standar kelayakan penyajian dan
validasi yang dilakukan oleh dosen dan guru kimia yang berperan sebagai
ahli bahasa, ahli media, dan ahli materi memenuhi kriteria skala Likert
yang diinterprestasikan ke dalam persentase yaitu jika ≥ 61% (Riduwan,
2010)
Berikut ini akan diuraikan masing-masing kriteria komponen kelayakan:
1) Standar kelayakan isi
e-Book dikatakan memenuhi standar kelayakan isi jika e-Book
tersebut berisi kriteria-kriteria penilaian yang mendukung tercapainya
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran
tersebut.
2) Standar kelayakan bahasa
e-Book dikatakan memenuhi standar kelayakan bahasa jika e-Book
tersebut ditulis mengikuti kaidah bahasa Inggris dan bahasa Indonesia
(bilingual).
Dalam bahasa Inggris menggunakan grammar dan struktur kalimat
yang benar. Dalam bahasa Indonesia menggunakan peristilahan yang
benar dan jelas, dengan kalimat yang efektif dan komunikatif.
3) Standar kelayakan penyajian
e-Book dikatakan memenuhi standar kelayakan penyajian jika e-Book
disajikan memenuhi kelayakan penyajian konsep dan penyajian fisik
c. Respon siswa adalah gambaran tentang tanggapan siswa terhadap e-
Book interaktif yang diperoleh setelah melakukan uji coba terbatas
5
tentang materi ikatan kimia menggunakan e-Book tersebut. Respon
siswa diperoleh dari lembar angket respon siswa.
d. Sekolah bertaraf Internasional (SBI) merupakan sekolah yang proses
pembelajarannya menggunakan kurikulum adopsi dan adaptasi dari
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan kurikulum
Cambridge (Andayani, T, 2008).
e. Ikatan kimia merupakan salah satu materi pokok yang diajarkan di
kelas X SMA semester 1 yang meliputi ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam.
2. Asumsi
Beberapa asumsi dalam penelititan ini antara lain:
a. Setiap siswa menunjukkan kemampuan yang sebenarnya dalam
mengikuti proses pembelajaran.
b. Siswa mengisi angket respon sesuai dengan dirinya, jujur dan tanpa ada
pengaruh dari orang lain.
c. Para penilai ahli memberikan penilaian secara obyektif.
3. Pembatasan Masalah
a. Responden dalam penelitian ini adalah 12 orang siswa SMA kelas X
yang telah mendapatkan materi Ikatan Kimia.
b. Telaah e-Book Interaktif dilakukan oleh dosen Kimia dan guru Kimia
SMA yang berperan sebagai ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media.
6
c. Materi pelajaran pada e-Book interaktif dibatasi pada Ikatan Ion, Ikatan
Kovalen, Ikatan Kovalen Koordinasi, dan ikatan logam.
d. Metode pengembangan e-Book yang digunakan adalah 4D
pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan
(develop), dan penyebaran (disseminate). Namun tahap disseminate
tidak dilaksanakan karena penelitian ini merupakan pengembangan dan
masih dalam uji coba terbatas.
7
H. KAJIAN PUSTAKA
1. Perkembangan Pembelajaran Kimia
Kimia dapat dipelajari secara makro dan secara mikro. Kimia
makroskopis merupakan fenomena yang bersifat dapat diamati
(observable), sedangkan kimia mikroskopis bersifat tidak dapat diamati
(invisible). Untuk memahami kimia makroskopis harus difahami melalui
titik pandang mikroskopis. “Namun, perilaku mikroskopis yang mendasari
fenomena kimia secara makroskopis tidak dapat diamati” (Sanjaya, 2005).
Untuk lebih memudahkan pemahaman dalam pembelajaran kimia,
maka diperlukan adanya visualisasi dengan menggunakan komputer
sebagai medianya. Visualisasi tersebut selain memperkaya pemahaman
konsep-konsep dasar yang dikembangkan kimia juga sangat membantu
dalam menyentuh aspek-aspek yang abstrak dari kimia. Contohnya adalah
penggambaran terhadap konsep abstrak pembentukan ikatan kimia.
“Sejalan dengan perkembangan dibidang teknologi komunikasi dan
informasi elektronik atau ICT (Information Communication Technology),
proses pembelajaran kimia juga berkembang sangat pesat” (Sanjaya,
2005). Improvisasi proses belajar mengajar kimia melalui media
pembelajaran berbasis komputer telah difasilitasi dengan penggunaan
teknologi pembelajaran elektronik (e-teaching and e-learning) maupun
pembelajaran secara jarak jauh (distance teaching and learning). Dengan
demikian, visualisasi teori dan praktis menjadi sentra dalam proses
pembelajaran.
8
2. Buku Ajar
Buku ajar didefinisikan sebagai bahan ajar berisi suatu penyajian
informasi tentang ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematik untuk
digunakan pada pengajaran tertentu. Buku ajar merupakan salah satu
perangkat yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Menurut Badan standar
nasional pendidikan (BNSP, 2006) buku ajar yang baik adalah buku yang
memenuhi tiga komponen yaitu:
1. Komponen kelayakan materi yang meliputi keluasan materi,
kedalaman materi, akurasai fakta, akurasi konsep.
2. Komponen kebahasaan meliputi kesesuaian dengan tingkat
perkembangan peserta didik, kepahaman peserta didik terhadap
pesan.
3. Komponen penyajian yang meliputi keruntutan konsep,
konsistensi sistematika sajian dalam bab, kelogisan penyajian.
Buku ajar berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan siswa dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dapat belajar secara
mandiri dengan bimbingan guru.
Pada saat ini, pembelajaran di sekolah sering memanfaatkan
komputer sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Manfaat media dalam
pembelajaran yaitu:
a. Pengajaran akan lebih menarik sehingga siswa lebih termotivasi
untuk belajar.
9
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga mudah
dipahami oleh siswa.
c. Metode pengajaran lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan.
Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran interaktif
dalam proses belajar mengajar dikenal dengan nama CAI (Computer
Assited Instruction). “CAI digunakan sebagai pendukung pembelajaran
dan pelatihan tetapi tidak sebagai penyaji utama materi pelajaran” (Arsyad,
2003). e-Book merupakan buku ajar yang ditampilkan secara elektronik
dan dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar di sekolah.
3. e-Book
Perkembangan ICT (Information and Communication Technology)
menyebabkan pembelajaran kimia berkembang pesat. Langkah-langkah
sistematis pengembangan dan pemanfaatan ICT secara terperinci meliputi
produksi bidang media cetak seperti modul, produksi media audiovisual,
dan produksi media berbasis komputer multimedia yang dapat digunakan
untuk pembelajaran elektronik (e-learning) maupun pembelajaran jarak
jauh (distance learning). Salah satu bentuknya ialah e-Book (elektronik
book).
e-Book adalah buku dalam format elektronik; data-data atau
informasi yang tampilannya dibuat seperti buku kemudian direkam secara
elektronik agar dapat dijalankan di komputer. Manfaat e-Book antara lain:
a. Ukuran fisiknya lebih kecil dan mudah di bawa karena data disimpan
dalam bentuk CD atau flashdisk.
10
b. Tidak mudah lapuk karena format digital bertahan sepanjang masa.
c. Penggandaan e-Book sangat mudah dan murah.
(http://www.Cert.or.id/~budi/articles/ebooks/ebooks/pdf)
e-Book yang dikembangkan peneliti nantinya menggunakan
program adobe photoshop 7 dan Macromedia Flash 8, yang disertai
animasi ikatan dari suatu senyawa. Materi yang disusun menggunakan
kurikulum yang diadopsi dan diadaptasi dari Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan kurikulum Cambridge.
4. Pendekatan Kontruktivis dalam Pengembangan e-Book Interaktif
Teori belajar kontruktivis merupakan teori yang menyatakan
bahwa siswa itu sendiri yang harus secara pribadi menemukan dan
mentransformasi informasi kompleks, mengecek informasi baru
dibandingkan informasi lama dan merevisi informasi itu apabila tidak
sesuai lagi. Teori ini lebih ditekankan pada siswa sebagai siswa yang aktif,
strategi kontruktivis sering disebut pengajaran yang berpusat pada siswa.
Di dalam kelas yang terpusat pada siswa, peran guru adalah membantu
siswa menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi mereka sendiri, bukan
memberikan ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan kelas (Nur dan
Wikandari, 2004:2).
e-Book interaktif dapat digunakan sebagai pembelajaran yang
berpusat pada siswa karena komputer dapat digunakan sebagai media
pembelajaran mandiri sehingga siswa dapat lebih aktif belajar secara
11
mandiri. Siswa secara individu dapat menemukan dan mentransfer
informasi kompleks dengan menggunakan e-Book interaktif.
5. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Ikatan Kimia
Berdasarkan Standar Kompetensi dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), mata pelajaran kimia SMA kelas X semester ganjil
khususnya pokok bahasan Ikatan Kimia memiliki kompetensi dasar
sebagai berikut: “Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya
dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.”
Adapun indikator hasil belajar sebagai berikut:
a. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai
kestabilannya.
b. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan
oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur lewis).
c. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.
d. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua,
dan rangkap tiga.
e. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa
senyawa.
f. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan melalui percobaan.
g. Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya
dengan sifat fisik logam.
12
h. Menghubungkan sifat fisis materi dengan jenis ikatannya.
6. Pengembangan e-Book Interaktif pada Materi Ikatan Kimia
Ikatan kimia merupakan salah satu materi pokok pelajaran kimia
kelas X SMA yang kurikulumnya mengadopsi dan mengadaptasi dari
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan kurikulum Cambridge
yaitu mendeskripsikan kemungkinan terjadinya ikatan kimia. Materi ikatan
kimia yang dimaksud adalah materi yang membahas pembentukan
senyawa dari atom-atomnya yang terjadi melalui suatu ikatan kimia. Sub-
sub materi pokok tersebut, yaitu pengenalan ikatan kimia, ikatan ion,
ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan kovalen meliputi ikatan kovalen
tunggal, ikatan kovalen rangkap, ikatan kovalen koordinasi. e-Book
interaktif yang dikembangkan berisikan materi Ikatan Kimia yang
didukung dengan animasi sehingga dapat mengilustrasikan proses
pembentukan senyawa dari atom-atomnya, termasuk proses pelepasan dan
penerimaan elektron.
7. Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini
adalah:
a. Penelitian Evrita Febri Ardiani (2009) yang berjudul
Pengembangan e-Book Interaktif pada Materi Pokok Ikatan Kimia
SMA Kelas X menyebutkan bahwa e-Book Interaktif yang
dikembangakan telah layak digunakan sebagai sumber belajar. Hal
ini terbukti berdasarkan hasil persentase respon guru kimia
13
terhadap format e-Book dan kualitas e-Book sebesar 88,33% dan
respon siswa terhadap ketepatan format e-Book, kualitas e-Book,
dan ketertarikan siswa sebesar 90,11%.
b. Penelitian Triani Rosdiyastuti (2009) yang berjudul Pengembangan
Buku Ajar Kimia pada Materi Pokkok Ikatan Kimia kelas X
berorientasi CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional menyebutkan bahwa buku
yang dikembangkan telah memenuhi kelayakan bahasa. Hal ini
terbukti berdasarkan persentase hasil penilaian validator terhadap
kriteria kebahasaan sebesar 79,17% dan hasil penilaian siswa
terhadap kriteria kebahasaan sebesar 80,56%.
Berdasarkan kedua hasil penelitian di atas, peneliti selanjutnya mengembangkan e-
Book Interaktif dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SMA bertaraf internasional.
14
Model pengembangan 4D dikemukakan oleh Thiagarajan.
8. Kerangka Konseptual
15
e-Book interaktif pada materi pokok ikatan kimia kelas X SMA.
e-Book interaktif yang layak
Kajian teori1.Teori belajar
konstruktivis merupakan teori yang menyatakan bahwa siswa itu sendiri yang harus secara pribadi menemukan dan mentransformasikan informasi lama dan merevisi informasi itu apabila tidak sesuai lagi.
2.e-Book interaktif mempermudah penyampaian informasi.
Studi literatur menyatakan hasil pra-penelitian di SMA 2 Lamongan bahwa sebanyak 87% siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari kimia karena 13% banyak hafalan, 47% cara guru menerangkan kurang menarik, dan 40% banyak hitungan. Sedangkan materi pokok yang dianggap sulit 50% Ikatan Kimia. Kesulitan tersebut meliputi kesulitan dalam memahami konsep ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan kooordinasi karena sumber belajar yang ada sekarang di sajikan dalam bentuk gambar saja dalam buku ajar.
Siswa paham dan termotivasi belajar kimia khususnya pada materi Ikatan Kimia dengan menggunakan sumber belajar yang mempermudah dan memperjelas materi yang di dukung dengan animasi.
harapan
diterapkan
Kelayakan e-Book interaktif materi pokok ikatan kimia ditentukan oleh:1. Penilaian dua
guru kimia2. Respon siswa3. Hasil belajar
dan aktivitas siswa
1. pendefinisian
2. perancangan
3. pengembangan
4. penyebaran
terdiri dari
Gambar 1. Kerangka Konseptual e-Book Interaktif pada Materi Pokok Ikatan
Kimia Kelas X SMA
I. METODE PENELITIAN
1. Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah e-Book interaktif yang akan dijadikan
perangkat pembelajaran ikatan kimia dan media tersebut dinamakan “e-
Book Interaktif Materi Pokok Ikatan Kimia untuk SMA Bertaraf
Internasional.”
2. Rancangan Penelitian
Penelitian dalam pengembangan e-Book pembelajaran ini mengacu
pada model 4D yang dikemukakan oleh Thiagarajan (Ibrahim: 2001).
Model 4D terdiri dari empat tahap yaitu, pendefinisian (define),
perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran
(disseminate). Penelitian ini hanya dibatasi sampai pada tahap
pengembangan karena e-Book yang dikembangkan masih merupakan uji
coba untuk menguji kelayakannya. Rancangan dalam penelitian ini dapat
disajikan seperti diagram alur berikut:
16
17
Analisis
Uji Coba Terbatas (Siswa)
e-Book Interaktif
Analisis Siswa
Analisis Tugas Analisis Konsep
Perumusan Indikator Pembelajaran
Analisis Ujung Depan
Defined
Design
Develop
Revisi
Design e-BookInteraktif
Telaah e-Book:Ahli Media, Guru Kimia (1,2), dan Ahli Bahasa
Draf I
Draf II
Penilaian e-Book Guru Kimia (3,4,5)
Gambar 2. Diagram Pengembangan e-Book Interaktif.(Adaptasi dari Thiagarajan dalam Ibrahim, 2001)
3. Prosedur Penelitian
Berdasarkan skema rancangan penelitian pengembangan e-Book
interaktif tersebut, maka prosedur penelitian adalah sebagai berikut:
I. Tahap Pendefinisian (define)
Tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan dan mendefinisikan
syarat-syarat pembelajaran. Langkah-langkah tahap ini yaitu
dilakukan analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis
konsep, dan perumusan indikator hasil belajar.
a. Analisis Ujung Depan
Dalam analisis ujung depan yang perlu dipertimbangkan
adalah kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang diadopsi dan diadaptasi dengan
kurikulum Cambridge materi ikatan kimia merupakan materi pokok
dalam pembelajaran kimia yang disampaikan pada siswa SMA
kelas X semester 1.
b. Analisis Siswa
Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswa
meliputi: usia, pengetahuan awal, dan tingkat perkembangan
kognitif siswa. Berdasarkan hal tersebut karakteristik yang dimiliki
siswa adalah:
18
1) Siswa kelas X (usia rata-rata diatas 15 tahun) dimana
berdasarkan perkembangan kognitifnya apabila ditinjau dari
tingkat perkembangan Piaget sudah mencapai tingkat operasi
formal yaitu siswa sudah mampu berfikir abstrak.
2) Siswa sudah memperoleh pelajaran tentang ikatan kimia.
3) Perkembangan kognitifnya apabila ditinjau dari tingkat
perkembangan Piaget sudah mencapai tingkat operasi formal
yaitu siswa sudah mampu berfikir abstrak sehingga dapat
membangun persepsi konsep abstrak yang sama dengan siswa
yang lain.
c. Analisis Tugas
Analisis tugas adalah analisis prosedural yang dilakukan
dengan mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas untuk
mencapai kompetensi dasar. Pada tahap ini dilakukan analisis
prosedural yang mencakup kegiatan siswa selama menggunakan e-
Book interaktif, yaitu 12 siswa kelas X SMA menggunakan e-Book
interaktif dan melanjutkan ke soal latihan.
Pelaksanaan uji coba e-Book dilakukan dengan skenario
sebagai berikut: siswa secara bersama-sama mengerjakan soal Pre
Test (untuk mengetahui pengetahuan awal siswa), kemudian siswa
belajar materi pokok ikatan kimia dengan menggunakan e-Book
interaktif, selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal Pos
19
Test dan diminta untuk memberikan penelitian (respon) atas e-Book
yang dikembangkan.
d. Analisis Konsep
Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-
konsep utama yang akan diajarkan pada materi pokok ikatan kimia,
yang disusun secara sistematis dan merinci konsep-konsep yang
relevan dalam bahan peta konsep. Analisis konsep pada materi
pokok ikatan kimia meliputi: ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan
kovalen koordinasi, dan ikatan logam.
Gambar 3. Peta Konsep Ikatan Kimia
20
Chemical Bonds
Divided into
Transfer electron
Sharing electron
Mobile electron
Covalent Bonds Metallic BondsIonic Bonds
Crystal Ion
Metal Element
Coordinat Covalent Bonds
Sharing electron from one atom
Nonmetal Element
Nonmetal Element
Polarity Properties
Number Pair of Electron
Polar Compound
Nonpolar Compound
Single Pairs
Nonmetal Element
Positive Ion in a Sea of Electron
Double Pairs
Triple Pairs
Exists between Exists betweenExists between
Exists between
Based on
Form
Divided into Divided into
e. Perumusan Indikator Hasil Belajar
Perumusan tahap ini bertujuan untuk merumuskan indikator
hasil belajar. Perumusan analisis konsep yang telah ditentukan,
didapatkan indikator hasil belajar sebagai berikut:
1) Menjelaskan kecenderungan atom-atom membentuk ikatan.
2) Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan ikatan kovalen
beserta contoh senyawanya.
3) Menjelaskan kepolaran senyawa dan hubungannya dengan
keelektronegatifan.
4) Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan
hubungannya dengan sifat fisik logam.
5) Menghubungkan sifat fisis materi dengan jenis ikatannya.
II. Tahap Perancangan (design)
Tujuan tahap ini adalah untuk merancang e-Book interaktif
berbasis komputer. Kegiatan utama tahap ini yaitu penyusunan
rancangan naskah e-Book interaktif yang berupa skrip program.
Tujuan tahap ini adalah untuk merancang e-Book interaktif. Proses
pendesainan ini adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan tes
21
Penyusunan tes bertujuan untuk mengukur ketercapaian hasil
belajar sesuai dengan kompetensi dasar dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan yang berlaku.
b. Desain awal e-Book interaktif
Desain awal e-Book disebut juga dengan draf 1, langkah-
langkah yang dilakukan dalam desain e-Book interaktif adalah
sebagai berikut:
1) Pembuatan Skrip Program
Pada tahap ini yang pertama kali dilakukan adalah
membuat draf isi dari e-Book interaktif yang berupa
ringkasan materi, desain gambar yang akan dianimasikan,
dan soal latihan yang dibuat dalam program adobe photoshop
7 dan Macromedia Flash 8.
2) Pembuatan e-Book Interaktif
Dalam tahap ini template yang sudah berupa e-Book diisi
dengan rangkaian yang sudah diselesaikan dalam skrip
pemrograman.
III. Tahap Pengembangan (develop)
Tujuan tahap ini ialah menyempurnakan e-Book interaktif yang
telah dibuat agar lebih baik melalui revisi berdasarkan saran-saran
para ahli media. Tahap ini meliputi:
a. Telaah
22
Telaah dilakukan oleh tiga dosen kimia, dua guru kimia, ahli
bahasa, dan ahli media. Tujuan telaah ini adalah untuk
memperbaiki e-Book yang telah dibuat.
b. Revisi
Hasil telaah dari para dosen dan guru dianalisis kemudian
digunakan untuk merevisi draf I sehingga menghasilkan draf II.
c. Penilaian e-Book
e-Book yang telah direvisi dan menghasilkan draf II, kemudian
dinilai oleh tiga guru kimia. Dalam menilai guru diminta untuk
memberi penilaian atas e-Book interaktif yang dikembangkan
dengan mengisi lembar e-Book penilaian.
d. Uji Coba Terbatas
Uji coba terbatas draf II dilakukan oleh 10 orang siswa SMA
kelas X yang sudah pernah belajar Ikatan Kimia. Hasil uji coba
terbatas ini adalah penilaian siswa terhadap e-Book yang
dikembangkan.
4. E-Book Penelitian
E-Book penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar kuesioner, lembar angket dan lembar observasi.
a. lembar kuesioner merupakan lembar berisi saran dan masukan dari para
penelaah e-Book untuk mengumpulkan data tentang saran dosen dan
guru yang bertindak sebagai ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media.
23
b. Lembar Angket
Lembar angket merupakan angket yang digunakan untuk
melakukan validasi e-Book interaktif yang meliputi kelayakan isi,
bahasa, dan penyajian. Lembar angket juga digunakan untuk
mengetahui respon siswa berdasarkan tingkat pemahaman dan
ketertarikan.
c. Lembar Observasi
Lembar observasi ini berisi tentang aktivitas siswa selama
menggunakan e-Book interaktif yang telah dibuat dan diisi oleh
pengamat.
5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian pengembangan e-Book
interaktif pada materi pokok ikatan kimia ini dengan menggunakan metode
angket. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang
pendapat guru kimia terhadap e-Book interaktif pada materi pokok ikatan
kimia dengan menggunakan lembar angket penilaian.
6. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1) Analisis deskriptif kualitatif
Analisis ini digunakan untuk menganalisis data hasil observasi
siswa yang dilakukan oleh pengamat.
24
2) Analisis deskriptif kuantitatif
Analisis ini digunakan untuk menganalisis hasil penilaian guru
kimia dan siswa.
a) Analisis hasil validasi guru kimia
Analisis ini dilakukan terhadap setiap aspek yang
berhubungan dengan format e-Book dan kualitas e-Book.
Persentase dari data angket ini diperoleh berdasarkan
perhitungan skala Likert seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Skor Skala LikertPenilaian Nilai / Skor
Sangat baik (SB) 4
Baik (B) 3
Tidak Baik 2
Sangat Tidak Baik (STB) 1
(Riduwan, 2005:13)
Rumus yang digunakan dalam perhitungan untuk
memperoleh persentase sebagai berikut:
Keterangan:
K = persentase kelayakan
25
(Riduwan, 2005:13)
F = jumlah keseluruhan jawaban responden
N = skor tertinggi dalam angket
I = jumlah pertanyaan dalam angket
R = jumlah penilai
(Riduwan, 2005)
Hasil analisis lembar penilaian guru kimia digunakan
untuk mengetahui kelayakan e-Book interpretasi skor sebagai
berikut:
Tabel 2. Interpretasi Skor
Persentase Kriteria
0% - 20% Sangat kurang
21% - 40% Kurang
41% - 60% Cukup
61% - 80% Baik/ layak
81% - 100% Sangat baik/ sangat layak
(Riduwan, 2005)
b) Analisis hasil penilaian siswa terhadap media pembelajaran
Angket respon siswa disusun berdasarkan Skala Guttman
yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Angket tersebut
dinilai dengan menggunakan kriteria skala yang dapat dilihat
pada Tabel 2
Tabel 2
26
Kriteria Skala Guttman
Jawaban Nilai/SkorYa 1
Tidak 0 ( Riduwan,2005:14)
Angket respon siswa terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
yang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kriteria yaitu
ketepatan format, kualitas e-Book dan ketertarikan siswa.
Untuk mengetahui respon siswa terhadap e-Book interaktif
digunakan rumus:
Keterangan:
P = persentase jawaban responden
F = jumlah jawaban responden
N = jumlah responden
(Arikunto,2003)
Hasil analisis lembar penilaian siswa digunakan untuk
mengetahui kelayakan media pembelajaran dengan
menggunakan interpretasi skor seperti tertera pada tabel 2.
Berdasarkan kriteria tersebut, e-Book interaktif pada materi
pokok ikatan kimia dalam penelitian ini dikatakan layak
apabila persentase ≥ 61 %.
27
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Tyas. 2008. Pengembangan Buku Ajar Pada Materi Pokok Sistem Koloid Sebagai Media Pembelajaran Di Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Skripsi S-1 yang tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Ardiani, Evrita Febri. 2009. Pengembangan e-Book Interaktif pada Materi Pokok Ikatan Kimia SMA Kelas X. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UNESA.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (satuan pendidikan Praktek) Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Buku Teks Pelajaran Kimia SMA/MA. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Dave, Meier. 2002. The Accelerated Learning Handbook. Bandung: Mizan Pustaka.
Dharma, Satria. 2007. Sekolah Bertaraf Internasional: Quo Vadiz? http://www.Sekolah Bertaraf Internasional.Quo Vadiz?.com.Satria Dharma.weblogs.htm. Tanggal 24 Oktober 2008.
Gafur. 2006. (http//www.umy.ac.id/berita.php?id=255, diakses 20 Juni 2007).
Ibrahim, Muslimin. 2001. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran menurut Jerold E. Kemp dan Thiagarajan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nur, Mohammad dan Prima Retno Wikandari. 2004. Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan Pendekatan Kontruktivis dalam Pengajaran Edisi 4. Surabaya: UNESA.
Purba, Michael. 2006. Kimia 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Rahardjo, Budi. 2002. Rancangan abc e-Book. (Online), (http://www.Cert.or.id/~budi/articles/ebooks/ebooks/pdf, diakses 25 Februari 2008).
28
Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Rosdiyastuti, Triani. 2009. Pengembangan Buku Ajar Kimia pada Materi Pokkok Ikatan Kimia kelas X berorientasi CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UNESA.
Sadiman, Arief S; Rahardjo; Anung Haryono dan Rahardjito. 2003. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, I Gusti Made. 2005. Pemanfaatan Media yang Melibatkan Animasi Internet dalam Meningkatkan Kinerja Perkuliahan Dinamika Reaksi Molekuler pada Mata Kuliah Kimia Fisik 3. Laporan penelitian yang tidak dipublikasikan, Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Scheidlinger, Z. (1999). Education calls for a new philosophy. Educational Technology & Society, 2 (3), 119-122
Sudjana dan Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Suyatno; Aris Purwadi; Henang Widayanto dan Kuncoro P R. 2007. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grasindo.
Universitas Negeri Surabaya. 2006. Panduan Penulisan Skripsi dan Penilaian Skripsi. Surabaya: FMIPA Universitas Negeri Surabaya.
_________. 2006 a. Silabus Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMA.
29