Rev Proposal Dr Mbk2

43
A. JUDUL : PENGEMBANGAN e-Book INTERAKTIF MATERI POKOK IKATAN KIMIA UNTUK SMA BERTARAF INTERNASIONAL B. RUANG LINGKUP : Pelajaran Kimia C. LATAR BELAKANG Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) berdiri dengan landasan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 50 ayat (3) yang berbunyi, “Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang- kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan, untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang betaraf Internasional”, (Dharma, 2007). SBI menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum nasional yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Kurikulum ini dipadukan dengan Cambridge International Examination (CIE) sebagai acuan kurikulum internasional dengan tetap mengacu pada Badan Standar Nasional Pendidikan 1

Transcript of Rev Proposal Dr Mbk2

Page 1: Rev Proposal Dr Mbk2

A. JUDUL : PENGEMBANGAN e-Book INTERAKTIF MATERI POKOK

IKATAN KIMIA UNTUK SMA BERTARAF

INTERNASIONAL

B. RUANG LINGKUP : Pelajaran Kimia

C. LATAR BELAKANG

Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) berdiri dengan landasan

Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Sisdiknas) pasal 50 ayat (3) yang berbunyi, “Pemerintah dan/atau

pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan

pendidikan pada semua jenjang pendidikan, untuk dikembangkan menjadi

satuan pendidikan yang betaraf Internasional”, (Dharma, 2007). SBI

menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum

nasional yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat

setempat, dan karakteristik peserta didik. Kurikulum ini dipadukan dengan

Cambridge International Examination (CIE) sebagai acuan kurikulum

internasional dengan tetap mengacu pada Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) sesuai dengan standar isi dan standar kompetensi lulusan

(Mulyasa, 2007).

Mengacu pada kurikulum tersebut, salah satu materi pokok di SMA

adalah Ikatan Kimia, yang mempunyai beberapa konsep di antaranya ikatan

ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam. Konsep-

konsep tersebut memerlukan visualisasi untuk memudahkan pemahaman

peserta didik, sehingga peserta didik terhindar dari miss-conception.

1

Page 2: Rev Proposal Dr Mbk2

Visualisasi juga merupakan suatu cara untuk belajar lebih cepat dan lebih

baik, (Dave, 2002:268) .

Melalui studi literature yang bersumber dari hasil pra-

penelitian dalam skripsi, siswa kelas X-6 SMA 2 Lamongan menyatakan

bahwa 87% siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar kimia karena 13%

banyak hafalan, 47% cara guru menerangkan kurang menarik, dan 40%

banyak hitungan. Sedangkan materi pokok yang dianggap sulit 50% Ikatan

Kimia, kemudian Tabel Periodik Unsur dan Struktur Atom. Sebanyak 73%

siswa menyatakan setuju jika perangkat pembelajaran kimia disajikan dalam

bentuk e-Book (Azama, 2010)

Berdasarkan alasan tersebut, peneliti mengembangkan e-Book yang

merupakan buku dalam format elektronik berisikan informasi yang dapat

berwujud teks atau gambar. E-Book interaktif memanfaatkan komputer

untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video, dengan

menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan

berkomunikasi (Hofstetter 2001). Pemanfaatan e-Book interaktif sangat

cocok untuk pembelajaran kimia pada materi pokok Ikatan Kimia karena

dapat menganimasikan gambar dan teks sehingga dapat memperjelas teori.

Teori yang dimaksud adalah teori berkaitan dengan proses pembentukan

senyawa dari atom-atomnya yang terjadi melalui suatu ikatan kimia,

termasuk proses pelepasan dan penerimaan elektron, sehingga siswa dapat

lebih mudah memahami materi ini dibanding membaca buku ajar.

Materi yang disusun di dalam e-Book mengadopsi dan mengadaptasi

kurikulum Cambridge yang tetap mengacu pada Badan Standar Nasional

Pendidikan (BNSP) sesuai dengan standar isi dan standar kompetensi lulusan.

Penggunaan e-Book interaktif diharapkan dapat membuat siswa lebih tertarik

serta termotivasi untuk belajar. Selain itu, siswa juga diharapkan semakin

2

Page 3: Rev Proposal Dr Mbk2

memahami konsep ikatan kimia dengan cara interaktif. Berdasarkan uraian

latar belakang di atas, maka peneliti perlu mengembangkan media

pembelajaran interaktif berbasis e-Book kimia dengan judul

“PENGEMBANGAN e-Book INTERAKTIF PADA MATERI POKOK IKATAN

KIMIA UNTUK SMA BERTARAF INTERNASIONAL”

D. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan

sebagai berikut :

Bagaimana kelayakan media interaktif berbasis e-Book yang dikembangkan

pada materi pokok Ikatan Kimia kelas X?

Permasalahan umum tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaimana kelayakan e-Book interaktif pada materi pokok Ikatan Kimia

berdasarkan penilaian guru kimia dan dosen kimia mencakup aspek

format dan materi e-Book?

2. Bagaimana kelayakan e-Book interaktif pada materi pokok Ikatan Kimia

berdasarkan penilaian ahli media pada aspek penyajian e-Book?

3. Bagaimana kelayakan e-Book interaktif pada materi pokok Ikatan Kimia

berdasarkan penilaian ahli bahasa pada aspek kebahasaan isi e-Book ?

4. Bagaimana respon siswa dalam tingkat pemahaman dan ketertarikan

siswa terhadap e-Book interaktif pada materi pokok Ikatan Kimia?

5. Bagaimana aktivitas dan hasil belajar siswa setelah menggunakan e-book

interaktif pada materi pokok Ikatan Kimia ?

E. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai rumusan permasalahan tersebut maka tujuan yang ingin dicapai

adalah: untuk mengetahui kelayakan e-Book interaktif yang telah

3

Page 4: Rev Proposal Dr Mbk2

dikembangkan sebagai sumber atau bahan ajar pada materi pokok ikatan

kimia.

F. MANFAAT PENELITIAN

Diperolehnya e-Book diharapkan dapat memberikan manfaat, antara

lain:

1. Untuk menghasilkan sumber pembelajaran alternatif berupa e-Book

yang bersifat interaktif .

2. Dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa.

G. DEFINISI OPERASIONAL, ASUMSI, DAN PEMBATASAN

MASALAH.

1. Definisi Operasional

a. e-Book interaktif merupakan buku berbentuk tulisan elektronik yang

dijalankan menggunakan komputer dimana di dalamnya berisi tentang

materi ikatan kimia disertai dengan animasi. e-Book interaktif

memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks,

grafik, audio, video, dengan menggunakan tool yang memungkinkan

pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi (Hofstetter 2001).

b. Kelayakan e-Book adalah ukuran tentang kesesuaian e-Book untuk

diterapkan dalam proses belajar mengajar. e-Book dikatakan layak

apabila sesuai dengan komponen kriteria standar kelayakan, yaitu standar

4

Page 5: Rev Proposal Dr Mbk2

kelayakan isi, standar kelayakan bahasa, standar kelayakan penyajian dan

validasi yang dilakukan oleh dosen dan guru kimia yang berperan sebagai

ahli bahasa, ahli media, dan ahli materi memenuhi kriteria skala Likert

yang diinterprestasikan ke dalam persentase yaitu jika ≥ 61% (Riduwan,

2010)

Berikut ini akan diuraikan masing-masing kriteria komponen kelayakan:

1) Standar kelayakan isi

e-Book dikatakan memenuhi standar kelayakan isi jika e-Book

tersebut berisi kriteria-kriteria penilaian yang mendukung tercapainya

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran

tersebut.

2) Standar kelayakan bahasa

e-Book dikatakan memenuhi standar kelayakan bahasa jika e-Book

tersebut ditulis mengikuti kaidah bahasa Inggris dan bahasa Indonesia

(bilingual).

Dalam bahasa Inggris menggunakan grammar dan struktur kalimat

yang benar. Dalam bahasa Indonesia menggunakan peristilahan yang

benar dan jelas, dengan kalimat yang efektif dan komunikatif.

3) Standar kelayakan penyajian

e-Book dikatakan memenuhi standar kelayakan penyajian jika e-Book

disajikan memenuhi kelayakan penyajian konsep dan penyajian fisik

c. Respon siswa adalah gambaran tentang tanggapan siswa terhadap e-

Book interaktif yang diperoleh setelah melakukan uji coba terbatas

5

Page 6: Rev Proposal Dr Mbk2

tentang materi ikatan kimia menggunakan e-Book tersebut. Respon

siswa diperoleh dari lembar angket respon siswa.

d. Sekolah bertaraf Internasional (SBI) merupakan sekolah yang proses

pembelajarannya menggunakan kurikulum adopsi dan adaptasi dari

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan kurikulum

Cambridge (Andayani, T, 2008).

e. Ikatan kimia merupakan salah satu materi pokok yang diajarkan di

kelas X SMA semester 1 yang meliputi ikatan ion, ikatan kovalen,

ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam.

2. Asumsi

Beberapa asumsi dalam penelititan ini antara lain:

a. Setiap siswa menunjukkan kemampuan yang sebenarnya dalam

mengikuti proses pembelajaran.

b. Siswa mengisi angket respon sesuai dengan dirinya, jujur dan tanpa ada

pengaruh dari orang lain.

c. Para penilai ahli memberikan penilaian secara obyektif.

3. Pembatasan Masalah

a. Responden dalam penelitian ini adalah 12 orang siswa SMA kelas X

yang telah mendapatkan materi Ikatan Kimia.

b. Telaah e-Book Interaktif dilakukan oleh dosen Kimia dan guru Kimia

SMA yang berperan sebagai ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media.

6

Page 7: Rev Proposal Dr Mbk2

c. Materi pelajaran pada e-Book interaktif dibatasi pada Ikatan Ion, Ikatan

Kovalen, Ikatan Kovalen Koordinasi, dan ikatan logam.

d. Metode pengembangan e-Book yang digunakan adalah 4D

pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan

(develop), dan penyebaran (disseminate). Namun tahap disseminate

tidak dilaksanakan karena penelitian ini merupakan pengembangan dan

masih dalam uji coba terbatas.

7

Page 8: Rev Proposal Dr Mbk2

H. KAJIAN PUSTAKA

1. Perkembangan Pembelajaran Kimia

Kimia dapat dipelajari secara makro dan secara mikro. Kimia

makroskopis merupakan fenomena yang bersifat dapat diamati

(observable), sedangkan kimia mikroskopis bersifat tidak dapat diamati

(invisible). Untuk memahami kimia makroskopis harus difahami melalui

titik pandang mikroskopis. “Namun, perilaku mikroskopis yang mendasari

fenomena kimia secara makroskopis tidak dapat diamati” (Sanjaya, 2005).

Untuk lebih memudahkan pemahaman dalam pembelajaran kimia,

maka diperlukan adanya visualisasi dengan menggunakan komputer

sebagai medianya. Visualisasi tersebut selain memperkaya pemahaman

konsep-konsep dasar yang dikembangkan kimia juga sangat membantu

dalam menyentuh aspek-aspek yang abstrak dari kimia. Contohnya adalah

penggambaran terhadap konsep abstrak pembentukan ikatan kimia.

“Sejalan dengan perkembangan dibidang teknologi komunikasi dan

informasi elektronik atau ICT (Information Communication Technology),

proses pembelajaran kimia juga berkembang sangat pesat” (Sanjaya,

2005). Improvisasi proses belajar mengajar kimia melalui media

pembelajaran berbasis komputer telah difasilitasi dengan penggunaan

teknologi pembelajaran elektronik (e-teaching and e-learning) maupun

pembelajaran secara jarak jauh (distance teaching and learning). Dengan

demikian, visualisasi teori dan praktis menjadi sentra dalam proses

pembelajaran.

8

Page 9: Rev Proposal Dr Mbk2

2. Buku Ajar

Buku ajar didefinisikan sebagai bahan ajar berisi suatu penyajian

informasi tentang ilmu pengetahuan yang disusun secara sistematik untuk

digunakan pada pengajaran tertentu. Buku ajar merupakan salah satu

perangkat yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Menurut Badan standar

nasional pendidikan (BNSP, 2006) buku ajar yang baik adalah buku yang

memenuhi tiga komponen yaitu:

1. Komponen kelayakan materi yang meliputi keluasan materi,

kedalaman materi, akurasai fakta, akurasi konsep.

2. Komponen kebahasaan meliputi kesesuaian dengan tingkat

perkembangan peserta didik, kepahaman peserta didik terhadap

pesan.

3. Komponen penyajian yang meliputi keruntutan konsep,

konsistensi sistematika sajian dalam bab, kelogisan penyajian.

Buku ajar berfungsi sebagai pedoman bagi guru dan siswa dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dapat belajar secara

mandiri dengan bimbingan guru.

Pada saat ini, pembelajaran di sekolah sering memanfaatkan

komputer sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Manfaat media dalam

pembelajaran yaitu:

a. Pengajaran akan lebih menarik sehingga siswa lebih termotivasi

untuk belajar.

9

Page 10: Rev Proposal Dr Mbk2

b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga mudah

dipahami oleh siswa.

c. Metode pengajaran lebih bervariasi sehingga siswa tidak bosan.

Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran interaktif

dalam proses belajar mengajar dikenal dengan nama CAI (Computer

Assited Instruction). “CAI digunakan sebagai pendukung pembelajaran

dan pelatihan tetapi tidak sebagai penyaji utama materi pelajaran” (Arsyad,

2003). e-Book merupakan buku ajar yang ditampilkan secara elektronik

dan dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar di sekolah.

3. e-Book

Perkembangan ICT (Information and Communication Technology)

menyebabkan pembelajaran kimia berkembang pesat. Langkah-langkah

sistematis pengembangan dan pemanfaatan ICT secara terperinci meliputi

produksi bidang media cetak seperti modul, produksi media audiovisual,

dan produksi media berbasis komputer multimedia yang dapat digunakan

untuk pembelajaran elektronik (e-learning) maupun pembelajaran jarak

jauh (distance learning). Salah satu bentuknya ialah e-Book (elektronik

book).

e-Book adalah buku dalam format elektronik; data-data atau

informasi yang tampilannya dibuat seperti buku kemudian direkam secara

elektronik agar dapat dijalankan di komputer. Manfaat e-Book antara lain:

a. Ukuran fisiknya lebih kecil dan mudah di bawa karena data disimpan

dalam bentuk CD atau flashdisk.

10

Page 11: Rev Proposal Dr Mbk2

b. Tidak mudah lapuk karena format digital bertahan sepanjang masa.

c. Penggandaan e-Book sangat mudah dan murah.

(http://www.Cert.or.id/~budi/articles/ebooks/ebooks/pdf)

e-Book yang dikembangkan peneliti nantinya menggunakan

program adobe photoshop 7 dan Macromedia Flash 8, yang disertai

animasi ikatan dari suatu senyawa. Materi yang disusun menggunakan

kurikulum yang diadopsi dan diadaptasi dari Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan kurikulum Cambridge.

4. Pendekatan Kontruktivis dalam Pengembangan e-Book Interaktif

Teori belajar kontruktivis merupakan teori yang menyatakan

bahwa siswa itu sendiri yang harus secara pribadi menemukan dan

mentransformasi informasi kompleks, mengecek informasi baru

dibandingkan informasi lama dan merevisi informasi itu apabila tidak

sesuai lagi. Teori ini lebih ditekankan pada siswa sebagai siswa yang aktif,

strategi kontruktivis sering disebut pengajaran yang berpusat pada siswa.

Di dalam kelas yang terpusat pada siswa, peran guru adalah membantu

siswa menemukan fakta, konsep atau prinsip bagi mereka sendiri, bukan

memberikan ceramah atau mengendalikan seluruh kegiatan kelas (Nur dan

Wikandari, 2004:2).

e-Book interaktif dapat digunakan sebagai pembelajaran yang

berpusat pada siswa karena komputer dapat digunakan sebagai media

pembelajaran mandiri sehingga siswa dapat lebih aktif belajar secara

11

Page 12: Rev Proposal Dr Mbk2

mandiri. Siswa secara individu dapat menemukan dan mentransfer

informasi kompleks dengan menggunakan e-Book interaktif.

5. Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Ikatan Kimia

Berdasarkan Standar Kompetensi dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), mata pelajaran kimia SMA kelas X semester ganjil

khususnya pokok bahasan Ikatan Kimia memiliki kompetensi dasar

sebagai berikut: “Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan

kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya

dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk.”

Adapun indikator hasil belajar sebagai berikut:

a. Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai

kestabilannya.

b. Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan

oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur lewis).

c. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion.

d. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua,

dan rangkap tiga.

e. Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa

senyawa.

f. Menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan

keelektronegatifan melalui percobaan.

g. Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya

dengan sifat fisik logam.

12

Page 13: Rev Proposal Dr Mbk2

h. Menghubungkan sifat fisis materi dengan jenis ikatannya.

6. Pengembangan e-Book Interaktif pada Materi Ikatan Kimia

Ikatan kimia merupakan salah satu materi pokok pelajaran kimia

kelas X SMA yang kurikulumnya mengadopsi dan mengadaptasi dari

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan kurikulum Cambridge

yaitu mendeskripsikan kemungkinan terjadinya ikatan kimia. Materi ikatan

kimia yang dimaksud adalah materi yang membahas pembentukan

senyawa dari atom-atomnya yang terjadi melalui suatu ikatan kimia. Sub-

sub materi pokok tersebut, yaitu pengenalan ikatan kimia, ikatan ion,

ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan kovalen meliputi ikatan kovalen

tunggal, ikatan kovalen rangkap, ikatan kovalen koordinasi. e-Book

interaktif yang dikembangkan berisikan materi Ikatan Kimia yang

didukung dengan animasi sehingga dapat mengilustrasikan proses

pembentukan senyawa dari atom-atomnya, termasuk proses pelepasan dan

penerimaan elektron.

7. Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini

adalah:

a. Penelitian Evrita Febri Ardiani (2009) yang berjudul

Pengembangan e-Book Interaktif pada Materi Pokok Ikatan Kimia

SMA Kelas X menyebutkan bahwa e-Book Interaktif yang

dikembangakan telah layak digunakan sebagai sumber belajar. Hal

ini terbukti berdasarkan hasil persentase respon guru kimia

13

Page 14: Rev Proposal Dr Mbk2

terhadap format e-Book dan kualitas e-Book sebesar 88,33% dan

respon siswa terhadap ketepatan format e-Book, kualitas e-Book,

dan ketertarikan siswa sebesar 90,11%.

b. Penelitian Triani Rosdiyastuti (2009) yang berjudul Pengembangan

Buku Ajar Kimia pada Materi Pokkok Ikatan Kimia kelas X

berorientasi CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional menyebutkan bahwa buku

yang dikembangkan telah memenuhi kelayakan bahasa. Hal ini

terbukti berdasarkan persentase hasil penilaian validator terhadap

kriteria kebahasaan sebesar 79,17% dan hasil penilaian siswa

terhadap kriteria kebahasaan sebesar 80,56%.

Berdasarkan kedua hasil penelitian di atas, peneliti selanjutnya mengembangkan e-

Book Interaktif dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SMA bertaraf internasional.

14

Page 15: Rev Proposal Dr Mbk2

Model pengembangan 4D dikemukakan oleh Thiagarajan.

8. Kerangka Konseptual

15

e-Book interaktif pada materi pokok ikatan kimia kelas X SMA.

e-Book interaktif yang layak

Kajian teori1.Teori belajar

konstruktivis merupakan teori yang menyatakan bahwa siswa itu sendiri yang harus secara pribadi menemukan dan mentransformasikan informasi lama dan merevisi informasi itu apabila tidak sesuai lagi.

2.e-Book interaktif mempermudah penyampaian informasi.

Studi literatur menyatakan hasil pra-penelitian di SMA 2 Lamongan bahwa sebanyak 87% siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari kimia karena 13% banyak hafalan, 47% cara guru menerangkan kurang menarik, dan 40% banyak hitungan. Sedangkan materi pokok yang dianggap sulit 50% Ikatan Kimia. Kesulitan tersebut meliputi kesulitan dalam memahami konsep ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan kooordinasi karena sumber belajar yang ada sekarang di sajikan dalam bentuk gambar saja dalam buku ajar.

Siswa paham dan termotivasi belajar kimia khususnya pada materi Ikatan Kimia dengan menggunakan sumber belajar yang mempermudah dan memperjelas materi yang di dukung dengan animasi.

harapan

diterapkan

Kelayakan e-Book interaktif materi pokok ikatan kimia ditentukan oleh:1. Penilaian dua

guru kimia2. Respon siswa3. Hasil belajar

dan aktivitas siswa

1. pendefinisian

2. perancangan

3. pengembangan

4. penyebaran

terdiri dari

Page 16: Rev Proposal Dr Mbk2

Gambar 1. Kerangka Konseptual e-Book Interaktif pada Materi Pokok Ikatan

Kimia Kelas X SMA

I. METODE PENELITIAN

1. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian ini adalah e-Book interaktif yang akan dijadikan

perangkat pembelajaran ikatan kimia dan media tersebut dinamakan “e-

Book Interaktif Materi Pokok Ikatan Kimia untuk SMA Bertaraf

Internasional.”

2. Rancangan Penelitian

Penelitian dalam pengembangan e-Book pembelajaran ini mengacu

pada model 4D yang dikemukakan oleh Thiagarajan (Ibrahim: 2001).

Model 4D terdiri dari empat tahap yaitu, pendefinisian (define),

perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebaran

(disseminate). Penelitian ini hanya dibatasi sampai pada tahap

pengembangan karena e-Book yang dikembangkan masih merupakan uji

coba untuk menguji kelayakannya. Rancangan dalam penelitian ini dapat

disajikan seperti diagram alur berikut:

16

Page 17: Rev Proposal Dr Mbk2

17

Analisis

Uji Coba Terbatas (Siswa)

e-Book Interaktif

Analisis Siswa

Analisis Tugas Analisis Konsep

Perumusan Indikator Pembelajaran

Analisis Ujung Depan

Defined

Design

Develop

Revisi

Design e-BookInteraktif

Telaah e-Book:Ahli Media, Guru Kimia (1,2), dan Ahli Bahasa

Draf I

Draf II

Penilaian e-Book Guru Kimia (3,4,5)

Page 18: Rev Proposal Dr Mbk2

Gambar 2. Diagram Pengembangan e-Book Interaktif.(Adaptasi dari Thiagarajan dalam Ibrahim, 2001)

3. Prosedur Penelitian

Berdasarkan skema rancangan penelitian pengembangan e-Book

interaktif tersebut, maka prosedur penelitian adalah sebagai berikut:

I. Tahap Pendefinisian (define)

Tujuan tahap ini adalah untuk menetapkan dan mendefinisikan

syarat-syarat pembelajaran. Langkah-langkah tahap ini yaitu

dilakukan analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis

konsep, dan perumusan indikator hasil belajar.

a. Analisis Ujung Depan

Dalam analisis ujung depan yang perlu dipertimbangkan

adalah kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang diadopsi dan diadaptasi dengan

kurikulum Cambridge materi ikatan kimia merupakan materi pokok

dalam pembelajaran kimia yang disampaikan pada siswa SMA

kelas X semester 1.

b. Analisis Siswa

Analisis siswa dilakukan untuk mengetahui karakteristik siswa

meliputi: usia, pengetahuan awal, dan tingkat perkembangan

kognitif siswa. Berdasarkan hal tersebut karakteristik yang dimiliki

siswa adalah:

18

Page 19: Rev Proposal Dr Mbk2

1) Siswa kelas X (usia rata-rata diatas 15 tahun) dimana

berdasarkan perkembangan kognitifnya apabila ditinjau dari

tingkat perkembangan Piaget sudah mencapai tingkat operasi

formal yaitu siswa sudah mampu berfikir abstrak.

2) Siswa sudah memperoleh pelajaran tentang ikatan kimia.

3) Perkembangan kognitifnya apabila ditinjau dari tingkat

perkembangan Piaget sudah mencapai tingkat operasi formal

yaitu siswa sudah mampu berfikir abstrak sehingga dapat

membangun persepsi konsep abstrak yang sama dengan siswa

yang lain.

c. Analisis Tugas

Analisis tugas adalah analisis prosedural yang dilakukan

dengan mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas untuk

mencapai kompetensi dasar. Pada tahap ini dilakukan analisis

prosedural yang mencakup kegiatan siswa selama menggunakan e-

Book interaktif, yaitu 12 siswa kelas X SMA menggunakan e-Book

interaktif dan melanjutkan ke soal latihan.

Pelaksanaan uji coba e-Book dilakukan dengan skenario

sebagai berikut: siswa secara bersama-sama mengerjakan soal Pre

Test (untuk mengetahui pengetahuan awal siswa), kemudian siswa

belajar materi pokok ikatan kimia dengan menggunakan e-Book

interaktif, selanjutnya siswa diminta untuk mengerjakan soal Pos

19

Page 20: Rev Proposal Dr Mbk2

Test dan diminta untuk memberikan penelitian (respon) atas e-Book

yang dikembangkan.

d. Analisis Konsep

Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-

konsep utama yang akan diajarkan pada materi pokok ikatan kimia,

yang disusun secara sistematis dan merinci konsep-konsep yang

relevan dalam bahan peta konsep. Analisis konsep pada materi

pokok ikatan kimia meliputi: ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan

kovalen koordinasi, dan ikatan logam.

Gambar 3. Peta Konsep Ikatan Kimia

20

Chemical Bonds

Divided into

Transfer electron

Sharing electron

Mobile electron

Covalent Bonds Metallic BondsIonic Bonds

Crystal Ion

Metal Element

Coordinat Covalent Bonds

Sharing electron from one atom

Nonmetal Element

Nonmetal Element

Polarity Properties

Number Pair of Electron

Polar Compound

Nonpolar Compound

Single Pairs

Nonmetal Element

Positive Ion in a Sea of Electron

Double Pairs

Triple Pairs

Exists between Exists betweenExists between

Exists between

Based on

Form

Divided into Divided into

Page 21: Rev Proposal Dr Mbk2

e. Perumusan Indikator Hasil Belajar

Perumusan tahap ini bertujuan untuk merumuskan indikator

hasil belajar. Perumusan analisis konsep yang telah ditentukan,

didapatkan indikator hasil belajar sebagai berikut:

1) Menjelaskan kecenderungan atom-atom membentuk ikatan.

2) Menjelaskan proses terjadinya ikatan ion dan ikatan kovalen

beserta contoh senyawanya.

3) Menjelaskan kepolaran senyawa dan hubungannya dengan

keelektronegatifan.

4) Mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan

hubungannya dengan sifat fisik logam.

5) Menghubungkan sifat fisis materi dengan jenis ikatannya.

II. Tahap Perancangan (design)

Tujuan tahap ini adalah untuk merancang e-Book interaktif

berbasis komputer. Kegiatan utama tahap ini yaitu penyusunan

rancangan naskah e-Book interaktif yang berupa skrip program.

Tujuan tahap ini adalah untuk merancang e-Book interaktif. Proses

pendesainan ini adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan tes

21

Page 22: Rev Proposal Dr Mbk2

Penyusunan tes bertujuan untuk mengukur ketercapaian hasil

belajar sesuai dengan kompetensi dasar dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan yang berlaku.

b. Desain awal e-Book interaktif

Desain awal e-Book disebut juga dengan draf 1, langkah-

langkah yang dilakukan dalam desain e-Book interaktif adalah

sebagai berikut:

1) Pembuatan Skrip Program

Pada tahap ini yang pertama kali dilakukan adalah

membuat draf isi dari e-Book interaktif yang berupa

ringkasan materi, desain gambar yang akan dianimasikan,

dan soal latihan yang dibuat dalam program adobe photoshop

7 dan Macromedia Flash 8.

2) Pembuatan e-Book Interaktif

Dalam tahap ini template yang sudah berupa e-Book diisi

dengan rangkaian yang sudah diselesaikan dalam skrip

pemrograman.

III. Tahap Pengembangan (develop)

Tujuan tahap ini ialah menyempurnakan e-Book interaktif yang

telah dibuat agar lebih baik melalui revisi berdasarkan saran-saran

para ahli media. Tahap ini meliputi:

a. Telaah

22

Page 23: Rev Proposal Dr Mbk2

Telaah dilakukan oleh tiga dosen kimia, dua guru kimia, ahli

bahasa, dan ahli media. Tujuan telaah ini adalah untuk

memperbaiki e-Book yang telah dibuat.

b. Revisi

Hasil telaah dari para dosen dan guru dianalisis kemudian

digunakan untuk merevisi draf I sehingga menghasilkan draf II.

c. Penilaian e-Book

e-Book yang telah direvisi dan menghasilkan draf II, kemudian

dinilai oleh tiga guru kimia. Dalam menilai guru diminta untuk

memberi penilaian atas e-Book interaktif yang dikembangkan

dengan mengisi lembar e-Book penilaian.

d. Uji Coba Terbatas

Uji coba terbatas draf II dilakukan oleh 10 orang siswa SMA

kelas X yang sudah pernah belajar Ikatan Kimia. Hasil uji coba

terbatas ini adalah penilaian siswa terhadap e-Book yang

dikembangkan.

4. E-Book Penelitian

E-Book penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar kuesioner, lembar angket dan lembar observasi.

a. lembar kuesioner merupakan lembar berisi saran dan masukan dari para

penelaah e-Book untuk mengumpulkan data tentang saran dosen dan

guru yang bertindak sebagai ahli materi, ahli bahasa, dan ahli media.

23

Page 24: Rev Proposal Dr Mbk2

b. Lembar Angket

Lembar angket merupakan angket yang digunakan untuk

melakukan validasi e-Book interaktif yang meliputi kelayakan isi,

bahasa, dan penyajian. Lembar angket juga digunakan untuk

mengetahui respon siswa berdasarkan tingkat pemahaman dan

ketertarikan.

c. Lembar Observasi

Lembar observasi ini berisi tentang aktivitas siswa selama

menggunakan e-Book interaktif yang telah dibuat dan diisi oleh

pengamat.

5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian pengembangan e-Book

interaktif pada materi pokok ikatan kimia ini dengan menggunakan metode

angket. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang

pendapat guru kimia terhadap e-Book interaktif pada materi pokok ikatan

kimia dengan menggunakan lembar angket penilaian.

6. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Analisis deskriptif kualitatif

Analisis ini digunakan untuk menganalisis data hasil observasi

siswa yang dilakukan oleh pengamat.

24

Page 25: Rev Proposal Dr Mbk2

2) Analisis deskriptif kuantitatif

Analisis ini digunakan untuk menganalisis hasil penilaian guru

kimia dan siswa.

a) Analisis hasil validasi guru kimia

Analisis ini dilakukan terhadap setiap aspek yang

berhubungan dengan format e-Book dan kualitas e-Book.

Persentase dari data angket ini diperoleh berdasarkan

perhitungan skala Likert seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Skor Skala LikertPenilaian Nilai / Skor

Sangat baik (SB) 4

Baik (B) 3

Tidak Baik 2

Sangat Tidak Baik (STB) 1

(Riduwan, 2005:13)

Rumus yang digunakan dalam perhitungan untuk

memperoleh persentase sebagai berikut:

Keterangan:

K = persentase kelayakan

25

(Riduwan, 2005:13)

Page 26: Rev Proposal Dr Mbk2

F = jumlah keseluruhan jawaban responden

N = skor tertinggi dalam angket

I = jumlah pertanyaan dalam angket

R = jumlah penilai

(Riduwan, 2005)

Hasil analisis lembar penilaian guru kimia digunakan

untuk mengetahui kelayakan e-Book interpretasi skor sebagai

berikut:

Tabel 2. Interpretasi Skor

Persentase Kriteria

0% - 20% Sangat kurang

21% - 40% Kurang

41% - 60% Cukup

61% - 80% Baik/ layak

81% - 100% Sangat baik/ sangat layak

(Riduwan, 2005)

b) Analisis hasil penilaian siswa terhadap media pembelajaran

Angket respon siswa disusun berdasarkan Skala Guttman

yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Angket tersebut

dinilai dengan menggunakan kriteria skala yang dapat dilihat

pada Tabel 2

Tabel 2

26

Page 27: Rev Proposal Dr Mbk2

Kriteria Skala Guttman

Jawaban Nilai/SkorYa 1

Tidak 0 ( Riduwan,2005:14)

Angket respon siswa terdiri dari pertanyaan-pertanyaan

yang dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kriteria yaitu

ketepatan format, kualitas e-Book dan ketertarikan siswa.

Untuk mengetahui respon siswa terhadap e-Book interaktif

digunakan rumus:

Keterangan:

P = persentase jawaban responden

F = jumlah jawaban responden

N = jumlah responden

(Arikunto,2003)

Hasil analisis lembar penilaian siswa digunakan untuk

mengetahui kelayakan media pembelajaran dengan

menggunakan interpretasi skor seperti tertera pada tabel 2.

Berdasarkan kriteria tersebut, e-Book interaktif pada materi

pokok ikatan kimia dalam penelitian ini dikatakan layak

apabila persentase ≥ 61 %.

27

Page 28: Rev Proposal Dr Mbk2

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Tyas. 2008. Pengembangan Buku Ajar Pada Materi Pokok Sistem Koloid Sebagai Media Pembelajaran Di Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Skripsi S-1 yang tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Ardiani, Evrita Febri. 2009. Pengembangan e-Book Interaktif pada Materi Pokok Ikatan Kimia SMA Kelas X. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UNESA.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (satuan pendidikan Praktek) Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Buku Teks Pelajaran Kimia SMA/MA. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Dave, Meier. 2002. The Accelerated Learning Handbook. Bandung: Mizan Pustaka.

Dharma, Satria. 2007. Sekolah Bertaraf Internasional: Quo Vadiz? http://www.Sekolah Bertaraf Internasional.Quo Vadiz?.com.Satria Dharma.weblogs.htm. Tanggal 24 Oktober 2008.

Gafur. 2006. (http//www.umy.ac.id/berita.php?id=255, diakses 20 Juni 2007).

Ibrahim, Muslimin. 2001. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran menurut Jerold E. Kemp dan Thiagarajan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nur, Mohammad dan Prima Retno Wikandari. 2004. Pengajaran Berpusat kepada Siswa dan Pendekatan Kontruktivis dalam Pengajaran Edisi 4. Surabaya: UNESA.

Purba, Michael. 2006. Kimia 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Rahardjo, Budi. 2002. Rancangan abc e-Book. (Online), (http://www.Cert.or.id/~budi/articles/ebooks/ebooks/pdf, diakses 25 Februari 2008).

28

Page 29: Rev Proposal Dr Mbk2

Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rosdiyastuti, Triani. 2009. Pengembangan Buku Ajar Kimia pada Materi Pokkok Ikatan Kimia kelas X berorientasi CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UNESA.

Sadiman, Arief S; Rahardjo; Anung Haryono dan Rahardjito. 2003. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, I Gusti Made. 2005. Pemanfaatan Media yang Melibatkan Animasi Internet dalam Meningkatkan Kinerja Perkuliahan Dinamika Reaksi Molekuler pada Mata Kuliah Kimia Fisik 3. Laporan penelitian yang tidak dipublikasikan, Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Scheidlinger, Z. (1999). Education calls for a new philosophy. Educational Technology & Society, 2 (3), 119-122

Sudjana dan Rivai. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Suyatno; Aris Purwadi; Henang Widayanto dan Kuncoro P R. 2007. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grasindo.

Universitas Negeri Surabaya. 2006. Panduan Penulisan Skripsi dan Penilaian Skripsi. Surabaya: FMIPA Universitas Negeri Surabaya.

_________. 2006 a. Silabus Mata Pelajaran Kimia. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMA.

29